Stress: 0.21
5.00
0.00
Spesies Fitoplankton
Kapoposang
Sarappokeke
Pada
gambar
memperlihatkan
perbandingan
komposisi
spesies
mendominasi
komposisi
jenis
fitoplankton
antara
pulau
dalam
kelas
Dinophyceae
pada
pulau
Kapoposang
dan
pulau
Sarappokeke komposisi jenis fitoplanktonnya paling rendah. Hal ini sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Basmi (1999) bahwa diatom (Bacillariophyceae) dan
Ceratium sp (Dinophyceae) merupakan jenis fitoplankton yang paling penting dan
umum terdapat di laut.
Dominasi kelas Bacillariophyceae disebabkan adanya kesesuaian dengan
kondisi lingkungan perairan untuk perkembangannya, salah satunya adalah
Bacillariophyceae mempunyai toleransi yang kuat terhadap perubahan salinitas di
banding kelas yang lainnya oleh karena sifatnya yang euryhalin. Hal ini sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Raymont (1963) dan Arinardi dkk., (1994) dalam
Tambunan (2003) bahwa kelas fitoplankton yang sering dijumpai di laut dalam
jumlah yang besar adalah kelas Bacillariophyceae.
800000
700000
600000
500000
400000
300000
200000
Kapoposang
100000
Sarappokeke
Spesies Fitoplankton
Gambar
3.
Perbandingan
kelimpahan
spesies
fitoplankton
antara
Pulau
gambar
memperlihatkan
perbandingan
kelimpahan
spesies
3.0000
2.5000
2.0000
Nilai Indeks
1.5000
1.0000
Kapoposang
0.5000
Sarappokeke
0.0000
Keanekaragaman Keseragaman
Dominansi
Indeks Ekologi
mempengaruhi indeks dominansi, meskipun nilai ini sangat tergantung dari jumlah
individu masing-masing spesies (Kaswadji, 1976).
Suhu
29.35
29.3
29.25
29.2
(0C) 29.15
29.1
29.05
29
Kapoposang
Sarappokeke
Kisar
an suhu antara pulau Kapoposang dan pulau Sarappokeke dapat dilihat pada
Gambar 5.
pengukuran disebabkan oleh waktu pengambilan sampel yang berbeda tiap hari dan
saat intensitas sinar matahari optimal sampai tidak optimal lagi. Suhu sangat
berperan terhadap metabolisme dan pertumbuhan organisme, juga berpengaruh
terhadap jumlah oksigen terlarut dalam perairan (Kaswadji et al, 1996 dalam Kasim,
2006),
karena
suhu
berkaitan
dengan
intensitas
cahaya
sehingga
akan
Arus
Kisaran kecepatan arus antara pulau Kapoposang dan pulau Sarappokeke
dapat dilihat pada Gambar 6.
2.000
1.500
m/s
1.000
0.500
0.000
Kapoposang
Sarappokeke
Gambar 6 : Kisaran kecapatan arus antara perairan pulau Kapoposang dan pulau
Sarappokeke
Pada gambar 6 kecapatan arus untuk perairan pulau Kapoposang 0,097 m/s,
sedangkan kisaran arus untuk perairan pulau Sarappokeke 1,983 m/s. Perbedaan
kecapatan arus yang terjadi antara pulau Kapoposang dan pulau Sarappokeke
dipengaruhi oleh letak geografis dan kecapatan angin. Nyabakken (1998)
menyatakan bahwa arus ikut berpengaruh terhadap pola distribusi fitoplankton,
dimana dengan adanya arus permukaan maupun arus dasar perairan menyebabkan
fitoplankton tersebar tidak merata dalam perairan laut. Wickstead (1965),
mengatakan arus sangat penting artinya bagi sebaran plankton di laut. Arus
permukaan maupun arus dasar perairan menyebabkan plankton dapat tersebar tidak
merata dalam volume air laut.
pH (Keasaman)
7.46
7.44
7.42
7.4
7.38
7.36
7.34
7.32
7.3
7.28
7.26
Kapoposang
Sarappokeke
Kisara
n pH antara pulau Kapoposang dan pulau Sarappokeke dapat dilihat pada Gambar
7.
Sarappokeke
Salinitas
29
28.8
28.6
28.4
28.2
28
ppm
27.8
27.6
27.4
27.2
27
Kapoposang
Sarappokeke
Kisar
an salinitas antara pulau Kapoposang dan pulau Sarappokeke dapat dilihat pada
Gambar 9.
Kedalaman
Kisaran kedalaman antara pulau Kapoposang dan pulau Sarappokeke dapat
dilihat pada Gambar 10.
112
111
110
(m)
109
108
107
106
Kapoposang
Sarappokeke
Gambar 10 : Kisaran kedalaman antara perairan pulau Kapoposang dan pulau ,,,
Sarappokeke
Pada gambar 10 kedalaman untuk perairan pulau Kapoposang 110,9 m,
sedangkan kisaran kedalaman untuk perairan pulau Sarappokeke 107,8 m.
Kedalaman disebabkan perbedaan topografi antara pulau sehingga intensitas sinar
matahari yang masuk dalam kolom air berbeda. Kecerahan juga dipengaruhi bahan
anorganik dan organik yang berupa plankton dan mikroorganisme lain ALPHA (1976)
dalam Effendi (2003).