Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

RUANG LINGKUP DAN


PERKEMBANGAN TERKINI BIOKIMIA

Nama : Gilang Ilham F.


NIM : 17/411698/BI/09838

Fakultas Biologi
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2018
I. Pendahuluan

Biokimia adalah suatu studi atau disiplin ilmu yang mempelajari tentang proses-
proses kimia yang terlibat dan berhubungan dengan makhluk hidup atau organisme. Proses-
proses dalam biokimia memberikan kompleksitas dalam kehidupan. Biokimia dapat dibagi ke
dalam tiga bidang, yaitu genetika molekuler, ilmu protein, dan metabolisme. Selama dekade
terakhir di abad ke-20, biokimia melalui ketiga disiplin ilmu ini sukses dalam menjelaskan
proses-proses yang terjadi di kehidupan. Hampir semua bidang ilmu kehidupan sedang
ditemukan dan dikembangkan oleh metodologi dan penelitian biokimia (Voet & Voet, 2005).

Biokimia berfokus pada pemahaman bagaimana molekul-molekul biologis


memunculkan proses-proses yang terjadi di dalam sel-sel hidup dan diantara sel-sel tersebut
(Karp, 2009). Proses-proses tersebut sangat berkaitan dengan studi dan pemahaman tentang
jaringan, organ, struktur dan fungsi organisme (Miller & Spoolman, 2012). Biokimia sangat
berhubungan dengan struktur, fungsi, dan interaksi makromolekul biologis, seperti protein,
asam nukleat, karbohidrat, dan lipid, yang menyusun struktur sel dan melakukan banyak
fungsi yang terkait dengan kehidupan. Sifat kimia sel juga bergantung pada reaksi molekul
dan ion yang lebih kecil. Hal ini menyebabkan adanya sifat anorganik, misalnya ion air dan
logam, atau sifat organik, misalnya asam amino yang digunakan untuk mensintesis protein
(Solomon et al., 2007).

Mekanisme dimana sel-sel memanfaatkan energi dari lingkungan mereka melalui


reaksi kimia disebut sebagai metabolisme. Temuan-temuan di bidang biokimia dapat
diterapkan terutama dalam bidang kedokteran, nutrisi, dan pertanian. Dalam dunia
kedokteran, ahli biokimia dapat menyelidiki penyebab dan penyembuhan suatu penyakit
(Finkel et al., 2009). Di bidang pertanian, ahli biokimia menyelidiki tanah dan pupuk, dan
mencoba menemukan cara untuk meningkatkan bududaya tanaman, penyimpanan tanaman,
dan pengendalian hama. Di bidang nutrisi, ahli biokimia mempelajari cara menjaga kesehatan
dan mempelajari efek dari defisiensi nutrisi (UNICEF, 2010).

II. Pembahasan

Sebagai sebuah disiplin ilmu, perkembangan biokimia tidak stagnan dan berhenti.
Biokimia terus berkembang seiring dengan riset-riset yang terus dilakukan oleh para ahli
biokimia. Pada Oktober 2017, Jacques Dubochet, Joachim Frank, dan Richard Henderson
mendapatkan hadiah Nobel karena kiprah mereka di bidang biokimia dalam pengembangan
mikroskop cryo-electron, sebuah metode yang lebih menyederhanakan dan memperbaiki
pencitraan biomolekul. Metode ini telah meningkatkan biokimia ke era baru, dan kita
mungkin bisa segera memiliki gambaran rinci tentang mesin kehidupan yang kompleks
dalam resolusi atom. Para periset tersebut sudah dapat membekukan biomolekul gerakan dan
memvisualisasikan proses yang sebelumnya tidak mereka lihat. Dengan demikian, mereka
mampu menentukan dengan baik untuk pemahaman dasar tentang unsur kimia dalam
kehidupan dan untuk pengembangan obat-obatan. Mikroskop elektron lama diyakini hanya
cocok untuk pencitraan benda mati karena berkas elektron yang kuat menghancurkan bahan
biologis (Media Indonesia, 2017).

Pada awal 2000-an, dua channelrhodopsins ditemukan dalam alga mikroba


Chlamydomonas reinhardtii. Keduanya merupakan reseptor trans-membran yang memiliki
tujuh heliks-ά yang membelah membran dan mengandung molekul yang sangat melekat yang
disebut retinal, yang secara kovalen melekat pada protein, dan bertanggung jawab atas
kepekaan mereka terhadap cahaya. Protein tersebut membentuk saluran yang mana ketika
diaktifkan oleh cahaya akan membiarkan berbagai kation mengalir ke bawah gradien
elektrokimia yang terbentuk di membran sel ketika ada konsentrasi ion yang tidak sama
antara di dalam dan di luar sel. Pada tahun 2012, struktur kristal pertama dari Cation-
conducting channelrhodopsin (CCR) dipublikasikan. Suatu protein rekayasa yang disebut
C1C2, yang mana bagian-bagian channelrhodopsin dari dua C. reinhardtii digabung menjadi
satu. Terobosan ini memberikan sebuah snapshot dari struktur saluran light-activated dan
mengisyaratkan bagaimana kation secara selektif bergerak melewatinya. Struktur C1C2
selanjutnya digunakan bersama dengan data pemodelan molekul untuk memandu desain
saluran rekayasa untuk digunakan dalam optogenetika. Channelrhodopsins telah digunakan
untuk optogenetika, yaitu suatu teknik revolusioner yang menggunakan cahaya untuk
menginduksi fluks ion yang melewati saluran ini pada sel yang telah direkayasa secara
genetika, dan dengan demikian mengontrol proses-proses fisiologis. Sejauh ini,
channelrhodopsins paling banyak digunakan secara luas untuk optogenetik pada ion yang
bermuatan positif (kation). Namun, penggunaan channelrhodopsins masih akan dapat
membuka kemungkinan-kemungkinan baru untuk optogenetik pada ion bermuatan negatif
(anion) (Scheerer et al., 2018).

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh University of Nebraska-Lincoln dan


Huazhong Agricultural University telah berhasil mengidentifikasi dua jenis asam lemak baru,
yang dinamakan Nebraskanic acid dan Wuhanic acid, dalam minyak di biji dari selada ungu
cina (Orychophragmus violaceus), tanaman berbunga asli dari China tengah. Penemuan ini
dipublikasikan dalam jurnal Nature Plants. Asam lemak merupakan komponen utama dari
minyak nabati, yang paling terkenal karena sering dimanfaatkan untuk konsumsi. Minyak
nabati juga digunakan dalam bahan bakar biodiesel, pelumas, dan aplikasi di bidang industri
lainnya. Sebagian besar minyak nabati, seperti kanola atau minyak kedelai, mengandung lima
jenis asam lemak yang sama. Asam lemak konvensional tersebut semuanya mengandung
atom karbon 16 atau 18 dan memiliki struktur molekul yang sama. Namun sebaliknya,
Nebraskanic dan Wuhanic acid yang baru ditemukan berada diantara kelas asam lemak yang
“tidak biasa” yang mengandung atom karbon lebih sedikit atau lebih -keduanya memiliki 24-
dan cabang molekul yang tidak biasa yang berasal dari karbon tersebut. Semua asam lemak
yang telah dikenali umumnya mengikuti instruksi manual yang sama: mereka menambahkan
dua atom karbon pada akhir siklus biokimia empat langkah, kemudian terus melakukannya
sampai perakitan selesai. Namun, Nebraskanic dan Wuhanic acid berbeda dengan asam
lemak yang sudah umum dikenal. Kedua asam tampak terlihat mengikuti alur yang umum
sampai pada penambahan pasangan atom karbon ke-10 mereka. Setelah mencapai itu, kedua
asam tersebut tampak melewatkan dua langkah terakhir dari siklus empat langkah, dua kali
memotong jalur di siklus empat langkah untuk mempercepat penembahan pasangan karbon
ke-11 dan ke 12. Proses ini juga meninggalkan cabang oksigen-hidrogen, atau gugus
hidroksil, dalam rantai asam lemak. Para peneliti percaya bahwa asam lemak terhubung satu
sama lain melalui gugus hidroksil untuk membentuk matriks kompleks asam lemak, yang
mana sangat berbeda dengan susunan asam lemak di minyak nabati pada umumnya (Li et al.,
2018).

III. Kesimpulan
Dari beberapa penelitian dan penemuan diatas, dapat disimpulkan bahwa biokimia
merupakan suatu studi atau disiplin ilmu yang mempelajari tentang proses-proses kimia yang
terlibat dan berhubungan dengan makhluk hidup atau organisme. Sebagai sebuah disiplin
ilmu, biokimia terus berkembang seiring dengan penelitian-penelitian dan penemuan yang
terus dilakukan oleh para ahli biokimia.
Daftar Pustaka
Finkel, R., Clark, M.A. & Cubeddu, L.X. 2009. Pharmacology 4th edition. Baltimore:
Lippincott Williams & wilkins. Page 1-4.
Karp, G. 2009. Cell and Molecular Biology: Concepts and Experiments. Hoboken: John
Wiley and Sons Inc. Page 2.
Li, X., Teitgen, A.M., Shirani, A., Ling, J., Busta, L., Cahoon, R.E., Zhang, W., Li, Z.,
Chapman, K.D., Berman, D., Zhang, C., Minto, R.E. & Cahoon, E.B. 2018.
Discontinouos Fatty Acid Elongation Yields Hydroxylated Seed Oil with Improved
Function. Natural Plants. 4(9) : 711-720.
Media Indonesia. 2017. Penelitian Biokimia Berbuah Nobel. Tersedia di
www.mediaindonesia.com. Diakses 29 September 2018.
Miller, G.T. & Spoolman, S.E. 2012. Environmental Science - Biodiversity is A Crucial Part
of The Earth’s Natural Capital. Belmont: Cengage Learning. Page 62.
Scheerer, P., Unger, E. & Tian, L. 2018. Views of Light-Activated Proteins. Nature. 561 :
312- 313.
Solomon, E.P., Berg, L.R. & Martin, D.W. 2007. Biology 8th ed. Belmont: Thomson Higher
Education. Page 45.
UNICEF. 2010. Facts for Life 4th ed. New York: United Nations Children’s Fund. Page
61,75.
Voet, D & Voet, J.G. 2005. Biochemistry 3rd ed. Hoboken: John Wiley & Sons Inc. Page 3.

Anda mungkin juga menyukai