Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Biokimia

Biokimia adalah merupakan salah satu cabang sains yang menemukan bidang
yang sama penting yaitu biologi dan kimia. Biokimia menunjuk mengenai bahan kimia
yang dihasilkan oleh benda hidup, kesannya kegunaannya dan cara memanfaatkan taraf
hidup manusia. Biokimia juga dapat diartikan sebagai ilmu kimia kehidupan yaitu ilmu
yang mempelajari tentang dasar kimia kehidupan (kata Yunani, bios berarti
“kehidupan”). Sel merupakan unit structural dan fungsional dari system hidup. Hal ini
membawa kita kepada definisi fingsional biokimia sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari unsure – unsure kimia pembentuk sel hidup dan dengan reaksi serta proses
yang dijalaninya. Berdasarkan definisi ini, biokimia mencangkup berbagai bidang
pengetahuan biologi sel, biologi molekuler, dan genetika molekurar yang luas. Jadi
biokimia adalah meliputi studi tentang susunan kimia sel, sifat senyawa serta reaksi yang
terjadi didalam sel,senyawa – senyawa yang menunjang aktivitas organism hidup serta
energy yang diperlukan untuk kehidupan.

1.2 Asal mula timbulnya biokimia


Istilah biokimia telah dikemukakan oleh Karl Neuberg, seorang ahli kimia Jerman
pada tahun 1930, namun satu setengah abad sebelumnya, yaitu pada pertengahan abad
XVIII Karl Wilhelm Scheele seorang ahli kimia swedia telah melakukan penelitian
mengenai susunan kimia jaringan pada tumbuhan dan hewan. Selain itu ia juga telah
dapat mengisolasi asal oksalat, asam laktat, asam sitrat serta beberapa ester dan kasein
dari bahan alam. Biokimia memperoleh bentuk yang nyata sebagai suatu bidang studi
pada awal abad XIX, dengan dipelopori oleh penelitian yang dilakukan oleh Friedrich
Wohler. Sebelum itu orang percaya bahwa organism hidup itu terdiri dari zat – zat yang
mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan zat yang terdapat pada benda – benda
mati, misalnya logam atau batu- batuan. Pada tahun 1828 Wohler menunjukkan bahwa
urea, suatu senyawa yang terdapat dalam urine, ternate dapat dibuat dalam laboratorium
dengan jalan memanaskan alkali sianat dengan gram ammonium. Mula – mula ia
mamang mengharapkan akan terjadi ammonium sianat, tetapi ia memperoleh urea.
Meskipun telah dapat ditunjukkan atau dibuktikan bahwa suatu senyawa yang berasal
dari dalam tubuh manusia atau organism hidup dapat juga dibuat dalam laboratorium
dari zat – zat yang berasal dari benda mati,namun masih ada orang yang percaya bahwa
suatu senyawa dalam organism hidup tentulah terbentuk dalam sel hidup melalui suatu
proses yang melibatkan “kekuatan hidup”. Pendapat dapat dihilangkan oleh penemu dua
bersaudara Eduard dan Hans Buchner. Mereka menyatakan bahwa ekstr dari sel – sel
ragi yang telah dirusak atau telah mati, tetap dapat menyebabkan terjadinya proses
peragian atau proses fermentasi gula menjadi alcohol. Penemuan mereka merupakan
pembuka kemungkinan dilakukannya analis reaksi –reaksi biokimia dan proses – proses
biokimia dengan alat-alat laboratorium (in virto) dan bukan sel hidup (in vivo).
Selanjutnya metabolism yang terjadi dalam sel dapat pula dilakukan dalam laboratorium,
termasuk reaksi – reaksi yang mempercepat berlangsungnya reaksi biokimia tersebut.

1.3 Manfaat biokimia


Sebagai disiplin ilmu, biokimia mengalami kemajuan berkat penelitian yang telah
dilakukan oleh para ahli biokimia. Manfaat yang diperoleh tampak pada penerapan hasil
– hasil penelitian tersebut. Pada dasarnya penerapan biokimia banyak dalam bidang
pertanian dan kedokteran. Sebagai contoh biokimia mempunyai peranan dalam
mencegah masalah gizi, penyakit – penyakit akibat dari kurang gizi terutama pada anak
– anak. Biokimia juga dapat menjelaskan hal – hal dalam bidang farmakologi dan
toksikologi karena dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar
terhadap metabolism. Obat – obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolic tertentu,
misalnya antibiotic penisilin dapat membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan
polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan mati karena tidak
dapat membentuk dinding sel.Dengan mempelajari biokimia kita mengetahui tentang
reaksi – reaksi kimia penting yang terjadi dalam sel. Hal ini berarti kita dapat memahami
proses – proses yang terjadi di dalam tubuh. Dengan demikian diharapkan kita akan
mampu menghndari hal – hal dari luar yang akan mempengaruhi proses dalam sel – sel
tubuh, misalnya kita akan dapat mengatur makanan yang akan kita makan sehingga kita
akan mampu menghindari dampak dari suatu lingkungan yang tercemar oleh limbah
membahayakan kesehatan. Manfaat mempelajari biokimia tersebut tentu dapat kita
berikan kepada orang lain, masyarakat atau kepada anak didik apabila kita bekerja
sebagai guru.
1.4 Komposisi dan struktur makhluk hidup
Sebagian besar zat kimia yang ada dalam tubuh manusia berbentuk senyawa, yang
terbagi menjadi dua kelompok utama: senyawa organic dan senyawa anorganik.

1. Senyawa anorganic tidak mengandung karbon. Sebagian besar zat kimia


dalam tubuh tidak termasuk zat organik.
2. Senyawa organic mengandung atom karbon dan terkandung dalam ribuan
senyawa kimia yang ditemukan di organism hidup. Ilmu kimia mengenal
kehidupan disebut kimia karbon.
A. SENYAWA ANORGANIK
Sifat air, air memiliki sifat fisik dan kimia berikut ini:
a. Kohesif dan adhesif
b. Kalor jenis yang tinggi
c. Kalor uap yang tinggi
d. Air sebagai solven

Asam, basa dan derajat keasaman (pH)

a. Ionisasi air
b. Asam dan basa
c. Skala pH
B. SENYAWA ORGANIK
Komponen
1. Karbon merupakan komponen inti dari senyawa organic
a. Atom karbon dengan empat electron dalam kulit terluarnya dapat mencapai
stabilitas dengan cara membagi empat elektronnya dengan atom karbon lain
atau dengan membentuk sedikit ikatan ganda atau tripel. Dengan cara ini
karbon dapat membentuk rantai yang panjang atau cabang rantai.
b. Karbon umumnya berkaitan dengan unsure karbon juga, atau dengan
hydrogen, oksigen, atau nitrogen

Gugus fungsional (yaitu gugus atom yang menentukan karakteristik,solubilitas dan


reaktivitas molekul organic yang terkandung dalam gugus) terikat pada rantai
karbon.sebagian besar senyawa organic mengandung dua gugus fungsional yang ada
dalam molekul biologis meliputi: hydrogen, gugus hidroksil, gugus karbonil, gugus
karbosil,gugus amino,gugus fosfat,gugus sulfhidril

 Keseimbangan asam-basa

Ion hidrogen merupakan proton tunggal bebas yang di lepaskan dari atom
hidrogen. Melekul yang mengandung atom0atom hidrogen yang dapat
melepaskan ion-ion dalam larutan di kenal sebagai asam, sedangkan yang dapat
menerima ion hidrogen yang di sebut dengan basa. Konsentrasi ion hidrogen di
nyatakan dengan pH, apabila rendah di sebut asidosis dan bila tinggi di sebut
alkalosis. Mekanisme untuk mencegah terjadinya aksidosis atau alkalosis di
lakukan oleh suatu sistem pengatur yang khusus yaitu :

1. Sistem penyangga (buffer) asam-basa yang segera bergabung dengan setiap


asam atau pun basa yang kemudian mencegah terjadinya perubahan
konsentrasi ion hidrogen yang berlebihan.
2. Kemudian apabila konsentrasi ion hidrogen berubah,maka pusat pernafasan
akan terangsang untuk mengubah kecepatan ventilasi paru-paru,yang berakibat
pada perubahan kecepatan pengeluran karbon dioksida dari cairan tubuh yang
akan menyebabkan konsentrasi ion hidrogen kembali normal.
3. Menyebakan ginjal mengeksresikan urine yang bersifat asam atau basa,
sehingga membantu konsentrasi ion hidrogen cairan ekstraseluler tubuh
kembali normal.

Asam kuat merupakan asam yang berdiosiasi dengan cepat dan terutama
melepaskan sejumlah besar ion H+ dalam larutan, sedangkan asam lemah
memiliki sedikit kecendrungan untuk mendiosiasikan ion-ion sehingga kurang
kuat melepaskan H+. Basa kuat yang merupakan basa yang bereaksi secara tepat
dan kuat. Dan dengan cepat menghilangkan H+ dari larutan. Basa lemah yang
khas adalah HCO3-,karena HCO3- berkaitan dengan H+ secara lebih lemah dari
pada OH-. Kebanyakan asam-asam dalam cairan ekstraseluler yang berhubungan
dengan pengaturan asama basa normal adalah asam dan basa lemah.
1.5 Cairan dan elektrolit tubuh
Air menepati proposi yang besar dalam tubuh. Seseorang dengan berat badan 75%
berat badan bayi, 70& berat badan pria dewasa, dan 55% tubuh pria lanjut usia. Karena
wanita memiliki simpanan lemak yang relative lebih banyak (relative bebas_air),
kandungan air dalam tubuh wanita 10% lebih sedikit dibandingkan pria. Air tersimpan
dalam dua kompartemen utama dalam tubuh, yaitu:

1. Airan intraselular (CIS)


CIS adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh dan menyusun sekitar 70%
dari total cairan tubuh (total body later). CIS merupakan media tempat terjadinya
aktivitas kimia sel (Taylor, 1998).
2. Cairan ekstraselular (CES)

CES merupakan cairan yang terdapat diluar sel dan munyusun sekitar 30%
dari total cairan tubuh. CES meliputi cairan intravascular, cairan interstisial, dan
cairan transeluler. Cairan terstisial terdapat dalam ruang antar sel, plasma darah,
cairan serebrospinal, limfa, serta cairan rongga serosa dan sendi. Guna
mempertahankan keseimbangan kimia dan elektrolit tubuh serta mempertahankan
pH yang normal, tubuh melakukan mekanisme pertukaran dua arah antara CIS dan
CES.
Pergerakan cairan elektrolit tubuh
Regulasi cairan dalam tubiuh meliputi hubungan timbal antara sejumlah
komponen, termasuk air dalam tubuh dan cairannya, bagian-bagian cairan, ruang
cairan, membrane, sistem transpor, enzim, dan tonisitas. Sirkulasi cairan dan
elektrolit terjadi dalam tiga tahap. Pertama, plasma darah bergerak diseluruh tubuh
melalui sistem sirkulasi. Kedua, cairan interstisial dan komponennya bergerak
diantara kapiler dan darah sel. Terakhir, cairan dan substansi bergerak dari cairan
interstisial kedalam sel. Sedangkan mekanisme pergerakan cairan tubuh bergerak
dalam tiga proses yaitu:

1. Difusi
Difusi adalah pepindahan larutan dari area berkonsentrasi tinggi menuju area
berkonsentrasi rendah dengan melintasi membrane semipermiabel. Pada proses
ini cairan elektrolit masuk melintasi membran yang memisahkan dua
kompartemen sehingga konsentrasi di kedua kompartemen itu seimbang.
Kecepatan difusi dipengaruhi oleh tiga hal yaitu:
 Ukuran molekul. Molekul yang lebih besar cendrung lebih lambat daripada
molekul yang ukurannya lebih kecil.
 Konsentrasi larutan. Larutan berkonsentrasi tinggi bergerak lebih cepat
dibandingkan larutan yang berkonsentasi rendah.
 Temperature larutan. Semakin tinggi temperatur larutan, semakin besar
kecepatan disfusinya.
2. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan cairan melintasi membran semipermiabel dari
area berkonsentrasi rendah menuju area berkonsentrasi tinggi. Pada proses ini,
cairan melintasi membrane untuk mengencerkan larutan yang berkonsentrasi
tinggi sampai diperloreh keseimbangan pada kedua sisi membran.
3. Transpor Aktif
Transpor aktif adalah proses pengangkutan yang digunakan oleh molekul
untuk berpindah melintasi membrane sel melawan gardien konsentrasinya.
Dengan kata lain transpor aktif adalah gerakan partikel dari konsentrasi satu ke
konsentrasi lain tanpa memandang tingkatannya. Proses ini membutuhkan
energy dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). ATP berguna untuk
mempertahankan konsentrasi ion natrium dan kalium dalam ruang ekstrasel
dan intrasel melalui suatu proses yang disebut pompa natrium kalium.

Pengaturan Keseimbangan Cairan


Penganturan keseimbangan cairan terjadi melalui mekanisme haus, hormone
antidioretik (ADH), hormone aldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid.

1. Rasa haus. Rasa haus adalah keinginan yang disadari terhadap kebutuhan akan
cairan. Osmoreseptor yang terletak dipusat rasa haus hipotalamus sensitive
terhadap perubahan osmolalitas pada cairan ekstrasel. Mekanismenya adalah
sebagai berikut:
a. Penurunan perfusi ginjal merangsang pelepasan rennin, yang akhirnya
menghasilkan angitensin II.
b. Osmoreseptor dihipotalamus mendeteksi peningkatan tekanan osmotic dan
mengaktivasi jaringan saraf sehingga menghasilkan sensasi haus.
c. Rasa haus dapat diinduksi oleh kekeringan local pada mulut akibat status
hiperosmolar.
2. Hormon ADH. Hormon ini dibentuk dihipotalamus dan disimpan dalam
neurohipofisis pada hipofisis posterior. Hormone ini meningkatkan reabsorpsi air
pada duktus pengumpul sehingga dapat menahan air dan mempertahankan volume
cairan ekstrasel. ADH juga disebut sebagai vasopressin karena mempunyai efek
vasokonstiksi minor pada arterior yang dapat meningkatkan tekanan darah.
3. Hormon aldosteron. Hormone ini disekresi oleh kelenjar adrenal dan bekerja
pada tulubus ginjal untuk meningkatkan absorpsi natrium. Retensi natrium
mengakibatkan retensi air.
4. Prostaglandin. Prostaglandin merupakan asam lemak alami yang terdapat
dibanyak jaringan dan berperan dalam respon radang, pengontrolan tekanan darah,
kontraksi uterus, dan motilitas gastrointestinal.
5. Glukokortikoid. Mengingkatkan resopsi natrium dan air sehingga memperbesar
volume darah dan mengakibatkan retensi natrium.

Asupan cairan pada individu dewasa berkisar 1500-3500 ml/hari. Sedangkan keluaran
cairannya adalah 2300 ml/hari. Pengeluaran cairan dapat terjadi melalui beberapa organ
yaitu :

 Kulit. Pengeluaran cairan melalui kulit diatur oleh kerja saraf simpatis yang
merangsang aktivitas kelenjar keringat. Pengeluaran cairan melalui kulit dikenal
dengan istilah insensible water loss (IWL).
 Paru-paru. Meningkatnya jumlah cairan yang keluar melalui paru-paru merupakan
suatu bentuk respon terhadap perubahan kecepatan dan kedalaman nafas karena
pergerakan atau kondisi demam.
 Pencernaan. Dalam kondisi normal, jumlah cairan yang hilang melalui sistem
pencernaan setiap harinya berkisar 100-200 ml.
 Ginjal. Ginjal merupakan organ pengekskresi cairan yang utama pada tubuh pada
individu dewasa ginjal mengekskresikan sekitar 1500ml/hari.
1.6 Metabolisme Karbohidrat

Karbohidrat adalah kelompok nutrient yang penting dalam susunan makanan.


Fungsinya adalah sebagai sumber energi bagi tubuh. Senyawa ini mengandung unsure
karbon, hydrogen, dan oksigen, dihasilkan oleh tanaman melalui proses fotosintesis.

Jenis-jenis karbohidrat:

a. Monosakarida (gula sederhana) merupakan gula monosakarida umumnya terdapat


dalam panganan. Ada tiga senyawa monosakarida yang paling penting yaitu:
1. Glukosa (dekstrosa). Glukosa terdapat dalam jumlah yang bervariasi dalam
sayuran dan buah-buahan.
2. Fruktosa (laevulosa). Senyawa ini secara kimia mirip dengan glukosa, tetapi
susunan atom dan molekulnya sedikit berbeda. Fruktosa dijumpai bersama
glukosa di banyak buah-buahan dan madu.
3. Galaktosa. Senyawa ini secara kimia mirip dengan glukosa. Galaktosa tidak
ditemui dalam panganan dalam bentuk aslinya.
b. Disakarida (gula ganda) dibentuk dengan penggabungan dua monosakarida melalui
sintesin dehidrasi (juga dikenal sebagai reaksi kondensasi) yang melibatkan
pemindahan satu molekul air.
c. Polisakarida adalah polimer, molekul berantai panjang yang tersusun dari unit yang
sama. Polisakarida terbentuk dari monosakarida yang saling berkaitan melalui proses
dehidrasi untuk membentuk zat tepung yang merupakan senyawa structural dan
simpanan energy yang penting.contoh-contoh polisakarida meliputi: amylase dan
amilopektin, selulosa, gilkogen

1.7 Protein

Seperti karbohidrat, beberapa protein juga memiliki fungsi vital dalam tubuh.
Contohnya, bergerakan dari protein aktin dan miosin sangat berperan bagi kontrasi otot
lurik. Salah satu ciri dari kebanyakan protein adalah mereka hanya dapat mengikat secara
spesifik, hanya molekul tertentu atau suatu grup molekul, sehingga sangat seleftif.
Antibody adalah salah satu contoh protein yang hanya dapat mengikat satu molekul.
Salah satu jenis protein yang paling penting adalah enzim. Molekul enzim hanya dapat
mengenali satu jenis molekul reaktan saja,reaksan ini di sebut juga sebagai subsrat. Enzim
akan mengkatalis reaksi,sehingga energi aktifasi akan menurun, dan kecepatan reaksi
dapat berlangsung lebih tepat sampai 1011 kalinya. Sebuah reaksi mungkin akan
memakan waktu 3000 tahun untuk betul-betul selesai, tetapi dengan enzim mungkin
menjadi kurang dari satu detik. Enzim sendiri tidak akan di gunakan dalam proses
reaksinya, sehingga akan berlangsung mengkatalis subrat lainnya. Protein secara kimia
lebih kompleks lagi, tetapi seperti karbohidrat dan lipid, protein juga tersusun dari
senyawa gabungan yang sederhana. Semua protein mengandung atom karbon, oksigen,
hydrogen dan nitrogen serta protein protein yang mengandung sulfur dan fosfor.

a. Asam amino dapat bergabung melalui ikatan peptida. Dalam sintesis dehidrasi ini
sebuah molekul air akan dilepaskan dan ikatan pertida akan menghubungkan atom
nitrogen dari asam amino yang satu dengan atom karbon dari gugus asam karboksil
lain. Maka hasilnya adalah di peptida. Rangkaian beberapa asam amino ( biasanya
lebih kecil dari 30) di sebut poli peptida. Untuk rangkainan yang lebih panjang,
biasanya di sebut sebagai protein. Sebagai contoh, protein albumin pada plasma darah
terdiri dari 585 residu asam amino.
b. Asam nukleat adalah struktur molecular kompleks yang terdiri dari karbon,
hydrogen, oksigen, nitrogen, dan fosfor. Asam nukleat adalah molekul turunan dan
mengatur fungsi protein dalam sel. Ada dua jenis asam nukleat yaitu asam
deoksiribonukleat(DNA) dan asam ribonukleat (RNA). DNA dapat ditemukan dalam
kromosom semua makhluk hidup dan memiliki kemampuan untuk menggandakan
dirinya. RNA berfungsi dalam sintesis protein dibawah perintah DNA.

Ada dua jenis basa nitrogen dalam nuklotida:

1. Primidin adalah molekul bercincin tunggal yang mengandung karbon, hydrogen


dan nitrogen. Primidin pada asam nukleat adalah sitosin,timin, urasil.
2. Purin adalah molekul bercincin ganda yang termasuk purin adalah adenine, dan
guanine dan keduanya dapat ditemukan dalam DNA dan RNA.

1.8 Lipid

Lipid adalah sekelompok molekul yang beragam semuanya tidak dapat larrut air,
namun dapat larut dalam zat pelarut nonpolar seperti eter dan kloroform. Lipid biologis
yang penting meliputi lemak netral, zat lilin, fosfolipid dan steroid.

1. Lemak netral adalah persenyawaan asam lemak dengan gliserol.


2. Zat lilin sama dengan lemak dan minyak, terkecuali bahwa asam lemak yang ada
dalam zat lilin mengikat rantai karbon alcohol, bukannya gliserol
3. Fosfolopid adalah unsure pokok dari membrane sel
4. Steroid adalah molekul lipid yang besar, susunannya bukan terdiri dari rantai
hidrokarbon melainkan dari empat cincin yang bergabung yang mengikat beragam
gugus fungsional.

1.9 Purin dan Pirimidin

Purin dan Pirimidin merupakan komponen utama DNA,RNA, koenzim(NAD,


NADP,ATP, UDPG) . Inti purin dan pirimidin adalah inti dari senyawa komponen
molekul nukleotida asam nuklead DNA dan RNA. Contoh purin adalah adenine dan
guanin. Purin dan pirimidin merupakan unsure yang nonesilia secara dietik artinya
manusia dapat menstesis nukleotida secara denovo (dari senyawa intermediet
anvibolik), meskipun tidak mengkonsumsi asam nukleat .

Nukleosida di beri nama sesuai nama basa pembentuknya: adenin nukleisida


(adenosine ), guanine nukleisida (guanusin ), urasil nukleosida (uridin ), timin
nukleosida (imidin) sitosin nukleisida(sitidin).

 Purin dan pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA koenzim (NAD,
NADP,ATP,UDPG)
 Contoh purin : (adenin guanin hipoxantin, xantin) -> dimetabolisme jadi asam
urat
 Contoh pirimidin : (sitosin, urasil, timin) -> dimetabolisme jadi CO2 dan Nh3

Metabolisme Nukleotida

Pembentukan secara de novo dengan senyawa amfibolik. Penyelamatan


nuukleotida yang di keluarkan pada saat degradasi asam nukleat. Ada 3 proses yang
berperan dalam bisintesis nukleotida urine yaitu

1. Sintesis dari zat antara amfibolik (sintesis de novo)


2. Fososforibosilasi
3. Fosrilasi nukleosida purin

Biosintesis nukleotida pirimidin

Katalis reaksi awalnya adalah karbamoil fosfat sintase II sintosilik suatu enzim
yang berbeda dari karbamoil fosfat sintase II mitokondria yang berperan dalam
sintesis urea. Karena itu perbedaan letak mini menghasilkan dua kompartemen
karbamoil fosfat yang independent. PRPP salah satu zat yang berperan pada awal
sintesis nukleotida purin akan ikut serta pada tahap yang jauh lebih biositesis
nukleotida purin
Pada prokariot, setiap reaksi di katalis oleh polipeptida yang berlainan.
Sebaliknya, pada eukariot ezim-enzim nya adalah polipepetida yang mempunyai
aktivitas katalitiknyasaling berdekatan sehingga zat-zat antara mudah di salurkan di
antara tempat-tempat tersebut.

Metabolismepurin dan primidin

Purin dan pirimidin merupakan inti dari senyawa komponen molekul nukleotida
asam nukleat RNA dan RNA.

Contoh purin : adenin, guanin, hipoxantin, xantin, dimetabolisme menjadi asam urat.

Contoh pirimidin ; sitosin , urasil, timin. Metabolism menjadi CO2 dan NH3

STRUKTUR PURIN DAN PIRIMIDIN

1. Reaksi penyelamat mengubah purin dan nukleosidanya menjadi


mononukleotida perubahan purin ribonukleotisida dan deoksiribonukleosida
nya menjadi monokleotida memerlukan apa yang disebut sebagai reaksi
penyelamatan. Reaksi ini jauh lebih sedikit memerlukan energy di bandingkan
sintesis de novo. Mekanisme yang lebih penting melibatkan fosforibolisasi
oleh PRPP purin bebas (Pu) untuk membentuk purin 5’-mononukleotida(Pu-
RP)
2. Umpan balim AMP dan GMP meregulasi PRPP Glutamil Amidotransferase
karena membutuhkan glisin, glutamine, turun tetrahidrofolat, aspart, serta
ATP, biosintesis IMP bermanfaat dalam regulasi biosintesis purin.
3. Reduksi ribonukleosida difosfat membentuk deoksiribonukleosida difosfat
reduksi 2’-hidroksil ribonukleosida purin dan pirimidin yang di katalis oleh
kompleks ribonukleotida reduktase membentuk deoksiribonukleotida di fosfat
(Dndp).

Tahap Biosintesi Purin dan Pirimidin

1. Tahap biosentesis purin


1. Sintesis purin di awali oleh reaksi pembentukan molekul PRPP yang berasal
dari ribose-5P yang mengkaitkan ATP dan ION Mg2+ sebagai activator.
2. Selanjutnya pembentukan senyawa 5-Phosphoribosilamin dari hasil reaksi
PRPP dengan glutamin.
3. Berikutnya pembentukan senyawa GAR dari hasil reaksi ribosilamin -5P
dengan glisin yang mengaktifkan ATP dan Mg2+ sebagai activator yang di
katalisis oleh enzim GAR syn-thetase
4. Kemudian GAR melakukan reaksi formilasi yang di katalisis oleh enzim
transformilase dengan koenzim FH4 dan senyawa donor gugus formil,
membentuk senyawa glisin amid ribosil-5p nya.
5. Kemudian senyawa formil glisin amid ribosil 5p melakukan reaksi aminasi
dengan senyawa donor amino dan terbentuknya senyawa formil-
glisinamidin-ribosil-5P. atom N gugus amino yang baru menempati posisi
N-3 inti purin
6. Selanjutnya terjadi reaksi penutupan rantai dan terbentuknya senyawa amini
imidazole-ribosil-5P, selanjutnya senyawa-senyawa amino-imidazole-
ribosil-5p melakukan fiksasi CO2 dengan biotin sebagai koenzim dan atom
karbon yang difiksasi tersebut menempati atom C(6) inti purin.
7. Senyawa 5-amino-4-amidazole-karboksamid-ribosil-5p, melakukan reaksi
formilasi yang di katalis oleh enzim transformilase dengan koenzim FH4
dan senyawa donor gugus formil, maka terbentunya senyawa 5-formamido-
4-imidazolekarbokside-ribosil-5p.
8. Akhirnya terjadi reaksi penetupan cincin yang keduakalinya terbentuklah
derivat purin yang pertama berupa IMP yaitu derivate hiposatin atau 6-
oksipurin.

2. Tahap biosintesis pirimidin


1. Biosintesis pirimidin diawali oleh reaksi pembentukan karbamoil-p yang di
hasilkan dari reaksi antara glutamine, ATP dan CO2 yang katalisis oleh enzim
karbamoil-p sintetase yang berlangsung di dalam sitosol.
2. Berbeda dengan enzim karbanoil-p sintase yang bekerja pada reaksi terhadap
urea
3. Berikutnya –p berkondesasi dengan asam aspartat menghasilkan senyawa
karbanoil- aspartat
4. Berikutnya terjadi penutupan rantai sambil membebaskan H2o dari melekul
karbanoul aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat
(DHOA=dihidroorotic acid).
5. Berikutnya melaui reaksi yang dikatlisis oleh enzim DHOA dihedroginase
dengan koenzim NAD+ , menghasilkan asam arotat
6. Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat
7. Akhirnya enzim orotibila dikarbodilase mengkatalisis reaksi dan
menghasilkan uridilate.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Zaman semakin berkembang dengan pesat, teknologipun juga semakin berkembang
begitu juga dengan ilmu pengetahuan. Ilmu biokimia saat ini sedang mengalami
perkembangan khususnya di Negara Indonesia. Peranan ilmu biokimia bagi kehidupan
manusia sangat luar biasa bahkan hampir menyangkup berbagai aspek kehidupan. Contohnya
dalam bidang pangan, sekarang sudah banyak produk pangan yang menggunakan enzim
untuk mengkatalis proses pembuatan produk tersebut,begitu pula di dalam bidang kesehatan.
Contoh lain, berkembangnya metode rekayasa genetika dan kultur jaringan yang dilakukakn
untuk meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan dan masih banyak hal lainnya mengenai
ilmu biokimia. Pengembangan dari aplikasi ilmu biokimia di Indonesia dapat dipastikan
semakin lama akan menambah kemajuan teknologi di Indonesia dan Negara ini dapat
memanfaatkan sumber daya alam dengan ilmu biokimia.

Rumusan Masalah:

1. Apa pengertian biokimia?


2. Bagaimana asal mula biokimia?
3. Apa manfaat dari biokimia?
4. Bagaimana komposisi dan stuktur mahluk hidup?
5. Apa itu cairan dan elektrolit tubuh?
6. Apa itu metabolisme karbohidrat?
7. Apa itu protein?
8. Apa itu lipid?
9. Apa itu purin dan pirimidin?

Tujuan :

1. Untuk mengetahui pengertian biokimia


2. Untuk mengetahui bagaimana asal mula biokimia
3. Untuk mengetahui maanfaat dari biokimia
4. Untuk mengetahui komposisi dan struktur mahluk hidup
5. Untuk mengetahui cairan dan elektrolit tubuh
6. Untuk mengetahui metabolisme karbohidrat
7. Untuk mengetahui apa itu protein
8. Untuk mengetahui apa itu lipid
9. Untuk mengetahui apa itu purin dan piramidin
Kata pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Ida Sang Yang Widhi Wasa karena
atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan paper yang membahas tentang
“Prinsip-prinsip Biokimia dalam Tubuh Manusia” .

Paper ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas paper mata kuliah ilmu dasar
keperawatan.

Dalam penyusunan paper ini penulis mengalami beberapa hambatan dan kesulitan,
namus atas bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak paper ini dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan paper ini.

Penulis menyadari di dalam paper ini mungkin terdapat kesalahan-kesalahan, oleh


karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna penyempurnaan
paper ini di kemudian hari

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga paper ini dapat bermanfaat
untuk kita semua.

Denpasar,27 September 2017

Penyusun
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik Penulis
Wahit Iqbal Mubarak, SKM, Ns. Nurul Chayatin, S.Kep, Penerbit Buku
Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai