SKRIPSI
Oleh:
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
NIM : 131434042
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
Variasi Konsentrasi Sari Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Hasil Uji
dan semangat dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan penyertaan bagi penulis
telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan selalu sabar dan tulus dalam
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang selama ini telah
membimbing dan selalu memberi arahan kepada penulis agar tetap belajar
dengan giat dan tidak putus asa. Dosen-dosen yang telah memberikan
banyak ilmu selama kuliah yang tentunya sangat berguna bagi penulis di
10. Kakak tercinta Antonius Mario Ola Boli dan Viktor Rebon Duli yang
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Adik tersayang Rafael Lukas Arakian Ola yang selalu memberikan
skripsi ini.
12. Keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan dorongan sehingga
Dharma.
Agnes, Prahara, Roni, Rudallo, Vivhye, Mervin, Eva, Dude yang telah
menyelesaikan skripsi.
15. Sahabat-sahabat tercinta Ani, Ajis, Anna, Magda, Benge, Nanik, Daus,
16. Semua pihak yang mendukung penulis yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu, berkat kalian semua, penulis bisa menyelesaikan tugas akhir
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Susu sapi merupakan salah satu jenis susu yang digemari oleh masyarakat
Indonesia. Meskipun demikian, masih ada masyarakat yang mengalami lactose
intolerance. Untuk itu, dapat dibuat suatu produk dari bahan dasar susu sapi sehingga
masyarakat dapat menikmati manfaat dari susu. Salah satu produk tersebut adalah
yoghurt. Yoghurt merupakan minuman fermentasi yang memiliki gizi tinggi. Pada
penelitian ini ditambahkan sari daun kelor pada pembuatan yoghurt. Daun kelor
adalah bagian yang banyak mengandung manfaat dan memiliki gizi tinggi. Salah satu
kandungan pada daun kelor adalah vitamin A. Untuk itu pada penelitian ini
ditambahkan sari daun kelor agar hasil yoghurt dengan penambahan sari daun kelor
dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh
penambahan sari daun kelor terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur yoghurt,
mengetahui formula yoghurt yang disukai panelis dan mengetahui kandungan vitamin
A pada yoghurt dengan penambahan sari daun kelor.
Bahan yang digunakan adalah susu sapi, sari daun kelor dengan 3 variasi
konsentrasi yaitu 10 ml, 20 ml, dan 30 ml serta bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophiles dalam plain yoghurt Biokul. Masing-masing formula dan
kontrol dibuat dengan 3 kali ulangan. Yoghurt yang dihasilkan kemudian selanjutnya
dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui kandungan vitamin A, serta dianalisis
secara statistik menggunakan uji Anova dan uji Tukey serta didukung dengan analisis
kualitatif.
Berdasarkan hasil uji organoleptik dapat diketahui bahwa masing-masing
formula dan kontrol memberikan pengaruh terhadap aroma, rasa, warna dan tekstur.
Tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan secara statistik untuk hasil pada warna, rasa
dan tekstur tetapi signifikan pada hasil aroma. Berdasarkan hasil uji laboratorium
diketahui bahwa semakin banyak variasi konsentrasi sari daun kelor yang diberikan
maka kandungan vitamin A pada yoghurt kelor semakin tinggi.
Kata kunci: yoghurt, susu sapi, daun kelor, variasi konsentrasi, organoleptik, vitamin
A
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
organoleptic,Vitamin A.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
ABSTRACT ......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 6
A. Susu Sapi ........................................................................................... 6
B. Kelor ................................................................................................. 9
1. Klasifikasi Tanaman.................................................................... 9
2. Uraian Tanaman .......................................................................... 9
3. Morfologi Tanaman .................................................................. 10
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kandungan Gizi Susu Sapi per 100 g ..................................................... 6
Tabel 2.2 Kandungan Gizi Yoghurt ...................................................................... 16
Tabel 2.3 Syarat Mutu Yoghurt ............................................................................ 16
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu bahan pangan yang memiliki nilai gizi tinggi dengan proporsi
dalamnya memiliki kandungan gizi yang tinggi. Susu mempunyai peran sangat
besar dalam pemenuhan kebutuhan protein bagi masyarakat. Ada beberapa jenis
susu antara lain susu kambing, susu kuda dan susu sapi. Susu sapi merupakan
salah satu jenis susu yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Susu sapi
memiliki komposisi nutrisi (untuk setiap 100 ml), antara lain : vitamin A 158
LU, vitamin D 2,0 LU, vitamin B6 0,036 mcg, kalori 69 Kkal, protein 3,3 g,
lemak 3,7 g, laktosa 4,8 g, kalsium 125 mg, kasein 2,8 g, besi 0,10 mg, mineral
Masyarakat yang alergi terhadap susu sapi ini, tidak biasa mengonsumsi
minuman yang bergizi tinggi tersebut. Untuk itu, dapat dibuat suatu produk dari
bahan dasar susu sapi sehingga masyarakat dapat menikmati manfaat susu.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencegah diare, mengurangi resiko timbulnya kanker atau tumor dalam saluran
pencernaan dan organ lain serta mereduksi jumlah kolesterol dalam darah
susu dan 8,25% padatan non lemak. Yoghurt dapat dibuat rendah lemak (lemak
susu 0,5-2%) atau tanpa lemak (lemak susu kurang dari 0,5%).
suatu produk yang memiliki struktur, perisa dan rasa yang tertentu. Secara
2015). Bakteri asam laktat sangat penting karena memiliki peran dalam proses
pembuatan yoghurt.
sering mengalami kerusakan akibat tidak dapat terjual pada waktu yang tepat.
Susu yang rusak biasanya hanya dibuang sehingga tidak bernilai atau
proses fermentasi ini juga diharapkan agar olahan susu mempunyai nilai tambah
dan masa simpan yang lebih lama. Agar kandungan gizi yoghurt lebih komplit
dan cita rasanya menjadi lebih nikmat maka dapat dibuat dengan penambahan
lingkungan sekitar dan tumbuh di daerah Jawa, Sunda, Bali, Lampung, Flores,
Madura dan Sulawesi. Kelor memiliki nutrisi yang tinggi karena daunnya
setara dengan 17 kalsium yang terdapat pada susu, setara dengan 15 kali
kalsium pada pisang, serta setara dengan 9 kali protein yang terdapat pada
yoghurt dan setara 25 kali zat besi pada bayam (Jonni, 2008). Kelor memiliki
kandungan nutrisi dan senyawa yang penting bagi tubuh, daun kelor juga
2013).
Saat ini kelor belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dan hanya
inovasi pembuatan produk dari daun kelor sudah dilakukan sebelumnya, Produk
Hasil penelitian Yulianti (2008) menyatakan bahwa minuman jeli daun kelor
mengandung kadar air berkisar antara 87,22-88,40%, nilai pH antara 5,8-6,0 dan
kalsium, protein, serta mineral yang tinggi serta jarang ditemukan olahan susu
berpengaruh terhadap aroma, rasa, warna, tekstur dan kandungan gizi produk
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh penambahan sari daun kelor terhadap hasil uji
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
2. Bagi pendidikan
3. Bagi masyarakat
tangga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Susu Sapi
Susu merupakan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi,
yang sangat diperlukan oleh tubuh seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin
dan mineral. Susu sapi memiliki warna putih kebiruan-biruan sampai dengan
kalsium kaseinat, dan kalsium fosfat pada susu. Warna kuning pada susu
globula lemak. Komposisi susu sapi terdiri atas air, lemak, dan bahan kering
tanpa lemak. Bahan kering tanpa lemak terdiri atas protein, laktosa, mineral,
kandungan gizinya yang lengkap dan mengandung asam amino esensial dalam
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jumlah yang cukup. Seseorang yang mengonsumsi susu dalam jumlah yang
osteoporosis, hal ini disebabkan karena susu merupakan sumber kalsium dan
untuk kesehatan tulang, susu juga bermanfaat untuk kesehatan gigi. Apabila
kita rajin mengonsumsi susu, gigi kita akan terlindung dari kerusakan dan juga
Susu sapi mempunyai manfaat yang telah kita ketahui, namun masih
permasalahn yang ada pada susu sapi adalah sangat mudah rusak dan daya
simpannya tidak lama. Susu sapi segar yang merupakan bahan pangan yang
tinggi gizinya, sehingga bukan saja bermanfaat bagi manusia, melainkan juga
sehingga susu menjadi rusak dan tidak layak untuk dikonsumsi. Untuk
satu upaya pengolahan susu yang sangat prospektif adalah dengan fermentasi
bahan pangan. Bahan baku energi yang paling banyak digunakan untuk
dan menghasilkan air, karbondioksida, dan sejumlah besar energi (ATP) yang
sejumlah kecil energi dan hasil metabolismenya berupa sejumlah kecil energi
(ATP), karbondioksida, air, dan produk akhir metabolik lain seperti asam
(2C2H5OH), reaksi fermentasi ini dilakukan oleh mikroba dan digunakan pada
fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam
laktat. Bakteri asam laktat mempunyai peranan esensial hamper dalam semua
proses fermentasi makanan dan minuman. Peran utama bakteri ini dalam
memproduksi sebagian besar asam laktat, asam asetat, etanol dan CO 2. Bakteri
asam laktat banyak digunakan dalam produk susu seperti yoghurt, sour cream
B. Kelor
1. Klasifikasi Tanaman
berikut
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Capparales
Familia : Moringaceae
Genus : Moringa
2. Uraian Tanaman
yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Tanaman kelor tidak
hanya tumbuh dapat tumbuh dan berkembang di India dan Indonesia saja,
tetapi juga di kawasan tropis lainnya di dunia. Tanaman ini tumbuh dalam
bentuk pohon dan berumur panjang dengan tinggi 7-12 m, tumbuh di dataran
dalam kondisi ekstrim. Tanaman ini banyak ditanam sebagai tanaman pagar di
10
Di beberapa daerah tanaman ini, dikenal dengan nama antara lain kelor
(Sunda dan Melayu), kero, wori atau keloro (Sulawesi), maronggih (Madura),
3. Morfologi Tanaman
dan mempunyai akar yang kuat. Daunnya berbentuk bulat telur dengan ukuran
kecil-kecil tersusun majemuk dalam satu tangkai. Daun kelor dapat dipanen
setelah tanaman tumbuh 1,5 hingga 2 meter, yang biasanya memakan waktu 3
sampai 6 bulan. Bunga kelor merupakan tanaman yang berumur panjang dan
berbunga sepanjang tahun. Bunga kelor ada yang berwarna putih dan putih
panjang sekitar 20-60 cm, berwarna hijau ketika masih muda dan berubah
11
Daun kelor merupakan salah satu bagian dari tanaman yang telah
banyak diteliti kandungan gizi dan kegunaanya. Daun kelor sangat kaya akan
C. Selain itu, daun kelor juga kaya akan asam askorbat, asam amino, sterol,
analisis nutrisi yang dilakukan oleh Singh et al., 2012 menunjukkan adanya
fosfor, dan besi 7,0 mg/100 g daun. Daun kelor juga mengandung substansi
estrogenik dan pektin esterase. Asam amino esensial yang terdapat dalam
protein daun adalah 6,0 mg, arginin 2,0 mg metionim 4,9 mg treonin 9,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
leusin 6,3 mg isoleusin dan 7,1 mg valin (Singh et al., 2012). Daun kelor
tannin, saponin, antrakuinon, terpenoid, fenol dan minyak atsiri (essential oils)
yang dapat menyebabkan rasa dan aroma yang khas pada daun kelor. Selain
minyak atsiri adapun kandungan dalam daun kelor yang lebih mendominasi
dan WHO telah memperkenalkan kelor sebagai salah satu pangan alternatif
direkomendasikan sebagai suplemen yang kaya zat gizi untuk ibu menyusui
dan anak pada masa pertumbuhan. Semua bagian dari tanaman kelor memiliki
nilai gizi, berkhasiat untuk kesehatan dan bidang industri. Manfaat dan khasiat
umum dapat dikonsumsi karena mengandung gizi dan protein tinggi. Secara
tradisional, daun kelor dimasak sebagai sayuran bening seperti bayam dan
ditumbuk menjadi bubuk yang digunakan dalam sup dan saus. Pengolahan
daun kelor kering sebagai bahan teh kelor, baik teh seduh maupun teh celup
dan tepung atau ekstrak daun kelor yang digunakan untuk pengisi kapsul,
tablet kelor, juga campuran nutrisi pada bahan makanan olahan seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kerupuk kelor, kue kelor dan permen kelor (Kurniasih, 2013). Daun kelor
vitamin B dan vitamin C (Misra, 2014). Daun kelor juga memiliki fungsi
sebagai tapal untuk luka, dioleskan pada kening untuk sakit kepala, digunakan
untuk kompres demam, sakit tenggorokan, mengatasi asam urat dan nyeri
sendi, tonik penguat jantung mencegah pembentukan tumor dan kanker. Jus
daun kelor diyakini untuk mengontrol kadar glukosa darah dan digunakan
sepanjang tahun. Bunga kelor ada yang yang berwarna putih, putih kekuning-
kuningan atau merah. Kandungan nutrisi yang cukup tinggi menjadikan kelor
Kandungan kimia pada bunga kelor dalam (g/100g) antara lain kadar air
93,02, protein 24,5, lemak 6,01, serat 5,07, karbohidrat 58,08, dan mineral
Biji kelor berkhasiat mengatasi muntah atau mual, dan juga berkhasiat
sariawan, lambung, demam, dan rematik. Sedangkan biji tua dan kulit kelor
bisa digunakan untuk penjernih air sebagai pengendap atau koagulan serta
14
kelor dikonsumsi sebagai salah satu menu sayuran. Di Filipina, daun kelor
jumlah ASI. Hal ini, disebabkan karena daun kelor mengandung unsur zat gizi
mikro yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil seperti beta carotene, thiamin
(B1), Riboflavin (B2), niacin (B3), kalsium, zat besi, fosfor, magnesium, seng,
vitamin C, sebagai alternatif untuk meningkatkan status gizi ibu hamil. Kelor
juga berfungsi sebagai bahan pangan nasional, bagian daun, kulit batang, biji
hingga akar dari tanaman kelor tidak hanya sebagai sumber nutrisi tetapi juga
(Simbolan,dkk., 2007).
C. Wortel
Wortel merupakan salah satu jenis sayuran yang bernilai gizi cukup,
100 gram wortel mengandung 2813 µg vitamin A dan kandungan vitamin atau
kalium, dan vitamin A, B1, B2, C dan E. wortel juga mengandung zat mineral
manfaat wortel adalah sebagai salah satu cara cara pencegahan dari penyakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tubuh. Manfaat betakaroten yang sangat diperlukan oleh tubuh. Wortel sangat
D. Yoghurt
terbentuknya asam laktat menjadikan kondisi asam pada saluran cerna yang
2006).
Yoghurt dapat dibuat dari susu segar atau produk susu dengan atau
tanpa menambahkan susu bubuk atau susu skim bubuk. Sumbber susu segara
dapat berasal dari susu sapi, kerbau, kambing dan lainnya. Namun dari semua
itu susu yang paling umum digunakan adalah susu sapi. Yoghurt yang dibuat
dari susu skim mengandung semua komponen gizi dari susu yang tidak
dipisahkan, kecuali lemak dan vitamin yang larut dalam lemak (Surajudin dkk,
2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1. Nutrisi Yoghurt
dalam produk akhir tahun harus hidup dan berlimpah (Budiastuti, 2012).
17
2. Manfaat yoghurt
d. Mencegah kanker
18
gram positif yang berbentuk bulat hingga oval, memiliki diameter 0,7-0,9
µm, serta dapat berada dalam bentuk pasangan sampai rantai panjang.
Tumbuh baik pada suhu 37-40ºC, tetapi juga dapat tumbuh pada suhu
lebih enzim.
susu yang mengalami koagulasi protein atau mengumpal dengan rasa asam
yang mempunyai cita rasa khas. Pemecahan laktosa ,menjadi asam laktat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Yoghurt mempunyai tekstur yang agak kental sampai kental atau semi
4. Organoleptik
tekstur, warna, bentuk, aroma, dan rasa suatu produk makanan, minuman
indera kita untuk mengenali atau menilai cita rasa dan kualitas makanan
Makanan yang memiliki cita rasa tinggi adalah makanan yang disajikan
Evaluasi bau dan rasa masih tergantung pada taste panel, keragaman
20
E. Penelitian Relevan
Protein, pH dan Jumlah Bakteri Asam Laktat Yoghurt Susu Sapi dengan
dengan pola 2 faktor : faktor 1, konsentrasi sari daun kelor (K): 0%, 5%,
10% dan faktor 2 lama fermentasi (jam). Hasil penelitian secara garis
besar adalah kadar protein paling tinggi pada yoghurt adalah pada
0,179%. Jumlah bakteri asam laktat tertinggi pada perlakuan K1F2 dan
K1 F2 dengan jumlah yang sama yaitu 2,5 x108 CFU/ml dan terendah pada
21
48 jam dan penambahan sari daun kelor 5%) dengan ketentuan fisika
(suka), warna 3,75 (suka), aroma 3,15 (netral) dan tekstur 3,70 (suka).
F. Kerangka Berpikir
masalah gizi. Kelor juga biasanya digunakan sebagai sayuran. Daun kelor
memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan maupun untuk hal lainnya.
Kelor memiliki nilai gizi yang tinggi seperti vitamin A. Tidak dapat dipungkiri
bahwa setiap orang memiliki selera yang berbeda, ada yang menyukai sayur
daun kelor ada juga yang tidak. Untuk itu, peneliti ingin membuat olahan daun
kelor dengan wujud yang berbeda, yaitu yoghurt dengan penambahan sari
daun kelor.
susu sapi sehingga tidak bisa mengonsumsi susu sapi. Konsumen dengan
lactose intolerance bisa mengonsumsi susu sapi namun dalam bentuk yang
sudah difermentasi. Daya simpan susu sapi juga tidak bisa bertahan lama
untuk itu dibuat pengolahan variasi susu dengan fermentasi yang digemari
22
intolerance. Setelah jadi sediaan yoghurt dengan penambahan sari daun kelor
maka akan dilakukan uji organoleptik dan uji kandungan vitamin A pada
23
Pemanfaatan daun
Daya simpan Lactose kelor masih kurang WHO : Bahan
susu Intolerance dan Kandungan Pangan alternatif
Vitamin A pada
kelor yang tinggi
Fermentasi
Yoghurt dengan
penambahan sari daun
Kelor
24
G. Hipotesis
berbeda terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur yoghurt serta kandungan
disukai panelis.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dari satu faktor dan 3 kali penggulangan. Penelitian ini menguji 3 variasi
konsentrasi dengan penambahan sari daun kelor pada yoghurt yang berbahan susu
sapi secara organoleptik. Uji organoleptik ini meliputi warna, aroma dan rasa
serta tekstur.
B. Variabel Penelitian
3. Variabel kontrol : susu sapi, starter yoghurt, dan toples dengan ukuran
yang sama
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. Batasan Penelitian
1. Jenis daun kelor yang digunakan adalah daun muda yang diperoleh dari pasar
Colombo.
menggunakan blender.
3. Konsentrasi penambahan sari daun kelor dibedakan menjadi 10, 20, dan 30
ml.
5. Jenis Bakteri Asam Laktat (BAL) yang digunakan untuk fermentasi susu sapi
10. Panelis yang melakukan uji organoleptik yoghurt kelor adalah sebanyak 20
27
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas ukur, pipet
dan sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah daun kelor M. oleifera, daun
pandan, wortel, susu sapi murni yang diperoleh dari pasar Colombo, plain
Sumber:dokumentasi pribadi
28
E. Cara Kerja
Banguntapan, Bantul, Yogyakarta mulai bulan Juni sampai dengan bulan Juli
2017.
Penelitian ini diawali dengan proses persiapan alat-alat yang akan digunakan
saat pembuatan yoghurt. Adapun langkah kerja sterilisasi alat yaitu sebagai
berikut :
toples, gelas arloji, gelas ukur, sendok makan, batang pengaduk dan
b. Toples direbus dengan air secukupnya dan ditetesi sedikit dengan sabun
hingga mendidih, sedangkan untuk alat seperti gelas beker, panci, sendok
29
2. Pembuatan Yoghurt
a. Yoghurt Kontrol
2) Susu dipanaskan di api kecil (sampai muncul uap) dan jangan sampai
menjadi 40ºC
ditentukan
30
sampai bersih
sebanyak 500 ml
5) Susu sapi dipanaskan di api kecil hingga mencapai suhu 80ºC, sambil
diaduk
6) Susu sapi didinginkan dan ditunggu hingga suhu turun mencapai 40ºC
10) Kemudian botol selai atau wadah fermentasi ditutup dan dilapisi
11) Botol selai atau wadah fermentasi diletakkan sesuai tata letak yang
telah ditentukan
31
Pada penelitian ini, dibuat juga yoghurt dengan penambahan sari wortel,
organoleptik.
5) Susu sapi dipanaskan di api kecil hingga mencapai suhu 80ºC, sambil
diaduk
10) Kemudian botol selai atau wadah fermentasi ditutup dan dilapisi dengan
11) Botol selai atau wadah fermentasi diletakkan pada tempat fermentasi
32
3. Uji Organoleptik
a) Uji warna
b) Uji Aroma
c) Uji Rasa
dengan lidah.
d) Uji Tekstur
Sampel diambil kira-kira 1 sendok teh dan dirasakan dengan mulut oleh
20 orang panelis.
e) Uji pH
33
sedangkan lapisan bawah adalah fraksi sisa aseton yang tidak beraksi
panjang
Gelombang 450 nm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Keterangan rumus:
Fp = Faktor pengencer
X = Konsentrasi
Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian skala hedonik yang terdiri dari
5 pernyataan yaitu sangat tidak suka, tidak suka, biasa ,suka dan sangat suka.
Panelis diminta untuk mengisikan penilaiannya dalam kolom skala hedonik yang
telah disediakan. Hasil dari skala hedonik yang diisi oleh panelis akan dianalisis.
terkumpul. Hasil yang diperoleh akan diolah menggunakan uji anova jika
signifikan maka dilanjutkan dengan uji Tukey. Data kualitatif dianalisis secara
deskriptif.
a. Hipotesis
perlakuan
35
b. Pengambilan keputusan
2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
samping sebagai sumber rasa (manis) juga merupakan sumber energi yang
semakin tinggi dan pada saat fermentasi bakteri dapat bertumbuh dengan
satu faktor yang harus diperhatikan adalah derajat keasaman atau yang
sebelum dan sesudah fermentasi dapat di lihat pada gambar 4.1 di bawah
ini:
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
5.1
5
4.9
4.8
Nilai pH
4.7
4.6 sebelum fermentasi
4.5
sesudah fermentasi
4.4
4.3
4.2
Kontrol A B C
Perlakuan
sari daun kelor 30 ml pH sebelum dan sesudah nilainya tetap sama, hal ini
2. Uji Organoleptik
Uji organoleptik ini meliputi aroma, rasa, warna dan tekstur terhadap
yoghurt susu sapi dengan penambahan sari daun kelor dengan volume
38
a. Aroma
Salah satu aspek dari uji organoleptik yaitu aroma. Hasil dari
12 11.4
10.75
9.85
10 9.15
8
AROMA
0
K A B C
PERLAKUAN
39
Pada gambar 4.2, dapat dilihat bahwa nilai yang diberikan panelis
terhadap aroma yoghurt kelor pada perlakuan C yaitu penambahan sari daun
kelor sebanyak 30 ml lebih tinggi dari pada perlakuan A, B dan Kontrol (tanpa
rerata skor yang diberikan panelis untuk aroma pada perlakuan A adalah 9,85,
perlakuan B adalah 10,75, perlakuan C adalah 11,4 serta rerata aroma pada
selanjutnya diuji menggunakan Anova satu faktor untuk melihat apakah ada
bahwa aroma menunjukkan hasil 0,042 < 0,05 yang berarti Ho tidak diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan dari setiap
perlakuan dan kontrol. Secara statistik terbukti bahwa ada beda nyata antara
semua perlakuan pada yoghurt kelor. Berdasarkan hasil uji statistik panelis lebih
menyukai aroma pada perlakuan C yaitu yoghurt dengan penambahan sari daun
kelor 30 ml. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukan bahwa ada perbedaan
pembau atau penciuman digunakan untuk menilai bau atau aroma suatu produk,
yang berlainan. Uji aroma ini dilakukan untuk memperkenalkan sifat bau pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
yoghurt kelor. Aroma merupakan bau yang sangat subjektif yang sulit diukur,
karena setiap orang memiliki kadar penciuman yang berbeda-beda. Daun kelor
memiliki rasa aroma yang khas serta cukup menyengat dan tidak semua orang
menyukai aroma dari kelor tersebut. Namun, dalam penelitian ini, panelis
cenderung lebih menyukai aroma kelor dalam bentuk yoghurt kelor ini, hal ini
dapat disebabkan karena aroma daun kelor yang menyengat dan aromanya
Dari hasil uji anova satu faktor didapatkan bahwa pada uji
organoleptik yoghurt kelor untuk aspek aroma terdapat signifikan artinya ada
beda nyata dari ketiga perlakuan tersebut. Guna mengetahui perbedaan yang
nyata dari aroma yoghurt maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji
Tukey. Dari hasil uji Tukey (lampiran 6) diketahui bahwa setiap perlakuan
41
b. Rasa
Aspek lain dari uji organoleptik adalah rasa. Hasil dari uji rasa
10.8
10.6
10.6
10.4
10.4
RERATA RASA
10.2
10.2
10 9.9
9.8
9.6
9.4
K A B C
PERLAKUAN
Keterangan:
K = Kontrol
A = Perlakuan penambahan sari daun kelor sebanyak 10 ml
B = Perlakuan penambahan sari daun kelor sebanyak 20 ml
C =Perlakuan penambahan sari daun kelor sebanyak 30 ml
Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa nilai yang diberikan panelis
diberikan panelis. Rerata skor yang diberikan panelis untuk rasa pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
perlakuan A adalah 10,4. Rerata skor yang diberikan panelis untuk rasa pada
perlakuan adalah 10,2. Berdasarkan hasil uji organoleptik pada rasa dapat
dilihat bahwa kesukaan panelis pada yoghurt kelor terdapat pada perlakuan B
lebih tinggi yaitu dengan penambahan sari daun kelor 20 ml. Hasil rata-rata
dari setiap perlakuan selanjutnya diuji menggunakan anova satu faktor untuk
melihat apakah ada perbedaan yang signifikan atau tidak dari setiap
perlakuan.
disimpulkan bahwa rasa menunjukkan hasil 0,908 > 0,05 yang berarti Ho
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan
dari setiap perlakuan dan kontrol. Hasil yang diperoleh tidak signifikan karena
salah satu faktor yang mempengaruhi cita rasa makanan selain penampilan
akan jenis makanan yang dikonsumsi. Tingkat kesukaan panelis akan suatu
yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
lebih cenderung menyukai rasa yoghurt dengan penambahan sari daun kelor
20 ml. Yoghurt kelor dengan penambahan sari daun kelor 20 ml yang lebih
disukai panelis karena perpaduan antara rasa asam dan rasa kelor yang khas.
Rasa asam pada yoghurt disebabkan oleh aktivitas bakteri yang terdapat di
dalam produk tersebut dari hasil fermentasi susu. Bakteri menguraikan laktosa
(gula susu) menjadi asam laktat sehingga dapat mengakibatkan rasa asam
pada yoghurt. Rasa asam pada yoghurt dapat mempengaruhi nilai pH yoghurt
yang dihasilkan. Nilai pH yoghurt yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar
antara 4,5-5.
antara setiap perlakuan atau tidak signifikan antara setiap perlakuan tersebut.
Dengan kata lain, kesukaan panelis terhadap rasa pada setiap perlakuan sama
.Hal ini dapat disebabkan karena tingkat kesukaan panelis terhadap yoghurt
kelor adalah cenderung sama. Panelis lebih menyukai rasa yoghurt kelor
penambahan sari daun kelor 30 ml, panelis lebih cenderung tidak menyukai
rasa yoghurt kelor ini, hal ini dapat disebabkan karena rasa kelor yang cukup
kemudian pada perlakuan A yaitu dengan penambahan sari daun kelor 10 ml,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Dari hasil yang diperoleh semakin banyak volume sari daun kelor
cenderung tidak menyukainya, karena aroma daun kelor yang menyengat akan
mengakibatkan rasa pada kelor tersebut. Meskipun pada uji aroma, panelis
lebih menyukai aroma kelor yang menyengat namun, untuk rasa panelis tidak
menyukai rasa kelor tersebut. Hal ini dapat disebabkan karena setiap individu
panelis tidak menyukai yoghurt kelor ini adalah kebiasaan makan panelis
terhadap daun kelor. Daun kelor yang sudah terkenal di kalangan masyarakat,
namun masih ada beberapa yang belum pernah mengonsumsi daun kelor
tersebut. Hal ini terbukti pada saat melakukan uji organoleptik yoghurt kelor
ini, dari 20 panelis, hanya beberapa yang sudah terbiasa mengonsumsi kelor
namun lebih banyak panelis yang belum pernah mengonsumsi kelor tersebut
bahkan ada yang belum melihat bentuk dari kelor tersebut. Hal ini juga yang
bakteri yang berasal dari biakan murni karena di dalam plain biokul juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dibuat melalui fermentasi oleh bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat akan
asam laktat hidrolisis laktosa oleh kedua bakteri tersebut dan juga metabolis
46
c. Warna
Selain aroma dan rasa, warna juga merupakan salah satu aspek
organoleptik yang diuji. Hasil uji warna dapat dilihat pada gambar
4.4
12
11.45 11.5 11.45
11.5
RERATA WARNA
11
10.5
10 9.85
9.5
9
K A B C
PERLAKUAN
terhadap warna dari perlakuan A, B dan C tidak begitu jauh beda, yaitu pada
yaitu 11,45. Rerata skor yang diberikan panelis terhadap warna pada
perlakuan A adalah 11,5 serta rerata skor pada perlakuan C paling rendah
47
Anova satu faktor untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan atau
tidak dari setiap perlakuan. Berdasarkan hasil uji anova warna (lampiran 6)
dapat disimpulkan bahwa rasa menunjukkan hasil 0,182 > 0,05 yang berarti
oleh warna pangan tersebut. Warna suatu bahan pangan dipengaruhi oleh
cahaya yang diserap dan dipantulkan dari bahan itu sendiri dan juga
ditentukan oleh faktor dimensi yaitu warna produk, kecerahan, dan kejelasan
warna produk (Rahayu, 2001). Pada penelitian ini, panelis melakukan uji
organoleptik terhadap warna dengan cara melihat sedian yoghurt kelor yang
telah disiapkan. Dari hasil uji organoleptik, warna yang paling disukai oleh
Warna pada yoghurt kelor dengan rerata skor yang paling rendah
dengan skor rata-rata yang diperoleh adalah 9,85. Dari ketiga perlakuan yaitu
48
Daun kelor memiliki zat hijau daun atau klorofil yang dapat memberi
warna pada produk yoghurt kelor tersebut. Semakin tua daun kelor maka
warna yang dihasilkan juga semakin pekat, namun pada penelitian ini daun
yang digunakan adalah daun kelor yang muda sehingga dapat menyebabkan
zat hijau daun pada kelor berkurang sehingga dapat berpengaruh pada warna
bahwa warna pada yoghurt kelor kurang menarik, sehingga panelis kurang
bahwa tidak ada beda nyata diantara perlakuan dan kontrol dengan kata lain
hasil yang diperoleh tidak signifikan yang artinya tidak ada pengaruh yang
49
d. Tekstur
Aspek terakhir yang diuji adalah tekstur. Hasil uji tekstur dapat
12.2 12
12
11.8
RERATA TEKSTUR
11.6
11.4 11.2
11.2
11 10.75 10.8
10.8
10.6
10.4
10.2
10
K A B C
PERLAKUAN
kelor dengan perlakuan, skor yang diberikan oleh panelis lebih tinggi pada
Rerata skor yang diberikan panelis pada perlakuan A adalah 11,2, pada
perlakuan B adalah 10,75, pada perlakuan C adalah 10,8 dan rerata skor yang
50
Anova satu faktor untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan atau
tidak dari setiap perlakuan. Berdasarkan uji statistik anova tekstur (lampiran
6) dapat disimpulkan bahwa rasa menunjukkan hasil 0,182 > 0,05 yang
terbentuk gel dan adanya interkasi antara kasein sehingga terbentuk gel yang
kuat dan halus. Tekstur dari yoghurt yang dihasilkan menentukan apakah
yoghurt tersebut berkualitas baik. Yoghurt yang baik memiliki tekstur yang
lembut seperti bubur, tidak terlalu encer dan tidak pula terlalu padat (Legowo,
2002).
12, kemudian rerata kesukaan tekstur pada yoghurt kelor setelah kontrol
adalah pada yoghurt kelor perlakuan A yaitu dengan penambahan sari daun
51
konsentrasi daun kelor tingkat kesukaan tekstur panelis semakin rendah, hal
ini terlihat dari rerata skor yang diperoleh dari uji organoleptik tersebut.
Tekstur yoghurt pada kontrol lebih disukai panelis, hal ini dapat
yang terbentuk juga tidak terlalu encer atapun tidak terlalu padat sehingga
lebih disukai panelis. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa padatan total
yoghurt yang diberi perlakuan dengan penambahan sari daun kelor terlihat
teksturnya beda dari kontrol, semakin banyak penambahan volume sari daun
kelor maka akan mengakibatkan tekstur pada yoghurt juga berubah sesuai
Tekstur pada yoghurt juga dapat dipengaruhi oleh jenis dan jumlah
pembentukan formasi serta tekstur yoghurt. Selain itu, lama fermentasi dan
terbentuk pada yoghurt juga dipengaruhi oleh kadar protein yang terkandung
dalam bahan baku yoghurt itu sendiri. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh
hasil bahwa tidak ada beda nyata antara perlakuan dan kontrol pada yoghurt
susu. Fermentasi susu adalah salah satu bentuk pengolahan susu dengan
52
laktat, alkohol dan senyawa lain yang dapat memberi aroma, rasa serta tekstur
yang khas dan relatif lebih baik serta dapat menghambat pertumbuhan
mengamati tekstur, warna, bentuk, aroma dan rasa. Uji organoleptik dalam
penelitian ini meliputi aroma, rasa, warna dan tekstur. Dalam penelitian ini,
peneliti melibatkan 20 orang panelis yang terdiri dari 10 orang panelis yang
yoghurt kelor kurang disukai oleh panelis, walaupun produk yang dihasilkan
kandungan pada vitamin A yoghurt dengan penambahan sari daun kelor dan
penambahan sari daun kelor 10 ml, pada perlakuan B dengan penambahan sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
sari daun kelor dan yoghurt dengan penambahan sari wortel. Berdasarkan
(Betacaroten) lebih tinggi pada yoghurt wortel yaitu terlihat pada hasil uji
yang dilakukan pada dua kali pengulangan yaitu ulangan 1 dan ulangan 2
rata yang diperoleh dari pengujian ulangan 1 dan ulangan 2 adalah 214.1057
mikro.g/100g.
vitamin A terdapat pada yoghurt dengan penambahan sari daun kelor dengan
perlakuan .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 4.6 Rerata kandungan Vit. A pada Yoghurt Kelor dan Wortel
daun kelor dan yoghurt dengan penambahan sari wortel adalah yoghurt
sari daun kelor yang ditambahkan pada yoghurt maka kandungan vitamin A
55
wortel, karena pada wortel terkandung senyawa karoten yaitu α dan β karoten.
dapat diketahui bahwa yoghurt kelor untuk aspek organoleptik aroma, rasa
tekstur dan warna yang lebih disukai panelis adalah aroma yoghurt kelor,
kemudian rasa, tekstur dan warna. Yoghurt dengan penambahan sari daun
kelor sangat bermanfaat untuk kesehatan, karena kandungan gizi pada yoghurt
dan kelor sangat tinggi, sehingga dianjurkan agar kita dapat mengonsumsi
yang lain seperti perisa dari buah sehingga dapat menetralkan rasa kelor tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
ini.
kelor yang dihasilkan dari penelitian ini adalah yoghurt kelor dengan pH
normal, tekstur yang agak kental, aroma dan rasa khas kelor. Serta hasil
dengan penambahan sari daun kelor tertinggi yaitu dengan penambahan sari
B. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam penelitian ini, berat pada wortel tidak diukur sama dengan berat
BAB V
BIOLOGI
(Moringa oleifera) terhadap hasil uji organoleptik dan kandungan vitamin A pada
yogurt susu sapi ini, dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran serta referensi
untuk diadakannya praktikum di Sekolah Menegah Atas (SMA) kelas XII pada bab
Bioteknologi.
Aplikasi dalam materi ilmu Biologi pada bidang teknologi dan produk
agar peserta didik dapat melakukan percobaan dengan pemanfaatan daun kelor yang
terdapat di sekitar lingkungan sebagai alternatif untuk membuat yoghurt sari daun
kelor
terkait pemanfaatan sari daun kelor sebagai perisai dalam pembuatan yoghurt. Output
yang diharapkan dapat berupa laporan penelitian yang juga memungkinkan untuk
dijadikan jurnal yang bermanfaat sebagai bahan literatur peserta didik maupun
masyarakat terkait pemanfaatan daun kelor sebagai sari dalam pembuatan yoghurt.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat
1.2 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
kelas/laboratorium.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
2. Yoghurt dengan penambahan sari daun kelor 20 ml, yang lebih disukai
panelis
mikro.g/100g.
B. Saran
agar dapat mengurangi aroma dan rasa kelor yang menyengat tersebut.
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
DAFTAR PUSTAKA
61
Mardiana, L., 2013, Daun Ajaib Tumpas Penyakit, Penebar Swadaya, Jakarta, pp, 47-
71.
Melani., 2009, Fermentasi, http://www.scribd.com/doc/9739014/FERMENTASI ,
diakses pada tanggal 25 Maret 2017.
Melo, N, V,Vargas,T, Quirino., and C, M, C, Calvo, 2013, Moringa Oleifera L. An
Underutilized tree with macronutrients for human healt.
Misra, S.,dan Misra, M, K., 2014, Nutritional Evaluation Of Some Leafy Vegetable
Used by The Tribal and Rural People Of South Odisha India, Journal Of
Natural Product and Plant Resources, 4, 23-28.
Murti, Bhisma., 2010, Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif di Bidang Kesehatan edisi ke-2, UGM press, Yogyakarta.
Nasiru, M., 2011, Effect of Cooking Time and Potash Concencration On
Organoleptie Properties Of Red and White Meat, dalam Ayustaningwarno,
Fitriyono., 2014, Teknologi Pangan,Teori Praktis dan Aplikasi, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Prasetyo, H., 2010, Pengaruh Penggunaan Starter Yoghurt pada Level Tertentu
terhadap Karakteristik Yoghurt yang Dihasilkan, Skripsi, Fakultas pertanian,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Rahayu, W.P., 2001, Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik, Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pangan, IPB, Bogor.
Rukmana, Rahmat., 2001, Yoghurt dan Karamel Susu, Kanisius, Yogyakarta, pp. 7-
14.
Saleh, E., 2004, Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Dalam Jurnal
Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara.
Santoso, S., 2013, Menguasi SPSS21 di Era Informasi, Gramedia, Jakarta. 70-76.
Simbolan, J.M, M. Simbolan., N, Katharina 2007, Cegah Malnutrisi dengan Kelor,
Kanisius, Yogyakarta.
Singh, G.P, Rakesh.,2012. Anti-Inflammatory Evaluation Of Leaf Extract Of
Moringa Oleifera. Journal of Pharmaceutical and Scientific Innovation.
Sopandi, T., dan Wardah, A., 2014, Mikrobiologi pangan, CV, Andi Offset,
Yogyakarta, pp.221-240.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Surajudin, Kusuma, F.R,. Purnomo, Dwi., 2006, Yoghurt Susu Fermentasi Yang
Menyehatkan, Agromedia Pustaka, Jakarta.
Sunarlim, R., dan S. Umiati., 2008, Kombinasi Bebera Bakteri Asam Laktat Terhadap
Karakteristik Yoghurt, Semiloka Nasional Prospek Industry Sapi Perah
Menuju Perdagangan Bebas 2020, Balai Besar Penelitian Pengembangan
Pasca Panen Pertanian, Bogor.
Tamime, A,Y.,Marshall, V,M,I and Robinson, R,K.,1995, Microbiological and
Technological Aspect Of Milks Fermented by Bifidobacteria, Journal Of
Diary Research.
Tamime, A, Y., dan Robinson R, K., 1999, Yoghurt Science and Technology.2nd ed,
Woodhead Publsihing Limited, England.
Taufik, H., 2009, Mengenal Pembuatan dan Manfaat Yoghurt, Sinar Cemerlang
Abadi, Jakarta.
Tilong, AD., 2012, Ternyata, Kelor Pencegah Diabetes, Diva press, Yogyakarta.
Wahyudi, M., 2006, Proses Pembuatan dan Analisa Mutu Yoghurt, Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor.
Widodo, W., 2002, Bioteknologi Fementasi Susu, Pusat Pengembangan Bioteknologi
Universitas Muhamadiyah, Malang.
Winarno, F,G., dan I, E, Fernandez., 2007, Susu dan Produk Fermentasinya, M-Brio
Press, Bogor.
Yulianti, R., 2008, Pembuatan Minuman Jeli Daun Kelor (Moringa Oleifera Lamk)
sebagai Vitamin C dan ß-Karoten, Skripsi., Fakultas Pertanian Institut
Pertanian, Bogor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1
Kelas/Semester : XII/2
Alokasi Waktu : 4 JP
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong), kerjasama, toleran
(damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminanbangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
serta menerapkan pengetahuan prrosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat minatnya untuk
memecahkan masalah
KI. 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengemabangan
dari yang dipelajari disekolah secara mandiri serta kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
kelimuan
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Waktu
1.1 Mengagumi Pengertian Mengamati Observasi 4 JP - Buku siswa
keteraturan dan bioteknologi Mengkaji referensi tentang Sikap saat kelas XII SMA
kompleksitas Perkembangan produk bioteknologi mengikuti semester II
ciptaan Tuhan bioteknologi Menanya pelajaran - Internet
tentang struktur dan Prinsip dasar Apa yang dimaksudkan Keterampilan - Gambar atau
fungsi DNA, gen bioteknologi dengan bioteknologi? saat mengikuti bahan produk
dan kromosom Bioteknologi Bagaimana perkembangan kegiatan praktikum bioteknologi
dalam pembentukan modern dan bioteknologi? Laporan - LKS
dan pewarisan sifat konvensional Bagaimana cara membuat Laporan - Alat dan Bahan
serta pengaturan Manfaat produk bioteknologi tertulis praktikum
proses pada mahluk bioteknologi Tes tertulis
hidup dalam kehidupan Pretest dan
sehari-hari postest
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 2
Kelas/Semester :XII/2
A. Kompetensi Inti
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
68
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
B. Kompetensi Dasar
dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
kelas/laboratorium.
69
C. Indikator
2.1.1 Menunjukkan sikap ilmiah, teliti, jujur, disiplin, tanggung jawab serta
kritis serta responsif dan proaktif dalam setiap tindakan pada saat
bioteknologi modern
peternakan
konvensional
bioteknologi konvensional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
D. Tujuan Pembelajaran
kritis
71
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian bioteknologi
2. Jenis-jenis bioteknologi
3. Perkembangan bioteknologi
praktikum
G. Sumber Buku
bioteknologi.pdf
H. Media Pembelajaran
1. Media
- LKS
- Laptop
- LCD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
- Spidol
- Penghapus
- Gambar
- Layar
- Panci
- Termometer
- Gelas ukur
- Saringan
- Kain saring
- Kompor
- Plastic warp
- Timbangan
- Toples
- Sendok
- Indikator pH universal
- Susu sapi
73
I. Kegiatan pembelajaran
74
75
76
77
(waktu)
dengan doa
berbagai bidang.
78
(waktu)
dicapai
mengenai pembuatan
dilakukan
untuk mengajukkan
pertanyaan mengenai
pembuatan yoghurt
79
(waktu)
mengenai pembuatan
yoghurt kelor
melakukan praktikum
belum dimengerti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
(waktu)
melaksanakan kegiatan
bertepuk tangan
81
(waktu)
siswa
masing-masing kelompok
pertemuan selanjutnya
selama ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
J. Penilaian
Bentuk Instrumen
b. Rubrik penilaian
c. Pedoman skoring
Mengetahui
83
Lampiran 3
Bioteknologi
Nama :
Kelas :
Kelompok :
A. Tujuan Pembelajaran
1. Kartu gambar
C. Cara kerja
konvensional
84
Kesimpulan………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Keju Insulin
3
85
Kelompok
1………………………………………..
2. ………………………………………..
3. ………………………………………..
4. ………………………………………..
B. Tujuan
secara konvensional
Alat:
1. Panci
2. Termometer
3. Gelas ukur
4. Saringan biasa
5. Kompor
6. Indikator pH universal
7. Sendok
8. Toples
9. Kain saring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Bahan:
3. Starter(Bio kul)
4. Plastik wrap
5. Tisu
D. Cara Kerja
b. Alat-alat seperti gelas beker,toples, gelas arloji, gelas ukur, sendok teh
direbus dengan air secukupnya dan ditetesi sedikit dengan sabun hingga
mendidih
2. Pembuatan yogurt
a. Yoghurt kontrol
2) Panaskan susu sapi di api kecil (sampai muncul uap) dan jangan
40ºC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
1) Timbanglah daun kelor muda sebanyak 500 gram dan dicuci bersih
sebanyak 500 ml
5) Panaskan susu sapi di api kecil hingga mencapai suhu 80ºC, sambil
diaduk
40ºC
88
10) Tutup toples dan lapisi dengan almunium foil dan selanjutnya diberi
label
11) Letakkan toples sesuai dengan tata letak yang telah ditentukan
3. Uji Organoleptik
a. Uji Warna
b. Uji Aroma
89
c. Uji Rasa
dengan lidah
d.Uji Tekstur
90
E. Hasil
N Pernyataan Ulangan K A B C
o
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Aroma 1
2
3
2 Rasa 1
2
3
3 Warna 1
2
3
4 Tekstur 1
2
3
F. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………
G. Pertanyaan Diskusi
91
H. Format Laporan
2. Tujuan
3. Kajian teori
5. Hasil
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
8. Daftar pustaka
9. Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 4
Total soal 1 3 4
b. Soal posttest
1. Di berbagai daerah banyak terdapat industri yang menghasilkan produk
dan lainnya. Dalam hal ini, indsutri yang menghasilkan makanan ataupun
93
intolerance?(20)
Total soal 1 1 2 4
d. Soal Pretest
pembuatan yoghurt?(20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
4. Yoghurt merupakan minuman dengan rasa khas yang asam. Apa yang
Perhitungan Nilai
a. Pretest
95
96
97
Kelas :XII
Kelompok :
Aspek Skor
1 2 3 4
Persiapan: Alat dan bahan Alat dan Alat dan bahan Alat dan
Alat dan Bahan yang bahan yang yang bahan yang
digunakan digunakan digunakan saat digunakan
dalam tidak lengkap praktikum lengkap serta
praktikum dan setiap lengkap namun antar
tidak lengkap anggota antar kelompok
dan setiap kelompok kelompok mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Aspek Skor
1 2 3 4
anggota hanya kurang dan
kelompok mengetahui memahami menggunakan
tidak beberapa alat kegunaan alat alat
mengetahui saja praktikum praktikum
kegunaan alat tersebut dengan baik
dengan baik dan benar
dan benar
Pelaksanaan: Cara kerja Cara kerja Cara kerja Cara kerja
Cara kerja tidak sesuai sesuai tetapi sesuai tetapi sesuai dan
Yoghurt pada LKS tidak diikuti kurang konsisten
dengan baik konsisten dalam
atau kurang dalam pembuatan
konsisten pembuatan yoghurt
yoghurt
Uji Cara kerja Cara kerja Cara kerja Cara kerja
organoleptik tidak sesuai sesuai sesuai sesuai
Yoghurt prosedur pada prosedur prosedur tetapi prosedur dan
LKS tetapi tidak kurang konsisten
diikuti konsisten dalam
dengan baik dalam melakukan uji
atau kurang melakukan uji organoleptik
konsisten organoleptik
Kegiatan Tidak Alat dan Alat dan bahan Alat dan
Akhir: membersihkan bahan hanya dibersihkan bahan
Membersihkan alat dan dibersihkan serta dibersihkan
alat dan mengembalika tetapi tidak dikembalikan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Aspek Skor
1 2 3 4
mengembalika n alat dan dikembalikan namun tidak dikembalikan
n alat dan bahan pada pada lengkap pada
bahan pada tempatnya tempatnya tempatnya
tempatnya dengan
lengkap
Mengumpulka Tidak Mengumpulk Mengumpulka Mengumpulk
n laporan akhir mengumpulkan an laporan n laporan an laporan
laporan tetapi tidak tetapi tidak tepat waktu
tepat waktu tepat waktu
yaitu telat 3 yaitu telat 2
hari setelah hari setelah
batas batas
pengumpulan pengumpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Kelas : XII
2. Menganalisis data
1. Siswa memiliki sikap jujur saat melakukan praktikum atapun mengikuti ujian
kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
kegiatan pembelajaran seperti membawa alat atau bahan yang digunakan saat
Indikator Skor
1 2 3 4
Teliti Jika tidak ada Jika hanya salah Jika salah satu Jika semua
aspek yang satu aspek yang aspek tidak aspek
terpenuhi terpenuhi dan terpenuhi terpenuhi
kurang lengkap
Jujur Jika tidak ada Jika hanya salah Jika salah satu Jika semua
aspek yang satu aspek yang aspek tidak aspek
terpenuhi terpenuhi dan terpenuhi terpenuhi
kurang lengkap
Disiplin Jika tidak ada Jika hanya salah Jika salah satu Jika semua
aspek yang satu aspek yang aspek tidak aspek
terpenuhi terpenuhi dan terpenuhi terpenuhi
kurang lengkap
Tanggung Jika tidak ada Jika hanya salah Jika salah satu Jika semua
jawab aspek yang satu aspek yang aspek tidak aspek
terpenuhi terpenuhi dan terpenuhi terpenuhi
kurang lengkap
Perhitungan Nilai :
102
1. Judul
2. Hari/tanggal
3. Waktu
4. Tempat
B. Tujuan (5)
E. Hasil (15)
F. Pembahasan (20)
G. Kesimpulan (10)
I. Lampiran (5)
Perhitungan Nilai
103
104
105
106
107
108
Lampiran 5
Hasil Uji Organoleptik
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 4 3 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3
3 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3
9 1 3 3 3 4 4 3 3 1 4 4 5 4 4 5 4 4
2 3 3 3 4 4 3 3 2 4 5 5 4 4 4 4 4
3 3 4 3 4 4 4 3 2 5 5 5 4 5 4 4 4
10 1 4 3 4 4 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 2 1
2 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3
3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 5 4 5 5
17 1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 5
2 3 3 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 5
3 3 3 4 5 4 5 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4
18 1 3 3 4 4 3 4 3 5 5 5 5 2 4 4 4 5
2 3 4 3 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5
3 3 3 3 5 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5
19 1 3 4 4 5 3 4 3 3 5 3 3 4 5 4 5 4
2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
3 3 4 3 3 3 4 4 3 5 3 3 5 5 4 5 4
20 1 3 3 3 3 5 4 5 5 3 3 2 4 5 5 3 5
2 3 2 3 3 5 2 4 4 3 3 2 4 5 4 4 5
3 3 3 3 3 5 5 4 5 3 3 2 4 5 5 4 5
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 6
Analisis Statistik Menggunakan Uji Anova dan Tukey Data Uji Organoleptik
Meliputi Warna, Aroma, Rasa, dan Tekstur
Descriptives
Aroma
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Aroma
.066 3 76 .978
ANOVA
Aroma
Total 578.388 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Rasa
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Rasa
1.794 3 76 .155
Descriptives
Warna
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
114
Warna
.188 3 76 .905
ANOVA
Warna
Total 636.687 79
Descriptives
Tekstur
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Tekstur
.749 3 76 .526
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
ANOVA
Tekstur
Total 726.188 79
Descriptives
Aroma
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Aroma
.066 3 76 .978
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
ANOVA
Aroma
Total 578.388 79
Aroma
Tukey HSD
117
Aroma
Tukey HSD
1 20 9.1500
2 20 9.8500 9.8500
3 20 10.7500 10.7500
4 20 11.4000
119
Lampiran 8 Dokumentasi
2. Pembuatan Yoghurt
120
f. Mengukur pH
susu
121