INTRODUCTION
Dalam makalah kami sebelumnya, kami menunjukkan bahwa, pada DLI LC/
interface, ionisasi kimia yang menggunakan pelarut LC sebagai gas reagen secara stabil
dicapai oleh jet efluen untuk memasukkan efluen LC ke dalam sumber ion dan secara
tercontrol dari tekanan ruang ionisasi. kami juga menggambarkan bahwa kinerja dasar yang
diperlukan untuk LC/MC terbukti untuk beberapa senyawa yang labil terhadap panas dan
tidak mudah menguap.
Dalam ionisasi kimia DLI LC / MS interface, yang diberi nama ionisasi kimia pelarut
yang diinduksi (SICI), ionisasi kimia negatif dari mekanisme reaksi molekul ion juga
diperkirakan terjadi karena affinitas proton molekul tinggi dari ion-ion negatif dari pelarut,
selain itu NCI juga berdasarkan penangkapan elektron
kemampuan LC/MS untuk memanfaatkan spektrum massa tidak hanya ionisasi kimia positif
(PCI) tetapi juga NCI untuk senyawa yang sesuai dengan LC/MS, cukup berguna, karena
spektrum massa NCI sering menawarkan peningkatan sensitivitas dan selektivitas yang tinggi
untuk kelas melecules tertentu. dan penting untuk menggunakan spectra massa NCI bersama-
sama dengan spektra PCI untuk penentuan berat molekul senyawa atau untuk penjelasan
strukturalnya.
Dalam penelitian ini dengan memperoleh dan membandingkan spektrum massa PCI dan NCI
dari senyawa-senyawa yang mengandung gugus hidroksil dan karbonil dan atom halogen,
dalam pelarut kromatografi fase terbalik, kami mengevaluasi ionisasi kimia yang diinduksi
pelarut dengan DLI LC/MS. minat khusus difokuskan pada kemampuan metode mendeteksi
spektra massa NCI di bawah operasi LC/MS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. spectrometer massa
Spektrometer massa : adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk menentukan
struktur kimia dari molekul organik berdasarkan perhitungan massa dari molekul
tersebut serta pola fragmentasinya
2. Metode spektroskopi massa adalah suatu teknik analisis yang mendasarkan
pemisahan berkas ion-ion yang sesuai dengan perbandingan massa dengan muatan
dan pengukuran intensitas dari berkas ion-ion tertsebut. Dalam spektroskopi
massa, molekul- molekul senyawa organk ditembak dengan berkas elektron dan
diubah menjadi ion-ion bermuatan positif yang bertenaga tinggi (ion-ion
molekuler atau ion- ion induk), yang dapat dipecah menjadi ion-ion lebih kecil (ion-
ion pecahan)
3. Prinsip kerja
Prinsip kerjanya adaldah pembelokan partikel bermuatan dalam medan magnet.
Molekul bermuatan atau fragmen molekul dihasilkan dalam suatu hamapa atau segera
sebelum suatu sampel memasuki ruang sangat hampa dengan menggunakan berbagai
metode untuk produksi ion. Ion-ion dihasilkaan dalam fae gas sehingga ion tesebut
kemudian dapat dimanupulasi dengan penerapan pada medan magnet atau medan
listrik agar dapat menentukan molekul.
4. Chemical ionisasi (CI)
Pada chemical ionisasi, energi yang digunakan tidak terlalu tinggi sehingga fragmen
yang terbentuk tidak terlalu banyak (kelimpahan M+ banyak). Tekanan yang
digunakan tidak terlalau tinggi yaitu 102 nm-2. Jarak anatar molekul dekat sehingga
diperlukan tumbukan anatar ion pereaksi. Untuk CI spectra MS menunjukkan ion-
iona bermuatan positif maupun negative, untuk ion positif spectrum CI menggunakan
gas peraksi seperti matana, isobutaana atau ammonia sedangkan ion negative
spectrum CI menggunakan peraksi CH3O. kelemahan dari CI yaitu energinya rendah
disbanding EI sehingga fragmen-fragmennya tidak terlalau banyak sedangkan M+nya
banyak.
m/z = H2 .r2
2V
m = massa ion
z = muatan ion
H = kuat medan magnet
r = jari-jari kelengkungan
V = potensial pemercepat
Ada dua cara scanning, yaitu:
a) Mengubah H dengan V tetap
b) Mengubah V dengan H tetap
Dengan cara ini, partikel-partikel yang berbeda massanya dapat dipisahkan,
bahkan untuk yang bedah massanya 1 sma (satuan massa atom) dengan mudah
dapat dipisahkan. Bila beda massanya kecil sekali, masih mungkin dipisahkan
dengan MS resolusi tinggi. Sebagai contoh untuk molekul karbonmonoksida
(CO), etilena (C2H4), dan Nitrogen (N2), pada spectrometer resolusi rendah
ketiganya akan memiliki nilai bilangan massa=28. Akan tetapi nilai ini akan
berbeda jika digunakan MS resolusi tinggi.
CO C2H4 N2
28 28 28 Bilangan massa secara kasar
27,9949 28,03128 28,0062 Bilangan massa secara telitii
79 81
Kelimpahan isotop Br : Br = 1:1, sedangkan kelimpahan isotop
35
Cl : 37Cl = 3:1. Jika dibuat matriks kebolehjadian kedua isotop Br terdapat
di dalam satu molekul, demikian pula kedua isotop Cl, akan diperoleh hasil
sebagai berikut:
79 81
Br=1 Br=1
79
Br=1 1x1=1 1x1=1 =2
81
Br=1 1x1=1 1x1=1
35 35
Cl=3 Cl=1
35
Cl=3 3x3=9 1x3=3 =6
35
Cl=1 3x1=3 1x1=1
Gambar 1 menunjukkan PCI dan NCi spectra masa dari pelarut MEOH: H2O [Me ;
CH3]; umumnya digunakan untuk fase gerak kromatografi. Pelarut tersebut dapat
digunkaan pada DLI LC/MS. Dalam mode PCI, caraterictic ion dalam
menghilangnya ion prioton dari pelarut (MeOH)3H+ [ n= 1,2,3] yg diamati,
sementara dalam mode NCI, ion kateritisknya adalah (MeOH)mMeO- [m= 0,1,2]
disebabkan oleh afinitas elektron yang tinggi dari metanol. (MeOH)mMeO- memiliki
afinitas ion proton yang besar (MeO- : 1577 KJ/mole), mereka bertindak sebagai base
bronsted dan sering menyebabkan reaksi transfer proton dengan molekul sampel dan
memberikan ion (M-H)- .
Gambar diatas menunjukkan spektra massa PCI dan NCI dari estriol, salah satu
hormon steroid, dengan menggunakan CH3OH; H2O (10/1) sebagai fase gerak.
Dalam mode PCI, (MH-H2O)- [m/z 271] ion fragmen memberikan base puncak, dan
ion quasi-molekul kuat (M +H)+ [m/z 289] yang diamati.
Puncak ion pada m/z 321 diamati di daerah massa yang lebih tinggi diperkirakan
gugus ion yang dihasilkan dari penambahan pelarut. Dalam mode NCI, ion quasi-
molekul (M-H)- [m/z 287] memberikan base puncak dengan gugus ion kecil (M
+MeO)- [m/z 319]. Puncak ion yang dihasilkan dari kehilangan gugus air yang tidak
terdeteksi dalam mode NCI
Spektrum massa asam asam kolat, yang diperoleh dengan menggunakan ionisasi yang
dilaporkan oleh K. menunjukkan bahwa fragmen yang dihasilkan dari kehilangan air
(MH) dan (MH3H2O), kuat dengan ion (M +) yang sangat lemah. dalam spetrum ion
positif, asi kuasi-molekul (M + H) adalah fragmen kecil dan besar yang dihasilkan
dari kehilangan air, diamati sebagai ion kheteristik. tetapi yh spetrum ion negatif, ion
kuasi-molekul (M-H) diamati sebagai puncak basa dengan beberapa ion fragmen
lemah
4. Obat influenza
Gambar diatas menunjukkan arus ion total (TIC) [m/z 130 – 1000] dan kromatogram
massa untuk PCI dan NCI dari obat influenza, yang diperoleh dengan menggunakan
DLI LC / MS.
Larutan sampel dibuat dengan melarutkan 1 mg obat dalam pelarut yang sama [H 2O;
CH3OH : CH3CN (55/35/10)] seperti yang digunakan untuk fase gerak. setelah
pembacaan dari pelarut, 3 μl diinjeksikan. puncak yang diperoleh dalam TIC dan
kromatogram massa menunjukkan adanya lebih dari empat senyawa berbeda dalam
obat.
Gambar b. diatas menunjukkan spektra massa diperoleh puncak yang sama yang
ditunjukkan pada gambar a.
Spektra PCI dan NCI yang sesuai dengan puncak 1 hingga 4 ditunjukkan pada gambar
b. memberikan charateristic ion sebagai base puncak yang harus diubah ke ion quasi-
molekul (M + H) + dan (M-H)- . Bobot molekul sesuai dengan puncak 2, puncak 3 dan
puncak 4 diperkirakan 151, 194 dan 137.
Mempertimbangkan komponen biasa yang terkandung dalam obat ini, kami
memperkirakan bahwa senyawa yang sesuai dengan tiga puncak ini yaitu
asetaminofen (M.W. 151), kafein (M.W. 194) dan salisilamid (M.W. 137). Pendapat
kami dikonfirmasi oleh percobaan lain untuk membandingkan data dalam waktu
retensi dan spektra massa yang diperoleh dalam kondisi yang sama dari bahan murni
dan sesuai dengan senyawa yang disebutkan di atas. Adapun komponen yang sesuai
dengan puncak 1, berat molekul diperkirakan 162, tetapi belum dipastikan.
5. Obat anti inflamasi
Gambar .a. menunjukkan NCI TIC dan kromatogram massa obat anti inflamasi yang
mengandung tiga senyawa atau komponenyang diketahui dari volume yang sama:
hidrokortisol (M.W. 362), flunixin (M.W. 296) dan ibuprofen (M.W 206).
Walaupun kami berusaha memisahkan senyawa-senyawa ini menggunakan kolom
C18 dan pelarut 1 % CH3COOH : CH3OH (35/65) tetapi komponen yang
diperkirakan hidrokortisol (puncak 1) yang terpisah dari dua senyawa lainnya dalam
kondisi ini.
Puncak kromatografi massa dari m/z 205 dan 296 diduga dihasilkan dari ibuprofen
dan flunixin. Data dapat dilihat dari profil kromatogram bahwa sampel secara
berurutan dimasukkan ke dalam sumber ion dan terionisasi.
Gambar .b. menunjukkan spektra massa PCI dan NCI untuk puncak 1, puncak 2, dan
puncak 3 ditunjukkan pada gambar .a.
Spektrum PCI dari hidrokortisol yang sesuai dengan puncak 1 memberikan ion
fragmen yang kuat (M –CO.CH2OH) + [m / z 303] sebagai base puncak dan beberapa
ion karakteristik lain yang dihasilkan dari kehilangan gugus air, dan ion quasi-
molekul [m / z 363] juga terdeteksi.
Dalam mode NCI, ion fragmen yang dihasilkan dari kehilangan gugus/ senyawa air,
[m / z 344], menjadi base puncak. Karena fluxinin mengandung atom-atom fluorin
dengan afinitas elektron yang tinggi, puncak ion M- yang kuat diperoleh pada m / z
296 sebagai base puncak dalam NCI spektra massa yang ditunjukkan pada gambar
gambar.b.
Dalam spektra massa PCI dan NCI yang sesuai dengan puncak 2, yang mungkin
+
dihasilkan dari ibuprofen, ion quasi-molekul (M + H) [m /z 207] dan (M-H) - [m/z
205] yang diperoleh sebagai base puncak, bersama dengan beberapa ion gugus
pelarut.