Anda di halaman 1dari 2

BAB IPENDAHULUAN

Hasil belajar menurut Bloom (1976) mencakup prestasi belajar, kecepatan belajar, dan hasilafektif. Andersen
(1981) sependapat dengan Bloom bahwa karakteristik manusia meliputi carayang tipikal dari berpikir,
berbuat, dan perasaan. Tipikal berpikir berkaitan dengan ranahkognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan
ranah psikomotor, dan tipikal perasaan berkaitandengan ranah afektif. Ranah afektif mencakup watak
perilaku seperti perasaan, minat, sikap,emosi, atau nilai. Ketiga ranah tersebut merupakan karakteristik
manusia sebagai hasil belajardalam bidang pendidikan.Menurut Krathwohl (1961) bila ditelusuri hampir
semua tujuan kognitif mempunyaikomponen afektif. Dalam pembelajaran sains, misalnya, di dalamnya ada
komponen sikapilmiah. Sikap ilmiah adalah komponen afektif. Tingkatan ranah afektif menurut
taksonomiKrathwohl ada lima, yaitu:
receiving (attending), responding, valuing, organization,
dan
characterization.
Kemampuan lulusan suatu jenjang pendidikan sesuai dengan tuntutan penerapan kurikulumberbasis
kompetensi mencakup tiga ranah, yaitu kemampuan berpikir, keterampilan melakukanpekerjaan, dan
perilaku. Setiap peserta didik memiliki potensi pada ketiga ranah tersebut, namuntingkatannya satu sama lain
berbeda. Kemampuan afektif berhubungan dengan minat dan sikapyang dapat berbentuk tanggung jawab,
kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur,menghargai pendapat orang lain, dan kemampuan
mengendalikan diri. Semua kemampuan iniharus menjadi bagian dari tujuan pembelajaran di sekolah, yang
akan dicapai melalui kegiatanpembelajaran yang tepat.Masalah afektif dirasakan penting oleh semua orang,
namun implementasinya masih kurang.Hal ini disebabkan merancang pencapaian tujuan pembelajaran
afektif tidak semudah sepertipembelajaran kognitif dan psikomotor. Satuan pendidikan harus merancang
kegiatanpembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran afektif dapat dicapai. Keberhasilan
pendidik melaksanakan pembelajaran ranah afektif dan keberhasilan peserta didik mencapai
kompetensiafektif perlu dinilai. Oleh karena itu perlu dikembangkan acuan pengembangan
perangkatpenilaian ranah afektif serta penafsiran hasil pengukurannya

BAB II

PEMBAHASANA.

Pengertian Penilaian, Sikap dan Penilaian Sikap


Penilaian atau disebut juga dengan
assessment
adalah penerapan berbagai cara danpenggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang
sejauh mana hasilbelajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta
didik.Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang pesertadidik.
Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilaikuantitatif (berupa
angka).Sikap merupakan suatu kencendrungan untuk bertindak secara suka atau tidak sukaterhadap suatu
objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan menirukan sesuatu yangpositif, kemudian melalui
penguatan serta menerima informasi verbal. Perubahan sikap dapatdiamati dalam proses pembelajaran,
tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensiterhadap sesuatu. Penilaian sikap adalah penilaian yang
dilakukan untuk mengetahui sikappeserta didik terhadap mata pelajaran, kondisi pembelajaran, pendidik, dan
sebagainya.Fishbein dan Ajzen (1975) sikap adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk meresponsecara
positif atau negatif terhadap suatu objek, situasi, konsep, atau orang. Sikap peserta didik terhadap objek
misalnya sikap terhadap sekolah atau terhadap mata pelajaran. Sikap pesertadidik ini penting untuk
ditingkatkan (Popham, 1999). Sikap peserta didik terhadap matapelajaran, misalnya biologi, harus lebih
positif setelah peserta didik mengikuti pembelajaranbiologi dibanding sebelum mengikuti pembelajaran.
Perubahan ini merupakan salah satuindikator keberhasilan pendidik dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Untuk itu pendidik harus membuat rencana pembelajaran termasuk pengalaman belajar
peserta didik yang membuatsikap peserta didik terhadap mata pelajaran menjadi lebih positif.Secara umum,
objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai matapelajaran adalah sebagai berikut.
1.

Sikap terhadap materi pelajaran


. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap materipelajaran. Dengan sikap`positif dalam diri peserta
didik akan tumbuh dan berkembang minatbelajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah
menyerap materi pelajaranyang diajarkan.

Anda mungkin juga menyukai