Anda di halaman 1dari 175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR


LIMBAH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG
PANJANG (Vigna sinensis)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :
Yosep Karolus Pati Baon
131434044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR


LIMBAH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG
PANJANG (Vigna sinensis)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :
Yosep Karolus Pati Baon
131434044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Karya yang sederhana ini kupersembahkan


untuk :
Keluarga Tercinta
Sahabat dan Teman – temanku
Almamaterku
USD dan Program Studi Pendidikan Biologi

Motto

Someone who never made a mistake, never tried


new thing
Albert Einstein

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat, rahamat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair
Limbah Ikan Nila (Oreochormis niloticus) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Kacang Panjang (Vigna Sinensis)”.
Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana
pada Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Kuasa yang senantiasa menyertai, memberkati dan
menuntun penulis selama perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini yang
pada akhirnya semua dapat berjalan dengan baik dan lancar.
2. Universitas Sanata dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Biologi.
3. Drs. Antonius Tri Priantoro, M. For. Sc selaku ketua Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.
4. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. Selaku dosen pembimbing yang selalu
sabar dalam membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian,
memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi penulis selama penelitian
dan penulisan laporan serta selalu memberikan semangat sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini
5. Bapak dan ibu dosen yang telah mengajar dan mendidik penulis dengan baik
selama belajar di Program Studi Pendidikan Biologi
6. Segenap Staff karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan
melayani segala keperluan akademis penulis
7. Bapak Slamet dan Kakak Elias Lamanepa yang dengan senang hati membantu
penulis dalam melaksanakan penelitian di Kebun Penelitian Pendidikan
Biologi Universitas Sanata Dharma

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR
LIMBAH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG
(Vigna sinensis)

Yosep Karolus Pati Baon


Universitas Sanata Dharma
2017
Kacang panjang adalah salah satu tanaman hortikultura yang banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia baik sebagai sayuran maupun lalapan
karena memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap dan bermanfaat seperti
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin B dan C. Namun
produksi tanaman kacang panjang dari tahun ke tahun terus mengalami
penurunan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
produktivitas tanaman kacang panjang adalah dengan perlakuan pupuk cair dari
limbah ikan nila. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
pupuk cair limbah ikan nila terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang
panjang serta mengetahui konsentrasi pupuk yang memberikan hasil terbaik
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang.
Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap satu faktor,
yaitu konsentrasi pupuk cair dari limbah ikan nila yang terdiri dari 5 tingkat
perlakuan, yaitu : P0(tanpa perlakuan pupuk), P1 (3%), P2 (6%), P3 (9%), dan P4
(12%) dengan 7 pengulangan. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman,
jumlah daun, jumlah bunga, jumlah polong, panjang polong, dan berat polong.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dengan taraf signifikan
0.05 dilanjutkan uji Duncan dengan taraf signifikan 0.05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukkan dengan pupuk cair dari
limbah ikan nila memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan tinggi
tanaman, jumlah daun, dan jumlah bunga, namun tidak memberikan pengaruh
yang nyata terhadap peningkatan jumlah polong, panjang polong, dan berat
polong. Pupuk dengan konsentrasi 3% (P1) yang paling efektif dalam
meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah polong
paling baik.
Kata kunci : Vigna sinensis, pupuk cair limbah ikan nila, pertumbuhan, produksi

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

THE EFFECT OF ORGANIC LIQUID FERTILIZIER MADE FROM


TILAPIA FISH WASTE (Oreochormis niloticus) TOWARD THE GROWTH
AND PRODUCTION OF LONG BEAN (Vigna sinensis)
Yosep Karolus Pati Baon
Sanata Dharma University
2017
ABSTRACT
Long beans is horticulture plants much used by the Indonesian people
both as vegetable for having the content of nourished enough complete like
protein, fat, the carbohydrate, calcium, phosphorus, theiron, vitamins B and C.
However, beans production from year to year continues to descreased. One way
that can be done to increase production of the beans plants are with the treatment
of liquid fertilizer from tilapia fish waste. This study aims to determine the effect
to liquid fertilizer concentration of tilapia fish waste on the growth and
production of long beans plants and to know the concentration of fertilizer that
gives the best results on the growth and production of long beans plant.
This research was conducted with 1 factor Completely Randomized
Design, that is the concentration of liquid fertilizer from tilapia fis waste
consisting of 5 treatments level: with P0 (without fertilizer treatment), P1(3%), P2
(6%), P3 (9%) and P4 (12%) with 7 replications. Parameter observed were plant
heigt, number ofleaves, number of flowers, number of pods, leg length and weight
of pods. The data obtained wereanalyzed using ANOVA with significant level of
0.05 folowed by Duncan test with significant level of 0.05.
The result showed that fertilization with liquid fertilizer from tilapia waste
gives a significant effect on the increase of plant height, the number of leaves and
the number of pods, the length of pods and the weigth of pods. Fertilizer with a
concentration of 3% are most effective increasing plant height growth, number of
leaves and of good pods.

The key word: Vigna radiate, Organic liquid fertilizer, Tilapia fish, the growth,
production

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............. vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
ABSTRACT .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
1. Bagi Masyarakat ............................................................................... 7
2. Bagi Peneliti ..................................................................................... 7
3. Bagi Dunia Pendidikan..................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 8
A. Teori yang Terkait................................................................................. 8
1. Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis) ..................................... 8
a. Klasifikasi Tanaman Kacang Panjang ................................. 8
b. Morfologi Tanaman Kacang Panjang .................................. 9
c. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Panjang ........................ 11
d. Teknik Budidaya Tanaman Kacang Panjang ..................... 12
2. Tinjauan Umum Pupuk Organik Cair ............................................ 19
3. Pengertian Limbah Perikanan ........................................................ 21
4. Ikan Nila ......................................................................................... 23
a. Klasifikasi Ikan Nila ......................................................... 23
b. Morfologi Tanaman Ikan Nila .......................................... 24

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Kandungan Gizi Ikan Nila ................................................ 25


5. Air Cucian Beras/ Leri ................................................................... 26
6. Tetes Tebu ...................................................................................... 27
7. Effektivitas Mikroorganisme-4 (EM-4) .......................................... 28
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ 31
C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 34
D. Hipotesa .............................................................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 37
A. Jenis Penelitian.................................................................................... 37
B. Rancangan Penelitian .......................................................................... 37
C. Variabel Penelitian .............................................................................. 38
D. Batasan Penelitian ............................................................................... 38
E. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................... 40
F. Cara Kerja ........................................................................................... 41
1. Persiapan Alat dan Bahan .............................................................. 41
2. Pembuatan Pupuk Organik Cair Limbah Ikan Nila ....................... 41
3. Penanaman Tanaman Kacang Panjang .......................................... 42
a. Persiapan Benih .................................................................. 42
b. Penyemaian Benih .............................................................. 43
c. Persiapan Media Tanam ..................................................... 43
d. Pemindahan Bibit Kacang Panjang Ke Polibag ................. 44
e. Penyusunan Polibag ........................................................... 44
f. Penyulaman ........................................................................ 45
4. Perlakuan ........................................................................................ 45
5. Pemeliharaan .................................................................................. 47
a. Penyiraman ......................................................................... 47
b. Pembuatan Lanjaran/ajir .................................................... 47
c. Penyiangan ......................................................................... 47
d. Pengendalian Hama Penyakit ............................................. 47
6. Panen .............................................................................................. 48
7. Pengambilan Data .......................................................................... 48
a. Pertumbuhan Tanaman ..................................................... 48
b. Produktivitas Tanaman ..................................................... 49
G. Tabulasi Data ...................................................................................... 49
H. Analisis Data ....................................................................................... 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 55

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 55


1. Tinggi Batang ................................................................................. 55
2. Jumlah Daun ................................................................................... 58
3. Jumlah Bunga ................................................................................. 61
4. Jumlah Polong ................................................................................ 63
5. Panjang Polong............................................................................... 66

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Berat Polong ................................................................................... 67


B. Pembahasan......................................................................................... 69
1. Pengaruh POC Limbah Ikan Nila Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Kacang Panjang .............................................................. 69
2. Pengaruh Poc Limbah Ikan Nila Terhadap Produksi
Tanaman Kacang Panjang .............................................................. 76
C. Faktor Lain Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Kacang Panjang .................................................................. 77
D. Keterbatas Dalam Penelitian .............................................................. 80

BAB V IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN ......................... 81

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 83

1. Kesimpulan .......................................................................................... 83
2. Saran ...................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 83

LAMPIRAN ...................................................................................................... 90

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kandungan Nutrisi Ikan Nila .............................................................. 4

Tabel 1.2 Kandungan Yang Terdapat Pada Jeroan Ikan .................................... 4

Tabel 2.1 Kandungan Gizi Ikan Nila ................................................................ 25

Tabel 2.2 Komposisi Tetes Tebu (Molase) ....................................................... 27

Tabel 2.3 Komposisi Bioaktivator EM-4 .......................................................... 30

Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Tinggi Batang Kacang Panjang ........................... 49

Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Jumlah Daun ........................................................ 49

Tabel 3.3 Hasil Penghitungan Jumlah Bunga ................................................... 50

Tabel 3.4 Hasil Penghitungan Jumlah Polong .................................................. 50

Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Panjang Polong .................................................... 50

Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Berat Polong ........................................................ 51

Tabel 4.1 Rata-rata Pertumbuhan Tinggi Batang Kacang Panjang................... 56

Tabel 4.2 Rata-rata Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Kacang Panjang .... 58

Tabel 4.3 Rata-rata Pertumbuhan Jumlah Bunga Tanaman Kacang Panjang ... 61

Tabel 4.4 Rata – rata Jumlah Polong pada Tiap Kali Panen ............................. 64

Tabel 4.5 Rata – rata Panjang Polong Tanaman Kacang Panjang (cm)............ 66

Tabel 4.6 Rata – rata Berat Polong (g) Setiap Kali Masa Panen ...................... 68

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Morfologi Ikan Nila ...................................................................... 25

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ......................................................................... 35

Gambar 3.1 Penyusunan Polibag ...................................................................... 45

Gambar 3.2 Tabel Variabel View pada Tinggi Batang Kacang Panjang .......... 52

Gambar 3.3 Tabel Data Uji SPSS 16.0 Tinggi Batang ..................................... 53

Gambar 3.4 Kotak Dialog SPSS Uji ANOVA 1 Faktor ................................... 53

Gambar 3.5 Kotak Dialog Lanjutan Uji ANOVA 1 Faktor .............................. 54

Gambar 4.1 Rerata Pertumbuhan Tinggi Batang pada Setiap Perlakuan.......... 55

Gambar 4.2 Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Kacang Panjang ....................... 59

Gambar 4.3 Rata-rata Jumlah Bunga Tanaman Kacang Panjang ..................... 62

Gambar 4.4 Rata-rata Jumlah Polong Setiap Perlakuan Tiap Kali Panen ....... 64

Gambar 4.5 Rata-rata Polong Pada Tiap Kali Masa Panen .............................. 67

Gambar 4.6 Rata-rata Berat Polong Setiap Kali Panen..................................... 68

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus .......................................................................................... 90

Lampiran 2. RPP ............................................................................................... 96

Lampiran 3. LKS ............................................................................................. 107

Lampiran 4. Instrumen Penilaian Sikap .......................................................... 113

Lampiran 5. Instrumen Penilaian Psikomotor ................................................. 115

Lampiran 6. Instrumen Penilaian Kegiatan Presentasi ................................... 117

Lampiran 7. Rubrik Penilaian Laporan Praktikum ......................................... 119

Lampiran 8. Postest ......................................................................................... 121

Lampiran 9. Data Mentah Tinggi Batang Kacang Panjang ............................ 125

Lampiran 10. Data Mentah Jumlah Daun Kacang Panjang ............................ 127

Lampiran 11.Data Mentah Jumlah Bunga Kacang Panjang ........................... 129

Lampiran 12. Data Mentah Jumlah Polong Kacang Panjang ......................... 131

Lampiran 13. Data Mentah Panjang Polong Kacang Panjang ........................ 132

Lampiran 14. Data Mentah Berat Polong Kacang Panjang ............................ 133

Lampiran 15. Hasil Uji Normalitas Data Pertumbuhan dan Produksi ............ 135

Lampiran 16. Hasil Uji Homogenitas Data Pertumbuhan dan Produksi ........ 138

Lampiran 17. Hasil Uji ANOVA Data Pertumbuhan dan Produksi ............... 141

Lampiran 18. Data pH dan Kelembaban Tanah .............................................. 146

Lampiran 19. Data Suhu ................................................................................. 148

Lampiran 20. Hasil Uji Kandungan Unsur Hara NPK pada Pupuk

Organik Cair Limbah Ikan Nila ................................................ 150

Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian ............................................................ 151

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tanah yang sangat

subur sehingga tidak heran jika di Indonesia budidaya tanaman hortikultura

seperti sayur–sayuran telah memberikan konstribusi yang besar, hal ini

dikarenakan sayur dibutuhkan setiap hari untuk melengkapi gizi tubuh

manusia. Seiring dengan bertambahnya penduduk dan meningkatnya

kesadaran akan gizi, permintaan sayur juga terus bertambah. Salah satu

sayuran yang menjadi pilihan masyarakat adalah kacang panjang (Vigna

sinensis).

Kacang panjang adalah tanaman hortikultura yang banyak dimanfaatkan

oleh masyarakat sebagai sayuran. Kacang panjang yang merupakan Familia

Fabaceae memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap yakni protein, lemak,

karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin B dan C (Irfan, 1992). Walaupun

memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap dan banyak dimanfaatkan oleh

masyarakat namun produksi dari kacang panjang ini terus menurun.

Berdasarkan data statistik pertanian secara nasional, produksi rata–rata

tanaman kacang panjang di Indonesia tahun 2010 adalah 489.449 ton dan

mengalami penurunan sebanyak 31,142% pada tahun 2011 yaitu dengan rata–

rata produksi sebanyak 458.307 ton (Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan,

2012). Di Provinsi Gorontalo pada tahun yang sama dengan luas panen 182

ha (hektar) mengalami penurunan sebanyak 26,01% yaitu tahun 2010 dengan

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

produksi sebanyak 7,91 ton sedangkan tahun 2011 produksinya 5,85 ton.

Pada tahun 2012 luas areal kacang panjang di Indonesia mencapai 79.623 ha

dengan produksi total 458.307 ton serta produktivitasnya 5,76 ton/ha

(Direktorat Jendral Hortikultura, 2011).

Dalam meningkatkan produksi tanaman kacang panjang terdapat banyak

hal yang perlu diperhatikan mulai dari teknik budidayanya, cara

pengelolaannya dan cara perwatannya. Faktor paling menentukan dan

berpengaruh terhadap produktivitas suatu tanaman adalah pemberian pupuk

atau unsur hara. Unsur hara memiliki peran yang sangat penting terhadap

pertumbuhan suatu tanaman karena apabila tanaman kekurangan unsur hara

maka pertumbuhan dari tanaman tersebut akan terhambat.

Dewasa ini dalam upaya meningkatkan produksi tanaman budidaya masih

banyak petani yang menggunakan pupuk kimia, padahal telah diketahui

bahwa penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dan terus-menerus dapat

menyebabkan dampak yang buruk untuk kesuburan tanah, tanaman dan

menambah polusi lingkungan yang memberikan pengaruh buruk bagi

kesehatan manusia (Lingga dan Marsono, 2001). Dengan demikian salah satu

alternatif yang baik untuk mengatasi permasalah di atas adalah pemberian

pupuk organik cair sebagai usaha peningkatan poduktivitas kacang panjang.

Salah satu bahan baku pembuatan pupuk organik cair adalah limbah ikan nila.

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu jenis ikan air

tawar yang dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Di Indonesia peluang

bisnis budidaya ikan air tawar seperti ikan nila sangat besar. Hal ini terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dari angka permintaan akan daging ikan nila yang cukup tinggi. Produksi ikan

nila dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Diketahui, dari tahun

2010 hingga tahun 2013 produksi ikan nila mengalami peningkatan yang

cukup signifikan dengan rata-rata kenaikan 34,85% (Direktorat Perikanan

Budidaya, 2013). Pada tahun 2011 berdasarkan perbandingan jumlah total

produksi ikan nila nasional terhadap total produksi ikan nila dunia, Indonesia

menempati urutan ketiga terbesar sebagai penghasil ikan nila dengan

memberikan share sekitar 20,3 % terhadap total produksi ikan nila dunia

(Fishstat FAO dalam Direktorat Perikanan Budidaya, 2013).

Meningkatnya produksi ikan nila merupakan pengaruh kebutuhan manusia

akan sumberdaya perikanan yang tinggi. Semakin tinggi tingkat konsumsi

manusia terhadap ikan nila maka limbah ikan nila yang dihasilkan pun akan

meningkat. Limbah ikan nila yang dihasilkan adalah ekor, sirip, kulit, tulang,

kepala dan jeroan ikan. Saat ini pemanfaatan limbah ikan masih sangat

rendah dikarenakan belum adanya penerapan pengelolaan serta penerapan

teknologi yang mendukung.

Menurut Ramlah dkk, (2016) dalam penelitian yang dilakukan diketahui

bahwa ikan nila memiliki kandungan gizi yang cukup. Berikut adalah

kandungan gizi yang dimiliki oleh ikan nila:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 1.1 Kandungan Gizi Ikan Nila

Kandungan Gizi (dalam 100 gram)


No. Zat Gizi Danau Mawang Danau Unhas
1 Karbohidrat 0,32 g 0,18 g
2 Protein 12,94 g 16,79 g
3 Lemak 0,10 g 0,18 g
4 Kalsium 4,7822 mg 3,027 mg
5 Fosfor 360,00 mg 610,00 mg
6 Besi 2,756 mg 0,835 mg

Menurut Sukarsa dalam Kurniawati (2004) jeroan ikan mengandung:

Tabel 1.2 Kandungan Yang Terdapat Pada Jeroan Ikan

Protein Serat Kasar Kadar Air Kadar Abu Kadar Ca Serat


Kadar P
36-57 % 0,05-2,38% 24-63% 5-17% 0,9-5% 1-1,9%

Berdasarkan keberadaaan kandungan nutrisi yang cukup pada ikan nila

maka limbah ikan nila seperti ekor, sirip, kulit, tulang, kepala dan jeroan

memiliki potensi untuk dimanfaatkan. Salah satu bentuknya adalah digunakan

sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik lengkap. Pupuk organik

lengkap merupakan pupuk dengan kandungan unsur hara makro masih

terbatas dan perlu dilengkapi dengan melakukan penambahan unsur hara lain

sehingga kandungan seperti N, P, K dari pupuk sesuai dengan yang

dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari

hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti sisa-sisa tanaman, fosil hewan,

kotoran hewan dan batu-batuan oraganik yang terbentuk dari tumpukan

kotoran hewan selama ratusan tahun (Simanungkalit dkk, 2006).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan bentuk, pupuk organik dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Penggunaan pupuk organik cair

pada tanaman dinilai dapat secara cepat mengatasi kekurangan unsur hara dan

mampu menyediakan hara secara cepat untuk membantu produktivtas suatu

tanaman (Hadisuwito, 2007). El-Tarabily dkk (2004) mengatakan bahwa

pupuk organik berbahan baku ikan mampu menyediakan sumber hara bagi

tamanan dan mampu menginduksikan Actinomycetes sp. dan Rhizobacteria

sp. dalam menghasilkan hormon pertumbuhan di sekitar area perakaran

tanaman.

Di dalam pupuk organik cair terkandung unsur hara makro dan mikro

esensial yang cukup tinggi. Seperti N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn,

dan bahan-bahan organik (Suryati, 2014). Pupuk organik cair memiliki

kelebihan yaitu mampu menyediakan hara dan mengatasi defisiensi hara

secara cepat. Kelebihan lainya dari penggunaan pupuk organik cair adalah

tidak merusak tanah, tanaman dan lingkungan serta tidak berdampak buruk

pada kesehatan manusia walaupun penggunaannya dilakukan secara terus-

menerus (Alex, 2012).

Memperkuat pernyataan di atas, maka dilakukan penelitian tentang

Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Limbah Ikan Nila (Oreochromis

niloticus) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Panjang

(Vigna sinensis). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

terletak pada penggunaan bahan pembuatan POC limbah ikan, yang mana

hanya berpusat pada limbah industri ikan nila, selain itu yang menjadi hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

baru pada penelitian ini adalah jenis tanaman yang digunakan serta parameter

pengukurannya. Tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah tanaman

kacang panjang dengan parameter ukurnya tidak hanya sebatas pertumbuhan

melainkan sampai pada produktivitas yang ditunjukkan. Peneliti berharap

penelitian ini dapat menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang

panjang yang optimal sehingga para petani dapat meningkatkan produksi

tanaman kacang panjang dengan kualitas yang baik.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pemberian pupuk organik cair limbah ikan nila berpengaruh

terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang?

2. Berapa konsentrasi pemberian pupuk organik cair limbah ikan nila

sehingga menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang

panjang yang optimal?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair limbah ikan nila

terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang

2. Mengetahui konsentrasi pemberian pupuk organik cair limbah ikan nila

sehingga menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang

panjang yang optimal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

Khususnya petani tanaman kacang panjang, hasil penelitian ini dapat

dijadikan informasi tentang pemanfaatan limbah ikan nila sebagai pupuk

organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang

2. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan terutama tentang pertumbuhan dan produksi

tanaman kacang panjang dengan pemberian pupuk organik cair limbah

ikan nila.

3. Bagi Dunia Pendidikan

a. Memberikan sumbangan data hasil penelitian menyangkut pupuk

organik cair limbah ikan nila.

b. Menambah wawasan dunia pendidikan terhadap pupuk organik

khusunya pupuk organik cair.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Yang Terkait

1. Tanaman Kacang Panjang

Tanaman kacang panjang adalah salah satu tanaman hortikultura

yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Di Indonesia

tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai sayuran maupun sebagai lalapan

karena rasanya yang enak. Kacang panjang termasuk dalam golongan

tanaman sayuran yang merupakan Familia Fabaceae. Selain memiliki

rasa yang enak, tanaman kacang panjang mengandung banyak zat gizi.

Kandungan gizi yang dimiliki antara lain: protein, vitamin A, thiamin,

riboflavin, besi, fosfor, kalium, vitamin C, folat, magnesium, dan mangan

(Haryanto dkk, 1999).

a. Klasifikasi Tanaman Kacang Panjang

Menurut Haryanto dkk (1999), tanaman kacang pajang

diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Classis : Angiospermae

Sub classis : Dicotyledone

Ordo : Rosales

Familia : Fabaceae

Genus : Vigna

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Spesies : Vigna sinensis L.

b. Morfologi Tanaman Kacang Panjang

1) Akar

Tanaman kacang panjang memiliki akar dengan sistem

perakaran tunggang. Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas

satu akar besar yang merupakan kelanjutan batang sistem

perakaran tanaman kacang panjang dapat menembus lapisan

tanah hingga kedalaman 60 cm. Akar tanaman kacang panjang

dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp. ciri adanya

simbiosis tersebut yaitu terdapat bintil-bintil akar di sekitar

pangkal akar (Pitojo, 2006)

2) Batang

Batang tanaman kacang panjang memiliki ciri-ciri liat, tidak

berambut, berbentuk bulat, panjang, bersifat keras, dan berukuran

kecil dengan diameter sekitar 0,6- 1 cm. Tanaman yang

pertumbuhannya bagus, diameter bantangnya dapat mencapai 1,2

cm lebih. Batang tanaman ini berwarna hijau tua dan bercabang

banyak yang menyebar rata sehingga tanaman rindang. Pada

bagian percabangan batang mengalami penebalan (Cahyono,

1986).

3) Daun

Daun kacang panjang merupakan daun majemuk yang

bersusun tiga helai. Daun berbentuk lonjong dengan ujung daun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

runcing (hampir segitiga). Tepi daun rata, tidak berbentuk, dan

memiliki tulang daun yang menyirip. Kedudukan daun tegak

agak mendatar dan memiliki tangkai utama. Daun tanaman ini

panjangnya antara 9-13 cm dan panjang tangkai daun 0,6 cm.

Permukaan daun kasar. Permukaan daun bagian atas berwarna

hijau tua, sedangkan pada permukaan daun bagian bawah

memiliki warna lebih muda. Ukuran daun kacang panjang sangat

bervariasi, yakni panjang daun antara 9- 15 cm dan lebar daun

antara 5- 8 cm (Cahyono, 1986).

4) Bunga

Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk,

tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau

keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih

keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm,

berwarna putih, bunga tanaman kacang panjang tergolong bunga

sempurna, yakni dalam satu bunga terdapat alat kelamin betina

(putik) dan alat kelamin jantan (benang sari) (Hutapea, 1994).

5) Buah

Buah kacang panjang berbentuk polong, bulat, dan ramping,

dengan ukuran panjang 10-80 cm. Polong muda berwarna hijau

sampai keputih-putihan, sedangkan polong yang telah tua

berwarna kekuning-kuningan. Pada setiap polong berisi 8- 20 biji

(Samadi, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

6) Biji

Biji kacang panjang memiliki bentuk bulat panjang dan agak

pipih, tetapi kadang-kadang juga terdapat sedikit melengkung.

Biji yang telah tua memiliki warna yang beragam, yaitu kuning,

coklat, kuning kemerah-merahan, putih, hitam, merah, dan putih

bercak merah (merah putih), tergantuk pada jenis dan varietasnya

(Cahyono, 1986).

c. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Panjang

1) Iklim

Suhu rata-rata harian agar tanaman kacang panjang dapat

beradaptasi dengan baik adalah 20-30°C dengan suhu optimum

25°C. Tanaman ini membutuhkan banyak sinar matahari. Tempat

yang terlindung (teduh) menyebabkan pertumbuhan kacang

panjang agak terlambat, kurus, dan berbuah jarang atau sedikit,

sedangkan curah hujan yang dibutuhkan adalah antara 600-1500

mm/tahun (Rukmana, 1995).

Kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan kacang

panjang antara 60- 80%. Kelembaban udara yang lebih tinggi

dari batasan tersebut memiliki pengaruh buruk terhadap

pertumbuhan tanaman, yaitu pertumbuhan tanaman tidak subur,

kurus, produksi dan kualitas polongnya rendah, sehingga apabila

penanaman ditunjukkan untuk pembenihan maka produksi biji

rendah (Cahyono, 1986).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

2) Tanah

Tanaman kacang panjang dapat diusahakan hampir pada

semua jenis tanah. Namun, untuk memperoleh hasil optimal,

akan lebih baik bila tanaman kacang panjang ditanam pada tanah

yang subur. jenis tanah yang paling cocok bagi pertumbuahn

tanaman kacang panjang adalah tanah yang berstruktur liat dan

berpasir dengan derajat keasaman (pH) tanah yang dibutuhkan

adalah 5,5- 6,5 (Rukmana, 1995).

3) Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat juga sangat berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman. Hal ini disebabkan

ketinggian tempat sangat berhubungan erat dengan kondisi iklim

(suhu, udara, kelembaban, udara curah hujan dan penyinaran

cahaya matahari) (Cahyono, 1986). Ketinggian tempat yang ideal

untuk tempat pembudidayaan tanaman kacang panjang adalah

daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 800 mdpl

(Kuswanto dkk, 2005).

d. Teknik Budidaya Tanaman Kacang Panjang

1) Pemilihan benih

Benih adalah biji yang dipersiapkan untuk budidaya tanaman

yang telah melalui proses seleksi sehingga dapat tumbuh menjadi

tanaman mudah (bibit), bibit kemudian tumbuh dewasa dan

menghasilkan bung, melalui peryerbukkan bunga berkembang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

menjadi buah atau polong. Menurut Balai Besar Pembenihan

(2013), ciri-ciri pemilihan mutu ekonomi benih yang tinggi

adalah sebagai berikut:

a) Daya kecambah minimal 80%

Benih yang tumbuh dari benih yang ditanam minimal 80%.

Hal tersebut ditetapkan guna menghindari penggunaan benih

yang banyak, sehingga dapat meningkatkan biaya produksi

b) Benih murni minimal 95%

Benih yang ada pada setiap varietas/ klon terdapat pada

varietas/ klon yang sama. Hal tersebut dilakukan guna

menghindari ketidakseragaman pertumbuhan dan ketahanan

terhadap hama/ penyakit yang akhirnya menyebabkan

produksi menurun

c) Benih bersih dari kotoran

Benih berstandar menghendaki tingkat kebersihan yang

tinggi terhadap benih tanaman lain, gulma, kotoran dari sisa-

sisa bagian tanaman lain, butiran tanah, pasir dan kerikil.

Apabila benih bersih ini diproduksi maka akan menunjukkan

sifat-sifat yang sama dari kelompoknya.

d) Bentuk benih bersih

Permukaan kulit benih harus bersih dan mengkilat. Tidak

ada yang kotor atau keriput. Benih yang keriput pertanda

dipetik pada saat buah belum cukup umur.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

2) Pengolahan tanah

a) Penggemburan

Tanah yang akan ditanami sebelumnya dibersihkan terlebih

dahulu dari gulma. Penggemburan tanah dilakukan dengan

cara membalik dan menghancurkan bongkahan tanah

menjadi butir-butir yang lebih kecil. Tanah dicangkul

dengan kedalaman 20- 30 cm dan sebelum ditanam tanah

tersebut dibiarkan selama 3- 4 hari.

b) Pembuatan bedengan

Tanah tersebut dibuat bedengan yang lebarnya 80- 100 cm.

Diantara bedengan dibuat saluran drainase dengan lebar 30

cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan lahan (Anas,

2006).

3) Pengapuran

Pengapuran hanya dilakukan jika tanah bereaksi terlalu

masam. Derajat kemasaman yang sesuai untuk kacang panjang

sekitar 5,5- 6,5. Cara pengapuran yaitu dengan menaburkan

kapur secara merata ke seluruh lahan. Tanah dibiarkan selama 2-

3 minggu hingga siap ditanami (Anas, 2006).

4) Penanaman

Penanaman kacang panjang tidak perlu melalui proses

persemaian benih. Benih kacang panjang dapat lansung ditanam

di lahan. Ciri-ciri benih kacang panjang yang baik adalah tidak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

mengandung hama dan penyakit, benih tidak rusak atau cacat,

perkecambahan benih diatas 85% (Aditya, 2010).

Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam.

Kedalaman lubang tanam sekitar 4- 5 cm. Jarak antar lubang

tanam sekitar 25- 30 cm, dan antar barisan 60- 70 cm. Pada tiap

lubang tanaman dimasukkan 2 butir benih, lalu ditutup dengan

tanah tipis- tipis.

5) Pemeliharaan

Benih kacang panjang akan tumbuh 3- 5 hari stelah

ditanam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam. Penyiangan

dilakukan pada waktu tanaman berumur 2- 3 minggu setelah

tanam, tergantung pertumbuhan rumput. Penyiangan dengan

cara mencabut rumput liar atau membersihkan dengan alat kored

atau cangkul. Pemasangan ajir atau turus dari kayu/ bambu yang

tingginya 2 m untuk menjaga agar tanaman tidak roboh. Tiap

empat buah turus ujungnya diikat menjadi satu. Bila tanaman

terlalu subur dapat dilakukan dengan pemangkasan daun, perlu

dilakukan penyiraman dan pembuatan parit untuk membuang air

yang berlebihan (Syafri dan Julistia, 2010).

6) Pemupukan

Tanaman perlu diberikan pupuk untuk mencukupi

kebutuhan unsur hara. Jenis pupuk yang digunakan adalah

pupuk organik atau anorganik. Pupuk organik yang dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

diberikan pada tanaman sayur adalah pupuk kandang atau

kompos yang sudah matang. Pupuk organik yang sudah matang

tidak membusuk dan mengurai lagi sehingga tidak menghasilkan

panas. Dosis penggunaan pupuk organik sebesar 1- 2 ton/ha.

Pupuk anorganik yang biasa digunakan adalah pupuk NPK

mutiara dengan dosis 100 kg per ha (Sunarjono, 2013).

7) Pengendalian hama dan penyakit

Hama dan penyakit adalah salah satu faktor yang

mengurangi produktivitas. Berikut adalah hama dan penyakit

pada tanaman kacang panjang beserta cara pengendaliannya

(Syafri dan Julistia, 2010):

a) Ulat grayak (Prodenis sp.)

Ulat ini menyerang daun tanaman sehingga menjadi

berlubang-lubang. Pada serangan yang parah menyebabkan

daun hanya tersisa tulangnya saja. Cara pengendaliannya

dengan kultur teknis, rotasi tanaman. Penambahan serempak.

b) Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)

Genjalnya terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun,

pertumbuhan tanaman akan terserang hambatan dan daun

berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran

sekunder dan membengkak. Tanaman tua yang terserang

lalat kacang akan menjadi layu dan pertumbuhannya

terhambat. Sementara tanaman yang baru tumbuh akan mati.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Pengendaliannya dengan cara pergiliran tanam yang bukan

dari familia kacang-kacangan.

c) Ulat penggerek polong (Maruca testulalis)

Ulat ini menyerang polong tanaman sehingga polong

berlubang. Kadang-kadang ditemukan ulat bersarang di

dalam polong tanaman. Pengendalian terhadapa hama ini

dilakukan dengan cara membersihkan dan memusnahkan

sisa-sisa tanamn tempat persembunyian hama. Benih kacang

panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.

d) Ulat bunga (Maruca testualis)

Gejalanya larva menyerang bunga yang sedang membuka,

kemudian memakan polong. Pengendalian terhadap hama ini

dengan melakukan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan

kebun dari sisa-sisa tanaman.

e) Kutu daun (Aphis cracivora Koch)

Gejalanya pertumbuhan terlambat karena hama menghisap

cairan sel tanaman. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan

berperan sebagai vektor virus. Kutu daun ini dikendalikan

dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari familia

kacang-kacangan.

f) Penyakit antraknose (Collectotricum lindemuthianum)

Gejala serangan dapat diamati pada bibit yang baru

berkecambah, semacam kanker berwarna cokelat pada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

bagian batang dan keping biji. Pengendaliannya dengan

melakukan rotasi tanaman.

g) Penyakit mozaik (Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV)

Gejalanya pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik

yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh

vektor kutu daun. Pengendalian dengan menggunakan benih

yang sehat dan bebas virus, semprot vektor kutu daun,

tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.

h) Penyakit sapu (virus cowpea witches-broom Virus Cowpea

Stunt Virus)

Gejalanya adalah pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-

ruas (buku-buku) batang membentuk sapu. Penyakit

ditularkan kutu daun. Pengendaliannya adalah gunakan

benih sehat dan bebas virus, semprot vektor kutu daun,

tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.

i) Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum)

Gejalanya pada tanaman adalah tanaman mendadak layu dan

serangan berat menyebabkan tanman mati. Pengendalian

terhadap penyakit ini adalah dengan rotasi tanaman,

perbaikan drainase dan pemusnahan.

8) Panen

Panen adalah pengambilan hasil sawah atau ladang dari

tanaman induk. Kriteria bahwa atanamn kacang panjang sudah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

siap panen adalah buah polongnya sudah padat dan memiliki

warna hijau lebih segar. Tanaman ini dapat diproduksi hingga

berusia kurang lebih empat bulan. Jarak panen adalah sekitar 5

hari. Dalam satu hektar lahan, dapat menghasilkan sekitar 5 ton

kacang panjang (Fachrudidin, 2000).

2. Tinjauan Umum Pupuk Organik Cair

Pupuk adalah bahan yang mengandung unsur hara yang ditambahkan

ke dalam tanah untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan

tanaman guna mendapatkan hasil yang optimal. Berdasarkan sumber

bahan yang digunakan dalam pembuatannya pupuk digolongkan menjadi

dua jenis, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.

Pupuk organik adalah pupuk yang diproses dari limbah organik

seperti kotoran hewan, sampah, sisa tanaman, serbuk gergajian kayu,

lumpur aktif, yang kualitasnya tergantung dari proses yang diberikan.

Pupuk organik mengandung unsur karbon dan nitrogen dalam jumlah

yang sangat bervariasi dan imbangan unsur tersebut sangat penting dalam

mempertahankan atau memperbaiki kesuburan tanah. Nisbah karbon

nitrogen tanah harus selalu di pertahankan setiap waktu karena nisbah

kedua unsur tersebut merupakan salah satu kunci penilaian kesuburan

tanah. Nisbah N/C kebanyakan tanah subur berkisar 1 sampai 2.

Penambahan bahan organik dengan nisbah N/C tinggi mengakibatkan

tanah mengalami perubahan imbangan C dan N dengan cepat, karena


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

mikroorganisme tanah menyerang sisa pertanaman dan terjadi

perkembangbiakan secara cepat (Susanto, 2002).

Menurut Yulipriyanto (2010) pada umumnya pengaruh bahan

organik dalam tanah, mencakup tiga cara yaitu melalui sifat-sifat fisik,

kimia dan biologi tanah.

a. Fungsi fisik, pupuk organik dengan bagian-bagian serat-seratnya

memainkan peran penting dalam memperbaiki sifat fisik tanah.

Komponen penyusunnya yang halus, dan kandungan karbon yang

tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan miselia fungi dan

meningkatkan agregat tanah.

b. Fungsi kimia, bahan organik yang digunakan sebagai pupuk juga

bertanggung jawab terhadap kapasitas tukar kation tanah. Selain itu

fungsi kimia lain yang penting dari pupuk organik adalah

memberikan hara pada tanaman.

c. Fungsi biologi, karbon dalam bahan organik merupakan sumber

energi utama bagi aktivitas mikroorganisme.

Menurut Alex (2012) Pupuk organik cair memiliki kelebihan yaitu

mampu menyediakan hara dan mengatasi defisiensi hara secara cepat.

Selain itu penggunaan pupuk organik cair juga tidak merusak tanah,

tanaman dan lingkungan serta tidak berdampak buruk pada kesehatan

manusia walaupun penggunaannya dilakukan secara terus- menerus.

Pemberian pupuk organik cair merupakan salah satu yang banyak beredar

dipasaran. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara mikro dan

hara makro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan

organik). Pupuk Organik mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat

mendorong pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada

tanaman leguminosa sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis

tanaman dan menyerap nitrogen dari udara.

Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau

dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman. Dari beberapa penelitian

menunjukkan bahwa pemberian pupuk cair melalui daun memberikan

pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan

pemberian melalui tanah (Hasibuan, 2010). Semakin tinggi dosis pupuk

yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman

akan semakin tinggi, begitu juga dengan semakin seringnya frekuensi

aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka kandungan

unsur hara juga semakin tinggi. Namun, pemberian dengan dosis yang

berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada

tanaman (Rizqiani dkk, 2007)

3. Pengertian Limbah Perikanan

Limbah hasil perikanan adalah buangan yang kehadirannya tidak

dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis, yang

ketika mencapai jumlah atau kosentrasi tertentu dapat menimbulkan

dampak negatif bagi lingkungan (Gintings, 1992). Menurut Setyawan dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Setiawan (2010) limbah ikan merupakan hasil sisa produk utama dari

suatu proses berasal dari bahan dasar atau bahan bantu tersebut.

Menurut Ditjen Perikanan Budidaya (2007) limbah yang dihasilkan

dari kegiatan perikanan masih cukup tinggi yaitu sekitar 20 – 30% dari

produksi ikan telah mencapai 6,5 juta ton pertahun. Hal ini berarti sekitar

2 juta ton terbuang sebagai limbah. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan

perikanan adalah berupa:

a. ikan rucah yang bernilai ekonomis rendah sehingga belum layak

dimanfaatkan sebagai pangan

b. bagian daging ikan yang tidak dimanfaatkan,

c. ikan melimpah dan

d. kesalahan penanganan dan pengolahan.

Ditjen Perikanan Budidaya (2007) mengatakan bahwa limbah ikan

yang terbuang ternyata masih dapat dimanfaatkan, salah satu bentuk

pemanfaaat dari limbah ikan yaitu sebagai bahan baku pembuatan pupuk

organik lengkap. Pupuk organik lengkap adalah pupuk yang kandungan

unsur – unsur makronya masih terbatas dan harus dilengkapi dengan

penambahan unsur - unsur lainnya sehingga kandungan N (nitrogen), P

(fosfor), K (kalium) nya sesuai dengan kebutuhan.

Salah satu limbah ikan yang dihasilkan adalah jeroan ikan. Jeroan

ikan terdiri dari lambung, usus, hati, empedu, pankreas, gonad, limpa dan

ginjal. Sukarsa dalam Kurniawati (2004) mengatakan bahwa jeroan ikan

memiliki kandungan gizi antara lain: protein 36-57%, serat kasar 0,05–
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

2,38%, kadar air 24–63%, kadar abu 5–17%, kadar Ca 0,09–5%, serta

kadar P 1–1,9%.

4. Ikan Nila

a. Klasifikasi Ikan Nila

Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang bernilai

ekonomis yang cukup tinggi. Di beberapa wilayah ikan ini sangat

digemari karena memiliki daging yang enak dan tebal seperti daging

ikan kakap merah (Sumantadinata, 1981). Ikan nila berasal dari

Sungai Nil dan beberapa danau di sekitarnya. Saat ini ikan nila telah

tersebar ke banyak negara di lima benua yang memiliki iklim tropis

dan subtropis. Sugiarto (1988) mengatakan terdapat tiga jenis ikan

nila yang terkenal, yaitu nila biasa, nila merah (nirah) dan nila

albino.

Adapun klasifikasi ikan nila (Saanin, 1984) adalah sebagai

berikut:

Kingdom : Animalia

Phyllum : Chordata

Sub phyllum : Vertebrata

Classis : Osteichtyes

Sub classis : Acanthopterygii

Ordo : Percoidea

Familia : Cichlidae

Genus : Oreochromis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Spesies : Oreochromis niloticus

Ikan nila merupakan spesies ikan yang berukuran besar antara

200 – 400 gram, sifatnya omnivora sehingga ikan ini bisa

mengkonsumsi makanan berupa hewan dan tumbuhan (Amri dan

Khairuman, 2003). Ikan nila umumnya hidup di perairan tawar,

seperti sungai, danau, waduk, rawa, sawah, dan saluran irigasi,

memiliki toleransi terhadap salinitas membuat ikan nila juga dapat

hidup dan berkembang biak diperairan payau dengan salinitas 20 –

25% (Setyo, 2006).

b. Morfologi Ikan Nila

Berdasarkan morfologi, secara umum, bentuk tubuh ikan nila

memanjang dan ramping, dengan sisik berukuran besar. Ikan ini

mempunyai ciri-ciri bentuk tubuh bulat pipih, punggung lebih tinggi,

pada badan dan ekor siripnya ditemukan garis lurus. Pada sirip

punggung ditemukan garis lurus memanjang. Untuk bergerak di

dalam air ikan nila bergerak dengan menggunakan ekor, sirip perut,

sirip dada dan penutup insang. Ikan nila memiliki lima buah sirip,

yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip dada (pectoral fin), sirip perut

(ventral fin), sirip anal (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Sirip

punggung dari ikan ini memanjang dari bagian atas penutup ingsang

sampai bagian atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan

sirip perut yang berukuran kecil dan sirip anus yang hanya satu buah

dengan bentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah sirip ekornya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

hanya satu buah dengan bentuk bulat (Saanin, 1984). Morfologi ikan

nila dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Morfologi Ikan Nila (Saanin, 1984)

c. Kandungan Gizi Ikan Nila

Menurut Ramlah dkk (2016) dalam penelitian yang dilakukan

dikatakan bahwa ikan nila memiliki kandungan gizi yang cukup.

Berikut adalah kandungan gizi yang dimiliki oleh ikan nila:

Tabel 2.1 Kandungan Gizi Ikan Nila

Kandungan Gizi (dalam 100 gram)


No. Zat Gizi Danau Mawang Danau Unhas
1 Karbohidrat 0,32 g 0,18 g
2 Protein 12,94 g 16,79 g
3 Lemak 0,10 g 0,18 g
4 Kalsium 4,7822 mg 3,027 mg
5 Fosfor 360,00 mg 610,00 mg
6 Besi 2,756 mg 0,835 mg

Kandungan seperti protein, lemak dan fosfor merupakan

kandungan yang sangat bermanfaat bagi tanaman dalam proses

pertumbuhan dan perkembangan. Kandungan protein merupakan

sumber nitrogen organik yang sangat baik bagi tanaman sedangkan

kandungan lemak pada ikan bermanfaat untuk membantu menyerap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

senyawa yang diperlukan tanaman agar lebih aktif dan jika

diaplikasikan di tanah lemak ikan tersebut dapat memperbaiki

biologi tanah.

Embleton dkk. (1973) menyatakan bahwa P (fosfor) memiliki

peran dalam pertumbuhan tanaman (batang, akar, ranting, dan daun).

Fosfor dibutuhkan oleh tanaman untuk pembentukan sel pada

jaringan akar dan tunas yang sedang tumbuh serta memperkuat

batang, sehingga tidak mudah rebah pada ekosistem alami (Aleel

2008).

5. Air Cucian Beras/ Leri

Salah satu contoh penerapan konsep teknologi masukan rendah (low

input technologi) dalam memberikan penanganan terhadap kesuburan

tanah adalah dengan memanfaatkan bahan-bahan yang menguntungkan

seperti air cucian beras atau dalam bahasa Jawa sering disebut sebagai air

leri (Alibasyah, 2000). Air cucian beras merupakan salah satu limbah cair

rumah tangga dari hasil cucian beras yang akan dimasak. Limbah cucian

beras ini biasanya dibuang begitu saja dan sangat jarang dimanfaatkan,

padahal kandungan senyawa organik dan mineral yang terdapat pada air

cucian beras sangat bervariasi. Antara lain seperti karbohidrat, nitrogen,

fosfor, kalium, magnesium, sulfur, besi, dan vitamin B1 (Wulandari dkk,

2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Dengan adanya kandungan senyawa organik dan mineral yang

bervariasi, menurut Wulandari dkk, (2012) penggunaan limbah cair

cucian beras dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.

6. Tetes Tebu

Tetes tebu (molasses) adalah sejenis sirup yang merupakan sisa dari

proses pengkristsalan gula pasir. Molase tidak dapat dikristalkan karena

mengandung glukosa dan fruktosa yang sulit untuk dikristalkan.

Komposisi tetes tebu (molasse) mempunyai rentangan batas yang luas

dan sulit untuk menentukan mengenai nilai atau jumlah persentasennya.

Berikut adalah tabel data yang diambil berdasarkan jumlah rata-rata

produksi tetes tebu (molasse) yang diproduksi dari berbagai daerah

menurut Academic Press Inc dalam Huda (2013):

Tabel 2.2 Komposisi tetes tebu (molasse)

Komponen Interval Nilai persentase (%)


Air 17-25 20
Sukrosa 30-40 35
Komponen Interval Nilai persentase (%)
Dextrose (glukosa) levulosa 4-9 7
(fruktosa), other reducing
Substance other carbohydrates ash 5-12 9
Nitrogen Coumpound 1-5 3
Asam Non Nitrogen 2-5 4
Was, sterol, and phospholipids 7-15 12
Pigmen 2-6 4,5
Vitamin-vitamin 2-6 5

Tetes tebu merupakan sumber karbon dan nitrogen bagi ragi yang

penting dalam proses fermentasi. Prinsip fermentasi adalah proses


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

pemecahan senyawa organik menjadi senyawa sederhana yang

melibatkan mikroorganisme. Melihat komposisi pada tetes tebu seperti

pada tabel diatas, maka tetes tebu dapat dimanfaatkan sebagai sumber

energi bagi mikroorganisme yang berperan dalam proses fermentasi.

Selain sumber karbon dan nitrogen, tetes tebu juga mengandung

karbohidrat dalam bentuk gula yang tinggi disertai nutrien lain yang

diperlukan oleh mikroorganisme sehingga dapat meningkatkan kecepatan

produksi pupuk dalam waktu yang relatif singkat (Wijaya, 2008).

Menurut Kusmiati (2007), molasse mengandung nutrisi yang cukup

tinggi untuk kebutuhan mikroorganisme sehingga dijadikan bahan

alternatif untuk sumber energi dalam media fermentasi. Selanjutnya

dijelaskan oleh Simanjutak (2009), molasse mengandung banyak gula dan

asam - asam organik. Kandungan gula pada molasse terutama sukrosa

berkisar 48 – 55% sehingga cukup potensial untuk fermentasi asam asetat

yang merupakan glukosa utama bagi bakteri (Huda, 2013).

7. Effektivitas Mikroorganisme-4 (EM-4)

Effectife Microorganism4 (EM4) merupakan suatu cairan berwarna

kecoklatan dan beraroma manis asam (segar) yang di dalamnya berisi

campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi

proses penyerapan/persediaan unsur hara dalam tanah. Mikroorganisme

fermentasi dan sintetik yang terdiri dari asam laktat (Lactobacillus sp),

Actinomycetes sp., Streptomycetes sp., dan yeast (ragi) (Rahayu dan

Nurhayati, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Selain berfungsi dalam proses fermentasi dan dekomposisi bahan

organik. EM4 juga mempunyai manfaat yang lain sebagai berikut.

(Indriani dan Yovita, 2011)

a. Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah

b. Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman

c. Menyehatkan tanaman, meningkatkan produksi tanaman dan

menjaga kestabilan produksi.

Maman (1994) mengatakan bahwa Effective Microorganisme4

(EM4) dapat ditambahkan dalam pengomposan samap organik karena ia

dapat mempercepat proses pengomposan. Effective Microorganisme-4

diaplikasikan sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman dan

populasi mikroorganisme di dalam tanah dan tanaman. Selain itu,

Effective Microorganisme (EM4) dapat digunakan untuk mempercepat

dekomposisi sampah organik juga dapat meningkatkan pertumbuhan serta

dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas dan produksi tanaman.

Effective Microorganism4 (EM4) adalah suatu larutan kultur (biakan)

dari mikroorganisme yang hidup secara alami di tanah yang subur serta

bermanfaat untuk peningkatan produksi (Maman, 1994). Effective

Microorganism4 (EM4) menurut Maman (1994) memiliki sifat- sifat

sebagai berikut:

1. Effective Microorganism4 (EM4) adalah suatu cairan berwarna

coklat dengan bau yang enak. Apabila baunya busuk atau tidak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

berarti mikroorganisme- mikroorganisme tersebut telah mati dan

harus dicampur dengan air untuk menghentikan tumbuhnya gulma

(rumput liar).

2. Effective microorganism4 (EM4) harus disimpan di tempat teduh

dalam wadah yang ditutup rapat

3. Bahan-bahan organik dapat difermentasikan dalam waktu yang

singkat oleh Effective Microorganism (EM4).

4. Makanan-makanan untuk Effective Mocroorganism4 (EM4)

termasuk bahan organik, molasse, rabuk hijau, kotoran hewan, dan

bekatul.

Tabel 2.3 Komposisi Bioaktivator EM-4

No Jenis Mikroba dan Unsur Hara Nilai


1 Lactobacillus 8,7 x 105
2 Bakteri Pelarut Fosfat 7,5 x 106
3 Ragi/ yeast 8,5 x 106
4 Actinomycetes +
5 Bakteri Fotosintetik +
6 Ca (ppm) 1,675
7 Mg (ppm) 597
8 Fe (ppm) 5,54
9 Al (ppm) 0,1
10 Zn (ppm) 1,90
11 Cu (ppm) 0,01
12 Mn (ppm) 3,29
13 Na (ppm) 363
14 B (ppm) 20
15 N (ppm) 0,07
16 Ni (ppm) 0,92
17 K (ppm) 7,675
18 P (ppm) 3,22
19 Cl (ppm) 414,35
20 C (ppm) 27,05
21 Ph 3,9
Sumber: Lab. Fak. MIPA IPB Bogor, 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini

adalah yang pertama penelitian penelitian yang dilakukan oleh Fitria (2008)

yang berjudul “Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Cair Industri

Perikanan Menggunakan Asam Asetat dan EM-4 (Effective Microorganisme

4)”. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari teknik pembuatan pupuk

organik cair dari limbah cair perikanan dengan menggunakan asam asetat dan

EM-4, menentukan kualitas pupuk cair yang dihasilkan dan menentukan

pengaruh pemupukan pupuk organik cair yang dihasilkan terhadap tanaman

bayam. Metode penelitian ini terdiri dari 3 tahap. Tahap pertama adalah

pembuatan limbah cair buatan, tahap kedua adalah pembuatan pupuk cair

dengan perlakuan tanpa aktivator (A), aktivator EM4 (B), aktivator asam

asetat (C), dan tahap yang ketiga adalah aplikasi pupuk cair yang dihasilkan

terhadap tanaman bayam dengan perlakuan T1 (kontrol negatif), T2 (pupuk

limbah cair), T3 (pupuk A), T4 (pupuk B), T5 (pupuk C), T6 (kontrol

positif).

Pemberian pupuk cair organik dari limbah cair industri perikanan

meningkatkan laju pertambahan tinggi tanaman bayam. Laju pertambahan

tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan T4 (pupuk B) dan terpendek

pada T1 (kontrol negatif). Untuk jumlah daun pemupukkan yang dilakukan

tidak meningkatkan jumlah daun. Jumlah daun terbanyak terdapat pada T4

(pupuk B) dan jumlah daun terendah terdapat pada perlakuan kontrol negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa perlakuan yang menghasilkan

pertumbuhan terbaik adalah pada T4 (pupuk B).

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan

adalah: menggunakan Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan

perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah:

1) Limbah ikan, pada penelitian sebelumnya limbah yang digunakan adalah

limbah cair dari industri dengan jenis ikannya masih luas sedangkan pada

penelitian yang akan dilakukan peneliti menggunakan limbah padat dan lebih

berpusat pada limbah ikan yang hanya dari ikan nila saja. 2) Tanaman yang

digunakan, pada penelitian Fitria tanaman yang digunakan adalah tanaman

bayam, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan tanaman yang

digunakan adalah tanaman kacang panjang. 3) Perlakuan, pada penelitian

sebelumnya perlakuannya terpusat pada dosis pupuk pemupukan yang sama

dengan aktivator pupuk yang berbeda. Pada penelitian yang akan dilakukan

perlakuannya adalah pemupukan menggunakan pupuk yang sama dengan

dosis yang berbeda. 4) Pada penelitian Fitria hanya melihat pengaruh pupuk

terhadap pertumbuhan saja sedang pada penilitian yang dilakukan kali ini

juga melihat produksi dari tanaman.

Penelitian relevan kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Arinong

dkk, 2014 dengan judul penelitian “Pertumbuhan dan Produksi Tanaman

Kacang Panjang (Vigna sinensis L) Dengan Pemberian Abu Jerami dan Abu

Sekam Padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian

abu jerami dan abu sekam padi pada pertumbuhan dan produksi tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

kacang panjang. Penelitian dilaksanakan di lahan praktek Sekolah Tinggi

Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa, Maret sampai Mei 2014. Metode

penelitian disusun dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri

dari 5 perlakuan dan 4 ulangan: P0= tanpa pemberian abu jerami dan abu

sekam padi, P1= 55 g abu jerami padi tanaman, P2= 75 g abu jerami padi

tanaman, P3= 55 g abu sekam padi tanaman dan P4= 75 g abu sekam padi

tanaman.

Variabel pengamatan adalah tinggi tanaman, jumlah daun dan berat

polong. hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian abu jerami 75 g

tanaman, dan abu sekam padi 75 g tanaman memberikan tinggi tanaman

terbaik pada kacang panjang. pemberian abu sekam padi 75 g tanaman

memberikan pertambahan jumlah daun dan jumlah polong terbaik, sedangkan

abu jerami dengan dosis 75 g tanaman tidak berpengaruh nyata.

Persamaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Arinong dkk. adalah menggunaka tanaman yang sama, yakni

tanaman kacang panjang. Perbedaan penelitian yang dilakukan Arinong dkk.

dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah 1) perlakuan, perlakuan

pada penelitian sebelumnya menggunakan pupuk padat dari abu jerami padi

dan abu sekam padi, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan

pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk cair dari limbah ikan nila.

2) Rancangan penelitian, pada penelitian Arinong dkk. menggunakan

Rancangan Acak Kelompok (RAK) sedangkan pada penelitian penelitian

yang dilakukan peneliti adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

C. Kerangka Berpikir

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil ikan nila terbesar di

dunia yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selain itu

permintaan ikan nila di pasaran lokal pun semakin tinggi. Meningkatnya

produksi dan tingginya permintaan terhadap ikan nila ini berbanding lurus

dengan limbah ikan nila yang dihasilkan. Baik itu limbah ikan nila sisa

takapan yang tidak laku dipasaran ataupun mati karena penyakit maupun

limbah ikan nila berupa kulit, tulang, ekor, kepala dan jeroan yang tidak

dikonsumsi. Limbah ikan nila tersebut dibuang begitu saja, tapi berdasarkan

beberapa penelitian mengatakan bahwa limbah ikan nila memiliki kandungan

yang berpotensi bila dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya adalah

dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik cair.

Ikan nila memiliki kandungan nutrisi yang cukup antara lain, protein,

lemak total, lemak jenuh, kalori, kolestrol,vitamin B12, niancin, selenium,

fosfor dan kalium. Dengan adanya kandungan nutrisi yang dimiliki, limbah

ikan nila yang dimanfaatkan sebagai pupuk cair mampu mendukung

pertumbuhan dan meningkatkan produksi tanaman kacang panjang.

Tanaman kacang panjang merupakan salah satu tanam hortikultura yang

banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai sayur. Kacang

panjang memiliki rasa yang gurih dan enak serta merupakan sumber nutrisi

yang cukup. Namun beberapa tahun terakhir ini tanaman kacang panjang

mengalami penurunan produksi karena mengalami gangguan dalam

pertumbuhan dan produksi yang kurang maksimal. Pertumbuhan dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

produksi yang kurang maksimal dikarenakan oleh beberapa faktor salah

satunya adalah ketersediaan unsur hara yang kurang untuk tanaman kacang

panjang. Dengan demikian melalui penelitian pupuk organik cair limbah ikan

nila ini diharapkan mampu mengatasi kekurangan unsur hara tanaman kacang

panjang agar pertumbuhannya tidak terganggu dan produksinya meningkat.

Berikut ini adalah diagram kerangka berpikir dalam penelitian ini:

Budidaya tanaman kacang Pemanfaatan limbah ikan


panjang nila yang rendah

Produksi tanaman kacang Kandungan nutrisi yang


panjang yang semakin menurun cukup pada limbah ikan nila
karena kekurangan unsur hara

Pemanfaatan limbah ikan nila sebagai


bahan dasar pupuk cair

Pengaruh pemberian pupuk cair ikan


nila terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman kacang panjang

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

D. Hipotesa

1. Pupuk cair limbah ikan nila dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

produksi tanaman kacang panjang

2. Konsentrasi larutan pemberian pupuk cair limbah ikan nila paling

optimal untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang

adalah pada perlakuan dengan konsentrasi larutan 6%


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitaf adalah penelitian yang menekankan pada data-data

numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2007).

Dilihat dari segi tujuan, penelitian ini dipakai untuk menguji suatu teori,

menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan satatistik, dan untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan adapula yang sifatnya

mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau

mendeskripsikan banyak hal (Subana dan Sudrajat, 2005).

Di dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian

eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah metode yang digunakan

untuk menguji pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain atau untuk

menguji bagaimana hubungan sebab akibat antara variabel yang satu dengan

variabel yang lainnya. Menurut Sukmadinata (2008) penelitian eksperimen

merupakan pendekatan penelitian yang khas. Kekhasannya tersebut

diperlihatkan oleh dua hal, pertama penelitian eksperimen menguji secara

langsung pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain, kedua menguji

hipotesis hubungan sebab akibat.

B. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak

Lengkap. Sebab dalam penelitian ini semua dikondisikan sama kecuali

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

perlakuan (Kusriningrum, 2008) yaitu konsentrasi pupuk cair organik limbah

ikan nila (Oreochromis niloticus). Rancangan Acak Lengkap pada penelitian

ini terdiri dari 4 perlakuan 1 kontrol dengan masing-masing perlakuan

terdapat 7 pengulangan. Sehingga jumlah unit eksperimem dalam penilitian

ini adalah sebanyak 35 unit eksperimen dan di dalam penelitian ini semua

unit eksperimen ditempatkan secara acak (random).

C. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah konsentrasi pupuk organik

cair limbah ikan nila pada tiap perlakuan.

2. Variabel terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah pertumbuhan dan produksi

tanaman kacang panjang yang meliputi tinggi (panjang) batang, jumlah

daun, jumlah polong, panjang polong dan berat polong.

3. Variabel kontrol

Variabel kontrol merupakan variabel lain yang dibuat sama pada

setiap media percobaan dan terkendali. Dalam penelitian ini variabel

kontrolnya antara lain: varietas tanaman, umur tanaman, media tanam,

volume dan waktu penyiraman serta pemberian pupuk.

D. Batasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti memberikan beberapa batasan

penelitian. Berikut adalah batasan penelitiannya:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah tanaman kacang panjang varietas lokal yang

berjumlah 35 tanaman.

2. Objek Penelitian

Pupuk organik cair dari limbah ikan nila. Limbah ikan nila yang

digunakan meliputi: ekor, sirip, kulit, tulang, kepala dan jeroan ikan nila.

3. Parameter yang diteliti

a. Pertumbuhan

1) Tinggi batang (cm)

Pengukuran tinggi batang mulai dilakukan pada saat tanaman

sudah berusia 1 minggu (7 hari setelah tanam). Pengukuran tinggi

batang dimulai dari pangkal batang yang sudah diberi tanda

sebelumnya (1 cm di atas media tanam) hingga titik tumbuh pucuk

apikal, hal ini bertujuan agar dalam melakukan pengukuran terhadap

tinggi batang yang falid. Pengukuran tinggi batang kacang panjang

dilakukan setiap 4 hari sekali. Data hasil pengukuran tinggi batang

selanjutnya dianalisis secara statistik.

2) Jumlah daun (helai)

Jumlah helai daun dihitung pada helaian daun yang telah membuka

dengan sempurna pada tiap tanaman sampel.

3) Jumlah bunga

Perhitungan jumlah bunga dilakukan pada saat keluar bunga

pertama sampai akhir percobaan dengan cara menghitung jumlah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

bunga pada masing-masing tanaman sampel. Perhitungan jumlah

bunga dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

b. Produksi

Pengamatan terhadap produksi tanaman kacang panjang mulai

dilakukan ketika masa panen yang pertama hingga pada panen yang

ketiga. Parameter yang diamati antara lain:

1) Jumlah polong/buah

2) Panjang polong (cm)

3) Berat polong (g)

E. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat:

a. Alat ukur pH (pH meter merk HANNA)

b. TDS (Total Dissolve Solids) tipe TDS-3

c. Soil tester (Soil pH & Moisture tester), model DM 15

d. Timbangan :

 timbangan duduk (kapasitas 15 kg)

 timbangan digital

e. Termometer digital ruangan

f. Gelas ukur

g. Pita meter

h. Ember

i. Botol plastik 1,5 l

j. Gayung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

k. Parang/pisau

l. Selang kecil

m. Plastisin

n. sekop

o. Cangkul

p. Cetok

q. Polibag ukuran 35 x 35 cm

r. Alat tulis

s. Kertas label

t. kamera

2. Bahan:

a. Tanah

b. Benih tanaman kacang panjang

c. Limbah ikan nila

d. Limbah air cucian beras

e. Tetes tebu

f. EM-4 (produksi PT. SONGGOLANGIT PERSADA)

g. Air

F. Cara Kerja

1. Persiapan Alat dan Bahan

2. Pembuatan Pupuk Organik Cair Limbah Ikan

a. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian dipersiapkan. Bahan

yang diperlukan antara lain: limbah ikan nila sebanyak 5 kg, air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

limbah cucian beras 5 liter, 15 liter air, 2,5 liter tetes tebu dan EM-4

sebanyak 250 ml.

b. Limbah ikan nila dipotong-potong sekecil mungkin lalu dihaluskan

lagi dengan cara diblender.

c. Hasil limbah ikan nila yang halus tersebut dimasukkan ke dalam

ember yang mempunyai tutup.

d. Tambahkan bahan yang lain seperti, limbah cucian beras, air, tetes

tebu dan EM-4 ke dalam ember yang sudah terisi limbah ikan nila.

e. Setelah semua bahan ditambahkan, semua bahan tersebut diaduk

hingga benar-benar tercampur.

f. Setelah tercampur semua, ember campuran tersebut ditutup dengan

rapat dan diletakkan di tempat yang aman yang terhindar dari

cahaya matahari langsung.

g. Bahan-bahan yang sudah tercampur pada ember campuran

dibiarkan selama 2 minggu

h. Setelah 2 minggu campuran ini disaring dengan menggunakan

saringan santan untuk memisahkan pupuk cair limbah ikan dengan

ampasnya. Ampas dari pupuk cair ikan ini dapat dimanfaatkan

sebagai kompos.

3. Penanaman Tanaman Kacang Panjang

a. Persiapan Benih

Benih kacang panjang yang digunakan adalah benih yang

berkualitas baik. Cara untuk mengetahui benih yang berkualitas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

baik adalah dengan cara benih kacang panjang direndam dalam air

selama kurang lebih 30 menit. Pada saat direndam benih yang tidak

terapung adalah benih yang berkualitas baik, karena benih tersebut

hampa atau memiliki berat jenis yang rendah. Selain itu dari segi

tampilan benih perlu diperhatikan bahwa benih harus benar-benar

baik dan tidak rusak atau cacat.

b. Penyemaian Benih

Benih kacang panjang yang berkualitas ditebarkan pada media

penyemaian yang tersedia kemudian ditutup dengan tanah secara

tipis, supaya benih yang disemai mudah dalam menembus tanah.

Proses penyemaian bertujuan untuk mendapatkan bibit kacang

panjang yang baik. Penyemaian dilakukan sampai bibit tanaman

kacang panjang memiliki 2 helai daun. Setelah itu bibit tanaman

kacang panjang siap dipindahkan pada media tanaman yang telah

disiapkan.

c. Persiapan Media Tanam

Setelah melakukan proses penyemaian dan sembari menunggu

bibit kacang panjangnya tumbuh, peneliti mulai menyiapkan media

tanam. Dalam penelitian ini media tanam yang digunakan adalah

tanah yang terdapat kebun penelitian Pendidikan biologi Universitas

Sanata Dhrama ditambah tanah humus yang diisi dalam polibag

hitam yang berukuran 35 x 35 cm dengan perbandingan 3 : 1.

Penggunaan polibag dalam penelitian bertujuan untuk memudahkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

dalam proses perawatan dan mengatasi kekurangan lahan serta

memperlancar proses pengamatan. Penggunaan tanah humus

sebagai bahan campuran media tanam dalam penelitian ini karena

karakteristik yang dimiliki tanah humus cukup baik dalam

membantu proses pertumbuhan akar – akar tanaman kacang

panjang.

d. Pemindahan Bibit Kacang Panjang ke Polibag

Bibit kacang panjang yang telah tumbuh kemudian dipindah ke

dalam polibag. Bibit kacang panjang yang dipindah merupakan bibit

yang baik sehingga pertumbuhannya akan baik pula.

e. Penyusunan Polibag

Penyusunan polibag memperhatikan rancangan yang digunakan

dalam penenlitian ini yakni Rancangan Acak Lengkap dimana

penyusunan polibag yang akan diberi perlakuan ditentukan secara

acak atau diundi. Penyusunan polibag dapat dilihat pada gambar

dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Gambar 3.1 Penyusunan Polibag Secara Acak

Keterangan :
P0 : tanaman kacang panjang tanpa perlakuan pupuk
P1 : tanaman kacang panjang perlakuan pupuk 3%
P2 : tanaman kacang panjang perlakuan pupuk 6%
P3 : tanaman kacang panjang perlakuan pupuk 9%
P4 : tanaman kacang panjang perlakuan pupuk 12%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

f. Penyulaman

Jika ada bibit yang gagal untuk tumbuh atau pertumbuhan

abnormal kira-kira berumur 5-6 hari, maka dilakukan penyulaman

dengan menggantikan tanaman cadangan yang masih hidup.

4. Perlakuan

Perlakuan yang dimaksud adalah pemupukan. Pupuk yang

digunakan adalah pupuk organik cair limbah ikan nila. Pemberian

pupuk pada tanaman kacang panjang mulai dilakukan pada saat

tanaman kacang panjang berusia 7 (satu minggu) hari hingga tanaman

siap panen. Pemupukan dilakukan setiap 1 minggu sekali selama

kurang lebih 2 bulan sesuai masa panen tanaman kacang panjang. Pada

proses pemupukan, pupuk cair limbah ikan nila harus diencerkan

terlebih dahulu dengan air sebelum diaplikasikan langsung pada

tanaman. Pengenceran ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan

bakteri pada pupuk dan mempermudah tanaman dalam menyerap

unsur hara yang terkandung dalam pupuk. Pengenceran ini dilakukan

sesuai dengan perlakuan yang akan diteliti. Berikut adalah perlakuan

yang akan diteliti:

a. Konsentrasi 3% = 21 ml pupuk cair limbah ikan nila + 679 ml air,

sebagai P1 (perlakuan pertama)

b. Konsentrasi 6% = 42 ml pupuk cair limbah ikan nila + 658 ml air,

sebagai P2 (perlakuan kedua)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

c. Konsentrasi 9% = 63 ml pupuk cair limbah ikan nila + 637 ml air,

sebagai P3 (perlakuan ketiga)

d. Konsentrasi 12% = 84 ml pupuk cair limbah ikan nila + 616 ml

air, sebagai P4 (perlakuan keempat)

5. Pemeliharanan

a. Penyiraman

Penyiraman tanaman kacang panjang dilakukan 1 kali sehari

pada sore hari. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan alat

penyiram yaitu gayung dengan volume air sebanyak 1000 ml.

b. Pembuatan lanjaran/ ajir

Untuk membantu pertumbuhan tanaman kacang panjang agar

bertumbuh dengan baik dan tidak menumpuk tak menentu, maka

dibuatkan lanjaran/ ajir. Ajir dibuat dari bambu dengan panjang 2

m. Pemasangan lanjaran/ ajir dilakukan saat tinggi tanaman

kacang panjang sudah mencapai 25 cm.

c. Penyiangan

Penyiangan pada tanaman kacang panjang dilakukan dengan

membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman baik itu di

dalam polibag maupun di luar polibag.

d. Pengendalian hama penyakit

Untuk mengendalikan hama penyakit, pengendalian yang

dilakukan dengan cara manual jika hama masih sedikit, namun

apabila sudah terlalu banyak dan tidak bisa diatasi secara manual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

maka dilakukan penyemprotan insektisida nabati sekali dalam

seminggu.

6. Panen

Tanaman kacang panjang dapat mulai dipanen setelah berumur 50-

60 hari setelah tanam. Berikut ciri-ciri kacang panjang yang siap

dipanen:

a. Polongnya sudah terisi penuh

b. Polongnya mudah dipatahkan

c. Warna polong hijau merata sampai hijau keputihan.

Panen kacang panjang dilakukan dengan cara dipetik, yakni

dengan memutar bagian pangkal polong hingga polong terlepas.

Waktu panen kacang panjang dilakukan pada pagi hari karena pada

pagi hari polong kacang masih segar.

7. Pengambilan Data

Pengambilan data dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengambilan

data tehadap pertumbuhan tanaman kacang panjang dan produktivitas

tanaman kacang panjang.

a. Pertumbuhan tanaman

Pengambilan data terhadap pertumbuhan kacang panjang

mulai dilakukan pada saat tanaman berusia 7 hari (1 minggu)

setelah penanaman hingga tanaman siap panen. Data yang diambil

antara lain: tinggi batang, jumlah daun, dan jumlah bunga.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

b. Produksi tanaman

Pengambilan data mengenai produksi tanaman kacang panjang

dilakukan pada saat masa panen. Pengambilan data produktivitas

hanya dilakukan pada tiga kali masa panen yaitu pada masa panen

I hingga masa panen ke III. Data yang diambil untuk mengetahui

produktivitas tanaman kacang panjang meliputi: jumlah polong,

panjang polong, dan berat polong.

G. Tabulasi Data

Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Tinggi Batang Kacang Panjang

Ulangan Jumlah Rerata


Perlakuan
1 2 3 4 5 6 7
P1
P2
P3
P4
Kontrol
Jumlah

Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Jumlah Daun Tanaman Kacang Panjang

Ulangan Jumlah Rerata


Perlakuan
1 2 3 4 5 6 7
P1
P2
P3
P4
Kontrol
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Tabel 3.3 Hasil Penghitungan Jumlah Bunga Tanaman Kacang Panjang

Ulangan Jumlah Rerata


Perlakuan
1 2 3 4 5 6 7
P1
P2
P3
P4
Kontrol
Jumlah

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan jumlah Polong Tanaman Kacang Panjang

Ulangan Jumlah Rerata


Perlakuan
1 2 3 4 5 6 7
P1
P2
P3
P4
Kontrol
Jumlah

Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Panjang Polong Kacang Panjang

Ulangan Jumlah Rerata


Perlakuan
1 2 3 4 5 6 7
P1
P2
P3
P4
Kontrol
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Berat Polong Kacang Panjang

Ulangan Jumlah Rerata


Perlakuan
1 2 3 4 5 6 7
P1
P2
P3
P4
Kontrol
Jumlah

H. Metode Analisis Data

Hasil penelitian yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji

ANOVA 1 faktorial pada tingkat signifikan 5 % dan untuk mengetahui ada

tidaknya beda nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan. Analisis

data menggunakan uji ANOVA bertujuan untuk memudahkan analisa data

atas beberapa kelompok sampel yang berbeda dengan resiko kesalahan

terkecil dan juga untuk mengatahui rata-rata (µ) antara kelompok sampel

yang satu dengan yang lain. Analisis data pada penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan program SPSS versi 16.0.

Langkah –langkah pengujian data menggunakan SPSS dengan 1 faktorial

sebagai berikut;

1. Membuka program SPSS versi 16.0., kemudian muncul kotak dialog lalu

klik type in data.

2. Klik variable view pada bagian kiri bawah dan isikan name dengan 2

variabel yaitu data yang akan dianalisis (tinggi tanaman/jumlah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

daun/jumlah bunga/jumlah polong/panjang polong/berat polong) dan

yang kedua adalah perlakuan dalam penelitian ini yakni konsentrasi

pupuk organik cair limbah ikan nila.

3. Pada variabel view, klik pada kolom values kemudian isi value dengan

angka dan label dengan perlakuan.

Contoh :

a. Konsentrasi = value diisi 1 dan label diisi konsentrasi 3%,

dilanjutkan value 2 diisi konsentrasi 6%, dst.

Berikut adalah contoh tampilan variabel view pada tinggi tanaman

kacang hijau :

Gambar 3.2 Tampilan variabel view pada tinggi batang kacang panjang

4. Klik pada data view yang terletak bagian kiri bawah samping variable

view, isikan data yang akan dianalisis pada kolom tinggi tanaman/jumlah

daun/jumlah polong dan kolom perlakuan konsentrasi sesuai data pada

label yang telah diisi pada variabel view.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Gambar 3.3 Tabel data uji SPSS 16.0 pada tinggi batang kacang
panjang

5. Setelah semua data diisi, kemudian klik Analyze  Compare means 

One-Way ANOVA  kemudian muncul kotak dialog seperti gambar 3.4

dibawah ini

Gambar 3.4 Kotak dialog SPSS uji ANOVA 1 faktor mengenai tinggi
tanaman kacang panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Selanjutnya masukan tinggi_tanaman pada dependent variable,

sedangkan konsentrasi pada kolom fixed factor  pilih options dan

kemudian akan muncul kotak dialog seperti gambar 3.5

Gambar 3.5 Kotak dialog lanjutan uji ANOVA 1 faktor menggunakan


SPSS

Tandai Descriptive statistics dan Homogeneity test  kemudian continue

setelah itu klik Post Hoc Test yang digunakan sebagai uji lanjut untuk

melihat pengaruh beda nyata anta perlakuan kemudian masukan kedua

faktor pada kolom Post Hoc Test for  pilih salah satu uji lanjutan yang

diinginkan  Continue  lalu klik Oke


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Tinggi Batang

Pengukuran tinggi batang kacang panjang mulai dilakukan pada saat

tanaman berusia 7 hari setelah tanam hingga tanaman siap panen.

Pengukuran tinggi batang dilakukan dengan cara mengukur panjang

batang utama tanaman kacang panjang dengan menggunakan alat ukur pita

meter setiap 4 hari sekali. Hasil pengukuran tinggi batang kacang panjang

dari setiap perlakuan dapat dilihat pada gambar 4.1 pertumbuhan tinggi

batang berikut ini:

500
450
400
350
Tinggi batang (cm)

300 P0
250 P1

200 P2
P3
150
P4
100
50
0
ke -1 ke -2 ke -3 ke -4 ke -5 ke -6 ke -7 ke -8 ke -9 ke -10
Waktu Pengukuran

Gambar 4.1 rerata pertumbuhan tinggi batang pada setiap perlakuan

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Gambar 4.1 menunjukan adanya pengaruh pemberian perlakuan

pupuk cair limbah ikan nila terhadap pertumbuhan tinggi batang kacang

panjang. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan tinggi batang dari

awal hingga akhir pengukuran pada setiap perlakuannya. Berdasarkan

Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa pertumbuhan tinggi batang kacang

panjang yang paling tinggi hingga yang terendah secara berurutan dalam

penelitian ini adalah pada tanaman kacang panjang dengan perlakuan

konsentrasi pupuk 3% (P1), perlakuan dengan konsentrasi pupuk 9% (P3),

perlakuan dengan konsentrasi pupuk 12% (P4), perlakuan dengan

konsentrasi pupuk 6% (P2), dan kontrol (P0).

Pertambahan tinggi batang kacang panjang yang didapatkan

merupakan selisih dari data awal pengukuran dan data akhir pengukuran.

Rata–rata pertumbuhan tinggi batang kacang panjang pada setiap

perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Rata-rata pertumbuhan tinggi batang kacang panjang

Ulangan Rerata
Perlakuan
1 2 3 4 5 6 7 (cm)
P0 (0%) 201,5 293 292,5 243 161,5 190 175,5 222,429a

P1 (3%) 445,5 405,5 443 458 403 395 406 422,286d

P2 (6%) 344,5 340 217 339,5 237,5 303,5 331 301,857b

P3 (9%) 291,5 344,5 395 403 383,5 368 304 355,643c

P4 (12%) 341 258 238,5 281,5 315,5 365 274,5 296,286b

Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan


tidak berbeda nyata pada taraf Duncan α 0.05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat bahwa rata-rata pertumbuhan

tinggi batang kacang panjang pada setiap perlakuan memiliki perbedaan.

Pertumbuhan tinggi batang yang paling optimal terdapat pada kelompok

tanaman kacang panjang yang diberikan perlakuan dengan konsentrasi

pupuk 3% (P1), yaitu 422,286 kemudian diikuti kelompok tanaman

kacang panjang yang diberikan perlakuan dengan konsentrasi pupuk 9%

(P3), yaitu 355,643. Pertumbuhan tinggi batang yang berikutnya adalah

pada kelompok tanaman kacang panjang yang diberikan perlakuan dengan

konsentrasi pupuk 6% (P3) dan 12% (P4), yaitu 301,857 dan 296,286.

Kemudian pada pertumbuhan tinggi batang yang paling rendah terlihat

pada kelompok tanaman kacang panjang yang tidak diberikan perlakuan

P0 (kontrol) yaitu 222,429.

Hasil uji ANOVA (pada lampiran 13) menunjukan bahwa p value

(sig) = 0.000 < 0.05 maka HO ditolak HI diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada pertumbuhan

tinggi batang kacang panjang terhadap setiap perlakuan pupuk yang

diberikan. Karena adanya perbedaan yang signifikan terhadap

pertumbuhan tinggi batang pada setiap perlakuan yang diberikan maka

dilanjutkan dengan melakukan uji Duncan.

Uji Duncan, diperoleh hasil yang menunjukan bahwa pada perlakuan

kontrol (P0) berbeda nyata dengan perlakuan POC 12% (P4) dan

perlakuan POC 2% (P2). Perlakuan POC 12% (P4) dan perlakuan POC

2% (P2) tidak memiliki perbedaan nyata namun kedua perlakuan ini


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

memperlihatkan perbedaan nyata dengan perlakuan POC 9% (P3) dan

perlakuan POC 9% (P3) berbeda nyata dengan perlakuan POC 3% (P1).

2. Jumlah Daun

Daun merupakan salah satu bagian dari tanaman yang berfungsi

sebagai tempat berlansungnya proses fotosintesis kerena terdapat zat hijau

daun (klorofil). Pertumbuhan tanaman juga dapat diukur dari jumlah daun

yang tumbuh pada setiap tanaman. Perhitungan jumlah daun dilakukan

pada saat tanaman berusia 7 hari dengan perhitungan tiap 4 hari. Hasil

pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang panjang pada setiap perlakuan

dapat dilihat pada gambar 4. 2 berikut ini:

160

140

120
Jumlah Daun (Helai)

100
P0
80 P1
P2
60
P3

40 P4

20

0
ke -1 ke -2 ke -3 ke -4 ke -5 ke -6 ke -7 ke -8 ke -9 ke -10
Waktu Perhitungan

Gambar 4.2 rerata pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang panjang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Berdasarkan rata-rata pertumbuhan jumlah daun pada gambar 4.2,

pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang panjang pada setiap kelompok

tanaman dengan perlakuan pupuk yang berbeda mengalami pertumbuhan

yang terus meningkat. Selain itu dari gambar 4.2 telihat bahwa

pertumbuhan jumlah daun pada setiap perakuan memiliki perbedaan yang

cukup jelas. Dari gambar tersebut juga terlihat bahwa kelompok tanaman

kacang panjang pada perlakuan pupuk dengan konsentrasi 3% (P1)

merupakan tanaman yang memiliki pertumbuhan jumlah daun yang paling

banyak. Kemudian pada pertumbuhan jumlah daun paling sedikit terlihat

pada kelompok tanaman kacang panjang yang diberikan perlakuan pupuk

dengan konsentrasi P0 (kontrol).

Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan jumlah daun yang lebih

jelas dapat dilihat pada tabel rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman

kacang panjang pada setiap perlakuan. Berikut ini adalah tabel rata-rata

pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang panjang pada setiap perlakuan

Tabel 4.2 Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang

Ulangan Rerata
Perlakuan
1 2 3 4 5 6 7 (helai)

P0 (0%) 78 43 75 40 25 63 43 52,43a

P1 (3%) 122 114 126 232 148 109 107 136,9b

P2 (6%) 81 112 200 86 92 100 78 107b

P3 (9%) 129 114 127 179 104 106 144 129b

P4 (12%) 130 85 91 87 190 100 86 109,9b


Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata pada taraf Duncan α 0.05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Dari tabel 4.2 jelas terlihat bahwa tanaman kacang panjang yang

diberikan perlakuan pupuk organik cair limbah ikan memberikan pengaruh

terhadap pertumbuhan jumlah daun pada tanaman kacang panjang. Tabel

4.2 menunjukkan rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang

panjang yang paling banyak adalah kelompok tanaman P1 (perlakuan

pupuk 3%) dengan rata-rata 136,9, kelompok tanaman dengan jumlah

daun terbanyak berikutnya adalah kelompok tanaman P3 (perlakuan pupuk

9%) yang memiliki rata-rata 129, kemudian kelompok tanaman P4

(perlakuan pupuk 12%) yang rata-ratanya 109,9 dan kelompok tanaman

selanjutnya adalah kelompok tanaman P2 (perlakuan pupuk 6%) dengan

rata-rata 107. Kemudian untuk pertumbuhan jumlah daun yang sedikit

adalah kelompok tanaman P0 (kontrol) yang memiliki rata-rata 52,43.

Data pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang panjang yang

diperoleh kemudian diuji dengan menggunakan uji ANOVA. Hasil uji

ANOVA yang diperoleh menunjukan bahwa p value (sig) = 0.001 < 0.05

maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan yang signifikan pada pertumbuhan jumlah daun tanaman

kacang panjang setiap perlakuan yang diberikan. Hal ini semakin jelas

terlihat setelah data yang diperoleh diuji kembali dengan menggunakan uji

Duncan. uji Duncan memperlihat bahwa kelompok tanaman yang

diberikan perlakuan POC limbah ikan konsentrasi 6% (P2), 12% (P4), 9%

(P3) dan 3% (P1) tidak menunjukkan perbedaan nyata satu sama lain akan

tetapi kelompok tanaman dengan perlakuan P2, P4, P3,dan P1 berbeda


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

nyata dengan tanaman diberikan perlakuan P0/kontrol (0%). Dengan

demikian tanaman yang diberikan POC limbah ikan nila memberikan

pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang

panjang.

3. Jumlah Bunga

Berikut ini adalah tabel yang memperlihatkan rata-rata pertumbuhan

jumlah bunga pada tanaman kacang panjang:

Tabel 4.3 Rata-rata pertumbuhan jumlah bunga tanamana kacang panjang

Ulangan
Perlakuan Rerata
1 2 3 4 5 6 7
P0(0%) 0 0 0 0 0 0 0 0a
P1(3%) 11 9 14 23 5 13 8 11,86c
P2(6%) 11 7 3 10 6 5 11 7,571b
P3(9%) 13 12 7 18 10 13 7 11,43c
P4(12%) 8 8 9 7 5 10 9 8b

Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan


tidak berbeda nyata pada taraf Duncan α 0.05
Pada tabel 4.3, menunjukkan bahwa rata-rata bunga yang tumbuh

pada kelompok tanaman perlakuan P1 (3%) dan P3 (9%) memiliki rata-

rata pertumbuhan jumlah bunga yang paling baik. Dengan masing

perlakuan memiliki rata-rata yaitu 11,86 dan 11,43 yang selisih

pertumbuhan jumlah daunnya tidak jauh berbeda. Untuk pertumbuhan

jumlah bunga yang paling rendah pada penelitian ini berdasarkan tabel 4.3

terlihat pada tanaman kacang panjang perlakuan kontrol (P0) dengan rata-

rata 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Pertumbuhan jumlah bunga tanaman kacang panjang dalam

penelitian ini juga dapat dilihat pada gambar 4.3

14

12
Jumlah Bunga (helai)

10

8 P0
P1
6 P2
P3
4
P4
2

0
ke -1 ke -2 ke -3 ke -4 ke -5 ke -6 ke -7 ke -8 ke -9 ke -10
Waktu Perhitungan

Gambar 4.3 rerata pertumbuhan jumlah bunga tanaman kacang panjang


Berdasarkan gambar 4.3 rerata pertumbuhan jumlah bunga dapat

diketahui dengan jelas bahwa pertumbuhan bunga pada tanaman kacang

panjang yang paling baik dialami oleh kelompok tanaman kacang panjang

dengan perlakuan pupuk 9% (P3) dan 3% (P1). Kemudian secara berturut-

turut dialami oleh kelompok tanaman kacang panjang yang diberikan

perlakuan pupuk 12% (P4) dan 6% (P2), sedangkan pertumbuhan jumlah

daun paling rendah dialami oleh kelompok tanaman dengan perlakuan

kontrol (P0). Pertumbuhan bunga pertama kali dialami oleh tanaman

dengan perlakuan 9% (P3) pada saat tanaman berumur 31 hari setelah

tanam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Data yang diperoleh ini, kemudian di uji secara statistika dengan

menggunakan uji ANOVA. Dari hasil uji ANOVA yang dilakukan

diperoleh hasil p value (sig) = 0.000 < 0.05 yang berarti H0 ditolak dan H1

diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan pada pertumbuhan jumlah bunga setiap perlakuan pupuk yang

diberikan. Untuk melihat lebih jelas perbedaan tersebut data hasil uji

ANOVA diuji lanjut dengan uji Duncan.

Berdasarkan uji Duncan yang dilakukan, diketahui bahwa

pertumbuhan jumlah bunga pada perlakuan POC dengan kosentrasi 0%

(P0) memperlihatkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan POC 6%

(P2), 12% (P4), 9% (P3) dan 3%(P1). Selain itu berdasarkan uji Duncan

diketahui bahwa perlakuan POC yang paling berpengaruh nyata pada

pertumbuhan jumlah bunga adalah perlakuan POC 3% (P1).

4. Jumlah Polong (Buah)

Pengambilan data jumlah polong per tanaman yang dihasilkan

dilakukan pada saat tanaman siap panen dengan masa panen selama 3 kali

panen, yaitu dimulai pada saat tanaman berumur 45 hari setelah tanam

(HST). Interval masa panen kacang panjang dalam penelitian ini adalah 3

hari. Rata-rata jumlah polong tanaman kacang panjang pada masing-

masing perlakuan setiap kali panen dapat dilihat pada gambar 4.4:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

4
3,5
3
Jumlah polong (buah)

2,5 Panen I
2 Panen II
1,5 Panen III
1
0,5
0
P0 P1 P2 P3 P4
Perlakuan

Gambar 4.4 rata-rata jumlah polong setiap perlakuan dalam waktu 3 kali
panen
Berdasarkan gambar 4.4 dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah

polong yang dihasilkan oleh kelompok tanaman dengan perlakuan pupuk

3% (P1) memiliki rata-rata jumlah polong yang paling tinggi atau banyak

dibandingkan dengan kelompok tanaman kacang panjang dengan

perlakuan pupuk lainnya pada setiap kali panen. Perbedaan rata-rata

jumlah polong tanaman kacang panjang pada masing-masing perlakuan

setiap kali panen dapat terlihat lebih jelas pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4 Rata-rata jumlah polong pada masing-masing perlakuan setiap


kali panen

Perlakuan (buah)
Waktu
P0 P1 P2 P3 P4
Panen I 0 1,14 0,29 0,28 0,43
Panen II 0 2,86 0,71 1 2,29
Panen III 0 4 3,14 2,71 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Rata-rata pertumbuhan jumlah polong yang ditampilkan pada tabel

4.4 menunjukkan bahwa perbedaan rerata jumlah polong pada masing-

masing kelompok setiap kali panen telihat dengan jelas. Rerata jumlah

polong yang paling tinggi terlihat pada kelompok tanaman dengan

perlakuan pupuk 3% (P1). Diketahui rata-rata jumlah polong pada panen I

adalah 1,14, pada panen II 2,86 dan pada panen III adalah 4. Jumlah

polong tertinggi berikutnya adalah pada kelompok tanaman kacang

panjang dengan perlakuan pupuk 12% (P4), yang diketahui pada panen I

rata-rata jumlah polongnya adalah 0,44, pada panen II 2,29 dan pada masa

panen III 2 rerata jumlah polong yang dihasilkan ini lebih rendah dari

rerata jumlah polong yang dihasilkan tanaman dengan perlakuan pupuk

6% dan 9% yakni 3,14 dan 2,71. Untuk pertumbuhan jumlah polong

tanaman kacang panjang yang terendah terdapat pada kelompok tanaman

kontrol atau tanpa perlakuan pupuk (P0).

Dari hasil uji stastika dengan menggunakan uji ANOVA, diperoleh

hasil yang menunjukan bahwa p value (sig) = 0.182 > 0.05, dengan

demikian maka pertumbuhan jumlah polong tanaman kacang panjang

masing-masing perlakuan setiap kali panen tidak memiliki perbedaan yang

signifikan atau nyata. Oleh karena itu, perlakuan pupuk cair limbah ikan

nila yang berbeda pada tanaman kacang panjang tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan jumlah buah tanaman

kacang panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

5. Panjang Polong

Panjang polong tanaman kacang panjang berdasarkan hasil

pengukuran yang dilakukan diketahui panjang polong pada setiap

kelompok tanaman kacang panjang masing-masing perlakuan setiap kali

panen memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5

dan gambar 4.5 rata-rata panjang polong tanaman kacang panjang berikut:

Tabel 4.5 Rata-rata Panjang Polong Tanaman Kacang panjang (cm)

Perlakuan (cm)
Waktu
P0 P1 P2 P3 P4

Panen I 0 21,78 5,71 7,29 5,89

Panen II 0 45,45 18,63 21,43 27,1

Panen III 0 48,55 42,1 47,67 47,56

Tabel 4.5 memperlihatkan rata-rata panjang polong yang paling

tinggi hingga paling rendah pada masa panen pertama (I) hingga panen

yang ketiga (III). Rata-rata panjang polong tertinggi setiap masa panen

terdapat pada tanaman yang diberikan perlakuan pupuk dengan konsentrasi

3%, dimana pada masa panen I rata-rata panjang polongnya adalah 21,78

cm, panen II 45,45 cm dan pada panen III rata-rata panjang yang

dihasilkan adalah 48,55 cm. Dengan rata-rata yang dimiliki kelompok

tanaman kacang panjang perlakuan 3% memperlihatkan perbedaan dengan

panjang polong pada perlakuan pupuk yang lain. Perbedaan tersebut dapat

dilihat pada gambar 4.5 berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

50
45

Panjang polong (cm)


40
35
30
25 Panen I
20 Panen II
15 Panen III
10
5
0
P0 P1 P2 P3 P4
Perlakuan

Grafik 4.5 rata-rata panjang polong masing-masing perlakuan tiap kali


panen

Gambar rerata panjang polong tanaman kacang panjang di atas

memperjelas perbedaan panjang polong pada masing-masing perlakuan

dari masa panen I hingga masa panen III. Data hasil pengukuran ini

kemudian dianalisis statistik dengan uji ANOVA diketahui bahwa rerata

panjang polong tanaman kacang panjang tidak menunjukkan perbedaan

yang signifikan. Dengan p value (sig) = 0.154 > 0.05, yang berarti H0

diterima dan H1 ditolak maka pengaruh pupuk cair limbah ikan nila tidak

berpengaruh nyata terhadap panjang polong tanaman kacang panjang.

6. Berat Polong (buah)

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian diketahui bahwa

berat buah (polong) pada setiap kelompok tanaman masing-msing

perlakuan pada masa panen yang berbeda menunjukkan perbedaan yang

cukup jelas. Hal ini dapat terlihat pada tabel 4.6 dan gambar 4.6 rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

berat polong tanaman kacang panjang masing-masing perlakuan setiap kali

masa panen.

Tabel 4.6 Rata-rata berat polong tanaman kacang panjang masing-masing


perlakuan tiap kali panen (g)

Perlakuan
Waktu
P0 P1 P2 P3 P4

Panen I 0 28,57 7,14 5,57 8,14

Panen II 0 87,86 16,57 29,29 64,29

Panen III 0 102,71 59,71 69 57,43

120

100
Berat polong (g)

80

60 Panen I
Panen II
40
Panen III
20

0
P0 P1 P2 P3 P4
Perlakuan

Grafik 4.6 rata-rata berat polong masing-masing perlakuan tiap kali


panen

Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.6 jelas terlihat bahwa berat

polong tanaman kacang panjang setiap kali masa panen pada kelompok

tanaman dengan perlakuan yang berbeda memiliki perbedaan. Berat

polong yang paling tinggi terdapat pada kelompok tanaman dengan

perlakuan pupuk 3% (P1) dengan berat polong rata-rata setiap kali panen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

adalah 28,57 pada panen I, pada panen II 87,86 dan panen III adalah

102,71. Data yang didapatkan ini kemudian dilakukan uji ANOVA untuk

mengetahui perbedaan yang signifikan antara setiap kelompok tanaman

dengan perlakuan pupuk yang berbeda. Setelah melakukan uji ANOVA

diketahui bahwa p value (sig) = 0.124 < 0.05, ini berarti berat polong

tanaman kacang panjang setiap kali panen pada kelompok tanaman

kacang panjang dengan perlakuan yang berbeda tidak memberikan

perbedaan yang signifikan.

B. Pembahasan

1. Pengaruh Pupuk Organik Cair Limbah Ikan Nila Terhadap

Pertumbuhan Tanaman Kacang Panjang

Berdasarkan hasil uji ANOVA diketahui bahwa pemberian POC

(Pupuk Organik Cair) limbah ikan nila dengan konsentrasi yang berbeda

memberikan pengaruh yang signifikan (nyata) tehadap pertumbuhan

tinggi batang tanaman kacang panjang. Pertumbuhan tinggi batang

tanaman kacang panjang tertinggi terdapat pada tanaman dengan

perlakuan P1 (3%) dengan rata-rata 422,286 cm dan tingkat

pertumbuhan tinggi terendah terdapat pada tanaman kacang panjang

dengan perlakuan P0 yang memiliki rata-rata 222,286 cm.

Pertumbuhan tinggi suatu tanaman yang baik dapat ditentukan oleh

beberapa aspek, salah satu aspek yang paling berpengaruh adalah

kandungan unsur hara seperti NPK yang cukup. Dari hasil pengamatan

yang dilakukan selama penelitian diketahui bahwa pada beberapa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

kelompok tanaman kacang panjang khususnya pada tanaman kacang

panjang dengan perlakan P0 (kontrol) merupakan tanaman dengan hasil

yang kurang optimal, yang mana tanaman-tanaman tersebut memiliki

morfologi batang yang tampak kecil, berwarna hijau kekuningan, lembek

dan berair sehingga tanaman mudah tumbang dan rentan terserang hama.

Tanaman kacang panjang perlakuan P0 yang memiliki batang yang

tampak kecil ini di tandai dengan pertumbuhan batang yang kurang

optimal, mulai dari ukuran diameter batang yang sangat kecil, warna

batang yang kekuning-kuningan hingga rata-rata tinggi batang yang

dihasilkan tanaman kacang panjang perlakuan P0 (kontrol) sangat rendah

dibandingkan dengan morfologi pada tanaman kacang panjang pada

perlakuan lainnya. Hal ini dikarenakan pada penelitian tanaman kacang

panjang dengan perlakuan P0 tidak mendapatkan asupan nutrien yang

mendukung dan hanya mengandalkan nutrien yang terdapat pada media

tanam. Asupan nutrien yang dimaksud adalah kandungan unsur hara

NPK yang sangat berperan dalam membantu proses pertumbuhan dan

perkembangan pada suatu tanaman.

Berdasarkan hasil uji (lampiran 20) kandungan unsur hara NPK

pada sampel 1 ml pupuk organik cair limbah ikan nila yang dilakukan

diketahui bahwa rata-rata kandungan nitrogen yang terdapat pada POC

limbah ikan nila adalah 2,2145 mg/ml, kandungan fosfor adalah 0,4455

mg/ml dan kandungan kalium pada POC limbah ikan nila adalah 1,21

mg/ml. Hasil uji kandungan NPK pada POC limbah ikan nila yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

diperoleh menunjukkan bahwa kandungan NPK yang dimiliki POC

limbah ikan nila cukup tinggi, selain itu POC limbah ikan nila juga baik

untuk digunakan sebagai pupuk.

Pada masa pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman

khususnya pada fase vegetatif seperti pertumbuhan batang, dan daun

kandungan yang paling banyak dibutuhkan adalah kandungan nitrogen

(N), sebab unsur nitrogen dalam pupuk cair berperan penting dalam

proses pembentukan klorofil yang berguna dalam proses fotosintesis.

Proses fotosintesis ini berfungsi untuk memperoleh dan juga

menghasilkan makanan bagi tanaman, dengan kandungan klorofil yang

cukup dapat memacu pertumbuhan tanaman terutama dalam merangsang

organ vegetaif pada suatu tanaman (Purwadi, 2011). Selain nitrogen,

unsur hara lain seperti fosfor dan kalium juga dibutuhkan tanaman untuk

membantu proses pertumbuhan pada fase vegetatif. Hal ini dikarenakan

pada fase vegetatif ketiga unsur ini akan bekerja sama sesuai dengan

perannya masing-masing dalam membantu proses pertumbuhan tanaman

yang meliputi tinggi batang, daun dan bunga. Brady dan Weil (2002),

mengatakan nitrogen merupakan unsur penting dalam pembentukan

klorofil, protoplasma, protein, dan asam-asam nukleat. Unsur ini

mempunyai peranan yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan

semua jaringan hidup. Fosfor merupakan komponen penting yang

berperan dalam penyusunan senyawa untuk transfer energi (ATP dan

nukleoprotein lain), untuk system informasi genetik, untuk membran sel


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

(fosfolipid), dan fosfoprotein (Gardner dkk. 1991) serta membantu dalam

proses pembelahan dan pemanjang sel. Kalium merupakan komponen

penting di dalm mekanisme penagturan osmotik di dalam sel dan juga

berpengaruh terhadap semipermiabiltas membran dan fosforilisasi di

dalam kloroplas. Selain itu kalium juga memiliki peran penting dalam

proses metabolisme pada tanaman yaitu dalam sintesis dari asam amino

dan protein dari ion-ion ammonium, dalam proses fotosintesis, sebab

apabila terjadi kekurangan kalium dalam daun, maka kecepatan asimlasi

karbondioksida (CO2) akan turun. Jadi unsur kalium membantu

pembentukan protein dan karbohidrat, mengeraskan batang tanaman dan

meingkatkan resisten terhadap penyakit dan kualitas buah-buahan

(Agustina, 1990; Sarief, 1986).

Unsur NPK tidak hanya berpengaruh terhadap pertambahan tinggi

batang tanaman kacang panjang, namun dapat berpengaruh juga pada

pertumbuhan jumlah daun tanaman kacang panjang. Unsur –unsur

tersebut dapat meransang pembelahan sel dan menyebabkan semakin

bertambahnya tinggi batang tanaman, maka tak heran jika semakin

banyak pula tangkai daun yang tumbuh. Berdasarkan data pada tabel 4.2,

diketahui bahwa tanaman kacang panjang dengan perlakuan POC limbah

ikan nila yang berbeda mengalami pertambahan jumlah daun. Hasil uji

ANOVA menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi POC limbah ikan

nila yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan pada

pertambahan jumlah daun. Dari berbagai konsentrasi POC yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

digunakan diketahui tanaman kacang panjang dengan perlakuan POC

limbah ikan nila konsentrasi 3% (P1) memberikan hasil pertumbuhan

jumlah daun yang paling banyak yakni dengan rata-rata 136,9 helai

sedangkan untuk jumlah pertumbuhan daun paling sedikit pada perlakuan

P0 (0%) dengan rata-rata 52,43 helai. Pertumbuhan jumlah daun optimal

yang ditunjukkan oleh tanaman kacang panjang dengan perlakuan P3

(3%) disebabkan oleh ketersedian unsur hara yang terkandung dalam

POC limbah ikan nila yaitu NPK sudah mencukupi kebutuhan tanaman.

Sama halnya dengan pertumbuhan tinggi, daun dan bunga juga

membutuhkan unsur hara NKP yang tepat bagi pertumbuhannya.

Nitrogen merupakan unsur hara paling banyak dibutuhkan karena

berfungsi sebagai pembentuk klorofil, protein, lemak, dan senyawa

lainnya (Sari, 2000). Menurut Lingga dalam Nathania, dkk (2012)

meningkatnya jumlah klorofil mengakibatkan laju fotosintesis ikut

meningkat sehingga pertumbuhan daun pada tanaman akan lebih cepat.

Namun nitrogen harus diberikan dalam porsi yang tepat karena jika

kelebihan atau kekurangan maka akan memberikan pengaruh yang kurang

buruk terhadap pertumbuhan daun pada tanaman. Berdasarkan hasil

pengamatan yang dilakukan selama penelitian diketahui bahwa tanaman

dengan perlakuan POC limbah ikan nila dengan konsentrasi diatas 3%,

yaitu P2 (6%), P3 (9%), dan P4 (12%) mengalami kelebihan unsur

nitrogen hal ini dikarenakan daun yang dihasilkan kelompok tanaman

kacang panjang pada ketiga perlakuan tersebut memiliki ukuran yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

besar. Ukuran daun yang lebih besar ini membuat kelompok tanaman

kacang panjang pada ketiga perlakuan tersebut terlihat lebat. Namun

dengan memiliki daun yang berukuran besar, kelompok tanaman kacang

panjang dari ketiga perlakuan ini mengalami gangguan dalam proses

pertumbuhan. Gangguannya adalah tanaman banyak menghasilkan tunas

mudah akan tetapi cepat rontok dan pertumbuhan bunga menjadi

dihasilkan sedikit dan mudah rontok. Hal ini dikarenakan unsur hara yang

diserap oleh tanaman kacang panjang tidak tersebar dengan baik dan

hanya berpusat pada daun terbukti bahwa pada kelompok tanaman

perlakuan dengan konsentrasi di atas 3% memiliki daun dengan ukuran

yang besar. Untuk tanaman kacang panjang yang mengalami kekurangan

unsur hara nitrogen berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama

penelitian terlihat pada tanaman kacang panjang dengan perlakuan P0

(0%) tanpa perlakuan POC limbah ikan nila, hal ini ditunjukkan dengan

hasil pertumbuhan jumlah daun dan jumlah bunga yang sangat sedikit.

Berdasarkan uji ANOVA pada jumlah bunga diketahui bahwa

pemberian POC limbah ikan nila dengan konsentrasi berbeda –beda

memberikan pengaruh yang signifikan. Gambar 4.3 menunjukkan bahwa

pemberian POC limbah ikan nila konsentrasi 3% memiliki rata-rata

jumlah bunga yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang lain. Selama

masa pembungaan, peneliti banyak melihat pada tanaman dengan

perlakuan POC limbah ikan nila mengahasilkan bunga, bunga-bunga yang

muncul pada tanaman kacang panjang terdapat pada ketiak daun, bunga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

yang dihasilkan adalah bunga majemuk yang memiliki tangkai silindris

dengan panjang kurang lebih 12 cm. walaupun demikian pada masa

pembungaaan terjadi kerontokkan pada bunga atau disebut rontok bunga.

Rontok bunga merupakan kondisi dimana bunga rontok sebelum bakal

polong kacang panjang. Kerontokkan bunga ini terjadi disebabkan karena

kurang hati-hatinya peneliti saat melakukan perhitungan tinggi batang dan

jumlah daun.

Pertumbuhan tanaman kacang panjang yang meliputi tinggi batang,

jumlah daun dan jumlah bunga pada penelitian ini secara keseluruhan

hasil yang paling optimal ditunjukkan oleh tanaman kacang panjang

dengan perlakuan POC limbah ikan nila 3% (P1). Pertumbuhan yang

optimal pada tanaman kelompok P1 ini disebabkan oleh ketersedian unsur

hara NPK yang terkandung di dalam POC limbah ikan nila dengan

konsentrasi 3% sudah sesuai dengan kebutuhan tanaman kacang panjang

dalam membantu proses pertumbuhan.

2. Pengaruh Pupuk Organik Cair Limbah Ikan Nila Terhadap

Produksi Tanaman Kacang Panjang

Salah satu tolak ukur untuk mengetahui keberhasil dalam

penelitian ini adalah produksi tanaman kacang panjang. Produksi kacang

panjang yang diukur meliputi tiga aspek yakni jumlah polong, panjang

polong dan juga berat polong. Berdasarkan hasil pengukuran yang

dilakukan, diketahui bahwa pemberian pupuk cair limbah ikan nila

dengan konsentrasi yang berbeda mampu meningkatkan produktivitas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

dari tanaman kacang panjang. Hal ini terlihat pada hasil panen tanaman

kacang panjang yang terus mengalami peningkatan dari masa panen I

sampai dengan masa panen yang III.

Dari data yang diperoleh diketahui bahwa tanaman kacang panjang

dengan hasil panen paling rendah ditunjukkan oleh tanaman dengan

perlakuan konsentrasi pupuk 0% (P0), dimana tanaman dengan perlakuan

P0 tidak mampu menghasilkan kacang panjang pada masa panen baik itu

pada masa panen I, II ataupun pada masa panen III. Hasil panen rendah

yang ditunjukkan oleh tanaman kacang panjang dengan perlakuan pupuk

konsentrasi 0% dikarenakan kandungan unsur hara seperti NPK pada

kelompok tanaman ini kurang, ditambah lagi tidak mendapatkan

tambahan nutrisi dari pupuk organik cair limbah ikan sehingga proses

pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang maksimal. Selain

tanaman dengan perlakuan P0 (0%) tanaman dengan perlakuan 6% (P2),

perlakuan 9% (P3) dan perlakuan 12% (P4) juga memperlihatkan hasil

panen yang kurang optimal dibandingkan dengan tanaman kacang

panjang perlakuan pupuk 3% (P1). Tanaman kacang panjang dengan

perlakuan pupuk 3% (P1) merupakan tanaman dengan hasil panen terbaik

karena mampu menghasilkan jumlah polong tertinggi, memiliki ukuran

polong yang lebih panjang dan juga mampu memberikan berat polong

yang lebih maksimal setiap kali masa panen.

Produksi jumlah polong, panjang polong, dan berat polong pada

tanaman kacang panjang secara keseluruhan dapat dikatakan baik, karena


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

kacang panjang yang dihasilkan memeiliki bentuk bulat, ramping dan

bebentuk polong dengan ukuran panjang mulai dari 30-80 cm. Pada

polong muda memiliki warna yang cenderung hijau sampai keputih-

putihan dan pada polong telah tua memiliki warna kekuning-kuningan.

Selain itu pada setiap polong yang dihasilkan diketahui bahwa jumlah

biji pada setiap polong berkisar diantara 10-30 biji. Hasil ini didukung

oleh pendapat Samadi (2003), yang mengatakan bahwa kacang panjang

berbentuk polong , bulat, dan ramping dengan ukuran panjag 10-80 cm.

Polong muda berwarna hijau sampai keputih-putihan, sedangkan polong

yang telah tua memiliki warna keuning-kuningan. Pada setiap polong

berisi 8-20 biji.

C. Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas

tanaman kacang panjang dalam penelitian ini

Pertumbuhan dan produksi yang terjadi pada suatu tanaman tidak

terlepas dari pengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Hal demikian juga

terjadi pada tanaman kacang panjang, faktor internal adalah pengaruh yang

berasal dari tanaman itu sendiri seperti hormon dan gen yang dimiliki

tanaman tersebut, sedang faktor eksternal adalah pengaruh yang berasal dari

luar tanaman yang meliputi air, cahaya, kelembaban, pH, suhu, iklim dan

oksigen. Selain faktor-faktor tersebut, pertumbuhan dan produktivitas

tanaman kacang panjang juga dipengaruhi oleh hama dan penyakit bawaan

tanaman yang berasal dari bibit yang digunakan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Pada fase vegetatif, hama yang banyak ditemukan adalah ulat grayak,

kutu daun, belalang dan kepik. Gejala kerusakan tanaman yang disebabkan

ulat grayak adalah daun tanaman habis hanya menyisakan tulang daun,

polong muda rusak atau seluruh tanaman rusak (Pitojo, 2005). Menurut Aksi

Agraris Kanisius (2012), ulat grayak ini ketika baru keluar dari telur

hidupnya bergerombol, memakan permukaan daun, kemudian berpencar

untuk mencari makanan pada rumpun yang lain. Hama kutu daun merupakan

serangga yang bersifat kosmopolit (tersebar di seluruh dunia) dan polifag

(pemakan segala tanaman). Kutu ini berwarna hijau tua sampai hitam atau

kuning coklat. Selain menghisap cairan tanaman, kutu ini juga menghasilkan

embun madu dan dapat menularkan virus penyakit tanaman (Rukmana dan

Saputra, 1997). Kerusakan tanaman yang diserang kutu pada umumnya

disebabkan oleh aktivitas nimfa dan imago. Kutu daun ini menghisap cairan

serta nutrisi menggunakan alat seperti jarum (silet) pada mulut dengan cara

ditusukan pada epidermis daun maupun batang tanaman. Selain itu, kutu

aphis sp. juga dapat berperan sebagai vektor penyakit tumbuhan dan pada

akhirnya dapat memperparah serangan pada tanaman (Winardi, 1996).

Serangan lain juga dipengaruhi oleh hama belalang dan kepik, belalang

yang ditemukan dari berukuran kecil hingga berukuran besar. Belalang ini

mempengaruhi jumlah daun yang dihasilkan karena belalang tersebut

memakan daun-daun pada tanaman. Pada masa pengisian polong, hama yang

banyak ditemukan adalah hama kepik. Hama kepik mengganggu dan

merusak produktivitas polong dengan cara menghisap cairan biji, sehingga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

mengakibatkan polong-polong hampa atau gugur, mengering, biji berbintik-

bintik dan akhirnya membusuk. Serta dapat terlihat dari hasil penelitian

diketahui bahwa akibat serangan hama – hama tersebut beberapa polong yang

dihasilkan tanaman kacang panjang mengalami gangguan seperti mengalami

kekerdilan dan panjang polong kurang maksimal atau pendek.

Dalam mengatasi serangan hama tersebut, upaya yang dilakukan peneliti

adalah dengan cara manual, hal ini dikarenakan populasi hama yang

menyerang tanaman tidak terlalu banyak. Pemberantas hama secara manual

dilakukan dengan cara mengecek tanaman setiap hari khususnya pada sore

hari karena berdasarkan pengamatan pada saat menjelang gelap banyak hama

yang menyerang tanaman. Hama yang menyerang tanaman ini kemudian

dikumpulkan dan dibasmi dengan cara dibakar.

Faktor-faktor eksternal lainnya seperti air, cahaya, iklim tidak

memberikan pengaruh terhadap kurang optimalnya pertumbuhan dan

produktivitas tanaman kacang panjang. Hal ini dikarenakan berdasarkan data

yang diperoleh selama melakukan pengukuran dan pengamantan, semuanya

masih sesuai dengan syarat tumbuh tanaman kacang panjang yakni dengan

kelembaban tanah berkisar antara 75%-80%dan suhu antara 27°C–32°C yang

masih berkisar dan belum jauh berbeda dengan suhu ideal pertumbuhan

tanaman kacang panjang, yakni 20°C–30°C (Pitojo, 2006). Haryanto dkk

(1999) mengatakan, bahwa untuk mendapatkan pertumbuhan kacang yang

optimal diperlukan derajat keasaman (pH) tanah antara 5,5 - 6,5. Tanah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

terlalu asam dengan pH dibawah 5,5 dapat menyebabkan tanaman tumbuh

kerdil karena terancuni oleh garam alumunium (Al) yang larut dalam tanah.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan diatas maka salah satu faktor

yang memberikan pengaruh tehadap pertumbuhan dan produksi tanaman

kacang yang kurang optimal adalah pH tanah. Dari hasil pengukuran

terhadap pH tanah deketahui bahwa pH tanah masih untuk P0 berkisar antara

4,2 – 6,2; P1 antara 5,8 - 6,4; P2 antara 4,8 - 6,2; P3 antara 4,8 - 6,2 dan P4

antara 4,2 - 6,2 berdasarakan hasil ini pH tanah yang paling mendukung

untuk pertumbuhan dan produktivitas kacang panjang ditunjukkan oleh

perlakuan P3 dimana pH tanah sesuai dengan pH ideal untuk tanaman kacang

panjang.

D. Keterbatasan dalam penelitian

Dalam melakukan penelitian, tentu memiliki keterbatasan. Keterbatasan

penelitian ini adalah:

1. Keterbatasan Waktu Penelitian

Penelitian mulai dilaksanakan pada tanggal 31 Maret – 26 Mei

2017. Jangka waktu kurang lebih 2 bulan masih kurang untuk

melakukan pengukuran terhadap produksi tanaman kacang panjang,

karena pengukuran produksi tanaman hanya tiga kali masa panen.

2. Keterbatasan Pengujian terhadap Unsur Hara

Pengujian terhadap unsur hara terhadap POC limbah ikan nila

adalah unsur N,P dan K saja, padahal seharusnya unsur hara yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

dibutuhkan suatu tanaman tidak hanya N,P dan K saja melainkan ada

unsur hara lainnya lagi seperti Mg, Ca, B, Cu, Zn, dan Fe.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN

Penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh pupuk organik cair limbah

ikan nila terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang dapat

digunakan sebagai bahan percobaan untuk pembelajaran biologi di sekolah.

Berbagai aspek dalam penelitian ini akan dijadikan bahan belajar bagi siswa-siswi

SMA khususnya kelas XII semester I dengan menerapkan kurikulum 2013.

Berikut adalah kompenttensi inti dan kompentensi dasar yang digunakan:

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Mengahayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam beriteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesfik sesuai dengan

bakat dan minatnya utuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.2 Mengagumi dan memahami keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang proses-proses yang terjadi pada tubuh makhluk hidup ditingkat

seluler dan menjaga keteraturan tersebut sebagai tindakan pengelaman

menurut agama yang dianutnya.

2.2 Berprilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;

inovatif; dan peduli lingkungan) dalam melakukan percobaan dan

diskusi.

3.1 Menjelaskan pengaruh faktor internal dan eksternal dengan proses

pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup

4.1 Menyusun laporan hasil percobaan tentang pengaruh faktor eksternal

terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Sebelum diaplikasikan pada pembelajaran di sekolah, terlebih dahulu dibuat

rancangan pembelajaran yang terdiri dari: silabus, RPP, LKS, dan instrumen

penilaian. Semua yang berkaitan dengan rancang pembelajaran dapat dilihat

pada lampiran 1- 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Perbedaan konsentrasi pupuk organik cair limbah ikan nila

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan tanaman

kacang panjang yakni pertumbuhan tinggi batang, jumlah daun dan

jumlah bunga. Pada produksi tanaman kacang panjang yang meliputi

jumlah polong, panjang polong dan berat polong, perbedaan

konsentrasi pupuk organik cair limbah ikan memberikan pengaruh

akan tetapi tidak signifikan (nyata).

2. Pupuk organik cair limbah ikan nila dengan konsentrasi 3%

merupakan konsentrasi pupuk yang paling efektif terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang.

B. SARAN

1. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut tentang pengaruh

penggunaan pupuk organik cair limbah ikan nila dengan variasi

konsentrasi yang berbeda terhadap tanaman yang lain. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik cair limbah ikan

terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman yang lainnya.

83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan unsur hara

makro dan mikro lainnya yang terkandung pada pupuk organik cair

limbah ikan nila.

3. Pada proses pembuatan pupuk organik cair limbah ikan nila perlu

ditambahkan bahan – bahan alami seperti rimang-rimpangan dan daun

sereh, guna mengurangi bau kurang sedap yang berasal dari pupuk

organik cair limbah ikan nila.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Aksi Agraris Kanisius. 2012. Kedelai. Yogyakarta: Kanisius.

Aditya. 2010. Pestisida Nabati dan Pestisida Kimia pada Benih.


www.scribd.com/.../pestisida+nabati+pestisida+kimia+pada+benih.
Diakses 23 Februari 2017
Agustina, L. 1990. Dasar nutrisi Tanaman. Jakarta: Rineka Cipta

Aleel, K. G. 2008. Phosphate Accumulation In Plant : Signaling. Plant Physiol.


148 : 3-5.

Alex S. 2012. Sukses Mengelolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik.


Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Alibasyah, M. 2000. Peranan Bahan Organik Untuk Menunjang Pertanian


Berkelanjutan Pada Lahan Kering. Topik Khusus Program Pascasarjana.
UNPAD, Bandung.

Amri, K dan Khairuman. 2003. Budidaya Ikan Nila Secara Sensitif. Depok:
Agromedia Pustaka

Anas, D. Susila. 2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Departemen


Agronomi dan hortikultura. Fakultas Pertanian IPB.

Arinong, R. A., Fandalisna dan Rekson Salien. 2014. Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L) dengan Pemberian Abu
Jerami dan Abu Sekam Padi. Jurnal Agrisistem. Gowa: Sekolah Tinggi
Penyuluhan Pertanian (STPP). No. 2 Vol. 10.

Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Balai Besar Pembenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan. 2013. Laporan


Tingkat Serangan B. Longissima Triwulan II tahun 2014. Data Triwulan II
wilayah Kerja BBPPTP Surabaya Tahun 2013. Surabaya, Jombang.

Brady N. C. and R. R. Weil. 2002. The Nature and Properties of Soil. 13 Edition.
Upper Saddle River. USA: New Jersey.

Cahyono, B. 1986. Kacang Panjang. Solo: PT. Pabelan.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. 2012. Kacang Panjang di Kabupaten


Gorontalo. Gorontalo

85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2011. Statistik Produksi Hortikultura Tahun


2010. Jakarta: Kementrian Pertanian.

Direktorat Perikanan Budidaya. 2013. Laporan Tahunan Direktorat Produksi


Tahun 2013. Jakarta: Direktorat Perikanan Budidaya.

Ditjen Perikanan Budidaya (Tekno Ikan). 2007. Pemanfaatan Limbah Ikan


Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik.

El-Tarabily, K. A., A. H. Nassar, E. S. Giles, J. Hardy, and K. Sivasithamparam.


2004. Fish Emulsion as a Food Base for Rhizobacteria Promoting Growth
of Radish (Raphanus sativus L. var. sativus) in a sandy soil. Jurnal Plant
and Soil. No. 2 Vol. 252

Embleton, T. W, H. J. Reitz and W. W. Jones. 1973. Citrus Fertilizer. In


REUTHER, W. (Ed.) : The Citrus Industry, Vol. III. University of
California Div. Agric. Science. Berkeley, CA, USA.

Fachruddin, L. 2000. Budidaya Kacang-Kacangan. Yogyakarta: Penerbit


Kanisius

Fakultas MIPA IPB. 2006. Laporan Analisis Laboratorium Fakultas MIPA IPB.
Bogor: IPB

Fitria, Y. 2008. Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Cair Industri
Perikanan Menggunakan Asam Asetat dan EM-4 (Effective
Microorganisme 4). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Bogor: IPB.

Gardner. F. P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman


Budidaya (terj). Jakarta: UI Press.

Gintings, Perdana. Ir. 1992. Mencegah dan Mengendalikan Pencernaan Industri.


Edisi I. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Hadisuwito, S. 2007. Membuat Pupuk Kompos Cair. Jakarta. Agromedia Pustaka.

Hasibuan, B. E. 2010. Pupuk dan Pemupukkan. Medan: Universitas Sumatera


Utara

Haryanto, E. Suhartini T. dan E. Rahayu. 1999. Budidaya Kacang Panjang.


Jakarta: Penebar Swadaya.

Huda, K. M. 2013. Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Urin Sapi Dengan Zat
Asitif Tetes Tebu (Molase) Metode Fermentasi. Skripsi. Semarang: MIPA
Kimia UNNES.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Hutapea, J. R. 1994. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III). Badan Penelitian


dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Indriani dan Yovita Hety. 2011. Membuat Kompos Secara Kilat. Jakarta: Penebar
Swadaya

Irfan. 1992. Bertanam Kacang Panjang. Jakarta: Penebar Swadaya.

Kurniawati, Y. 2004, Pembuatan Kecap Ikan Secara Enzimatis dengan Bahan


Jeroan Bandeng. Skripsi.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Kusmiati. 2007. Produksi- Glukan Dari Dua Galur Agrobacterium sp. Pada Media
Mengandung Kombinasi Molase dan Urasil. Biodiversitas.No. 1 Vol. 8

Kusriningrum, R. 2008. Perancangan Percobaan. Surabaya: Universitas


Airlangga

Kuswanto, L. Soetopo, T. Hadiastono dan A. Kasno. 2005. Perbaikan Ketahanan


Genetik Kacang Panjang Terhadap CABMV dengan Metode Back Cross.
Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati. Malang: Universitas Brawijaya. XI/2

Lingga, P. dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar


Swadaya

Maman, Suparman. 1994. EM4 Mikroorganisme Yang Efektif. Sukabumi: KTNA.

Nathania, B., I.M. Sukewijaya, dan N. W. S. Sutari. 2012. Pengaruh Aplikasi


Biourin Gajah terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Hijau
(Brassica juncea L.). E- Jurnal Agroekoteknologi, No. 1 Vol. 1

Pitojo, S. 2007. Benih Kacang Panjang. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Purwadi, E. 2011. Batas Krisis Suatu Unsur N dan Pengukuran Kandungan pada
Tanaman. URL://masbied.com. Diakses pada 31 Juli 2017
Rahayu, Murni S. dan Nurhayati. 2005. Penggunaan EM4 Dalam Pengomposan
Limbah Teh Padat. Medan: Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatra
Utara

Ramlah, Edi, Soekendarsi, Zohrah Hasyim. 2016. Perbandingan Kandungan Gizi


Ikan Nila (Oreochormis niloticus) Asal Danau Mawang Kabupaten Gowa
dan Danau Universitas Hassanuddin Kota Makasar. Universitas
Hassanuddin Kota Makasar.

Rizqiani, N. F., Ambarawi, E. dan Yuwono, N. W. 2007. Pengaruh Dosis dan


Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Hasil Buncis (Phaseolus vulgaris L) Dataran Rendah. Jurnal Ilmu Tanah


dan Lingkungan. No. 1 Vol. 7

Rukmana, R. 1995. Bertanam Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta.

Rukmana dan Haryanto. 1995. Pemanfaatan Teknologi Usaha Tani dengan


Wawasan Agribisnis. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pangan

Rukmana, R., dan S. Saputra. 1997. Hama Tanaman dan Teknik Pengendalian.
Yogyakarta: Kanisius

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jakarta: Binacipta.

Samadi, Budi. 2003. Usaha Tani Kacang Panjang. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Sari, A. I. K. 2000. Status Unsur Hara Utama N, P, K, dan Bahan Organik Di


Daerah Sentra Pertanaman Padi Di Das Ulu Selo Kabupaten Tanah Datar.
[Skripsi]. Padang: Fakultas Pertanian Unversitas Andalas

Sarief, S. 1986. Kesuburan dan Pemupukkan Tanah Pertanian. Bandung: Pustaka


Buana

Setyawan W. A., Setiawan D. 2010. Pemanfaatan Limbah Ikan Menjadi Pupuk


Organik [Laporan Penelitian]. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi
Industri. Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur

Setyo. P. B. 2006. Efek Konsentrasi Kromium (Cr+3) dan Salinitas Berbeda


terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan untuk Pertumbuhan Nila. Tesis.
Semarang: Universitas Diponegoro.

Simanungkalit, R. D. M., Didi, A. S., Rasti, S., Diah, S., Wiwik, H. 2006. Pupuk
Organik dan Pupuk Hayati. Bogor: Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Simanjuntak, Riswan. 2009. Studi Pembuatan Etanol Dari Limbah Gula (Molase).
Skripsi. Medan: USU.

Subana, M dan Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka


Setia

Sugiarto. 1988. Teknik Pembenihan Ikan Mujair dan Nila, Edisi I. Jakarta: C. V.
Simplex
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Sukmadinata, N. S. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya

Sumantadinata, K. 1981. Pengembangan Ikan-Ikan Pemeliharaan di Indonesia.


Jakarta: Sastra Hudaya.

Sunarjono, Hendro. 2013. Bertanam 36 Jenis Sayuran. Jakarta: Penebar Swadaya.

Suryati, Teti. 2014. Bebas Sampah dari Rumah. Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka.

Susanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Syafri dan Julistia. 2010. Budidaya Tanaman Sayuran. Jambi: Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian

Wijaya, K. A. 2008. Nutrisi Tanaman. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Winardi, T. 1996. Penggunaan Beberapa Perlakuan Pengendalian Hama


Terhadap Populasi Hama Daun, Kerusakan Daun dan Hasil Kedelai.
Jakarta: Penebar Swadaya.

Wulandari, G. M. Citra, Muhartini, S., dan Trinowati, S. 2013. Pengaruh Air


Cucian Beras Merah dan Beras Putih terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Selada (Lactuca sativa L.). Jurnal Vegetalica. No. 1 Vol. 2

Yulipriyanto, H. 2010. Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya. Yogyakarta:


Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1

SILABUS

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : XII MIA

Semester : Gasal

Kompetensi Inti

KI. 1 : Menghayati dan mengamalkan agama yang dianutnya

KI. 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atasberbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI. 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KI. 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dan mencipta dalam ranah konkret ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber


Waktu Belajar

1.3 Peka dan peduli terhadap 1. Pertumbuhan dan 1. Konsep mengenai Jenis tagihan :  Buku
permasalahan lingkungan perkembangan pertumbuhan dan  Portofolio Biologi
hidup, menjaga dan tumbuhan perkembangan pada  Presentasi Kelas
menyayangi lingkungan 2. Faktor – faktor tumbuhan  Tes XII
sebagai manifestasi yang Mengamati  Jurnal,
pengamalan ajaran agama yang mempengaruhi  Mengamati gambar atau  Video/
dianutnya pertumbuhan dan video singkat tentang gambar
perkembangan pertumbuhan dan  Internet
2.1 Berperilaku ilmiah; teliti, tumbuhan perkembangan pada
tekun, jujur terhadap data dan 3. Merancang tumbuhan
fakta, disiplin, tanggung jawab desain penelitian  Membaca teks
dan peduli dalam observasi dan dan pertumbuhan dan
eksperimen, berani dan santun melaksanakan perkembangan pada
dalam mengajukan pertanyaan penelitian tentang tumbuhan
dan berargumentasi, peduli Pertumbuhan dan
lingkungan, gotong royong, Perkembangan Menanya
bekerjasama, cinta damai, Tumbuhan  siswa distimulir untuk
berpendapat secara ilmiah dan mengajukan pertanyaan
kritis, responsif dan proaktif yang berkaiatan dengan
dalam setiap tindakan dan pertumbuhan dan
dalam melakukan pengamatan perkembangan pada
dan percobaan di dalam kelas/ tumbuhan
laboratorium maupun di luar

91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kelas/ laboratorium Mengumpulkan Informasi


 Siswa diminta untuk
3.1 Mendeskripsikan proses menggali informasi
pertumbuhan dan tentang pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup perkembangan pada
serta faktor – faktor yang tumbuhan melalui sumber
mempengaruhinya dan buku ataupun sumber
penentuan topik penelitiannya lainnya
4.1 Merancang dan melaksanakan
penelitian tentang pengaruh Mengasosiasi
faktor luar terhadap Siswa diminta untuk
pertumbuhan dan membaca dan berdiskusi
perkembangan tanaman dan dalam kelompok untuk :
melaporkan hasil rancangan  Menganalisis tentang
dan penelitian secara lisan konsep pertumbuhan dan
(presentasi) untuk hasil perkembangan
rancangan dan tertulis untuk  Menganailisis faktor –
hasil penelitian dengan faktor yang mempengaruhi
menggunakan tata cara pertumbuhan dan
penulisan ilmiah yang benar perkembanagan
 Menarik kesimpulan
tentang konsep
pertumbuhan dan
perkembangan serta faktor
– faktor yang
mempengaruhinya

Mengkomunikasikan
 Siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil
diskusi berupa konsep
pertumbuhan dan
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

perkembangan beserta
faktor – faktor yang
mempengaruhinya.

2. Merancang penelitian
mengenai faktor yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan pada
tumbuhan

Mengamati
 Siswa membaca dan
mengkaji contoh karya Jenis tagihan :
ilmiah dari berbagai  Rancangan
sumber penelitian
 Siswa mengamati  Presentasi
bagaimana cara kerja atau  Laporan
langkah-langkah dalam penelitian
melakukan percobaan
menurut kerja ilmiah

Menanya
 Siswa diperkenankan
untuk bertanya hal – hal
yang belum jelas mengenai
langkah – langkah kerja
dalam melakukan
eksperimen dan cara dalam
menyusun laporan hasil
eksperimen

93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Mengumpulkan Data
 Masing – masing
kelompok diminta untuk
berdiskusi mengenai
rancangan eksperimen dan
merancangan eksperimen
(penelitian) tentang
pengaruh faktor luar bagi
pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
 Kelompok melaksanakan
eksperimen sesuai dengan
rancangan yang telah
dibuat kelompok
 Kelompok melakukan
pengamatan dan
pengambilan data
mengenai faktor luar yang
mempengaruhi
pertumbuhn dan
perkembangan tumbuhan

Mengasosiasi
 Siswa bersama dalam
kelompok mengolah data
hasil eksperimen
 Menganalisis dan
menjawab permasalah
yang ditemukan dalam
eksperimen (penelitian)
 Menarik kesimpulan dari
hasil eksperimen
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Mengkomunikasikan
Masing – masing kelompok
diminta untuk melaporkan
hasil eksperimennya secara
lisan (presentasi di depan
kelas melalui power point)
dan membuat laporan tertulis
sesuai dengan tata cara
penulisan ilmiah yang benar.

95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : XII MIA

Semester : Gasal

Alokasi waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan agama yang dianutnya
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan emngevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dan menciptakan dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif, kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuwan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

B. Kompetensi Dasar
1.1 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengelaman ajaran agama yang
dianutnya
2.1 Berprilaku ilmiah; teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium
3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal dengan
proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang pengaruh faktor
eksternal terhadap faktor internal dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dan melaporkan secara tertulis dengan menggunaka
tata cara penulisan ilmiah yang benar
C. Indikator
1.3.1 Menunjukan sikap peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengalaman ajaran
agama yang dianutnya
2.1.1 Menunjukan sikap jujur, teliti, kritis, kerjasama dan bertanggung jawab
dalam diskusi dan melakukan percobaan mengenai faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
3.1.1 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan pada mahkluk
3.1.2 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan
3.1.3 Mengaitkan hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

4.1.1 Merancangan desain percobaan mengenai faktor eksternal yang


mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
4.1.2 Melaksanakan percobaan pengaruh faktor eksternal terhadap pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan
4.1.3 Membuat laporan hasil percobaan yang telah dilakukan dengan melaporkan
hasil penelitian secara lisan (presentasi) dan tertulis sesuai dengan tata cara
penulisan laporan sesuai
D. Tujuan Pembelajaran
1.3.1.1 Melalui kegiatan eksperimen, siswa mampu menunjukan sikap peka dan
peduli terhadap lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan
sebagai manifestasi pengelaman ajaran agama yang dianutnya
2.1.1.1 Melalui kegiatan diskusi dan percobaan, siswa mampu menunjukan sikap
jujur, teliti, kritsis, kerjasama dan bertanggung jawab dalam diskusi dan
melakukan percobaan
3.1.1.1 Setelah diskusi, siswa mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembanagan pada tumbuhan
3.1.2.1 Setelah diskusi, siswa mampu mengidentifikasikan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
4.1.1.1 Setelah membaca literatur lembar kerja ilmiah, siswa mampu merumuskan
rancangan percobaan mengenai pengaruh faktor eksternal terhadap proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
4.1.2.1 Setelah kegiatan presentasi, siswa mampu melaksanakan percobaan mengenai
pengaruh faktor eksternal terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman
4.1.3.1 Setelah melakukan percobaan, siswa mampu mempresentasikan hasil
penelitian tentang pengaruh luar terhadapa pertumbuhan dan perkembangan
tanaman dan melaporkan hasil penalitian secara tertulis dengan menggunakan
tata cara penulisan ilmiah yang benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

E. Materi
Materi Pokok : Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Sub Materi :
1. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan
F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran : Pembelajran Kooperatif
Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, Presentasi, Eksperimen dan Ceramah
G. Alat, Bahan dan Sumber Belajar
1. Alat
a. Laptop
b. Viewer
c. Speaker
d. LCD
e. Papan tulis
2. Bahan Percobaan
a. Pupuk Organik Cair Limbah Ikan Nila
b. Benih Kacang Panjang
c. Tanah
d. Air
e. Polybag
3. Sumber Belajar
a. Buku Biologi Kelas XII
b. LKS
c. Internet
d. Video Perkecambahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 x 45 menit)
Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)
Pendahuluan Menyiapkan Kondisi 1. Memberikan salam, berdoa dan
(15 menit) Belajar mengecek kehadiran siswa sambil
mempersiapkan kelas
Melakukan apersepsi, 2. Menampilkan gambar animasi
memberikan motivasi pertumbuhan dan perkembangan
pada siswa dan orientasi singkat tanaman dari masih berbiji
sampai menjadi tanaman dewasa
3. Memberikan pertanyaan pada siswa “
proses apa yang terjadi pada gambar
animasi tersebut
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Membagi siswa kedalam beberapa
kelompok
6. Tiap kelompok dibagikan LKS
tentang pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan
Kegiatan Inti Mengamati 7. Siswa diminta mengamati gambar
(60 menit) atau video mengenai proses
pertumbuhan dan perkecambahan
suatu tanaman
8. Membagikan jurnal atau karya ilmiah
yang berkaitan dengan pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa


(waktu)
Menanya 9. Siswa diberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan dan
menanggapi pertanyaan yang diajukan
oleh siswa lain yang berkaitan dengan
gambar atau video, jurnal atau karya
ilmiah yang telah diamati
Mengumpulkan data 10. Menggali informasi tentang materi
pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan pada sumber buku yang
lain
11. Siswa diberikan kesempatan untuk
berdiskusi mengenai konsep
pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan
12. Siswa diminta untuk mejelaskan
faktor-faktor yang mempengaruh
pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
Menalar 13. Siswa mengolah informasi yang
diperoleh melalui berbagai sumber
dan mengisi LKS yang telah
dibagikan
Mengkomunikasikan 14. Setiap kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya dan kelompok lain
memberikan tanggapan
15. Memberikan klarifikasi apabila
kelompok yang presentasi belum tepat
dan memberikan penguatan pada hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa


(Waktu)
presentasi yang telah benar

Penutup Evaluasi 16. Memberikan soal postest pada siswa


(15 menit)
Rangkuman 17. Siswa diminta untuk merangkum apa
yang telah dipelajari dan dibahas
selama jam pelajaran
Refleksi 18. Guru meminta siswa untuk
menyampaikan apa yang dirasakan
dan mafaat apa yang dapat mereka
peroleh setelah mengikuti
pembelajaran mengenai pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan
Tindak Lanjut 19. Memberikan tugas pada siswa dan
kelompok untuk membaca jurnal atau
karya ilmiah yang berkaitan dengan
percobaan mengenai pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan dari
berbagai sumber
20. Menutup pertemuan pelajaran dan
memberikan salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Pertemuan II (2 x 45 menit)

Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa


(Waktu)
Pendahuluan Menyiapkan Kondisi 1. Memberikan salam, berdoa, mengecek
(15 menit) Belajar kehadiran dan mempersiapkan kondisi
kelas
Melakukan apersepsi, 2. Memperlihatkan gambar/video yang
memberikan motivasi menunjukkan permasalahan pada
pada siswa dan orientasi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman seperti daun yang layu atau
batang tanaman terlihat kecil, kurus
dan sebagainya.
3. Memberikan pertanyaan seputar
permasalahn pada pertumbuhan dan
perkembangan tanaman yang mengacu
pada gambar/video yang ditampilkan
tadi dengan bertanya “Mengapa
tanaman tersebut mengalami
permasalahan seperti demikian?”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
5. Kemudian membagi siswa dalam
kelompok yang terdiri dari 4-5 orang
6. Membagi LKS pada setiap kelompok
Kegiatan Mengamati 7. Siswa diberikan kesempatan untuk
Inti membaca jurnal/karya ilmiah dan
(60 menit) mencari tahu tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa


(Waktu)
8. Siswa membaca cara kerja ilmiah
untuk melakukan percobaan pada
jurnal/karya ilmiah yang dibagikan
guru
Menanya 9. Siswa diperkenankan tuk mengajukan
pertanyaan berkaitan dengan hal-hal
yang belum jelas terkait faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan serta cara kerja dalam
melakukan percobaan
Mengumpulkan data 10. Kelompok mengumpulkan informasi
mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman dan cara
kerja ilmiah dalam melakukan
penelitian
11. Tiap kelompok diberikan kesempatan
untuk melakukan diskusi mengenai
rancangan penelitian yang akan
dilakukan
Menalar 12. Kelompok membuat rancangan
penelitian tentang pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan
Mengkomunikasikan 13. Setiap kelompok diperkenankan untuk
mempresentasikan hasil rancangan
penelitian yang akan dilakukan
14. Guru dan kelompok lain memberikan
masukkan untuk menyempurnakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa


(Waktu)
kekurangan dari rancangan yang telah
dibuat
Penutup Evaluasi 15. Guru memberikan soal posttest kepada
(15 menit) siswa
Rangkuman 16. Siswa diberikan kesempatan untuk
merangkum materi yang telah
dipelajari
Refleksi 17. Guru menanyakan perasaan dan
manfaat yang diperoleh siswa setelah
mengikuti pembelajaran
Tindak lanjut 18. Guru memberikan tugas pada tiap
kelompok untuk melaksanakan
penelitian sesuai rancangan yang telah
dibuat di luar jam sekolah dengan
waktu penelitian selama 3 minggu
19. Setiap kelompok membuat laporan
tertulis terkait hasil penelitian dengan
memperhatikan tata cara penulisan
ilmiah yang benar dan membuat bahan
presentasi dengan power point
(semenarik mungkin) untuk
diprsentasikan
20. Guru menutup pelajaran dengan
menyampaikan salam penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

I. Penilaian

1. Aspek yang dinilai:


 Sikap (Afektif)
 Pengetahuan (Kognitif)
 Keterampilan(Psikomotor)
2. Jenis/teknik penilaian :
 Observasi
 Tes tertulis dan Non tertulis
 Kinerja dalam membuat bahan presentasi dan melakukan eksperimen atau
percobaan
 Laporan hasil penelitian yang dilakukan
3. Bentuk instrumen :
 Lembar observasi
 Soal uraian
 LKS (Lembar Kerja Siswa)
 Rubrik penilaian
 Pedoman penskoran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Lampiran 3

Lembar Kerja Siswa I


Judul: Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
A. Tujuan
1. Siswa mampu menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman
B. Alat dan Bahan
Alat tulis dan jurnal ilmiah
C. Cara Kerja
1. Bentuklah kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang
2. Bacalah jurnal yang dibagikan
3. Diskusikan bersama dalam kelompok peertanyaan yang diberikan dalam LKS
4. Tulislah hasil diskusi pada lembar kerja
5. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas
D. Hasil Kegiatan
Judul Jurnal Ringkasan Isi Jurnal yang Dibaca
Tujuan Metode yang Isi Kesimpulan
Penelitian digunakan pembahasan

E. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksudkan dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Bagaimana proses tanaman dapat tumbuh dan berkembang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

3. Jelaskan Perbedaan antara pertumbuhan primer dan sekunder pada tumbuhan!


4. Jelaskan tahapan perkecambahan pada biji!
F. Jawaban
1. ...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. ...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3. ...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.................................................................................................................................
4. ...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
G. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

LEMBAR KERJA SISWA II

Judul: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan
A. Tujuan
1. Setelah melakukan diskusi, siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
B. Alat dan Bahan
Alat Tulis dan Jurnal Ilmiah
C. Cara Kerja
1. Bentuklah kelompok kecil yang teridir dari 4-5 orang
2. Bacalah jural yang diberikan
3. Diskusikan bersama dalam kelompok pertanyaan dalam LKS berikut
4. Tulislah hasil diskusi pada lembar kerja
D. Hasil Kegiatan
Judul Jurnal Ringkasan Jurnal yang Kelompok Baca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

E. Pertanyaan
1. Indentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan?
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan!
F. Jawaban
1. ..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. ..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
G. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

LEMBAR KERJA SISWA III

Judul: Merancang dan Melaksanakan Percobaan


A. Tujuan
1. Siswa mampu merancang desain penelitian tentang pengaruh faktor luar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
2. Siswa mampu melaksanakan penelitian tentang pengaruh faktor luar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
3. Siswa mampu melaporkan hasil rancangan dan penelitian dalam bentuk presentasi
dan dalam bentuk laporan tertulis
B. Alat dan Bahan
Contoh lembar kerja ilmiah atau jurnal ilmiah
C. Cara Kerja
1. Bacalah secara cermat contoh lembar kerja ilmiah atau jurna ilmiah yang telah
disediakan bersama dalam kelompok
2. Diskusi dan catatlah hal-hal penting dalam sebuah desain penelitian
3. Pilihlah satu tema yang akan dibuat rancangan penelitian terkait dengan pengaruh
faktor luar terhadap pertumbuhan tanaman
4. Setelah menentukan tema, buatlah rancangan desain penelitian
5. Presentasikan hasil rancangan penelitian di depan kelas
6. Catatalah masukan yang diberikan oleh guru dan teman-teman sekelas
7. Lakukan percobaan berdasarkan hasil rancangan yang telah disepakiti kelompok
8. Catatlah hasil pengamatan dan penelitian yang dialkukan
9. Buatlah laporan tertulis berdasarkan hasil penelitian sesuai tata cara penulisan karya
ilmiah dan juga buat laopran dalam bentuk power point untuk di presentasikan di
depan kelas
D. Pertanyaan Panduan
1. Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan percobaan yang benar?
2. Faktor apa saja yang mempenagruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan? (min 3 faktor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

3. Bagaimana cara dalam mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan


dan perkembangan pada tumbuhan yang anda sebutkan diatas?

E. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Lampiran 4

Instrumen Penilaian Sikap

Instrumen Penilaian Sikap


Kelas/Semester : .........................
Indikator :
2.1.1.1 Melalu kegiatan diskusi dan percobaan, siswa mampu menunjukan sikap jujur,
teliti, kritsis, kerjasama dan bertanggung jawab dalam diskusi dan melakukan
percobaan
No. Nama Aspek Penilaian Skor
Jujur Teliti Kritis tanggungjawab Bekerjasama

1.

2.

Dst

Rubrik Penilaian Sikap

Aspek Skor Indikator


Jujur 3 Bila :
o Mengerjakan tugas secara mandiri
o Melaporkan data atau informasi apa adanya
o Mengakui kesalahan dan kekurangan yang
dimiliki
o Menuliskan sumber saat menyalin hasil karya
orang lain
2 Bila hanya 2 indikator yang terpenuhi
1 Bila 4 indikator tidak terpenuhi
Teliti 3 Bila :
o Mengerjakan tugas kelompok atau individu sesuai
dengan pertintah
o Melakukan percobaan sesuai prosedur kerja
2 Bila hanya 1 indikator yang terpenuhi
1 Bila 2 indikator tidak terpenuhi
Kritis 3 Bila :
o Menanggapi permasalahan dengan masuk akal,
dan mampu membedakan argumentasi logis dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

tidak logis
o Menarik kesimpulan dari data yang telah ada
2 Bila hanya 1 indikator yang terpenuhi
1 Bila 2 indikator tidak terpenuhi
Tanggungjawab 3 Bila :
o Mengerjakan tugas yang diberikan
o Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
o Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang
akuarat
o Mengembalikan barang yang dipijam seperti
keadaan yang semula
o Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
2 Bila hanya 2 indikator terpenuhi
1 Bila 4 indikator tidak terpenuhi
Bekerjasama 3 Bila :
o Aktif dalam kegiatan kelompok
o Mengerjakan tugas sesuai dengan kesepakatan
o Membantu/menolong sesama dalam kesusahan
2 Bila hanya 2 indikator terpenuhi
1 Bila, tidak terpenuhi
Skor Total: 15

Nilai = x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Lampiran 5
Instrumen Penilaian Psikomotor
Kegiatan Percobaan

Judul Kegiatan : …………………………………………………….


Hari/Tanggal : ………………………………
Kelas : ……….

No. Nama Aspek Penilaian Jumlah Nilai


Persiapan Pelaksanaan Hasil Skor
1.
2.
3
4
5
Dst.

Rubrik Penilaian Kegiatan Percobaan

Aspek Skor Indikator

Persiapan 3 Bila :
 Memilih alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan
percobaan
 Kelengkapan alat dan bahan saat kegiatan
percobaan
2 Bila hanya 1 indikator saja yang terpenuhi
1 Bila semua indikator tidak terpenuhi
Pelaksanaan 3 Bila :
 Melaksanakan percobaan sesuai dengan langkah
kerja yang telah disepakati
 Melaksanakan percobaan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan
 Terampil menggunakan alat-alat saat melakukan
percobaan dengan memperhatikan etika
penggunaan, perawatan dan kebersihan alat serta
lingkungan
2 Bila hanya 2 indikator saja yang terpenuhi
1 Bila hanya 1 indikator saja yang terpenuhi
Hasil 3 Bila :
 Pengambilan data benar dan sesuai rancangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

 Pembahasan sesuai dengan rumusan dan tujuan


kegiatan percobaan
 Penarikkan kesimpulan sudah sesuai dengan
rumusan dan tujuan kegiatan percobaan
2 Bila hanya 2 indikator saja yang terpenuhi
1 Bila hanya 1 indikator saja yang terpenuhi
Skor Total: 9

Nilai = x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Lampiran 6
Instrumen Penilaian Kegiatan Presentasi

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : XII/ 1
Indikator :
4.1.1 Merumuskan rancangan percobaan mengenai faktor eksternal yang
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

No. Kelompok Aspek Penilaian Skor


Kekompakkan Bahasa Isi Penampilan Menjawab
yang Presentasi Pertanyaan
Digunakan
1.
2.
3.
Dst.

Rubrik Penilaian Kegiatan Presentasi

Aspek Skor Indikator


Kekompakkan 3 Jika :
o Kompak dalam penyampaian presentasi
o Semua anggota kelompok hadir dan ikut aktif
dalam presentasi
2 Jika 1 indikator dari skor 3 tidak terpenuhi
1 Jika 2 indikator dari skor 3 tidak terpenuhi
Bahasa yang 3 Jika :
digunakan o Penyampaian presentasi menggunakan bahasa
yang baik dan santun
o Penyampaian presentasi menggunakan bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

yang jelas dan sesuai dengan EYD


2 Jika 1 indikator dari skor 3 tidak terpenuhi
1 Jika 2 indikator dari skor 3 tidak terpenuhi
Isi Presesntasi 3 Jika :
o Penyampaian isi presentasi jelas
o Penyampaian presentasi sesuai dengan permasalah
2 Jika 1 indikator dari skor 3 tidak terpenuhi
1 Jika 2 indikator dari skor 3 tidak terpenuhi
Penampilan 3 Jika :
o Menampilkan power point saat presentasi dengan
menarik
o Menampilkan Power point dengan kreatif dan
sopan
2 Jika 1 indikator dari skor 3 tidak terpenuhi
1 Jika 2 indikator dari skor 3 tidak terpenuhi
Menjawab 3 Jika :
Pertanyaan o Semua anggota kelompok dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan
o Menjawab sesuai dengan pertanyaan yang
diajukan
2 Jika 1 indikator dari skor 3 tidak terpenuhi
1 Jika 2 indikator dari skor 3 tidak terpenuhi
Skor Totall: 15

Nilai = x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Lampiran 7
Rubrik Penilaian Laporan Praktikum

No. Aspek Penilaian Skor Indikator


1. Bentuk laporan 5 Jika :
o Laporan dalam bentuk tulis tangan
o Penulisannya secara sistematik
o Bahasa yang digunakan komunikatif dan
menarik
o Dasar teori sesuai dengan tujuan
percobaan
4 Jika hanya 4 indikator saja yang terpenuhi
3 Jika hanya 2 indikator saja yang terpenuhi
2 Jika hanya 1 indikator saja yang terpenuhi
1 Jika semua indikator tidak terpenuhi
2. Data pengamatan 5 Jika :
o Data dari pengamatan disajikan dalam
bentuk grafik atau tabel
o Data yang disajikan sesuai dengan hasil
percobaan
o Data yang disajikan jelas dan mudah
dipahami
o Tidak melampirkan data hasil pengamatan
4 Jika hanya 4 indikator saja yang terpenuhi
3 Jika hanya 2 indikator saja yang terpenuhi
2 Jika hanya 1 indikator saja yang terpenuhi
1 Jika semua indikator tidak terpenuhi
3. Pembahasan 5 Jika :
o Pembahasannya ada hubungannya antara
pembahasan dan literatur yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

o Pembahasan sesuai dengan hasil percobaan


o Bahasa yang digunakan jelas dan
komunikatif
4 Jika hanya 4 indikator saja yang terpenuhi
3 Jika hanya 2 indikator saja yang terpenuhi
2 Jika hanya 1 indikator saja yang terpenuhi
1 Jika tidak menyajikan pambahasan dalam laporan
akhir
4. Kesimpulan 5 Jika :
o Kesimpulan sesuai dengan tujuan
percobaan
o Kesimpilan sesuai dengan pembahasan
o Kesimpilan yang diambil berdasarkan
data pengamatan
o Kesimpulan menggunakan bahasa yang
komunikatif
4 Jika hanya 4 indikator saja yang terpenuhi
3 Jika hanya 2 indikator saja yang terpenuhi
2 Jika hanya 1 indikator saja yang terpenuhi
1 Jika semua indikator tidak terpenuhi
5. Waktu 5 Jika pengumpulannya tepat waktu
pengumpulan 4 Jika pengumpulannya terlambat 1 hari
laporan 3 Jika pengumpulannya terlambat 2 hari
2 Jika pengumpulannya terlambat 3 hari
1 Jika pengumpulannya terlambat 4 hari
Skor Total: 25

Nilai = x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Lampiran 8
Kisi –Kisi Soal Postest

Mata Pelajaran : Biologi


Alokasi Waktu : 20 menit
Kelas/Semester : XII/1
Bentuk Soal : Essay
Jumlah Soal :
Indikator Ranah Soal Nomor Soal
3.1.1 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi C1 1 dan 3
proses pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup

3.1.3 Mengaitkan hubungan antara faktor internal dan C4 4


faktor eksternal terhadap pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan
4.1.1 Merancangan percobaan mengenai faktor C6 2
eksternal yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan

No. Soal Jawaban Skor


1. Faktor apa saja yang dapat Faktor yang mempengaruhi 10
mempengaruhi proses pertumbuhan dan pertumbuhan dan
perkembangan pada suatu tanaman? perkembangan suatu tanaman :
 Faktor internal yaitu
hormone dan gen
tanaman (5)
 Faktor eksternal yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

cahaya, air, oksigen, pH,


suhu, kelembaban dan
nutrisi (5)

2. Judul penelitian : “Pengaruh Pemberian a. Variabel bebas : Konsentrasi 15


Pupuk Organik Cair Limbah Ikan Nila pupuk organik cair limbah
(Oreochormis niloticus) terhadap ikan nila (5)
Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman b. Variabel terikat :
Kacang Panjang (Vigna sinensis)” Pertumbuhan dan
berdasarkan judul jurnal diatas, produktivitas tanaman
tentukanlah kacang panjang (5)
a. Variabel bebas c. Variabel kontro l: umur
b. Variabel terikat dan tanaman, media tanam,
c. Variabel kontrol waktu dan volume air saat
penyiraman serta pemberian
pupuk (5)

3. Bagaimana kondisi tanaman yang Kekurangan unsur Fe : pada 10


mengalami kekurangan unsur Fe dan tanaman muncul gejala klorosis
unsur Mg? dan daun menguning atau
nekrosa (5)
Kekurangan unsur Mg : pada
tanaman akan muncul bercak-
bercak kuning di bagian
permukaan daunnya (5)

4. Seseorang siswa melakukan percobaan Faktor yang mempengaruhi 20


dengan meletakkan tanaman kacang adalah faktor cahaya.
panjang dengan umur serta tinggi yang Pada ruang B terdapat cahaya/
sama di ruangan yang berbeda, yaitu terkena cahaya sedangakan pada
ruang A (gelap) dan ruang B (terang). ruang A tidak terdapat cahaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Tanaman ini setiap harinya disiram air atau gelap


dengan volume yang sama. Siswa Tinggi tanaman pada ruang A>
tersebut mengukur tinggi batang tanaman ruanga B karena etiolasi
semenjak muncul daun pertama. Berikut Hormon Auksin tanaman pada
adalah data hasil pengukuran yang ruangan A memacu
didapatkan siswa tersebut. pemanjangan sel dan pada
tanaman di ruangan B
Ruang Tinggi Batang Tanaman (cm)
1 2 3 4 5 6 7
mendapatkan cahaya yang ukup
A 1,5 5 9 12,5 14 16,5 19 sehingga hormone auksin tidak
B 1,5 3 6 8,5 11 12,5 15
aktif.

Berdasarkan data tersebut faktor apa


yang mempengaruhi pertumbuhan
kacang panjang tersebut? Jelaskan!
Skor Total 40

Nilai = x 100

Pedoman Skor Soal Postest

Nomor Pedoman Skor


1. o Skor 10 jika menjawab dengan benar dan lengkap 2 aspek yaitu faktor
internal dan faktor eksternal
o Skor 5 jika menjawab dengan benar faktor internal atau faktor eksternal
saja
o Skor 4 jika menjawab 4 faktor eksternal dan benar
o Skor 3 jika menjawab 3 faktor eksternal dan benar
o Skor 2 jika menjawab 3 faktor eksternal dan benar
o Skor 2,5 jika menjawab 1 faktor internal da benar
o Skor 1 jika menjawab 1 faktor eksternal dan benar
o Skor 0 jika tidak menjawab ataupun menjawab salah
2. o Skor 15 jika menjawab dengan benar dan lengkap 3 variabel (variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

bebas, terikat dan kontrol)


o Skor 10 jika hanya dapat menjawab dengan benar hanya 2 variabel
o Skor 5 jika menjawab dengan benar 1 variabel
o Skor 1 jika menjawab dan salah
o Skor 0 jika tidak menjawab
3. o Skor 10 jika menjawab dengan benar dan lengkap 2 aspek unsur Fe dan
unsur Mg
o Skor 5 jika mnjawab dengan benar hanya 1 aspek saja
o Skor 1 jika menjawab dan salah
o Skor 0 jika tidak menjawab
4. o Skor 20 jika menjawab dengan lengkap dan tepat, yaitu faktor cahaya
dan hormone auksin serta pengaruhnya terhadap tanaman
o Skor 15 jika menjawab faktor yang berpengaruh dengan benar, namun
salah satu pengaruhnya terhadap tanaman kurang tepat
o Skor 10 jika menjawab faktor yang berpengaruh dengan benar, namun
tidak menjelaskan pengaruhnya terhadap tanaman
o Skor 5 jika hanya menjawab salah satu faktor dengan benar tanpa
menjelaskan pengaruhnya terhadap tanaman
o Skor 0 jika tidak memberikan jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Lampiran 9

Data Pertumbuhan Tinggi Batang Tanaman Kacang Panjang Masing-Masing


Perlakuan Setiap 4 Hari

Data Pertumbuhan Tinggi Batang Tanaman Kacang Panjang


waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi Kontrol (P0) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
14/04/2017 9,5 9 8,5 7 7,5 9 8,5 8,428571
18/04/2017 23 20 12 15 8,7 17,5 14 15,74286
22/04/2017 29,4 25,4 16,2 17,5 10,1 20 17,5 19,44286
26/04/2017 35 51,5 29 47 13.5 49 39 41,75
30/04/2017 53 70,2 52 69,5 15,9 75,4 50,8 55,25714
04/05/2017 90 170 97 128 17 116 97 102,1429
08/05/2017 96 175 175 134 36 140 101 122,4286
12/05/2017 118 238 195 200 67 151 120 155,5714
16/05/2017 178 291 288 242 124 173 145 205,8571
20/05/2017 211 302 301 250 169 199 184 230,8571
Akhir - Awal 201,5 293 292,5 243 161,5 190 175,5

Data Pertumbuhan Tinggi Batang Tanaman Kacang Panjang


waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 3% (P1) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
14/04/2017 9,5 7,5 7 10 7 7 6 7,714286
18/04/2017 21 18 14 17 27 16 18 18,71429
22/04/2017 59,5 58 52,1 50,5 62,5 52 50,5 55,01429
26/04/2017 96 89 82 81,5 101 97 89,5 90,85714
30/04/2017 153 149 151 145 159,5 148 150,5 150,8571
04/05/2017 197 193 195 189 190 197 198.5 193,5
08/05/2017 230 245 279 305 242 240 254 256,4286
12/05/2017 296 297 312 337 299 289,5 294 303,5
16/05/2017 372 368 391 393 362 347 362 370,7143
20/05/2017 455 413 450 468 410 402 412 430
Akhir - Awal 445,5 405,5 443 458 403 395 406

Data Pertumbuhan Tinggi Batang Tanaman Kacang Panjang


waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 6% (P2) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
14/04/2017 7,5 8 8 9,5 7,5 8,5 9 8,285714
18/04/2017 11 22 18 15 16 18 16,5 16,64286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

22/04/2017 20 28 21 25 20 26 23 23,28571
26/04/2017 79,2 88,2 98,5 67,7 99,1 68 75 82,24286
30/04/2017 117 123 118,5 95,5 108,5 97,5 101 108,7143
04/05/2017 165 175 167 102 143 127 131 144,2857
08/05/2017 210 215 200 150 175 175 157 183,1429
12/05/2017 270 246 202 200 201 194 274 226,7143
16/05/2017 302 305 214 279 230 249 324 271,8571
20/05/2017 352 348 225 349 245 312 340 310,1429
Akhir - Awal 344,5 340 217 339,5 237,5 303,5 331

Data Pertumbuhan Tinggi Batang Tanaman Kacang Panjang


waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 9% (P3) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
14/04/2017 9,5 7,5 7 7 7,5 9 7 7,785714
18/04/2017 11 16,5 12 20 15 28 15 16,78571
22/04/2017 32 29 25 42 33 45 32 34
26/04/2017 81 98.5 99 88,3 79,5 75 76 83,13333
30/04/2017 115 138 142 129 137 102 108 124,4286
04/05/2017 121 220 240 218 195 122 156 181,7143
08/05/2017 162 254 270 282 235 240 220 237,5714
12/05/2017 216 317 325 307 262 302 245 282
16/05/2017 292 347 364 360 348 326 299 333,7143
20/05/2017 301 352 402 410 391 377 311 363,4286
Akhir - awal 291,5 344,5 395 403 383,5 368 304

Data Pertumbuhan Tinggi Batang Tanaman Kacang Panjang


waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 12% (P4) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
14/04/2017 10 9 8,5 8,5 8,5 9 8,5 8,857143
18/04/2017 14 28 16 20 16 15,5 21,5 18,71429
22/04/2017 20 40 29 31 24 27 40 30,14286
26/04/2017 75 81,5 73 72,8 78 83 81,5 77,82857
30/04/2017 157 97,5 103,6 114 123 106 132 119,0143
04/05/2017 218 140 140 183 160 173 197 173
08/05/2017 267 180 246 224 200 225 229 224,4286
12/05/2017 300 211 254 255 250.5 256 232 251,3333
16/05/2017 324 257 323 269 306 309 264 293,1429
20/05/2017 351 267 247 290 324 374 283 305,1429
Akhir - Awal 341 258 238,5 281,5 315,5 365 274,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Lampiran 10

Data Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Kacang Panjang Masing-Masing


Perlakuan Setiap 4 Hari

Data Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Kacang Panjang


waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi Kontrol (P0) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
14/04/2017 5 5 5 5 5 5 5 5
18/04/2017 11 11 8 9 5 9 6 8,428571
22/04/2017 14 14 14 14 8 14 14 13,14286
26/04/2017 16 20 17 19 8 17 17 16,28571
30/04/2017 25 29 20 22 10 20 26 21,71429
04/05/2017 30 39 20 25 10 20 32 25,14286
08/05/2017 31 45 29 29 12 23 20 27
12/05/2017 43 43 35 33 18 25 32 32,71429
16/05/2017 69 117 47 42 27 34 32 52,57143
20/05/2017 83 48 80 45 30 68 48 57,42857
Akhir - Awal 78 43 75 40 25 63 43

Data Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Kacang Panjang


waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 3% (P1) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
14/04/2017 5 5 5 5 5 5 5 5
18/04/2017 7 11 11 7 11 8 7 8,857143
22/04/2017 13 16 16 18 16 17 16 16
26/04/2017 21 22 22 24 22 23 22 22,28571
30/04/2017 33 31 28 38 35 32 25 31,71429
04/05/2017 49 37 32 56 42 45 39 42,85714
08/05/2017 62 49 38 77 62 52 46 55,14286
12/05/2017 83 62 50 92 78 74 79 74
16/05/2017 98 82 102 159 121 92 91 106,4286
20/05/2017 127 119 131 237 153 114 112 141,8571
Akhir - Awal 122 114 126 232 148 109 107

Data Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Kacang Panjang


waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 6% (P2) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
14/04/2017 5 5 5 5 5 5 5 5
18/04/2017 11 9 8 8 8 8 6 8,285714
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

22/04/2017 16 15 13 16 16 16 16 15,42857
26/04/2017 19 21 19 22 22 22 22 21
30/04/2017 28 24 25 27 24 28 26 26
04/05/2017 31 27 28 33 24 32 26 28,71429
08/05/2017 43 36 34 45 37 47 34 39,42857
12/05/2017 54 42 33 54 49 63 35 47,14286
16/05/2017 71 78 36 66 80 94 48 67,57143
20/05/2017 86 117 205 91 97 105 83 112
Akhir - Awal 81 112 200 86 92 100 78

Data Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Kacang Panjang


waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 9% (P3) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
14/04/2017 5 5 5 5 5 5 5 5
18/04/2017 8 12 8 8 9 11 8 9,142857
22/04/2017 16 15 15 17 16 19 16 16,28571
26/04/2017 22 21 21 23 22 22 22 21,85714
30/04/2017 25 28 24 26 25 31 25 26,28571
04/05/2017 30 32 29 30 39 51 27 34
08/05/2017 60 38 37 36 55 66 30 46
12/05/2017 82 44 64 41 71 78 36 59,42857
16/05/2017 106 74 96 72 98 94 42 83,14286
20/05/2017 134 119 132 184 109 111 149 134
Akhir - Awal 129 114 127 179 104 106 144

Data Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Kacang Panjang


waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 12% (P4) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
14/04/2017 5 5 5 5 5 5 5 5
18/04/2017 9 11 10 8 10 8 8 9,142857
22/04/2017 16 16 16 16 15 15 16 15,71429
26/04/2017 19 22 22 22 21 21 22 21,28571
30/04/2017 28 31 28 27 21 27 22 26,28571
04/05/2017 41 43 31 30 25 31 26 32,42857
08/05/2017 67 56 47 43 26 41 29 44,14286
12/05/2017 91 62 59 42 72 44 32 57,42857
16/05/2017 104 76 75 67 55 70 57 72
20/05/2017 135 90 96 92 195 105 91 114,8571
Akhir - Awal 130 85 91 87 190 100 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Lampiran 11

Data Pertumbuhan Jumlah Bunga Tanaman Kacang Panjang Masing-Masing


Perlakuan Setiap 4 Hari

Data Pertumbuhan Jumlah BungaTanaman Kacang Panjang


waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi Rata-rata
Kontrol (P0)
1 2 3 4 5 6 7
14/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
18/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
22/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
26/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
30/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
04/05/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
08/05/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
12/05/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
16/05/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
20/05/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
Akhir - Awal 0 0 0 0 0 0 0

Data Pertumbuhan Jumlah BungaTanaman Kacang Panjang


waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 3% (P1) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
14/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
18/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
22/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
26/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
30/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
04/05/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
08/05/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
12/05/2017 0 0 3 8 1 5 3 2,857143
16/05/2017 4 2 5 16 4 7 5 6,142857
20/05/2017 11 9 14 23 5 13 8 11,85714
Akhir - Awal 11 9 14 23 5 13 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Data Pertumbuhan Jumlah BungaTanaman Kacang Panjang


waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 6% Rata-rata
(P2)
1 2 3 4 5 6 7
14/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
18/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
22/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
26/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
30/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
04/05/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
08/05/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
12/05/2017 1 4 1 1 1 2 4 2
16/05/2017 7 5 2 3 3 3 6 4,142857
20/05/2017 11 7 3 10 6 5 11 7,571429
Akhir - Awal 11 7 3 10 6 5 11

Data Pertumbuhan Jumlah BungaTanaman Kacang Panjang


waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 9% (P3) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
14/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
18/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
22/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
26/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
30/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
04/05/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
08/05/2017 0 1 0 0 0 0 0 0,142857
12/05/2017 1 4 2 8 3 7 2 3,857143
16/05/2017 6 8 5 12 4 10 6 7,285714
20/05/2017 13 12 7 18 10 13 7 11,42857
Akhir - Awal 13 12 7 18 10 13 7

Data Pertumbuhan Jumlah BungaTanaman Kacang Panjang


waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 12% Rata-rata
(P4)
1 2 3 4 5 6 7
14/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
18/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
22/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
26/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
30/04/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

04/05/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
08/05/2017 0 0 0 0 0 0 0 0
12/05/2017 2 4 2 1 1 2 4 2,285714
16/05/2017 7 6 6 4 3 6 6 5,428571
20/05/2017 8 8 9 7 5 10 9 8
Akhir - Awal 11 7 3 10 6 5 11

Lampiran 12

Data Produksi Jumlah Polong Tanaman Kacang Panjang Masing-Masing Perlakuan


Setiap Kali Masa Panen

Data Produktivitas Jumlah Buah Tanaman Kacang Panjang


Waktu Perlakuan Konsentrasi Kontrol (P0) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
Panen I 0 0 0 0 0 0 0 0
Panen II 0 0 0 0 0 0 0 0
Panen III 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah Hasil Panen 0 0 0 0 0 0 0

Data Produktivitas Jumlah Buah Tanaman Kacang Panjang


Waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 3% (P1) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
Panen I 0 0 2 4 0 2 0 1,142857
Panen II 1 0 2 7 3 5 2 2,857143
Panen III 2 4 2 4 4 6 6 4
Jumlah Hasil Panen 3 4 6 15 7 13 8

Data Produktivitas Jumlah Buah Tanaman Kacang Panjang


Waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 6% (P2) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
Panen I 0 0 0 0 0 2 0 0,285714
Panen II 2 0 0 1 0 0 2 0,714286
Panen III 2 2 3 1 5 7 2 3,142857
Jumlah Hasil Panen 4 2 3 2 5 9 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Data Produktivitas Jumlah Buah Tanaman Kacang Panjang


Waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 9% (P3) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
Panen I 0 0 0 2 0 0 0 0,285714
Panen II 1 2 0 4 0 0 0 1
Panen III 2 2 3 1 2 7 2 2,714286
Jumlah Hasil Panen 3 4 3 7 2 7 2

Data Produktivitas Jumlah Buah Tanaman Kacang Panjang


Waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 12% (P4) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
Panen I 2 0 0 0 1 0 0 0,428571
Panen II 5 3 5 0 0 3 0 2,285714
Panen III 3 2 3 2 0 3 1 2
Jumlah Hasil Panen 10 5 8 2 1 6 1

Lampiran 13

Data Rerata Panjang Polong Tanaman Kacang Panjang Masing-Masing Perlakuan


Setiap Kali Panen

Data Produktivitas Panjang Buah Tanaman Kacang Panjang ( Rata - rata Per Tanaman)
Waktu Perlakuan Konsentrasi Kontrol (P0) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
Panen I 0 0 0 0 0 0 0 0
Panen II 0 0 0 0 0 0 0 0
Panen III 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah Akhir 0 0 0 0 0 0 0

Data Produktivitas Panjang Buah Tanaman Kacang Panjang ( Rata - rata Per Tanaman)
Waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 3% (P1) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
Panen I 0 0 53,5 51,5 0 47,5 0 21,78571429
Panen II 42 0 55,75 57,614 51,166 51,04 60,6 45,45285714
Panen III 51 50 56 47,25 47,625 49,66 38,333 48,55257143
Jumlah Akhir 93 50 165,25 156,36 98,791 148,2 98,933
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

Data Produktivitas Panjang Buah Tanaman Kacang Panjang ( Rata - rata Per Tanaman)
Waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 6% (P2) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
Panen I 0 0 0 0 0 40 0 5,714285714
Panen II 44,5 0 0 39,4 0 0 46,5 18,62857143
Panen III 36 38,5 49,166 47 33,5 50,5 40 42,09514286
Jumlah Akhir 80,5 38,5 49,166 86,4 33,5 90,5 86,5

Data Produktivitas Panjang Buah Tanaman Kacang Panjang ( Rata - rata Per Tanaman)
Waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 9% (P3) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
Panen I 0 0 0 51 0 0 0 7,285714286
Panen II 53 46,75 0 50,25 0 0 0 21,42857143
Panen III 50 42 42,166 48,5 56 53,028 42 47,67057143
Jumlah Akhir 103 88,75 42,166 149,75 56 53,028 42

Data Produktivitas Panjang Buah Tanaman Kacang Panjang ( Rata - rata Per Tanaman)
Waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 12% (P4) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
Panen I 41,25 0 0 0 0 0 0 5,892857143
Panen II 49,8 38,166 46,4 0 0 55,333 0 27,09985714
Panen III 71,5 57 56,333 0 79,25 68,833 0 47,55942857
Jumlah Akhir 162,55 95,166 102,73 0 79,25 124,17 0

Lampiran 14

Data Produktivitas Berat Polong Tanaman Kacang Panjang Masing-Masing


Perlakuan Setiap Kali Panen

Data Produktivitas Berat Buah Tanaman Kacang Panjang (Per Tanaman)


Waktu Perlakuan Konsentrasi Kontrol (P0) Rata - rata
1 2 3 4 5 6 7
Panen I 0 0 0 0 0 0 0 0
Panen II 0 0 0 0 0 0 0 0
Panen III 0 0 0 0 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Data Produktivitas Berat Buah Tanaman Kacang Panjang (gram)


Waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 3% (P1) Rata - rata
1 2 3 4 5 6 7
Panen I 0 0 50 100 0 50 0 28,571429
Panen II 54 0 77 240 72 130 42 87,857143
Panen III 47 84 62 121 118 172 115 102,71429

Data Produktivitas Berat Buah Tanaman Kacang Panjang (Per Tanaman)


Waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 6% (P2) Rata - rata
1 2 3 4 5 6 7
Panen I 0 0 0 0 0 50 0 7,1428571
Panen II 36 0 0 28 0 0 52 16,571429
Panen III 42 25 72 25 102 98 54 59,714286

Data Produktivitas Berat Buah Tanaman Kacang Panjang (Per Tanaman)


Waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 9% (P3) Rata - rata
1 2 3 4 5 6 7
Panen I 0 0 0 39 0 0 0 5,5714286
Panen II 40 40 0 125 0 0 0 29,285714
Panen III 48 45 62 26 58 198 46 69

Data Produktivitas Berat Buah Tanaman Kacang Panjang (Per Tanaman)


Waktu Perlakuan Dengan Konsentrasi 12% (P4) Rata - rata
1 2 3 4 5 6 7
Panen I 38 0 0 0 0 19 0 8,1428571
Panen II 172 60 132 0 0 86 0 64,285714
Panen III 86 58 89 63 0 82 24 57,428571
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Lampiran 15

Uji Normalitas Data Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Panjang

1. Tinggi batang

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tinggi_tanaman Konsentrasi

N 35 35
a
Normal Parameters Mean 319.700 3.00

Std. Deviation 80.0243 1.435

Most Extreme Differences Absolute .084 .157

Positive .060 .157

Negative -.084 -.157

Kolmogorov-Smirnov Z .496 .929

Asymp. Sig. (2-tailed) .967 .354

a. Test distribution is Normal.

2. Jumlah daun

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Jumlah_daun Konsentrasi

N 35 35
a
Normal Parameters Mean 107.40 3.00

Std. Deviation 45.120 1.435

Most Extreme Differences Absolute .128 .157

Positive .128 .157

Negative -.093 -.157

Kolmogorov-Smirnov Z .755 .929

Asymp. Sig. (2-tailed) .619 .354

a. Test distribution is Normal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

3. Jumlah bunga

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Jumlah_bunga Konsentrasi

N 35 35
a
Normal Parameters Mean 7.571 3.00

Std. Deviation 5.5109 1.435

Most Extreme Differences Absolute .115 .157

Positive .115 .157

Negative -.085 -.157

Kolmogorov-Smirnov Z .682 .929

Asymp. Sig. (2-tailed) .741 .354

a. Test distribution is Normal.

4. Jumlah buah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Rerata_jml_buah Konsentrasi

N 15 15
a
Normal Parameters Mean 1.3900 3.00

Std. Deviation 1.33087 1.464

Most Extreme Differences Absolute .175 .153

Positive .175 .153

Negative -.148 -.153

Kolmogorov-Smirnov Z .676 .592

Asymp. Sig. (2-tailed) .751 .875

a. Test distribution is Normal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

5. Panjang Polong

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

rerata_panjang_
polong Konsentrasi

N 15 15
a
Normal Parameters Mean 22.7330 3.000

Std. Deviation 19.14643 1.4639

Most Extreme Differences Absolute .179 .153

Positive .179 .153

Negative -.177 -.153

Kolmogorov-Smirnov Z .694 .592

Asymp. Sig. (2-tailed) .721 .875

a. Test distribution is Normal.

6. Berat buah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

rerata_berat_pol
ong Konsentrasi

N 15 15
a
Normal Parameters Mean 35.2667 3.00

Std. Deviation 34.80082 1.464

Most Extreme Differences Absolute .191 .153

Positive .191 .153

Negative -.155 -.153

Kolmogorov-Smirnov Z .738 .592

Asymp. Sig. (2-tailed) .648 .875

a. Test distribution is Normal.

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogorov-smirnow, diketahui bahwa data tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

bunga, rata-rata jumlah buah, rata-rata panjang buah dan rata-rata berat buah pada
tanaman kacang panjang yang didapatkan berdistribusi normal, karena hasil uji
normalitas menunjukkan nilai sig > 0.05.

Lampiran 16
Uji Homogenitas Data Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Panjang
1. Tinggi Batang

Test of Homogeneity of Variances

Tinggi_tanaman

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.361 4 30 .271

Dari tabel diatas diketahui homogenitas varians yang dihasilkan dengan


nilai Levene Statistic 1.362 dan nilai sig. 0.271 > 0.05 pada probabilitas
yang menunjukkan bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk organik
cair limbah ikan nila terhadap tinggi tanaman kacang panjang memiliki
varian yang sama atau homogen
2. Jumlah Daun

Test of Homogeneity of Variances

Jumlah_daun

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.676 4 30 .614

Dari tabel diatas diketahui homogenitas varians yang dihasilkan dengan


nilai Levene Statistic 0.676 dan nilai sig. 0.614 > 0.05 pada probabilitas
yang menunjukkan bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk organik
cair limbah ikan nila terhadap jumlah daun kacang panjang memiliki
varian yang sama atau homogen

3. Jumlah Bunga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

Test of Homogeneity of Variances

Jumlah_bunga

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.469 4 30 .019

Dari tabel diatas diketahui homogenitas varians yang dihasilkan dengan


nilai Levene Statistic 3.469 dan nilai sig. 0.19 > 0.05 pada probabilitas
yang menunjukkan bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk organik
cair limbah ikan nila terhadap jumlah bunga kacang panjang memiliki
varian yang sama atau homogen

4. Jumlah Buah

Test of Homogeneity of Variances

Rerata_jml_buah

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.539 4 10 .106

Dari tabel diatas diketahui homogenitas varians yang dihasilkan dengan


nilai Levene Statistic 0.311 dan nilai sig. 0.106 > 0.05 pada probabilitas
yang menunjukkan bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk organik
cair limbah ikan nila terhadap jumlah buah kacang panjang memiliki
varian yang sama atau homogen

5. Panjang Buah

Test of Homogeneity of Variances

rerata_panjang_polong

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.732 4 10 .219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

Dari tabel diatas diketahui homogenitas varians yang dihasilkan dengan


nilai Levene Statistic 0.330 dan nilai sig. 0.219 > 0.05 pada probabilitas
yang menunjukkan bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk organik
cair limbah ikan nila terhadap panjang buah kacang panjang memiliki
varian yang sama atau homogen
6. Berat Buah

Test of Homogeneity of Variances

rerata_berat_polong

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.812 4 10 .084

Dari tabel diatas diketahui homogenitas varians yang dihasilkan dengan


nilai Levene Statistic 2.218 dan nilai sig. 0.84 > 0.05 pada probabilitas
yang menunjukkan bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk organik
cair limbah ikan nila terhadap berat bauh kacang panjang memiliki
varian yang sama atau homogen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

Lampiran 17 Hasil Uji Anova Data Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kacang
Panjang

Hasil Uji ANOVA Tinggi Batang Kaacang Panjang

ANOVA

Tinggi_tanaman

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 155008.314 4 38752.079 18.535 .000

Within Groups 62723.786 30 2090.793

Total 217732.100 34

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai sig. 0.00 < 0.05 pada level
probabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi berbeda dari pupuk
organik cair limbah ikan nila mempengaruhi tinggi tanaman kacang panjang secara
signifikan maka hipotesis diterima.

Tinggi_tanaman

Duncan

Subset for alpha = 0.05


Konsent
rasi N 1 2 3 4

0% 7 222.429

12% 7 296.286

6% 7 301.857

9% 7 355.643

3% 7 422.286

Sig. 1.000 .821 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

Hasil Uji ANOVA Jumlah Daun Kacang Panjang

ANOVA

Jumlah_daun

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 30996.400 4 7749.100 6.082 .001

Within Groups 38222.000 30 1274.067

Total 69218.400 34

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai sig. 0.01 < 0.05 pada level
probabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi berbeda dari pupuk
organik cair limbah ikan nila mempengaruhi jumlah daun kacang panjang secara
signifikan maka hipotesis diterima.

Jumlah_daun

Duncan

Subset for alpha = 0.05


Konsent
rasi N 1 2

0% 7 52.43

6% 7 107.00

12% 7 109.86

9% 7 133.71

3% 7 134.00

Sig. 1.000 .206

Means for groups in homogeneous subsets are


displayed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

Hasil Uji ANOVA Jumlah Bunga Tanaman Kacang Panjang

ANOVA

Jumlah_bunga

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 636.286 4 159.071 12.042 .000

Within Groups 396.286 30 13.210

Total 1032.571 34

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai sig. 0.00 < 0.05 pada level
probabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi berbeda dari pupuk
organik cair limbah ikan nila mempengaruhi jumlah bunga kacang panjang secara
signifikan maka hipotesis diterima.

Jumlah_bunga

Duncan

Subset for alpha = 0.05


Konsent
rasi N 1 2 3 4

0% 7 .000

6% 7 7.000

12% 7 7.571 7.571

9% 7 11.429 11.429

3% 7 11.857

Sig. 1.000 .771 .056 .827

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

Hasil Uji ANOVA Jumlah Buah Tanaman Kacang Panjang

ANOVA

Rerata_jml_buah

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 10.798 4 2.699 1.928 .182

Within Groups 13.999 10 1.400

Total 24.797 14

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai sig. 0.182 > 0.05 pada level
probabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi berbeda dari pupuk
organik cair limbah ikan nila tidak mempengaruhi jumlah daun kacang panjang secara
signifikan maka hipotesis ditolak.

Hasil Uji ANOVA Panjang Polong Tanaman Kaacang Panjang

ANOVA

rerata_panjang_polong

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2398.468 4 599.617 2.193 .143

Within Groups 2733.730 10 273.373

Total 5132.198 14

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai sig. 0.143 > 0.05 pada level
probabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi berbeda dari pupuk
organik cair limbah ikan nila tidak mempengaruhi jumlah daun kacang panjang secara
signifikan maka hipotesis ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Hasil Uji ANOVA Berat Polong Tanaman Kaacang Panjang

ANOVA

rerata_berat_polong

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 8224.550 4 2056.137 2.355 .124

Within Groups 8730.812 10 873.081

Total 16955.362 14

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai sig. 0.124 > 0.05 pada level
probabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi berbeda dari pupuk
organik cair limbah ikan nila tidak mempengaruhi jumlah daun kacang panjang secara
signifikan maka hipotesis ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

Lampiran 18

Data pH dan Kelembaban Tanah

Perlakuan Kontrol (0% Konsentrasi Pupuk)


Pengamatan 1 2 3 4 5 6 7
pH K pH K pH K pH K pH K pH K pH K
I 6,2 70 6 70 6 70 6 70 6 70 6 70 6 70
II 6 80 5,4 80 6 80 6 70 6 70 4,8 80 6 80
III 5,2 80 4,8 80 6 70 6 80 6 70 6 70 5 7
IV 4,2 70 5 70 5,8 70 6 70 6 70 6 70 5 70
V 4,8 70 6 80 5,2 80 5,4 70 5,2 80 5,8 70 5,2 80
VI 5 75 6 80 5,2 80 5,4 70 5,8 70 5,4 80 5,8 75
VII 4,8 80 5,2 75 6 75 5,2 80 5,2 70 5,4 70 5,4 80
VII 5,2 70 5,2 80 6 80 5 70 6 70 5 80 5,4 75
VIII 5 75 6 70 5.2 70 5 70 6 70 5,8 70 5,2 70
IX 5,8 70 5,8 70 4,8 80 5 80 6 80 5,4 80 5,8 75
X 5,4 80 5,8 70 5,8 70 5 70 4,5 75 4,8 75 4,8 80
Keterangan :

pH : Derajat keasaman

K : Kelembaban

Perlakuan P1 (3% Konsentrasi Pupuk)


Pengamatan 1 3 2 4 5 6 7
pH K pH K pH K pH K pH K pH K pH K
I 6 70 5,8 70 6 75 6,2 70 6 80 6 80 5,8 70
II 6,2 80 5,8 70 6 70 6 70 5,8 80 6 80 6 70
III 6 80 5,8 80 6 80 6 70 6 80 6 70 6 70
IV 5,8 70 6,2 80 5,8 80 6 70 6 70 6 70 6,2 80
V 5,8 70 6,2 70 5,8 70 6 70 6 70 6 70 6,4 75
VI 6 70 6,4 70 5,8 80 6,2 80 6,2 70 6 75 6,4 75
VII 6,2 70 6 70 6 80 6,2 80 6,4 70 5,8 70 6 80
VII 5,8 70 6 70 6 70 6 80 6,2 70 5,8 80 6 80
VIII 6,4 80 5,8 70 6 70 6 80 6 80 6 80 5,8 80
IX 6 80 6 70 6,2 70 6 70 5,8 80 6 70 5,8 70
X 5,8 70 6 70 6 70 5,8 70 6 70 6 70 6 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Perlakuan P2 (6% Konsentrasi Pupuk)


Pengamatan 1 3 2 4 5 6 7
pH K pH K pH K pH K pH K pH K pH K
I 6 70 5,8 70 5,8 70 5,8 80 6,2 70 5,8 70 6 70
II 4,8 70 5,2 70 5,8 70 5 80 5,8 70 6 70 6 70
III 5 70 5,4 70 6 70 4,8 70 5,8 70 6 70 5,8 70
IV 5 70 6 80 6 70 4,8 70 5,8 80 5,8 70 6,2 70
V 5,2 80 6 80 6 69 5 70 6 80 5,4 70 5,8 70
VI 5,4 80 5,8 80 6 75 5,8 70 6 70 5 80 6 70
VII 6 80 5,4 70 6 75 5,4 70 6 70 6 70 5,4 70
VII 6 70 5,8 70 6 75 5,6 70 6,2 70 6 707 4,8 80
VIII 6,2 70 5,4 70 6,4 70 5,8 70 5 70 6,2 70 6 80
IX 4,8 75 5 70 6,2 70 6 70 4,8 69 6,4 70 6 70
X 6 75 5,2 70 6,2 69 6 80 4,8 75 6 70 6,2 70

Perlakuan P3 (9% Konsentrasi Pupuk)


Pengamatan 1 2 3 4 5 6 7
pH K pH K pH K pH K pH K pH K pH K
I 6 70 5,8 70 6,2 75 6,2 70 5,8 80 6 80 6 80
II 5,8 80 5,8 70 6 70 6 70 5,8 80 5,2 80 5,6 70
III 5,8 80 5,8 70 6 80 5,4 80 6 80 5,2 70 5 70
IV 6 70 5,2 80 5,8 80 4,8 80 6 70 4,8 70 5,2 80
V 5,8 80 6 70 5,8 70 5,2 70 5,8 70 6,2 80 4,8 70
VI 5,8 70 6 75 5,8 80 4,8 80 5,2 70 6 75 4,8 75
VII 5 70 5,4 70 6 80 4,8 70 5,2 70 5 70 6 70
VII 4,8 70 4,8 70 6 70 5,2 80 4,8 70 5 80 6,2 80
VIII 4,8 70 4,8 70 6,2 70 5 80 4,8 80 5,2 80 5,6 80
IX 4,6 80 5,2 70 6,2 70 5 80 5,2 80 5,8 70 5,6 70
X 5,2 70 5 70 4,8 70 5 70 4,8 70 6,2 70 5,4 70

Perlakuan P4 (12% Konsentrasi Pupuk)


Pengamatan 1 3 2 4 5 6 7
pH K pH K pH K pH K pH K pH K pH K
I 6 70 5,8 70 6,2 75 6,2 70 6 80 6 70 6 70
II 6,2 80 6 70 6 70 5,6 80 5,8 80 5,8 80 5.6 70
III 5,8 80 5,2 70 5,8 80 5,8 80 6 80 5.4 70 5,2 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

IV 5,4 70 6,2 70 5,8 80 5,8 70 5,2 70 5 70 5,2 80


V 5,4 80 6,2 80 5,8 70 6 75 6 70 5,3 80 5,4 80
VI 5,8 70 6,4 75 4,8 80 6,2 70 6 70 5 75 4,8 70
VII 6 70 6 70 6 80 5,2 70 6 70 5,8 70 4,8 70
VII 5,8 70 6 70 6 70 5,8 80 4,8 70 5,8 70 4,2 80
VIII 5,2 70 5,8 70 5,2 70 6 80 4,2 80 6 80 5 70
IX 5,1 80 4.8 70 6,2 70 6 70 5,8 80 4,8 70 5,8 80
X 5,4 70 6,4 70 6 70 5,8 70 5,8 70 4,8 70 6 70

Lampiran 19
Data Suhu Pada Bula April dan Mei

Waktu Suhu (C0)


Tinggi Rendah
1/04/2017 32 25
2/04/2017 33 25
3/04/2017 31 25
4/04/2017 31 24
5/04/2017 32 24
6/04/2017 31 25
7/04/2017 31 25
8/04/2017 29 25
9/04/2017 33 26
10/04/2017 32 26
11/04/2017 32 25
12/04/2017 33 26
13/04/2017 33 25
14/04/2017 31 25
15/04/2017 32 25
16/04/2017 32 25
17/04/2017 33 25
18/04/2017 32 25
19/04/2017 32 26
20/04/2017 33 26
21/04/2017 35 25
22/04/2017 32 25
23/04/2017 32 26
24/04/2017 32 25
25/04/2017 32 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

26/04/2017 33 27
27/04/2017 32 26
28/04/2017 33 26
29/04/2017 34 25
30/04/2017 33 26

Waktu Suhu (C0)


Tinggi Rendah
1/04/2017 33 25
2/04/2017 33 26
3/04/2017 33 25
4/04/2017 32 24
5/04/2017 33 25
6/04/2017 32 26
7/04/2017 31 26
8/04/2017 32 25
9/04/2017 33 25
10/04/2017 33 26
11/04/2017 33 25
12/04/2017 34 25
13/04/2017 34 26
14/04/2017 33 25
15/04/2017 34 24
16/04/2017 34 26
17/04/2017 33 25
18/04/2017 34 25
19/04/2017 33 24
20/04/2017 34 24
21/04/2017 34 25
22/04/2017 35 25
23/04/2017 34 25
24/04/2017 33 24
25/04/2017 35 24
26/04/2017 34 23
27/04/2017 33 25
28/04/2017 33 25
29/04/2017 33 26
30/04/2017 33 26
31/04/2017 33 26

Sumber: https//www.accuweather.com/id/id/Yogyakarta/211671?monyr=5/1/2017&view=table
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

Lampiran 20

Hasil Uji Kandungan Unsur Hara NPK POC Limbah Ikan Nila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

Lampiran 21
Dokumentasi
1. Pembuat Pupuk Cair Limbah Ikan Nila

Limbah ikan Limbah ikan Limbah ikan nila


nila nila cacah ditimbang lalu
masukan ke ember
yang disiapkan

Penambahan Penambahan Penambahan


air air lerih molase/tetes
tebu

Penambahan Proses Tampilan pupuk


EM-4 pengadukkan cair limbah ikan
agar merata lalu yang sudah jadi
ditutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

Proses Hasil pupuk cair


penyaringan limbah ikan
pupuk setelah disaring

2. Tanaman Kacang Panjang

Tanaman kacang panjang usia 18 hari Tanaman kacang panjang


usia V minggu

Tanaman kacang panjang Tanaman kacang panjang


usia VII minggu yang sudah berbunga dan
berbuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

3. Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang

Daun tanaman kacang Daun tanaman kacang


panjang yang terserang panjang yang terserang kutu
serangga kepik aphis

Daun tanaman kacang Daun tanaman kacang


panjang yang terserang ulat panjang yang terserang ulat
grayak grayak

Daun tanaman kacang


panjang yang terserang
belalang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

4. Pengambilan Data dan Perlakuan

Pengukuran awal Pengukuran


penggaris menggunakan pita meter

Pengukuran pH pupuk Pengukuran kepekatan


pupuk

Pengukuran pH awal Perlakuan atau aplikasi


pupuk pupuk terhadap tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

Pengukuran pH dan Pengukuran berat polong


kelembaban tanah kacang panjang

Pengukuran berat polong


kacang panjang

Anda mungkin juga menyukai