Anda di halaman 1dari 8

No .

Kontrak LPPM-UGM/1143 /2009

Bidang llmu Kesehatan

Klaster Kesehatan dan Kedokteran

LAPORAN AKH1R KEG1ATAN PENELITIAN

HIBAH UNTUK MAHASISWA PROGRAM DOKTORTAHUN ANGGARAN 2009

Semisintesis senyawa brusatol hasil isolasi dari ekstrak metanol


buah makasar Brucea javanica L. (Merr) sebagai antitumor

Nama Penelrti: Drs. Sonlimar Mangunsong, Apt. MKes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2009
LAPORAN EKSEKUTIF Summary
Semisintesis senyawa brusatol hasil isolasi dari ekstrak metanol buah makasar
Bruceajavanica L. (Merr)sebagai antitumor

1Sonlimar Mangunsong
Promoter -.Prof.lwan Dwiprahasto, M.MedSc.PhD
Co-Promotor : 1Prof. Dr. Mustofa, Apt;2 Prof.Jumina, PhD

1. Permasalahan dan Tujuan Penelitian


Kanker merupakan salah satu masalah utama kesehatan di dunia. Selain
menjadi penyebab utama kematian penyakit kanker juga memberi implikasi biaya
yang sangat tinggi. Meskipun berbagai terapi kanker selalu dikembangkan setiap
waktu, baik meialui pembedahan, radioterapi dan kemoterapi tingkat
keberhasilan terapi relatif masih rendah. Keterbatasan terapi kanker dengan
obat modern umumnya adalah masalah keamanan karena hampir semua obat
kanker selain membunuh sel kanker juga menimbulkan kerusakan bahan
kematian pada sel sel tubuh yang normal. Harga obat kanker yang sangat mahal
juga menjadi kendala dalam upaya menurunkan morbiditas dan mortalitas
penderita. Oleh sebab itu perlu perlu dikembangkan upaya untuk menemukan
bahan aktif baru antitumor dari tanaman yang tumbuh di bumi Indonesia, selain
memiliki khasiat antitumor yang baik, sensitrf dan spesifik juga tersedia dengan
harga yang terjangkau.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh isolat brusatol dan analog dari bjji
buah makasar (B. javanica) sebagai antitumor. Selanjutnya dilakukan upaya
semisintesis dengan senyawa pereaksi benzoil klorida, asetil klorida dan butanoil
klorida. Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap.Tahap I dilakukan maserasi dan
ekstraksi metanol biji buah makasar, kemudian difraksinasi dengan pelarut
heksan.dan diklorometan. Pada Tahap II dilakukan isolasi brusatol dari fraksi
diklorometan, dimurnikan dengan methanol dan kolum dan selanjutnya dilakukan
upaya semisintesis terhadap brusatol analog yang ditemukan dengan senyawa
pereaksi benzoil klorida, asetil klorida dan butanoil klorida. Diharapkan dapat
diperoleh senyawa produk semisintesis. Dimurnikan dan dielusidasi strukturnya
dengan spektroskopi IR. UV, NMR dan MS. Tahap III Melakukan uji antitumor.
Hipotesis yang akan dibuktikan adalah dapat dilakukan isolasi brusatol analog
dari biji buah makasar. Dapat dilakukan semisintesis brusatol analog dengan
senyawa pereaksi.
Tujuan Penelitian: Isolasi kuasinoid dari btji B.javanica dan kajian semisintesis
sebagai antitumor.Hasil yang diharapkan dapat diperoleh senyawa produk
semisintesis turunan brusatol yang memungkinkan menambah efek sitotoksik
dan antitumor senyawa tersebut terhadap sel kanker yang menggunakan bahan
alam dari Indonesia. Pengembangan metode isolasi untuk mendapatkan
brusatol analog serta diperoleh produk semisintesis menjadikan hasil penelitian
ini memiliki potensi untuk mendapatkan hak atas kekayaan intelektual (HAKI)
seperti halnya obat kanker vinkristin juga berasal dari bahan alam yang berasal
dari bumi Indonesia.

2. Inovasi IPTEK

a. Kontribusi terhadap pembaharuan dan pengembangan ipteks

Pelaksanaan Riset dilakukan dengan menggunakan dana DIPA UGM


NOMOR: LPPM-UGM/1143/2009 TANGGAL, 19 Mei 2009. Penelitian dilakukan di
Laboratorium Biologi Farmasi Fakuttas Farmasi dan Laboratorium Kimia Oganik
FMIPA UGM. Isolasi dan pemumian dilakukan di Laboratorium Farmasi.
Semisintesis dilakukan di laboratorium Kimia FMIPA. Riset ini telah dimulai
sejak Januari 2009 sampai dengan saat ini. Masing-masing dibantu oleh teknisi.
Pengembangan merupakan kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah
terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.
Bagi Indonesia, pengembangan obat berbasis teknologi maju, masih merupakan
jalan panjang yang hams ditempuh meskipun teknologi isolasi merupakan salah
satu prioritas nasional dalam kebijakan strategi riset obat. Selain memeriukan
biaya mahal dan waktu panjang, kemampuan nasional dalam konteks dana dan
prasarana masih perlu ditingkatkan. Penelitian ini paling tidak memiliki
keutamaan-keutamaan penelitian dalam pengembangan keilmuan yaitu sebagai
berikut: (1) secara metodologis penelitian adalah penting (2) secara
konseptual keilmuan penelitian ini penting karena mengungkapkan bukti-bukti
iimiah dan aktivitas sitotoksik. (3) secara praktis penelitian ini juga penting
karena memiliki dampak yang luas dalam pengembangan tanaman obat
antikanker di Indonesia.

Dalam penelitian ini dilakukan isolasi suatu senyawa menuju


semisintesis. Metode isolasi yang digunakan merupakan modrfikasi dari metode
yang sudah dilakukan Sakaki et a/., 1986. Harapan ke depan, agen produk
tersebut sangat berpeluang juga untuk dipatenkan dari tanaman obat potensiai
asli Indonesia. Seperti B. Javanica perlu diperhatikan dan dipercepat
penanganananya karena pesatnya persaingan di bidang fitofarmaka dan obat
seperti ketertinggalan Indonesia selama ini, mengingat masih besarnya potensi
kekayaan alam Indonesia yang masih belum digali. Penemuan suatu senyawa
dalam jumlah cukup sebagai senyawa penuntun sangat diperlukan untuk
pengembangan semisintesis.
Bahan utama biji Bmcea javanica diperoleh dari wilayah perkebunan
Sragen, Jawa tengah. Sesuai dengan surat keterangan simplisia dari pihak
distributor. Bahan kimia dan Pereaksi diperoleh dari Distributor Jogjakarta.
Pemeriksaan struktur kimia dan sifatnya menggunakan spektroskopi UV, IR,
NMR dan MS dilakukan di Laboratorium Kimia. Ketika Alat di Laboratorium Kimia

mendapat perbaikan, maka pemeriksaan kimia dilakukan ke LIPI Serpong


Tangerang. Seperti pemeriksaan LC-MS tidak dapat dilakukan di Laboratorium
Kimia FMIPA. Pemeriksaan uji sitotoksik dilakukan di laboratorium parasitologi
FK UGM. Menggunakan sel HeLa.
Semisintesis sampai saat ini belum selesai dilakukan, karena
keterbatasan dan keterlambatan bahan-bahan pereaksi. Selain itu isolasi bahan
brusatol analog masih terus dilakukan sampai diperoleh jumlah yang cukup.
Harapan kedepan dengan ditemukannya senyawa brusatol analog dengan data
ilmiah yang lengkap dapat menjadi sediaan marker kuasinoid dan referensi baru
terhadap tumbuhan B.javanica yang berasal dari Indonesia.

b. Perluasan cakupan penelitian


Dari hasil penelitian ini akan diperoleh senyawa kristal kuasinoid utama
brusatol analog dari tumbuhan B.javanica asal Indonesia. Sebagai bahan dasar
untuk penelitian lebih lanjut sebagai antitumor maupun antimalaria. Pada
penelitian antitumor akan diuji secara invitro aktivitas sitotoksik terhadap
beberapa sel uji ( Mieloma, Sel HeLa, MCF-7) yang mewakili sel epitel dan sel
tumor solid. Kemudian dikaji toksisitasnya dengan sel nonnal. Kemudian dikaji
mekanisme molekulernya dengan melihat aktivitas apoptosis, ekspresis p53,
Bcl2 dan Bax sebagai bagian dari penelitian untuk melihat target molekul
sebagai antitumor. Meialui pemurnian isolate serta melakukan upaya
semisintesis dalam rangka mendapatkan senyawa yang lebih selektif sebagai
antimalaria ataupun antikanker.Dari beberapa penelitian ada hubungan senyawa
kuasinoid family simaroubaceae sebagai antimalaria dan antitumor. Disamping
itu upaya perlu pembudidayaan tumbuhan B.javanica oleh pihak terkait dalam
meningkatkan nilai ekonomi masyarakat sehingga memperoleh nilai tambah dari
bahan tumbuhan B.javanica. Penelitian selanjutnya dapat juga dilakukan untuk
menentukan kandungan kuasinoid total dari tanaman Indonesia sebagai standar
sebagai antimalaria maupun antikanker.

c.Hasil yang Diperoleh


Telah dilakukan isolasi dari biji buah makasar sebanyak 7 kg dengan cara
maserasi dengan methanol. Kemudian dilanjutkan dengan fraksinasi heksan dan
diklorometan. Selanjutnya dimurnikan dengan KLT dan Kolom menggunakan
eluasi kombinasi etil asetat, toluene, methanol dan kloroform. Sehingga
diperoleh kristal amorf putih kekuningan. Dari 7 Kg bahan diperoleh kristal putih
kekuningan sebanyak 750 miligram.
Hasil yang diperoleh adalah senyawa brusatol analog dan telah dilakukan
pemeriksaan dan analisis struktur terhadap kristalnya sebagai berikut:
Analisis spectrum massa terhadap kristal yang diperoleh tidak memungkinkan
dilakukan dengan GC-MS, karena pada pemeriksan awal terhadap titik lebur
sudah mencapai 261-263 °C. Dengan titik lebur yang sudah sangat tinggi tidak
memungkin untuk dilakukan GC-MS. Dari hasil analisis LC-MS diduga kuat
merupakan senyawa kuasinoid, dengan jumlah atom karbon 23- 26. Fragmen
peak ion pada m/z tertinggi diperoleh 523,04 dan 540,04 dengan metode DEPT
diekspresikan empat atom karbon yang terdeteksi. Pada analisis 13C NMR
Ditemukan gugus karbonil-enone yang khas, gugus lakton, gugus karboksi metil.
Tidak ditemukan gugus piranosa dengan melakukan reaksi hidrolisis terhadap
kristal kuasinoid dengan asamsulfat 10%. Tidak ditemukannya gugus benzoil
dengan melihat analisis 13C NMR yang khas pada benzoil tidak ditemukan.
Pemeriksaan FTIR diperoleh gugus OH, Karbonil, Metoksi dan C=C yang khas.
Pada Pemeriksaan UV diperoleh resapan maksimal pada panjang gelombang
205 dan 280 nm. Pada Pemeriksaan titik lebur diperoleh hasil 261-263 °C. Dari
referensi data senyawa yang diperoleh sangat mirip dengan data senyawa
brusein A, MR 522,548; Titik lebur 267-270 °C. Data LC-MS, FTIR, TL dan UV
mendukung terhadap senyawa tersebut. Hasil uji pendahuluan terhadap uji
sitotoksik telah dilakukan menggunakan sel HeLa dengan nilai IC50 < 50 uM
inkubasi 24 jam.
Semisintesis terhadap brusatol analog belum selesai dilakukan karena
keterbatasan bahan dan pereaksi yang dibutuhkan.

d.Hambatan

Hambatan-hambatan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah proses


pelaksanaan semisintesis belum dilalkukan. Belum diperoleh perbandingan
konsentrasi yang tepat dalam persamaan reaksi dan kondisi yang optimum.
Disamping itu metode pemurnian optimum dari brusatol analog belum ditemukan
dalam referensi termasuk harga Rf masing-masing senyawa.
3. Kontribusi Terhadap Pembangunan
Meialui penelitian ini telah diperoleh senyawa brusatol analog sebagai
hasil penelitian isolasi zat aktif dari biji buah makasar sebagai tumbuhan asli dari
bumi Indonesia. Hal ini menjadi penting untuk diketahui sebagai informasi ilmiah
untuk para peneliti selanjutnya dalam melakukan isolasi kuasinoid dari
B.javanica asal Indonesia wilayah tumbuh Jawa Tengah. Dari analisis data
spektra didapat senyawa kuasinoid Analog brusatol yaitu Brusein A dengan
formula C2e H 34 On. Berat molekul 522,548. Disamping itu telah dilakukan kajian
aktivitas sitotoksik terhadap sel HeLa dengan nilai IC50 <50 ug/mL yang setara
dengan dosis 1,25 ug/mL doksorubisin sebagai antitumor.
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi awal terhadap sediaan
simplisia B.javanica. Data Brusein A yang diperoleh dapat dijadikan sebagai
referensi terhadap kandungan zat aktif dalam biji B javanica sebagai anti
kanker asal Indonesia. Penerapan teknologi dapat mempercepat proses
pencapaian hasil isolasi dan semisintesis kearah penemuan senyawa produk
brusatol analog sebagai antitumor.
Hasil penelitian ini juga dapat dikembangkan dan berpotensi
mendapatkan HAKI dalam hal metode melakukan isolasi dan hasil hasil isolate
berupa brusein A dari tumbuhan Indonesia. Juga berpotensi untuk
dikembangkan menjadi produk frtofarmaka sebagai antitumor alami.

4. Kesimpulan dan Manfaat Bagi Institusi


a. Keterlibatan unit-unit lain di perguruan tinggi dalam pelaksanaan
penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Farmasi, FMIPA Kimia dan Fakultas
Kedokteran UGM. Laboratorium yang dipakai antara lain di Fakultas Farmasi
meliputi bagian Biologi Farmasi, di Laboratorium Kimia organic FMIPA dan
Laboratorium Parasitologi FK UGM. Keterlibatan Laboratorium dari unit -unit
lain dalam satu institusi menjadi sangat penting untuk keberhasilan riset ini.
Penelitian ini sangat bermanfaat terhadap mahasiswa sebagai peneliti dan
Institusi sebagai penyedia sarana dan prasarana. Membuka cakrawala baru
dalam riset isolasi dari biji buah makasar dan semisintesis serta kesiapan tenaga
SDM dan peralatan yang ada untuk kelanjutan riset ini dimasa datang.
Kolarobasi unit-unit penelitian dalam institusi tampak menjadi sangat penting
untuk mencapai keberhasilan dalam riset ini.
b. Kerja sama dengan pihak luar (kontrak baru, royalty)
Kerjasama maupun kontrak baru maupun royatti belum dilakukan dari hasil
penelitian ini. Diharapkan dengan selesainya keseluruhan disertasi, akan
dilakukan uji invivo antitumor. Selanjutnya diharapkan akan ditemukan suatu
obat baru dari bahan alam Indonesia sebagai salah satu strategi dalam
pengobatankanker.

Anda mungkin juga menyukai