ABSTRACT
Sponges are marine animals that can produce bioactives that are useful as anti-virus, anti-fungal, antibiotic,
anti-cancer, anti-inflammatory, and antioxidants. Amphimedon sp., sponge itself is found in the waters of
Lembeh islands, the City of Bitung. This study was to determine the inhibitory activity against the
microorganisms growth of Amphimedon sp., sponge, against microbes of Staphylococcus aureus, Escherichia
coli, and Candida albicans. Based on the results of the study, the extracts and fractions of Amphimedon sp.,
sponge samples did not have microbial inhibitory activity against the test microbes of Staphylococcus aureus,
Escherichia coli, and Candida albicans
Keywords : Amphimedon sp., Antimicrobial, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Candida albicans
ABSTRAK
Spons merupakan hewan laut yang dapat menghasilkan bioaktif yang bermanfaat sebagai anti virus, anti jamur,
antibiotik, anti kanker, anti inflamasi, dan antioksidan. Spons Amphimedon sp sendiri ditemukan didaerah
perairan pulau Lembeh kota bitung. Penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas daya hambat pertumbuhan
mikroorganisme dari spons Amphimedon sp., terhadap mikroba Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan
Candida albicans. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ekstrak dan fraksi sampel spons Amphimedon sp.,
tidak memiliki aktivitas daya hambat terhadap mikroba uji Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan
Candida albicans
Kata kunci : Amphimedon sp., Antimikroba, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Candida albicans
146
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493
147
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493
148
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493
menggunakan oven hingga kering, lalu disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121˚C
ditimbang dengan timbangan analitik dan selama 15 menit dan setelah itu didinginkan.
diperoleh fraksi n-heksan sebanyak 0,06 g. Setelah dingin, media cair B1 di tutup
Selanjutnya lapisan metanol ditambahkan dengan aluminium foil (Dwijendra et al,
dengan akuades 100 mL, kemudian dipartisi 2014).
dengan pelarut kloroform menggunakan
perbandingan 1:1 v/v setelah itu dikocok Kultur Mikroba
dalam corong pisah hingga homogen. Mikroba yang digunakan yaitu
Lapisan metanol dibiarkan hingga Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan
membentuk dua lapisan yaitu lapisan Candida albicans. Masing-masing mikroba
metanol dan lapisan kloroform. Masing- diambil dari biakan murni menggunakan
masing lapisan metanol dan lapisan mikropipet sebanyak 100 μL dan
kloroform ditampung ke dalam wadah yang dimasukkan ke dalam masing-masing
berbeda.Lapisan kloroform dievaporasi tabung reaksi yang sudah berisi media cair
menggunakan oven hingga kering lalu B1 sebanyak 1 ml dan kemudian ditutup
ditimbang dengan timbangan analitik dan menggunakan aluminium foil. Setelah itu,
diperoleh fraksi kloroform sebanyak 1,1 g. diinkubasi dalam inkubator pada suhu 370C
Lapisan metanol yang ditampung pada selama 1 x 24 Jam (Dwijendra et al, 2014).
wadah lain dievaporasi menggunakan rotary
evaporator hingga kering lalu ditimbang Pengujian Antimikroba
dengan timbangan analitik dan diperoleh Pembuatan Media Uji
fraksi metanol sebanyak 1,7 g. Ketiga fraksi Pepton 0,5 g, beef extract 0,3 g,
yang diperoleh akan digunakan dalam natrium klorida 0,3 g, agar 1,5 g dan
pengujian antimikroba. Rendemen- akuades sebanyak 100 ml diaduk sampai
rendemen ekstrak dan fraksi dihitung homogen kemudian disterilkan di autoklaf
dengan persamaan berat hasil ekstrak/fraksi pada suhu 121˚C selama 15 menit
dibagikan dengan berat awal ekstrak/fraksi (Dwijendra et al, 2014).
kemudian dikalikan dengan 100%.
Pembuatan Larutan Uji
Pembuatan Media dan Pengujian Larutan uji dibuat dengan cara 1 mg
Antimikroba ekstrak kasar Spons Amphimedon sp.
dilarutkan dalam 200 μL metanol dan
Sterilisasi Alat dikocok hingga homogen menggunakan
Alat-alat gelas yang digunakan vortex. Perlakuan yang sama dilakukan pada
dalam penelitian aktivitas antimikroba ini fraksi n-heksan, fraksi kloroform dan fraksi
disterilkan terlebih dahulu dengan metanol (Ortez,2005).
menggunakan autoklaf pada suhu 121 ºC
selama 15 menit, pinset dibakar dengan Kontrol Positif dan Kontrol Negatif
pembakaran di atas api langsung dan media Kontrol positif dalam pengujian
disterilkan di autoklaf pada suhu 121 ºC aktivitas antimikroba ini menggunakan
selama 15 menit (Ortez, 2005). Kloramfenikol paper disc. Kontrol negatif
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Pembuatan Media B1 menggunakan metanol, dengan cara
Pepton 0,5 g, beef extract 0,3 g, membuat larutan stok metanol dengan
natrium klorida 0,3 g dan akuades sebanyak mengambil sebanyak 200 μL metanol
100 ml diaduk sampai homogen kemudian kemudian ditotolkan pada paper disc.
149
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493
150
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493
151
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493
Amphimedon sp., terdapat banyak senyawa adanya zona bening disekelilingi kertas
yang bersifat polar. cakram yang berukuran ± 6 mm.
Tabel 3. Hasil Pengukuran Rata-rata
Uji Aktivitas Antimikroba Spons Diameter Uji Daya Hambat
Amphimedon sp. dari Ekstrak dan Fraksi
Uji aktivitas senyawa antimikroba
Spons Amphimedon sp.
dari ekstrak etanol, fraksi methanol, fraksi n-
heksan, dan fraksi kloroform dari spons Mikrob Rata-rata Diameter (mm)
Amphimedon sp. diuji terhadap a EE FK FM FH + -
Staphylococcus aureus yang mewakili gram
positif, Escherichia coli mewakili gram 0,0 0,0 0,0 0,0 19,1 0,0
Ec
negatif dan Candida albicans mewakili 0 0 0 0 5 0
0,0 0,0 0,0 0,0 21,2 0,0
jamur dengan dilakukan metode difusi agar. Sa
0 0 0 0 2 0
Metode difusi agar adalah dimana metode 0,0 0,0 0,0 0,0 20,1 0,0
dilakukan dengan pengukuran dan Ca
0 0 0 0 0 0
pengamatan diameter zona bening yang Keterangan :
terbentuk disekitar cakram yang berisi zat Ec : Escherichia coli
antimikroba yang diletakkan pada media Sa : Staphylococcus aureus
agar yang sudah diinokulasi mikroba Ca : Candida albicans
(Lalamentik, 2017). Metode difusi agar EE : Ekstrak Etanol
dipilih karena memiliki kelebihan yaitu FK : Fraksi Kloroform
jumlah zat yang digunakan mudah diatur, FM : Fraksi Metanol
cepat, dan pengerjaannya sederhana (Valgas FH : Fraksi n-heksan
et al., 2007), dan juga untuk melihat + : Kontrol Positif
sensitivitas berbagai jenis mikroba terhadap - : Kontrol Negatif
antimikroba pada konsentrasi tertentu
(Akhyar, 2010). Pada pengujian ini menunjukkan
Penggunaan ketiga jenis mikroba ini bahwa tidak adanya kepekaan antimikroba
bertujuan untuk mengetahui apakah maupun antibiotik terhadap ekstrak dan
ekstrak/fraksi dari Spons Amphimedon sp. fraksi Spons Amphimedon sp., kemampuan
memiliki aktivitas daya hambat serta penghambatan pertumbuhan mikroba uji
mengetahui spektrum yang sempit yang dipresentasikan oleh terbentuknya zona
hanya mampu menghambat atau membunuh bening pada pengujian aktivitas
salah satu golongan mikroba saja, atau antimikroba. Proses dilakukan 3 (tiga) kali
spektrum luas yang dimana dapat pengulagan pada pengujian ini, dimana
membunuh atau menghambat baik bakteri bertujuan agar hasil yang diperoleh lebih
golongan gram negatif maupun golongan akurat. Symbiant yang berasosiasi dengan
gram positif (Pratiwi, 2008). spons Amphimedon sp. tidak mampu
Pada uji aktivitas antimikroba hasil menghasilkan senyawa metabolit sekunder
yang diperoleh melalui pengamatan yang seperti, alkaloid, terpenoid, steroid, kuinon,
dilakukan selama 1x24 jam massa inkubasi fenol dan sebagiannya yang dimana
dengan 3 kali pengulangan untuk masing- Senyawa-senyawa-senyawa ini sebagian
masing bakteri terhadap spons Amphimedon besar mempunyai potensi sebagai senyawa
sp., tujuannya untuk lebih mengakurat hasil bioaktif (Tan dan Zou, 2001). Hal ini
pengujian yang diperoleh. pada pengujian menunjukkan secara fisiologis, proses
ini, daya antimikroba ditandai dengan metabolisme hewan spons dipengaruhi oleh
152
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493
153
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493
Bergquist, P. R. dan Bedford, J. J. 1978. The Kristani, A. N., N.S. Aminah., M. Tanjung.,
incidence of antibacterial activity B. Kurniadi. 2008. Buku Ajar
in marine Demospongiae: Fitokimia. Unair Press, Surabaya.
Systematic and geographic Lalamentik, G. 2017. Aktivitas Antibakteri
consideration. Mar. Biol. 46 : Ekstrak Karang Lunak Klyxum sp.
215-221 yang Diperoleh dari Teluk
Manado[skripsi]. Program Studi
Davis, W. W., T.R. Stout. 1971. Disc plate Farmasi FMIPA Universitas Sam
method of microbiological assay. Ratulangi, Manado.
Journal of microbiology 22: 659-
665. Nishi, T. Kubota, T. Fromont, J. Sasaki, T.
Kobayashi, J. 2008. Nakinadines
Dwijendra, I. M. 2014. Aktivitas B-F : New Phyridine Alkaloids
Antimikroba dan Karakterisasi with a ß-amino Acid Morety From
Senyawa Fraksi Spos Sponge Amphimedon sp. Journal
Lamellodysidea herbacea yang Tetrahedron. 64 : 3127-3132
Diperoleh dari Teluk Manado
[skripsi]. Program Studi Farmasi Ortez, J. H. 2005. Disk Diffusion testing in
FMIPA Universitas Sam manual of antimicrobial
Ratulangi, Manado. susceptibility testing. Marie B.
Coyle (Coord. Ed). American
Engka, T. 2016. Aktivitas Antioksidan dan society for Microbiology,
Penentuan Kandungan Total America.
Fenolik dan Flavonoid dari Umbi
Kuso Mafola Pratiwi, S. T. 2008. Mikrobiologi Farmasi.
(Drynariaquercifolia L.) [skripsi]. Erlangga, Jakarta.
Program Studi Farmasi FMIPA
Universitas Sam Ratulangi, Rahardjo, M. Koendhori, E.B Setiawan, Y.
Manado. 2017. Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Lidah Buaya (Aloe
Iswanti, D.A. 2009. Uji Aktivitas Vera) Terhadap Bakteri
Antimikroba Fraksi N-Heksan, Staphylococcus aureus, Jurnal
Fraksi Etil Asetat, Dan Fraksi Kedokteran Syiah Kuala. 17(2) : 65-70
Etanol 96% Daun Ekor Kucing
(Acalypha Hispida Burm. F) Rahmawati, M. 2015. Uji Aktivitas
Terhadap Bakteri Staphylococcus Antimikroba Ekstrak Etanol dan
aureus ATCC 25923 Secara Air Rimpang Pacing ( Costus
Dilusi [skripsi]. Fakultas Farmasi spiralis) Terhadap Bakteri
Universitas Setia Budi, Surakata. Escherichia coli, Shigella
dysenteriae, Salmonella
Juariah et al. 2014. Aktivitas Antibakteri typhimurium, Bacillus subtilis,
Spesies Asterias forbesii Terhadap Staphylococcus aureus Serta
Beberapa Jenis Bakteri Patogen. Fungi Candida albicans [skripsi].
Fakultas Kedokteran dan Ilmu
154
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 8 No. 3 AGUSTUS 2019 ISSN 2302 - 2493
155