Disusun oleh :
G1C219097
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir dengan judul “Isolasi Bakteri dari Kecoa (Periplaneta Americana) dan
Evaluasi Uji Aktivitas Antimikroba pada Isolat K1A”.
Penyusunan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan Diploma IV Analis Kesehatan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya tugas akhir ini tidak lepas dari
bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
PENDAHULUAN
Multi Drug Resisten (MDR) yaitu patogen infeksi yang telah resistensi
terhadap minimal tiga gen antimikroba (Deni Joseph & Pangalila Frans JV, 2019).
Menurut WHO, resistensi antimikroba dapat terjadi pada mikroorganime seperti
bakteri, jamur, virus, serta parasit. Resistensi antimikroba juga mengancam
pencegahan dan pengobatan efektif dari berbagai penyakit infeksi. Contohnya
pada bakteri Acinetobater baumannii yang resisten terhadap obat karbapenem,
penisilin dan sefalosporin (National Healthcare Safety Network, 2006-2008).
Menurut WHO, pasien yang mengalami resistensi obat akan lebih sulit
diobati karena bakteri akan tahan terhadap antibiotik yang diberikan. Harga yang
digunakan juga lebih mahal karena metode yang digunakan dan waktu
pengujiannya lebih lama.
1.4.2. Institusi
Menambah sumber pustaka penelitian di perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Semarang supaya memudahkan mencari informasi bagi
peneliti selanjutnya.
1.4.3. Praktisi laboratorium
TINJAUAN PUSTAKA
Resistensi Sensitif
BAB III
METODE PENELITIAN
Kriteria inklusi:
Kriteria ekslusi:
Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu data primer. Prosedur
pengumpulan dilakukan dengan cara:
1. Metode 1
1. Inokulasi bakteri patogen padamedia MHA lalu ratakan pada
media tersebut.
2. Inkubasi selama 5 menit di suhu ruangan.
3. Buat pola, dengan jarak ±2cm. 1 petridish diisi 4 lubang bakteri.
Perizinan penelitian
Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan
Pengolahan data
DISUSUN OLEH :
YULITA
G1C219201
Disusun Oleh :
Hasrianti
G1C219127
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan
rahmat dan inayahNya sehingga dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir ini
yang berjudul “ Isolasi Bakteri Dari Kecoa Dan Evaluasi Uji Aktivitas Antibakteri
Terhadap CRPA ( Carbupenem Resistant Pseudomonas aeruginosa ) ’’.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya Tugas Akhir ini tidak lepas dari
bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
NIM: G1C219127
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Resistensi Sensitif
Disususnoleh :
Ayu Marselina
G1C219108
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Resistensi bakteri akan antibiotic memberikan ancaman bagi kesehatan
manusia baik di Indonesia maupun dunia, hal ini karena penggunaan antibiotik
yang relative tinggi, terdapat 2 juta orang terinfeksi oleh bakteri yang resisten
akan antibiotik dan sekita 23.000 orang meninggal setiap tahun diakibatkan
infeksi tersebut (Estiningsih, dkk., 2016). Resistensi ini dapat mempengaruhi
angka kesakitan dan angka kematian pasien, peningkatan resistensi bakteri akan
menimbulkan munculnya multidrugs-resistant (MDR) (Khasanah,dkk.,2020).
Mengetahui uji aktivitas antibakteri isolat K1A, K3A, K2B, K4B, K2C, K1D,
dari kecoa (Periplaneta americana) terhadap CRKP
1. Mengukur diameter zona hambat isolat K1A, K3A, K2B, K4B, K2C, K1D,
dari kecoa(Periplaneta americana) terhadap CRKP.
1.4 Manfaat Penelitian
Disusun oleh :
Disusun oleh :
Zul Qaidah
G1C219007
BAB 1
PENDAHULUAN
manusia, setidaknya 2 juta orang terinfeksi oleh bakteri yang resisten terhadap
antibiotik dan setidaknya 23.000 orang meninggal setiap tahun sebagai akibat
(Magiorakos dkk, 2012). MDR dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain
pemakaian antibiotik yang tidak tepat dosis, tidak tepat diagnostik dan tidak
sangat serius karena peningkatan resistensi bakteri ini terhadap berbagai jenis
carbapenem. Selain itu, resistensi silang juga terjadi pada antibiotic non-β-
rata 50% sejak era 1980-an. Di Asia, prevalensi MRSA cukup tinggi, seperti
di Taiwan mencapai 60%, Cina 20%, Hongkong 70%, Filipina 5%, Singapura
tahun. Pada tahun 1986 didapatkan angka kejadian MRSA di Indonesia adalah
2,5% dan terus meningkat menjadi 9,4% pada tahun 1993 dan tahun 2006
kebutuhan agen antimikroba yang baru dan lebih kuat yang bisa didapatkan
dari agen natural seperti tumbuhan, hewan, dan lain sebagainya (Yuliani,
methicilin dan vaksomisin, maka peneliti akan menguji isolat bakteri dari
Kecoa merupakan hewan nocturnal atau hewan yang aktif pada malam
hari dan dapat berkembang biak dengan cepat. Kecoa termasuk jenis serangga
pengganggu karena kebiasaan hidup mereka ditempat yang kotor, serta dapat
mengeluarkan cairan yang berbau. Kecoa amerika (Periplaneta americana)
Indonesia. Kecoa jenis ini lebih senang berada didalam tempat yang lembab
dan hangat, seperti septic tank dan saluran sanitasi yang terletak diluar rumah
(Lestari, 2017).
Staphylococcus aureus)”.
bakteri dari kecoa ( Periplaneta americana) dan evaluasi uji aktifitas antibakteri
Staphylococcus aureus).
aureus).
Staphylococcus aureus).
aureus).
Sebagai bahan bacaan dan dapat dijadikan sebagai data awal untuk
americana) E.coli
DISUSUN OLEH :
LISDAYANTI
G1C219009
BAB 1
PENDAHULUAN
Hasil penelitian di RSUP dr. M. Djamil Padang, dari 6387 spesimen yang di
lakukan uji sensivitsas, 3689 isolat yang termasuk ke dalam MDR ( Multi Drug
Resistance). Bakteri yang termasuk ke dalam MDR adalah Klebsiella sp,
Staphylococcus aureus, Enterobacter sp, Pseudomonas sp, E. Coli, Proteus sp.
Persentase resisten pada tahun 2010 (62%), 2011 (55%) dan 2012 (58%) (Sjahjadi
N R et al., 2015). Dari hasil penelitian di atas Pseudomonas sp termasuk bakteri
MDR, salah satu Pseudomonas sp yang patogen adalah P. aeruginosa.
Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada luka dan luka bakar,
menghasilkan nanah warna hijau biru; miningitis jika masuk melalui fungsi
lumbal; dan infeksi saluran kencing jika masuk melalui keteter dan insrtument
atau karna larutan irigasi. Menyebabkan pneumonia akibat penggunaan alat
respirator yang tercemar; otitis eksterna ringan pada perenang dan otitis eksterna
ganas pada pasien diabetes; pada bayi mungkin masuk ke aliran darah dan
mengakibatkan sepsis (Jawets et al, 2007).
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan sebagai bahan dan informasi
bagi penelitian sejenis, bagi peneliti-peneliti lain untuk mengadakan penelitian
yang serupa dimasa yang akan datang.