Anda di halaman 1dari 154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI PERISA SARI UBI JALAR


UNGU (Ipomoea batatas L.) TERHADAP KUALITAS YOGHURT SUSU
UHT (Ultra High Temperature) SECARA UJI ORGANOLEPTIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :
Theresia Retno Kristanti
NIM : 131434029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

“TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya


hatiku percaya, Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku,
dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya”

Mazmur 28:7

Karyaku ini akan kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menerangi jalanku

Kedua orang tuaku tersayang Daniel Ratno dan Yuliana Sumilah

Adekku Regina dan Kakek ku yang selalu mendoakan ku,

Serta Alm. Mbah putri

Sahabat-sahabatku yang selalu membantu dan memberikan masukan

Keluarga besar Pendidikan Biologi angkatan 2013

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI PERISA SARI UBI JALAR


UNGU (Ipomoea batatas L.) TERHADAP KUALITAS YOGHURT SUSU
UHT (Ultra High Temperature) SECARA UJI ORGANOLEPTIK

Theresia Retno Kristanti


131434029
Universitas Sanata Dharma
Yoghurt merupakan alternatif minuman bergizi bagi konsumen yang tidak
dapat mengkonsumsi susu karena lactoce intolerance. Yoghurt berbahan dasar
susu. Susu yang mempunyai bau yang khas dan aroma yang khas kurang diminati
oleh konsumen, maka peneliti mencoba menambahkan perisa ubi jalar ungu
(Ipomoea batatas L). Ubi jalar ungu merupakan tumbuhan yang kaya akan serat,
mineral, vitamin dan antioksidan. Ubi jalar ungu mengandung vitamin dan
mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti vitamin A, vitamin C,
kalsium dan zat besi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian perisa
sari ubi jalar ungu terhadap kualitas yoghurt susu UHT, serta mengetahui
konsentrasi perisa sari ubi jalar ungu yang paling disukai oleh panelis, serta
penambahan bakteri lactobaccilus dan S. thermophillus yang terkandung dalam
plain biokul. Setiap perlakuan dan kontrol dibuat 4 kali pengulangan. Yoghurt
yang dihasilkan selanjutnya diuji organoleptik oleh 20 panelis, lalu dianalisis
secara statistika menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji Anova dan
dilanjutkan dengan uji Tukey.
Berdasarkan uji organoleptik menunjukkan bahwa semua perlakuan
pemberian konsentrasi sari ubi jalar ungu yang berbeda memberikan dampak
positif terhadap kualitas yoghurt meliputi, rasa perisa, warna, tekstur, aroma, rasa
asam dan tingkat kesukaan panelis. Yoghurt dengan perlakuan penambahan
konsentrasi sari ubi jalar ungu sebanyak 20 ml merupakan yoghurt yang disukai
oleh panelis.

Kata Kunci: susu UHT, yoghurt, ubi jalar ungu, organoleptik

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PURPLE SWEET POTATO FLAVOR ADDITION


TOWARDS THE QUALITY OF UHT MILK YOGURT EXAMINED BY
ORGANOLEPTIC TEST

Theresia Retno Kristanti


131434029

Sanata Dharma University


Yogurt is an alternative of nutritious drink for the consumers who cannot
consume milk because of lactose intolerance. Yoghurt is made from whole milk
that distinctive aroma and taste. Since most consumers do not like the aroma and
taste of whole milk, the researcher tried to add purple sweet potato (Ipomoea
batatas L) flavor. Purple sweet potato is a plant enriched with fiber, mineral,
vitamin, and antioxidant. Purple sweet potato contains vitamin and mineral
needed for human body, such as vitamin A, vitamin C, calcium, and iron.

The objective of this research was to know the influence of purple sweet
potato flavor addition toward the quality of yogurt made of UltraHigh
Temperature milk, to know the concentration of purple sweet potato extract, and ti
give lactobacillus as well as S. thermophillus bacteria were contained in plain
biokul. Each treatment and control were done four times. Yogurt produced was
then examined using organoleptic test by 20 panelists. Moreover, it was analyzed
statistically using normality test, homogeneity test, Anova test, and Turkey test.

Based on organoleptic test, the result showed that all treatments of purple
sweet potato flavor addition gave positive impact towards the quality of yogurt,
including the taste of flavor, color, texture, aroma, sour taste, and panelists’
preferences level. The most panelists liked yogurt added with purple sweet potato
flavor with concentration 20 mlthe most.

Keywords: Ultra High Temperature milk, yoghurt, purple sweet potato,


organoleptic

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh pemberian
konsentrasi perisa sari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) terhadap kualitas
yoghurt susu UHT (Ultra high temperatue) secara uji organoleptik” dapat
diselesaikan dengan baik.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pada program studi Pendidikan Biologi.. Penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini berhasil diselesaikan dengan baik berkat bantuan dan

dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan penyertaan bagi penulis selama

ini, dari awal perencanaan penelitian, hingga akhir penulisan skripsi ini

sehingga dapat berjalan dengan baik.

2. Bapak Rohandi Ph, D. Selaku dekanat Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan yang selalu sabar dan selalu mendukung berjalannya penelitian

skripsi ini.

3. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc. Selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Biologi yang selalu memberikan masukan serta saran saat

melakukan rancangan hingga penelitian skripsi

4. Ibu Retno Herrani Setyati, M.Biotech selaku Wakil Kepala Prodi Studi

Pendidikan Biologi yang telah memberikan bantuan, arahan, semangat

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang selalu

sabar dan tulus dalam membimbing, membantu dalam penyusun, serta

memberikan solusi atas kedala dan kesulitan yang penulis hadapi, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Antonius Tri Priantoro M.For,Sc , Selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang selalu memantau kemajuan penulis dalam mengerjakan

skripsi serta saran dan masukannya.

7. Ibu Puspita Ratna Susilawati M.Sc dan Ibu Ika Yuli Listyarini M.Pd selaku

dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis demi

kesempurnaan skripsi ini.

8. Ibu Yoanni Maria Lauda F., M.Si selaku Kepala Laboratorium Pendidikan

Biologi, yang sudah mengijinkan penulis untuk menggunakan Laboratorium

Pendidikan Biologi serta tempat penelitian.

9. Bapak Agus selaku laboran Laboratorium Pendidikan Biologi yang selalu

membantu dan memberikan arahan dalam penggunaan alat-alat laboratorium.

10. Staf Sekretariat JPMIPA yang telah membantu melancarkan semua urusan

terkait administrasi terkait dengan skripsi ini.

11. Bapak, mamah, adek dan mbah kakung yang selalu memberikan doa,

dukungan, mendukung, memperhatikan, membantu, memberi semangat dan

saran bagi penulis menyelesaikan skripsi ini.

12. Mbak anson, Mbak jessika, dan Mbak Shinta yang membantu penulis dalam

mengerjakan serta memberikan saran dan masukannya.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13. Sahabat- sahabatku yang selalu hadir dan selalu ada untuk membantuKu

C. Endah, Rizki Azizah, Anastia, Icha Ratu, Ester, Ma’a, Elsy, Ade, Alola

Siska dan Yohana.

14. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2013 yang menjadi teman

seperjuangan penulis dalam melaksanakan studi di Universitas Sanata

Dharma.

15. Semua pihak yang turut campur tangan membantu dari awal hingga akhir

penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak

kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun

dari semua pihak. Akhir kata semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat

kepada pembaca. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih.

Penulis,

Theresia Retno Kristanti

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................... vi
ABSTRAK ............................................................................................. vii
ABSTRACT ............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................ ix
DAFTAR ISI .......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1


A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Batasan Masalah ............................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
1. Bagi Peneliti ................................................................................. 5
2. Bagi Pendidikan ........................................................................... 5
3. Bagi Masyarakat........................................................................... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 6


A. Susu ................................................................................................. 6
1. Definisi Susu .............................................................................. 6
2. Kualitas Dan Komposisi Susu .................................................... 6
3. Manfaat Susu ............................................................................. 7
B. Susu UHT ........................................................................................ 8
1. Pengertian ................................................................................. 8
C. Ubi Jalar Ungu.................................................................................. 10
1. Morfologi .................................................................................. 10
2. Kandungan Kimia dan gizi ubi jalar ungu .................................. 11
3. Khasiat Ubi Jalar Ungu.............................................................. 13
D. Yoghurt ............................................................................................ 14
1. Pengertian ................................................................................ 14

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Manfaat Yoghurt ...................................................................... 15


3. Komponen Yoghurt.................................................................. 15
E. Mikroorganisme .............................................................................. 18
1. Lactobaccilus Sp ....................................................................... 18
2. Saccharomyces Thermophillus ................................................... 19
F. Perisa ................................................................................................ 19
G. Penelitian yang Relevan .................................................................... 20
H. Kerangka Berfikir ............................................................................. 22
I. Hipotesis .......................................................................................... 23

BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................... 24


A. Jenis Penelitian ................................................................................. 24
B. Variabel Penelitian ............................................................................ 24
C. Batasan Penelitian ............................................................................. 25
D. Alat Dan Bahan................................................................................. 25
E. Cara Kerja ......................................................................................... 26
F. Tahap Pelaksanaan ............................................................................ 27
G. Uji Organoleptik ............................................................................... 31
H. Metode Analisis Data ........................................................................ 34

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 36


A. Hasil Uji Organoleptik ...................................................................... 36
1. Rasa Perisa ................................................................................ 36
2. Warna........................................................................................ 38
3. Tekstur ..................................................................................... 39
4. Aroma ...................................................................................... 40
5. Rasa Asam ............................................................................... 42
6. Kesukaan Panelis ...................................................................... 43
B. Pembahasan ...................................................................................... 45
1. Rasa Perisa ................................................................................ 45
2. Warna ....................................................................................... 49
3. Tekstur ..................................................................................... 51
4. Aroma ...................................................................................... 55
5. Rasa Asam ............................................................................... 57
6. Kesukaan Panelis ...................................................................... 61
C. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 66

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V. IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN DALAM PROSES


PEMBELAJARAN................................................................... 67

BAB VI. PENUTUP .............................................................................. 70


A. Kesimpulan ...................................................................................... 70
B. Saran ................................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 71


DAFTAR PUSTAKA GAMBAR ........................................................... 73

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Komposisi Susu .......................................... 7


Tabel 2.2 Kandungan Kimia Ubi Jalar Ungu .................................... 12
Tabel 2.3 Kandungan gizi ubi jalar ungu dalam 100 gr ..................... 12
Tabel 2.4 Kandungan Gizi dalam tiap 100 g yoghurt ........................ 15
Tabel 2.5 Syarat Mutu Yoghurt ........................................................ 17
Tabel 3.1 Tata letak penyimpanan yoghurt ....................................... 31
Tabel 4.1 Tingkat kesukaan rasa perisa ............................................ 36
Tabel 4.2 Tingkat kesukaan warna ................................................... 38
Tabel 4.3 Tingkat kesukaan tekstur .................................................. 39
Tabel 4.4 Tingkat kesukaan aroma ................................................... 41
Tabel 4.5 Tingkat kesukaan rasa asam .............................................. 42
Tabel 4.6 Tingkat kesukaan yoghurt ................................................. 44
Tabel 4.7 Hasil uji anova rasa perisa ................................................ 47
Tabel 4.8 Hasil uji anova warna ....................................................... 50
Tabel 4.9 Hasil uji anova tekstur ...................................................... 53
Tabel 4.10 Hasil uji anova aroma ....................................................... 56
Tabel 4.11 Hasil uji anova rasa asam .................................................. 58
Tabel 4.12 Hasil uji anova kesukaan yoghurt ..................................... 62

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Susu UHT ................................................................................. 9


Gambar 2.2 Morfologi ubi jalar ungu ............................................................. 10
Gambar 2.3 Ubi jalar ungu ............................................................................. 11
Gambar 2.4 Lactobacillus sp ........................................................................... 18
Gambar 2.5 Streptococcus thermophillus ........................................................ 19
Gambar 2.6 Diagram alir penelitian relevan .................................................... 22
Gambar 2.7 Diagram alir kerangka berfikir ...................................................... 23
Gambar 3.1 Tahap pembuatan sari ubi jalar ...................................................... 28
Gambar 3.2 Tahap pembuatan yoghurt serta pengemasan ................................. 30
Gambar 4.1 Tingkat kesukaan rasa perisa ......................................................... 37
Gambar 4.2 Tingkat kesukaan warna ................................................................ 38
Gambar 4.3 Tingkat kesukaan tekstur .............................................................. 40
Gambar 4.4 Tingkat kesukaan aroma ................................................................ 41
Gambar 4.5 Tingkat kesukaan rasa asam .......................................................... 43
Gambar 4.6 Tingkat kesukaan yoghurt ............................................................ 44

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran data penilaian panelis


1.1 Data penilian rasa perisa ................................................................ 74
1.2 Data penilaian warna ..................................................................... 75
1.3 Data penilaian tekstur .................................................................... 76
1.4 Data penilaian aroma ..................................................................... 77
1.5 Data penilaian rasa asam ............................................................... 78
1.6 Data penilaian kesukaan yoghurt ................................................... 79
2. Lampiran uji statistika
2.1 Uji normalitas rasa perisa ............................................................ 80
2.2 Uji normalitas warna .................................................................. 80
2.3 Uji normalitas tekstur .................................................................. 81
2.4 Uji normalitas aroma ................................................................... 81
2.5 Uji normalitas rasa asam ............................................................. 82
2.6 Uji normalias kesukaan ............................................................... 82
2.7 Uji homogenitas rasa perisa ......................................................... 83
2.8 Uji homogenitas warna ................................................................. 83
2.9 Uji homogenitas tekstur ............................................................... 83
2.10 Uji homogenitas aroma ............................................................... 84
2.11 Uji homogenitas rasa asam .......................................................... 84
2.12 Uji homogenitas kesukaan ........................................................... 84
2.13 Uji anova rasa perisa .................................................................... 85
2.14 Uji anova warna ........................................................................... 85
2.15 Uji anova tesktur .......................................................................... 86
2.16 Uji anova aroma .......................................................................... 86
2.17 Uji anova rasa asam ..................................................................... 87
2.18 Uji anova kesukaan ...................................................................... 87
2.19 Uji tukey rasa perisa .................................................................... 88
2.20 Uji tukey warna ........................................................................... 88
2.21 Uji tukey tekstur .......................................................................... 89
2.22 Uji tukey aroma ........................................................................... 89
2.23 Uji tukey rasa asam ...................................................................... 90
2.24 Uji tukey kesukaan ...................................................................... 90
3. Silabus ................................................................................................. 91
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan .................................................... 95
5. Lembar Kerja Siswa ........................................................................... 106
6. Instrumen Penilaian ............................................................................ 117
7. Dokumentasi Penelitian ......................................................... ………. 131

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Susu merupakan suatu emulsi lemak dalam air yang mengandung beberapa

senyawa terlarut. Agar lemak dan air dalam susu tidak mudah terpisah, maka

protein susu bertindak sebagai emulsilver (Zat pengemulsi). Kandungan air

didalam susu sangat tinggi, yaitu sekitar 87,5%, dengan kandungan gula susu

(laktosa) sekitar 5%, protein sekitar 3,5%, dan lemak sekitar 3-4%. Susu juga

merupakan sumber kalsium, fosfor dan vitamin A yang sangat baik. Mutu protein

susu sepadan dengan protein daging dan telur, dan terutama sangat kaya akan

lisin, yaitu salah satu asam amino esensial yang sangat dibutuhkan tubuh

(Widodo, 2002)

Susu berperan cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani bagi

penduduk Indonesia. Susu dianjurkan dikonsumsi sebagai pola menu empat sehat

lima sempurna (Rukmana, 2001). Susu merupakan bahan baku yang sangat

potensial untuk menghasilkan produk-produk yang menggunakan teknologi

mikroorganisme, karena susu menjadi media yang sangat baik untuk pertumbuhan

mikroorganisme (Hasruddin dan Pratiwi, 2015)

Salah satu produk fermentasi dengan bahan dasar susu yaitu yoghurt.

Yoghurt adalah produk susu fermentasi berbentuk semi solid

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang dihasilkan melalui proses fermentasi susu dengan menggunakan bakteri

asam laktat. Melalui perubahan kimiwai yang terjadi selama proses fermentasi

dihasilkan suatu produk yang mempunyai tekstur, flavor dan rasa yang khas.

Selain itu juga mengandung nilai nutrisi yang lebih baik dibanding susu

segar. Secara tradisional, pada pembuatan yoghurt digunakan kultur starter

campuran Lactobacilus dan Streptococcus thermophilus kedua bakteri inilah yang

akan memfermentasi laktosa (gula susu) menjadi asam laktat, sehingga dihasilkan

flavor yoghurt yang khas, cita rasanya asam dan tekturnya mengental karena

koagulasi protein susu oleh asam. Kelebihan yoghurt yang tidak dimiliki oleh susu

murni diantaranya kaya protein, kalsium, riboflavin, vitamin B6 dan vitamin B12.

Adapun manfaat yoghurt bagi kesehatan yaitu dapat melancarkan pencernaan,

mengobati diare, menghambat infeksi vagina dengan menghambat perkembangan

jamur, mencegah hipertensi, mencegah penyakit osteoporosis karena yoghurt

mampu mengurangi keasaman (pH), memiliki kandungan vitamin D dan kalsium

(Astawan, 2008).

Prinsip dasar proses pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan

menggunakan biakan Lactobacilus dan Streptococcus thermophilus. Susu yang

akan difermentasikan harus dipanaskan terlebih dahulu dengan tujuan untuk

menurunkan populasi mikrobia dalam susu dan mengurangi kandungan air dalam

susu (Rukmana, 2001).

Susu sapi telah dikenal masyarakat sebagai bahan untuk membuat yoghurt.

Hal ini dikarenakan susu sapi diperoleh dengan harga yang terjangkau pula. Pada

penelitian ini, bahan pembuatan yoghurt menggunakan susu sapi yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

disterilkan dengan cara UHT (Ultra High Temperature) dari PT. Ultrajaya. Ide

(2008) menjelaskan bahwa susu UHT yaitu susu yang diolah menggunakan

pemanasan dengan suhu tinggi (135-145 ) dalam waktu singkat selama 2-5

menit.

Pemanasan suhu tinggi bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisme

(baik pembusuk maupun pathogen). Waktu pemanasan yang singkat dimaksud

untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma,

dan rasa yang relatif tidak berubah, seperti susu segar. Kelebihan dari susu UHT

adalah umur simpan yang sangat panjang pada suhu kamar, yaitu mencapai 6-10

bulan tanpa bahan pengawet dan tidak perlu dimasukan ke lemari pendingin .

Selain itu penggunaan susu UHT juga dapat mengurangi resiko kontaminasi,

karena perlakuan susu UHT yang sudah disterilkan sebelumnya. Pemanfaatan

susu UHT PT.Ultrajaya ini karena susu UHT mudah diperoleh, sehingga

memberikan kemudahan bagi masyarakat apabila ingin membuat yoghurt sendiri.

Ubi jalar yang dikenal di tanah air berupa ubi ungu, ubi putih dan ubi orange.

Jenis umbi keluarga Convolvulaceae ini memang sudah dikenal sebagai sumber

karbohidrat yang mengandung betakaroten, anthosianin, vitamin E, kalsium dan

zat besi juga serat. Kandungan vitamin E , betakaroten dan anthosianin merupakan

bahan antioksidan yang bisa mencegah serangan jantung, stroke dan kanker

(Winneke, 2006).

Dalam penelitian ini, peneliti akan memanfaatkan sari ubi jalar ungu

(Ipomoea batatas L) sebagai perisa dalam yoghurt susu UHT untuk meningkatkan

keanekaragaman produk pangan. Pada umumnya ubi jalar ungu hanya dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

suatu bahan makanan yang langsung dikonsumsi tidak dengan campuran apupun,

tetapi peneliti akan membuat sari ubi jalar ungu dan akan dicampurkan dengan

susu UHT dan hasil akhir menjadi yoghurt. Dalam penelitian yang berjudul

“Pengaruh pemberian perisasari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) terhadap

kualitas yoghurt susu UHT (Ultra high temperature) secara uji organoleptik”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas , maka dapat dirumuskan beberapa

rumusan masalah yaitu :

1. Apakah pemberian perisa sari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.)

berpengaruh pada kualitas yoghurt susu UHT.

2. Pada konsentrasi berapakah perisa sari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.)

yang dapat menghasilkan yoghurt digemari oleh panelis?

C. Batasan Masalah

1. Bahan dasar dalam pembuatan yoghurt adalah susu UHT

2. Perisa sari ubi jalar yang dimaksud yaitu, merupakan penghalusan daging ubi

jalar ungu yang dicampur menggunakan air.

3. Uji organoleptik ditujukan untuk melihat kualitas yoghurt meliputi rasa

perisa, warna, tekstur, aroma, rasa asam dan tingkat kesukaan panelis.

4. Kualitas yoghurt dilihat dari kandungan gizi ubi jalar ungu yang dapat

berpengaruh pada warna, aroma dan rasa perisa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengaruh pemberian perisa sari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas

L.) terhadap kualitas yoghurt susu UHT

2. Mengetahui konsentrasi perisa sari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) yang

dapat menghasilkan yoghurt susu UHT yang disukai oleh panelis.

E. Manfaat Penelitian

1) Bagi Peneliti

Menambah wawasan bagi peneliti di bidang bioteknologi konvensional

terutama di bidang pangan yaitu, mengenai pengaruh pemberian konsentrasi

berbeda sari ubi jalar ungu terhadap kualitas yoghurt susu UHT.

2) Bagi Pendidikan

Sebagai persembahan pengetahuan ilmiah bagi dunia pendidikan khususnya

yang berkaitan dengan bioteknologi konvensional bidang pangan, yaitu yoghurt.

Selain itu, sebagai kontribusi untuk memperluas referensi, bagi peserta didik yang

berminat untuk melakukan riset penelitian yang lebih lanjut.

3) Bagi Masyarakat

Yoghurt ubi jalar ungu atau dapat dikenal yoghurt ketela dapat dijadikan

minuman alternatif bagi konsumen penggemar ubi jalar ungu dan yoghurt untuk

memperlancar aliran darah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Susu

1. Definisi Susu

Susu adalah salah satu hasil ternak yang dikenal sebagai bahan makanan

bernilai gizi tinggi. Didalam susu terdapat berbagai jenis zat gizi. Kandungan zat

gizi susu dinilai lengkap, sehingga susu bermanfaat menunjang pertumbuhan dan

kesehatan tubuh, baik bagi anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Susu adalah

cairan dari kelenjar susu (mamae) yang diperoleh dengan cara diperah

(Mohammad, 2002).

Susu berperan cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani bagi

penduduk Indonesia. Susu juga merupakan makanan alami yang sempurna. Susu

dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai pola menu empat sehat lima sempurna

(Rukmana, 2001). Sebagian besar zat gizi esensial ada dalam susu, diantaranya

yaitu protein, kalsium, fosfor, vitamin A dan tiamin (Vitamin B1). Susu

merupakan bahan baku yang sangat potensial untuk menghasilkan produk-produk

yang menggunakan teknologi mikroorganisme, karena susu dapat menjadi media

yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroorganisme (Hasruddin dan Pratiwi,

2015).

2. Kualitas dan Komposisi Susu

Pertumbuhan mikroorganisme dapat dipengaruhi oleh komposisi dan kualitas

susu yang digunakan dalam proses fermentasi. Komposisi susu sapi berbeda

dengan susu kedelai, susu sapi memiliki keunggulan yaitu mengandung sekitar

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61,00% kalori, 3,20% protein, 3,50% lemak, 4,30% karbohidrat, 143,00%

kalsium, 60,00% fosfor, 1,70% besi, 130,00% vitamin A, 0,03% Vitamin B1,

1,00% Vitamin C. Secara rinci perbandingan komposisi susu dan susu kedelai

dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Perbandingan Komposisi Susu

Komponen Susu Kedelai (nabati) Susu Sapi

Kalori (Kkal) 41,00 61,00

Protein (gram) 3,50 3,20

Lemak (gram) 2,50 3,50

Karbohidrat (gram) 5,00 4,30

Kalsium (mg) 50,00 143,00

Fosfor (gram) 45,00 60,00

Besi (gram) 0,70 1,70

Vitamin A (SI) 200,00 130,00

Vitamin B1 (tiamin) 0,08 0,03

Vitamin C (mgram) 2,00 1,00

Sumber: Hasim dan Martindah (2008).

3) Manfaat Susu

Selain bermanfaat bagi kesehatan tulang dan gigi, susu diketahui

mendatangkan manfaat untuk optimalisasi produksi melatonin. Melatonin adalah

hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pineal pada malam hari. Kehadiran

melatonin akan membuat kita merasa mengantuk dan kemudian tubuh bisa

beristirahat dengan baik. Susu mengandung banyak asam amino triptofan yang

merupakan salah satu bahan dasar melatonin. Sehingga dianjurkan untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

meminum susu sebelum tidur, agar tubuh dapat beristirahat dengan baik. Selain

itu, susu ternyata mempunyai kemampuan mengikat logam-logam yang

bertebaran akibat polusi. Dengan demikian, susu bermanfaat untuk

meminimalisasi dampak keracunan logam berat yang secara tidak sengaja masuk

kedalam tubuh karena lingkungan yang terpolusi (Khomsan, 2004).

B. Susu UHT (Ultra high temperature)

Susu cair segar yang banyak dijual adalah susu pasteurisasi dan susu UHT.

Kedua jenis susu ini merupakan alternatif untuk mengkonsumsi susu segar. Susu

pasteurisasi dan susu UHT telah melalui proses “pengawetan” untuk

memperpanjang umur simpannya melalui pemanasan tanpa zat pengawet,

sehingga susu tergolong fresh atau segar. Artinya, nilai gizi susu, baik susu

pasteurisasi mapun susu UHT, relatif masih asli (Syarif dan Harianto, 2011).

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3950-1998), susu UHT adalah

produk susu yang diperoleh dengan cara mensterilkan susu minimal pada suhu

135 selama 2 detik, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan dan bahan

tambahan makanan.

PT. Ultrajaya (2012) menjelaskan bahwa susu segar yang diproduksi dan

disterilkan dalam proses Ultra High Temperature (UHT), contoh produk dapat

dilihat pada gambar 2.1. Dimana bahan baku dipanaskan dalam suhu tinggi

mencapai 140 dalam waktu 4 detik , hal ini untuk mengeliminasi seluruh bakteri

pathogen. Waktu pemanasan yang singkat bertujuan untuk meminimalisir

hilangnya kandungan nutrisi dan menjaga kesegarannya. Setelah proses produksi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

selesai, selanjutnya dikemas dalam kemasan yang terdiri dari 6 lapisan karton

dengan urutan dari luar ke dalam sebagai berikut: polyethylene, kertas,

polyethylene, alumunium foil, polyethylene, polyethylene. Lapisan-lapisan tersebut

berperan untuk melindungi dari sinar ultra violet, udara, dan bakteri yang

mungkin akan mengkontaminasi susu.

Gambar 2.1 susu UHT(Ultra high temperature)


Sumber: Pribadi (2017)

Susu UHT lebih bagus daripada susu bubuk, susu bubuk berasal dari susu

segar yang kemudian dikeringkan. Kerusakan protein sebesar 30% dapat terjadi

pada saat pengolahan susu cair menjadi susu bubuk. susu UHT juga lebih praktis

dan aman untuk dikonsumsi karena sudah bebas dari mikroba pembusuk dan

mikroba penyakit. Sedangkan susu segar sangat mudah rusak apabila tidak

langsung dikonsumsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

C. Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L)

1. Morfologi

Batang tanaman ubi jalar berbentuk bulat , tidak berkayu , berbuku-buku dan

tumbuh dengan merambat . Panjang batang tanaman ubi jalar 2- 3 m . Sedangan

ukuran pada batang yaitu tergantung varietes misalya besar , sedang dan kecil ,

serta memiliki warna batang hijau tua dan ada juga yang berwarna keunguan.

Memiliki bentuk umbian yang bulat tidak rata dan kadang juga berbentuk lonjong.

Berat ubi yang ideal yaitu 200 – 300 gram per ubi . Dan memiliki warna putih ,

kuning dan juga warna keunguan , dan memiliki kulit yang sangat tipis . Daun

berbentuk bulat dan juga lonjong dengan tepi yang rata dan memiliki lekukan

yang sangat lah dalam . Sedangkan memiliki bagian ujung daun yang sangat lah

tajam .Daun biasanya memiliki warna hiaju tua dan juga kekuning – kuningan.

Bunga ubi jalar memiliki bentuk terompet tersusun dengan lima helai daun

mahkota , lima helai dauan bunga dan satu helai putik . Mahkota bunga berwarna

putih , bunga ubi jalar mekar pada pagi jika terjadi penyerbukaan maka akan

terjadi buah. Buah ubi jalar berbentu bulat , berkulit keras dan berbiji. Gambar

morfologi ubi jalar dapat ilihat pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Morfologi ubi jalar


Sumber : Tanobat.com (2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Menurut Rukmana (2009), kedudukan ubi jalar ungu dalam tatanama

(sistematika) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio :Spermatophyta

Classis : Dicotyledonae

Ordo : Convolvulales

Familia : Convulvulaceae

Genus : Ipomoea

Spesies : Ipomoea batatas L.

2. Kandungan kimia dan gizi ubi jalar ungu

Ubi jalar ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang memiliki warna

ungu pekat.Ubi jalar ungu menjadi sumber vitamin C dan betakaroten (provitamin

A) yang sangat baik. Kandungan betakarotennya lebih tinggi dibandingkan ubi

jalar kuning. Selain vitamin C, betakaroten, dan vitamin A komponen yang

terpenting adalah kandungan antosianin. Gambar ubi jalar ungu dapat dilihat pada

gambar 2.3.

Gambar 2.3 Ubi jalar ungu (Ipomomea batatas L)


Sumber :Tanobat.com (2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Kandungan antosianin yang tinggi pada ubi jalar ungu dan stabilitas yang

tinggi dibanding antosianin dari sumber lain, membuatumbi ini sebagai pilihan

yang lebih sehat dan sebagai alternatif pewarna alami (Kumalaningsih, 2008).

Secara lengkap kandungan kimia ubi jalar ungu serta kandungan gizi ubi jalar

ungu dapat dilihat pada tabel 2.2 dan 2.3.

Tabel 2.2 Kandungan Kimia ubi jalar ungu

Sifat Kimia dan Fisik Jumlah

Kadar air 68,50 g

Kadar abu 3,28 g

Kadar Pati 27,90 g

Gula Reduksi 1,79 g

Kadar Lemak 0,70 g

Kadar Antosianin 923,65 mg/g

Aktivitas Antioksidan 61,24 %

Sumber : Widjarnarko (2008)

Tabel 2.3 Kandungan gizi ubi jalar ungu dalam 100 gr

No Kandungan Gizi Proporsi

1 Kalori 123,00 kal

2 Protein 1,80 g

3 Lemak 0,70 g

4 Karbohidrat 27,90 g

5 Kalsium 30,00 mg

6 Fosfor 49, 00 mg

7 Zat besi 0,70 mg

8 Natrium -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

No Kandungan Gizi Proporsi

9 Kalium -

10 Niacin -

11 Vitamin A 7.700,00 SI

12 Vitamin B1 0,90 mg

13 Vitamin B2 -

14 Vitamin C 22,00 g

15 Air 68,50 g

Sumber: Suprapti (2003)

3. Khasiat ubi jalar ungu

Ubi jalar ungu memiliki kandungan vitamin B yaitu B6 dan asam folat yang

cukup mengesankan. Kedua vitamin ini sangat dibutuhkan untuk mengiptimalkan

kerja otak sehingga daya ingat dapat dipertahankan. Ubi jalar kaya akan

kandungan serat, karbohidrat kompleks, dan rendah kalori. Hal ini sangat

menguntungkan bagi penderita diabetes karena bisa mengontrol atau

memperlambat peningkatan kadar gula dalam darah. (Martiningsih dan Suyati,

2011).

Ubi jalar ungu kaya akan serat, mineral, vitamin dan antioksidan, seperti

asam phenolic, antosianin, tocopherol, dan β-karoten. Disamping adanya

antioksidan, karoten, dan senyawa fenol juga menyebabkan ubi jalar mempunyai

berbagai warna.Ubi jalar ungu mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan

oleh tubuh manusia seperti vitamin A, Vitamin C, Kalsium dan zat besi.Sumber

energi yang terkandung dalam ubi jalar ungu yaitu dalam bentuk gula dan

karbohidrat. Selain itu, ubi jalar ungu memiliki kandungan zat warna yang disebut

antosianin, antosianin yang tersimpan dalam ubi jalar ungu mampu menghalangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

laju perusakan sel radikal bebas akibat nikotin, polusi udara dan bahan kimia

lainnya. Antosianin berperan dalam mencegah terjadinya penuaan, kemerosotan

daya ingat, asam urat, sakit maag (asam lambung). Selain itu, antosianin juga

memiliki kemampuan sebagai antimutagenik dan antikarsinogenik terhadap

mutagen dan karsinogen yang terdapat pada bahan pangan dan olahannya,

mencegah gangguan pada fungsi hati, antihipertensi dan menurunkan kadar gula

(Hutabarat, 2010).

D. Yoghurt

1. Pengertian

Yoghurt merupakan salah satu produk susu fermentasi yang prosesnya

dibantu oleh bakteri probiotik. bakteri yang berperan adalah Lactobacilus

bulgaricus dan Streptococcus thermophilus (Rukmana, 2001). Yoghurt biasanya

berbahan baku susu nabati seperti susu kacang kedelai, kacang merah ataupun

kacang hijau. Menurut Sopandi dan Wardah (2014) yoghurt merupakan susu

fermentasi yang memiliki rasa asam yang segar dan terdapat sedikit rasa manis.

Dalam proses fermentasi yoghurt dapat melibatkan dua atau lebih bakteri

yang berbeda, yaitu Streptococcus salivarius, Streptococcus thermophilus. Di

dalam kultur yoghurt mengandung enzim-enzim yang dapat memecah glukosa

dalam susu. Yoghurt kaya akan protein dan beberapa vitamin B serta mineral

penting lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

2. Manfaat Yoghurt

Rukmana (2001) menjelaskan bahwa, mengkonsumsi yoghurt aman

bermanfaat bagi kecukupan dan peningkatan gizi masyarakat.Yoghurt

mengandung gizi yang cukup tinggi dengan komposisi nutrisi yang lengkap.

Yoghurt mengandung bakteri asam laktat yang berperan untuk merubah bentuk

laktosa (gula yang terdapat dalam susu) ke dalam bentuk yang lebih sederhana.

Mengonsumsi yoghurt dapat meningkatkan kesehatan tubuh, karena bakteri-

bakteri yoghurt yang masuk ke dalam usus akan menyelimuti dinding usus,

sehingga dinding usus menjadi asam. Pada kondisi dinding usus asam, maka

mikroba-mikroba pathogen menjadi tertekan atau tidak dapat menyerang

(Rukmana, 2001).

3. Komponen Yoghurt

Di dalam kultur yoghurt mengandung enzim-enzim yang dapat memecah

glukosa dalam susu. Glukosa diantaranya laktosa, fruktosa, sukrosa, manosa dan

pentosa. Yoghurt mengandung bakteri asam laktat yang berperan untuk merubah

bentuk laktosa ke dalam bentuk yang lebih sederhana. Perubahan kandungan gizi

susu dikarenakan adanya fermentasi. Secara rinci kandungan gizi dalam tiap 100 g

yoghurt dapat dilihat pada tabel 2.4.

Tabel 2.4 Kandungan Gizi dalam Tiap 100 g Yoghurt

No Kandungan Gizi Proporsi (banyaknya)

1 Kalori 52,00 kal

2 Protein 3,30 g
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

3 Lemak 2,50 g

4 Karbohidrat 4,00 g

5 Kalsium 120,00 mg

6 Fosfor 90,00 mg

7 Zat Besi 0,10 mg

8 Vitamin A 73,00 SI

9 Vitamin B1 0,05 mg

10 Air 88,00 g

Sumber : Rukmana, 2001.

Berdasarkan struktur fisiknya, yoghurt dibedakan menjadi :

1) Firm Yoghurt adalah yoghurt dengan konsistensi gel padat yang dikemas

sehingga untuk mengkonsumsinya harus menggunakan sendok.

2) Stirred Yoghurt merupakan proses dilakukan pengadukan sehingga gel

pecah kemudian didinginkan dan dikemas setelah terjadi penggumpalan

kembali. Selama dalam kemasan akan terjadi peningkatam viskositas dan

produk mempunyai tekstur yang cukup padat. Biasanya ditambahkan bahan

pengental.

3) Drinking Yoghurt adalah hampir sama dengan stirred yoghurt tetapi produk

telah dihomogenisasi sehingga konsisten menjadi encer, selanjutnya

dikemas. Pada yoghurt jenis ini tidak ditambahkan bahan pengental tetapi

ditambahkan stabiliser.

Berdasarkan citarasa, yoghurt dibedakan menjadi :

1) Plain Yoghurt, tipe tradisional dengan bau yang tajam dan rasa asam (tidak

manis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

2) Fruit Yoghurt, dibuat dengan penambahan buah dan pemanis terhadap plain

yoghurt.

3) Flavored Yoghurt, dibuat dengan menambahkan flavor buah dan pewarna

sintesis.

Berdasarkan jenis yoghurt yang sudah dijelaskan struktur fisiknya maupun

cita rasanya, produk yoghurt yang akan dibuat oleh peneliti yaitu jenis yogurt

berdasarkan cita rasa dengan menambahkan sari ubi jalar ungu. Flavored

Yoghurt ialah merupakan yoghurt dengan menambahkan flavor buah dan

pewarna sintesis. Berhubung penambahan flavor buah sudah biasa digunakan dan

ditambahkan pada yoghurt, maka peneliti mencoba menambahkan perisa atau

flavor dari sari ubi jalar ungu.

Berikut adalah syarat mutu organoleptik berdasarkan Standar Nasional

Indonesia (SNI) yang dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada

tahun 2009 mengenai Yoghurt.

Tabel 2.5 Syarat Mutu Yoghurt

Yoghurt tanpa perlakuan panas Yoghurt tanpa perlakuan panas


setelah fermentasi setelah fermentasi
No Kriteria Uji Yoghurt Yoghurt Yoghurt Yoghurt Yoghurt Yoghurt
rendah tanpa rendah tanpa
lemak lemak lemak lemak

1 Penampakan Cairan kental-padat Cairan kental-padat

2 Bau Normal/Khas Normal/khas

3 Khas Asam/khas Asam/khas

Sumber : Standar Nasional Indonesia Yoghurt, 2009


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

E. Mikroorganisme Lactobaccilus dan Streptococcus thermophillus

Mikroorganisme Lactobaccilus dan Streptococcus thermophilus merupakan

Bakteri Asam Laktat (BAL), bakteri atau mikroorganisme ini dapat memproduksi

asam laktat dalam jumlah besar dari karbohidrat.

1. Lactobaccilus sp

Lactobaccilus sp adalah kelompok bakteri gram positif yang heterogen, yang

mempunyai bentuk batang hingga bulat.Pertumbuhan bakteri ini dalam glukosa

dapat menghasilkan asam laktat atau campuran asam laktat, etanol, asam asetat,

dan CO2 bergantung dari spesiesnya. Suhu pertumbuhan Lactobacillus bervariasi

sekitar 1-50 Lactobacilus ini tumbuh baik pada suhu 25-40 . Spesies

digunakan dalam fermentasi alami untuk beberapa jenis pengan pada suhu rendah

dan dapat tumbuh baik pada suhu 10-25 Pertumbuhan dalam karbohidrat dapat

menurunkanpH media hingga 3,5 – 5,0 (Tatang, 2013). Bakteri Lactobaccilus sp

dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Lactobacilus sp


Sumber:Anonim.1(2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

2. Streptococcus thermophilus

Streptococcus thermophilus merupakan spesies yang biasanya digunakan

dalam fermentasi susu. Tumbuh baik pada suhu 37-40 , tetapi juga dapat tumbuh

pada suhu ekstrim yaitu 52 . Bakteri ini memproduksi asam laktat, serta dapat

memfermantasi fruktosa, manosa dan laktosa. Habitat alami Streptococcus

thermophillus belum diketahui, tetapi pada umumnya ditemukan dalam susu.

(Sopandi dan Wardah, 2014). Bakteri Streptococcus themophillus dapat dilihat

pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Streptococcus thermophillus


Sumber: Lactina (2016)

F. Perisa

Perisa (Flavor) merupakan bahan tambahan yang dimasukan kedalam

makanan atau minuman. Memiliki fungsi untuk memperbaiki cita rasa maupun

aroma dalam suatu produk. Perisa merupakan zat yang ditambahkan untuk

memberikan karakteristik rasa atau aroma tersendiri seperti rasa asam dan manis.

Perisa ini juga merupakan sensasi yang dihasilkan oleh makanan setelah

diletakkan dalam mulut yang akan menimbulkan rasa dan aroma (Zuhra, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Perisa bisa disebut dengan bahan penyedap, bahan penyedap secara garis

besar dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: Bahan penyedap alami dan

bahan penyedap sintesis atau penyedap artificial. Fungsi penyedap adalah bersifat

memperbaiki, membuat produk lebih bernilai atau lebih diterima dan lebih

menarik. Adapun peranan bahan penyedap dalam pengolahan bahan makanan

adalah :

1. Membentuk flavor baru atau menetralisir bila bergabung dengan komponen

dalam bahan makanan..

2. Sebagai modifikasi, pelengkap atau penguat flavor.

3. Menutupi atau menyembunyikan flavor bahan makanan yang tidak disukai

dan over taste yang kurang disenangi, asal bukan dari kerusakan atau

membusuknya makanan.

G. Penelitian yang relevan

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa penelitian relevan, mengenai

penelitian yoghurt dengan perisa yang berbeda.Penelitian relevan ini menjadi

landasan/litelature bagi peneliti, dalam menyusun atau merancang penelitian.

1. Penelitian Sayuti (2013) yang berjudul “Penambahan ekstrak ubi jalar ungu

(Ipomoea batatas var. Ayamurasaki) dan susu skim terhadap organoleptik

yoghurt jagung manis (Zea Mays L)”, yang menemukan bahwa kombinasi

perlakuan yang memperoleh hasil organoleptik yang terbaik dari segi tekstur,

warna, rasa dan aroma adalah penambahan ekstrak ubi jalar ungu 10% dan

susu skim 5% dengan rerata tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur 3,60,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

rasa 3,75, aroma 3,65 dan warna 4,05 dan dengan kriteria tekstur kental,

warna ungu muda, aroma khas yoghurt dan rasa yang asam

2. Penelitian Winarti (2008) yang berjudul “Ekstraksi dan Stabilitas warna ubi

jalar ungu (Ipomoea batatas L) sebagai pewarna alami”, yang menemukan

bahwa perlakuan terbaik yang digunakan adalah perbandimgan jenis pelarut

ethanol : asam asetat : air = 25:1:5 dengan pH pelarut 6,80 dan polaritas

32,77 menghasilkan ekstrak warna dari ubi jalar ungu tertinggi yaitu 1,3170

mg/100gr

3. Penelitian Putri (2009) yang berjudul “Kajian kinetika pada fermentasi

yoghurt dengan penambahan ekstrak ubi jalar (Ipomoea batatas L)”, yang

menemukan bahwa besarnya waktu pengadaan sel (td) pada pembuatan

yoghurt dengan penambahan ekstrak ubi jalar putih, orange, dan ungu adalah

yoghurt putih 1,8393 jam yoghurt kontrol 1,4513 jam, yoghurt ungu 1,3806

jam yoghurt orange 1,2074 jam. Berdasarkan nilai parameter waktu

penggandaan penambahan ekstrak orange adalah yang paling efektif.

Berdasarkan penelitian relevan yang membatasi peneliti dalam pembuatan

yoghurt ubi jalar ungu dapat digambarkan atau dapat dilihat pada diagram alir 2.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Gambar 2.6 Diagram alir penelitian relevan

H. Kerangka Berfikir

Berdasarkan penelitian yang relevan dan latar belakang masalah, susu sangat

berperan penting bagi kehidupan masyarakat tidak hanya fungsi atau manfaat dari

susu, tetapi cara pengolahan yang tepat untuk dijadikan olahan pangan yang baik

dan sehat bagi tubuh. Dalam penambahan sari ubi jalar ungu terhadap kualitas

susu UHT. Susu UHT merupakan susu yang sudah disterilkan melalui beberapa

proses untuk meminimalisir bakteri patogen, serta penambahan sari ubi jalar ungu

(Ipomoea batatas L) yang kaya akan antioksidan berguna untuk perisa sekaligus

pewarna bagi yoghurt susu UHT. Secara tingkat kerangka berfikir diatas dapat

digambarkan pada diagram alir 2.7.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Gambar 2.7 Diagram alir kerangka berfikir

I. Hipotesis

1. Pemberian sari ubi jalar ungu memberikan dampak positif, terhadap kualiatas

yoghurt yang didapatkan.

2. Pemberian konsentrasi sari ubi jalar ungu sebanyak 20 ml, banyak digemari

atau disukai oleh panelis.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang diterapkan adalah eksperimen laboratorium dengan

melakukan percobaan pengaruh sari ubi jalar ungu sebagai perisa yoghurt susu

UHT. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan 4 kali

pengulangan. Penelitian ini menguji 3 konsentrasi penambahan sari ubi jalar ungu

pada yoghurt berbahan dasar susu UHT secara organoleptik, sehingga dilakukan

randomisasi terhadap tata letak wadah fermentasi dengan cara undian.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi konsentrasi ubi jalar ungu

sebagai perisa yang ditambahkan ke dalam yoghurt susu UHT. Konsentrasi

tersebut terdiri dari 3 variasi yaitu 10 ml, 15 ml, dan 20 ml.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas yoghurt meliputi, rasa

perisa, warna, aroma, tekstur, rasa asam dan tingkat kesukaan panelis.

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah Susu UHT, pH awal, Ubi jalar

ungu dan starter Biokul.

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

C. Batasan Penelitian

 Jenis susu yang digunakan susu UHT dengan merk Ultra Milk, diproduksi

oleh PT. Ultrajaya Milk Industri Tbk.

 Pembuatan sari ubi jalar menggunakan metode perebusan, penghalusan,

penyaringan dan perebusan.

 Starter yang digunakan adalah Plain yoghurt merk Biokul.

 Kualitas yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada hasil uji

organoleptik yang meliputi tingkat kesukaan terhadap rasa perisa, warna,

aroma, tekstur, rasa asam dan tingkat kesukaan panelis.

 Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah kualitas yoghurt meliputi

rasa perisa, warna, aroma, tekstur, rasa asam serta tingkat kesukaan panelis

terhadap produk. Panelis yang dilibatkan dalam uji organoleptik yoghurt susu

UHT dengan perisa sari ubi jalar ungu adalah panelis tidak terlatih sebanyak

20 orang.

D. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah termometer alkohol,

Indikator pH, timbangan analitik, gelas ukur 50 ml, gelas ukur 100 ml, gelas ukur

500 ml, blender, kompor, baskom, tampah, saringan kelapa, saringan kain,

sendok, pisau, pengaduk, panci stainless, dan lemari rak.

Bahan yang digunakan adalah susu UHT dengan merk UltraJaya serta jenis

full cream, serta ubi jalar ungu yang diperoleh atau dibeli di pasar Demangan.

Starter yang digunakan dalam penelitian ini adalah plain yoghurt merk Biokul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Biokul plain yoghurt ini berisi bakteri Streptococcus thermophilus,

Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium.

E. Cara Kerja

Penelitian ini dilakukan dari tanggal 5 April 2017 hingga 30 Agustus 2017.

Penelitian ini terdiri dari berbagai tahapan yaitu, tahap persiapan, tahap

pelaksanaan yang terdiri dari sterilisasi alat, pembuatan sari ubi jalar ungu,

pembuatan yoghurt dan uji organoleptik. Berikut ini adalah tahapan yang

dilakukan dalam penelitian.

1. Tahap Persiapan

- Persiapan Alat

Pada tahap ini dilakukan inventaris alat atau mendata alat dan bahan yang

akan digunakan dalam penelitian.

- Persiapan Bahan

Tahap persiapan ini peneliti menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan

untuk pembuatan perisa ubi jalar ungu, pasteurisasi susu UHT dan pembuatan

yoghurt.

Tahap selanjutnya ubi jalar ungu (I. batatas) dicuci dan dikupas dari

kulitnya, kemudian dicuci di air mengalir untuk menghilangkan kotoran.

- Pembersihan Alat

Alat-alat yang akan digunakan peneliti terlebih dahulu harus dibersihkan agar

tidak terdapat kotoran yang menempel.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

a. Semua alat yang akan digunakan untuk proses pembuatan yoghurt dicuci

menggunakan sabun.

b. Jika sudah dicuci, lalu dikeringkan agar tidak ada air sisa sabun yang masih

menempel.

F. Tahap Pelaksanaan

a. Pembuatan perisa sari ubi jalar ungu

- Ubi jalar ungu yang sudah bersih dipotong dadu.

- Ubi jalar ungu direbus, untuk mengempukkan daging ubi jalar ungu sebelum

dihaluskan menggunakan blender.

- Ubi jalar ungu ditimbang sebanyak 100 g lalu tambahkan air dengan

perbandingan 1:2 (100 g:200 ml) kemudian diblender selama 3 menit

- Hasil penghalusan ubi jalar ungu kemudian disaring menggunakan saringan

kelapa 1x, kemudian menggunakan saringan kain sebanyak 1x

- Sari ubi jalar ungu yang sudah disaring kemudian direbus selama 2 menit.

- Sari ubi jalar ungu siap dijadikan perisa dan pewarna yoghurt susu UHT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Berikut ini merupakan cara kerja tahap pembuatan sari ubi jalar ungu, dapat

dilihat pada gambar 3.1

A B C

D E F

Gambar 3.1 Tahap pelaksanaan pembuatan sari ubi jalar ungu

Keterangan : A. Menimbang 100 g ubi jalar ungu


B. Merebus daging ubi jalar ungu
C.Menghaluskan daging ubi jalar ungu, menggunakan
blender.
D. Menyaring sari ubi jalar ungu, menggunakan saringan
kelapa.
E. Menyaring sari ubi jalar ungu, menggunakan saringan
kain.
F. Merebus sari ubi jalar ungu selama 2 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

b. Pembuatan Yoghurt

- Susu UHT dipanaskan hingga suhu sampai 80 – 90 sambil diaduk

(pasteurisasi).

- Susu UHT diangkat dan didiamkan hingga suhu mencapai .

- Perasan jeruk nipis dimasukkan hingga pH susu UHT turun mencapai angka

4 yang bersifat asam.

- Setelah dingin susu UHT dikemas ke dalam 16 toples dengan volume setiap

toples 100 ml.

- Plain yoghurt ditimbang sebanyak 10 g, sesuai dengan 10% pemberian susu

UHT.

- Perisa sari ubi jalar ungu (I. batatas) ditambahkan ke dalam yoghurt yang

telah dibuat sebanyak 10 ml, 15 ml, 20 ml dan kontrol (tanpa penambahan

perisa) ditakar menggunakan gelas ukur 50 ml.

- Susu UHT yang sudah diberi perisa sari ubi jalar ungu kemudian

diinkubasi/difermentasi dalam suhu ruang selama 24 jam.

- Yoghurt ubi jalar ungu siap diuji organoleptik.

Berikut ini merupakan cara kerja tahap pelaksanaan yoghurt serta

pengemasan yoghurt, dapat dilihat pada gambar 3.2


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

A B C

D E F

G H I

Gambar 3.2 Tahap pelaksanaan pembuatan yoghurt serta pengemasan

Keterangan A: Produk susu UHT (Ultramilk)


B: Menuangkan susu UHT dalam tempat
C: Tahap pasteurisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

D: Pengemasan yoghurt, susu sebanyak 100 ml


E: Pengukuran sari ubi jalar ungu
F: Plain merk Biokul
G: Menimbang plain yoghurt sebanyak 10 g
H: Tata letak wadah fermentasi
I: Saat uji organoleptik

Tabel 3.1 Tata letak penyimpanan Yoghurt

YK.1 (2) YK.2 (2) K (1) YK.3 (1)

K (2) YK.3 (4) YK.1 (3) YK.2 (1)

YK.1 (1) K (3) YK.2 (3) K (4)

YK.3 (1) YK.2 (4) YK.3 (2) YK.1 (4)

Keterangan :
K = Kontrol
YK.1 = Sari ubi jalar ungu konsentrasi 10 ml
YK.2 = Sari ubi jalar ungu konsentrasi 15 ml.
YK.3 = Sari ubi jalar ungu konsentrasi 20 ml.
(1),(2),(3),(4) = Pengulangan

G. Uji Organoleptik

Uji organoleptik disebut juga penilaian indera atau penilaian sensorik,

merupakan salah satu cara penilaian dengan memanfaatkan panca indera pada

manusia terhadap suatu produk makanan, minuman atau obat. Penginderaan

diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis yaitu kesadaran atau pengenalan

alat indera akan sifat-sifat benda karena adanya rangsangan yang diterima alat

indera yang berasal dari benda tersebut. Pengujian organoleptik berperan penting

dalam pengembangan produk. Evaluasi sensorik dapat digunakan untuk menilai

adanya perubahan yang dikehendaki atau tidak dalam produk atau bahan-bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

formulasi, mengidentifikasi area untuk pengembangan, mengevaluasi produk

pesaing, mengamati perubahan yang terjadi selama proses atau penyimpanan dan

memberikan data yang diperlukan untuk promosi produk (Fitriyono, 2014).

Adapun persyaratan penguji organoleptik yang harus diperhatikan antara

lain:

a. Ruang

Laboratorium pengujian organoleptik terletak di lokasi yang tenang dan

bebas dari pencemaran yang dapat mengganggu panelis.

b. Waktu Pengujian

Pelaksaan uji organoleptik dilakukan pada saat panelis tidak sedang dalam

kondisi lapar atau kenyang. Syarat untuk menjadi panelis adalah sebagai berikut:

tertarik terhadap uji organoleptik sensori dan bersedia berpartisipasi, konsisten

dalam mengambil keputusan, berbadan sehat, tidak buta warna serta gangguan

psikologis, tidak menolak terhadap makanan yang akan diuji (tidak alergi),

menunggu minimal 20 menit setelah merokok, makan permen karet, makan dan

minuman ringan (SNI, 2009). Untuk menilai hasil dari yoghurt yang telah dibuat,

terdapat berbagai aspek yang harus dilakukan oleh panelis saat melakukan uji

organoleptik produk yoghurt.

1. Uji rasa perisa

- Sampel yoghurt diambil sebanyak 1 sendok

- Sampel dirasakan menggunakan indera perasa yaitu lidah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

2. Uji Warna

- Setiap cup yoghurt diambil.

- Warna yang terdapat pada cup yoghurt dilihat menggunakan indera

penglihatan yaitu mata.

3. Uji Tekstur

- Sampel yoghurt diambil sebanyak 1 sendok.

- Sampel dirasakan menggunakan indera perasa yaitu lidah.

4. Uji Aroma Perisa

- Sampel yoghurt diambil sebanyak 1 sendok.

- Sampel dicium menggunakan indera pembau yaitu hidung.

5. Uji Rasa Asam Yoghurt

- Sampel yoghurt diambil sepucuk sendok.

- Sampel dirasakan menggunakan indera perasa yaitu lidah.

6. Uji Kesukaan Yoghurt

- Dari kelima macam pertanyaan sebelumnya mengenai uji organoleptik,

panelis diminta menentukan tingkat kesukaannya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

H. Metode Analisis Data

Penelitian ini terdiri dari 3 kelompok perlakuan (YK1,YK2,YK3) dan 1

perlakuan kontrol (tanpa penambahan ubi jalar ungu), dengan pengulangan

masing-masing kelompok sebanyak 4 pengulangan. Selanjutnya, data yang telah

diperoleh dianalisis menggunakan Analasis Varians (analysis of variances)

Anova. Sebelum melakukan pengujian Anova terlebih dahulu dilakukan prasyarat

yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji prasyarat ini dilakukan untuk

melihat apakah sebaran data penelitian normal dan homogen atau tidak. Aturan

dalam uji homogenitas dilakukan apabila data berdistribusi normal, uji

homogenitas antara kelompok eksperimen dan kontrol harus memiliki rentang

variansi yang sama.

Uji normalitas dapat dihitung dengan menggunakan Uji Kolmogrov-Sminov

Z yang tersedia di aplikasi SPSS 17, sedangkan uji Homogeinity of variances

langsung ditampilkan pada uji one way Anova (sudah ada di aplikasi SPSS). Jika

pada hasil analisis data Anova menunjukkan bahwa nilai sign berbeda atau

signifikan maka dilanjutkan dengan analisis menggunakan Tukey’s HSD.

 Kriteria pengujian normalitas dan kesamaan variansi yaitu:

A. Hipotesis

Ho: Tidak ada perbedaan secara signifikan dari beberapa kelompok

perlakuan.

Hi: Terdapat perbedaan yang signifikan dari beberapa kelompok pelakuan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

B. Pengambilan keputusan

Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan hasil statistik.

 Jika nilai Signifikan < 0,05, maka HO diterima, hal ini menunjukkan bahwa

data sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.

 Jika nilai Signifikan > 0,05, maka HO ditolak, hal ini menunjukkan bahwa

data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

C. Homogenitas atau kesamaan variansi

 Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ho diterima, hal ini menunjukkan bahwa

masing-masing kelompok memiliki variansi yang berbeda.

 Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho ditolak, hal ini menunjukkan bahwa

masing-masing kelompok mempunyai variansi yang sama.

D. Menghitung Tukey’s HSD (Homogeneous subject are displayed)

 PerhitunganTukey’s HSD menggunakan aplikasi SPSS 17.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Organoleptik

Setelah melakukan uji organoleptik rasa perisa, warna, tekstur, aroma, rasa

asam dan kesukaan dari yoghurt susu UHT (Ultra High Temperature) dengan

perisa ubi jalar ungu menggunakan konsentrasi yang berbeda yaitu 10 ml, 15 ml

dan 20 ml, diperoleh data sebagai berikut :

1. Rasa Perisa

Rasa perisa merupakan salah satu bagian dari uji organoleptik. Pengujian

rasa perisa dilakukan dengan cara panelis mencium sampel yang sudah disiapkan

di gelas. Selanjutnya panelis diminta untuk memberi nilai sesuai yang sudah

ditentukan nilai 1:Sangat tidak berasa, 2: Tidak berasa, 3: Kurang berasa, 4:

Berasa, 5: Sangat berasa yang terdapat pada angket yang telah dibuat. Hasil

penilaian panelis terhadap rasa aroma dari yoghurt dapat dilihat pada tabel 4.1

sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Kesukaan Panelis terhadap rasa perisa

Rata- Rata ulangan


Perlakuan Rata-rata Total
1 2 3 4

K 2,85 2,15 2,35 2,25 2,4

YK1 3,05 2 2,7 3,1 2,71

YK2 3,25 2,85 3,1 3,3 3,12

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

YK3 3,4 3,45 3,35 3,45 3,41

Dilihat dari tabel 4.1 hasil kesukaan panelis terhadap rasa perisa, Rerata skor

tingkat kesukaan panelis terhadap rasa perisa yoghurt ubi jalar ungu dapat dilihat

pada gambar 4.1.

4
RERATA SKOR RASA PERISA

3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
K YK 1 YK2 YK3
PERLAKUAN

Gambar 4.1 Tingkat kesukaan panelis terhadap rasa perisa

Keterangan :

K = Kontrol
YK1 = Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 10 ml
YK2= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 15 ml
YK3= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 20 ml

Pada gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan oleh

panelis terhadap rasa perisa dari yoghurt yang dihasilkan tertinggi adalah pada

perlakuan YK3 yaitu 3,41. Selanjutnya rerata skor yang mendekati perlakuan

YK3 adalah pada YK2 dengan skor 3,12 dan disusul oleh perlakuan YK1 dengan

skor 2,71 lalu yang paling rendah adalah pada perlakuan K dengan skor 2,4.

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

2. Warna

Selain rasa perisa, warna juga merupakan salah satu komponen organoleptik

yang diujikan. Pengujian warna dilakukan dengan cara panelis mengamati sampel

yoghurt menggunakan indera penglihatan. Hasil penilaian panelis terhadap warna

dari yoghurt dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil kesukaan panelis terhadap warna

Rata- Rata ulangan Rata-rata


Perlakuan
1 2 3 4 Total

K 2,7 2,9 2,9 3,15 2,91

YK1 2,35 2,8 2,05 2,7 2,47

YK2 3,85 3,65 3,4 3,2 3,52

YK3 4,2 4,3 4,15 4,1 4,18

Dilihat dari tabel 4.2 hasil kesukaan panelis terhadap warna, Rerata skor

tingkat kesukaan panelis terhadap warna yoghurt ubi jalar ungu dapat dilihat pada

gambar 4.2.

5
Rerata skor warna

4
3
2
1
0
K YK1 YK2 YK3
Perlakuan

Gambar 4.2 Tingkat kesukaan panelis terhadap warna

Keterangan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

K = Kontrol
YK1 = Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 10 ml
YK2= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 15 ml
YK3= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 20 ml

Pada Gambar 4.2 di halaman sebelumnya dapat dilihat bahwa rerata skor

yang diberikan oleh panelis terhadap warna dari yoghurt yang dihasilkan tertinggi

adalah pada perlakuan YK3 yaitu 4,18. Selanjutnya rerata skor yang mendekati

perlakuan YK3 adalah pada YK2 dengan skor 3,52 dan disusul oleh perlakuan K

dengan skor 2,91 lalu yang paling rendah adalah pada perlakuan YK1 dengan skor

2,47.

3. Tekstur

Selain rasa perisa dan warna, tekstur juga merupakan salah satu komponen

organoleptik yang diujikan. Pengujian tekstur dilakukan dengan cara panelis

mengamati sampel yoghurt menggunakan indera penglihatan. Hasil penilaian

panelis terhadap warna dari yoghurt dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil kesukaan panelis terhadap tekstur

Rata- Rata ulangan


Perlakuan Rata-rata Total
1 2 3 4

K 2,95 2,8 3 3,4 3,03

YK1 3,45 3,6 3,05 3,45 3,37

YK2 3,5 3,15 3,7 3,4 3,43

YK3 3,6 3,7 3,7 3,6 3,63


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Dilihat dari tabel 4.3 kesukaan panelis terhadap tekstur, Rerata skor

tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur yoghurt ubi jalar ungu dapat dilihat pada

gambar 4.3.

4
3,5
Rerata skor Tekstur

3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
K YK1 YK2 YK3
Perlakuan

Gambar 4.3 Tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur

Keterangan :

K = Kontrol
YK1 = Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 10 ml
YK2= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 15 ml
YK3= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 20 ml

Pada gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan oleh

panelis terhadap tekstur dari yoghurt yang dihasilkan tertinggi adalah pada

perlakuan YK3 yaitu 3,65. Selanjutnya rerata skor yang mendekati perlakuan

YK3 adalah pada YK2 dengan skor 3,43 dan disusul oleh perlakuan YK1 dengan

skor 3,37 lalu yang paling rendah adalah pada perlakuan K dengan skor 3,03.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

4. Aroma

Selain rasa perisa, warna, dan tekstur, aroma juga merupakan salah satu

komponen organoleptik yang diujikan. Pengujian aroma dilakukan dengan cara

panelis mengamati sampel yoghurt menggunakan indera pembau. Hasil penilaian

panelis terhadap warna dari yoghurt dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil kesukaan panelis terhadap aroma

Rata- Rata ulangan Rata-rata


Perlakuan
1 2 3 4 Total

K 2,35 2,25 2,25 2,15 2,27

YK1 2,85 2,5 2,8 3 2,78

YK2 3,2 2,85 3 3,05 3,02

YK3 2,95 3,2 3,15 3 3,07

Dilihat dari tabel 4.4 kesukaan panelis terhadap aroma, Rerata skor tingkat

kesukaan panelis terhadap aroma yoghurt ubi jalar ungu dapat dilihat pada gambar

4.4.

4
Rerata skor Aroma

3
2
1
0
K YK1 YK2 YK3
Perlakuan

Gambar 4.4 Tingkat kesukaan panelis terhadap Aroma

Keterangan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

K = Kontrol
YK1 = Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 10 ml
YK2= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 15 ml
YK3= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 20 ml

Pada gambar 4.4 di atas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan oleh

panelis terhadap aroma dari yoghurt yang dihasilkan tertinggi adalah pada

perlakuan YK3 yaitu 3,07. Selanjutnya rerata skor yang mendekati perlakuan.

YK3 adalah pada YK2 dengan skor 3,02 dan disusul oleh perlakuan YK1 dengan

skor 2,78 lalu yang paling rendah adalah pada perlakuan K dengan skor 2,27

5. Rasa Asam

Selain rasa perisa, warna, tekstur dan aroma, rasa asam juga merupakan

salah satu komponen organoleptik yang diujikan. Pengujian rasa asam dilakukan

dengan cara panelis mengamati sampel yoghurt menggunakan indera pengecap.

Hasil penilaian panelis terhadap warna dari yoghurt dapat dilihat pada tabel

4.5sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil kesukaan panelis terhadap rasa asam

Rata- Rata ulangan


Perlakuan Rata-rata Total
1 2 3 4

K 3,1 2,65 3,1 2,75 2,9

YK1 3.3 3 3,29 3,45 3,16

YK2 3,35 3,45 3,7 3,3 3,45

YK3 3,05 2,85 2,8 2,7 2,85


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Dilihat dari tabel 4.5 kesukaan panelis terhadap rasa asam, Rerata skor

tingkat kesukaan panelis terhadap rasa asam yoghurt ubi jalar ungu dapat dilihat

pada gambar 4.5.

4
3,5
Rerata skor rasa asam

3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
K YK1 YK2 YK3
Perlakuan

Gambar 4.5 Tingkat kesukaan panelis terhadap Rasa Asam

Keterangan :
K = Kontrol
YK1 = Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 10 ml
YK2= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 15 ml
YK3= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 20 ml

Pada gambar 4.5 di atas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan oleh

panelis terhadap rasa asam dari yoghurt yang dihasilkan tertinggi adalah pada

perlakuan YK2 yaitu 3,45. Selanjutnya rerata skor yang mendekati perlakuan

YK2 adalah pada YK1 dengan skor 3,16 dan disusul oleh perlakuan K dengan

skor 2,9 lalu yang paling rendah adalah pada perlakuan YK3 dengan skor 2,85.

6. Kesukaan

Tingkat kesukaan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu: rasa

perisa, warna, tekstur, aroma dan rasa asam. Pengujian tingkat kesukaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

dilakukan dengan cara panelis mengamati sampel yoghurt menggunakan indera

penglihatan. Hasil penilaian panelis terhadap warna dari yoghurt dapat dilihat

pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil kesukaan panelis terhadap tingkat kesukaan

Rata- Rata ulangan


Perlakuan Rata-rata Total
1 2 3 4

K 2,45 2,6 2,55 2,45 2,51

YK1 2,65 2,3 2,7 2,9 2,62

YK2 3,05 2,25 2,45 3,3 2,76

YK3 3,45 3,7 3,5 3,2 3,46

Dilihat dari tabel 4.6 kesukaan panelis terhadap tingkat kesukaan, Rerata

skor tingkat kesukaan panelis terhadap yoghurt ubi jalar ungu dapat dilihat pada

gambar 4.6.

4
3,5
Rerata skor kesukaan

3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
K YK1 YK2 YK3
Perlakuan

Gambar 4.6 Tingkat kesukaan panelis terhadap Yoghurt

Keterangan :
K = Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

YK1 = Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 10 ml


YK2= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 15 ml
YK3= Perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu 20 ml

Pada gambar 4.6 di atas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan oleh

panelis terhadap kesukaan dari yoghurt yang dihasilkan tertinggi adalah pada

perlakuan YK3 yaitu 3,46. Selanjutnya rerata skor yang mendekati perlakuan

YK3 adalah pada YK2 dengan skor 2,76 dan disusul oleh perlakuan YK1 dengan

skor 2,62 lalu yang paling rendah adalah pada perlakuan K dengan skor 2,51.

B. Pembahasan

Proses fermentasi yoghurt berlangsung melalui penguraian protein susu, sel-

sel bakteri menggunakan laktosa dari susu untuk mendapatkan karbon dan energi

dan memecah laktosa tersebut menjadi gula sederhana yaitu glukosa dan galaktosa

dengan bantuan enzim β-galaktosidase. Proses fermentasi akhirnya akan

mengubah glukosa menjadi produk akhir asam laktat.

Uji organoleptik adalah suatu cara penilaian yang melibatkan indera. Prinsip

uji organoleptik adalah proses penginderaan yang berarti alat indera dikenalkan

dengan sifat-sifat benda melalui rangsangan yang diterima oleh alat indera.

Bagian tubuh yang berperan dalam pengujian ini adalah mata (indera

penglihatan), hidung (indera pembau), dan lidah (indera pengecap). Uji

organoleptik yang dilakukan pada penelitian ini meliputi rasa perisa, warna,

tekstur, aroma, rasa asam dan kesukaan terhadap yoghurt.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

1. Rasa Perisa

Uji rasa perisa melibatkan indera pengecapan yaitu lidah. Uji rasa perisa

merupakan salah satu faktor penting untuk mempengaruhi kesukaan seseorang

terhadap produk makanan. Rerata skor kesukaan panelis terhadap rasa perisa

dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa kesukaan terhadap rasa perisa dengan

jumlah tertinggi terdapat pada konsentrasi YK3 (penambahan sari ubi jalar ungu

20 ml), sedangkan kesukaan terhadap rasa perisa dengan jumlah terendah terdapat

pada konsentrasi kontrol, sedangkan kesukaan terhadap rasa perisa sedang

terdapat pada perlakuan YK2 dan YK1. Hal ini dapat dikatakan bahwa

penambahan sari ubi jalar ungu sebanyak 20 ml paling banyak disukai oleh

panelis.

Perhitungan yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, uji

Anova, tujuan menggunakan uji normalitas yaitu untuk memperlihat bahwa

sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal, menggunakan uji anova

apabila nilai (Asymp) uji normalitas dan uji homogenitas signifikan maka

dilanjutkan ke uji anova.

Uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 2.1 Uji normalitas tingkat

kesukaan panelis terhadap rasa perisa menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Hasil

uji kolmogorov-Smirnov (Asymp) menunjukkan p value (sig) = 0,723 (> 0,05),

maka Ho ditolak sedangkan Hi diterima, dimana perlakuan pemberian konsentrasi

sari ubi jalar sebanyak 20 ml memberikan dampak positif terhadap rasa yoghurt

ubi jalar. Data diambil dari populasi yang terdistribusi normal. Data selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

akan diuji menggunakan uji homogenitas. Uji homogenitas of variences yang

dihasilkan yaitu dengan nilai levene statistic 2.429 sig 0,116 > 0,05, yang artinya

ketiga perlakuan pemberian sari ubi jalar ungu dengan perbedaan konsentrasi

terhadap rasa perisa yoghurt ubi jalar ungu memiliki variansi yang sama

(homogen). Pengujian dilanjutkan dengan Anova One Way dapat dilihat pada tabel

4.7

Tabel 4.7 Hasil uji Anova

ANOVA

Uji_organoleptik_rasa_perisa

Sum of Df Mean F Sig.


Squares Square

Between 2.391 3 .797 8.029 .003


Groups

Within 1.191 12 .099


Groups

Total 3.582 15

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat disimpulkan bahwa rasa perisa

menunjukkan 0,003 < 0,05 yang menunjukkan bahwa perlakuan dengan

pemberian konsentrasi sari ubi jalar ungu yang berbeda-beda memberi pengaruh

positif terhadap rasa perisa yoghurt ubi jalar secara signifikan. Pada uji Anova,

hasil yang didapat signifikan maka dapat dilanjutkan ke uji post hoc dengan

menggunakan uji Tukey HSD (Homogeneous subsets are Displayed).

Hasil Tukey HSD tingkat kesukaan panelis terhadap rasa perisa dapat dilihat

pada lampiran 2.19, berdasarkan hasil Tukey bahwa data berbeda nyata antara

perlakuan yaitu kontrol berbeda nyata dengan YK3, tetapi tidak berbeda nyata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

dengan YK1 dan YK2.YK1 berbeda nyata dengan YK3, tetapi tidak berbeda

nyata dengan kontrol dan YK2. YK2 berbeda nyata dengan kontrol dan YK3,

tetapi tidak berbeda nyata dengan YK1. YK3 berbeda nyata dengan kontrol, tetapi

tidak berbeda dengan YK1 dan YK2.

Dalam pemberian penilaian, beberapa panelis nampak tidak konsisten dengan

nilai yang mereka berikan karena, terdapat nilai dengan kisaran yang sangat jauh

pada ulangan dalam 1 perlakuan. Penilaian panelis terhadap rasa perisa dapat

dilihat pada lampiran 1.1. Beberapa contoh kisaran nilai yang diberikan panelis I

terdapat ketidakkonsistenan karena dalam 1 perlakuan (K) nilai yang diberikan

yaitu 4,1 dalam pengulangan 1 dan 2, serta pada perlakuan (YK3) nilai yang

diberikan yaitu 4, 4, 1, 4 dalam 4 pengulangan. Kisaran nilai yang diberikan

panelis J terdapat ketidakkonsistenan saat memberikan nilai pada perlakuan

(YK1) nilai yang diberikan yaitu 5 , 1 dalam pengulangan 1 dan 3. Kisaran nilai

yang diberikan panelis M terdapat ketidakkonsistenan saat memberikan nilai pada

perlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 4 , 1 dalam pengulangan 1 dan 2. Kisaran

nilai yang diberikan panelis S terdapat ketidakkonsistenan saat memberikan nilai

yang diberikan yaitu 1, 4 dalam pengulangan 2 dan 4.

Pemberian penilaian panelis yang tidak konsisten berpengaruh terhadap skor

setiap ulangan dalam 1 perlakuan dan kemudian berpengaruh terhadap rata-rata

perlakuan dengan perbedaan rasa perisa. Pemberian konsentrasi sari ubi jalar

ungu sebanyak 20 ml mendapat penilaian tertinggi, karena rasa ubi jalar ungu

manis, semakin tinggi pemberian konsentrasi perisa sari ubi jalar ungu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

diberikan maka rasa yoghurt ubi jalar ungu semakin manis dan panelis menyukai

yoghurt dengan rasa perisa yang manis.

2. Warna

Uji warna melibatkan indera penglihatan yaitu mata.Uji warna merupakan

salah satu faktor penting untuk mempengaruhi kesukaan seseorang terhadap

produk makanan. Rerata skor kesukaan panelis terhadap warna dapat dilihat pada

Gambar 4.2.

Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa kesukaan terhadap warna dengan

jumlah tertinggi terdapat pada konsentrasi YK3 (penambahan sari ubi jalar ungu

20 ml), sedangkan kesukaan terhadap warna dengan jumlah terendah terdapat

pada konsentrasi YK1, sedangkan kesukaan terhadap warna sedang terdapat pada

perlakuan kontrol dan YK2. Hal ini dapat dikatakan bahwa penambahan sari ubi

jalar ungu sebanyak 20 ml banyak disukai oleh panelis.

Uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran 2.2, uji normalitas pada tingkat

kesukaan panelis terhadap warna menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil

uji Kolmogorov-Smirnov (Asymp ) menunjukkan p value (sig) = 0,929 (> 0,05),

maka Ho ditolak sedangkan Hi diterima, dimana perlakuan pemberian konsentrasi

sari ubi jalar sebanyak 20 ml memberikan dampak positif terhadap warna yoghurt

ubi jalar. Data diambil dari populasi yang terdistribusi normal. Data selanjutnya

akan diuji menggunakan uji homogenitas. Uji homogenitas of variences yang

dihasilkan yaitu dengan nilai levene statistic 7.617 sig 0,063 > 0,05, yang artinya

ketiga perlakuan pemberian sari ubi jalar ungu dengan perbedaan konsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

terhadap warna yoghurt ubi jalar ungu memiliki variansi yang sama (homogen).

Pengujian dilanjutkan dengan Anova One Way dapat dilihat pada tabel 4.8

sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil uji Anova

ANOVA

Warna_Yoghurt

Sum of Df Mean F Sig.


Squares Square

Between 6.206 3 2.069 40.121 .000


Groups

Within Groups .619 12 .052

Total 6.825 15

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat disimpulkan bahwa warna menunjukkan

0,000 < 0,05 yang menujukan bahwa perlakuan dengan pemberian konsentrasi

sari ubi jalar ungu yang berbeda-beda memberi pengaruh postifi terhadap warna

yoghurt ubi jalar scara signifikan. Pada uji Anova, hasil yang didapat signifikan

maka dapat dilanjutkan ke uji post hoc dengan menggunakan uji Tukey HSD.

Hasil Tukey HSD tingkat kesukaan panelis terhadap warna dapat dilihat pada

lampiran 2.20, berdasarkan hasil Tukey HSD bahwa data berbeda nyata antara

perlakuan yaitu kontrol berbeda nyata dengan YK2 dan YK3, tetapi tidak berbeda

nyata dengan YK1.YK1 berbeda nyata dengan YK2 dan YK3, tetapi tidak

berbeda nyata dengan kontrol. YK2 berbeda nyata dengan YK1, kontrol dan YK3.

YK3 berbeda nyata dengan kontrol,YK1 dan YK2.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Dalam pemberian penilaian, beberapa panelis nampak tidak konsisten dengan

nilai yang mereka berikan karena, terdapat nilai dengan kisaran yang sangat jauh

pada ulangan dalam 1 perlakuan. Penilaian panelis terhadap warna dapat dilihat

pada lampiran 1.2. Bebarapa contoh kisaran nilai yang diberikan panelis D

terdapat ketidakkonsistenan saat memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang

diberikan yaitu 1, 4 dalam pengulangan 1 dan 2. Kisaran nilai yang diberikan

panelis H terdapat ketidakkonsistenan saat memberikan nilai pada perlakuan

(YK1) nilai yang diberikan yaitu 1, 4 dalam pengulangan 3 dan 4. Kisaran nilai

yang diberikan panelis J terdapat ketidakkonsistenan saat memberikan nilai pada

perlakuan (YK3) nilai yang diberikan yaitu 5, 2 dalam pengulangan 1 dan 2.

Kisaran nilai yang diberikan panelis S terdapat ketidakkonsistenan saat

memberikan nilai pada perlakuan (YK2) nilai yang diberikan yaitu 5 , 2 dalam

pengulangan 1 dan 3.

Pemberian penilaian panelis yang tidak konsisten berpengaruh terhadap skor

setiap ulangan dalam 1 perlakuan dan kemudian berpengaruh terhadap rata-rata

perlakuan dengan perbedaan warna. Pemberian konsentrasi perisa sari ubi jalar

ungu sebanyak 20 ml mendapatkan penilaian tertinggi, karena warna yang

dihasilkan yaitu ungu pekat sehingga, semakin tinggi pemberian konsentrasi

perisa sari ubi jalar ungu maka warna yoghurt yang dihasilkan lebih menarik dan

panelis menyukai yoghurt dengan warna yang menarik dibandingkan kontrol yang

putih pucat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

3. Tekstur

Uji tekstur melibatkan indera penglihatan yaitu mata.Uji tekstur merupakan

salah satu faktor penting untuk mempengaruhi kesukaan seseorang terhadap

produk makanan. Rerata skor kesukaan panelis terhadap tekstur dapat dilihat

pada Gambar 4.3

Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa kesukaan terhadap tekstur dengan

jumlah tertinggi terdapat pada konsentrasi YK3 (penambahan sari ubi jalar ungu

20 ml), sedangkan kesukaan terhadap tekstur dengan jumlah terendah terdapat

pada konsentrasi YK1, sedangkan kesukaan terhadap tekstur sedang terdapat pada

perlakuan YK2 dan kontrol. Hal ini dapat dikatakan bahwa penambahan sari ubi

jalar ungu sebanyak 20 ml banyak disukai oleh panelis.

Uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 2.3, Uji normalitas pada tingkat

kesukaan panelis terhadap tekstur menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil

uji Kolmogorov-Smirnov(Asymp) menunjukkan p value (sig) = 0,474 (> 0,05),

maka Ho ditolak sedangkan Hi diterima, dimana perlakuan pemberian konsentrasi

sari ubi jalar sebanyak 20 ml memberikan dampak positif terhadap tekstur yoghurt

ubi jalar. Data diambil dari populasi yang terdistribusi normal. Data selanjutnya

akan diuji menggunakan uji homogenitas. Uji homogenitas of variences yang

dihasilkan yaitu dengan nilai levene statistic 0,961 sig 0,443 > 0,05, yang artinya

ketiga perlakuan pemberian sari ubi jalar ungu dengan perbedaan konsentrasi

terhadap tekstur yoghurt ubi jalar ungu memiliki variansi yang sama (homogen).

Pengujian dilanjutkan dengan Anova One Way dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai

berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Tabel 4.9 Hasil uji Anova

ANOVA

Uji_Organoleptik_Tekstur

Sum of Df Mean F Sig.


Squares Square

Between Groups .774 3 .258 6.054 .009

Within Groups .511 12 .043

Total 1.285 15
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat disimpulkan bahwa tekstur menunjukkan

0,009 < 0,05 ini menunjukkan bahwa perlakuan dengan pemberian konsentrasi

sari ubi jalar ungu yang berbeda-beda memberi pengaruh positif terhadap tekstur

yoghurt secara signifikan. Pada uji Anova, hasil yang didapat signifikan maka

dapat dilanjutkan ke uji post hoc dengan menggunakan uji Tukey HSD.

Hasil Tukey HSD tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur dapat dilihat

pada lampiran 2.21, berdasarkan hasil Tukey HSD bahwa data berbeda nyata

antara perlakuan yaitu kontrol berbeda nyata dengan YK3, tetapi tidak berbeda

nyata dengan YK1 dan YK2. YK1 tidak berbeda nyata dengan kontrol,YK2 dan

YK3. YK2 tidak berbeda nyata dengan kontrol, YK1 dan YK3.YK3 berbeda

nyata dengan kontrol, tetapi tidak berbeda nyata dengan YK1 dan YK2.

Dalam pemberian penilaian, beberapa panelis nampak tidakkonsisten dengan

nilai yang mereka berikan karena, terdapat nilai dengan kisaran yang sangat jauh

pada ulangan dalam 1 perlakuan. Penilaian panelis terhadap tekstur dapat dilihat

pada lampiran 1.3 .Beberapa contoh kisaran nilai yang diberikan oleh panelis A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

terdapat ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai

yang diberikan yaitu 1,4 dalam pengulangan 2 dan 3. Kisaran nilai yang diberikan

oleh panelis C terdapat kEtidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada

perlakuan (YK2) nilai yang diberikan yaitu 4, 1, 4, 4 dalam 4 pengulangan.

Kisaran nilai yang diberikan panelis I terdapat ketidakkonsistenan dalam

memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 1,4 dalam

pengulangan 1 dan 3.

Kisaran nilai yang diberikan panelis J terdapat ketidakkonsisten dalam

memberikan nilai pada perlakuan (YK2) nilai yang diberikan yaitu 1,4 dalam

pengulangan 2 dan 3. Kisaran nilai yang diberikan panelis K terdapat

ketidakkonsistenan saat memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang diberikan

yaitu 1,4 dalam pengulangan 1 dan 4. Kisaran nilai yang diberikan panelis M

terdapat ketidakkonsistenan saat memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang

diberikan yaitu 1, 4, 4 dalam pengulangan 1, 3 dan 4. Kisaran nilai yang diberikan

panelis O terdapat ketidakkonsistenan saat memberikan nilai pada perlakuan (K)

nilai yang diberikan yaitu 1,4 dalam pengulangan 1 dan 4.

Pemberian penilaian panelis yang tidak konsisten berpengaruh terhadap skor

setiap ulangan dalam 1 perlakuan dan kemudian berpengaruh terhadap rata-rata

perlakuan dengan perbedaan tekstur. Pemberian konentrasi perisa ubi jalar ungu

sebanyak 20 ml mendapatkan penilaian tertinggi, semakin tingi pemberian

konsentrasi perisa sari ubi jalar ungu maka yoghurt yang dihasilkan lebih encer

karena ada penambahan konsentrasi perisa sebanyak 20 ml dan panelis menyukai

yoghurt yang lebih encer dibandingkan yoghurt yang kental.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

4. Aroma

Uji aroma melibatkan indera pembau yaitu hidung.Uji aroma merupakan

salah satu faktor penting untuk mempengaruhi kesukaan seseorang terhadap

produk makanan. Rerata skor kesukaan panelis terhadap aroma dapat dilihat pada

Gambar 4.4.

Pada gambar 4.4 dapat dilihat bahwa kesukaan terhadap aroma dengan

jumlah tertinggi terdapat pada konsentrasi YK3 (penambahan sari ubi jalar ungu

20 ml), sedangkan kesukaan terhadap aroma dengan jumlah terendah terdapat

pada konsentrasi kontrol, sedangkan kesukaan terhadap aroma sedang terdapat

pada perlakuan YK1 dan YK2.Hal ini dapat dikatakan bahwa penambahan sari

ubi jalar ungu sebanyak 20ml banyak disukai oleh panelis.

Uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 2.4, uji normalitas pada tingkat

kesukaan panelis terhadap aroma menggunakan uji Kolmogorov-Smirno. Hasil uji

Kolmogorov-Smirnov(Asymp) menunjukkan p value (sig) = 0,557 (> 0,05) , maka

Ho ditolak sedangkan Hi diterima, dimana perlakuan pemberian konsentrasi sari

ubi jalar sebanyak 20 ml memberikan dampak positif terhadap aroma yoghurt ubi

jalar. Data diambil dari populasi yang terdistribusi normal. Data selanjutnya akan

diuji menggunakan uji homogenitas. Uji homogenitas of variences yang

dihasilkan yaitu dengan nilai levene statistic 0,495 sig 0,692 > 0,05, yang artinya

ketiga perlakuan pemberian sari ubi jalar ungu dengan perbedaan konsentrasi

terhadap aroma yoghurt ubi jalar ungu memiliki variansi yang sama (homogen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Pengujian dilanjutkan dengan Anova One Way dapat dilihat pada tabel 4.10

sebagai berikut:

Tabel 4.10 Hasil uji Anova

ANOVA

Uji_Organoleptik_Aroma

Sum of df Mean F Sig.


Squares Square

Between Groups 1.607 3 .536 24.310 .000

Within Groups .264 12 .022

Total 1.871 15
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat disimpulkan bahwa aroma menunjukkan

0,000 < 0,05 ini menujukkan bahwa perlakuan dengan pemberian konsentrasi sari

ubi jalar ungu yang berbeda-beda memberi pengaruh positif terhadap aroma

yoghurt ubi jalar secara signifikan. Pada uji Anova, hasil yang didapat signifikan

maka dapat dilanjutkan ke uji post hoc dengan menggunakan uji Tukey HSD.

Hasil Tukey HSD terhadap aroma dapat dilihat pada lampiran 2.22,

berdasarkan hasil Tukey HSD bahwa berbeda nyata antara perlakuan kontrol

berbeda nyata dengan YK1,YK2 dan YK3. YK1 berbeda nyata dengan kontrol,

tetapi tidak berbeda nyata dengan YK2 dan YK3. YK2 berbeda nyata dengan

kontrol, tetapi tidak berbeda nyata dengan YK1 dan YK3. YK3 berbeda nyata

dengan kontrol, tetapi berbeda nyata dengan YK1 dan YK2.

Dalam pemberian penilaian, beberapa panelis nampak tidak konsisten dengan

nilai yang mereka berikan karena terdapat nilai dengan kisaran yang sangat jauh

pada ulangan dalam 1 perlakuan. Penilaian panelis terhadap aroma dapat dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

pada lampiran 1.4. Beberapa contoh kisaran nilai yang diberikan oleh panelis F

terdapat ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada perlakuan (YK3) nilai

yang diberikan yaitu 1,4,1 dalam pengulangan 1,2 dan 4. Kisaran nilai yang

diberikan oleh panelis J terdapat ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada

perlakuan (YK1) nilai yang diberikan yaitu 5, 2, 5, 2 dalam 4 pengulangan.

Pemberian penilaian panelis yang tidak konsisten berpengaruh terhadap skor

setiap ulangan dalam 1 perlakuan dan kemudian berpengaruh terhadap rata-rata

perlakuan dengan perbedaan aroma. Pemberian konsentrasi perisa sari ubi jalar

ungu sebanyak 20 ml mendapatkan penilaian tertinggi, karena sari ubi jalar ungu

menghasilkan aroma harum, semakin tinggi pemberian konsentrasi perisa sari ubi

jalar ungu maka aroma yoghurt semakin harum dan panelis menyukai yoghurt

dengan aroma harum.

5. Rasa Asam

Rasa asam melibatkan indera pengecap yaitu lidah. Uji rasa asam merupakan

salah satu faktor penting untuk mempengaruhi kesukaan seseorang terhadap

produk makanan. Rerata skor kesukaan panelis terhadap rasa asam dapat dilihat

pada Gambar 4.5.

Pada gambar 4.5 dapat dilihat bahwa kesukaan terhadap rasa asam dengan

jumlah tertinggi terdapat pada konsentrasi YK2 (penambahan sari ubi jalar ungu

15 ml), sedangkan kesukaan terhadap rasa asam dengan jumlah terendah terdapat

pada konsentrasi kontrol, sedangkan kesukaan terhadap rasa asam sedang terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

pada perlakuan YK3 dan YK1.Hal ini dapat dikatakan bahwa penambahan sari

ubi jalar ungu sebanyak 15ml banyak disukai oleh panelis.

Uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 2.5, uji normalitas pada tingkat

kesukaan panelis terhadap rasa asam menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.

Hasil uji kolmogorov-Smirnov (Asymp) menunjukkan p value (sig) = 0,962 (>

0,05), maka Ho ditolak sedangkan Hi diterima, dimana perlakuan pemberian

konsentrasi sari ubi jalar sebanyak 15 ml memberikan dampak positif terhadap

rasa asam yoghurt ubi jalar. Data diambil dari populasi yang terdistribusi normal.

Data selanjutnya akan diuji menggunakan uji homogenitas. Uji homogenitas of

variences yang dihasilkan yaitu dengan nilai levene statistic 1,865 sig 0,189>

0,05, yang artinya ketiga perlakuan pemberian sari ubi jalar ungu dengan

perbedaan konsentrasi terhadap rasa asam yoghurt ubi jalar ungu memiliki

variansi yang sama (homogen). Pengujian dilanjutkan dengan Anova One Way

dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut:

Tabel 4.11 Hasil uji Anova

ANOVA

Uji_Organoleptik_Rasa_Asam

Sum of df Mean F Sig.


Squares Square

Between .914 3 .305 7.007 .006


Groups

Within Groups .522 12 .043

Total 1.436 15
Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat disimpulkan bahwa rasa asam

menunjukkan 0,006 < 0,05 yang menujukkan bahwa perlakuan dengan pemberian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

konsentrasi sari ubi jalar ungu yang berbeda-beda memberi pengaruh positif

terhadap rasa asam yoghurt ubi jalar secara signifikan (Hi diterima). Pada uji

Anova, hasil yang didapat signifikan maka dapat dilanjutkan ke uji post hoc

dengan menggunakan uji Tukey HSD.

Hasil Tukey HSD terhadap rasa asam dapat dilihat pada lampiran 2.23,

berdasarkan hasil Tukey HSD bahwa data berbeda nyata antara perlakuan kontrol

berbeda nyata dengan YK2, tetapi tidak berbeda nyata dengan YK1 dan YK3.

YK1 tidak berbeda nyata dengan kontrol, YK2 dan YK3. YK2 berbeda nyata

dengan kontrol dan YK3, tetapi tidak berbeda nyata dengan YK1.YK3 berbeda

nyata dengan YK2, tetapi tidak berbeda nyata dengan kontrol dan YK1.

Dalam pemberian penilaian, beberapa panelis nampak tidak konsisten dengan

nilai yang mereka berikan karena, terdapat nilai dengan kisaran yang sangat jauh

pada ulangan dalam 1 perlakuan. Penilaian panelis terhadap aroma dapat dilihat

pada lampiran 1.5. Beberapa contoh kisaran nilai yang diberikan oleh panelis B

terdapat ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada perlakuan (YK2) nilai

yang diberikan yaitu 1, 4, 4, 4 dalam 4 pengulangan. Kisaran nilai yang diberikan

oleh panelis E terdapat ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada

perlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 4, 1, 1 dalam pengulangan 1,3 dan 4,

pada perlakuan (YK1) kisaran nilai yang diberikan yaitu 1, 1, 4dalam

pengulangan 1,3 dan 4, pada perlakuan (YK3) nilai yang diberikan yaitu 4,1

dalam pengulangan 3 dan 4.

Kisaran nilai yang diberikan oleh panelis F terdapat ketidakkonsistenan

dalam memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 1, 4, 4, 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

dalam 4 pengulangan. Kisaran nilai yang diberikan panelis H terdapat

ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada perlakuan (YK3) nilai yang

diberikan yaitu 1, 4 dalam pengulangan 3 dan 4. Kisaran nilai yang diberikan

panelis J terdapat ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada perlakuan

(YK1) nilai yang diberikan yaitu 5, 4, 1, 4 dalam 4 pengulangan, pada perlakuan

(YK3) nilai yang diberikan yaitu 4, 1 dalam pengulangan 1 dan 2. Kisaran nilai

yang diberikan oleh panelis L terdapat ketidakkonsistenan dalam memberikan

nilai pada perlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 4, 1 dalam pengulangan 3 dan

4, pada perlakuan (YK2) nilai yang diberikan yaitu 5, 2, 2 dalam pengulangan 2,

3, dan 4. Kisaran nilai yang diberikan oleh panelis M terdapat ketidakkonsistenan

dalam memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 4, 1 dalam

pengulangan 1 dan 4, pada perlakuan (YK2) nilai yang diberikan yaitu 5, 5, 5, 2

dalam 4 pengulangan. Kisaran nilai yang diberikan oleh panelis P terdapat

ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang

diberikan yaitu 1, 4 dalam pengulangan 3 dan 4, pada perlakuan (YK3) nilai yang

diberikan 4,1 dalam pengulangan 2 dan 3.

Kisaran nilai yang diberikan oleh panelis Q terdapat ketidakkonsistenan

dalam memberikan nilai pada perlakuan (YK1) nilai yang diberikan yaitu 5, 1, 1

dalam pengulangan 1, 3 dan 4, pada perlakuan (YK2) nilai yang diberikan yaitu

2,5 dalam pengulangan 2 dan 3. Kisaran nilai yang diberikan oleh panelis S

terdapat ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada perlakuan (YK3) nilai

yang diberikan yaitu 4,1 dalam pengulangan 1 dan 2. Kisaran nilai yang diberikan

oleh panelis T terdapat ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

perlakuan (YK3) kisaran nilai yang diberikan yaitu 4, 4, 4, 1 dalam 4

pengulangan.

Pemberian penilaian panelis yang tidak konsisten berpengaruh terhadap skor

setiap ulangan dalam 1 perlakuan dan kemudian berpengaruh terhadap rata-rata

perlakuan dengan perbedaan rasa asam. Pemberian konsentrasi perisa ubi jalar

ungu sebanyak 15 ml mendapatkan penilaian tertinggi. Yoghurt menghasilkan

rasa asam, semakin rendah pemberian konsentrasi perisa sari ubi jalar ungu maka

rasa asam khas yoghurt yang dikecap panelis lebih tinggi dibandingkan dengan

pemberian konsentrasi sari ubi jalar ungu yang lebih tinggi.

6. Kesukaan

Kesukaan terhadap yoghurt melibatkan indera penglihatan yaitu mata. Uji

kesukaan merupakan salah satu faktor penting untuk mempengaruhi kesukaan

seseorang terhadap produk makanan. Rerata skor kesukaan panelis terhadap

kesukaan produk dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Pada gambar 4.6 dapat dilihat bahwa kesukaan terhadap produk dengan

jumlah tertinggi terdapat pada konsentrasi YK3 (penambahan sari ubi jalar ungu

20 ml), sedangkan kesukaan produk dengan jumlah terendah terdapat pada

konsentrasi YK1, sedangkan kesukaan produk sedang terdapat pada perlakuan

YK2 dan kontrol. Hal ini dapat dikatakan bahwa penambahan sari ubi jalar ungu

sebanyak 20 ml banyak disukai oleh panelis.

Uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 2.6, uji normalitas pada tingkat

kesukaan panelis terhadap produk menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

uji Kolmogorov-Smirnov (Asymp) menunjukkan p value (sig) = 0,674 (> 0,05),

maka Ho ditolak sedangkan Hi diterima, dimana perlakuan pemberian konsentrasi

sari ubi jalar sebanyak 20 ml memberikan dampak positif terhadap produk

yoghurt ubi jalar. Data diambil dari populasi yang terdistribusi normal. Data

selanjutnya akan diuji menggunakan uji homogenitas. Uji homogenitas of

variences yang dihasilkan yaitu dengan nilai levene statistic 5,874 sig 0,10 > 0,05,

yang artinya ketiga perlakuan pemberian sari ubi jalar ungu dengan perbedaan

konsentrasi terhadap kesukaan produk yoghurt ubi jalar ungu memiliki variansi

yang sama (homogen). Pengujian dilanjutkan dengan Anova One Way dapat

dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12 Hasil Uji Anova

ANOVA

Uji_Organoleptik_Kesukaan

Sum of df Mean F Sig.


Squares Square

Between 2.188 3 .729 7.970 .003


Groups

Within Groups 1.098 12 .092

Total 3.286 15
Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat disimpulkan bahwa kesukaan

menunjukkan 0,003 < 0,05 yang menunjukkan bahwa perlakuan dengan

pemberian konsentrasi sari ubi jalar ungu yang berbeda-beda memberi pengaruh

positif terhadap kesukaan produk yoghurt ubi jalar ungu secara signifikan. Pada

uji Anova, hasil yang didapat signifikan maka dapat dilanjutkan ke uji post hoc

dengan menggunakan uji Tukey HSD.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Hasil Tukey HSD dapat dilihat pada lampiran 2.24, berdasarkan hasil Tukey

HSD bahwa data berbeda nyata antara perlakuan kontrol berbeda nyata dengan

YK3, tetapi tidak berbeda nyata dengan YK1 dan YK2. YK1 berbeda nyata

dengan YK3, tetapi tidak berbeda nyata dengan YK2 dan kontrol. YK2 berbeda

nyata dengan YK3, tetapi tidak berbeda nyata dengan kontrol, YK1 dan YK3.

YK3 berbeda nyata dengan kontrol, YK1 dan YK2.

Dalam pemberian penilaian, beberapa panelis nampak tidak konsisten dengan

nilai yang mereka berikan karena, terdapat nilai dengan kisaran yang sangat jauh

ulangan dalam 1 perlakuan. Penilaian panelis terhadap kesukaan dapat dilihat

pada lampiran 1.6. Beberapa contoh kisaran nilai yang diberikan oleh panelis B

terdapat ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada perlakuan (YK2) nilai

yang diberikan yaitu 1, 1, 4 dalam pengulangan 1, 2 dan 4. Kisaran nilai yang

diberikan panelis C terdapat ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada

perrlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 1, 4, 4 dalam pengulangan 1, 3 dan 4.

Kisaran nilai yang diberikan panelis D terdapat ketidakkonsistenan dalam

memberikan nilai pada perlakuan (YK1) nilai yang diberikan 4, 1 dalam

pengulangan 1 dan 2. Kisaran nilai yang diberikan panelis F terdapat

ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada perlakuan (YK1) nilai yang

diberikan 1, 4 dalam pengulangan 2 dan 4. Kisaran nilai yang diberikan panelis G

terdapat ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai

yang diberikan yaitu 4, 1, 4 dalam pengulangan 1, 3, dan 4. Kisaran nilai yang

diberikan panelis H tedapat ketidakonsistenan dalam memberikan nilai pada

perlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 1, 4, 4 dalam pengulangan 1, 3, dan 4.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Kisaran nilai yang diberikan panelis I terdapat ketidakkonsistenan dalam

memberikan nilai pada perlakuan (YK3) nilai yang diberikan yaitu 5, 5, 2 dalam

pengulangan 2, 3 dan 4. Kisaran nilai yang diberikan oleh panelis K terdapat

ketidakkonsistenan dalam memberian nilai pada perlakuan (YK2) nilai yang

diberikan yaitu 1, 1, 4 dalam pengulangan 1, 3 dan 4.

Kisaran nilai yang diberikan oleh panelis M terdapat ketidakkonsistenan

dalam memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang diberikan yaitu 4,1,1,5

dalam 4 pengulangan. Kisaran nilai yang diberikan oleh panelis Q terdapat

ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada perlakuan (K) nilai yang

diberikan yaitu 4, 1 dalam pengulangan 1 dan 3. Kisaran nilai yang diberikan

panelis T terdapat ketidakkonsistenan dalam memberikan nilai pada perlakuan (K)

nilai yang diberikan yaitu 4, 4, 1 dalam pengulangan 1,3 dan 4.

Pemberian penilaian panelis yang tidak konsisten berpengaruh terhadap skor

setiap ulangan dalam 1 perlakuan dan kemudian berpengaruh terhadap rata-rata

perlakuan dengan perbedaan kesukaan panelis. Pemberian konsentrasi perisa sari

ubi jalar ungu sebanyak 20 ml mendapatkan penilaian tertinggi, karena penelis

menyukai rasa perisa manis, warna menarik, tekstur encer, aroma harum dan, rasa

asam yang sangat berasa.

Dari komentar yang dituliskan oleh panelis, menyatakan bahwa yoghurt ubi

jalar ungu yang telah dihasilkan memiliki rasa perisa yang manis, tetapi panelis

menyarankan untuk menambah konsentrasi perisa sari ubi jalar ungu agar lebih

beraroma manis, sedangkan pada warna menyatakan bahwa yoghurt ubi jalar ungu

memiliki warna yang menarik juga karena pemberian sari ubi jalar ungu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

berbeda, mereka cenderung menyukai perlakuan YK3 dengan konsentrasi perisa

sari ubi jalar ungu sebanyak 20 ml, dibandingkan yoghurt tanpa diberi perisa yang

menghasilkan warna putih pucat.

Parameter tekstur menyatakan bahwa yoghurt ubi jalar ungu memiliki

kekentalan yang baik, tetapi panelis lebih menyukai yoghurt dengan tekstur lebih

encer dibandingkan yoghurt yang kental, sedangkan untuk aroma menyatakan

bahwa yoghurt ubi jalar ungu memiliki aroma yang sangat harum, sehingga

panelis lebih menyukai aroma yang harum dibandingkan dengan yoghurt tanpa

perisa yang tidak beraroma, sedangkan untuk rasa asam menyatakan bahwa

yoghurt ubi jalar ungu memiliki tingkat keasaman yang berbeda-beda karena ubi

jalar ungu mempunyai rasa manis bila pemberian konsentrasi perisa sari ubi jalar

ungu lebih sedikit maka rasa asam lebih mencolok dibandingkan dengan rasa

manis yang terdapat di ubi jalar ungu, sedangkan untuk kesukaan menyatakan

bahwa dari seluruh parameter uji organoleptik panelis menyukai yoghurt ubi jalar

dilihat dari rasa perisa manis, warna menarik, tekstur encer, aroma harum dan

menghasilkan rasa asam.

Dalam penelitian ini yoghurt yang dihasilkan tidak menggunakan campuran

gula, sehingga dihasilkan rasa asam. Rasa asam yang dihasilkan oleh yoghurt

disebabkan oleh aktivitas bakteri asam laktat yang mengubah laktosa menjadi

asam laktat melalui proses fermentasi. Proses fermentasi menyebabkan kadar

laktosa dalam yoghurt berkurang, sehingga yoghurt aman dikonsumsi oleh orang

yang lanjut usia atau yang alergi terhadap laktosa (Lactose intolerance).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Dalam produk olahan fermentasi, starter atau bakteri sangat berperan penting

terhadap hasil akhir dari produk tersebut. Pada penelitian ini, starter yang

digunakan berasal dari plain Biokul. Yoghurt plain Biokul dalam penelitian ini

digunakan sebagai pengganti bakteri yang berasal dari biakan murni karena di

dalam plain Biokul juga terdapat bakteri yang dibutuhkan dalam proses

pembuatan yoghurt yaitu Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus

bulgaricus.

Setelah proses fermentasi selesai dilakukan, yoghurt didinginkan dengan cara

dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Hal ini bertujuan untuk menghentikan

proses fermentasi dari bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus

bulgaricus.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat keterbatasan yang dialami selama penelitian.

Keterbatasan tersebut antara lain:

1. Seharusnya dilakukan pengukuran pH guna mengetahui secara pasti pH awal

dan pH akhir dari yoghurt yang dihasilkan.

2. Ketidakkonsistenan panelis saat memberikan nilai terdapat dapat

mempengaruhi rata-rata dalam 1 perlakuan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN

Hasil penelitian mengenai “PENGARUH PEMBERIAN

KONSENTRASI PERISA SARI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.)

TERHADAP KUALITAS YOGHURT SUSU UHT (Ultra High Temperature)

SECARA UJI ORGANOLEPTIK” dapat digunakan sebagai bahan

pembelajaraan serta referensi untuk diadakannya praktikum disekolah.

Aplikasi dalam materi ilmu Biologi pada bidang teknologi dan produk

bioltenologi konvensional adalah dengan mempelajari mengenai prinsip dasar

bioteknologi dan pemanfataan bioteknologi konvensional. Pembelajaraan

dirancang agar peserta didik dapat melakukan percobaan berkaitan dengan

pemanfataan susu UHT (Ultra High Temperature) dalam pembuatan yoghurt

dengan penambahan sari ubi jalar ungu sebagai perisa dan warna.

Materi pembelajaraan yang berkenaan dengan penelitian ini Bioteknologi

untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII semester II. Apabila menerapkan

kurikulum 2013, Maka kompotensi inti dan Kompetensi Dasar yang digunakan

sebagai berikut:

67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamal ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong), kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan

proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya, tentang ilmu pengetahuan , teknologi, seni, budaya dan humaniora,

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban

terkait penyebeb fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembanagan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi keteraturan dan komplesitas ciptaan Tuhan tentang prinsip-

prinsip Bioteknologi

2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat,

tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan

peduli lingkungan) dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan bioproses

dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia

dalam berbagai aspek kehidupan.

4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-prinsip

bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan mengevaluasi

produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Secara statistik, penambahan sari ubi jalar ungu dengan konsentrasi yang

berbeda memberikan pengaruh positf terhadap rasa perisa, warna, tekstur,

aroma, rasa asam dan tingkat kesukaan produk.

2. Yoghurt dengan perlakuan penambahan sari ubi jalar ungu sebanyak 20

ml, merupakan yoghurt yang disukai konsumen/sukai panelis.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan yaitu:

1. Bagi penelitian selanjutnya apabila akan melakukan penelitian dalam

pembuatan yoghurt, dianjurkan untuk mengukur pH atau derajat keasaman

pada yoghurt yang telah dihasilkan menggunakan pH meter. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah pH yoghurt yang dihasilkan sesuai

dengan ambang batas aman bagi produk pangan fermentasi.

2. Bagi panelis, sebelum memberikan penilaian peneliti harus

memberikanarahan bagaimana cara memberi nilai yang baik.

70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Astawan, 2008. Sehat dengan Hidangan Hewani. Jakarta : Penebar Swadaya


Depok.
Badan Standarisasi Nasional, 1998, Standar Nasional Indonesia (SNI)susu UHT
(Ultra high temperature), SNI 01-3950-1998, pp,1
Fitriyono, A., 2014, Teknologi Pangan, Teori Praktis dan Aplikasi, Graha Ilmu,
Yogyakarta 2.
Hasim dan Martindah. (2008). Perbandingan susu sapi dengan susu kedelai (nabati)
tinjauan kandungan dan biokimia absorbsi. Semiloka Nasional Prospek
Industri Sapi Perah Menuju perdagangan Bebas: 272 – 278.

Hasrudin dan Pratiwi., A., 2015, Mikrobiologi Industri. CV Alfabeta,Bandung,


pp.73- 82
Hutabarat, F.R. 2010. Studi Pemanfataan Ekstrak Kulit Ubi Jalar Sebagai
Indikator Titrasi Asam-Basa. Sumatera Utara.
Ide, P., 2008, Health Secret of Kefir, PT Elex Media Komtutindo, Jakarta, pp.81.
Khomsan A. 2004. Pengantar pangan dan gizi.Jakarta. Penebar Swadaya.
Kumalaningsih, S. 2008, Antioksidan Alami. Trubus Agrisarana : Surabaya
Martaningsih dan Suyati, 2011.Membuat Tepung Umbi dan Variasi
Olahannya.Jakarta : AgroMedia Pustaka
Mohamad, A. 2002, Sifat Kimia, Fisik, dan Mikrobiologi Susu, UNDIP Press,
Semarang.
Rukmana, 2001, Yoghurt dan Karamel Susu, Kanisius, Yogyakarta, pp.11
Rukmana, 2009, Ubi jalar ungu.Yogyakarta : Kanisius
PT. Ultrajaya Milk Industry, 2012, Produk Ultra Milk,
http://www.ultrajaya.co.id/uhtfreshmilkfullcream/?ver=ind, diakses
tanggal 06 Agustus 2017
Putri, 2009, Kajian kinetika pada fermentasi yoghurt dengan penambahan ekstrak
ubi jalar (Ipomoea batatas L), Skripsi, Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Surakarta.
Sayuti, 2013, Penambahan ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea batatas var
Ayamurasaki) dan susu skim terhadap organoleptik yoghurt jagung
manis (Zea mays L) dengan menggunakan inokulum, Skripsi,
Universitas Lampung, Lampung.
Sopandi, T dan Wardah, A., 2014, Mikrobiologi Pangan, CV Andi offset,
Yogyakarta, pp.221-240.

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Suprapti ML,2003, Tepung Ubi Jalar : Pembuatan dan Pemanfaatannya.


Yogyakarta : Kanisius
Syarif, E. K., dan Harianto, B., 2011, Buku Pintar Beternak & Bisnis Sapi Perah,
PT AgroMedia Pustaka, Jakarta, 8-9
Tatang, S dan Wardah. 2013. Mikrobiologi Pangan teori dan praktik,
Yogyakarta: CV Andi offset.
Widjanarko, S.2008. Efek Pengolahan terhadap Komposisi Kimia & Fisik Ubi
Jalar ungu.Yogyakarta : Kanisius
Widodo, W, 2002. Bioteknologi Fermentasi Susu. Malang. Pusat
PengembanganBioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Winarti, 2008, Ekstraksi dan Stabilitas warna ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L)
sebagai pewarna alami, Skripsi, Universitas Pembangunan Nasional
(UPN veteran) Jawa Timur, Jawa Timur.
Winneke, O, 2006. Sari Umbi, Tepung Ubi Jalar Berkhasiat. Jakarta : AgroMedia
Pustaka.
Wiyono, G, 2011. 3 in One Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat analisis
SPSS 17.0 & smartPLS 2,0, unit Penerbit dan percetakan STIM YKPN,
Yogyakarta, pp.376
Zuhra, C.T., 2006, Flavour (Citarasa),Karya Ilmiah, Universitas Sumatera Utara,
Sumatera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA GAMBAR

Anonim 1, 2015.Manfaat bakteri lactobacillus


yoghurt.http://biologipedia.com/manfaat-bakteri-lactobacillus-
yoghurt.html. Pada tanggal 29 Maret 2017.
Lactina, 2016, Steptococcus thermophillus.http://lactina-ltd.com/eng/product-
zasvaski-monokulturi.php, diakses pada tanggal 25 Maret 2017.
Tanobat,2014.Ubi-jalar-ungu.http://tanobat.com/ubi-jalar-ciri-serta-khasiat-

manfaat.html. Pada tanggal 08 agustus 2017.

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1: Data Penilaian Panelis


1.1 Data uji organoelptik terhadap rasa perisa
K YK. 1 YK.2 YK 3
No Panelis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 A 2 3 3 2 3 2 4 5 4 2 4 4 4 4 5 5
2 B 3 3 5 2 3 2 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4
3 C 3 1 2 1 2 2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3
4 D 3 2 2 2 4 3 4 3 3 3 5 3 3 4 3 4
5 E 2 2 3 4 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 1 3
6 F 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2
7 G 4 2 2 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4
8 H 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3
9 I 4 1 2 1 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 1 4
10 J 3 1 1 1 5 3 1 3 3 3 3 4 4 3 5 4
11 K 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4
12 L 2 1 2 2 3 1 2 3 4 2 3 3 4 4 4 3
13 M 4 1 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
14 N 3 4 4 4 4 2 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4
15 O 3 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3
16 P 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2
17 Q 2 2 3 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3
18 R 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3
19 S 2 3 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 3 1 2 4
20 T 3 1 1 1 2 2 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3
Total Skor 57 43 47 45 61 40 54 62 65 57 62 66 68 69 67 69
Rata-Rata 2.85 2.15 2.35 2.25 3.05 2 2.7 3.1 3.25 2.85 3.1 3.3 3.4 3.45 3.35 3.45

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.2 Data uji organoleptik terhadap warna


K YK. 1 YK.2 YK 3
No Panelis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 A 4 3 4 4 2 2 1 2 4 4 4 4 5 5 5 4
2 B 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
3 C 3 3 3 4 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4
4 D 1 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 4 4 4 5
5 E 1 1 1 1 3 3 2 2 3 2 3 3 4 4 4 4
6 F 3 4 5 4 3 1 2 3 5 5 3 2 5 5 4 5
7 G 4 3 4 4 2 2 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4
8 H 4 4 4 4 1 1 1 4 3 2 3 3 4 5 4 3
9 I 3 4 2 2 3 3 2 2 4 4 2 2 4 5 5 5
10 J 2 2 3 3 2 5 4 2 4 5 5 3 5 2 4 4
11 K 4 4 3 4 2 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4
12 L 3 2 2 2 2 2 1 2 2 4 3 3 4 5 4 4
13 M 4 5 4 4 3 3 2 1 4 4 4 2 3 4 4 4
14 N 3 4 4 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4
15 O 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 4 3 4 5 4 3
16 P 1 1 1 2 2 1 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4
17 Q 1 1 1 5 2 3 2 2 5 3 4 3 5 5 5 4
18 R 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 3 4 5 4 4
19 S 2 3 3 4 2 4 2 3 5 3 2 4 5 5 4 5
20 T 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4
Total Skor 54 58 58 63 47 56 41 54 77 73 68 64 84 86 83 82
Rata-Rata 2.7 2.9 2.9 3.15 2.35 2.8 2.05 2.7 3.85 3.65 3.4 3.2 4.2 4.3 4.15 4.1

75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.3 Data uji organoleptik terhadap tekstur


K YK. 1 YK.2 YK 3
No Panelis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 A 3 1 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 5 3 4 5
2 B 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3
3 C 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4
4 D 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3
5 E 3 2 4 3 3 3 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4
6 F 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3
7 G 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3
8 H 3 3 2 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
9 I 1 2 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4
10 J 4 3 3 2 2 4 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3
11 K 1 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
12 L 4 3 3 2 2 4 2 3 5 4 4 3 3 4 3 2
13 M 1 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 5
14 N 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 O 1 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4
16 P 3 2 2 3 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1
17 Q 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 3 5 5
18 R 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4
19 S 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4
20 T 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Total Skor 59 56 60 68 69 71 61 69 70 63 74 68 72 74 74 72
Rata-Rata 2,95 2.8 3 3,4 3.45 3.55 3.05 3.5 3.15 3.7 3.4 3.6 3.7 3.7 3.7 3.6

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.4 Data uji organoleptik terhadap Aroma


K YK. 1 YK.2 YK 3
No Panelis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 A 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3
2 B 2 4 5 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4
3 C 1 1 2 1 2 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3
4 D 3 1 2 2 2 3 3 3 2 3 2 4 4 3 3 3
5 E 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 1 2 2 1 1 3
6 F 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 1 4 3 1
7 G 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4
8 H 1 2 2 2 3 2 2 4 2 3 3 3 3 4 3 2
9 I 3 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2
10 J 3 4 3 2 5 2 5 2 4 2 4 4 4 4 4 4
11 K 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3
12 L 2 1 2 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 5 4 3
13 M 2 2 2 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4
14 N 4 5 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2
15 O 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3
16 P 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2
17 Q 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 4 4 2 2 3 4
18 R 2 2 3 1 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4
19 S 3 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2
20 T 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
Total Skor 47 45 47 43 57 50 56 60 57 57 60 61 59 64 63 60
Rata-Rata 2.35 2.25 2.35 2.15 2.85 2.5 2.8 3 2.85 2.85 3 3.05 2.95 3.2 3.15 3

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.5 Data uji organoleptik terhadap Rasa asam


K YK. 1 YK.2 YK 3
No Panelis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 A 3 1 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3
2 B 3 1 3 2 3 4 3 3 1 4 4 4 2 4 3 3
3 C 3 2 2 1 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 1 3
4 D 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3
5 E 4 3 4 1 1 2 1 4 4 4 5 4 3 2 4 1
6 F 1 4 4 4 4 2 4 4 4 3 5 5 2 1 1 4
7 G 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4
8 H 2 3 4 4 4 3 3 5 4 3 4 3 3 1 4 3
9 I 3 3 5 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2
10 J 2 1 2 2 5 4 1 4 3 3 4 3 4 1 2 4
11 K 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 1 3 1
12 L 2 2 4 1 4 4 4 4 3 5 2 2 2 4 2 2
13 M 4 4 2 1 5 5 2 4 5 5 5 2 2 3 2 4
14 N 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
15 O 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3
16 P 2 2 1 4 1 2 1 3 2 2 4 4 2 4 1 3
17 Q 4 3 4 3 5 2 1 1 3 2 5 4 5 5 1 3
18 R 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3
19 S 5 4 4 3 4 4 3 3 4 5 3 3 4 1 3 1
20 T 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 1
Total Skor 62 53 62 55 66 60 58 69 67 69 74 66 61 57 56 54
Rata-Rata 3.1 2.65 3.1 2.75 3.3 3 2.9 3.45 3.35 3.45 3.7 3.3 3.05 2.85 2.8 2.7

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.6 Data uji organoleptik terhadap tingkat kesukaan


K YK. 1 YK.2 YK 3
No Panelis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 A 3 3 2 1 2 3 2 1 3 3 2 3 2 4 4 3
2 B 3 2 1 2 2 3 3 2 1 1 2 4 4 4 4 4
3 C 1 2 3 3 2 3 3 5 3 1 3 3 3 4 4 4
4 D 4 3 2 3 4 1 2 3 2 3 1 3 3 3 4 4
5 E 1 3 1 1 2 3 4 4 3 1 2 3 4 2 3 3
6 F 3 3 4 4 3 1 3 4 4 3 3 3 4 4 5 3
7 G 4 3 1 1 2 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4
8 H 1 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 4 5 4 3
9 I 3 4 3 1 2 1 2 2 4 3 2 2 4 5 5 2
10 J 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 3
11 K 3 3 4 1 2 2 2 3 1 2 1 4 4 3 2 3
12 L 1 1 2 3 3 2 1 3 3 2 3 3 4 4 4 2
13 M 4 1 1 5 2 2 2 3 4 2 5 4 5 5 5 4
14 N 2 4 5 3 4 2 4 5 5 2 1 5 3 5 4 4
15 O 1 1 2 2 2 2 3 2 4 2 3 2 4 4 3 3
16 P 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 4 3 2 3 1 3
17 Q 4 3 1 2 5 2 4 2 3 2 2 4 3 2 5 3
18 R 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3
19 S 1 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 1
20 T 4 3 4 1 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4
Total Skor 49 52 51 49 53 45 54 58 61 45 49 66 69 74 70 64
Rata-Rata 2.45 2.6 2.55 2.45 2.65 2.25 2.7 2.9 3.05 2.25 2.45 3.3 3.45 3.7 3.5 3.2

79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Lampiran 2: Uji Statistika


2.1 Uji Normalitas uji organoelptik Rasa perisa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Uji_organoleptik_rasa_perisa

N 16

Normal Parametersa,,b Mean 2.9125

Std. Deviation .48871

Most Extreme Differences Absolute .173

Positive .136

Negative -.173

Kolmogorov-Smirnov Z .693

Asymp. Sig. (2-tailed) .723

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2.2 Uji Normalitas uji organoleptik Warna


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Warna_Yoghurt
N 16

a,,b
Normal Parameters Mean 3.3250
Std. Deviation .67454
Most Extreme Differences Absolute .136
Positive .136
Negative -.125
Kolmogorov-Smirnov Z .544

Asymp. Sig. (2-tailed) .929


a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

2.3 Uji Normalitas uji organoleptik Tekstur


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tekstur_Yoghurt

N 16

a,,b
Normal Parameters Mean 3.5688

Std. Deviation .14361

Most Extreme Differences Absolute .211

Positive .118

Negative -.221

Kolmogorov-Smirnov Z .845

Asymp. Sig. (2-tailed) .474

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2.4 Uji Normalitas uji organoleptik Aroma


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Uji_Organoleptik_Aroma

N 16

a,,b
Normal Parameters Mean 2.7906

Std. Deviation .35318

Most Extreme Differences Absolute .198

Positive .144

Negative -.198

Kolmogorov-Smirnov Z .792

Asymp. Sig. (2-tailed) .557

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

2.5 Uji Normalitas uji organoleptik Rasa asam


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Uji_Organoleptik_Rasa_Asam

N 16

a,,b
Normal Parameters Mean 3.0906

Std. Deviation .30942

Most Extreme Differences Absolute .126

Positive .113

Negative -.126

Kolmogorov-Smirnov Z .503

Asymp. Sig. (2-tailed) .962

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2.6 Uji Normalitas uji organoleptik Kesukaan


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Uji_Organoleptik_Kesukaan

N 16

Normal Parametersa,,b Mean 2.8406

Std. Deviation .46805

Most Extreme Differences Absolute .181

Positive .181

Negative -.103

Kolmogorov-Smirnov Z .722

Asymp. Sig. (2-tailed) .674

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

2.7 Uji Homogentitas uji organoleptik rasa perisa


Test of Homogeneity of Variances

Uji_organoleptik_rasa_perisa

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

2.429 3 12 .116

2.8 Uji Homogentitas uji organoleptik warna


Test of Homogeneity of Variances

Uji_Organoleptik_Warna

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

3.187 3 12 .063

2.9 Uji Homogentitas uji organoleptik tekstur


Test of Homogeneity of Variances

Tekstur_Yoghurt

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

.961 3 12 .443
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

2.10 Uji Homogentitas uji organoleptik aroma


Test of Homogeneity of Variances

Uji_Organoleptik_Aroma

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

.495 3 12 .692

2.11 Uji Homogentitas uji organoleptik rasa asam


Test of Homogeneity of Variances

Uji_Organoleptik_Rasa_Asam

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.865 3 12 .189

2.12 Uji Homogentitas uji organoleptik kesukaan


Test of Homogeneity of Variances

Uji_Organoleptik_Kesukaan

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

5.872 3 12 .010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

2.13 Uji Anova uji organoleptik rasa perisa


ANOVA

Uji_organoleptik_rasa_perisa

Sum of Df Mean F Sig.


Squares Square

Between 2.391 3 .797 8.029 .003


Groups

Within 1.191 12 .099


Groups

Total 3.582 15

2.14 Uji Anova uji organoleptik warna


ANOVA

Warna_Yoghurt

Sum of Df Mean F Sig.


Squares Square

Between 6.206 3 2.069 40.121 .000


Groups

Within .619 12 .052


Groups

Total 6.825 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

2.15 Uji Anova uji organoleptik tekstur


ANOVA
Uji_Organoleptik_Tekstur
Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Between .774 3 .258 6.054 .009
Groups
Within .511 12 .043
Groups
Total 1.285 15

2.16 Uji Anova uji organoleptik aroma


ANOVA

Uji_Organoleptik_Aroma

Sum of Df Mean F Sig.


Squares Square

Between 1.607 3 .536 24.310 .000


Groups

Within .264 12 .022


Groups

Total 1.871 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

2.17 Uji Anova uji organoleptik rasa asam


ANOVA

Uji_Organoleptik_Rasa_Asam

Sum of Df Mean F Sig.


Squares Square

Between .914 3 .305 7.007 .006


Groups

Within .522 12 .043


Groups

Total 1.436 15

2.18 Uji Anova uji organoleptik kesukaan


ANOVA

Uji_Organoleptik_Kesukaan

Sum of Df Mean F Sig.


Squares Square

Between 2.188 3 .729 7.970 .003


Groups

Within 1.098 12 .092


Groups

Total 3.286 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

2.19 Uji Tukey uji organoleptik rasa perisa


Uji_Organoleptik_Rasa_Perisa

a
Tukey HSD

Subset for alpha = 0.05

Yoghurt_Ketela N 1 2 3

K 4 2.4000

YK1 4 2.7125 2.7125

YK2 4 3.1250 3.1250

YK3 4 3.4125

Sig. .521 .298 .586

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

2.20 Uji Tukey uji organoleptik warna


Uji_Organoleptik_Warna

Tukey HSDa

Subset for alpha = 0.05

Yoghurt_Ketela N 1 2 3

YK1 4 2.4750

K 4 2.9125

YK2 4 3.5250

YK3 4 4.1875

Sig. .105 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

2.21 Uji Tukey uji organoleptik tekstur


Uji_Organoleptik_Tekstur

a
Tukey HSD

Subset for alpha = 0.05

Yoghurt_Ketela N 1 2

K 4 3.0375

YK1 4 3.3750 3.3750

YK2 4 3.4375 3.4375

YK3 4 3.6500

Sig. .074 .285

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

2.22 Uji Tukey uji organoleptik aroma


Uji_Organoleptik_Aroma

Tukey HSDa

Subset for alpha = 0.05

Yoghurt_Ketela N 1 2

K 4 2.2750

YK1 4 2.7875

YK2 4 3.0500

YK3 4 3.0750

Sig. 1.000 .103

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size + 4.000


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

2.23 Uji Tukey uji organoleptik rasa asam


Uji_Organoleptik_Rasa_Asam

Tukey HSDa

Subset for alpha = 0.05

Yoghurt_Ketela N 1 2

YK3 4 2.8500

K 4 2.9000

YK1 4 3.1625 3.1625

YK2 4 3.4500

Sig. .202 .259

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

2.24 Uji Tukey uji organoleptik kesukaan


Uji_Organoleptik_Kesukaan

a
Tukey HSD

Subset for alpha = 0.05

Yoghurt_Ketela N 1 2

K 4 2.5125

YK1 4 2.6250

YK2 4 2.7625

YK3 4 3.4625

Sig. .657 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Samole Size = 4.000


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3: Silabus
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/2
Alokasi Waktu : 6 JP

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajaraan Alokasi Sumber


Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Tugas 6 JP  Buku
1.1 Mengagumi  Pengertian siswa
keteraturan dan  Mengamati  Membuat (SMA
Bioteknologi
kompleksitas - Mengkaji Refensi kliping
 Pengertian kelas XII
ciptaan Tuhan mengenai produk- mengenai semester 2)
Bioteknologi
tentang prinsip- produk bioteknologi produk-
Konvensional
prinsip
dan Modern produk  Referensi
Bioteknologi bioteknologi dari
 Produk
Bioteknologi  Menanya berbagai
konvensional - Apakah yang di sumber
dan Modern maksud bioteknologi  Internet
2.1Berperilaku ilmiah  Peranan itu? Portofolio
(memiliki rasa ingin Bioteknologi - Jelaskan macam-
 Diskusi
tahu, objektif, jujur, dalam berbagai macam bioteknologi
dalam
teliti, cermat, tekun, bidang (bidang - Sebutkan beberapa
kelompok
hati-hati, tanggung pangan, bidang produk yang termasuk
mengenai
jawab, terbuka, kedokteran, dalam bioteknologi
macam-
kritis, kreatif, bidang konvensional
macam
inovatif dan peduli pertanian, - Bagaimana cara
bioteknologi
bidang membuat produk
lingkungan) dalam

92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

melakukan peternakan dan bioteknologi dan


percobaan dan bidang konvensional? mempresent
berdiskusi pertambangan) asikan hasil
 Pembuatan  Mengumpulkan data diskusi di
3.10 Memahami produk (Eksperimen/Eksplot depan kelas.
tentang prinsip- Bioteknologi asi)
prinsip bioteknologi secara - Mengkaji mengenai Laporan
yang menerapkan konvensional. pengertian, prinsip  Laporan
bioproses dalam dasar dan jenis-jenis praktikum
menghasilkan bioteknologi. (laporan
produk baru untuk - Mengklasifikasikan tertulis)
produk bioteknologi
meningkatkan
berdasarkan jenis Tes
kesejahteraan - Melakukan percobaan
manusia dalam  Pemahaman
pembuatan produk
berbagai aspek mengenai
bioteknologi
kehidupan pemanfaatan
konvensional (Yoghurt
ilmu biologi
Ubi Jalar Ungu)
. pada
- Mencari informasi
teknologi
4.10 Merencanakan mengenai peranan
untuk
dan melakukan bioteknologi dari
menghasilka
percobaan dalam berbagai bidang
n barang dan
penerapan prinsip- (pangan, kedokteran,
jasa
pertanian, peternakan
prinsip bioteknologi
dan pertambangan)  Pemahaman
konvensional untuk tentang
menghasilkan bioteknologi
produk dan konvensiona
mengevaluasi  Mengasosiasikan l dan
- Menyimpulkan modern

93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

produk yang mengenai prinsip dasar


dihasilkan serta bioteknologi, jenis
prosedur yang produk bioteknologi
dilaksanakan konvensional maupun
modern, serta peranan
bioteknologi dari
berbagai bidang
- Membuat laporan
tertulis hasil
pembuatan produk
bioteknologi
konvensional (Yoghurt
Ubi Jalar)

 Mengkomunikasikan
- Mendiskusikan
mengenai penerapan
biologi dalam berbagai
bidang
- Mempresentasikan
tentang apa yang sudah
di diskusikan
mengenai peranan
bioteknologi dari
berbagai bidang

94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Lampiran 4: Rencana pelaksanaan pembelajaraan (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA/MA


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/2
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI.2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,


( gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memcahkan
masalah.
KI.4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi


No Kompetensi Dasar Indikator

1 1.1 Mengagumi keteraturan 1.1.1 Mensyukuri pengetahuan maupun


dan kompleksitas pengalaman mengenai
ciptaan tuhan tentang bioteknologi konvensional yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

No Kompetensi Dasar Indikator

prinsip-prinsip diperoleh sebagai bekal untuk


Bioteknologi masa depan

2 2.1 Berperilaku ilmiah 2.1.1 Menunjukkan sikap-sikap ilmiah


(memiliki rasa ingin yaitu sikap teliti, jujur, disiplin,
tahu, objektif, jujur, dan tanggung jawab dalam
teliti, cermat, tekun, melakukan/mengerjakan
hati-hati, tanggung eksperimen dalam pembuatan
jawab, terbuka, kritis, yoghurt ubi jalar ungu di dalam
kreatif, inovatif dan laboratorium.
peduli lingkungan)
dalam melakukan
percobaan dan
berdiskusi
3 3.10 Memahami tentang 3.10.1 Menjelaskan pengertian
prinsip-prinsip Bioteknologi modern maupun
bioteknologi yang konvensional
menerapkan bioproses 3.10.2 Membedakan prinsip-prinsip
dalam menghasilkan dasar Bioteknologi modern maupun
produk baru untuk konvensional.
meningkatkan 3.10.3 Menjelaskan jenis–jenis produk
kesejahteraan manusia bioteknologi modern maupun
dalam berbagai aspek konvensional
kehidupan 3.10.4 Menjelaskan peranan bioteknologi
dari berbagai bidang (bidang pangan,
bidang kedokteran, bidang pertanian,
bidang peternakan dan bidang
pertambangan)

4 4.10 Merencanakan dan 4.10.1 Merencanakan langkah kerja


melakukan percobaan pembuatan yoghurt
dalam penerapan 4.10.2 Melakukan percobaan yang
prinsip-prinsip menghasilkan produk bioteknologi
bioteknologi konvensional
konvensional untuk 4.10.2 Mempresentasikan hasil produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

No Kompetensi Dasar Indikator

menghasilkan produk bioteknologi yang dibuat yaitu, yoghurt


dan mengevaluasi ubi jalar ungu
produk yang dihasilkan
serta prosedur yang
dilaksanakan

C. Tujuan Pembelajaraan
1.1.1.1 Melalui hasil kegiatan pembuatan yoghurt (bioteknologi konvensional)
siswa dapat menghargai ciptaan Tuhan bahwa bioteknologi menghasilkan
produk yang bermanfaat bagi manusia
2.1.1.1 Melalui kegiatan praktikum dan diskusi siswa mampu menunjukkan sikap-
sikap ilmiah yaitu sikap percaya diri, disiplin dan tanggung jawab
3.10.1.1 Setelah membaca litelatur, siswa mampu menjelaskan pengertian
bioteknologi modern maupun konvensional
3.10.1.2 Melalui kegiatan menyaksikan video, siswa mampu membedakan prinsip-
prinsip dasar bioteknologi modern maupun konvensional
3.10.1.3 Setelah melihat gambar, siswa mampu membedakan jenis-jenis produk
bioteknologi modern maupun konvensional
3.10.1.4 Setelah melakukan presentasi, siswa mampu mengetahui peranan
bioteknologi dari berbagai bidang
4.10.1.1 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat merencanakan langkah
kerja pembuatan yoghurt
4.10.1.2 Setelah melihat video cara pembuatan produk bioteknologi, siswa mampu
membuat produk bioteknologi konvensional ( Yoghurt Ubi Jalar Ungu)
4.10.2.1 Setelah melakukan percobaan pembuatan produk bioteknolgi, siswa mampu
mempresentasikan hasil yang telah di dapat.

D. Materi Pembelajaraan
Materi Pokok : Bioteknologi
Sub bab materi :
- Pengertian Bioteknologi
- Prinsip Dasar Bioteknologi
- Jenis-jenis Bioteknologi
- Peranan Bioteknologi dari berbagai bidang (bidang pangan, bidang kedokteran,
bidang pertanian, bidang peternakan dan bidang pertambangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

- Pembuatan Produk Bioteknologi Konvensional (Yoghurt Ubi Jalar Ungu)

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaraan


Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, eksperimen, presentasi, tanya jawab, ceramah dan
5M ( Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi, Menalar,
Mengkomunikasikan)

F. Sumber Belajar
- Pratiwi, D.A., dan Sri Maryati. 2013. Biologi SMA jilid 3 untuk kelas XII.
Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.
- Internet http://www.biology-online.otg/

G. Media Pembelajaraan
1. Media
- LKS
- Laptop
- LCD
- Papan
- Gambar
- Spidol

2. Alat dan Bahan


- Panci
- Gelas Ukur
- Sendok
- Thermometer
- Saringan
- Kompor
- Kertas Alumunium foil
- Indikator pH universal
- Susu UHT (Ultra high temperature)
- Perisa Ubi Jalar Ungu
- Starter (merk Biokul)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

H. Kegiatan Pembelajaraan
Pertemuan I (2 x 45 menit)
Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan (15 1. Menyiapkan suasana


menit) belajar yang baik dan
kondusif
Menyiapkan kondisi 2. Membuka kegiatan
belajar siswa awal pembelajaraan
dengan berdoa
3. Mengabsen kehadiran
siswa
4. Guru menampilkan
gambar mengenai
produk-produk
bioteknologi modern
maupun konvensional
Melakukan apersepsi, 5. Guru menampilkan
menyampaikan tujuan materi yang akan
dibahas hari ini, serta
dan memotivasi
menyampaikan tujuan
belajar siswa pembelajaraan dari
materi hari ini.
6. Guru membagi siswa
dalam kelompok kecil
yang terdiri dari 4
orang.
Inti ( 60 menit) 7. Guru menugaskan
kepada kelompok
untuk mencari
litelatur atau
informasi mengenai
pengertian umum
Mengamati bioteknologi serta
prinsip dasar
bioteknologi
8. Guru melihat
kemampuan interaksi
siswa dalam
kelompok tersebut
Menanya 9. Siswa dirangsang
untuk saling bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

kepada kelompok lain,


maupun guru jika
kurang memahami
apa yang telah mereka
cari di internet sbg
litelatur
10. Siswa secara
berkelompok
mengkaji pustaka
untuk mencari
pengertian umum
bioteknologi serta
Mengumpulkan prinsip dasar
bioteknologi
informasi
11. Secara kelompok
berdiskusi untuk
mengerjakan LKS
yang sudah diberikan
guru

12. Siswa secara


berkelompok
menyimpulkan
mengenai apa yang
Menalar mereka telah dapatkan
dari internet tentang
pengertian umum
bioteknologi serta
prinsip-prinsip dasar
bioteknologi
13. Masing-masing
kelompok
mempresentasikan
hasil diskusi
Mengkomunikasikan kelompok tentang
pengertian umum
bioteknologi dan
prinsip dasar
bioteknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Penutup 14. Sebagai bentuk


( 15 menit) apresiasi terhadap
kelompok yang
presentasi, guru
bersama siswa
Apresiasi
memberi tepuk tangan
kepada kelompok
yang sudah
mempresentasikan
diskusi kelompok.
15. Jika siswa salah saat
menjelaskan
presentasi maka, guru
Klarifikasi
mengklarifikasi
dengan pernyataan
yang benar
16. Siswa merangkum
Merangkum hal-hal yang telah
dipelajari
17. Guru memberikan
tugas untuk
pertemuan selanjutnya
Tindak Lanjut yaitu, membuat
kliping mengenai
produk-produk
bioteknologi modern
maupun konvensional

Pertemuan II (2 x 45 menit)
Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan 1. Menyiapkan suasana


(15 menit) belajar yang baik dan
kondusif
Menyiapkan kondisi 2. Membuka kegiatan
belajar siswa awal pembelajaraan
dengan berdoa
3. Mengabsen kehadiran
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

4. Guru meminta tugas


yang sebelumnya
sudah diberikan

5. Guru menampilkan
materi yang akan
Melakukan apersepsi,
dibahas hari ini, serta
menyampaikan tujuan menyampaikan tujuan
dan memotivasi pembelajaraan dari
belajar siswa materi hari ini.
6. Guru membagi siswa
dalam kelompok kecil
yang terdiri dari 4
orang.
Inti ( 60 menit) 7. Guru membagikan
LKS, kartu gambar
dan kartu gambar ke
tiap-tiap kelompok
Mengamati 8. Secara berkelompok
siswa diminta untuk
mengamati LKS,
kartu gambar dan
kartu konsep.
9. Siswa menjawab
pertanyaan mengenai
Menanya kartu gambar dan
kartu konsep yang
sudah diberikan.
10. Siswa secara
berkelompok
mengkaji pustaka
Mengumpulkan untuk mencari jenis
produk-produk
informasi
bioteknologi serta
peranan bioteknologi
dalam berbagai
bidang
11. Siswa berdiskusi
Menalar dalam kelompok
untuk menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

pertanyaan dari kartu


konsep atau LKS
12. Masing-masing
kelompok
mempresentasikan
hasil diskusi
Mengkomunikasikan kelompok tentang
jenis produk
bioteknologi serta
peranan bioteknologi
dalam berbagai
bidang
Penutup ( 15 menit) 13. Sebagai bentuk
apresiasi terhadap
kelompok yang
presentasi, guru
Apresiasi bersama siswa
memberi tepuk tangan
kepada kelompok
yang sudah
mempresentasikan
diskusi kelompok.
14. Jika siswa salah saat
menjelaskan
Klarifikasi presentasi maka, guru
mengklarifikasi
pernyataan yang benar
15. Siswa merangkum
Merangkum hal-hal yang telah
dipelajari
16. Guru memberikan
tugas untuk membaca
litelatur dalam
pembuatan produk
bioteknologi
Tindak Lanjut konvensional
( Yoghurt Ubi Jalar
Ungu) serta membawa
bahan-bahan yang
digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

pembuatan yoghurt

Pertemuan III (2 x 45 menit)


Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

1. Menyiapkan suasana
laboratorium yang
Pendahuluan (15 kondusif untuk
praktikum
menit)
Menyiapkan kondisi 2. Membuka kegiatan
awal praktikum
belajar siswa
dengan berdoa
3. Mengabsen kehadiran
siswa

4. Guru mengajukan
beberapa pertanyaan
kepada siswa
Pertanyaan
- Bagaimana dengan
tugas yang ibu
berikan? Adakah
Melakukan apersepsi, ada kelompok yang
menyampaikan tujuan tidak membawa
dan memotivasi bahan untuk
belajar siswa praktikum hari ini?
5. Guru menampilkan
tujuan praktikum
6. Guru menyebutkan
satu per satu alat yang
akan digunakan dalam
praktikum serta bahan
yang dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Kegiatan (waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Inti ( 60 menit) 7. Guru membagikan


LKS panduan
praktikum tentang
“pembuatan yoghurt
susu UHT dengan
perisa ubi jalar ungu”
8. Guru menjelaskan
cara kerja kepada
Praktikum
siswa
9. Masing-masing
kelompok menyajikan
hasil praktikum dalam
bentuk laporan tertulis

Penutup (10 menit) 10. Sebagai bentuk


apresiasi terhadap
kelompok yang
presentasi, guru
bersama siswa
Apresiasi
memberi tepuk tangan
kepada kelompok
yang sudah
mempresentasikan
diskusi kelompok.
11. Jika siswa salah saat
menjelaskan
presentasi maka, guru
Klarifikasi
mengklarifikasi
dengan pernyataan
yang benar
12. Siswa merangkum
Merangkum hal-hal yang telah
dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

I. Penilaian
Kompetensi dan Teknik Penilaian
a. Kognitif : Tes tulis (pretest dan postest)
b. Afektif : Lembar Observasi
c. Psikomotorik : Laporan

Bentuk Instrumen
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Rubrik Penilaian
c. Pedoman Skoring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Lampiran 5: Lembar Kerja Siswa (LKS)


Lembar Kerja Siswa 1

Nama :
Kelas/ Kelompok :

A. Judul : Pengertian Bioteknologi dan Prinsip Dasar Bioteknologi


B. Tujuan Pembelajaraan
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian bioteknologi modern maupun
bioteknologi konvensional.
2. Siswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip dasar bioteknologi modern
maupun bioteknologi konvensional.

C. Alat dan Bahan


1. Buku Biologi kelas XII semester 2
2. Internet

D. Cara Kerja
1. Membentuk kelompok kecil terdiri dari 4 orang.
2. Setiap kelompok mencari referensi dari buku maupun internet mengenai
perbedaan dan prinsip-prinsip dasar bioteknologi modern maupun
konvensional.
3. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk semua kelompok
4. Melakukan diskusi kelompok mengenai pengertian dan prinsip -prinsip dasar
bioteknologi modern maupun bioteknologi konvensional
5. Mempresentasikan hasil yang sudah didapat dari diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

E. Hasil Diskusi

1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi ?


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Jelaskan dua kelompok besar dalam bioteknologi
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Sebutkan kelebihan dan kelemahan bioteknologi konvensional
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………
4. Sebutkan kelebihan dan kelemahan bioteknologi modern
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Memanfaatkan organisme dalam tingkat seluler atau molekuler disebut
dengan kelompok bioteknologi, Mengapa?
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………

F. Kesimpulan
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Lembar Kerja Siswa 2

Nama :
Kelas/ Kelompok :

A. Judul : Jenis Produk - Produk Bioteknologi


B. Tujuan Pembelajaraan
1. Siswa mampu membedakan jenis-jenis produk bioteknologi modern maupun
bioteknologi konvensional.

C. Alat dan Bahan


1. Kartu Gambar
2. Kartu Konsep

D. Cara Kerja
1. Membagi siswa dalam kelompok kecil terdiri dari 4 orang
2. Setiap kelompok akan mendapatkan kartu gambar dan kartu keterangan
3. Mencocokan kartu gambar dengan kartu ketarangan yang sudah diberikan oleh
guru.
4. Menuliskan jawaban pada tabel yang sudah disedakan
5. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

E. Hasil Pengamatan

No Gambar Konsep

Dst

F. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

1) Kartu Gambar

A B
C

E F
D

2) Kartu Konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Lembar Kerja Siswa 3


Nama :
Kelas/ Kelompok :

A. Judul : Pembuatan Yoghurt Susu UHT (Ultra high temperature) dengan perisa
sari ubi jalar ungu

B. Tujuan Pembelajaraan
1. Siswa mampu membuat produk bioteknologi konvensional
2. Siswa mampu mempresentasikan hasil akhir

C. Alat Dan Bahan


 Alat
1. Lemari Rak
2. Blender
3. Baskom
4. Saringan Kelapa
5. Saringan Kain
6. Panci stainless
7. Termometer alkohol
8. Timbangan Analitik
9. Gelas Ukur 50 ml
10. Gelas Ukur 100 ml
11. Gelas Ukur 500 ml
12. Toples Plastik
13. Indikator pH
14. Sendok
15. Kompor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

 Bahan
1. Susu UHT (Ultra high temperature) 2000 ml
2. Ubi Jalar ungu 500 gr
3. Jeruk Nipis 4 buah
4. Air Secukupnya
5. Gula pasir
6. Plain yoghurt Biokul
7. Plastik Warps
8. Label

D. Cara Kerja
a. Pembuatan perisa sari ubi jalar ungu
- Bersihkan ubi jalar ungu, kemudian memotong secara dadu
- Rebus ubi jalar yang sudah dibersihkan, guna untuk mengempukkan daging ubi
jalar ungu sebelum dihaluskan menggunakan blender.
- Timbang ubi jalar ungu sebanyak 100 g, kemudian diblender menggunakan
perbandingan1:2 (100 g:200 ml) selama 3 menit
- Saring sari ubi jalar ungu yang sudah diblender menggunakan saringan kelapa
1x, kemudian menggunakan saringan kain 1x.
- Rebus sari ubi jalar ungu selama 2 menit
- Sari ubi jalar ungu siap dijadikan perisa dan pewarna yoghurt susu UHT

b. Pembuatan Yoghurt

- Panaskan susu UHT sampai suhu 80℃ – 90℃ sambil diaduk (pasteurisasi)
- Diamkan susu UHT hingga suhu 40−43℃
- Masukan perasan jeruk nipis hingga pH turun mencapai angka 4 yang bersifat
asam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

- Tuangkan susu UHT kedalam toples plastik yang sudah disiapkan, sebanyak 100
ml ditakar menggunakan gelas beker 100 ml .
- Timbang plain yoghurt sebanyak 10 gr, sesuai dengan 10% pemberian susu
UHT.
- Tambahkan perisa sari ubi jalar ungu (Ipomomea batatas L) yang telah dibuat
sebanyak 10 ml, 15 ml, 20 ml dan kontrol (tanpa penambahan perisa) ditakar
menggunakan gelas beker 50 ml.
- Inkubasi/Fermentasi dalam suhu ruang selama 24 jam
- Yoghurt ubi jalar ungu siap di uji organoleptik.

a. Uji Organoleptik
1. Uji rasa perisa

- Ambil setiap sampel yoghurt sebanyak 1 sendok

- Rasakan sampel menggunakan indera perasa yaitu lidah

- Tuliskan rentan nilai, dilembar angket uji organoleptik

- Pengerjaan dilakukan oleh 20 panelis

2. Uji Warna

- Ambil setiap cup sampel yoghurt

- Lihat warna yang terdapat pada yoghurt tersebut menggunakan indera

penglihatan yaitu mata.

3. Uji Tekstur

- Ambil setiap sampel yoghurt sebanyak 1 sendok

- Rasakan tesktur kekentalan yoghurt dengan menggunakan lidah

.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

4. Uji Aroma Perisa

- Ambil setiap sampel yoghurt sebanyak 1 sendok

- Cium aroma perisa ubi jalar ungu, menggunakan indera pembau yaitu hidung.

5. Uji Rasa Asam Yoghurt

- Ambil sampel yoghurt menggunakan sendok

- Rasakan rasa asam yang terdapat di yoghurt menggunakan indera perasa yaitu

lidah bagian sisi bagian belakang.

6. Uji Kesukaan Yoghurt

- Dari kelima pertanyaan mengenai uji organoleptik, panelis menentukan tingkat

kesukaan terhadap produk yoghurt yang dihasilkan

E. Hasil Pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANGKET UJI ORGANOLEPTIK


YOGHURT SUSU UHT DENGAN PENAMBAHAN PERISA UBI JALAR UNGU
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Merokok/Tidak :
Sudah pernah menjadi panelis organoleptik:

Berilah tanda (√) dengan ketentuan di bawah ini


Pernyataan 1 2 3 4 5
Rasa Perisa Sangat tidak Tidak berasa ubi Kurang berasa Berasa ubi jalar Sangat berasa ubi
berasa ubi jalar jalar ungu ubi jalar ungu ungu jalar ungu
ungu
Warna Sangat tidak Tidak Menarik Kurang Menarik Menarik Sangat Menarik
menarik
Tekstur Sangat tidak Tidak kental Kurang kental Kental Sangat Kental
kental
Aroma Sangat tidak Tidak beraroma Kurang beraroma Beraroma ubi Sangat beraroma
beraroma ubi ubi jalar ungu ubi jalar ungu jalar ungu ubi jalar ungu
jalar ungu

115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Rasa Asam Sangat tidak Tidak asam Kurang asam Asam Sangat Asam
asam
Kesukaan Sangat tidak suka Tidak suka Kurang suka Suka Sangat suka

E. Hasil Pengamatan

No Pertanyaan A B C D E F G H I J K L M N O P
1 Rasa Perisa
2 Warna
3 Tekstur
4 Aroma
5 Rasa Asam
6 Kesukaan
Total Skor
Nilai Rata-rata

F. Kesimpulan
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………

116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Lampiran 6: Instrumen Penilaian


Instrumen Penilaian Kognitif
a. Kisi-kisi soal pretest
Soal Jumlah
Indikator
C1 C2 C3 C4 C5 C6 Soal
3.10.1
Menjelaskan
pengertian
1 1
bioteknologi
modern maupun
konvensional
3.10.2 2 1
Membedakan
prinsip-prinsip
dasar bioteknologi
konvensional
3.10.3 3 1
Mengklasifikasikan
produk
bioteknologi
berdasarkan
jenisnya
3.10.4 1
Menganalisis
peranan 4
bioteknologi dari
berbagai bidang
Total Skor 1 1 1 1 4
b. Soal Pretest
1. Deskripsikan pengertian bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional
(10)
2. Sebutkan kelebihan bioteknologi konvensional! max 3 (10)
3. Berdasarkan jenisnya bioteknologi dibagi menjadi? (10)
4. Bagaimana peranan bioteknologi dalam bidang farmasi? Jelaskan! (10)

Perhitungan nilai postest


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
Nilai= × 100
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

c. Soal Postest
Soal Jumlah
Indikator
C1 C2 C3 C4 C5 C6 Soal
3.10.1 1 1
Menjelaskan
pengertian
bioteknologi
modern maupun
konvensional
3.10.2 2 1
Membedakan
prinsip-prinsip
dasar bioteknologi
konvensional
3.10.3 3 1
Mengklasifikasikan
produk
bioteknologi
berdasarkan
jenisnya
3.10.4 4 1
Mengetahui
peranan
bioteknologi dari
berbagai bidang
Total Skor 1 1 1 1 4

d. Soal Postest
1. Yoghurt yang diproduksi skala besar dipabrik digolongkan sebagai bioteknologi
konvensional, atau bioteknologi modern? Jelaskan (10)
2. Jelaskan proses terbentuknya yoghurt (10)
3. Yohurt, dan tempe merupakan jenis produk bioteknologi? (20)
4. Sebutkan contoh dari peranan bioteknologi dalam bidang farmasi dan
kedokteran! max 4 (10)

Perhitungan Nilai Postest


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
Nilai= × 100
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Pedoman penilaian kognitif


a. Pretest
Kunci Jawaban Skor 10 Skor 5 Skor 0
Bioteknologi Siswa Siswa hanya Siswa tidak
konvensional menjelaskan menjelaskan menjawab atau
merupakan jenis penjelasan dengan singkat jawaban salah
bioteknologi yang bioteknologi dan kurang jelas
masih mengunakan konvensional dan
perlatan sederhana bioteknologi
serta belum modern dengan
menggunakan tepat dan jelas
rekayasa genetika
Bioteknologi
modern merupakan
bioteknologi
dengan
memanfaatkan agen
hayati yang telah
direkaysa secara in
vitro
Kelebihan Siswa Siswa hanya Siswa tidak
Biaya relatif murah, menjelaskan menjawab 1-2 menjawab atau
Teknologi relatif kelebihan kelebihan dari jawaban salah
sederhana, bioteknologi bioteknologi
pengaruh jangka konvensional konvensional
panjang biasanya dengan tepat dan
sudah diketahui benar
Bioteknologi Siswa benar Siswa hanya Siswa tidak
modern dan menyebutkan menjelaskan menjawab atau
bioteknologi salah satu jawaban salah
konvensional
Peranan Siswa Siswa hanya Siswa tidak
bioteknologi dalam menyebutkan menyebutkan 3 menjawab atau
bidang farmasi semua bidang contoh bidang jawaban salah
yaitu dalam yang berkaitan yang berkaitan
pembuatan antibodi dengan dengan
monoklonal, bioteknologi bioteknologi
pembuatan vaksin,
pembuatan
antibiotik, insulin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

b. Postest
Kunci Jawaban Skor 10 Skor 5 Skor 0
Tergolong Siswa menjawab Siswa hanya Siswa tidak
bioteknologi yoghurt tergolong menjawab menjawab atau
konvensioal, karena bioteknologi tergolong jawaban salah
yoghurt yang konvensional, bioteknologi
diproduksi, disertai konvensional,
memanfaatkan penjelasan tanpa
mikroba dan tidak lengkap memberikan
menggunakan penjelasan
rekayasa genetika
Suatu teknologi Siswa menjawab Siswa menjawab Siswa tidak
yang digunakan disertai disertai menjawab atau
sebagai alternatif penjelasan yang penjelasan yang jawaban salah
guna menjaga bahan lengkap kurang lengkap,
makanan menjadi yaitu hanya
lebih awet dan menyebutkan
memiliki nilai gizi salah satu aspek
yang tinggi dengan yang penting
cara fermentasi seperti dibantu
yang prosesnya oleh bakteri atau
dibantu oleh alternatif guna
mikroorganisme mengawetkan
atau bakteri asam dan menambah
laktat seperti nilai gizi
Lactobaccilus sp,
Streptococcus
thermophillus dan
Bifidobacterium
Bakteri Siswa menjawab Siswa hanya Siswa tidak
Streptoccocus dengan menjawab menjawab atau
thermophillus, menyebutkan 4 dengan jawaban salah
Lactobacillus bakteri dan menyebutkan 3-4
bulgaricus, penulisan ilmiah bakteri dengan
Lactobacillus dengan benar benar namun
acidophilus dan penulisan ilmiah
bifidobacterium kurang benar
Pembuatan antibodi Siswa menjawab Siswa hanya Siswa tidak
Monoklonal, dengan benar dan menjawab menjawab atau
pembuatan vaksin, lengkap mencapai 2-3 jawaban salah
pembuatan berjumlah 4 contoh
antibiotik, Insulin contoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Instrumen Penilaian Presentasi

Nama/kelompok :

Kelas :

Mata Pelajaran :

Judul Presentasi :

No Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai


1 Kemampuan mendeskripsikan gagasan
a. Ide pokok laporan
b. Keruntutan berpikir dan latar
15 %
belakang, masalah, tujuan, hasil
dan kesimpulan
c. Penggunaan bahasa indonesia
2 Kemampuan menjelaskan isi presentasi
a. Kelancaran menyampaikan
gagasan 15%
b. Kejelasan metode dan prosedur
kerja
3 Kemampuan menunjukkan orisinalitas
a. Bukti empirik atas argumen 15%
b. Konsistensi argumentasi
4 Kemampuan menjelaskan inovasi dan
manfaat
a. Sifat kebaruan hasil karya
15%
b. Kesesuaian antara materi
penulisan dengan penugasan
dari guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

5 Kemampuan mempertahankan konsep


dalam menjawab pertanyaan
a. Kemampuan berargumentasi,
ketangguhan dan konsistensi,
berkomunikasi lisan
b. Keruntutan dalam penalaran 20%
c. Ketepatan dalam menjawab
pertanyaan
d. Akurasi uraian materi dengan
kesimpulan

6 Kemampuan menjelaskan hasil

a. Originalitas atas keaslian karya


15%
b. Keefektifan atau pencapain
tujuan
c. Dampak atau Manfaat
7 Sikap dalam presentasi
a. Kerapian 5%
b. Kesopanan

Catatan : Skor 1-5 (1. sangat kurang; 2.kurang; 3.cukup; 4.baik ; 5.sangat baik)

Nilai = Bobot X skor


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Pedoman Penilaian Presentasi

Aspek Penilaian Skor Rubrik


1 Jika tidak ada aspek yang terpenuhi
2 Jika hanya satu aspek saja yang terpenuhi
Kemampuan 3 Jika hanya dua aspek yang terpenuhi
mendeskripsikan gagasan 4 Jika hanya dua aspek yang terpenuhi dan
tepat
5 Jika ketiga aspek terpenuhi dan lengkap
1 Jika tidak ada kedua aspek yang terpenuhi
2 Jika hanya satu aspek yang terpenuhi
Kemampuan menjelaskan Jika hanya satu aspek yang terpenuhi dan
3
isi presentasi tepat
4 Jika kedua aspek terpenuhi
5 Jika kedua aspek terpenuhi dan tepat
Jika kedua aspek tidak terpenuhi dan tidak
1
lengkap
Kemampuan 2 Jika salah satu aspek tidak terpenuhi
menunjukkan orisinalitas 3 Jika hanya satu aspek terpenuhi dan lengkap
4 Jika hanya dua aspek tidak terpenuhi
5 Jika kedua aspek terpenuhi dan lengkap
Jika kedua aspek tidak terpenuhi dan tidak
1
lengkap
Jika hanya salah satu aspek terpenuhi dan
2
Kemampuan menjelaskan tidak lengkap
inovasi dan manfaat Jika kedua aspek kurang terpenuhi dan
3
kurang lengkap
4 Jika salah satu aspek terpenuhi dan lengkap
5 Jika kedua aspek terpenuhi dan lengkap
1 Jika tidak ada aspek terpenuhi
Kemampuan
2 Jika hanya satu aspek yang terpenuhi
mempertahankan konsep
3 Jika hanya dua aspek yang terpenuhi
dalam menjawab
4 Jika hanya tiga aspek yang terpenuhi
pertanyaan
5 Jika keempat aspek terpenuhi
1 Jika ketiga aspek tidak terpenuhi
Jika dua aspek kurang terpenuhi da satu
2
Kemampuan menjelaskan aspek tidak muncul
hasil 3 Jika ketiga aspek kurang terpenuhi
Jika hanya dua aspek terpenuhi dan satu
4
aspek kurang terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Aspek Penilaian Skor Rubrik


5 Jika ketiga aspek terpenuhi
1 Jika kedua aspek tidak terpenuhi
Jika hanya salah satu aspek yang kurang
2
terpenuuhi
Sikap dalam presentasi
3 Jika hanya satu aspek yang terpenuhi
4 Jika kedua aspek kurang terpenuhi
5 Jika kedua aspek terpenuhi

Instrumen Penilaian Kinerja

Kelas :
Kelompok :

Skor
No Aspek Kategori Penilaian
1 2 3
Persiapan Alat dan Bahan
1
Prosedur pembuatan Yoghurt
2 Pelaksanaan
Prosedur uji organoleptik

Membersihkan dan
Kegiatan mengembalikan alat/bahan
3
Akhir Mengumpulkan laporan

Skor Total :
Nilai :

Perhitungan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
Nilai= × 100
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Pedoman Penilaian Kinerja

Skor
Aspek
1 2 3
1. Persiapan
Alat dan Bahan Alat dan bahan yang Alat dan bahan yang Alat dan bahan yang
digunakan tidak digunakan tidak lengkap digunakan lengkap dan
lengkap dan anggota dan tetapi anggota anggota kelompok
kelompok tidak kelompok mengetahui mengetahui semua
mengetahui semua kegunaan alat kegunaan alat
kegunaan alat
2. Pelaksanaan
Prosedur Tidak sesuai Sesuai prosedur tetapi Sesuai prosedur dan
pembuatan prosedur yang tertera kurang konsisten selalu konsisten
Yoghurt di LKS
Prosedur Uji Tidak sesuai Sesuai prosedur tetapi Sesuai prosedur dan
Organoleptik prosedur yang tertera kurang konsisten selalu konsisten
pada LKS
3. Kegiatan Akhir
Membersihkan Tidak membersihkan Alat dan bahan hanya Alat dan bahan sudah
dan dan mengembalikan dibersihkan namun tidak dibersihkan dan
mengembalikan alat/bahan yang dikembalikan, atau alat dikembalikan dengan
alat/bahan digunakan bahan tidak dibersihkan lengkap
namun dikembalikan.
Mengumpulkan Tidak Mengumpulkan laporan, Mengumpulkan
Laporan mengumpulkan tidak tepat waktu (lebih laporan tepat waktu
laporan dari 2 hari)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Instrumen Penilaian Afektif


Kelas : XII
Materi : Bioteknologi Konvensional
Indikator Jumlah
No Nama Nilai
Percaya Diri Tanggung Jawab Disiplin Skor

Dst

Kategori:
3 = Baik
2= Cukup
1 = Kurang

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡


Nilai= 𝑋 100
9

Keterangan
Nilai Kategori

91-100 Amat Baik

81-90 Baik

71-80 Cukup

60-70 Kurang

<60 Sangat Kurang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Rubrik Penilaian Afektif

Aspek yang Skor Rubrik


dinilai
Mampu menyampaikan pendapat, mampu
3 mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas,
Percaya Diri dan berani mempertahankan pendapat
2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Mampu mengumpulkan tugas tepat waktu, selalu
3 membawa bahan praktikum serta mengembalikan
Tanggung Jawab alat praktikum pada tempatnya
2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Masuk laboratorium tepat waktu, patuh pada tata
3 tertib/aturan sesuai dengan ketentuan yang
Disiplin berlaku.
2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat

Format Laporan Tertulis

A. Acara Praktikum (judul, hari/tanggal, tempat) (5)


B. Tujuan Praktikum (5)
C. Dasar Teori (15)
D. Alat bahan dan cara kerja (10)
E. Hasil pengamatan (20)
F. Kesimpulan (10)
G. Daftar Pustaka (5)
H. Lampiran (5)

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ


Nilai= × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Pedoman Penilaian Laporan Tertulis

Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penilaian


Hanya mencantumkan 1
1
komponen lengkap
Mencantumkan 2 komponen
2
lengkap
Mencantumkan 3 komponen
3
A. Acara Praktikum lengkap
Mencantumkan semua
4 komponen namun ada yang tidak
lengkap
Mencantumkan dengan lengkap
5
dan benar
Tidak mencantumkan tujuan
1
praktikum
Mencantumkan tujuan praktikum
2 namun tidak sesuai dengan
percobaan yang dilakukan
B. Tujuan Mencantumkan tujuan praktikum
3
namun bahasa kurang jelas
Mencantumkan tujuan praktikum
4
namun kurang jelas
Mencantumkan tujuan praktikum
5
dengan lengkap dan benar
1 Tidak mencantumkan dasar teori
Mencantumkan dasar teori tetapi
3 tidak sesuai dengan topik
praktikum
Mencantumkan dasar teori sesuai
6 dengan topik percobaan tetapi
kurang lengkap
Mencantumkan dasar teori sesuai
C. Dasar Teori
9 dengan topik percobaan namun
penulisan kurang sistematis
Mencantumkan dasar teori
11 sesuai, kalimat sistematis namun
tidak disertai sumber
Mencantumkan dasar teori sesuai
15 dengan topik percobaan lengkap,
sistematis dan disertai sumber
D. Alat, bahan dan 1 Tidak mencantumkan alat, bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penilaian


cara kerja dan cara kerja
Hanya mencantumkan salah satu
3
komponen
4 Mencantumkan 2 komponen
Mencantumkan 3 komponen
6
namun kurang lengkap
Mencantumkan 3 komponen
8
namun kurang lengkap
Mencantumkan semua
10 komponen dengan lengkap,
benar dan sistematis
Tidak mencantumkan hasil
1
pengamatan
Parameter uji organoleptik yang
5
diuji tidak lengkap
Parameter uji organoleptik yang
8 diuji lengkap akan tetapi data
kurang lengkap
E. Hasil Pengamatan Data yang dituliskan lengkap
10 tetapi tidak rapi dan tidak
sistematis
Data yang dituliskan lengkap
15 tetapi dan rapi namun tidak
sistematis atau sebaliknya
Data yang dituliskan lengkap,
20
rapi dan sitematis
Tidak mencantumkan
1
pembahasan
Pembahasan tidak sesuai dengan
5
poin pembahasan
Pembahasan sesuai dengan poin
10 pembahasan akan tetapi kurang
lengkap
F. Pembahasan Pembahasan sesuai dengan poin
15 pembahasan namun kurang
didasari dengan teori
Pembahasan sesuai dengan poin
pembahasan, lengkap dan
20
didasarkan pada teori namun
sedikit
25 Pembahasan sesuai dengan poin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penilaian


pembahasan, lengkap dan
didukung dengan teori yang kuat
Tidak mencantumkan
1
kesimpulan
Kesimpulan tidak menjawab
2
tujuan
Kesimpulan mengarah pada
4
tujuan namun kurang lengkap
G. Kesimpulan Kesimpulan mengarah pada
tujuan, lengkap namun masih
8 mencantumkan hal yang
seharusnya berada di
pembahasan
Kesimpulan mengarah pada
10
tujuan, lengkap dan singkat
Tidak mencantumkan daftar
1
pustaka
Mencantumkan daftar pustaka
namun tidak lengkap
2

Mencantumkan daftar pustaka


lengkap, namun masih banyak
3
H. Daftar Pustaka bersumber dari blog

Mencantumkan daftar pustaka


lengkap dan sumber yang
4
terpercaya (bukan blog) namun
penulisan belum benar
Mencantumkan daftar pustaka
5 lengkap, sumber terpercaya dan
penulisan sudah benar
1 Tidak mencantumkan lampiran
Mencantumkan lampiran namun
I. Lampiran 3
tidak disertai keterangan
(dokumentasi)
Mencantumkan lampiran,
5
lengkap dan disertai keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

Lampiran 7: Dokumentasi Penelitian

“ Pembuatan Sari Ubi Jalar Ungu”

Menimbang ubi jalar ungu sebanyak 100 gr

Merebus ubi jalar ungu sampai setengah


matang

Proses penghancuran ubi jalar ungu


menggunakan blender dengan perbandingan
1:2 (100gr:200ml)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Proses penyaringan menggunakan saringan


kelapa

Proses penyaringan menggunakan kain


saring

Proses perbusan sari ubi jalar ungu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

Tahap Pembuatan Yoghurt

Susu UHT (Ultra high temperature)

Proses penuangan susu UHT (Ultra high


temperature)

Proses pasteurisasi susu, penurunan


suhu mencapai 40℃
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Pengemasan Yoghurt

Menakar susu UHT sebanyak 100 ml,


menggunakan gelar ukur

Menakar perisa sari ubi jalar ungu,


sebanyak 10 ml, 15ml dan 20 ml.

Plain Biokul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Menimbang biokul plain sebanyak 10 gr

Penyimpanan Yoghurt

Hasil fermentasi selama 24 jam dan siap


untuk organoleptik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

Pengecekan nilai pH akhir menunjukkan


angka asam yaitu 4

Saat uji organoleptik

Dokuemntasi panelis saat menilai


parameter aroma

Dokumentasi panelis saat menilai


parameter tekstur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

Anda mungkin juga menyukai