1
Universitas Sumatera Utara
2
SKRIPSI
Oleh :
2
Universitas Sumatera Utara
3
Judul Penelitian : Uji Kandungan Gizi Pada Permen Karamel Dari Susu
Kambing dengan Penambahan Ekstrak Daun Kelor
(Moringa oleyfera)
Nama : Dian Ayu Hayati M
NIM : 130306028
Program Studi : Peternakan
Disetujui Oleh:
Komisi Pembimbing
Mengetahui,
Prof. Hasnudi
Ketua Program Studi
3
Universitas Sumatera Utara
4
ABSTRAK
DIAN AYU HAYATI M,2017: Uji Kandungan Gizi Pada Permen Dari Susu
Pemanfaatan susu kambing dan daun kelor sebagai produk permen karamel
kelor, P3=15% ekstrak daun kelor, P4=20% ekstrak daun kelor. Parameter yang
dilihat adalah kadar protein, kadar lemak, kadar abu dan kadar energi.
penambahan ekstrak daun kelor sebesar 20%. Kemudian diikuti dengan perlakuan
P3:dengan penambahan ekstrak daun kelor sebesar 15%, P2: dengan penambahan
ekstrak daun kelor sebesar 10%, P1: dengan penambahan ekstrak daun kelor
sebesar 5%, dan P0 tanpa di berikan perlakuan. Kesimpulan penelitian ini adalah
nilai kandungan gizi yang tertinggi terdapat pada perlakuan P4 yang ditambahkan
4
Universitas Sumatera Utara
5
ABSTRACT
DIAN AYU HAYATI M, 2017: Nutritional Test of Ingredients Of Goat Milk With
caramel candy products are an alternative that can be done to increase the
consumption of society about goat’s milk as well as donate nutrient intake. This
Moringa leaf extract, P3 = 15% Moringa leaf extract, P4 = 20% Moringa leaf
extract. The parameters were seen the protein level, fat level, ash level and energy
level.
highestvalues in protein level, fat level, ash level and energy level obtained at P4
treatment: with addition of Moringa leaf extract at 15%, P2: with addition of
Moringa leaf extract of 10%, P1; With the addition of Moringa leaf extract at 5%,
and P0 without giving treatment. The conclusion of this research is the highest
20%.
5
Universitas Sumatera Utara
6
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di kota medan pada tanggal 30 oktober 1995 dari ayah
Alfian Marpaung dan almarhuma ibu Tumini. Penulis merupakan anak 1 dari 2
bersaudara.
Pada tahun 2007 penulis lulus dari SD negeri 101764, pada tahun 2010
penulis lulus dari MTS Al Ittihadiyah, pada tahun 2013 penulis lulus dari SMA
Negeri 13 Medan dan pada tahun yang sama penulis masuk ke Program Studi
SNMPTN.
Peternakan (HIMMIP).
Utara Tanjung Kasau Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara pada bulan juli
6
Universitas Sumatera Utara
7
KATAPENGANTAR
besarnya kepada orang tua atas doa, semangat dan pengorbanan materil maupun
moril yang telah diberikan selama ini.Penulis juga mengucapkan terima kasih
bimbingan dan arahan dalam pembuatan skripsi ini dan kepada seluruh pihak
terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi dukungan
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kasih.
7
Universitas Sumatera Utara
8
DAFTAR ISI
Hal.
ABSTRAK ............................................................................................................ i
ABSTRACT .......................................................................................................... ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...................................................................................................... 1
Tujuan Penelitian .................................................................................................. 3
Hipotesa Penelitian................................................................................................ 3
Kegunaan Penelitian.............................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA
Permen Susu .......................................................................................................... 4
Bahan Pembuatan Permen Susu Kambing ............................................................ 4
Susu Kambing ...................................................................................................... 5
Gula ......................................................................................................... 9
Margarin .................................................................................................... 12
Bahan Tambahan Pembutan Permen Susu Kambing ............................................ 14
Estrak Daun Kelor ..................................................................................... 14
Analisis Kandungan Gizi ...................................................................................... 16
Analisis Protein ........................................................................................... 16
Analisis Lemak............................................................................................ 17
Analisis Abu ................................................................................................ 17
Analisis Energi ............................................................................................ 18
8
Universitas Sumatera Utara
9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9
Universitas Sumatera Utara
10
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1.Perbandingan Komposisi Susu Kambing, Sapi, Dan Air Susu Ibu (ASI)
per 100 g ............................................................................................... 8
Tabel 7. Rataan Kadar abu permen susu kambing daun kelor ............................. 28
10
Universitas Sumatera Utara
11
DAFTAR GAMBAR
11
Universitas Sumatera Utara
12
LAMPIRAN
12
Universitas Sumatera Utara
13
PENDAHULUAN
Latar Belakang
asam lemak berantai pendek yang lebih banyak dari susu sapi, hal ini membuat
lemak pada susu kambing mudah dicerna oleh tubuh untuk menghasilkan energi,
yang baik, susu kambing juga memiliki banyak manfaat dibidang kesehatan dan
teknologi yang dapat merubah susu kambing menjadi hasil olahan yang mungkin
lebih disukai masyarakat dari pada susu segar antara lain pengolahan susu
13
Universitas Sumatera Utara
14
golongan dan usia.Selain memiliki cita rasa yang manis permen juga dapat
dikenal selama ini pada umumnya berbahan dasar susu saja sebagai pembentuk
cita rasa, perlu ditambahkan bahan campuran yang dapat melengkapi citarasa dan
karamel susu perlu dikembangkan lebih lanjut untuk mendapatkan permen yang
baik, kandungan Asam Amino, Vitamin dan Mineral serta memiliki antioksidan
yang dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel-sel oleh radikal bebas.
Daun kelor juga mengandung sejumlah nutrisi yang dapat bermanfaat untuk
mengandung asam amino esensial yang dapat memenuhi sebagian besar referensi
permen.
Pemanfaatan susu kambing dan ekstrak daun kelor sebagai produk permen
karamel merupakan suatu alternatif yang dapat dilakukan agar masyarakat lebih
nutrisi. Hal ini susu kambing dan daun kelor sama-sama memiliki kandungan
nutrisi yang cukup baik dan memilikiperan dibidang kesehatan. Bedasarkan uraian
diatas peneliti tertarik untuk melakukan pembuatan permen karamel dari susu
14
Universitas Sumatera Utara
15
Tujuan Penelitian
dengan penambahan ekstrak daun kelor dengan berbagai level (perlakuan 0%, 5%,
karamel dari susu kambing tanpa diberi penambahan ekstrak daun kelor dan yang
Hipotesis Penelitian
Kegunaan Penelitian
karamel dari susukambing dengan pemanfaatan ekstrak daun kelor yang dapat
15
Universitas Sumatera Utara
16
TINJAUAN PUSTAKA
Permen Susu
bahan dasar gula, sirup glukosa, susu, lemak dan garam. Bahan-bahan
dengan total padatan yang tinggi. Flavor dan warna asli permen karamel selain
disebabkan oleh proses karamelisasi gula (sukrosa) juga karena reaksi Maillard
yang terjadi antara gula pereduksi dari sirup glukosa dengan protein susu
(Afriananda, 2011).
bahan dasar susu. Susu yang digunakan untuk pembuatan karamel susu tidak
rendah yang sudah tidak dapat digunakan lagi untuk berbagai pembuatan jenis
Permen susu mengandung stabilizer tidak lebih dari 0,5%, lemak susu
tidak kurang dari 12%, bahan kering total susu tidak kurang dari 20% kecuali bila
ditambahkan buah, kacang, coklat, cake atau bahan-bahan lain sebagai penambah
rasa, maka permen susu boleh mengandung lemak minimal 10% dan bahan kering
susu total minimal 16%. Pengolahan susu kambing menjadi permen dilakukan
karena masyarakat umumnya tidak menyukai rasa dan bau susu terutama susu
16
Universitas Sumatera Utara
17
atau reaksi pencoklatan dari gula sebagai akibat dari proses pemanasan. Larutan
gula dalam susu dipanaskan sampai seluruh air menguap, sehingga cairan yang
ada pada akhirnya adalah cairan gula yang lebur. Apabila kedaaan ini telah
tercapai dan dipanaskan terus menerus hingga suhunya mencapai titik leburnya,
makan mulailah terjadinya perubahan bentuk amorf menjadi warna coklat tua.
Proses ini akan menghilangkan komponen kimia yang tergolong volatil dan akan
memunculkan aroma khas karamel dan rasa manis. Proses inilah yang nantinya
Susu Kambing
seekorkambing perah atau lebih yang dilakukan secara teratur, terus-menerus, dan
sesuatu. Beratjenis susu minimal 1,027 pada suhu 27,5°C dengan kadar lemak
minimal 2,8%. Susuterdiri dari 7/8 bagian air dan 1/8 bagian bahan kering. Warna
tembus cahaya. Jika susunyaberwarna semu merah, semu biru, terlalu kuning, atau
17
Universitas Sumatera Utara
18
seperti air maka kondisi susutersebut tidak normal. Begitu juga bila susu agak
kambing juga dipengaruhi oleh bangsa ternak, waktu pemerahan, musim, pakan,
Bau dan rasa susu kambing murni sangat spesifik yaitu sedikit berbau
kambing. Ada kalanya bau susu agak tajam karena pengaruh pakan. Susu kambing
murni rasanya enak, sedikit manis, dan berlemak. Dibanding susu sapi, susu
Komposisi kimia susu kambing dan bentuk morfologisnya sangat unik. Ini
disebabkan butiran lemak susu sangat homogen dan berdiameter sangat kecil
(mikro) sehingga sangat mudah diserap oleh organ pencernaan. Oleh karena itu
tidak memiliki efeklaksatif dan baik untuk dikonsumsi anak-anak maupun lansia
18
Universitas Sumatera Utara
19
yang lebih tinggi,dan dapat diminum oleh orang yang alergi susu sapi dan oleh
orang yang mengalami berbagai penyakit pencernaan (Blakely dan Bade, 1998).
susukambing dari pada susu sapi, sehinggasusu kambing lebih mudah dan lebih
cepat dicerna. Oleh karena itu susu kambingsangat baik dan aman untuk semua
golongan umur. Lemak yang mudah tercerna merupakan sumber energi bagi
Lemak atau lipid terdapat didalam susu dalam bentuk jutaan bola yang
kecil yang bergaris tengah antara 1-20 mikron dengan garis tengah rata-rata 3
mikron. Biasanya terdapat kira-kira 1000×106 butiran lemak dalam setiap ml susu.
Butiran-butiran ini mempunyai daerah permukaan yang luas dan hal tersebut
menyebabkan susu mudah dan cepat menyerap flavor asing.Kira-kira 98-99% dari
dua asam lemak yang dihubungkan pada gliserol dan jumlahnya didalam susu,
kurangnya, 50 macam asam lemak yang berada telah ditemukan dalam lemak susu
dimana 60-70% bersifat jenuh, 25-30% tidak jenuh dan sekitar 4% merupakan
Susu kambing memiliki kandungan nutrisi yang baik, susu kambing juga
berbagai penyakit. Oleh karena itu susu kambing dimanfaatkan untuk mengatasi
19
Universitas Sumatera Utara
20
Tabel 1. Perbandingan komposisi susu kambing, sapi, dan air susu ibu (asi) per
100 g
No. Komposisi Kambing Sapi ASI
1 Air (g) 83-87,8 87,2 88,3
Kandungan susu kambing lebih baik dari pada kandungan susu sapi,
karena komposisi kimiawinya hampir setara dengan air susu ibu (ASI). Susu
20
Universitas Sumatera Utara
21
kambing dalam 100 g mengandung protein 3,6 g, lemak 3,8 g, dan berbagai
vitamin serta mineral. Manfaat susu kambing sangat banyak, salah satunya tidak
Gula
Gula adalah suatu istilah yang sering diartikan bagi setiap karbohidrat
digunakan untuk menyatakan sukrosa yang diperoleh dari bit atau tebu. Gula
berfungsi untuk memberikan rasa manis dan kelembutan yang mempunyai daya
larut tinggi, mempunyai kemampuan menurunkan aktivitas air (aw) dan mengikat
Gula pasir atau sukrosa adalah hasil dari penguapan nira tebu (Saccharum
officinarum). Gula pasir berbentuk kristal berwarna putih dan mempunyai rasa
manis. Gula pasir mengandung sukrosa 97,1%, gula reduksi 1,24%, kadar airnya
0,61%, dan senyawa organik bukan gula 0,7%.Gula berfungsi sebagai sumber
Gula mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika. Sifat kimia tersebut yaitu: (a)
gula berwarna putih, membentuk kristal, larut dalam air; (b) sukrosa memiliki
kemanisan nisbi 100. Sifatfisika tersebut yaitu: (a) hidrolisis, hidrolisis sukrosa
juga dikenal sebagai inverse sukrosa dan hasilnya berupa campuran glukosa dan
fruktosa disebut “gula invert”; (b) pengaruh panas, jika dipanaskan gula akan
sukrosa akan terus menguap sampai menjadi lelehan atau leburan sukrosa dengan
21
Universitas Sumatera Utara
22
terurai menjadi glukosa dan fruktosa yang disebut gula invert. Sukrosa yang
Pada suhu 20°C hanya 66,7 % sukrosa murni yang dapat larut. Bila larutan
sukrosa 80% dimasak hingga 109,6°C dan kemudian didinginkan hingga 20°C,
66,7% sukrosa akan terlarut dan 13,3% terdispersi. Bagian sukrosa yang akan
terdispersi ini akan menyebabkan kristalisasi pada produk akhir. Oleh karena itu
dipanaskan pada suhu 1090C dan kemudian didinginkan hingga suhu 200C, 66,7%
akanmenyebabkan kristalisasi pada produk akhir. Oleh karena itu perlu digunakan
sirupglukosa.
memiliki tekstur yang baik. Jika gula yang digunakan terlalu banyak tetapi
glukosa yang digunakan terlalu sedikit, permen karamel akan menjadi kurang
elastis dan mudah putus sehingga menyulitkan pada saat proses pemotongan.
Akan tetapi, jika glukosa yang digunakan terlalu banyak akan menyebabkan
22
Universitas Sumatera Utara
23
dan glukosa yang digunakakan harus tepat. Perbandingan sukrosa dan glukosa
Gambar 5. Gula
Tabel 2. Kandungan gizi gula pasir per 100 gram (Saramoya, 2015)
No. Komposisi Gizi Jumlah
1 Air (g) 5
3 Karbohidrat (g) 94
4 Ca (mg) 5
5 Pospor (mg) 1
– 70%. Gula dengan kemurnian yang tinggi dan kadarabu yang rendah baik untuk
Sirup glukosa adalah larutan gula, tetapi bukan murni glukosa, melainkan
campuran dari beberapa gula.Fungsi utama dari sirup glukosa adalah membentuk
23
Universitas Sumatera Utara
24
penampakan permen yang bening.Selain itu glukosa juga dapat mengatur tingkat
hard cady dan produk permen lainnya mempunyai nilai DE antara 38-44.
Margarin/Mentega
Margarindibuat dari lemak makan dan atau minyak makan nabati, dengan atau
bahanutama dengan penambahan air dan bahan tambahan pangan yang diizinkan
(Siregar, 2009).
lemak dan kalori yang sama banyak. Namun, margarin hanya sedikit mengandung
sebenarnya untuk memasak, minyak yang berasal dari jagung dan bunga matahari
minyaknabati, antara lain minyak yang diambil dari kelapa, kelapa sawit, biji
24
Universitas Sumatera Utara
25
Gambar 6. Margarin
4 Ca (mg) 20
5 Pospor (mg) 16
7 Lemak (g) 81
25
Universitas Sumatera Utara
26
Ekstrak
aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang
sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau
serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah
ditetapkan.
Daun Kelor
Kelor merupakan tanaman paling kaya nutrisi yang ditemukan untuk saat
kuat tertinggi.Kelor sebagai sumber asupan super nutrisi alami terbaik berkhasiat
tersebar dalam seluruh bagian tanaman kelor dan seluruh bagian tanamannya itu
dapat dikonsumsi, mulai dari daun, kulit batang, bunga, buah (polong), sampai
khususnya Asam amino esensial seperti metionin, sistin, triptofan dan lisin yang
26
Universitas Sumatera Utara
27
terdapat dalam daun dan polong, membuatnya menjadi suplemen makanan yang
2 Protein 6,7
3 Lemak 1,7
4 Karbohidrat 13,4
5 Serat 0,9
6 Kalori 92,2
7 Mineral 2,3
8 Kalsium 440.0
Protein, dalam jumlah sangat tinggi yang mudah dicerna dan diasimilasi oleh
tubuh manusia. Jumlahnya berlipat-lipat dari sumber makanan yang selama ini
27
Universitas Sumatera Utara
28
diterapkan sebagai tapal untuk luka, dioleskan pada pelipis untuk sakit kepala,
digunakan untuk demam, sakit tenggorokan, bronkitis, infeksi telinga dan mata,
kudis dan penyakit selesema, jus daun diyakini untuk mengontrol kadar glukosa,
Kandungan gizi atau kandungan nutrisi dapat rusak ketika makanan diolah
karena zat tersebut peka terhadap pH pelarut, oksigen, cahaya, dan panas
itu bermacam-macam hal ini dapat terjadi sebelum, selama, dan sesudah
Analisis Protein
pakan dapat diketahui dari analisis proksimat yaitu dengan dengan metode
Kjeldhal analisis. Crude protein tidak hanya mengandung true protein atau Asam
amino saja, tetapi juga mengandung non nitrogen. Oleh karena itu kualitas Protein
suatu bahan pakan tidak boleh hanya dilihat dari tinggi rendahnya kandungan
protein kasarnya (Linder dan Maria, 1985 disitasi oleh Lailiyana, 2012).
28
Universitas Sumatera Utara
29
protein dipandang dari sudut gizi, serta untuk mengetahui bahwa protein sebagai
salah satu bahan kimia yang diteliti secara biokimia, fisiologis, rheologis, dan
2011).
yang tepat. Sejumlah kecil protein hewani dapat meningkatkan mutu protein
nabati dalam jumlah yang besar, dengan demikian penganekaragam menu sangat
penting sebab dengan cara ini mutu protein bahan makanan saling mendukung
dan meningkat
Analisis Lemak
dalam bentuk yang paling pekat. Menurut bobotnya energi yang diperoleh dari
lemak dua kali lebih banyak dari pada Karbohidrat atau Protein. Lemak adalah
pembawa Vitamin A, D, E dan K yang larut dalam Lemak. Bahan tersebut tidak
hanya membantu dalam pencernaan dan absorbsi Vitamin tersebut, tetapi juga
2004)
Abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik.
Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara
yang terdapat dalam suatu bahan dapat merupakan dua macam garam yaitu garam
29
Universitas Sumatera Utara
30
mallat, oksalat, asetat, pektat. Sedangkan garam anorganik antara lain dalam
bentuk garam fosfat, karbonat, klorida, sulfat, nitrat( Lestariet al, 2013).
Kadar abu merupakan salah satu syarat mutu yang penting pada produk
permen. Kadar abu terdiri dari unsur-unsur mineral yang juga dikenal sebagai zat
anorganik atau kadar abu. (Nurwati 2011 disitasi dari Bait dan Kasim, 2013).
Analisis Energi
Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan
karbohidrat, protein, dan lemak. Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca yang
tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm.
2013).
Tujuan dari analisis energi pada bahan makanan adalah untuk mengetahui
jumlah nilai kalori dalam bahan makanan, dan menentukan tingkat kualitas energi
30
Universitas Sumatera Utara
31
PenelitianinidilaksanakandiLaboratorium TeknologiHasil
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagianyaitu
bahan baku utama dan bahan reagensia. Bahan utama yang digunakan adalah susu
kambing murni, ekstrak daun kelor, sukrosa (gula putih), margarin, gum
sulfat) pekat, indikator mensel dan NaOH (Natrium hidroksida0,02 n) dan heksan.
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu
memanaskan susu, sutil kayu dan sutil almunium sebagai pengaduk adonan
permen, talam sebagai wadah untuk permen yang sudah jadi (masak), pisau
stainless stell panjang sebagai alat untuk memotong adonan permen yang sudah
mangkuk plastik, rol pemipih, kamera, kertas label buku buku dan alat tulis. Alat
yang digunakan untuk analisis kandungan nutrisi permen adalah tabung khjehdal
(analisis kadar protein), sokhlet (analisis kadar lemak), tanur (analisis kadar abu).
31
Universitas Sumatera Utara
32
Metode Penelitian
P4: Permen susu karamel dengan penambahan 20% ekstrak daun kelor
Yij = μ + τi + εij
Di mana :
τ = Pengaruh perlakuan
i = Perlakuan ke-i
j = Ulangan ke-j
Pelaksanaan Penelitian
penyelesaian.
1. Persiapan
32
Universitas Sumatera Utara
33
penambahan ekstrak daun kelor, sukrosa (gula putih), mentega dan gum arab
2. Pelaksanaan
dilakukan dengan pemanasan susu kambing pada suhu 100°C dengan api sedang
mencapai suhu ruang, masukan gula pasir (sukrosa), ekstrak daun kelor, gum arab,
3. Penyelesaian
panjang.
untuk dihitung beratnya, lalu dimasukan kedalam toples plastik sesuai dengan
perlakuan dan ulangan. Segera dimasukan kedalam toples agar tidak terkena udara
luar kemudian diberi label sesuai dengan perlakuan dan disimpan selama 3 hari
33
Universitas Sumatera Utara
34
Pembuatan ekstrak daun kelor : Daun kelor yang sudah disiapkan dicuci
menggunakan dua lapis kain putih, selanjutnya sarinya diambil dan dijadikan
Pengambilan Sampel
dan ulangan) diambil sebanyak 1-5 g disimpan selama 3 hari untuk menstabilkan
Parameter Penelitian
34
Universitas Sumatera Utara
35
kedalam labu didih sebanyak 2-3 bagian.Dilakukan refluks sampai lemak bewarna
jernih.Diuapkan heksan kembali sampai heksan yang ada pada labu didih benar-
sampai 1-2 jam pada suhu 1000 C. Dihitung berat selisih dari labu didih akhir
diketahui bobotnya. Diabukan dalam tanur listrik pada suhu 100 0C selama 1 jam,
kemudian pada suhu 300 0C selama 1 jam dan pada suhu 500 0C selama 3 jam.
Didinginkan dalam desikator, lalu ditimbang sampai bobot tetap. Dihitung kadar
Analisis Energi
35
Universitas Sumatera Utara
36
- % Protein × 4
- % Lemak × 9
- % Gula Total × 4
Analisis Data
Data yang didapat akan dianalisis. Jika diperoleh data hasil yang nyata
atau pun sangat nyata makaakan dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ.
36
Universitas Sumatera Utara
37
37
Universitas Sumatera Utara
38
dengan membuat campuran bahan yang tepat.Sejumlah kecil protein hewani dapat
penganekaragam menusangat penting sebab dengan cara ini mutu protein bahan
disebabkan oleh pemasakan dengan suhu yang tinggi yang dapat membuat
yang sangat tinggi dalam proses pemasakan sangat berpengaruh pada nilai gizi
bahan pangan.
ekstrak daun kelor maka semakin tinggi kadar protein pada permen, sedangkan
semakin rendah level pemberian ekstrak daun kelor semakin rendah kadar protein
pada permen. Hal ini menunjukan bahwa pemberian ekstrak daun kelor
memberikan pengaruh terhadap peningkatan kadar protein. Hal ini sesuai dengan
protein sebesar 6-7% pada daun segar. Menurut Krisnadi (2013) yang menyatakan
bahwa kelor mengandung 18 asam amino yang terdiri dari semua (delapan) asam
amino esensial dan 10 asam amino nonesensial. Asam amino sering disebut blok
berperan penting dalam tubuh sebagai struktur, pengirim pesan, enzim, dan
hormon.
38
Universitas Sumatera Utara
39
Dari analisa sidik ragam menunjukan bahwa kadar lemak pada penelitian
ini berkisar 10,8130-12,1832%. Kadar lemak pada setiap perlakuan didapat dari
bahan yang digunakan seperti susu kambing. Susu kambing memiliki kandungan
susu menghasilkan energi serta vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak
didapat dari margarin. Margarin memiliki kandungan lemak yang tinggi sebesar
berbentuk emulsi (w/o), baik semi padat maupun cair. Pada margarin siap makan
memiliki lemak minimal 80%.Margarindibuat dari lemak makan dan atau minyak
39
Universitas Sumatera Utara
40
penelitian ini dengan penambahan ekstrak daun kelor dengan adanya perlakuan
daun kelor maka semakin tinggi kadar lemak pada permen, sedangkan semakin
rendah level pemberian ekstrak daun kelor akan semakin rendah. Daun kelor
P0memiliki kadar lemak terendah, pada perlakuan tersebut tanpa ada penambahan
daun kelor memberikan peningkatan kadar lemak pada permen dan menunjukan
perbedaan yang nyata (P>0.05). Pada proses pemasakan kandungan lemak yang
terdapat pada permen yang dapat mempengaruhi cita rasa pada permen. Menurut
kadar lemak dapat terjadi pada suhu pemasakan yang terlalu tinggi sedangkan
Abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik.
Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara
yang digunakan dan penentuan abu total sangat berguna sebagai parameter nilai
40
Universitas Sumatera Utara
41
gizi makanan. Adanya kandungan abu yang tidak larut dalam asam yang cukup
tinggi menunjukkan adanya pasir atau kotoran yang lain. Abu tidak larut
kisaran normal dan telah memenuhi kriteria SNI.BSN (2008) menyatakan bahwa
pada produk permen non jelly (karamel) harus memiliki standarisasi kadar abu
maksimal 2%.
meningkat pada setiap perlakuan disebabkan kandungan kadar air pada permen
permen karamel susu kambing. Menurut susilawati dan dewi (2011) menyatakan
pengolahan. Menurut Bait dan Kasim (2013) menyatakan bahwa kadar abu pada
41
Universitas Sumatera Utara
42
permen dapatmeningkat karena adanya kadar abu yang tinggi pada sukrosa yang
digunakan. Kadar abu yang tinggi pada sukrosa akan memicu terbentuknya busa
yang tanpa diberikan perlakuan. Peningkatan nilai kadar abu tersebut didapat dari
ekstrak daun kelor. Daun kelor memiliki kandungan mineral berkisar antara 2,3%.
Hal ini sesuai dengan pernyataan tabel zat gizi (1995) yang menyatakan bahwa
P2
122,1698 130,9807 129,8477 135,0653 518,0635 129,5159BC
Jumlah energi tersusun atas protein, lemak dan kabohidrat atau gula
total.Bedasarkan analisis ragam pada penelitian ini jumlah energi pada setiap
protein, lemak dan gula total yang terdapat pada permen. Menurut Depertemen
42
Universitas Sumatera Utara
43
energi dapat diperoleh karbohidrat, protein dan lemak yang terdapat dalam
Tabel 9.. Data rekapitulasi nilai kadar protein permen, kadar lemak permen, kadar
abu permen dan kadar energi permen
Perlakuan Protein (%) Lemak (%) Abu (%) Energi (kkal)
Ket : tn:tidak nyata. Hasil Analisa Laboratorium Teknologi Pangan USU (2017)
statistik ada pengaruh yangnyata terhadap rataan kadar protein (P<0.05). Secara
43
Universitas Sumatera Utara
44
P1=11,1400, dan P0=10,8130. Rataan kadar abu secara statistik ada pengaruh
yang tidak nyata (P>0.05).Secara numerik juga memberikan pengaruh yang tidak
nyata, dimana rataan tertinggi pada kadar abu terdapat pada perlakuan
dan P0=0,7588. Rataan kadar energi secara statistik ada pengaruh yang
44
Universitas Sumatera Utara
45
Kesimpulan
diambil adalah pada perlakuan P 4 dengan penambahan ekstrak daun kelor sebesar
20% memiliki nilai yang tinggi dilihat dari segi kandungan gizi kadar protein
5,3699, kadar lemak 12,1832, kadar abu 0,7772dan kadar energi 137,2877.
ekstrak daun kelor sebesar 5% dan P 0 % yang tanpa diberikan perlakuan ekstrak
daun kelor.Pada perlakuan yang diberikan penambahan ekstrak daun kelor terjadi
peningkatan dari perlakuan yang tanpa diberikan ekstrak daun kelor dimana P0
Saran
Perlu penelitian lebih lanjut terhadap kandungan gizi yang lain terhadap
permen karamel dari susu kambing dengan penambahan ekstrak daun kelor
DAFTAR PUSTAKA
45
Universitas Sumatera Utara
46
Buckle A.K, A.R Edwards dan H.G Fleet.2013. Wootton. M. Ilmu Pangan.
Penerbit Universitas Sumatera Utara.
Dolcas biotech. 2008. Moringa Oleyfera. http :// info@ dolcas – biotech com.
46
Universitas Sumatera Utara
47
Jurnal IPB. 2011. Karamel, Susu, Yoghurt, Olahan Tepung Ubi Jalar dan Keju.
Amin/Jurnal. 2011.
KrisnadiDudi. 2015. Maret. Kelor Super Nutrisi. Blora: Pusat Informasi dan
Pengembangan Tanaman Kelor Indonesia
Lailliyana, 2012. Analisis kandungan zat gizi dan uji hedonik cookies kaya gizi
pada siswi SMPN 27. Pekan Baru Tahun 2017.
47
Universitas Sumatera Utara
48
Sumoprastowo, Rm. 2000. Memilih dan Menyimpan Sayur Mayur, Buah Buahan
dan Bahan Makanan. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.
Utami K. 2000. Susu Kambing Bersihkan TBC, Asma, dan Asam Urat. Trubus.
Edisi Januari. No. 362.
Bait Y danR Kasim. 2013 Suplementasi lisin pada permen keras sari jagung
metode open pan. Universitas Gorontalo.
Lampiran 1.
48
Universitas Sumatera Utara
49
Meliputi;
- Kadar protein
- Kadar lemak
- Kadar abu
- Kadar energi
Lampiran 2.
49
Universitas Sumatera Utara
50
Mentega 50 gr 50 gr 50 gr 50 gr 50 gr
Lampiran 3.
50
Universitas Sumatera Utara
51
FK 10876,92556/20 = 543,8463
JKT 544,2553-543,8463 = 0,4090
JKP 2176,8283/4-543,8463 = 0,3608
JKG 0,4090-0,3608 = 0,0482
KTP 0,3608/4 = 0,0902
KTG 0,0482/15 = 0,0032
F HITUNG 0,0902/0,0032 = 28,1875
51
Universitas Sumatera Utara
52
= 0,124
SAS Protein
52
Universitas Sumatera Utara
53
Perlakuan 5 P0 P1 P2 P3 P4
53
Universitas Sumatera Utara
54
NOTE: This test controls the Type I experimentwise error rate, but it generally
has a higher Type IIerror rate than REGWQ.
Alpha 0.05
Error Degrees of Freedom 15
Error Mean Square 0.003213
Critical Value of Studentized Range 4.36699
Minimum Significant Difference 0.1238
A 5.36993 4 P4
A
B A 5.33195 4 P3
B
B C 5.22615 4 P2
C
C 5.14940 4 P1
D 4.99570 4 P0
Lampiran 4.
54
Universitas Sumatera Utara
55
FK 52821,691/20 = 2641,085
JKT 2648,6523-2641,085 = 7,568
JKP 10584,8342/4-2641,085 = 5,124
JKG 7,568-5,124 = 2,444
KTP 5,124/4 = 1,281
KTG 2,444/15 = 0,163
F HITUNG 1,281/0,163 = 7,86
55
Universitas Sumatera Utara
56
SAS Lemak
56
Universitas Sumatera Utara
57
Sum of
Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F
Model 4 5.12400556 1.28100139 7.86 0.0013
Error 15 2.44374750 0.16291650
Corrected Total 19 7.56775307
57
Universitas Sumatera Utara
58
NOTE: This test controls the Type I experimentwise error rate, but it generally
has a higher Type IIerror rate than REGWQ.
Alpha 0.05
Error Degrees of Freedom 15
Error Mean Square 0.162917
Critical Value of Studentized Range 4.36699
Minimum Significant Difference 0.8813
A 12.1832 4 P4
A
B A 11.9447 4 P3
B A
B A C 11.3765 4 P2
B C
B C 11.1400 4 P1
C
C 10.8130 4 P0
Lampiran 5.
ANALISIS RAGAM ABU
58
Universitas Sumatera Utara
59
FK 236,2369/20 = 11,8118
JKT 11,8700-11,8118 = 0,0581
JKP 47,2508/4-11,8118 = 0,0008
JKG 0,0581-0,0008 = 0,0573
KTP 0,0008/4 = 0,0002
KTG 0,0573/15 = 0,0038
F HITUNG 0,0002/0,0038 = 0,0552
59
Universitas Sumatera Utara
60
Sum of
Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F
Model 4 0.00084260 0.00021065 0.06 0.9937
Error 15 0.05726930 0.00381795
Corrected Total 19 0.05811190
Lampiran 7
60
Universitas Sumatera Utara
61
Perlakuan U1 U2 U3 U4 Total
P0 125,0319 120,6317 120,8316 127,7248 494,2200
P1 129,9206 128,0812 128,4104 124,8611 511,2733
P2 122,1698 130,9807 129,8477 135,0653 518,0635
P3 135,0086 136,2080 136,2686 134,6032 542,0884
P4 137,3861 139,5161 138,6694 133,5793 549,1509
Total 649,5170 655,4177 654,0277 655,8337 2614,7961
Rataan 129,9034 131,0835 130,8055 131,1667
FK 6837158,645/20 = 341857,93
JKT 342526,44-341857,93 = 668,505
JKP 1369470,13/4-341857,93 = 509,600
JKG 668,505-509,600 = 158,905
KTP 509,600/4 = 127,400
KTG 158,905/15 = 10,59
F HITUNG 127,400/10,59 = 12,03
61
Universitas Sumatera Utara
62
62
Universitas Sumatera Utara
63
Sum of
Source DF Squares Mean Square F Value Pr > F
Model 4 509.6002989 127.4000747 12.03 0.0001
Error 15 158.9047630 10.5936509
Corrected Total 19 668.5050618
63
Universitas Sumatera Utara
64
NOTE: This test controls the Type I experimentwise error rate, but it generally
has a higher Type IIerror rate than REGWQ.
Alpha 0.05
Error Degrees of Freedom 15
Error Mean Square 10.59365
Critical Value of Studentized Range 4.36699
Minimum Significant Difference 7.1068
A 137.288 4 P4
A
B A 135.522 4 P3
B
B C 129.516 4 P2
C
C 127.818 4 P1
C
C 123.555 4 P0
64
Universitas Sumatera Utara