Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS SPEKTROMETRI

SPEKTROSKOPI MASSA

Disusun Oleh :

Ruseli Fitri Manayu18035037


Sulta Hanika 18035041
Elida Sufra Yeni 18035047
Mutiara Sakinah 18035049
Rola Rias Kania 18035051
Aprilia Silviani Harahap 18035059
Haura Habiba 18035063
Mutia Ulan Sari 18035069
Nurhamida 18035071
Prinsip
Spektroskopi
Massa
Prinsip Spektroskopi Massa

1. Pengionan

2. Massa Analizer
Pengionan
Limpahan Isotop

Ionisasi dan Fragmentasi dalam Spektroskopi Massa

Ion Metastabil

Efek Percabangan

Efek suatu Heteroatom atau Gugus Karbonil

Pelepasan Molekul Kecil

Penataan ulang Mc Lafferty


1. Pengionan
Dalam spektroskopi massa, molekul–molekul senyawa
organik ditembak dengan berkas elektron dan diubah
menjadi ion-ion positif yang bertenaga tinggi (ionion
molekuler atau ion - ion induk),yang dapat dipecah-
pecah menjadi ion-ion yang lebih kecil (ion- ion pecahan)

Lepasnya elektron dari molekul akan menghasilkan radikal kation, yang dapat dituliskan
sebagai berikut :

Sebagai contoh, methanol memberikan ion molekul sebagai berikut :

Ion molekuler M+ selanjutnya terurai menjadi sepasang pecahan /fragmen, yang dapat
berupa radikal dan ion atau molekul kecil radikal.
Limpahan Isotop

Ion-ion yang mengandung isotop-isotop yang bebeda muncul


pada harga-harga m/e yang berbeda. Untuk ion-ion yang
mengandung n atom karbon, ada kemungkinan kira-kira 1,1%
adalah atom- atom 13C, dan ini akan muncul pada ion dengan
massa satu lebih besar dari pada ion yang hanya mengandung
atom-atom 12C.

Puncak pertama akan nampak sebagai ion molekul M+1, sedangkan puncak
kedua dapat timbul pada M+2 jika terdapat dua atom 13C dalam ion yang sama.
Kenampakan puncak-puncak M+2 tergantung pada besarnya puncak M+1,
tetapi karena limpahan isotop karbon –13 ini relatif kecil biasanya diabaikan.
Ionisasi dan Fragmentasi dalam
Spektroskopi Massa

Jika sebuah molekul mempunyai elektron-elektron n


menyendiri, maka salah satunya akan dilepaskan. Jika tidak
terdapat elektron n, maka akan dilepaskan sebuah elektron
pi. Jika tidak terdapat elektron n maupun elektron pi, maka
ion molekul yang akan terbentuk sengan lepasnya sebuah
elektron sigma.
Contoh :

Penyelesaian :

Gambar 1. Spektrum Massa Metanol (CH3OH)


Ion Metastabil

Ion A+ dengan translasi yang abnormal tersebut


dikenal sebagi ion metastabil. Massa ion metastabil
A+ (m*) dapat dihitung dari massa ion induk (m1) dan
ion anak normal A+ (m2)

Persamaan tersebut sering memberikan hasil satuan massa 0,1 hingga 0,4 lebih
rendah daripada massa kenyataannya yang diamati. Sebagi contoh, spektrum
massa toluene menunjukkan puncak-puncak kuat pada m/e 91 dan m/e 65,
bersamasama dengan puncak metastabil yang lebar dan kuat pada m/e 46,5.
Efek Percabangan

Percabangan dalam suatu rantai hidrogen


menghasilkan fragmentasi yang terjadi terutama
pada cabang, karena radikal ion sekunder dan
karbokation sekunder lebih stabil daripada bentuk
primer.Stabilitas karbokation adalah faktor yang
lebih penting daripada stabilitas radikal bebas.
Efek suatu Heteroatom atau Gugus Karbonil

Spektrum dari N-etilpropilamina yang terdapat pada Gambar


2.Ionmolekulnya mempunyai m/e 87.Fragmentasi ion molekul ini
terjadi pada posisi alfa terhadap atom nitrogen dan
menghasilkan fragmen dengan m/e 58 (kehilangan gugus etil) dan
m/e 72 (kehilangan gugus metil).

Gambar 2. Spektrum massa N-etilpropilmina


Pelepasan Molekul Kecil
Molekul-molekul kecil yang stabil seperti H2O, CO2, CO dan C2H4
dapat terlepas dari dalam sebuah ion molekul.

Dalam banyak alkohol, eleminasi H2O sedemikian mudah sehingga


peak ion molekul itu bahkan tidak dijumpai dalam spektrum.
Sebagai contoh spektrum 1-butanol yang dapat dilihat pada
gambar 3, merupakan spektrum massa yang khas dari suatu
alkohol.

Gambar 3. Spektrum Massa 1-Butanol


Penataan Ulang Mc Lafferty
Penataan ulang Mc Lafferty terjadi bila terdapat sebuah atom
hidrogen  terhadap suatu gugus karbonil dalam ion molekul itu.
Mari kita lihat fragmentasi dari butanaldehida:
2. Massa Analyzer

Massa analyzer memilih ion-ion berdasarkan


massanya dengan menggunakan medan
elektromagnetik. Massa Analyzer memisahkan ion
berdasarkan perbandingan massa dengan muatan.
Hukum yang menjelaskan dinamika muatan partikel
dalam medan magnet disebut hukum loretz dan
hukum yang menjelaskan dinamika muatan partikel
pada medan listrik dalam vakum disebut hukum
Newton kedua.
Hukum Lorentz:
F = Q ( E+V+B )
F = m.a ( Hukum kedua Newton pada kasus
nonrelative vistik, kecepatan ion lebih rendah dari
kecepatan cahaya ).
Persamaan disederhanakan menjadi:
F1 = F2
Q ( E+VxB ) = m.a
E+V x B = ( m/Q ) a

Banyak massa analyzer yang dapat digunakan di


antaranya :
a. Sector
b. Time-of-flight
c. Quadrupole mass filter
d. Three-dimensional qudrupole
e. Linear qudrupole ion trap
Spektroskopi
Massa
Spektroskopi Massa

1. Komponen

2. Skema Kerja

3. Aplikasi Spektroskopi Massa


1. Komponen
Teknologi
Sumber Ion

Speed
Teknologi Penganalisis Massa
(Mass Analyzer)

Detektor
Teknologi Sumber Ion

Jantung spectometer adalah sumber ion, disini


molekul sample (titik hitam) di hancurkan oleh
electron (garis biru) dikeluarkan dari filaman
panas.Ini disebut sumbar EI (electron-impact).Gas
dan sampel volatil padatan dan cairan non volatil
dapat di hubungkan secara lansung. Cation dibentuk
oleh pembom electron (titik merah) yang di dorong
oleh plat repeller lain, mempunyai celah yang
berbanding terbalik dengan massa tiap-tiap ion.
Teknologi Penganalisis Massa (Mass Analyzer)

Dua hukum dinamika muatan partikel dalam


medan magnet dan medan listrik dalam vakum
F = Q ( E+V+B ) Hukum Lorentz
F = ma
(Hukum kedua neoton pada kasus non relative vistik,
kecepatan ion lebih rendah dari kecepatan cahaya)
F adalah gaya yang dipilih untuk ion, m=massa ion
A = percepatan ion
Q = muatan ion
E= medan listrik
V X B vector kecepatan ion dan medan magnet
Persamaan disederhanakan
(M/Q) a = E+V x B
Detektor

Detector menghitung muatan yang terinduksi


atau arus yang dihasilkan ketika ion dilewatkan atau
mengenai suatu permukaan. Dalam scanning
instrument, sinyal dihasilkan dalam detector selama
scanning, dimana scanning massa dan menghitung ion
sebagai m/z. Defector ini terdiri dari sepasang
logam pada permukaan dengan massa analer atau
daerah pemerangkap ion.

Karakteristik penganalisis :
a. Mass Rosolving power
b. Mass Accuracy
c. Mass Range
d. Linear Dinamic Range
Speed

Menunjukkan waktu awal dan akhir,


percobaan di gunakan untuk menentuksn jumlah
spectra per unit waktu yang dapat di hasilkan.

Bentuk- Bentuk spectra MS


a. Spekta MS n-dekana
b. Spectra MS benzyl alkohol
c. Spectra MS unsur yang mempunyai isotop (2
kloropropana)
2. Skema Kerja
Injeksi

Injeksi merupakan proses


pemasukan sampel ke dalam
instrumen spektroskopi massa.
Sampel yang diperlukan sangat
sedikit (kurang dari 1 ml).
Ionisasi

Sampel yang telah dimasukkan kemudian dipanaskan


melebihi titik didihnya, sehingga beralih gasa
menjadi gas.Sampel yang telah terbentuk gas
dimasukkan kedalam ruang ionisasi.Partikel sampel
(atom maupun molekul) kemudian ditembak dengan
elektron berenergi tinggi (70ev).
Akselerasi

Ion bermuatan positif didorong sehingga melewati


celah kecil.Aksleerasi bertujuan supaya ion positif
melaju dengan kecepatan tinggi ke tahap
selanjutnya. Berikut gambar tempat akselerasi.
Defleksi (pembelokan)

Ion postif yang bergerak cepat tersebut


selanjutnya dibelokkan dengan medan
magnet. Pembelokan ini menyebabkan
adanya pemisahan fragmen ion sesuai
dengan rasio massa per muatannya.
Deteksi

Setelah ion-ion dipisahkan berdasarkan


massa per matan (m/z), maka selanjutnya
adalah dideteksi beratnya.
3. Aplikasi Spektroskopi Massa

Aplikasi pertama dari spektrometri massa adalah


untuk,menganalis asam amino dan peptide yang di laporkan
tahun 1958. Carl-Ove Andersson mengobservasikan Ion-ion
fragmen utama dalam metil ester.

Anda mungkin juga menyukai