Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biokimia adalah kimia makhluk hidup. Biokimia merupakan ilmu yang
mempelajari struktur dan fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat,
lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus
secara khusus pada kimia reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein.
Saat ini penemuan-penemuan biokimia digunakan dalam berbagai bidang,
mulai dari genetika hingga biologi molecular dan dari pertanian hingga
kedokteran. Penerapan biokimia yang pertama kali barangkali adalah dalam
pembuatan roti menggunakan khamir, sekitar 4000 tahun yang lalu.
Kebangkitan biokimia diawali dengan penemuan pertama
molekul enzim, diastase, pada tahun  1833  oleh  Anselme Payen. Tahun 1828, 
Friedrich Wöhler  menerbitkan sebuah buku tentang sintesis urea, yang
membuktikan bahwa senyawa organik dapat dibuat secara mandiri. Penemuan ini
bertolak belakang dengan pemahaman umum pada waktu itu yang meyakini
bahwa senyawa organik hanya bisa dibuat oleh organisme.
Istilah biokimia pertama kali dikemukakan pada tahun 1903 oleh Karl Neuber,
seorang kimiawan Jerman.
Sejak saat itu, biokimia semakin berkembang, terutama sejak
pertengahan abad ke-20, dengan ditemukannya teknik-teknik baru
seperti kromatografi, difraksi sinar X, elektroforesis, RMI (nuclear magnetic
resonance, NMR), pelabelan radioisotop, mikroskop elektron, dan
simulasi dinamika molekular. Teknik-teknik ini memungkinkan penemuan dan
analisis yang lebih mendalam berbagai molekul dan jalur metabolik sel,
seperti glikolisis dan siklus Krebs. Perkembangan ilmu baru
seperti bioinformatika juga banyak membantu dalam peramalan dan pemodelan
struktur molekul raksasa.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Biokimia?
2. Apa saja kelas senyawa Biokimia?
3. Apa itu Kimia Organik?
4. Bagaimana sejarah Kimia Organik?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang Biokimia
2. Mahasiswa mampu mengetahui Kelas Senyawa Biokimia
3. Mahasiswa mampu mengetahui tentang Kimia Organik
4. Mahasiswa mampu mengetahui Sejarah Kimia Organik

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biokimia
Biokimia, berasal dari dua kata, yaitu bio (artinya kehidupan) dan kimia.
Biokimia dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang dasar-dasar kimia
dari kehidupan. Biokimia juga dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas
tentang zat-zat kimia penyusun tubuh makhluk hidup, serta reaksi-reaksi dan
proses kimia, yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi dan
proses kimia yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup atau didalam sel,
kita namakan metabolisme. Dengan definisi ini dapat dipahami bahwa biokimia
mencakup atau bersinggungan dengan sebagian bahasan dalam biologi sel dan
biologi molekuler (Sinaga, 2012).
Biokimia adalah bidang ilmu yang mempelajari pengetahuan tentang
struktur, fungsi dan interaksi biomolekul yang menyusun sel, mekanisme reaksi
katalisis enzim, energetika dan reaksi-reaksi metabolisme sel, proses sinyal
transduksi yang terkait dengan fungsi biologis dan fisiologis sel pada tingkat
molekuler dan  informasi genetik. Bidang ilmu ini juga didukung dengan
penguatan pemahaman teknik isolasi biomolekul dari berbagai sumber daya alam
hayati, pemurnian, karakterisasi biomolekul yang mendukung pemanfaatan dan
pengembangan sumber daya alam hayati menjadi produk bioteknologi. Penelitian
pada bidang Biokimia  ini mencakup isolasi mikroalga sebagai sumber makanan
funsional, senyawa obat dan bahan baku biofuel, isolasi, karakterisasi dan
bioproses enzim-enzim yang bekerja pada karbohidrat seperti keluarga amilase,
selulase, dan kitinase, studi isolat bakteri asam laktat dari virgin cocunut oil
(VCO), studi target dan mekanisme kerja bioaktifitas senyawa bahan alam serta
penentuan biomarker khusus untuk pasien kanker payudara Indonesia
(Kimia, 2019).

3
2.2 Kelas Senyawa Biokimia
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah kelompok senyawa yang mengandung unsur C, H,dan O.
Senyawa-senyawa karbohidrat memiliki sifat pereduksi karena adanyagugus
karbonil dalam bentuk aldehid aau keton. Senyawa ini juga memilikibanyak
memiliki banyak gugus hidroksil. Karena itu, karbohidrat merupakansuatu
polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau turunan senyawa-senyawa
tersebut (Husnaeni, 2012).
2. Protein
Istilah Protein berasal dari bahasa Yunani, yaitu pretos yang berarti yang
utama atau yang didahulukan. Protein merupakan rangkaian asam amino
dengan ikatan peptide. Tiga per empat zat padat tubuh terdiri dari protein
(otot, enzim, protein plasma, anti bodi, hormone) (Suprayitno dkk, 2017).
3. Lipid
Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air
akan tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform,
benzena, carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton panas
(Iskandar, 1974).
4. Asam Nukleat
Asam nukleat adalah salah satu makromolekul biologis yang paling penting.
Asam nukleat berfungsi dalam enconding, transmisi, dan mengekspresikan
informasi genetic. Asama nukleat meliputi DNA dan RNA yang terbentuk
dari monomer yang dikenal sebagai nukelotida (Sumbono, 2019).

4
2.3 Kimia Organik
Kimia organic adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai
struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa oganik. Kimia organic
berasal dari kesalahpahaman bahwa semua senyawa organic pasti berasal dari
organisme hidup. Kimia organic biasanya berkaitan dengan senyawa karbon
yang sederhana tidak mengandung ikatan antar karbon misalnya oksida, garam,
asam, karbid, dan mineral. Kimia organic sebagai suatu ilmu secara umum
disetujui telah dimulai pada tahun 1828 dengan sintesis urea organic oleh
Friedrich Woehler, yang secara tidak sengaja menguapkan larutan ammonium
sianat NH4OCN (Subandi, 2010)
Menurur Subandi (2010), pada akhir abad ke-18, para ahli kimia membagi
senyawa-senyawa dalam 2 golongan, yaitu :
1. Senyawa Anorganik merupakan senyawa yang bukan berasal dari makhluk
hidup. (Gram-NaCl)
2. Senyawa Organik merupakanstruktur dan pembentuk senyawa karbon dan
biasanya merupakan senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup.

Definisi asli dari kimia organic berasal dari kesalahan persepsi atas
campuran organic yang selalu dihubungkan dengan kehidupan. Tidak semua
senyawa organic mendukung kehidupan di bumi seutuhnya, tetapi kehidupan
yang telah kita ketahui bergantung pada sebagian besar kimia anorganik
(Subandi, 2010).

Pada awal abad ke 19, orang-orang beranggapan bahwa zat yang ada pada
makhluk suatu kekuatan yang disebut vis vitalis (kekuatan hidup) sehingga ahli
kimia tidak mencoba membuat senyawa organic di laboraterium. Pada tahun
1928, seorang ahli kimia dari Jerman Friedrich Woehler, secara kebetulan dapat
membuat ureum, senyawa organic sebagai pupuk sumber nitrogen dengan
memanaskan senyawa anorganik, yaitu ammonium sianat (Subandi, 2010).

5
2.4 Sejarah Kimia Organik
Menurut Sulakhudin (2019), Senyawa organic sekitar awal abad ke 17
dinyatakan sebagai senyawa yang diperoleh dari makhluk hidup (tanamn, hewan,
dan manusia). Senyawa yang termasuk kelompok ini relative mudah terurai atau
terdekomposisi dibandingkan dengan senyawa-senyawa lain yang termasuk
kelompok senyawa anorganik. Saat itu diyakini bahwa senyawa orgnaik
mempunyai daya hidup karena berasal dari makhluk hidup. Karena mempunya
vital vorce itulah, maka diyakini senyawa organic tidak mungkin disintesis di
laborateium. Chevrut pada tahun 1816, menunjukkan bahwa lemak binatang
(suatu senyawa organic) ternyata dapat diubah menjadi sabun (suatu senyawa
organic), dan sebaliknya.
Suatu senyawa organic, yaitu sabun dapat diubah menajdi senyawa organic,
yaitu asam lemak. Selanjutnya, pada tahun 1828 menemukan bahwa garam
organic amunium sianat dapat diubah menajdi senyawa organic urea. Penemuan-
penemuan tersebut mematahkan anggapan bahwa senyawa organic mempunyai
vital vorce. Sehingga tidak dapat disintesis di laboraterium oleh senyawa
anorganik ini.Kedua penemuan tersebut menyebabkan konsep tentang senyawa
organic mulaik berubah (Sulakhudin, 2019).
Analisis terhadap senyawa-senyawa organic menunjukkan bahwa senyawa
organic selalu mengandung karbon (C) dalam jumlah besar, kemudian diikuti
oleh hydrogen (H), Okigen (O), dan Sulfur (S). serta unsure halogen (Cl, Br, I,
dan F) dalam jumlah yang sedikit. Atom-atom dalam senyawa organic
dihubungkan oleh ikatan kovalen. Ikatan antar karbon dalam senyawa organic
bersifat unik akrena dapat membentuk rantai karbon, baik linier, bercabang,
maupun siklis (Sulakhudin, 2019).
Senyawa organic walaupun hanya tersusun dari beberapa unsur (C, H, O, N,
P, S, F, Cl, Br, dan I), namun jumlah senyawa organic mencapai 80 % dari semua
senyawa yang ada di alam. Perkembangan selanjutnya akibat dari penemuan-
penemuan tersebut, maka senyawa organic didefinisikan ulang sebagai senyawa

6
yang banyak mengandung unsure karbon dan unsure lainnya seperti hydrogen,
oksigen, nitrogen, belerang, dan fosfor dalam jumlah yang sedikit
(Sulakhudin, 2019).
Ilmu yang mempelajari senyawa organic disebut kimia organic. Penyebutan
senyawa organic (misalya : gula, minyak dan lilin) itu dimaksudkan untuk
membedakan dengan senyawa anorganik , misalnya : logam, oksida logam, dan
garam-garam) (Sulakhudin, 2019).
Beberapa penemuan dalam senyawa organic yang dapat disintesis di
laboraterium sehingga meruntuhkan mitos bahwa senyawa organic hanya bisa
dibuat oleh makhluk hidup. Selain itu, jumlah atom karbon yang sangat dominan
dalam senyawa organic sehingga beberapa ilmuan menggantikan istilah senyawa
organic dengan senyawa karbon, sedangkan ilmu kimia yang mempelajarinya
disebut kimia karbon (Sulakhudin, 2019).
Senyawa karbon adalah senyawa yang sebagian besar tersusun dari karbon
dan hydrogen beserta turunannya. Senyawa karbon banyak ragamnya misalnya
metana, dan yang sangat kompleks diantaranya molekul DNA yng terdirin dari
jutaan atom, senyawa protein, polisakarida, dan lain-lainnya. Keragaman struktur
dan sifat senyawa karbon tidak terlepas dari keunikan atom karbon
(Sulakhudin, 2019).

7
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Biokimia, berasal dari dua kata, yaitu bio (artinya kehidupan) dan kimia.
Biokimia dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang dasar-dasar kimia
dari kehidupan.
Biokimia terdiri atas 4 kelas senyawa yaitu karbohidrat, protein. Lipid, dan
asam nukleat.
Kimia organic adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai
struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa oganik.
Senyawa organic sekitar awal abad ke 17 dinyatakan sebagai senyawa yang
diperoleh dari makhluk hidup (tanamn, hewan, dan manusia). Senyawa karbon
adalah senyawa yang sebagian besar tersusun dari karbon dan hydrogen beserta
turunannya.

1.2 Saran
Melalui penulisan makalah ini diharapkan para pembaca dapat mempelajari
dan lebih mengetahui tentang pendidikan dalam kehidupan manusia dengan cara
yang bijaksana dengan melihat sisi positifnya dan dapat di terapkan di kehidupan
sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai