Anda di halaman 1dari 36

ANTIBIOTIKA

STEWARDSHIP DI
INDONESIA
Apt., Susan Fitria Candradewi., M.Sc
P 1401 mampu
Mahasiswa
menguasai konsep
Pengendalian Infeksi
(Antibiotik Stewardship) di
Indonesia
Resistensi antibiotika
Penemuan antibiotika membutuhkan waktu 10-15
tahun

Resistensi antibiotik 2 tahun What we Should


setelah antibiotik digunakan do??
RESISTENSI GLOBAL

Global Burden of
Bacterial
Antimicrobial
Resistance in 2019
: a Systematic
Analysis/The
Lancet/2022/DOI:
https
://doi.org/10.1016/
S0140-6736(21)027
24-0
Global
Burden of
Bacterial
Antimicrobia
l Resistance
in 2019 : a
Systematic
Analysis
Resistensi Antibiotika
Gambaran Resistensi antibiotika Saat ini

Resistensi terhadap strain N.gonorrhoeae


Ciprofloxacin telah terjadi pada banyak antibiotika :
8,4 %-92,9 % for Escheria Coli sulfonamide, penisillin, tetracyclins,
4,1 %=79.,4 % to Klebsiella pneumoniae makrolida, fluoroquinolon, dan early 3 rd
sefalosporin

Carbapenem 2018, WHO memperkirakan setengah juta


Resistensi Carbapenem pada K.pneumoniae kasus baru TB Resisten Rifampisin, dengan
telah terjadi di banyak negara, > 50% sebagian besar merupakan TB-MDR

methicillin-resistant Staphylococcus aureus Di Wilayah Pasifik Barat danAsia Tenggara


(MRSA); and E. coli resistansi terhadap 3 rd resistensi parsial terhadap artemisinin dan
Sefalosporin terjadi pada 25 negara (prevalensi resistensi terhadap sejumlah obat mitra ACT
12,11% daan 36 %) telah dikonfirmasi (2001 dan 2019)
(antibiotic stewardship Guide book-2021)
02
01
DAMPAK RESISTENSI
ANTIBIOTIKA
Resistensi Antibiotika kemampuan mikroba
untuk bertahan hidup terhadap efek
antimikroba sehingga tidak efektif dalam
penggunaan klinis.

Resistensi Antibiotika akan


meningkatan lawa rawat inap (LOS),
mortalitas dan biaya perawatan
(medical cost)
Antibiotic Resistance Impact

Peningkatan biaya
Ketika infeksi tidak efektif menggunakan first
line, maka diperlukan antibiotika yang lebih
poten (lebih mahal)

Pengobatan modern at
Risk
Transplantasi organ, cesar, kemoterapi
menjadilebih berbahaya tanpa ada
antibiotika yang efektif untuk pencegahan
dan pengobatan

Superbugs
Multi resisten bakteria
03:
ANTIBIOTIKA
STEWARDSHIP
Antibiotika stewardship:

aktivitas yang ditujukan untuk


mencegah dan/atau
menurunkan adanya kejadian
mikroba resisten.

Pengendalian Resistensi
antimikroba adalah aktivitas
yang ditujukan untuk
mencegah dan/atau
menurunkan adanya kejadian
mikroba resisten.
Antibiotika stewardship Di
Indonesia:

Tertuang dalam Permenkes:


No. 8 Tahun 2015 Tentang

PROGRAM PENGENDALIAN
RESISTENSI ANTIMIKROBA DI
RUMAH SAKIT
Core Program Antibiotika Stewardship

Meningkatkan peresepan Memerangi Resistensi


antibiotika yang rasional antibiotika

Melindungi pasien dari Komitment dan kerjasama


penggunaan antibiotika yang antara tenaga medis (dokter,
tidak perlu perawat) dan Apoteker
Strategi Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba
KPRA (Komite Penanggulangan Resistensi
Antimikroba)

Penggunaan antibiotika Melaksanakan surveilans


secara bijak dan rasional pola penggunaan Ab, dan
melaporkannya

Meningkatkan pelayanan Mengendalikan


farmasi klinik dalam berkembangnya mikroba
memantaupenggunaan resisten dengan penggunaan
antibiotika secara bijak

Meningkatkan penanganan Melaksanakan surveilans


kasus infeksi secara pola mikroba penyebab
multidisipliner infeksi dan kepekaanya
terhadap Ab.
Strategi Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba
KPRA (Komite Penanggulangan Resistensi
Antimikroba)

 Pembentukan KPRA (Komite Penanggulangan Resistensi


Antimikroba ) atau Tim Pengendalian Resistensi Antimikroba (PRA)
di Rumah sakit wajib dilaksanakan
 Tugas Tim PRA adalah melakukan penyusunan kebijakan dan
panduan penggunaan antibiotika, melaksanakan penggunaan
antibiotika secara bijak, dan melaksanakan prinsip pencegahan
pengendalian infeksi
Anggota Tim PRA atau KPRA
 Anggota tim PRA : Ketua Dokter Patologi Klinis
 1. Klinisi perwakilan SMF
 Keperawatan
 Instalasi Farmasi
 Laboratorium Mikrobiologi Klinik
 Tim atau Komite PPI
 Komite atau TIM Farmasi dan Terapi (KFT)
 Kebijakan Penggunaan Antibiotika Rasional

 Pasien yang secara klini diduga mengalami infeksi bakteri  diberikan


antibiotika empiric selama 48-72 jam
 Pemberian antibiotika didukung data pemeriksaan laboratorium dan
mikrobiologi
 Antibiotik empiris ditetapkan berdasarkan pola kepekaan antimikroba
setempat
 Prinsip pemilihan antibiotika : (1) pilihan pertama, (2) pembatasan
antibiotika, (3) kelompok antibiotika profilaksis dan terapi
 Pengendalian lama pemberian antibiotika dengan automatic stop order
sesuai indikasinya  sebagai profilaksis, terapi empiric atau terapi
definitif
Prinsip Pencegahan Penyebarab Mikroba
Resisten
 Menerapkan standar PPI di RS : kebersihan tangam APD, dekontaminasi
peralatan pasien, pengendalian lingkungan, perlindungan petugas
kesehatan, hygine respiorasi (etika batuk)
 Melaksanakan kewaspadaan transmisi : melalui kontak, droplet, udara
(airborne), makanan, air, obat, alat, vector lain (nyamuk, tikus, lalat)
 Melakukan dekolonisasi 
Pengendalian Penggunaan Antiotika berdasarkan
Permenkes 28 tahun 2021
Kelompok
Antibiotika
AWaRe

ACCESS WATCH RESERVE

Tersedia di fasilitas pelayanan


kesehatan untuk pengobatan Tersedia di Faske tk Lanjut Tersedia di faskes tk lanjut
infeksi bakteri umum
Antibiotika yang dicadangkan
Diresepkan oleh Dokter, dokter Digunakan ketika ACCESS
untuk infeksi MDRO dan
gigi, dokter spesialis tidak efektif
mengancam jiwa
Menjadi prioritas PPRA
Penggunaan sesuai PPK yang Kelompok ab. Yang berpotensi
nasional, dipantau dan
berlaku mengalami resistensi
dilaporkan
ACCESS WATCH RESERVE

Amoksisilin Ampisilin Amoksisilin-asam


klavulanat
Ampisilin-sulbaktam Cefadroxil Cefazolin

metronidazol Prokain Penisilin Benzatin benzil


penisilin

Tiamfenikol Doksisiklin Ciprofloxacin (oral)

Spiramisin Streptomisin Eritromisin


Gentamisin Ko-trimoksazol kloramfenikol
Tetrasiklin Klindamisin
ACCESS WATCH RESERVE

Amikasin Azitromisin Fosfomisin


Claritromisin Levofloxacin Moxifloxacin
Ciprofloxacin Ofloxacin Cefixime
inj
Cefoperazon- Cefotaxime Ceftazidime
sulbaktam
Ceftriaxon cefuroxime

Disetujui oleh anggota PRA


perwakilan SMF
ACCESS WATCH RESERVE

Karbapenem Linezolid Meropenem


Piperasilin- polimiksin B polimiksin E
tazobaktam

Cefepim Cefpirom Tigesiklin


Vankomisin Ceftazidime-
avibaktam

Disetujui oleh anggota PRA


perwakilan SMF
04:
PERAN BESAR
APOTEKER
Tanggung Jawab Apoteker dalam Antibiotics Stewardship

Role of Pharmacist
1 2
Mempromosikan Berpartisipasi
penggunanaan AB. dalam pencegahan
Yang rasional infeksi

3
Pemberian informasi
dan Edukasi
Pharmacist Role in Combat Drug Resistance
Antibiotic resistant infections can affect anyone

Developing New
KIE Vaksinasi
Antibiotics
Mencegah dan memberikan
It has a beautiful name and is the
informasi kesalahan dalam
second planet from the Sun
penggunaan Ab
Struktur Antibiotika Stewardship
Peran Apoteker dalam Antibiotic stewardship di RS (Tim
PPRA)
Dokumentasikan indikasi dari antibiotika
1 Dokumentasi

Automatic
2 Iv to oral, meingkatkan patient safety
Changes
Dose
3 When needed
adjustment
4 Duplicative TX Perhatikan penggunaan duplikasi ab. Yang
tidak perlu

5 Time-sensitive Untuk profilaksis antibiotika

6 Identifikasi IO Ex; fluoquinolones and vitamins


Pharmacist Opportunities for
antimicrobial stewardship at community
pharmacyKomunikasi dan
Optimalisasi
Kerjasama dengan
Pasien Edukasi Penggunaan Lain-lain
Tenaga Kesehatan
antibiotika
Lainnya
• Kepatuhan • Optimalisasi • Edukasi • Alergi skrining
• ADR terapi • Collaborative • Dispensing
(spectrum, practices antimikroba
Interaksi, KI) • Menyediakan
• Dosis follow up
• Durasi terapi kepada pasien

Anda mungkin juga menyukai