SKRIPSI
Oleh :
Cicilia Maryani
NIM : 091434017
SKRIPSI
Oleh :
Cicilia Maryani
NIM : 091434017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Syukur kepada
Yesus Kristus, Bunda Maria Untuk Limpahan
KasihNya Yang Tiada Henti, Memberikan
Kemurahan Bagiku Untuk Kesempatan
Menyelesaikan Kuliah Ini.
Adikku
Dan
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih dan
ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar berkat doa, bimbingan, dorongan,
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku dosen pembimbing skripsi yang
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi dengan
lancar.
Biologi.
3. Dosen penguji skripsi yang telah memberikan kritik, saran dan masukan
kepada penulis.
4. Para dosen Pendidikan Biologi (Bu Nana, Bu Luisa, Pak Kristio, Romo
Sunu,Pak Tardhi, Bu Maslichah, Pak Tri) yang dengan sabar dan telaten
5. Ibu Maria yang telah membantu peneliti dalam proses penelitian, memberikan
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terimakasih atas doa dan cinta yang tiada henti, dukungan moril dan materiil
Monika as Mamiku, Riris, Duyung, Wiwik, Indri, Siska, Yuni, Yani, Rere,
Bundo, Rambu, Mb Triel, Junot, mb kristin, Ryka Nana, Jarot, Wisnu, Mas
Kris, Widi, Leo, Rio, Bang Eran, dan teman lain yang belum bisa disebutkan.
dorongan moril dan materiil. Mas Dwi yang memberikan dukungan moril dan
materiil.
10. Terimakasih untuk teman indri dan febri farmasi, Mika, Krista, Ririn (teman
satu atap) , terimakasih untuk adik-adikku Nina, Dheni, Natri, Dikta Serta Mas
Agus Laboran.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih
ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk penulisan skripsi ini. Penulis
berharap semoga karya yang jauh dari sempurna ini dapat bermanfaat bagi
banyak masyarakat.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis,
Cicilia Maryani
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
ABSTRAK.............................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
D. Tujuan ................................................................................................. 6
E. Manfaat ............................................................................................... 7
F. Hipotesis .............................................................................................. 7
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Antibakteri ................................................................................. 8
1. Klasifikasi ............................................................................ 10
3. Habitat................................................................................. 12
4. Manfaat ............................................................................... 13
1. Klasifikasi ............................................................................ 16
3. Habitat................................................................................. 18
4. Penyakit ............................................................................... 19
D. Desain Penelitian........................................................................ 24
Concentration)....................................................................... 25
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Sterilisasi ........................................................................... 30
Kirby-Bauer ....................................................................... 33
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
................................................................................................ 37
Concetration) ......................................................................... 42
B. Pembahasan ............................................................................... 46
A. Kesimpulan ................................................................................ 56
B. Saran ........................................................................................ 57
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.3 Volume ekstrak daun yang digunakan untuk membuat stok konsentrasi
ekstrak ................................................................................................... 31
Tabel 3.4 Volume getah yang digunakan untuk membuat stok konsentrasi .... 32
Tabel 4.3 Percobaan I HasilPenentuan MIC Ekstrak Daun danGetah Jarak Tintir
Tabel 4.4 Percobaan II Hasil Penentuan MIC Ekstrak Daun dan Getah Jarak Tintir
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.3 Bunga Jarak Tintir dan Buah Jarak Tintir Masih Muda .............. 12
Gambar 4.2 Hasil Uji Aktifitas Antibakteri Kiri dengan getah, kanan dengan
Gambar 4.4 Media kultur pada uji MIC getah yang sudah dituang dan setelah di
inkubasi ................................................................................................. 45
Gambar 4.6 Media kultur pada uji MIC daun yang sudah dituang dan setelah di
inkubasi ................................................................................................. 46
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
a. Uji Homogenitas.......................................................................... 78
c. Uji Transformasi.......................................................................... 94
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tantangan yang tidak bisa dihindarkan dari hidup manusia adalah
adanya penyakit. Penyakit bisa disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
melemahnya kekebalan tubuh karena kelelahan, pola makan tidak sehat sehingga
virus dapat dengan mudah menginfeksi tubuh manusia, penurunan sifat / gen,
atau karena cedera dan terluka. Kemajuan jaman berjalan seiring dengan
penemuan berbagai penyakit baru dan semakin resistennya bakteri atau mikrobia
pengobatan terhadap penyakit sudah ada dari Jaman dahulu. Masyarakat pada
jaman dahulu mencari atau membuat sendiri obat yang mereka perlukan baik dari
tumbuhan atau hewan. Pengetahuan tentang bahan obat tersebut mereka wariskan
secara turun temurun dan disebarkan dari mulut ke mulut. Dalam catatan sejarah
dapat diketahui bahwa fitoterapi atau terapi menggunakan tumbuhan telah dikenal
pengobatan.
paling besar di dunia. Hal ini tercermin dalam Gana (2008), hutan tropik
Indonesia memiliki lebih dari 30.000 jenis tumbuhan berbunga. Sementara dari
171 suku tumbuhan tinggi yang mencangkup 2799 jenis tumbuhan yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
bermanfaat dilaporkan sebanyak 1306 jenis dari 153 suku sebagai tumbuhan obat.
Data ini belum termasuk tumbuhan rendah. Pada saat ini bahan alam terutama
tumbuhan obat telah digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat dunia baik di
historis tanaman telah menyediakan agen anti infeksi dengan senyawa yang sangat
merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan fitokimia yang berasal
dari tanaman berpotensi sebagai bahan pengobatan bagi penyakit menular yang
senyawa murni atau ekstrak tanaman, membuka peluang yang tidak terbatas untuk
Salah satu tumbuhan tropis Indonesia yang memiliki khasiat obat adalah Jarak
tintir (Jatropha multifida L.), yang dikenal dengan beberapa nama daerah
diantaranya jarak tintir (Jawa), jarak gurita (Sunda), balacai batai (Ternate), pohon
yang dilakukan di beberapa daerah tanaman perdu ini banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai obat luka. Namun banyak pula manfaat lain dari tumbuhan ini
seperti mengobati luka bengak, patah tulang, mencegah dan mengobati kerusakan
gigi. Khasiat dari Jarak Tintir (Jatropha multifida L.) sebagai obat herba
tradisonal telah banyak diteliti secara ilmiah oleh banyak peneliti. Sari (2010)
aureus dan jamur Candida albicans. Hasil penelitian Isnaini (2011) menyatakan
bahwa konsentrasi minimal ekstrak etanol pohon yodium yang mulai menghambat
berbagai macam penyakit atau infeksi bakteri. Hal ini terkait adanya senyawa
flavonoid dan tanin Selain itu (Jatropha multifida L.) juga mempunyai efek
Kulit merupakan bagian tubuh paling luar dan salah satu indera, yaitu indera
peraba. Indera peraba peka terhadap segala sentuhan dan efek jika sesuatu
melukai tubuh kita. Selain sebagai indera peraba kulit juga berfungsi untuk
melindungi jaringan-jaringan dan organ tubuh dalam. Tanpa kulit badan manusia
hanya dibalut oleh otot. Oleh karena itu kulit merupakan mekanisme pertahanan
yang utama dalam proses infeksi bakteri. Banyak aktivitas yang menyebabkan
bakteri atau mikroba menempel pada kulit. Kulit yang terluka akan lebih rentan
terhadap infeksi. Pada kulit yang terluka akan ada beberapa jaringan yang terluka
dan lapisan kulit terbuka. Hal ini dengan mudah memungkinkan terjadinya infeksi
pada luka. Terlebih lagi bila luka pada kulit yang sampai berdarah tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
nyaman untuk tumbuh dalam luka tersebut. Orang menganggap bahwa kulit
terluka jika sampai berdarah akan serta merta sembuh. Namun kenyataannya tidak
organnya. Begitu pula jika kulit terluka, sel darah putih dan plasma darah
memfagosit mikroba patogen yang masuk. Namun apabila tubuh tidak dalam
keadaan normal atau baik, luka gores atau luka berdarah akan dapat menyebabkan
infeksi, hingga kematian. Salah satu bakteri patogen yang ditemukan pada luka
aureus dapat mengganggu sistem imun pada tubuh manusia karena mengikat
yang mematikan sel tubuh manusia. Selain itu penyakit yang disebabkan oleh
infeksi yang lebih serius, seperti pneumonia, mastitis dan meningitis; dan infeksi
terhadap antibiotik disebut Multi Drug Resistant (MDR), salah satunya adalah
bagi manusia karena infeksi yang semula mudah diobati dengan antibiotik kini
menjadi sulit atau bahkan tidak dapat lagi diobati dengan antibiotik. Bakteri ini
Menjadi fatal kalau bakteri ini mampu memakan daging otot kita. Bahkan jika
sudah menjalar menjadi lebih parah karena akan menyerang organ vital seperti
mengetahui efek farmakologisnya. Oleh sebab itu penelitian tentang daya hambat
aktivitas antibakteri dari ekstrak Jarak Tintir (Jatropha multifida L.) terhadap
Staphylococcus aureus sebagai bakteri patogen pada luka di kulit perlu dilakukan.
Penelitian ini menggunakan getah dan daun dari tanaman Jarak Tintir (Jatropha
multifida L.).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka masalah dari penelitian ini dapat dirumuskan:
sebagai berikut :
2. Apakah konsentrasi ekstrak daun dan getah Jarak tintir (Jatropha multifida
L.) berpengaruh terhadap zona hambat yang dihasilkan pada media kultur?
Staphylococcus aureus?
C. Batasan Masalah
1. Ekstrak yang digunakan berasal dari daun yang masih muda, berwarna hijau ,
2. Parameter dalam penelitian ini adalah diameter zona hambat di sekitar kertas
3. Metode yang digunakan untuk melihat aktivitas bakteri adalah metode difusi
zona hambat yang yang terlihat pada media dengan satuan milimeter (mm).
D. Tujuan Penelitian
daun dan getah Jarak tintir (Jatropha multifida L.) terhadap pertumbuhan
kultur, konsentrasi efektif ekstrak daun dan getah Jarak tintir (Jatropha multifida
L.). Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui mana ekstrak daun atau getah
(Jatropha multifida L.) yang memiliki zona hambat paling lebar dan juga
mengukur MIC dari ekstrak daun dan getah Jarak tintir (Jatropha multifida L.)
E. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini untuk peneliti adalah menambah ilmu dan wawasan
peneliti tentang pengujian pengaruh suatu ekstrak tanaman herba terhadap suatu
uji aktivitas, dan membantu peneliti menyadari akan banyaknya potensi tanaman
2. Bagi Masyarakat
Manfaat dari penelitian ini adalah agar masyarakat dapat menggunakan daun
dan getah Jarak Tintir sebagai obat alternatif terhadap luka agar terhindar dari
F. Hipotesis
Terdapat aktivitas antibakteri dan perbedaan signifikan dari ekstrak daun dan
getah Jarak tintir (Jatropha multifida L.) yang bersifat menghambat pertumbuhan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Antibakteri
Menurut Aulia (2013) dalam, antibakteri adalah obat atau senyawa kimia yang
(http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2011/06/10/anti-bakteri-dan-
mekanismenya-372060.html)
Menurut Brooks (2005) dalam Dewi (2010) antibakteri merupakan bahan atau
membran sel dan antibakteri yang menghambat sintesis protein serta menghambat
sintesis asam nukleat sel. Aktivitas antibakteri dibagi menjadi 2 macam yaitu
patogen) dan aktivitas bakterisidal (dapat membunuh patogen dalam kisaran luas)
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Untuk dapat diterima sebagai agen antimikroba, suatu bahan harus bisa
mensintesis asam folat. Karena molekul sulfominade mirip dalam bentuk molekul
asam padat. Tanpa asam folat, bakteri tidak dapat memproduksi protein esensial
tertentu dan akan mati. Beberapa mekanisme agen antibakteri membunuh atau
lebih berarti berdaya hambat sangat kuat, daerah hambatan 10-20 mm berdaya
hambat kuat, daerah hambatan 5-10 mm berdaya hambat sedang, dan daerah
medium kultur, kondisi inkubasi, dan kecepatan difusi agar. Faktor-faktor yang
komposisi media, suhu inkubasi, dan waktu inkubasi (Schlegel dan Schmidt 1994
Uji aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan metode difusi dan metode
pengenceran. Disc diffusion test atau uji difusi disk dilakukan dengan mengukur
diameter zona bening (clear zone) yang merupakan petunjuk adanya respon
1. Klasifikasi
Subclass : Rosidae
Order : Euphorbiales
(Sumber: http://plants.usda.gov/java/profile?symbol=JAMU)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
menjari, ujung daunnya runcing, pangkalnya membulat, tepi daun rata dan daun
berwarna hijau.
ujung cabang, benang sarinya berjumlah delapan, kepala sari jarak tintir berbentuk
tapal kuda, putiknya berjumlah tiga berukuran pendek, kelopak bercangap dan
Gambar 2.3 : Bunga Jarak Tintir dan Biji yang masih muda
(Sumberhttp://www.tropicalplantbook.com/garden_plants/shrubs%20flow
ers/red/jatropha-multifida.htm)
Bijinya bulat, jika masih muda berwarna putih, dan setelah tua menjadi
3. Habitat
Afrika tenggara, terdapat pula di Filipina dan Srilanka terutama Pulau Jawa dan
Sulawesi (Sabandar ). Jatropha multifida L hidup pada iklim tropis dengan curah
hujan tahunan sekitar 944 dan 3121 mm. Tanaman ini mudah tumbuh liar di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dapat tumbuh di tempat yang kurang subur asalkan pH tanahnya 6-7 dan
drainasenya baik, sebab akar jarak tidak tahan genangan air. Jarak merupakan
perdu yang tumbuh pada ketinggian 0-800 m diatas permukaan laut, tingginya
4. Manfaat
Hampir semua bagian tanaman Jarak tintir bisa dimanfaatkan, menurut Hariana
Cuci bersih 7 helai daun segar, tumbuk hingga hancur, lalu tambahkan sedikit
b. Luka berdarah
Oleskan getah batang atau daun pada bagian luka yang baru.
Tumbuk 1 butir biji sampai halus lalu seduh dengan 1 gelas air panas. Setelah
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Syarfati dalam jurnal natural (2011)
diperoleh hasil bahwa getah jarak cina berpotensi sama dengan betadin dalam
lama waktu terbentuk keropeng pada luka baru. Begitu pula penelitian yang
antimikroba. Dituliskan pula oleh Sabandar dalam artikel yang berjudul A Review
efek pengobatan yang kuat terutama bijinya. Bijinya berguna untuk mengobati
luka, pembesaran limpa dan penyakit kulit. Daun Jatropha multifida L dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
digunakan untuk mengobati kudis dengan cara ditempelkan di atas luka dan
mengobati ulkus. Kulit kayu dan daun digunakan untuk mengobati neudermatitis,
gatal pada kulit dan eksim kulit Sedangkan di Nigeria batangnya juga digunakan
untuk perawatan gigi. Dalam trubus-online juga diungkapkan bahwa Jarak cina
Jawa Barat—untuk mengobati luka di kulit sapi. Kelebihan daun betadin, selain
murah, juga manjur dan tahan lama. Aromanya membuat lalat enggan mendekat
Terdapat 2 jenis metabolit yaitu metabolit primer dan sekunder. Metabolit primer
makhluk hidup, sedangkan metabolit sekunder meski tidak sangat penting bagi
lain, misalnya zat kimia untuk pertahanan, penarik seks, feromon. Contoh dari
“Senyawa kimia tanaman yang jumlahnya paling banyak adalah senyawa kimia
Batang Jarak tintir mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin. Getah
daun jarak tintir berkhasiat sebagai obat luka yang masih baru (Suharmiati, 2005).
bakteri sehingga luka cepat kering, tanin juga dapat menimbulkan efek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
terdapat pada seluruh bagian tanaman, termasuk pada buah, tepung sari dan akar
bakteri dan merusak membran sel (Nishino 2009 dalam Silvikasari 2011).
“Jarak cina memiliki rasa agak pahit dan bersifat netral. Beberapa bahan
kimia yang terkandung dalam jarak ini adalah α-amirin, kampesterol, 7 α-diol,
6. Aktivitas Antibakteri
Dari penelitian yang dilakukan Zamrodi (2011) di dapatkan bahwa zat aktif
tumbuhan anting-anting (Acalypha indica L.) dari ekstrak etanol yang positif
terhadap Staphylococcus Aureus dari saponin isolasi Aloe Barbadensis. Hasil uji
aktivitas yang dilakukan oleh Ummah (2010) terungkap bahwa senyawa tannin
1. Klasifikasi
Domain : Bacteria
Kerajaan : Eubacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Spesies : S. aureus
(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Staphylococcus_aureus)
berdiameter 0,5 – 1,5 mm, tidak bergerak dan tidak berspora (Holt, 1994).
media yang baik, dan Staphylococcus aureus bersifat patogen pada manusia
(Radji, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
respirasi aerob atau fermentasi dengan hasil utama asam laktat” (Radji,
3. Habitat
selalu bisa tumbuh pada kandungan 10% NaCl (Holt, 1994). Sedangkan
tumbuh pada suhu 15-450C dan dalam NaCl berkonsentrasi 15% (Radji,
komensal pada hidung (40% orang dewasa sehat positif), kulit dan saluran
cerna, spesies ini menyebabkan impetigo, bisul, abses, infeksi luka, infeksi
bulan, baik dalam lemari es maupun pada suhu kamar. Dalam keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kering pada benang, kertas kain dan dalam nanah, bakteri ini dapat hidup
Berbagai jenis bakteri hidup sebagai flora normal pada kulit manusia,
jenis patogen yang dapat menimbulkan infeksi dan kelainan pada kulit.
kondisi normal bakteri sehat dan normal, bakteri ini tidak dapat
oleh luka luar atau penetrasi bakteri melalui makanan yang tercemar.
Infeksi pada kulit atau luka luar biasanya berakibat pada penanahan, area
infeksi berwarna merah, bengkak dan terasa sakit bila disentuh (Ahira,
2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Staphylococcus aureus :
(Sumber: http://health-fts.blogspot.com/2012/04/mrsa-infections-of-
skin.html)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
D. Kerangka Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
hubungan sebab akibat yang bisa diketahui oleh peneliti yang dimungkinkan
Subjek Penelitian adalah getah dan ekstrak daun Jarak Tintir (Jatropha multifida
L.) Daun dan getah Jarak Tintir diambil di kebun tanaman obat Kampus III
C. Definisi Operasional
Getah dari Jarak Tintir (Jatropha multifida L.) adalah getah yang didapat dari
tangkai daun yang dipangkas dari batang pohonnya, getah disuling dengan
didekatkan dengan bunsen. Ekstrak daun Jarak Tintir (Jatropha multifida L.)
adalah ekstrak yang terbuat dari daun Jarak Tintir yang bagus dan tidak berlubang.
Ekstrak dibuat dengan cara ditumbuk dengan mortar, kemudian diperas sarinya
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
hambat di sekeliling paper disc yang sudah diberi getah atau ekstrak daun Jarak
stigmaterol, β-sitosterol, HCN, alkaloid, saponin, flavonoid dan tannin, adanya zat
tersebut yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Kadar MIC dapat dilihat
pada media kultur dan Kadar MBC dapat dilihat dari konsentrasi perlakuan yang
tidak dapat ditumbuhi bakteri MBC didapat melalui uji penegasan streak plate.
D. Desain Penelitian
(RAL). RAL dijadikan pilihan dalam penelitian ini karena penelitian dilakukan di
paper disc atau cakram yang disterilkan. Paper disc dengan ukuran yang sama
dengan konsentrasi antibiotik yang berbeda-beda diletakkan pada media agar yang
akan bereaksi dengan bakteri yang diuji. Dari metode ini akan diketahui zona
hambat yang terlihat pada media yang mengelilingi paper disc. Untuk mengetahui
kemungkinan sebab akibat antar variabel maka terdapat tujuh perlakuan yang
(sebagai kontrol negatif), 5%, 10%, 25%, 50%, 100% dan povidone iodin 10%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
T (r-1) ≥ 20
8(r-1) ≥ 20
8r-8 ≥ 20
r ≥ 28/8
r ≥ 3,5
keterangan :
T : jumlah perlakuan
R : jumlah replikasi
Concentration) sering disebut dengan KHM atau Kadar Hambat Minimum. MBC
KBM atau Kadar Bunuh Minimum. Pada pengujian MIC dan MBC ini
menggunakan metode dilusi padat (solid dilution test). Metode dilusi padat dalam
Membuat seri pengenceran bakteri uji, menyiapkan dan 9 tabung reaksi yang
suspensi bakteri uji yang sudah diaktifasi dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi
yang sudah berisi 9 ml aquades steril, lalu di homogenkan dengan vortex. Untuk
10-1 tadi kemudian dimasukan ke dalam tabung reaksi lain yang juga berisi 9 ml
aquades steril, begitupun pengenceran pada seri pengencerean 10-3 sampai 10-8.
Biakan bakteri yang bisa dipakai dalam uji aktivitas adalah biakan bakteri pada
Inokulasi bakteri dilakukan dengan metode pour plate. Penentuan nilai MIC
pertumbuhan bakteri pada media dilusi agar padat. Hasil MIC bisa dilihat setelah
Penentuan Nilai MBC dimulai dengan mengamati media agar pada masing-
masing konsentrasi dan memilih dua diantaranya yang terlihat paling bening atau
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak daun dan
getah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah diameter zona hambat pada
paper disc.
Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman Jarak tintir (Jatropha multifida
L.) yang terdapat pada Kebun Tanaman Obat Kampus III Universitas Sanata
sampel dari penelitian ini adalah getah Jarak tintir (Jatropha multifida L.) dan
3. Aquades 3 Liter
8. Povidone iodine 10 % 50 ml
I. Langkah-langkah Penelitian
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan adalah tahap inventaris alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam penelitian. Pengumpulan bahan ekstrak dari Kebun Obat dengan cara
pengambilan daun yang dalam kondisi baik untuk digunakan dalam penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Sterilisasi
organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda (Hadioetomo,1985 dalam
merupakan metode yang paling dapat dipercaya dan banyak digunakan. Metode
sterilisasi panas dengan uap air disebut metode sterilisasi panas basah. Sterilisasi
panas basah menggunakan temperatur di atas 1000 C dilakukan dengan uap yaitu
autoklaf. Alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian ini harus disterilkan, hal
ini ditujukan agar alat-alat yang digunakan steril dari mikroba sehingga tidak
Sterilisasi dilakukan pada tekanan 1 atm, suhu 1210C selama 15 menit. Media NA
yang akan digunakan untuk mengkulturkan bakteri juga harus dalam kondisi
steril, perlakuanya sama dengan sterilisasi alat hanya lama waktu autoklafnya
yang berbeda jika alat selama 15 menit, untuk sterilisasi media cukup dengan 10
menit. Untuk alat-alat yang tidak tahan panas dapat disterilisasi dengan
1) Ekstraksi Daun
Ekstraksi merupakan proses pengambilan sari yang berkhasiat atau zat tertentu
yang ada pada tanaman herbal atau hewan. Menurut Voigt (1995) ekstraksi
adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah
dari bahan yang tidak larut dengan pelarut cair. Cairan yang dapat digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
untuk menyari diantaranya air, ester, dan campuran etanol dengan air (Voight,
1995). Ektraksi biasanya dilakukan dengan melarutkan bahan yang akan dibuat
Daun Jarak tintir (Jatropha multifida L.) dicuci bersih dengan aquades
Ektrak pekat daun jarak tintir (Jatropha multifida L.), dibuat lima konsentrasi
yaitu 5%, 10%, 25%, 50%, 100% dengan pengenceran menggunakan aquades
mencapai volume 10 ml, kecuali pada konsentrasi 100% yang merupakan ektrak
murni. Volume ekstrak yang yang digunakan untuk penelitian dapat dilihat dalam
Tabel 3.3 : Volume ekstrak daun yang digunakan untuk membuat stok
konsentrasi ekstrak.
Nilai Konsentrasi (%) Ekstrak Pekat Daun Jarak
Tintir ( ml)
5 0,5
10 1
25 2,5
50 5
100 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2) Penyulingan Getah
batang sehingga didapatkan getah Jarak tintir (Jatropha multifida L.) selain itu
bisa juga dengan memotong batang yang muda dimana banyak terdapat getah.
yang digunakan untuk penelitian dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.5 : Volume getah yang digunakan untuk membuat stok konsentrasi getah.
5 0,5
10 1
25 2,5
50 5
100 10
dicampurkan pada aquades dengan perbandingan, 500 :10 yaitu untuk membuat
Media NA dianggap sudah bisa diangkat apabila sudah berwarna jernih, Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dengan autoklaf. Media NA pada cawan petri yang digunakan sebagai media
media yang akan digunakan sebagai media kultur bakteri agar miring pada tabung
3. Tahap Perlakuan
Metode difusi agar spread plate secara aseptis digunakan untuk mengetahui
inokulum bakteri sebanyak 0,5 ml. Inokulum yang dipakai adalah inokulum pada
menggunakan batang L, perlakuan ini juga dilakukan dengan aseptis. Area cawan
petri dibagi menjadi 3 kuadran, yang terdiri dari kontrol negatif, kontrol positif,
dan perlakuan, hal ini dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih pertumbuhan
atau penghambatan bakteri. Paper disc yang sudah direndam selama 10 menit
dalam incubator dengan suhu 370C, setelah itu dilihat dan diukur diameter zona
hambat yang mengelilingi paper disc tersebut dengan jangka sorong. Pada suhu
370C karena pada suhu tersebut tidak mengalami perpanjangan fase lag pada
pertumbuhan bakteri dan viabilitas bakteri tidak menurun. Selama 24 jam karena
sel bakteri diduga sudah dalam fase death. Hasilnya adalah zona hambat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
bakteri (Anonim, 2011). Keefektifan ekstrak dilihat dari zona hambat yang
didapat.
Ada dua macam metode dilusi yaitu metode dilusi cair dan metode dilusi
padat. Pada penelitian ini menggunakan metode dilusi padat. Konsentrasi ekstrak
daun dan getah jarak tintir adalah 5%, 10%, 25%, 50%, 100%, ditambah 1
kelompok kontrol positif, kontrol negatif, dan kontrol media. Konsentrasi minimal
yang di dapat dari uji aktivitas digunakan sebagai acuan untuk menentukan
konsentrasi yang akan digunakan dalam pengujian nilai MIC atau KHM.
Pengujian dilakukan dengan metode dilusi padat, metode ini dilakukan dengan
cara penanaman bakteri secara pourplate atau cawan tuang. Prosedur pourplate
adalah dengan mendinginkan media kultur yang sudah disterilkan dalam tabung
reaksi sampai dengan suhu 450C, kemudian dituangkan ke dalam cawan petri
yang sudah berisi mikroba uji dan sampel ekstrak (Cappuccino,2008). Media
kultur yang digunakan adalah 10 ml, sedangkan bakteri uji yang digunakan adalah
bakteri uji pada konsentrasi 10-8cfu/mL yang di vortex dahulu sebelum digunakan
sebanyak 0,5 ml sampel ekstrak sebanyak 0,5 ml. Setelah pourplate dilakukan
penentuan nilai MIC atau KHM dilihat dari konsentrasi terendah yang medianya
MBC yang diperoleh dari media yang digunakan dalam uji MIC. Metode
media agar menggunakan jarum ose yang dibagi menjadi 3 kuadran, kerapatan
Setelah di dapatkan nilai MIC atau KHM langkah selanjutnya adalah memilih
2 konsentrasi paling besar dalam uji MIC atau KHM yang mampu menghambat
pertumbuhan bakteri , hal tersebut di tandai dengan media yang tidak ditumbuhi
oleh bakteri. Dua media paling jernih dibandingkan dengan menstreakan cotton
bud steril pada media kultur baru kemudian diinkubasi selama 24 jam dalam suhu
370C, media kultur yang tidak ditumbuhi bakteri tersebutlah yang menjadi MBC
atau KBM.
J. Analisis Data
SPSS. Untuk mendapatkan data awal maka dilakukan uji normalitas dan uji
jumlah data cukup banyak dan penyebarannya tidak 100% normal, maka
bakteri maka digunakan uji Kruskal Wallis, untuk mengetahui kelompok mana
yang mempunyai perbedaan maka harus dilakukan analisis Post Hoc. Alat untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
melakukan analisa Post Hoc untuk uji Kruskal Wallis adalah Uji Mann-Whitney
BAB IV
A. Hasil Penelitian
merekah. Ranting tebal, gundul dan berair, panjang daun 5-15 cm dan 6-16
cm, memiliki 3-5 sudut, dan panjang tangkai daun 3,5 – 15 cm sampai 30
diperoleh dari Kebun Obat Kampus III Universitas Sanata Dharma dan
dan pengambilan diketahui bahwa daun (Folium) diambil yang tua (bukan
daun kuning) dan daun kelima dari pucuk. Daun dipetik satu persatu
secara manual.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Daun yang digunakan dalam percobaan ini di ambil dari dua tempat
Prambanan. Daun yang diambil adalah daun ke lima dari pucuk. Perlakuan
pada daun sesuai dengan yang diungkapkan Hariana (2006) daun segar,
adonan dan bisa dioleskan pada bagian yang sakit. Ekstrak Daun didapat
ukur steril. Ekstrak pekat tersebut yang akan diencerkan menjadi 5%,
aquades steril.
pada bagian luka yang baru. Getah yang digunakan adalah getah dari
batang Jarak Tintir (Jatropha multifida L.) , getah yang didapatkan adalah
getah pekat yang diencerkan menjadi konsentrasi 5%, 10%, 25%, 50% dan
aureus
Kontrol (+)
Pengulangan 10%
1 0 6 6 6 8 10 12
2 0 0 7 7 6 7 8
3 0 6 6 6 6 6 12
1 0 0 0 10 20 25 23
2 0 0 0 10 15 19 22
3 0 0 7 12 14 17 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Sangat
+
-
Media
normalitas dan uji regresi linier. Dari uji homogenitas diketahui bahwa
data nilai diameter zona hambat getah tidak homogen karena memiliki
nilai siginifikan hitung (p) ≤ 0,005 yaitu 0,003. Sedangkan dari uji
adalah 0,12 (p>0,05) yang berarti tidak signifikan yaitu tidak terdapat
pada daun adalah 0,353 (p>0,05) yang berarti tidak signifikan yaitu
perlakuan.
konsentrasi esktak daun dan getah terhadap diameter zona hambat. Uji
regresi linier pada ekstrak daun diketahui nilai R2 sebesar 0,369 yaitu
(linier).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Concetration)
Untuk pengujian nilai MIC ekstrak daun dan getah dilakukan dengan
metode dilusi padat. Pengujian MIC dilakukan sebanyak dua kali, karena
konsentrasi yang berbeda. Pada pengujian nilai MIC tidak didapatkan nilai
MIC dari ekstrak daun dan getah Jarak Tintir (Jatropha multifida L.)
Tabel 4.4 : Percobaan II Hasil Penentuan MIC Ekstrak Daun dan Getah
Jarak Tintir (Jatropha multifida L.) pada pertumbuhan Staphylococcus
aureus.
Perlakuan Keterangan
pertumbuhan bakteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Perlakuan Keterangan
media lain.
Perlakuan Keterangan
Sebelum Sesudah
Gambar 4.4 Media kultur pada uji MIC getah yang sudah dituang dan
setelah di inkubasi
Sebelum Sesudah
Gambar 4.6 Media kultur pada uji MIC daun yang sudah dituang dan
setelah di inkubasi.
B. Pembahasan
Zona bening adalah daerah yang tidak ditumbuhi bakteri yang terlihat
lebih jernih dari area sekitarnya. Kemampuan ekstrak daun Jarak Tintir
polivinil pirolidon berwarna coklat gelap dan punya bau yang khas
baik pra- maupun pascaoperasi, dalam luka traumatik yang kotor pada
pasien rawat jalan dan untuk mengurangi sepsis luka pada luka bakar.
bersifat bakterisid pada kadar 960 μg/ml. Dalam 10% povidon iodine
Anonim 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
sehingga tidak memiliki kandungan mineral apapun dan juga tidak ada
Pada hasil uji regresi linier diketahui bahwa diameter zona hambat
kondisi inkubasi, kecepatan difusi agar. Salah satu hal tersebut yang
belum bisa didapatkan dalam penelitian ini. Hal ini terlihat dari Tabel
4.3 dan Tabel 4.4 , semua media kultur pada semua konsentrasi dapat
adalah pada jam ke 0 media kultur dalam kondisi jernih setelah jam ke
dan 14% media terlihat agak jernih. MIC atau KHM (Kadar hambat
minimal) pada daun Jarak tintir belum bisa ditemukan. Diduga hal ini
jumlah zat aktif yang terkandung dalam perlakuan sedikit. Hal ini
dalam Silvikasari 2011). Karena nilai MIC tidak bisa didapatkan maka
pengujian MBC adalah hasil dari uji MIC. Hal serupa juga
dikemukakan oleh Junairiah (2012) pada uji nilai MIC dan MBC
aureus. Nilai MIC dan MBC dari ekstrak Dumortiera hirsuta belum
bisa ditemukan hal ini diduga karena tidak terjadinya penurunan nilai
koloni pada ekstrak hingga mencapai 90%. MIC bisa ditetapkan jika
bakteri yang tumbuh kurang dari 90%. Aktivitas dri konsentrasi yang
Hasil dari uji aktivitas getah Jarak Tintir (Jatropha multifida L.) ,
adanya zona bening atau yang disebut dengan zona hambat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
sekitar paper disc. Temuan ini membuktikan bahwa dalam getah Jarak
tanin dan protein enzim akan mendenaturasi dinding sel. Maka dengan
menjadi lisis.
uji. Pada uji regresi liner didapatkan bahwa konsentrasi getah tidak
Staphylococcus aureus.
Nilai MIC ekstrak daun belum bisa didapatkan. Hal ini terlihat dari
Tabel 4.3 dan Tabel 4.4, semua media kultur pada semua konsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
getah pada jam ke 0 media sudah terlihat keruh hal ini disebabkan
media getah menjadi seperti endapan dan tidak bisa tercampur secara
terlihat dan tidak tersebar rata. Hal ini diduga menjadi salah satu
kandungan senyawa aktif dalam getah juga tidak bisa tercampur maka
ke dalam Materi Hakekat Ilmu Biologi atau Eubacteria. Konten dari hakekat
biologi diantaranya Metode Ilmiah dan Manfaat Ilmu Biologi dan konten dari
diterapkan dalam penelitian ini, sedangkan pada manfaat ilmu biologi dari
hasil penelitian dan proses penelitian yang dilakukan merupakan manfaat dari
ilmu biologi. Pada materi eubacteria, dapat dipelajari salah satu contoh bakteri
penyakit (bisul, impetigo, nanah pada luka luar atau luka potong). Namun
bakteri ini dapat dihambat aktivitasnya oleh ekstrak daun dan getah Jarak
BAB V
A. Kesimpulan
bahwa:
100% yang memiliki zona hambat sebesar 7,67 mm, untuk getah
ekstrak daun dan getah Jarak Tintir (Jatropha multifida L.) dalam
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
B. Saran
metabolit yang terlarut lebih banyak dan penentuan konsentrasi yang tepat.
jarang dilakukan dan tanaman ini hanya dikenal sebagai tanaman pagar.
tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
DAFTAR PUSTAKA
Backer, C.A., and Brink, R.C.B.V.D. 1965. Flora of Java (vol.1). The
Netherlands : N.V.P. Noordhoff-Groningen,pp. 494.
Beswika, Ayu. 2009. AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK MANGGIS
(Garcinia mangostana) TERHADAP PERTUMBUHAN Pseudomonas
aeruginosa. Bandung : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas PMIPA,
Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses dalam Resporitory UPI pada
tanggal 17 Mei 2013.
Burton, Gwendolyn R., Paul G. Engelkirk. 2004. Microbiology : For The Health
Sciencis (Seventh Edition). USA :Lippincot Williams & Wilkins, pp. 230-
233.
Hariana, Arif. 2006. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 1. Jakarta : Penebar
Swadaya,pp. 138.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Holt, John G., Noel R. Krieg, dkk. 1994. Bergey’s Manual of DETERMINATIVE
BACTERIOLOGY (ninth edition). Philadelphia : Lipincott Williams &
Wilkins, pp. 532.
Irianto, Agus. 2004. Statistik : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Prenada
Media Grup.
Isnaini, Noor Muthmainah, Gina Eva Marsiana. 2011. Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Pohon Yodium (Jatropha multifida L.) Terhadap Bakteri
Escherichia coli. Fakultas Kedokteran. Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru. Diakses dalam http://www.scribd.com/doc/113202566/Jurnal-
Berkala-Gina#download diakses pada tanggal 12 Agustus 2013, 8-13.
Maliana, Yayang, Siti Khotimah, Farah Diba. 2013. Aktivitas Antibakteri Kulit
Garcinia mangostana Linn. Terhadap Pertumbuhan Flavobacterium dan
Enterobacter Dari Coptotermes curvignathus Holmgren. Protobiont Vol 2
(1) : 7- 11, diakses dalam
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jprb/article/download/1347/1460. diakses
tanggal 24 Mei 2013.
Sari, Fahriya Puspita, Sofi Muktiana Sari. Ekstraksi Zat Aktif Antimikroba Dari
Tanaman Yodium (Jatropha multifida L.) Sebagai Bahan Baku Alternatif
Antibiotik Alami. Artikel Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro, Hal : 1-9. http://eprints.undip.ac.id/36753/1/54.
Artikel1.pdf diakses tanggal 16 Mei 2013.
Sears, Benjamin W., Lisa Spear, Rodrigo Saenz. 2011. Intisari Mikrobiologi &
Imunologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, pp. 3-4.
Voigt, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. ITB. Bandung, pp. 561-565.
62
Lampiran 1
Ekstraksi Penyulin
Penyiaapan Stok Inokulum dengan Daun gan
mengencerkan stok mikroba murni Jarak Getah
Tintir
Pembuatan FIltrat
Membuat Media NA dan Biakan bakteri dengan berbagai
Disterilkan dituangkan ke dalam konsentrasi
media NA steril
kemudian diratakan
Inkubasi selama 24
jam
Pengukuran zona
Hambat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran 2
64
Lampiran 3
Skema Kerja Uji MBC (Minimum Bactericidal Concentration)
Menyiapkan media NA
yang sudah disteriilkan
dalam cawan petri.
Pengamatan ; Nilai
MBC dilihat dari
kosentrasi terendah
yang tidak ditumbuhi
bakteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 4
SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH : SMA
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS/SEMESTER : X/I
STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu
Indikator
Kompetensi Materi Nilai Kegiatan Alokasi Sumber
Pencapaian Penilaian
dasar Pembelajaran Karakter Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
1.1 Arti dan a. Rasa ingin Diskusi Menjelaskan arti Observasi 2 x 45 Buku
Mengidentifikasi karakteristik tahu tentang arti ilmu biologi dan (Lisan) menit Biologi
ruang lingkup biologi b. Komunikati ilmu biologi menyebutkan SMA
Tertulis
biologi Manfaat ilmu f dan karakteristik Kelas X,
(LKS)
biologi karakteristik ilmu biologi Priadi,
c. Tanggung
Jawab ilmu biologi Menyebutkan Arif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Indikator
Materi Kegiatan Alokasi Sumber
Kompetensi dasar Nilai Karakter Pencapaian Penilaian
Pembelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
Menganalisis
karya ilmiah
dalam
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 5
RPP
( RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN )
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X (Sepuluh) / I
Pertemuan ke :
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu
B. Kompetensi Dasar :
1.1 Mengidentifikasi ruang lingkup biologi
C. Indikator
Kognitif Produk
1. Menjelaskan arti ilmu biologi dan menyebutkan karakteristik ilmu biologi
2. Menyebutkan dan memberi contoh manfaat ilmu biologi
Kognitif Proses
1. Diskusi tentang arti ilmu biologi dan karakteristik ilmu biologi
2. Menemukan manfaat ilmu biologi dalam studi kasus dan diskusi
Psikomotorik
Afektif
1. Melakukan diskusi dengan semangat kerja sama, menghargai pendapat
teman lain dan memotivasi teman yang belum aktif untuk aktif.
2. Mengemukakan jawaban, pendapat atau gagasan dan bertanya hal-hal
yang belum dipahami.
3. Percaya diri dalam mengemukakan pendapat dan tumbuh sikap peduli
terhadap lingkungan
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1. Dengan membaca buku paket dan berdiskusi siswa dapat menjelaskan arti
ilmu biologi dan karakteristik ilmu biologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
H. Sumber Belajar
1. Buku Biologi SMA Kelas X, Priadi, Arif
2. Internet
I. PENILAIAN
1. Ranah Afektif : Observasi kegiatan siswa selama proses
pembelajaran.
2. Ranah Kognitif : LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
RPP
( RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN )
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X (Sepuluh) / I
Pertemuan ke :
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi :
1. Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu
B. Kompetensi Dasar :
1.2 Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat
organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem,
dan bioma
C. Indikator
Kognitif Produk
1. Memberikan contoh objek biologi
2. Menjelaskan contoh permasalahan biologi dalam kehidupan
3. Menyebutkan cabang ilmu biologi
4. Mengidentifikasi karya ilmiah sesuai metode ilmiah dan kaitannya dengan
manfaat biologi
Kognitif Proses
1. Mengamati objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan di sekitar
sekolah
2. Menemukan permasalahan biologi yang mungkin dialami siswa.
3. Diskusi untuk menentukan cabang ilmu biologi.
4. Menganalisis karya ilmiah dalam kelompok.
Psikomotorik
Afektif
1. Melakukan diskusi dengan semangat kerja sama, menghargai pendapat
teman lain dan memotivasi teman yang belum aktif untuk aktif.
2. Mengemukakan jawaban, pendapat atau gagasan dan bertanya hal-hal
yang belum dipahami.
3. Percaya diri dalam mengemukakan pendapat dan tumbuh sikap peduli
terhadap lingkungan
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1. Dengan melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitar siswa dapat
memberikan contoh objek biologi
2. Dengan berdiskusi siswa dapat menyebutkan permasalahan biologi
3. Dengan berdiskusi siswa dapat menentukan cabang ilmu biologi
4. Dengan menganalisis karya ilmiah siswa dapat memahami metode ilmiah
dan manfaat ilmu biologi
Kognitif Proses
Afektif
1. Setelah mengikuti pelajaran semangat kerja sama, menghargai pendapat
teman dan motivasi siswa meningkat.
2. Selama mengikuti pelajaran rasa ingin tahu, ketertarikan siswa pada
biologi dan rasa peduli terhadap lingkungan meningkat.
3. Setelah melakukan presentasi rasa kepercayaan diri siswa dan keberanian
siswa dalam mengemukakan pendapat meningkat.
E. Materi Pembelajaran
1. Menyebutkan objek biologi dan permasalahan biologi
2. Mendeskripsikan cabang ilmu biologi.
3. Metode ilmiah
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Kooperatif
Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, observasi
G. Kegiatan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Pertemuan II (2 x 45 menit)
Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)
Pendahuluan Melakukan apersepsi, 13. Guru meminta siswa untuk sekilas
(15 menit) menyampaikan tujuan mengamati lingkuangan sekitar
dan memotivasi siswa dan mencatat yang siswa lihat.
14. Guru menanyakan kepada siswa :
Pernahkah melihat semangka
tanpa biji?, atau mendengar
tentang kloning?
15. Guru menunjukan gambar tentang
hal tersebut.
16. Guru memanyakan kepada siswa :
Siapakah yang ingin jadi dokter?
Scientis? Atau Guru biologi?
17. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Inti (60 menit) Menyampaikan 18. Guru memunculkan fenomena
masalah yang terkait objek biologi dan
permasalahan biologi. Guru
menanyakan kepada siswa :
Apakah ada yang tahu bagaimana
manusia bisa sakit? Kenapa kalu
kita terluka akan terjadi infeksi?
19. Siswa memberikan tanggapan atas
fenomena yang diajukan guru.
20. Guru membagikan LKS dan
Karya ilmiah pada siswa untuk
diskusi kelompok untuk
menentukan cabang-cabang
ilmu biologi dan mengidentifikasi
metode ilmiah dalam karya
ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
H. Sumber Belajar
1. Buku Biologi SMA Kelas X, Priadi, Arif
2. Karya ilmiah
3. Internet
Lampiran 6
Hasil Data Pengukuran Zona Hambat Ekstrak Daun dan Getah Jarak Tintir
Kontrol (+)
Kontrol / Kontrol (-) 5% 10% 25% 50% 100% Povidone Iodine
Pengulangan 10%
1 0 6 6 6 8 10 12
2 0 0 7 7 6 7 8
3 0 6 6 6 6 6 12
Rata-rata 0 4 6,33 6,33 6,67 7,67 10,67
Keterangan Null Lemah sedang sedang sedang sedang Kuat
Lampiran 7
Dokumentasi Penelitian
Lampiran 8
a. Uji Homogenitas
Oneway
Descriptives
Datahasil
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Datahasil
Datahasil
6.424 6 14 .002
ANOVA
Datahasil
Total 242.952 20
Multiple Comparisons
Datahasil
Scheffe
*
10 -6.33333 1.50132 .044 -12.5391 -.1275
*
25 -6.33333 1.50132 .044 -12.5391 -.1275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
*
50 -6.66667 1.50132 .031 -12.8725 -.4609
*
100 -7.66667 1.50132 .011 -13.8725 -1.4609
*
1000 -10.66667 1.50132 .001 -16.8725 -4.4609
*
1000 -6.66667 1.50132 .031 -12.8725 -.4609
*
10 0 6.33333 1.50132 .044 .1275 12.5391
*
25 0 6.33333 1.50132 .044 .1275 12.5391
*
50 0 6.66667 1.50132 .031 .4609 12.8725
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
*
100 0 7.66667 1.50132 .011 1.4609 13.8725
*
1000 0 10.66667 1.50132 .001 4.4609 16.8725
*
5 6.66667 1.50132 .031 .4609 12.8725
Homogeneous Subsets
Datahasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Scheffe
0 3 .0000
5 3 4.0000 4.0000
10 3 6.3333 6.3333
25 3 6.3333 6.3333
50 3 6.6667 6.6667
1000 3 10.6667
b. Uji Normalitas
Konsentrasi
Cases
a
Descriptives
5% Trimmed Mean .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Median 6.0000
Variance 12.000
Minimum .00
Maximum 6.00
Range 6.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 6.0000
Variance .333
Minimum 6.00
Maximum 7.00
Range 1.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
5% Trimmed Mean .
Median 6.0000
Variance .333
Minimum 6.00
Maximum 7.00
Range 1.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 6.0000
Variance 1.333
Minimum 6.00
Maximum 8.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Range 2.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 7.0000
Variance 4.333
Minimum 6.00
Maximum 10.00
Range 4.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 12.0000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Variance 5.333
Minimum 8.00
Maximum 12.00
Range 4.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
b
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Konsent
rasi Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Datahasil
c. Transformasi Data
Cases
a
Descriptives
5% Trimmed Mean .
Median 6.0000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Variance 12.000
Minimum .00
Maximum 6.00
Range 6.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 6.0000
Variance .333
Minimum 6.00
Maximum 7.00
Range 1.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 6.0000
Variance .333
Minimum 6.00
Maximum 7.00
Range 1.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 6.0000
Variance 1.333
Minimum 6.00
Maximum 8.00
Range 2.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 7.0000
Variance 4.333
Minimum 6.00
Maximum 10.00
Range 4.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 12.0000
Variance 5.333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Minimum 8.00
Maximum 12.00
Range 4.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
Datahasil
Stem-and-Leaf Plots
Perlakuan= 5,00
1,00 0. 0
2,00 0 . 66
Perlakuan= 10,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
2,00 6 . 00
1,00 7. 0
Perlakuan= 25,00
2,00 6 . 00
1,00 7. 0
Perlakuan= 50,00
3,00 0 . 668
Perlakuan= 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
2,00 0 . 67
1,00 1. 0
Perlakuan= 1000,00
1,00 0. 8
2,00 1 . 22
d. Uji Kruskal-Wallis
Kruskal-Wallis Test
Ranks
Konsent
rasi N Mean Rank
Datahasil 5 3 4.33
10 3 8.00
25 3 8.00
50 3 8.67
100 3 11.00
Total 15
a,b
Test Statistics
Datahasil
Chi-Square 4.410
Df 4
b. Grouping Variable:
Konsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Regression
b
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
a
1 Konsentrasi . Enter
Model Summary
a
1 .608 .369 .336 2.83977
b
ANOVA
a
1 Regression 89.730 1 89.730 11.127 .003
Total 242.952 20
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Lampiran 9
a. Uji Homogenitas
Oneway
DataHasil
5.862 6 14 .003
ANOVA
DataHasil
Total 1721.238 20
Multiple Comparisons
Dependent Variable:DataHasil
*
25 -10.66667 2.13065 .013 -19.4739 -1.8595
*
50 -16.33333 2.13065 .000 -25.1405 -7.5261
*
100 -20.33333 2.13065 .000 -29.1405 -11.5261
*
1000 -21.66667 2.13065 .000 -30.4739 -12.8595
*
25 -10.66667 2.13065 .013 -19.4739 -1.8595
*
50 -16.33333 2.13065 .000 -25.1405 -7.5261
*
100 -20.33333 2.13065 .000 -29.1405 -11.5261
*
1000 -21.66667 2.13065 .000 -30.4739 -12.8595
*
50 -14.00000 2.13065 .001 -22.8072 -5.1928
*
100 -18.00000 2.13065 .000 -26.8072 -9.1928
*
1000 -19.33333 2.13065 .000 -28.1405 -10.5261
*
25 0 10.66667 2.13065 .013 1.8595 19.4739
*
5 10.66667 2.13065 .013 1.8595 19.4739
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
*
100 -9.66667 2.13065 .027 -18.4739 -.8595
*
1000 -11.00000 2.13065 .010 -19.8072 -2.1928
*
50 0 16.33333 2.13065 .000 7.5261 25.1405
*
5 16.33333 2.13065 .000 7.5261 25.1405
*
10 14.00000 2.13065 .001 5.1928 22.8072
*
100 0 20.33333 2.13065 .000 11.5261 29.1405
*
5 20.33333 2.13065 .000 11.5261 29.1405
*
10 18.00000 2.13065 .000 9.1928 26.8072
*
25 9.66667 2.13065 .027 .8595 18.4739
*
1000 0 21.66667 2.13065 .000 12.8595 30.4739
*
5 21.66667 2.13065 .000 12.8595 30.4739
*
10 19.33333 2.13065 .000 10.5261 28.1405
*
25 11.00000 2.13065 .010 2.1928 19.8072
Homogeneous Subsets
DataHasil
a
Tukey B 0 3 .0000
5 3 .0000
10 3 2.3333
25 3 10.6667
50 3 16.3333 16.3333
100 3 20.3333
1000 3 21.6667
a
Scheffe 0 3 .0000
5 3 .0000
10 3 2.3333 2.3333
25 3 10.6667 10.6667
50 3 16.3333 16.3333
100 3 20.3333
1000 3 21.6667
DataHasil
a
Tukey B 0 3 .0000
5 3 .0000
10 3 2.3333
25 3 10.6667
50 3 16.3333 16.3333
100 3 20.3333
1000 3 21.6667
a
Scheffe 0 3 .0000
5 3 .0000
10 3 2.3333 2.3333
25 3 10.6667 10.6667
50 3 16.3333 16.3333
100 3 20.3333
1000 3 21.6667
Explore
Konsentrasi
Cases
a,b
Descriptives
5% Trimmed Mean .
Median .0000
Variance 16.333
Minimum .00
Maximum 7.00
Range 7.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 10.0000
Variance 1.333
Minimum 10.00
Maximum 12.00
Range 2.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 15.0000
Variance 10.333
Minimum 14.00
Maximum 20.00
Range 6.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 19.0000
Variance 17.333
Minimum 17.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Maximum 25.00
Range 8.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 22.0000
Variance 2.333
Minimum 20.00
Maximum 23.00
Range 3.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
b,c
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Konsent
rasi Statistic df Sig. Statistic df Sig.
DataHasil
Normal QQ Plots
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Explore
Konsentrasi
Cases
a,b
Descriptives
5% Trimmed Mean .
Median .0000
Variance 16.333
Minimum .00
Maximum 7.00
Range 7.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 10.0000
Variance 1.333
Minimum 10.00
Maximum 12.00
Range 2.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 15.0000
Variance 10.333
Minimum 14.00
Maximum 20.00
Range 6.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 19.0000
Variance 17.333
Minimum 17.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Maximum 25.00
Range 8.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
5% Trimmed Mean .
Median 22.0000
Variance 2.333
Minimum 20.00
Maximum 23.00
Range 3.00
Interquartile Range .
Kurtosis . .
DataHasil
Stem-and-Leaf Plots
Perlakuan= 10,00
2,00 0 . 00
1,00 0. 7
Perlakuan= 25,00
3,00 1 . 002
Perlakuan= 50,00
2,00 1 . 45
1,00 2. 0
Perlakuan= 100,00
2,00 1 . 79
1,00 2. 5
Perlakuan= 1000,00
3,00 2 . 023
d. Uji Kruskal-Wallis
NPar Tests
Descriptive Statistics
Kruskal-Wallis Test
Ranks
Konsent
rasi N Mean Rank
DataHasil 5 3 3.00
10 3 4.00
25 3 8.00
50 3 11.67
100 3 13.33
Total 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
a,b
Test Statistics
DataHasil
Chi-Square 12.918
df 4
b. Grouping Variable:
Konsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Regression
Variables Variables
Model Entered Removed Method
a
1 Konsentrasi . Enter
Model Summary
a
1 .588 .346 .311 7.69978
b
ANOVA
a
1 Regression 594.793 1 594.793 10.033 .005
Total 1721.238 20
b
ANOVA
a
1 Regression 594.793 1 594.793 10.033 .005
Total 1721.238 20
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients