SKRIPSI
Oleh :
Theresia Retno Kristanti
NIM : 131434029
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Mazmur 28:7
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menerangi jalanku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The objective of this research was to know the influence of purple sweet
potato flavor addition toward the quality of yogurt made of UltraHigh
Temperature milk, to know the concentration of purple sweet potato extract, and ti
give lactobacillus as well as S. thermophillus bacteria were contained in plain
biokul. Each treatment and control were done four times. Yogurt produced was
then examined using organoleptic test by 20 panelists. Moreover, it was analyzed
statistically using normality test, homogeneity test, Anova test, and Turkey test.
Based on organoleptic test, the result showed that all treatments of purple
sweet potato flavor addition gave positive impact towards the quality of yogurt,
including the taste of flavor, color, texture, aroma, sour taste, and panelists’
preferences level. The most panelists liked yogurt added with purple sweet potato
flavor with concentration 20 mlthe most.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh pemberian
konsentrasi perisa sari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) terhadap kualitas
yoghurt susu UHT (Ultra high temperatue) secara uji organoleptik” dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
penulisan skripsi ini berhasil diselesaikan dengan baik berkat bantuan dan
dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan penyertaan bagi penulis selama
ini, dari awal perencanaan penelitian, hingga akhir penulisan skripsi ini
skripsi ini.
3. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc. Selaku Ketua Program Studi
4. Ibu Retno Herrani Setyati, M.Biotech selaku Wakil Kepala Prodi Studi
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang selalu
memberikan solusi atas kedala dan kesulitan yang penulis hadapi, sehingga
7. Ibu Puspita Ratna Susilawati M.Sc dan Ibu Ika Yuli Listyarini M.Pd selaku
dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis demi
8. Ibu Yoanni Maria Lauda F., M.Si selaku Kepala Laboratorium Pendidikan
10. Staf Sekretariat JPMIPA yang telah membantu melancarkan semua urusan
11. Bapak, mamah, adek dan mbah kakung yang selalu memberikan doa,
12. Mbak anson, Mbak jessika, dan Mbak Shinta yang membantu penulis dalam
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Sahabat- sahabatku yang selalu hadir dan selalu ada untuk membantuKu
C. Endah, Rizki Azizah, Anastia, Icha Ratu, Ester, Ma’a, Elsy, Ade, Alola
Dharma.
15. Semua pihak yang turut campur tangan membantu dari awal hingga akhir
kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari semua pihak. Akhir kata semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat
Penulis,
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Susu merupakan suatu emulsi lemak dalam air yang mengandung beberapa
senyawa terlarut. Agar lemak dan air dalam susu tidak mudah terpisah, maka
didalam susu sangat tinggi, yaitu sekitar 87,5%, dengan kandungan gula susu
(laktosa) sekitar 5%, protein sekitar 3,5%, dan lemak sekitar 3-4%. Susu juga
merupakan sumber kalsium, fosfor dan vitamin A yang sangat baik. Mutu protein
susu sepadan dengan protein daging dan telur, dan terutama sangat kaya akan
lisin, yaitu salah satu asam amino esensial yang sangat dibutuhkan tubuh
(Widodo, 2002)
Susu berperan cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani bagi
penduduk Indonesia. Susu dianjurkan dikonsumsi sebagai pola menu empat sehat
lima sempurna (Rukmana, 2001). Susu merupakan bahan baku yang sangat
mikroorganisme, karena susu menjadi media yang sangat baik untuk pertumbuhan
Salah satu produk fermentasi dengan bahan dasar susu yaitu yoghurt.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
asam laktat. Melalui perubahan kimiwai yang terjadi selama proses fermentasi
dihasilkan suatu produk yang mempunyai tekstur, flavor dan rasa yang khas.
Selain itu juga mengandung nilai nutrisi yang lebih baik dibanding susu
akan memfermentasi laktosa (gula susu) menjadi asam laktat, sehingga dihasilkan
flavor yoghurt yang khas, cita rasanya asam dan tekturnya mengental karena
koagulasi protein susu oleh asam. Kelebihan yoghurt yang tidak dimiliki oleh susu
murni diantaranya kaya protein, kalsium, riboflavin, vitamin B6 dan vitamin B12.
(Astawan, 2008).
menurunkan populasi mikrobia dalam susu dan mengurangi kandungan air dalam
Susu sapi telah dikenal masyarakat sebagai bahan untuk membuat yoghurt.
Hal ini dikarenakan susu sapi diperoleh dengan harga yang terjangkau pula. Pada
penelitian ini, bahan pembuatan yoghurt menggunakan susu sapi yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disterilkan dengan cara UHT (Ultra High Temperature) dari PT. Ultrajaya. Ide
(2008) menjelaskan bahwa susu UHT yaitu susu yang diolah menggunakan
pemanasan dengan suhu tinggi (135-145 ) dalam waktu singkat selama 2-5
menit.
untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma,
dan rasa yang relatif tidak berubah, seperti susu segar. Kelebihan dari susu UHT
adalah umur simpan yang sangat panjang pada suhu kamar, yaitu mencapai 6-10
bulan tanpa bahan pengawet dan tidak perlu dimasukan ke lemari pendingin .
Selain itu penggunaan susu UHT juga dapat mengurangi resiko kontaminasi,
susu UHT PT.Ultrajaya ini karena susu UHT mudah diperoleh, sehingga
Ubi jalar yang dikenal di tanah air berupa ubi ungu, ubi putih dan ubi orange.
Jenis umbi keluarga Convolvulaceae ini memang sudah dikenal sebagai sumber
zat besi juga serat. Kandungan vitamin E , betakaroten dan anthosianin merupakan
bahan antioksidan yang bisa mencegah serangan jantung, stroke dan kanker
(Winneke, 2006).
Dalam penelitian ini, peneliti akan memanfaatkan sari ubi jalar ungu
(Ipomoea batatas L) sebagai perisa dalam yoghurt susu UHT untuk meningkatkan
keanekaragaman produk pangan. Pada umumnya ubi jalar ungu hanya dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suatu bahan makanan yang langsung dikonsumsi tidak dengan campuran apupun,
tetapi peneliti akan membuat sari ubi jalar ungu dan akan dicampurkan dengan
susu UHT dan hasil akhir menjadi yoghurt. Dalam penelitian yang berjudul
kualitas yoghurt susu UHT (Ultra high temperature) secara uji organoleptik”
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pemberian perisa sari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.)
2. Pada konsentrasi berapakah perisa sari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.)
C. Batasan Masalah
2. Perisa sari ubi jalar yang dimaksud yaitu, merupakan penghalusan daging ubi
perisa, warna, tekstur, aroma, rasa asam dan tingkat kesukaan panelis.
4. Kualitas yoghurt dilihat dari kandungan gizi ubi jalar ungu yang dapat
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh pemberian perisa sari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas
2. Mengetahui konsentrasi perisa sari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) yang
E. Manfaat Penelitian
1) Bagi Peneliti
berbeda sari ubi jalar ungu terhadap kualitas yoghurt susu UHT.
2) Bagi Pendidikan
Selain itu, sebagai kontribusi untuk memperluas referensi, bagi peserta didik yang
3) Bagi Masyarakat
Yoghurt ubi jalar ungu atau dapat dikenal yoghurt ketela dapat dijadikan
minuman alternatif bagi konsumen penggemar ubi jalar ungu dan yoghurt untuk
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Susu
1. Definisi Susu
Susu adalah salah satu hasil ternak yang dikenal sebagai bahan makanan
bernilai gizi tinggi. Didalam susu terdapat berbagai jenis zat gizi. Kandungan zat
gizi susu dinilai lengkap, sehingga susu bermanfaat menunjang pertumbuhan dan
kesehatan tubuh, baik bagi anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Susu adalah
cairan dari kelenjar susu (mamae) yang diperoleh dengan cara diperah
(Mohammad, 2002).
Susu berperan cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani bagi
penduduk Indonesia. Susu juga merupakan makanan alami yang sempurna. Susu
dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai pola menu empat sehat lima sempurna
(Rukmana, 2001). Sebagian besar zat gizi esensial ada dalam susu, diantaranya
yaitu protein, kalsium, fosfor, vitamin A dan tiamin (Vitamin B1). Susu
2015).
susu yang digunakan dalam proses fermentasi. Komposisi susu sapi berbeda
dengan susu kedelai, susu sapi memiliki keunggulan yaitu mengandung sekitar
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalsium, 60,00% fosfor, 1,70% besi, 130,00% vitamin A, 0,03% Vitamin B1,
1,00% Vitamin C. Secara rinci perbandingan komposisi susu dan susu kedelai
3) Manfaat Susu
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pineal pada malam hari. Kehadiran
melatonin akan membuat kita merasa mengantuk dan kemudian tubuh bisa
beristirahat dengan baik. Susu mengandung banyak asam amino triptofan yang
meminum susu sebelum tidur, agar tubuh dapat beristirahat dengan baik. Selain
meminimalisasi dampak keracunan logam berat yang secara tidak sengaja masuk
Susu cair segar yang banyak dijual adalah susu pasteurisasi dan susu UHT.
Kedua jenis susu ini merupakan alternatif untuk mengkonsumsi susu segar. Susu
sehingga susu tergolong fresh atau segar. Artinya, nilai gizi susu, baik susu
pasteurisasi mapun susu UHT, relatif masih asli (Syarif dan Harianto, 2011).
produk susu yang diperoleh dengan cara mensterilkan susu minimal pada suhu
135 selama 2 detik, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan dan bahan
tambahan makanan.
PT. Ultrajaya (2012) menjelaskan bahwa susu segar yang diproduksi dan
disterilkan dalam proses Ultra High Temperature (UHT), contoh produk dapat
dilihat pada gambar 2.1. Dimana bahan baku dipanaskan dalam suhu tinggi
mencapai 140 dalam waktu 4 detik , hal ini untuk mengeliminasi seluruh bakteri
selesai, selanjutnya dikemas dalam kemasan yang terdiri dari 6 lapisan karton
berperan untuk melindungi dari sinar ultra violet, udara, dan bakteri yang
Susu UHT lebih bagus daripada susu bubuk, susu bubuk berasal dari susu
segar yang kemudian dikeringkan. Kerusakan protein sebesar 30% dapat terjadi
pada saat pengolahan susu cair menjadi susu bubuk. susu UHT juga lebih praktis
dan aman untuk dikonsumsi karena sudah bebas dari mikroba pembusuk dan
mikroba penyakit. Sedangkan susu segar sangat mudah rusak apabila tidak
langsung dikonsumsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1. Morfologi
Batang tanaman ubi jalar berbentuk bulat , tidak berkayu , berbuku-buku dan
ukuran pada batang yaitu tergantung varietes misalya besar , sedang dan kecil ,
serta memiliki warna batang hijau tua dan ada juga yang berwarna keunguan.
Memiliki bentuk umbian yang bulat tidak rata dan kadang juga berbentuk lonjong.
Berat ubi yang ideal yaitu 200 – 300 gram per ubi . Dan memiliki warna putih ,
kuning dan juga warna keunguan , dan memiliki kulit yang sangat tipis . Daun
berbentuk bulat dan juga lonjong dengan tepi yang rata dan memiliki lekukan
yang sangat lah dalam . Sedangkan memiliki bagian ujung daun yang sangat lah
tajam .Daun biasanya memiliki warna hiaju tua dan juga kekuning – kuningan.
Bunga ubi jalar memiliki bentuk terompet tersusun dengan lima helai daun
mahkota , lima helai dauan bunga dan satu helai putik . Mahkota bunga berwarna
putih , bunga ubi jalar mekar pada pagi jika terjadi penyerbukaan maka akan
terjadi buah. Buah ubi jalar berbentu bulat , berkulit keras dan berbiji. Gambar
11
Kingdom : Plantae
Divisio :Spermatophyta
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Convolvulales
Familia : Convulvulaceae
Genus : Ipomoea
Ubi jalar ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang memiliki warna
ungu pekat.Ubi jalar ungu menjadi sumber vitamin C dan betakaroten (provitamin
terpenting adalah kandungan antosianin. Gambar ubi jalar ungu dapat dilihat pada
gambar 2.3.
12
Kandungan antosianin yang tinggi pada ubi jalar ungu dan stabilitas yang
tinggi dibanding antosianin dari sumber lain, membuatumbi ini sebagai pilihan
yang lebih sehat dan sebagai alternatif pewarna alami (Kumalaningsih, 2008).
Secara lengkap kandungan kimia ubi jalar ungu serta kandungan gizi ubi jalar
2 Protein 1,80 g
3 Lemak 0,70 g
4 Karbohidrat 27,90 g
5 Kalsium 30,00 mg
6 Fosfor 49, 00 mg
8 Natrium -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
9 Kalium -
10 Niacin -
11 Vitamin A 7.700,00 SI
12 Vitamin B1 0,90 mg
13 Vitamin B2 -
14 Vitamin C 22,00 g
15 Air 68,50 g
Ubi jalar ungu memiliki kandungan vitamin B yaitu B6 dan asam folat yang
kerja otak sehingga daya ingat dapat dipertahankan. Ubi jalar kaya akan
kandungan serat, karbohidrat kompleks, dan rendah kalori. Hal ini sangat
2011).
Ubi jalar ungu kaya akan serat, mineral, vitamin dan antioksidan, seperti
antioksidan, karoten, dan senyawa fenol juga menyebabkan ubi jalar mempunyai
berbagai warna.Ubi jalar ungu mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan
oleh tubuh manusia seperti vitamin A, Vitamin C, Kalsium dan zat besi.Sumber
energi yang terkandung dalam ubi jalar ungu yaitu dalam bentuk gula dan
karbohidrat. Selain itu, ubi jalar ungu memiliki kandungan zat warna yang disebut
antosianin, antosianin yang tersimpan dalam ubi jalar ungu mampu menghalangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
laju perusakan sel radikal bebas akibat nikotin, polusi udara dan bahan kimia
daya ingat, asam urat, sakit maag (asam lambung). Selain itu, antosianin juga
mutagen dan karsinogen yang terdapat pada bahan pangan dan olahannya,
mencegah gangguan pada fungsi hati, antihipertensi dan menurunkan kadar gula
(Hutabarat, 2010).
D. Yoghurt
1. Pengertian
berbahan baku susu nabati seperti susu kacang kedelai, kacang merah ataupun
kacang hijau. Menurut Sopandi dan Wardah (2014) yoghurt merupakan susu
fermentasi yang memiliki rasa asam yang segar dan terdapat sedikit rasa manis.
Dalam proses fermentasi yoghurt dapat melibatkan dua atau lebih bakteri
dalam susu. Yoghurt kaya akan protein dan beberapa vitamin B serta mineral
penting lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Manfaat Yoghurt
mengandung gizi yang cukup tinggi dengan komposisi nutrisi yang lengkap.
Yoghurt mengandung bakteri asam laktat yang berperan untuk merubah bentuk
laktosa (gula yang terdapat dalam susu) ke dalam bentuk yang lebih sederhana.
bakteri yoghurt yang masuk ke dalam usus akan menyelimuti dinding usus,
sehingga dinding usus menjadi asam. Pada kondisi dinding usus asam, maka
(Rukmana, 2001).
3. Komponen Yoghurt
glukosa dalam susu. Glukosa diantaranya laktosa, fruktosa, sukrosa, manosa dan
pentosa. Yoghurt mengandung bakteri asam laktat yang berperan untuk merubah
bentuk laktosa ke dalam bentuk yang lebih sederhana. Perubahan kandungan gizi
susu dikarenakan adanya fermentasi. Secara rinci kandungan gizi dalam tiap 100 g
2 Protein 3,30 g
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3 Lemak 2,50 g
4 Karbohidrat 4,00 g
5 Kalsium 120,00 mg
6 Fosfor 90,00 mg
8 Vitamin A 73,00 SI
9 Vitamin B1 0,05 mg
10 Air 88,00 g
1) Firm Yoghurt adalah yoghurt dengan konsistensi gel padat yang dikemas
pengental.
3) Drinking Yoghurt adalah hampir sama dengan stirred yoghurt tetapi produk
dikemas. Pada yoghurt jenis ini tidak ditambahkan bahan pengental tetapi
ditambahkan stabiliser.
1) Plain Yoghurt, tipe tradisional dengan bau yang tajam dan rasa asam (tidak
manis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2) Fruit Yoghurt, dibuat dengan penambahan buah dan pemanis terhadap plain
yoghurt.
sintesis.
cita rasanya, produk yoghurt yang akan dibuat oleh peneliti yaitu jenis yogurt
berdasarkan cita rasa dengan menambahkan sari ubi jalar ungu. Flavored
pewarna sintesis. Berhubung penambahan flavor buah sudah biasa digunakan dan
Indonesia (SNI) yang dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada
18
Bakteri Asam Laktat (BAL), bakteri atau mikroorganisme ini dapat memproduksi
1. Lactobaccilus sp
dapat menghasilkan asam laktat atau campuran asam laktat, etanol, asam asetat,
sekitar 1-50 Lactobacilus ini tumbuh baik pada suhu 25-40 . Spesies
digunakan dalam fermentasi alami untuk beberapa jenis pengan pada suhu rendah
dan dapat tumbuh baik pada suhu 10-25 Pertumbuhan dalam karbohidrat dapat
19
2. Streptococcus thermophilus
dalam fermentasi susu. Tumbuh baik pada suhu 37-40 , tetapi juga dapat tumbuh
pada suhu ekstrim yaitu 52 . Bakteri ini memproduksi asam laktat, serta dapat
F. Perisa
makanan atau minuman. Memiliki fungsi untuk memperbaiki cita rasa maupun
aroma dalam suatu produk. Perisa merupakan zat yang ditambahkan untuk
memberikan karakteristik rasa atau aroma tersendiri seperti rasa asam dan manis.
Perisa ini juga merupakan sensasi yang dihasilkan oleh makanan setelah
diletakkan dalam mulut yang akan menimbulkan rasa dan aroma (Zuhra, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Perisa bisa disebut dengan bahan penyedap, bahan penyedap secara garis
besar dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: Bahan penyedap alami dan
bahan penyedap sintesis atau penyedap artificial. Fungsi penyedap adalah bersifat
memperbaiki, membuat produk lebih bernilai atau lebih diterima dan lebih
adalah :
dan over taste yang kurang disenangi, asal bukan dari kerusakan atau
membusuknya makanan.
1. Penelitian Sayuti (2013) yang berjudul “Penambahan ekstrak ubi jalar ungu
yoghurt jagung manis (Zea Mays L)”, yang menemukan bahwa kombinasi
perlakuan yang memperoleh hasil organoleptik yang terbaik dari segi tekstur,
warna, rasa dan aroma adalah penambahan ekstrak ubi jalar ungu 10% dan
susu skim 5% dengan rerata tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur 3,60,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
rasa 3,75, aroma 3,65 dan warna 4,05 dan dengan kriteria tekstur kental,
warna ungu muda, aroma khas yoghurt dan rasa yang asam
2. Penelitian Winarti (2008) yang berjudul “Ekstraksi dan Stabilitas warna ubi
ethanol : asam asetat : air = 25:1:5 dengan pH pelarut 6,80 dan polaritas
32,77 menghasilkan ekstrak warna dari ubi jalar ungu tertinggi yaitu 1,3170
mg/100gr
yoghurt dengan penambahan ekstrak ubi jalar (Ipomoea batatas L)”, yang
yoghurt dengan penambahan ekstrak ubi jalar putih, orange, dan ungu adalah
yoghurt putih 1,8393 jam yoghurt kontrol 1,4513 jam, yoghurt ungu 1,3806
yoghurt ubi jalar ungu dapat digambarkan atau dapat dilihat pada diagram alir 2.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
H. Kerangka Berfikir
Berdasarkan penelitian yang relevan dan latar belakang masalah, susu sangat
berperan penting bagi kehidupan masyarakat tidak hanya fungsi atau manfaat dari
susu, tetapi cara pengolahan yang tepat untuk dijadikan olahan pangan yang baik
dan sehat bagi tubuh. Dalam penambahan sari ubi jalar ungu terhadap kualitas
susu UHT. Susu UHT merupakan susu yang sudah disterilkan melalui beberapa
proses untuk meminimalisir bakteri patogen, serta penambahan sari ubi jalar ungu
(Ipomoea batatas L) yang kaya akan antioksidan berguna untuk perisa sekaligus
pewarna bagi yoghurt susu UHT. Secara tingkat kerangka berfikir diatas dapat
23
I. Hipotesis
1. Pemberian sari ubi jalar ungu memberikan dampak positif, terhadap kualiatas
2. Pemberian konsentrasi sari ubi jalar ungu sebanyak 20 ml, banyak digemari
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
melakukan percobaan pengaruh sari ubi jalar ungu sebagai perisa yoghurt susu
UHT. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan 4 kali
pengulangan. Penelitian ini menguji 3 konsentrasi penambahan sari ubi jalar ungu
pada yoghurt berbahan dasar susu UHT secara organoleptik, sehingga dilakukan
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi konsentrasi ubi jalar ungu
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas yoghurt meliputi, rasa
perisa, warna, aroma, tekstur, rasa asam dan tingkat kesukaan panelis.
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah Susu UHT, pH awal, Ubi jalar
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. Batasan Penelitian
Jenis susu yang digunakan susu UHT dengan merk Ultra Milk, diproduksi
Kualitas yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada hasil uji
Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah kualitas yoghurt meliputi
rasa perisa, warna, aroma, tekstur, rasa asam serta tingkat kesukaan panelis
terhadap produk. Panelis yang dilibatkan dalam uji organoleptik yoghurt susu
UHT dengan perisa sari ubi jalar ungu adalah panelis tidak terlatih sebanyak
20 orang.
Indikator pH, timbangan analitik, gelas ukur 50 ml, gelas ukur 100 ml, gelas ukur
500 ml, blender, kompor, baskom, tampah, saringan kelapa, saringan kain,
Bahan yang digunakan adalah susu UHT dengan merk UltraJaya serta jenis
full cream, serta ubi jalar ungu yang diperoleh atau dibeli di pasar Demangan.
Starter yang digunakan dalam penelitian ini adalah plain yoghurt merk Biokul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
E. Cara Kerja
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 5 April 2017 hingga 30 Agustus 2017.
Penelitian ini terdiri dari berbagai tahapan yaitu, tahap persiapan, tahap
pelaksanaan yang terdiri dari sterilisasi alat, pembuatan sari ubi jalar ungu,
pembuatan yoghurt dan uji organoleptik. Berikut ini adalah tahapan yang
1. Tahap Persiapan
- Persiapan Alat
Pada tahap ini dilakukan inventaris alat atau mendata alat dan bahan yang
- Persiapan Bahan
untuk pembuatan perisa ubi jalar ungu, pasteurisasi susu UHT dan pembuatan
yoghurt.
Tahap selanjutnya ubi jalar ungu (I. batatas) dicuci dan dikupas dari
- Pembersihan Alat
Alat-alat yang akan digunakan peneliti terlebih dahulu harus dibersihkan agar
27
a. Semua alat yang akan digunakan untuk proses pembuatan yoghurt dicuci
menggunakan sabun.
b. Jika sudah dicuci, lalu dikeringkan agar tidak ada air sisa sabun yang masih
menempel.
F. Tahap Pelaksanaan
- Ubi jalar ungu direbus, untuk mengempukkan daging ubi jalar ungu sebelum
- Ubi jalar ungu ditimbang sebanyak 100 g lalu tambahkan air dengan
- Sari ubi jalar ungu yang sudah disaring kemudian direbus selama 2 menit.
- Sari ubi jalar ungu siap dijadikan perisa dan pewarna yoghurt susu UHT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Berikut ini merupakan cara kerja tahap pembuatan sari ubi jalar ungu, dapat
A B C
D E F
29
b. Pembuatan Yoghurt
(pasteurisasi).
- Perasan jeruk nipis dimasukkan hingga pH susu UHT turun mencapai angka
- Setelah dingin susu UHT dikemas ke dalam 16 toples dengan volume setiap
UHT.
- Perisa sari ubi jalar ungu (I. batatas) ditambahkan ke dalam yoghurt yang
- Susu UHT yang sudah diberi perisa sari ubi jalar ungu kemudian
30
A B C
D E F
G H I
31
Keterangan :
K = Kontrol
YK.1 = Sari ubi jalar ungu konsentrasi 10 ml
YK.2 = Sari ubi jalar ungu konsentrasi 15 ml.
YK.3 = Sari ubi jalar ungu konsentrasi 20 ml.
(1),(2),(3),(4) = Pengulangan
G. Uji Organoleptik
merupakan salah satu cara penilaian dengan memanfaatkan panca indera pada
alat indera akan sifat-sifat benda karena adanya rangsangan yang diterima alat
indera yang berasal dari benda tersebut. Pengujian organoleptik berperan penting
adanya perubahan yang dikehendaki atau tidak dalam produk atau bahan-bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
pesaing, mengamati perubahan yang terjadi selama proses atau penyimpanan dan
lain:
a. Ruang
b. Waktu Pengujian
Pelaksaan uji organoleptik dilakukan pada saat panelis tidak sedang dalam
kondisi lapar atau kenyang. Syarat untuk menjadi panelis adalah sebagai berikut:
dalam mengambil keputusan, berbadan sehat, tidak buta warna serta gangguan
psikologis, tidak menolak terhadap makanan yang akan diuji (tidak alergi),
menunggu minimal 20 menit setelah merokok, makan permen karet, makan dan
minuman ringan (SNI, 2009). Untuk menilai hasil dari yoghurt yang telah dibuat,
terdapat berbagai aspek yang harus dilakukan oleh panelis saat melakukan uji
33
2. Uji Warna
3. Uji Tekstur
34
yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji prasyarat ini dilakukan untuk
melihat apakah sebaran data penelitian normal dan homogen atau tidak. Aturan
langsung ditampilkan pada uji one way Anova (sudah ada di aplikasi SPSS). Jika
pada hasil analisis data Anova menunjukkan bahwa nilai sign berbeda atau
A. Hipotesis
perlakuan.
35
B. Pengambilan keputusan
Jika nilai Signifikan < 0,05, maka HO diterima, hal ini menunjukkan bahwa
Jika nilai Signifikan > 0,05, maka HO ditolak, hal ini menunjukkan bahwa
Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ho diterima, hal ini menunjukkan bahwa
Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho ditolak, hal ini menunjukkan bahwa
BAB IV
Setelah melakukan uji organoleptik rasa perisa, warna, tekstur, aroma, rasa
asam dan kesukaan dari yoghurt susu UHT (Ultra High Temperature) dengan
perisa ubi jalar ungu menggunakan konsentrasi yang berbeda yaitu 10 ml, 15 ml
1. Rasa Perisa
Rasa perisa merupakan salah satu bagian dari uji organoleptik. Pengujian
rasa perisa dilakukan dengan cara panelis mencium sampel yang sudah disiapkan
di gelas. Selanjutnya panelis diminta untuk memberi nilai sesuai yang sudah
Berasa, 5: Sangat berasa yang terdapat pada angket yang telah dibuat. Hasil
penilaian panelis terhadap rasa aroma dari yoghurt dapat dilihat pada tabel 4.1
sebagai berikut :
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Dilihat dari tabel 4.1 hasil kesukaan panelis terhadap rasa perisa, Rerata skor
tingkat kesukaan panelis terhadap rasa perisa yoghurt ubi jalar ungu dapat dilihat
4
RERATA SKOR RASA PERISA
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
K YK 1 YK2 YK3
PERLAKUAN
Keterangan :
K = Kontrol
YK1 = Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 10 ml
YK2= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 15 ml
YK3= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 20 ml
Pada gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan oleh
panelis terhadap rasa perisa dari yoghurt yang dihasilkan tertinggi adalah pada
perlakuan YK3 yaitu 3,41. Selanjutnya rerata skor yang mendekati perlakuan
YK3 adalah pada YK2 dengan skor 3,12 dan disusul oleh perlakuan YK1 dengan
skor 2,71 lalu yang paling rendah adalah pada perlakuan K dengan skor 2,4.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Warna
Selain rasa perisa, warna juga merupakan salah satu komponen organoleptik
yang diujikan. Pengujian warna dilakukan dengan cara panelis mengamati sampel
Dilihat dari tabel 4.2 hasil kesukaan panelis terhadap warna, Rerata skor
tingkat kesukaan panelis terhadap warna yoghurt ubi jalar ungu dapat dilihat pada
gambar 4.2.
5
Rerata skor warna
4
3
2
1
0
K YK1 YK2 YK3
Perlakuan
Keterangan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
K = Kontrol
YK1 = Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 10 ml
YK2= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 15 ml
YK3= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 20 ml
Pada Gambar 4.2 di halaman sebelumnya dapat dilihat bahwa rerata skor
yang diberikan oleh panelis terhadap warna dari yoghurt yang dihasilkan tertinggi
adalah pada perlakuan YK3 yaitu 4,18. Selanjutnya rerata skor yang mendekati
perlakuan YK3 adalah pada YK2 dengan skor 3,52 dan disusul oleh perlakuan K
dengan skor 2,91 lalu yang paling rendah adalah pada perlakuan YK1 dengan skor
2,47.
3. Tekstur
Selain rasa perisa dan warna, tekstur juga merupakan salah satu komponen
panelis terhadap warna dari yoghurt dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
40
Dilihat dari tabel 4.3 kesukaan panelis terhadap tekstur, Rerata skor
tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur yoghurt ubi jalar ungu dapat dilihat pada
gambar 4.3.
4
3,5
Rerata skor Tekstur
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
K YK1 YK2 YK3
Perlakuan
Keterangan :
K = Kontrol
YK1 = Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 10 ml
YK2= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 15 ml
YK3= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 20 ml
Pada gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan oleh
panelis terhadap tekstur dari yoghurt yang dihasilkan tertinggi adalah pada
perlakuan YK3 yaitu 3,65. Selanjutnya rerata skor yang mendekati perlakuan
YK3 adalah pada YK2 dengan skor 3,43 dan disusul oleh perlakuan YK1 dengan
skor 3,37 lalu yang paling rendah adalah pada perlakuan K dengan skor 3,03.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
4. Aroma
Selain rasa perisa, warna, dan tekstur, aroma juga merupakan salah satu
panelis terhadap warna dari yoghurt dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Dilihat dari tabel 4.4 kesukaan panelis terhadap aroma, Rerata skor tingkat
kesukaan panelis terhadap aroma yoghurt ubi jalar ungu dapat dilihat pada gambar
4.4.
4
Rerata skor Aroma
3
2
1
0
K YK1 YK2 YK3
Perlakuan
Keterangan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
K = Kontrol
YK1 = Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 10 ml
YK2= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 15 ml
YK3= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 20 ml
Pada gambar 4.4 di atas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan oleh
panelis terhadap aroma dari yoghurt yang dihasilkan tertinggi adalah pada
perlakuan YK3 yaitu 3,07. Selanjutnya rerata skor yang mendekati perlakuan.
YK3 adalah pada YK2 dengan skor 3,02 dan disusul oleh perlakuan YK1 dengan
skor 2,78 lalu yang paling rendah adalah pada perlakuan K dengan skor 2,27
5. Rasa Asam
Selain rasa perisa, warna, tekstur dan aroma, rasa asam juga merupakan
salah satu komponen organoleptik yang diujikan. Pengujian rasa asam dilakukan
Hasil penilaian panelis terhadap warna dari yoghurt dapat dilihat pada tabel
4.5sebagai berikut:
43
Dilihat dari tabel 4.5 kesukaan panelis terhadap rasa asam, Rerata skor
tingkat kesukaan panelis terhadap rasa asam yoghurt ubi jalar ungu dapat dilihat
4
3,5
Rerata skor rasa asam
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
K YK1 YK2 YK3
Perlakuan
Keterangan :
K = Kontrol
YK1 = Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 10 ml
YK2= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 15 ml
YK3= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 20 ml
Pada gambar 4.5 di atas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan oleh
panelis terhadap rasa asam dari yoghurt yang dihasilkan tertinggi adalah pada
perlakuan YK2 yaitu 3,45. Selanjutnya rerata skor yang mendekati perlakuan
YK2 adalah pada YK1 dengan skor 3,16 dan disusul oleh perlakuan K dengan
skor 2,9 lalu yang paling rendah adalah pada perlakuan YK3 dengan skor 2,85.
6. Kesukaan
Tingkat kesukaan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu: rasa
perisa, warna, tekstur, aroma dan rasa asam. Pengujian tingkat kesukaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
penglihatan. Hasil penilaian panelis terhadap warna dari yoghurt dapat dilihat
Dilihat dari tabel 4.6 kesukaan panelis terhadap tingkat kesukaan, Rerata
skor tingkat kesukaan panelis terhadap yoghurt ubi jalar ungu dapat dilihat pada
gambar 4.6.
4
3,5
Rerata skor kesukaan
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
K YK1 YK2 YK3
Perlakuan
Keterangan :
K = Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pada gambar 4.6 di atas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan oleh
panelis terhadap kesukaan dari yoghurt yang dihasilkan tertinggi adalah pada
perlakuan YK3 yaitu 3,46. Selanjutnya rerata skor yang mendekati perlakuan
YK3 adalah pada YK2 dengan skor 2,76 dan disusul oleh perlakuan YK1 dengan
skor 2,62 lalu yang paling rendah adalah pada perlakuan K dengan skor 2,51.
B. Pembahasan
sel bakteri menggunakan laktosa dari susu untuk mendapatkan karbon dan energi
dan memecah laktosa tersebut menjadi gula sederhana yaitu glukosa dan galaktosa
Uji organoleptik adalah suatu cara penilaian yang melibatkan indera. Prinsip
uji organoleptik adalah proses penginderaan yang berarti alat indera dikenalkan
dengan sifat-sifat benda melalui rangsangan yang diterima oleh alat indera.
Bagian tubuh yang berperan dalam pengujian ini adalah mata (indera
organoleptik yang dilakukan pada penelitian ini meliputi rasa perisa, warna,
46
1. Rasa Perisa
Uji rasa perisa melibatkan indera pengecapan yaitu lidah. Uji rasa perisa
terhadap produk makanan. Rerata skor kesukaan panelis terhadap rasa perisa
Pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa kesukaan terhadap rasa perisa dengan
jumlah tertinggi terdapat pada konsentrasi YK3 (penambahan sari ubi jalar ungu
20 ml), sedangkan kesukaan terhadap rasa perisa dengan jumlah terendah terdapat
terdapat pada perlakuan YK2 dan YK1. Hal ini dapat dikatakan bahwa
penambahan sari ubi jalar ungu sebanyak 20 ml paling banyak disukai oleh
panelis.
sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal, menggunakan uji anova
apabila nilai (Asymp) uji normalitas dan uji homogenitas signifikan maka
Uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 2.1 Uji normalitas tingkat
sari ubi jalar sebanyak 20 ml memberikan dampak positif terhadap rasa yoghurt
ubi jalar. Data diambil dari populasi yang terdistribusi normal. Data selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dihasilkan yaitu dengan nilai levene statistic 2.429 sig 0,116 > 0,05, yang artinya
ketiga perlakuan pemberian sari ubi jalar ungu dengan perbedaan konsentrasi
terhadap rasa perisa yoghurt ubi jalar ungu memiliki variansi yang sama
(homogen). Pengujian dilanjutkan dengan Anova One Way dapat dilihat pada tabel
4.7
ANOVA
Uji_organoleptik_rasa_perisa
Total 3.582 15
pemberian konsentrasi sari ubi jalar ungu yang berbeda-beda memberi pengaruh
positif terhadap rasa perisa yoghurt ubi jalar secara signifikan. Pada uji Anova,
hasil yang didapat signifikan maka dapat dilanjutkan ke uji post hoc dengan
Hasil Tukey HSD tingkat kesukaan panelis terhadap rasa perisa dapat dilihat
pada lampiran 2.19, berdasarkan hasil Tukey bahwa data berbeda nyata antara
perlakuan yaitu kontrol berbeda nyata dengan YK3, tetapi tidak berbeda nyata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dengan YK1 dan YK2.YK1 berbeda nyata dengan YK3, tetapi tidak berbeda
nyata dengan kontrol dan YK2. YK2 berbeda nyata dengan kontrol dan YK3,
tetapi tidak berbeda nyata dengan YK1. YK3 berbeda nyata dengan kontrol, tetapi
nilai yang mereka berikan karena, terdapat nilai dengan kisaran yang sangat jauh
pada ulangan dalam 1 perlakuan. Penilaian panelis terhadap rasa perisa dapat
dilihat pada lampiran 1.1. Beberapa contoh kisaran nilai yang diberikan panelis I
yaitu 4,1 dalam pengulangan 1 dan 2, serta pada perlakuan (YK3) nilai yang
(YK1) nilai yang diberikan yaitu 5 , 1 dalam pengulangan 1 dan 3. Kisaran nilai
perlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 4 , 1 dalam pengulangan 1 dan 2. Kisaran
perlakuan dengan perbedaan rasa perisa. Pemberian konsentrasi sari ubi jalar
ungu sebanyak 20 ml mendapat penilaian tertinggi, karena rasa ubi jalar ungu
manis, semakin tinggi pemberian konsentrasi perisa sari ubi jalar ungu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
diberikan maka rasa yoghurt ubi jalar ungu semakin manis dan panelis menyukai
2. Warna
produk makanan. Rerata skor kesukaan panelis terhadap warna dapat dilihat pada
Gambar 4.2.
Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa kesukaan terhadap warna dengan
jumlah tertinggi terdapat pada konsentrasi YK3 (penambahan sari ubi jalar ungu
pada konsentrasi YK1, sedangkan kesukaan terhadap warna sedang terdapat pada
perlakuan kontrol dan YK2. Hal ini dapat dikatakan bahwa penambahan sari ubi
Uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran 2.2, uji normalitas pada tingkat
sari ubi jalar sebanyak 20 ml memberikan dampak positif terhadap warna yoghurt
ubi jalar. Data diambil dari populasi yang terdistribusi normal. Data selanjutnya
dihasilkan yaitu dengan nilai levene statistic 7.617 sig 0,063 > 0,05, yang artinya
ketiga perlakuan pemberian sari ubi jalar ungu dengan perbedaan konsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
terhadap warna yoghurt ubi jalar ungu memiliki variansi yang sama (homogen).
Pengujian dilanjutkan dengan Anova One Way dapat dilihat pada tabel 4.8
sebagai berikut:
ANOVA
Warna_Yoghurt
Total 6.825 15
0,000 < 0,05 yang menujukan bahwa perlakuan dengan pemberian konsentrasi
sari ubi jalar ungu yang berbeda-beda memberi pengaruh postifi terhadap warna
yoghurt ubi jalar scara signifikan. Pada uji Anova, hasil yang didapat signifikan
maka dapat dilanjutkan ke uji post hoc dengan menggunakan uji Tukey HSD.
Hasil Tukey HSD tingkat kesukaan panelis terhadap warna dapat dilihat pada
lampiran 2.20, berdasarkan hasil Tukey HSD bahwa data berbeda nyata antara
perlakuan yaitu kontrol berbeda nyata dengan YK2 dan YK3, tetapi tidak berbeda
nyata dengan YK1.YK1 berbeda nyata dengan YK2 dan YK3, tetapi tidak
berbeda nyata dengan kontrol. YK2 berbeda nyata dengan YK1, kontrol dan YK3.
51
nilai yang mereka berikan karena, terdapat nilai dengan kisaran yang sangat jauh
pada ulangan dalam 1 perlakuan. Penilaian panelis terhadap warna dapat dilihat
pada lampiran 1.2. Bebarapa contoh kisaran nilai yang diberikan panelis D
terdapat ketidakkonsistenan saat memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang
(YK1) nilai yang diberikan yaitu 1, 4 dalam pengulangan 3 dan 4. Kisaran nilai
memberikan nilai pada perlakuan (YK2) nilai yang diberikan yaitu 5 , 2 dalam
pengulangan 1 dan 3.
perlakuan dengan perbedaan warna. Pemberian konsentrasi perisa sari ubi jalar
perisa sari ubi jalar ungu maka warna yoghurt yang dihasilkan lebih menarik dan
panelis menyukai yoghurt dengan warna yang menarik dibandingkan kontrol yang
putih pucat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3. Tekstur
produk makanan. Rerata skor kesukaan panelis terhadap tekstur dapat dilihat
Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa kesukaan terhadap tekstur dengan
jumlah tertinggi terdapat pada konsentrasi YK3 (penambahan sari ubi jalar ungu
pada konsentrasi YK1, sedangkan kesukaan terhadap tekstur sedang terdapat pada
perlakuan YK2 dan kontrol. Hal ini dapat dikatakan bahwa penambahan sari ubi
Uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 2.3, Uji normalitas pada tingkat
sari ubi jalar sebanyak 20 ml memberikan dampak positif terhadap tekstur yoghurt
ubi jalar. Data diambil dari populasi yang terdistribusi normal. Data selanjutnya
dihasilkan yaitu dengan nilai levene statistic 0,961 sig 0,443 > 0,05, yang artinya
ketiga perlakuan pemberian sari ubi jalar ungu dengan perbedaan konsentrasi
terhadap tekstur yoghurt ubi jalar ungu memiliki variansi yang sama (homogen).
Pengujian dilanjutkan dengan Anova One Way dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
ANOVA
Uji_Organoleptik_Tekstur
Total 1.285 15
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat disimpulkan bahwa tekstur menunjukkan
0,009 < 0,05 ini menunjukkan bahwa perlakuan dengan pemberian konsentrasi
sari ubi jalar ungu yang berbeda-beda memberi pengaruh positif terhadap tekstur
yoghurt secara signifikan. Pada uji Anova, hasil yang didapat signifikan maka
dapat dilanjutkan ke uji post hoc dengan menggunakan uji Tukey HSD.
Hasil Tukey HSD tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur dapat dilihat
pada lampiran 2.21, berdasarkan hasil Tukey HSD bahwa data berbeda nyata
antara perlakuan yaitu kontrol berbeda nyata dengan YK3, tetapi tidak berbeda
nyata dengan YK1 dan YK2. YK1 tidak berbeda nyata dengan kontrol,YK2 dan
YK3. YK2 tidak berbeda nyata dengan kontrol, YK1 dan YK3.YK3 berbeda
nyata dengan kontrol, tetapi tidak berbeda nyata dengan YK1 dan YK2.
nilai yang mereka berikan karena, terdapat nilai dengan kisaran yang sangat jauh
pada ulangan dalam 1 perlakuan. Penilaian panelis terhadap tekstur dapat dilihat
pada lampiran 1.3 .Beberapa contoh kisaran nilai yang diberikan oleh panelis A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
yang diberikan yaitu 1,4 dalam pengulangan 2 dan 3. Kisaran nilai yang diberikan
memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 1,4 dalam
pengulangan 1 dan 3.
memberikan nilai pada perlakuan (YK2) nilai yang diberikan yaitu 1,4 dalam
ketidakkonsistenan saat memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang diberikan
yaitu 1,4 dalam pengulangan 1 dan 4. Kisaran nilai yang diberikan panelis M
terdapat ketidakkonsistenan saat memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang
perlakuan dengan perbedaan tekstur. Pemberian konentrasi perisa ubi jalar ungu
konsentrasi perisa sari ubi jalar ungu maka yoghurt yang dihasilkan lebih encer
55
4. Aroma
produk makanan. Rerata skor kesukaan panelis terhadap aroma dapat dilihat pada
Gambar 4.4.
Pada gambar 4.4 dapat dilihat bahwa kesukaan terhadap aroma dengan
jumlah tertinggi terdapat pada konsentrasi YK3 (penambahan sari ubi jalar ungu
pada perlakuan YK1 dan YK2.Hal ini dapat dikatakan bahwa penambahan sari
Uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 2.4, uji normalitas pada tingkat
ubi jalar sebanyak 20 ml memberikan dampak positif terhadap aroma yoghurt ubi
jalar. Data diambil dari populasi yang terdistribusi normal. Data selanjutnya akan
dihasilkan yaitu dengan nilai levene statistic 0,495 sig 0,692 > 0,05, yang artinya
ketiga perlakuan pemberian sari ubi jalar ungu dengan perbedaan konsentrasi
terhadap aroma yoghurt ubi jalar ungu memiliki variansi yang sama (homogen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pengujian dilanjutkan dengan Anova One Way dapat dilihat pada tabel 4.10
sebagai berikut:
ANOVA
Uji_Organoleptik_Aroma
Total 1.871 15
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat disimpulkan bahwa aroma menunjukkan
0,000 < 0,05 ini menujukkan bahwa perlakuan dengan pemberian konsentrasi sari
ubi jalar ungu yang berbeda-beda memberi pengaruh positif terhadap aroma
yoghurt ubi jalar secara signifikan. Pada uji Anova, hasil yang didapat signifikan
maka dapat dilanjutkan ke uji post hoc dengan menggunakan uji Tukey HSD.
Hasil Tukey HSD terhadap aroma dapat dilihat pada lampiran 2.22,
berdasarkan hasil Tukey HSD bahwa berbeda nyata antara perlakuan kontrol
berbeda nyata dengan YK1,YK2 dan YK3. YK1 berbeda nyata dengan kontrol,
tetapi tidak berbeda nyata dengan YK2 dan YK3. YK2 berbeda nyata dengan
kontrol, tetapi tidak berbeda nyata dengan YK1 dan YK3. YK3 berbeda nyata
nilai yang mereka berikan karena terdapat nilai dengan kisaran yang sangat jauh
pada ulangan dalam 1 perlakuan. Penilaian panelis terhadap aroma dapat dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pada lampiran 1.4. Beberapa contoh kisaran nilai yang diberikan oleh panelis F
yang diberikan yaitu 1,4,1 dalam pengulangan 1,2 dan 4. Kisaran nilai yang
perlakuan dengan perbedaan aroma. Pemberian konsentrasi perisa sari ubi jalar
ungu sebanyak 20 ml mendapatkan penilaian tertinggi, karena sari ubi jalar ungu
menghasilkan aroma harum, semakin tinggi pemberian konsentrasi perisa sari ubi
jalar ungu maka aroma yoghurt semakin harum dan panelis menyukai yoghurt
5. Rasa Asam
Rasa asam melibatkan indera pengecap yaitu lidah. Uji rasa asam merupakan
produk makanan. Rerata skor kesukaan panelis terhadap rasa asam dapat dilihat
Pada gambar 4.5 dapat dilihat bahwa kesukaan terhadap rasa asam dengan
jumlah tertinggi terdapat pada konsentrasi YK2 (penambahan sari ubi jalar ungu
15 ml), sedangkan kesukaan terhadap rasa asam dengan jumlah terendah terdapat
pada konsentrasi kontrol, sedangkan kesukaan terhadap rasa asam sedang terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
pada perlakuan YK3 dan YK1.Hal ini dapat dikatakan bahwa penambahan sari
Uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 2.5, uji normalitas pada tingkat
rasa asam yoghurt ubi jalar. Data diambil dari populasi yang terdistribusi normal.
variences yang dihasilkan yaitu dengan nilai levene statistic 1,865 sig 0,189>
0,05, yang artinya ketiga perlakuan pemberian sari ubi jalar ungu dengan
perbedaan konsentrasi terhadap rasa asam yoghurt ubi jalar ungu memiliki
variansi yang sama (homogen). Pengujian dilanjutkan dengan Anova One Way
ANOVA
Uji_Organoleptik_Rasa_Asam
Total 1.436 15
Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat disimpulkan bahwa rasa asam
menunjukkan 0,006 < 0,05 yang menujukkan bahwa perlakuan dengan pemberian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
konsentrasi sari ubi jalar ungu yang berbeda-beda memberi pengaruh positif
terhadap rasa asam yoghurt ubi jalar secara signifikan (Hi diterima). Pada uji
Anova, hasil yang didapat signifikan maka dapat dilanjutkan ke uji post hoc
Hasil Tukey HSD terhadap rasa asam dapat dilihat pada lampiran 2.23,
berdasarkan hasil Tukey HSD bahwa data berbeda nyata antara perlakuan kontrol
berbeda nyata dengan YK2, tetapi tidak berbeda nyata dengan YK1 dan YK3.
YK1 tidak berbeda nyata dengan kontrol, YK2 dan YK3. YK2 berbeda nyata
dengan kontrol dan YK3, tetapi tidak berbeda nyata dengan YK1.YK3 berbeda
nyata dengan YK2, tetapi tidak berbeda nyata dengan kontrol dan YK1.
nilai yang mereka berikan karena, terdapat nilai dengan kisaran yang sangat jauh
pada ulangan dalam 1 perlakuan. Penilaian panelis terhadap aroma dapat dilihat
pada lampiran 1.5. Beberapa contoh kisaran nilai yang diberikan oleh panelis B
perlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 4, 1, 1 dalam pengulangan 1,3 dan 4,
pengulangan 1,3 dan 4, pada perlakuan (YK3) nilai yang diberikan yaitu 4,1
dalam memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 1, 4, 4, 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
(YK3) nilai yang diberikan yaitu 4, 1 dalam pengulangan 1 dan 2. Kisaran nilai
nilai pada perlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 4, 1 dalam pengulangan 3 dan
dalam memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 4, 1 dalam
diberikan yaitu 1, 4 dalam pengulangan 3 dan 4, pada perlakuan (YK3) nilai yang
dalam memberikan nilai pada perlakuan (YK1) nilai yang diberikan yaitu 5, 1, 1
dalam pengulangan 1, 3 dan 4, pada perlakuan (YK2) nilai yang diberikan yaitu
2,5 dalam pengulangan 2 dan 3. Kisaran nilai yang diberikan oleh panelis S
yang diberikan yaitu 4,1 dalam pengulangan 1 dan 2. Kisaran nilai yang diberikan
61
pengulangan.
perlakuan dengan perbedaan rasa asam. Pemberian konsentrasi perisa ubi jalar
rasa asam, semakin rendah pemberian konsentrasi perisa sari ubi jalar ungu maka
rasa asam khas yoghurt yang dikecap panelis lebih tinggi dibandingkan dengan
6. Kesukaan
Pada gambar 4.6 dapat dilihat bahwa kesukaan terhadap produk dengan
jumlah tertinggi terdapat pada konsentrasi YK3 (penambahan sari ubi jalar ungu
YK2 dan kontrol. Hal ini dapat dikatakan bahwa penambahan sari ubi jalar ungu
Uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 2.6, uji normalitas pada tingkat
62
yoghurt ubi jalar. Data diambil dari populasi yang terdistribusi normal. Data
variences yang dihasilkan yaitu dengan nilai levene statistic 5,874 sig 0,10 > 0,05,
yang artinya ketiga perlakuan pemberian sari ubi jalar ungu dengan perbedaan
konsentrasi terhadap kesukaan produk yoghurt ubi jalar ungu memiliki variansi
yang sama (homogen). Pengujian dilanjutkan dengan Anova One Way dapat
ANOVA
Uji_Organoleptik_Kesukaan
Total 3.286 15
Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat disimpulkan bahwa kesukaan
pemberian konsentrasi sari ubi jalar ungu yang berbeda-beda memberi pengaruh
positif terhadap kesukaan produk yoghurt ubi jalar ungu secara signifikan. Pada
uji Anova, hasil yang didapat signifikan maka dapat dilanjutkan ke uji post hoc
63
Hasil Tukey HSD dapat dilihat pada lampiran 2.24, berdasarkan hasil Tukey
HSD bahwa data berbeda nyata antara perlakuan kontrol berbeda nyata dengan
YK3, tetapi tidak berbeda nyata dengan YK1 dan YK2. YK1 berbeda nyata
dengan YK3, tetapi tidak berbeda nyata dengan YK2 dan kontrol. YK2 berbeda
nyata dengan YK3, tetapi tidak berbeda nyata dengan kontrol, YK1 dan YK3.
nilai yang mereka berikan karena, terdapat nilai dengan kisaran yang sangat jauh
pada lampiran 1.6. Beberapa contoh kisaran nilai yang diberikan oleh panelis B
64
memberikan nilai pada perlakuan (YK3) nilai yang diberikan yaitu 5, 5, 2 dalam
dalam memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 4,1,1,5
menyukai rasa perisa manis, warna menarik, tekstur encer, aroma harum dan, rasa
Dari komentar yang dituliskan oleh panelis, menyatakan bahwa yoghurt ubi
jalar ungu yang telah dihasilkan memiliki rasa perisa yang manis, tetapi panelis
menyarankan untuk menambah konsentrasi perisa sari ubi jalar ungu agar lebih
beraroma manis, sedangkan pada warna menyatakan bahwa yoghurt ubi jalar ungu
memiliki warna yang menarik juga karena pemberian sari ubi jalar ungu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
sari ubi jalar ungu sebanyak 20 ml, dibandingkan yoghurt tanpa diberi perisa yang
kekentalan yang baik, tetapi panelis lebih menyukai yoghurt dengan tekstur lebih
bahwa yoghurt ubi jalar ungu memiliki aroma yang sangat harum, sehingga
panelis lebih menyukai aroma yang harum dibandingkan dengan yoghurt tanpa
perisa yang tidak beraroma, sedangkan untuk rasa asam menyatakan bahwa
yoghurt ubi jalar ungu memiliki tingkat keasaman yang berbeda-beda karena ubi
jalar ungu mempunyai rasa manis bila pemberian konsentrasi perisa sari ubi jalar
ungu lebih sedikit maka rasa asam lebih mencolok dibandingkan dengan rasa
manis yang terdapat di ubi jalar ungu, sedangkan untuk kesukaan menyatakan
bahwa dari seluruh parameter uji organoleptik panelis menyukai yoghurt ubi jalar
dilihat dari rasa perisa manis, warna menarik, tekstur encer, aroma harum dan
gula, sehingga dihasilkan rasa asam. Rasa asam yang dihasilkan oleh yoghurt
disebabkan oleh aktivitas bakteri asam laktat yang mengubah laktosa menjadi
laktosa dalam yoghurt berkurang, sehingga yoghurt aman dikonsumsi oleh orang
yang lanjut usia atau yang alergi terhadap laktosa (Lactose intolerance).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dalam produk olahan fermentasi, starter atau bakteri sangat berperan penting
terhadap hasil akhir dari produk tersebut. Pada penelitian ini, starter yang
digunakan berasal dari plain Biokul. Yoghurt plain Biokul dalam penelitian ini
digunakan sebagai pengganti bakteri yang berasal dari biakan murni karena di
dalam plain Biokul juga terdapat bakteri yang dibutuhkan dalam proses
bulgaricus.
bulgaricus.
C. Keterbatasan Penelitian
BAB V
Aplikasi dalam materi ilmu Biologi pada bidang teknologi dan produk
dengan penambahan sari ubi jalar ungu sebagai perisa dan warna.
untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII semester II. Apabila menerapkan
kurikulum 2013, Maka kompotensi inti dan Kompetensi Dasar yang digunakan
sebagai berikut:
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
A. Kompetensi Inti
peduli (gotong royong), kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
pergaulan dunia.
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
B. Kompetensi Dasar
prinsip Bioteknologi
2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat,
BAB VI
A. Kesimpulan
1. Secara statistik, penambahan sari ubi jalar ungu dengan konsentrasi yang
B. Saran
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Uji_organoleptik_rasa_perisa
N 16
Positive .136
Negative -.173
Kolmogorov-Smirnov Z .693
Warna_Yoghurt
N 16
a,,b
Normal Parameters Mean 3.3250
Std. Deviation .67454
Most Extreme Differences Absolute .136
Positive .136
Negative -.125
Kolmogorov-Smirnov Z .544
81
Tekstur_Yoghurt
N 16
a,,b
Normal Parameters Mean 3.5688
Positive .118
Negative -.221
Kolmogorov-Smirnov Z .845
Uji_Organoleptik_Aroma
N 16
a,,b
Normal Parameters Mean 2.7906
Positive .144
Negative -.198
Kolmogorov-Smirnov Z .792
82
Uji_Organoleptik_Rasa_Asam
N 16
a,,b
Normal Parameters Mean 3.0906
Positive .113
Negative -.126
Kolmogorov-Smirnov Z .503
Uji_Organoleptik_Kesukaan
N 16
Positive .181
Negative -.103
Kolmogorov-Smirnov Z .722
83
Uji_organoleptik_rasa_perisa
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2.429 3 12 .116
Uji_Organoleptik_Warna
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
3.187 3 12 .063
Tekstur_Yoghurt
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.961 3 12 .443
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Uji_Organoleptik_Aroma
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.495 3 12 .692
Uji_Organoleptik_Rasa_Asam
1.865 3 12 .189
Uji_Organoleptik_Kesukaan
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
5.872 3 12 .010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Uji_organoleptik_rasa_perisa
Total 3.582 15
Warna_Yoghurt
Total 6.825 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Uji_Organoleptik_Aroma
Total 1.871 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Uji_Organoleptik_Rasa_Asam
Total 1.436 15
Uji_Organoleptik_Kesukaan
Total 3.286 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
a
Tukey HSD
Yoghurt_Ketela N 1 2 3
K 4 2.4000
YK3 4 3.4125
Tukey HSDa
Yoghurt_Ketela N 1 2 3
YK1 4 2.4750
K 4 2.9125
YK2 4 3.5250
YK3 4 4.1875
89
a
Tukey HSD
Yoghurt_Ketela N 1 2
K 4 3.0375
YK3 4 3.6500
Tukey HSDa
Yoghurt_Ketela N 1 2
K 4 2.2750
YK1 4 2.7875
YK2 4 3.0500
YK3 4 3.0750
90
Tukey HSDa
Yoghurt_Ketela N 1 2
YK3 4 2.8500
K 4 2.9000
YK2 4 3.4500
a
Tukey HSD
Yoghurt_Ketela N 1 2
K 4 2.5125
YK1 4 2.6250
YK2 4 2.7625
YK3 4 3.4625
Lampiran 3: Silabus
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengkomunikasikan
- Mendiskusikan
mengenai penerapan
biologi dalam berbagai
bidang
- Mempresentasikan
tentang apa yang sudah
di diskusikan
mengenai peranan
bioteknologi dari
berbagai bidang
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
A. Kompetensi Inti
KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
96
97
C. Tujuan Pembelajaraan
1.1.1.1 Melalui hasil kegiatan pembuatan yoghurt (bioteknologi konvensional)
siswa dapat menghargai ciptaan Tuhan bahwa bioteknologi menghasilkan
produk yang bermanfaat bagi manusia
2.1.1.1 Melalui kegiatan praktikum dan diskusi siswa mampu menunjukkan sikap-
sikap ilmiah yaitu sikap percaya diri, disiplin dan tanggung jawab
3.10.1.1 Setelah membaca litelatur, siswa mampu menjelaskan pengertian
bioteknologi modern maupun konvensional
3.10.1.2 Melalui kegiatan menyaksikan video, siswa mampu membedakan prinsip-
prinsip dasar bioteknologi modern maupun konvensional
3.10.1.3 Setelah melihat gambar, siswa mampu membedakan jenis-jenis produk
bioteknologi modern maupun konvensional
3.10.1.4 Setelah melakukan presentasi, siswa mampu mengetahui peranan
bioteknologi dari berbagai bidang
4.10.1.1 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat merencanakan langkah
kerja pembuatan yoghurt
4.10.1.2 Setelah melihat video cara pembuatan produk bioteknologi, siswa mampu
membuat produk bioteknologi konvensional ( Yoghurt Ubi Jalar Ungu)
4.10.2.1 Setelah melakukan percobaan pembuatan produk bioteknolgi, siswa mampu
mempresentasikan hasil yang telah di dapat.
D. Materi Pembelajaraan
Materi Pokok : Bioteknologi
Sub bab materi :
- Pengertian Bioteknologi
- Prinsip Dasar Bioteknologi
- Jenis-jenis Bioteknologi
- Peranan Bioteknologi dari berbagai bidang (bidang pangan, bidang kedokteran,
bidang pertanian, bidang peternakan dan bidang pertambangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
F. Sumber Belajar
- Pratiwi, D.A., dan Sri Maryati. 2013. Biologi SMA jilid 3 untuk kelas XII.
Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.
- Internet http://www.biology-online.otg/
G. Media Pembelajaraan
1. Media
- LKS
- Laptop
- LCD
- Papan
- Gambar
- Spidol
99
H. Kegiatan Pembelajaraan
Pertemuan I (2 x 45 menit)
Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa
100
101
Pertemuan II (2 x 45 menit)
Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa
102
5. Guru menampilkan
materi yang akan
Melakukan apersepsi,
dibahas hari ini, serta
menyampaikan tujuan menyampaikan tujuan
dan memotivasi pembelajaraan dari
belajar siswa materi hari ini.
6. Guru membagi siswa
dalam kelompok kecil
yang terdiri dari 4
orang.
Inti ( 60 menit) 7. Guru membagikan
LKS, kartu gambar
dan kartu gambar ke
tiap-tiap kelompok
Mengamati 8. Secara berkelompok
siswa diminta untuk
mengamati LKS,
kartu gambar dan
kartu konsep.
9. Siswa menjawab
pertanyaan mengenai
Menanya kartu gambar dan
kartu konsep yang
sudah diberikan.
10. Siswa secara
berkelompok
mengkaji pustaka
Mengumpulkan untuk mencari jenis
produk-produk
informasi
bioteknologi serta
peranan bioteknologi
dalam berbagai
bidang
11. Siswa berdiskusi
Menalar dalam kelompok
untuk menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
104
pembuatan yoghurt
1. Menyiapkan suasana
laboratorium yang
Pendahuluan (15 kondusif untuk
praktikum
menit)
Menyiapkan kondisi 2. Membuka kegiatan
awal praktikum
belajar siswa
dengan berdoa
3. Mengabsen kehadiran
siswa
4. Guru mengajukan
beberapa pertanyaan
kepada siswa
Pertanyaan
- Bagaimana dengan
tugas yang ibu
berikan? Adakah
Melakukan apersepsi, ada kelompok yang
menyampaikan tujuan tidak membawa
dan memotivasi bahan untuk
belajar siswa praktikum hari ini?
5. Guru menampilkan
tujuan praktikum
6. Guru menyebutkan
satu per satu alat yang
akan digunakan dalam
praktikum serta bahan
yang dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
106
I. Penilaian
Kompetensi dan Teknik Penilaian
a. Kognitif : Tes tulis (pretest dan postest)
b. Afektif : Lembar Observasi
c. Psikomotorik : Laporan
Bentuk Instrumen
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Rubrik Penilaian
c. Pedoman Skoring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Nama :
Kelas/ Kelompok :
D. Cara Kerja
1. Membentuk kelompok kecil terdiri dari 4 orang.
2. Setiap kelompok mencari referensi dari buku maupun internet mengenai
perbedaan dan prinsip-prinsip dasar bioteknologi modern maupun
konvensional.
3. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk semua kelompok
4. Melakukan diskusi kelompok mengenai pengertian dan prinsip -prinsip dasar
bioteknologi modern maupun bioteknologi konvensional
5. Mempresentasikan hasil yang sudah didapat dari diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
E. Hasil Diskusi
F. Kesimpulan
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Nama :
Kelas/ Kelompok :
D. Cara Kerja
1. Membagi siswa dalam kelompok kecil terdiri dari 4 orang
2. Setiap kelompok akan mendapatkan kartu gambar dan kartu keterangan
3. Mencocokan kartu gambar dengan kartu ketarangan yang sudah diberikan oleh
guru.
4. Menuliskan jawaban pada tabel yang sudah disedakan
5. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
E. Hasil Pengamatan
No Gambar Konsep
Dst
F. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
1) Kartu Gambar
A B
C
E F
D
2) Kartu Konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
A. Judul : Pembuatan Yoghurt Susu UHT (Ultra high temperature) dengan perisa
sari ubi jalar ungu
B. Tujuan Pembelajaraan
1. Siswa mampu membuat produk bioteknologi konvensional
2. Siswa mampu mempresentasikan hasil akhir
112
Bahan
1. Susu UHT (Ultra high temperature) 2000 ml
2. Ubi Jalar ungu 500 gr
3. Jeruk Nipis 4 buah
4. Air Secukupnya
5. Gula pasir
6. Plain yoghurt Biokul
7. Plastik Warps
8. Label
D. Cara Kerja
a. Pembuatan perisa sari ubi jalar ungu
- Bersihkan ubi jalar ungu, kemudian memotong secara dadu
- Rebus ubi jalar yang sudah dibersihkan, guna untuk mengempukkan daging ubi
jalar ungu sebelum dihaluskan menggunakan blender.
- Timbang ubi jalar ungu sebanyak 100 g, kemudian diblender menggunakan
perbandingan1:2 (100 g:200 ml) selama 3 menit
- Saring sari ubi jalar ungu yang sudah diblender menggunakan saringan kelapa
1x, kemudian menggunakan saringan kain 1x.
- Rebus sari ubi jalar ungu selama 2 menit
- Sari ubi jalar ungu siap dijadikan perisa dan pewarna yoghurt susu UHT
b. Pembuatan Yoghurt
- Panaskan susu UHT sampai suhu 80℃ – 90℃ sambil diaduk (pasteurisasi)
- Diamkan susu UHT hingga suhu 40−43℃
- Masukan perasan jeruk nipis hingga pH turun mencapai angka 4 yang bersifat
asam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
- Tuangkan susu UHT kedalam toples plastik yang sudah disiapkan, sebanyak 100
ml ditakar menggunakan gelas beker 100 ml .
- Timbang plain yoghurt sebanyak 10 gr, sesuai dengan 10% pemberian susu
UHT.
- Tambahkan perisa sari ubi jalar ungu (Ipomomea batatas L) yang telah dibuat
sebanyak 10 ml, 15 ml, 20 ml dan kontrol (tanpa penambahan perisa) ditakar
menggunakan gelas beker 50 ml.
- Inkubasi/Fermentasi dalam suhu ruang selama 24 jam
- Yoghurt ubi jalar ungu siap di uji organoleptik.
a. Uji Organoleptik
1. Uji rasa perisa
2. Uji Warna
3. Uji Tekstur
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
- Cium aroma perisa ubi jalar ungu, menggunakan indera pembau yaitu hidung.
- Rasakan rasa asam yang terdapat di yoghurt menggunakan indera perasa yaitu
E. Hasil Pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rasa Asam Sangat tidak Tidak asam Kurang asam Asam Sangat Asam
asam
Kesukaan Sangat tidak suka Tidak suka Kurang suka Suka Sangat suka
E. Hasil Pengamatan
No Pertanyaan A B C D E F G H I J K L M N O P
1 Rasa Perisa
2 Warna
3 Tekstur
4 Aroma
5 Rasa Asam
6 Kesukaan
Total Skor
Nilai Rata-rata
F. Kesimpulan
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
118
c. Soal Postest
Soal Jumlah
Indikator
C1 C2 C3 C4 C5 C6 Soal
3.10.1 1 1
Menjelaskan
pengertian
bioteknologi
modern maupun
konvensional
3.10.2 2 1
Membedakan
prinsip-prinsip
dasar bioteknologi
konvensional
3.10.3 3 1
Mengklasifikasikan
produk
bioteknologi
berdasarkan
jenisnya
3.10.4 4 1
Mengetahui
peranan
bioteknologi dari
berbagai bidang
Total Skor 1 1 1 1 4
d. Soal Postest
1. Yoghurt yang diproduksi skala besar dipabrik digolongkan sebagai bioteknologi
konvensional, atau bioteknologi modern? Jelaskan (10)
2. Jelaskan proses terbentuknya yoghurt (10)
3. Yohurt, dan tempe merupakan jenis produk bioteknologi? (20)
4. Sebutkan contoh dari peranan bioteknologi dalam bidang farmasi dan
kedokteran! max 4 (10)
119
120
b. Postest
Kunci Jawaban Skor 10 Skor 5 Skor 0
Tergolong Siswa menjawab Siswa hanya Siswa tidak
bioteknologi yoghurt tergolong menjawab menjawab atau
konvensioal, karena bioteknologi tergolong jawaban salah
yoghurt yang konvensional, bioteknologi
diproduksi, disertai konvensional,
memanfaatkan penjelasan tanpa
mikroba dan tidak lengkap memberikan
menggunakan penjelasan
rekayasa genetika
Suatu teknologi Siswa menjawab Siswa menjawab Siswa tidak
yang digunakan disertai disertai menjawab atau
sebagai alternatif penjelasan yang penjelasan yang jawaban salah
guna menjaga bahan lengkap kurang lengkap,
makanan menjadi yaitu hanya
lebih awet dan menyebutkan
memiliki nilai gizi salah satu aspek
yang tinggi dengan yang penting
cara fermentasi seperti dibantu
yang prosesnya oleh bakteri atau
dibantu oleh alternatif guna
mikroorganisme mengawetkan
atau bakteri asam dan menambah
laktat seperti nilai gizi
Lactobaccilus sp,
Streptococcus
thermophillus dan
Bifidobacterium
Bakteri Siswa menjawab Siswa hanya Siswa tidak
Streptoccocus dengan menjawab menjawab atau
thermophillus, menyebutkan 4 dengan jawaban salah
Lactobacillus bakteri dan menyebutkan 3-4
bulgaricus, penulisan ilmiah bakteri dengan
Lactobacillus dengan benar benar namun
acidophilus dan penulisan ilmiah
bifidobacterium kurang benar
Pembuatan antibodi Siswa menjawab Siswa hanya Siswa tidak
Monoklonal, dengan benar dan menjawab menjawab atau
pembuatan vaksin, lengkap mencapai 2-3 jawaban salah
pembuatan berjumlah 4 contoh
antibiotik, Insulin contoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Nama/kelompok :
Kelas :
Mata Pelajaran :
Judul Presentasi :
122
Catatan : Skor 1-5 (1. sangat kurang; 2.kurang; 3.cukup; 4.baik ; 5.sangat baik)
123
124
Kelas :
Kelompok :
Skor
No Aspek Kategori Penilaian
1 2 3
Persiapan Alat dan Bahan
1
Prosedur pembuatan Yoghurt
2 Pelaksanaan
Prosedur uji organoleptik
Membersihkan dan
Kegiatan mengembalikan alat/bahan
3
Akhir Mengumpulkan laporan
Skor Total :
Nilai :
Perhitungan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
Nilai= × 100
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Skor
Aspek
1 2 3
1. Persiapan
Alat dan Bahan Alat dan bahan yang Alat dan bahan yang Alat dan bahan yang
digunakan tidak digunakan tidak lengkap digunakan lengkap dan
lengkap dan anggota dan tetapi anggota anggota kelompok
kelompok tidak kelompok mengetahui mengetahui semua
mengetahui semua kegunaan alat kegunaan alat
kegunaan alat
2. Pelaksanaan
Prosedur Tidak sesuai Sesuai prosedur tetapi Sesuai prosedur dan
pembuatan prosedur yang tertera kurang konsisten selalu konsisten
Yoghurt di LKS
Prosedur Uji Tidak sesuai Sesuai prosedur tetapi Sesuai prosedur dan
Organoleptik prosedur yang tertera kurang konsisten selalu konsisten
pada LKS
3. Kegiatan Akhir
Membersihkan Tidak membersihkan Alat dan bahan hanya Alat dan bahan sudah
dan dan mengembalikan dibersihkan namun tidak dibersihkan dan
mengembalikan alat/bahan yang dikembalikan, atau alat dikembalikan dengan
alat/bahan digunakan bahan tidak dibersihkan lengkap
namun dikembalikan.
Mengumpulkan Tidak Mengumpulkan laporan, Mengumpulkan
Laporan mengumpulkan tidak tepat waktu (lebih laporan tepat waktu
laporan dari 2 hari)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Dst
Kategori:
3 = Baik
2= Cukup
1 = Kurang
Keterangan
Nilai Kategori
81-90 Baik
71-80 Cukup
60-70 Kurang
127
128
129
130
131
132
133
134
Pengemasan Yoghurt
Plain Biokul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Penyimpanan Yoghurt
136
137