Penutup
Outline 1: Pendahuluan
3
Isu Resistensi Antimikroba merupakan
Ancaman Kesehatan Global
“Antimicrobial Resistance/AMR (Resistensi Antimikroba)
• Kejadian resistensi antimikroba (AMR) di seluruh dunia
adalah kejadian ketika bakteri, virus, jamur dan parasit semakin buruk.
berubah dari waktu ke waktu dan tidak lagi merespon • Di tahun 2019, jumlah kematian akibat AMR di seluruh
terhadap obat-obatan, sehingga membuat infeksi lebih sulit dunia mencapai 4,95 juta jiwa, adapun 1,27 juta
diobati dan meningkatkan risiko penyebaran penyakit, kematian di antaranya disebabkan langsung oleh AMR.
memperparah dan menyebabkan kematian.” • Kematian akibat AMR lebih tinggi dari kematian yang
disebabkan HIV/AIDS dan Malaria.
(sumber data: Global Burden of Bacterial Antimicrobial Resistance in 2019:
Sytematic Anlysis (The Lancet Vol. 399, February 2022)
Jumlah kematian akibat AMR di seluruh dunia Profil resistensi sefalosforin generasi ke-3 terhadap Klebsiella Pneumonia
di seluruh dunia 4
Dampak Resistensi Antimikroba
pada Pembiayaan Kesehatan (Kasus TB)
Penanganan untuk TB MDR
membutuhkan biaya 3-8 kali lipat
sedangkan biaya penanganan TB XDR
membutuhkan biaya 5-10 kali lipat
dibandingkan biaya penanganan sampai
sembuh bagi pasien TB sensitif obat.
(Soepandi, Priyanti. 2014. Hasil Pengobatan dan Variasi Biaya TB-MDR/XDR dengan Strategi
PMDT di RSUP Persahabatan)
Faktor Pemicu Resistensi Antimikroba
Mutu Perilaku
Produk Manusia
Resep tidak Rasional dan Konsumsi Antimikroba Membuang Antimikroba Penggunaan Antimikroba
Penggunaan Antimikroba pada hewan tidak sesuai
Penggunaan Antimikroba tidak sesuai ketentuan sembarangan
yang Substandar, Rusak/ Palsu
tanpa Resep Dokter
Sumber: Studi Resistensi Antimikroba
dalam Rantai Pangan Ayam Potong
(WAP, YLKI, CIVAS 2021)
Outline 2
7
Kebijakan di Tiap Sektor
Untuk Mengendalikan Resistensi Antimikroba
KEBIJAKAN NASIONAL
Upaya pengendalian AMR melibatkan multi sektor (one
health approach) → PERMENKO PMK NO. 7 TAHUN
2021
- Manusia
- Hewan
- Lingkungan
PENGAWASAN PENGELOLAAN
ANTIMIKROBA
10
PENGAWASAN OLEH BADAN POM DI ERA DIGITAL
Azithromycin
Thiamphenicol
Levofloxacin Hemihydrate
127 Ceftriaxone
14
2. PENGAWASAN PEMASUKAN, PRODUKSI DAN
PEREDARAN ANTIMIKROBA TERMASUK SAMPLING
Hasil pengawasan tahun 2021 dengan menggunakan tools tambahan dari tools pengawasan rutin terkait pengelolaan
antibiotik diketahui sebagai berikut:
- Tiga jenis antibiotika yang paling
72,32%
banyak diserahkan dengan atau
23%
resep dokter adalah:
Sarana pelayanan kefarmasian
masih melakukan penyerahan
Amoksisilin, Cefadroxil
antibiotika tanpa resep dokter. dan Cefixime.
1%
- Ditemukan Apotek yang melakukan
3% penyaluran bukan ke pasien/
3% 57% masyarakat, melainkan ke tenaga
Masih ditemukan diversi
kesehatan lain yaitu ke bidan
obat keras termasuk 6%
(6,38%), dokter (2,66%) dan
antiotik yang disalurkan ke
perawat (1,37%).
nakes praktek mandiri 7%
Masyarakat Perorangan/ freelance Bidan - 9,34% penjualan antibiotika tidak
kerjasama oknum medrep, Saryanfar lain Dokter Perawat dilakukan oleh tenaga kefarmasian.
salesmen (sporadis). Tidak Ada
15
2. PENGAWASAN PEMASUKAN, PRODUKSI DAN
PEREDARAN ANTIMIKROBA TERMASUK SAMPLING
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan POM, pengawasan antimikroba beredar
dilakukan melalui program sampling dan uji mutu untuk mendeteksi antimikroba yang tidak
sesuai ketentuan, yang berpotensi menyebabkan terjadinya Resistensi Antimikroba jika
digunakan dalam pengobatan.
Indikator:
Persentase Antimikroba untuk Capaian:
manusia yang beredar
memenuhi syarat mutu 99,97%
Jumlah sampel yang diuji:
3.030 sampel
Target: 98%
16
3. PEMERIKSAAN BERSAMA (JOINT INSPECTION)
Pemeriksaan bersama ➢ PBF yang memiliki izin ganda belum sepenuhnya
dilakukan oleh Badan mengetahui adanya pelarangan pengalihan stok
POM bersama dengan (switching) BBO Manusia ke Hewan dan
sebaliknya.
Kementerian Pertanian,
dalam rangka mengawal ➢ Masih terdapat sarana bidang obat hewan yang
potensi pengalihan stok pengadaan bahan obat dari PBF
(switching) bahan obat
farmasi ke hewan ➢ Terdapat beberapa PBF yang melakukan
khususnya bahan obat penyaluran stok Antibiotik dan obat lain ke
antibiotik distributor obat hewan atau produsen obat
hewan.
17
4. BIMBINGAN TEKNIS DAN 5. EDUKASI KEPADA MASYARAKAT
ADVOKASI LINTAS SEKTOR
18
Outline 4
21
PERAN DI JALUR PELAYANAN
Tenaga kesehatan (dokter, Apoteker dan tenaga kesehatan lainnya) berperan sama pentingnya
dalam pengelolaan antimikroba yang sesuai dengan ketentuan.
✓ Penegakan diagnosis dan meresepkan Antimikroba sesuai pedoman tatalaksana.
✓ Antimikroba hanya dapat diresepkan oleh tenaga kesehatan yang berwenang, dan
pastikan antimikroba yang diresepkan sesuai indikasi medis atau kondisi pasien.
✓ Sebagai Apoteker, pengelolaan dan penatagunaan antimikroba harus dilakukan sesuai
ketentuan, dimulai dari:
Sesuai PerBPOM No. 24 tahun 2021 tentang Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan
Obat dan NPP di fasilitas pelayanan kefarmasian
Pencatatan dan
Pemusnahan Penyerahan
Pelaporan
22
PERAN
Edukasi MASYARAKAT
kepada Masyarakat
Masyarakat berperan penting dalam upaya melawan resistensi antimikroba.
Tenaga kesehatan diharapkan dapat menjadi bagian dalam melakukan edukasi kepada masyarakat
23
PERAN
Edukasi MASYARAKAT
kepada Masyarakat
Masyarakat berperan penting dalam upaya melawan resistensi antimikroba.
Tenaga kesehatan diharapkan dapat menjadi bagian dalam melakukan edukasi kepada masyarakat
24
Outline 5
PENUTUP
25
KERJASAMA LINTAS SEKTOR SEBAGAI KUNCI
KEBERHASILAN UPAYA PENGENDALIAN AMR
Badan POM, sesuai tugas pokok dan Harapan selanjutnya dalam pengendalian resistensi
fungsinya, berkomitmen untuk mendukung antimikroba antara lain:
pelaksanaan pengendalian resistensi
antimikroba dengan one health approach Penguatan koordinasi dengan
keterbukaan informasi antar
Kementerian dan Lembaga
28