Anda di halaman 1dari 29

Spektrometer Massa

FARMASI INSTRUMEN

Dosen Pengampu: apt. Muhammad Arif, M.Farm.

Anggota Kelompok 1
1. Safira Amalia 200205066
2. Nurul Ikhsani 200205052
3. Niken Dwi 200205038
4. Nada Aqilah 200205043
5. Tsaniya Yungsih 200205061
6. Resfiyani Idris 210205071
7. Safira Wulandari 210205037
8. Muhammad Rafi 210205040

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MIPA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2023
1. Pengertian Spektrometer Massa
Spektrometer massa adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk menentukan
struktur kimia dari molekul organik berdasarkan perhitungan massa dari molekultersebut
serta pola fragmentasinya. Spektrometer massa merupakan suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengukur atau menentukan massa atom atau molekul yang ditemukan oleh Franci
William A. pada tahun 1919. Spektrometri massa, tidak seperti metoda spektroskopi yang
lain, tidak melibatkan interaksi antara radiasi ektromagnetik dan materi.
Spektrometri massa merupakan teknik yang paling umum digunakan untuk
mengukur dan menetapkan massa suatu molekul (biasanya molekul organik. dan akhir-
akhir ini biomolekul). Selain itu, juga dapat digunakan untuk membantu mengkarakterisasi
atau mengidentifikasi suatu molekul yang belum diketahui. Spektrometri massa juga dapat
digunakan untuk menjelaskan informasi umum tentang struktur suatumolekul, khususnya
spektrometer mussa resolusi tinggi (high resolution mass spectrometer). Hasil analisis
dengan metode spektrometri massa dikenal dengan spektrum massa disingkat dengan MS
(mass spectrum), dan bila jamak disebut spektra massa.
2. Prinsip Dasar Spektrometri Massa
Spektrometri Massa berprinsip pada pembelokan partikel bermuatan dalam medan
magnet. Dalam spektrometri massa, molekul sampel dalam fase uap dibombardir dengan
elektron berenergi tinggi (70 eV) akan menyebabkan lepasnya satu elektron dari kulit
valensi dari molekul tersebut. Lalu molekul yang kehilangan satu elektron akan menjadi
suatu kation radikal dengan persamaan berikut:
M +e- → M++2e
Kation radikal tersebut mengandung semua atom atom dari molekul asalnya,
minus satu elektron, disebut ion molekul atau molecular ion dan dinyatakandengan M+
Instrument

Sistem kerja dari mass spectrometer terdiri dari empat tahapan, yaitu proses ionisasi,
akselerasi, defleksi, dan deteksi. Proses ionisasi diawali dengan pengupan sample.
Partikel sample yang berasal dari proses penguapan kemudian bertumbukan dengan
aliran elektron yang berasal dari pemanasan metal coil menuju electron trap. Dari
proses tumbukan tersebut, memungkinkan terjadinya proses pertukaran energy
sehingga bebrapa elektron dapat keluar dan membentuk ion positif.
3. Proses lonisasi (Jim Clark, 2000)

Ion positif yang keluar dari lonization chamber kemudian melewati tiga celah.
Pada celah pertama ion dikenakan tegangan 1000volt sampai melewati celah ketiga
dengan tegangan 0 volt. Celah kedua, yang merupakan celah pertengahan mimiliki
tegangan diantara 1000-0 volt. Semua fon yang melalui celah ini dipercepat untuk
mendapatkan berkas cahaya yang fokus.
4. Akselerasi (Jim Clark, 2000)
Setelah melalui proses percepatan, kemudian ion positif dibelokkan oleh medan
magnet. Jumlah medan magnet yang digunakan bergantung pada massa ion. Ion yang
ringan mengalami pembelokkan yang lebih dibandingkan dengan ion yang berat.
Faktor kedua yang mempengaruhi jumlah medan magnet yang digunakan yaitu muatan
ion. Akan tetapi, untuk mempermudah, muatan ion biasanya diasumsikan bermuatan
+1 sehingga perbandingan antara massa dan muatan ion (m/z) sama dengan massa ion.
5. Defleksi (Jim Clark, 2000)

Gambar di atas merupakan sistem dari proses defleksi. Dari gambar tersebut
dapat dilihat bahwa terdapat tiga aliran ion, aliran ion A, B, dan C. Aliran elektron yang
dapat dideteksi berdasarkan gambar tersebut hanya aliran ion B. Aliran elektron
tersebut masuk ke sistem pendeteksi berupa metal box. Tumbukan antara ion dengan
metal box mengakibatkan ion yang berasal dari aliran B ternetralisasi oleh elektron
yang berasal dari logam. Sebagian elektron meninggalkan daerah antara ion dan
elektron logam, sebagian lagi mengisi daerah disekitar kawat pendeteksi. lon positif
(sample) yang bertumbukan dengan aliran elektron pada kawat dideteksi sebagai arus.
Arus ini kemudian diperkuat dan direkam.
6. Deteksi

Aliran ion A ke c dapat disteksi medan magnet yang lebih besar. Sementara
aliran ion C dibutu"kan medan magnet yang lebi"
1. Tumbukan Elektron (Electron Impact/EI)
Ruang pengionan, uap sampel ditumbuk dengan elektron berenergi tinggi
(70) ev). Energi yang diserap molekul sampel akan mendorong pelepasan/
pengionan elektron dari orbital ikatan dan orbital anti-ikatan. Energi
ditransfer kearah pembentukan ion melalui proses tumbukan seperti terlihat
pada persamaan reaksi berikut:
A-B-C+e→ A-B-C + 2e
Metode ini banyak digunakan untuk sampel yang volatil dan stabil pada
temperatur tinggi. Sacara umum, spektroskopi massa dengan metode
tumbukan elektron yang menghasilkan ion positif (kation) lebih disukai
dibandingkan yang menghasilkan ion negatif (anion) 2e

2. Electrospray lonization (ESI)


Ruang pengionan, uap sampel ditumbuk dengan elektron berenergi
tinggi (70) ev). Energi yang diserap molekul sampel akan mendorong
pelepasan/ pengionan elektron dari orbital ikatan dan orbital anti-ikatan. Energi
ditransfer kearah pembentukan ion melalui proses tumbukan seperti terlihat
pada persamaan reaksi berikut:
A-B-C+e→ A-B-C + 2e
Metode ini banyak digunakan untuk sampel yang volatil dan stabil pada
temperatur tinggi. Sacara umum, spektroskopi massa dengan metode tumbukan
elektron yang menghasilkan ion positif (kation) lebih disukai dibandingkan
yang menghasilkan ion negatif (anion) 2e

3. Electrospray lonization (ESI)


Suatu larutan disemprotkim melalui pipa berdiameter sangat kecil
kedalam ruung vakum dengan medan listrik bergradient beberapa ratus hingga
ribuan volt per centimeter, menghasilkan jon gas dari solat. ESI merupakan
tehnik MS yang mampu menghasilkan fraksi besar dari frogmen-fragmen
molekul organik atau analit biologis. Karena MS mengukur rasio massa
terhadap matan ion. metode ini memberikan keuntungan dalam toeraganalisa
missa yang sangat itnggi tanpa perlu instrument analisis massa yang khusus.
Sebagai contoh,suatu ion dengan massa 120.000 dalton membawa 60 muatan
positif muncul pada 2000 massa per muatan. Metode ini telah digunakan untuk
mengukur massa ion dari molekul hingga 200.000 dalton, seperti protein.

4. Lonisasi kimia (CI)


lon yang akan dianalisa diproduksi melalui transfer suatu partikel (H',
H', dan lebih berat) hasil pengionan suatu reaktan berupa gas yang lebih berat
ke dalam sampel. Umumnya reaktan yang digunakan adalah gas metana pada
tekanan 0,2-2,0 torr (27-270 pascal). Mula-mula metana (CH.) diionkan melalui
proses tumbukan elektron menghasilkan ion CH. Selanjutnya ion tersebut
bereaksi dengan molekul netral metana yang lain menghasilkan asam Bronsted
yang kuat untuk bereaksi dengan molekul sampel melalui transfer proton.
5. Fast Atom bombardment (FAB)
FAB merupakan suatu tehnik ionisasi yang popular untuk molekul non-
volatil dan atau labil terhadap temperatur tinggi. Baik digunakan untuk molekul
polar dan molekul dengan berat molekul tinggi. Umumnya FAB menggunakan
uap atom netral berkecepatan tinggi seperti Argon dan Xenon pada 8 kV. Sampel
yang dianalisa dapat berupa padatan atau sampel yang dilarutkan dalam pelarut
kental seperti gliserol. Biasanya ion pseudo molekuler [MH] terbentuk bersama
sedikit ion fragmen dengan massa yang lebih rendah.
6. Field Desorption
(FD)Untuk material yang kurang volatil, ionisasi biasanya dilakukan
dekat permukaan elektroda melalui gradient medan listrik yang sangat tinggi
(beberapa volt per angstrom). Awan elektron dalam molekul didistorsi dan
bagian molekul yang mengandung kelebihan elektron berperan sebagai anoda
Ion yang terbentuk akan ditolak oleh anoda. Waktu hidup dari ion ini
sangatsingkat dibandingkan dengan ion hasil tumbukan elektron. Karena
sedikitenergi yang ditransfer berupa energi dalam dan ion bergerak sangat cepat,
danfragmentasinya sangat sedikit, maka berat molekul sangat mudah dideteksi.

7. Matrix Assisted Laser Desorption Ionization


(MALDI)Metode ini baik digunakan untuk sampel dengan berat
molekul lebih besar dari700.000, dan teknik ini telah digunakan untuk
menentukan berat molekul darimolekul biologi besar yang bersifat polar, seperti
enzim, analisa interaksiantibodi. Sampel berupa matriks organik atau dibuat
dalam matriks organik (asam sinapinat biasanya untuk sampel protein),
dioleskan pada permukaansuatu lempeng, selanjutnya diradiasi dengan sinar
laser (N2 l 337 nm) MALDI adalah metode ionisasi yang lemah dan fragmentasi
ion sampel jarangterjadi. Ion yang dihasilkan biasanya berupa ion molekuler
sehingga spektrayang dihasilkan sangat sederhana

7. Kelebihan dan Kekurangan Spektrometer Massa


Keuntungan utama yang dimiliki Spektroskopi Massa adalah penggunaan
tandemSpektroskopi Massa-Spektroskopi Massa. Detektor dapat diprogram untuk memilih
ion tertentu pada fragmen. Proses ini pada dasarnya adalah teknik seleksi, namun
sebenarnya lebih kompleks. Kuantitas yang diukur adalah jumlah molekulfragmen dipilih
oleh operator. Selama tidak ada gangguan atau penindasan ion, pemisahan LC bisa sangat
cepat. Dengan menggunakan Spektroskopi Massawaktu analisis bisa hanya 1 menit atau
kurang, dibandingkan dengan lebih dari 10menit dengan deteksi UV.
Kelebihan lainnya yaitu:
➢ Dapat diaplikasikan untuk hampir semua senyawa volatile
➢ Dapat menghasilkan spektrum massa
➢ Fragmentasi menyediakan informasi struktur
➢ Perpustakaan spektrum massa dapat dicari "sidik jari" massa EI spectral
➢ Cepat dan mudah
Adapun spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu rutin
tapi ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan pengembangan yangdigunakan
untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari prosesrutin atau dalam
pnegembangan proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan dukungan personel yang
sangat terlatih dan pemeliharaan yang teratur.
Kekurangan lainnya yaitu:
➢ Sampel harus secara termal mudah menguap dan stabil
➢ Molekul Ion mungkin lemah atau tidak ada untuk banyak senyawa.
➢ Hanya dapat menganalisis senyawa dengan berat molekul rendah (<1000Amu)
➢ Informasi strukturalnya terbatas
➢ Untuk peptida massa fingerprint: protein harus murni, dan masalah denganadanya
kontaminasi.
Daftar pustaka

Khopkar,S.M.1983 . Konsep Dasar Kimia Analitik Jakarta: UI Press

Mulya, Muhammad, dan Suharman. 1995. Analisis Instrumental. Surabaya: Erlangga


University Press
spektrometri
massa
Anggota kelompok 1

niken dwi
Muhammad Rafi Nurul ikhsani safira amalia
200205038
210205040 200205052 200205066

nada Aqilah Elvitri Safira Wulandari Resfiyani idris


200205043 200205055 210205037
210205071
P
Spektrometri massa
E
N
G instrumen yang digunakan
E untuk menentukan struktur
kimia dari molekul organik
R berdasarkan perhitungan
massa dari molekul tersebut
T serta pola fragmentasinya.
Franci William A. pada
I tahun 1919.
A
N
Prinsip spektrometri massa

Dalam spektrometri massa, molekul sampel dalam fase uap dibombardir


dengan elektron berenergi tinggi (70 eV) akan menyebabkan lepasnya satu
Spektrometri Massa elektron dari kulit valensi dari molekul tersebut.
berprinsip pada
pembelokan partikel
bermuatan dalam Lalu molekul yang kehilangan satu elektron akan menjadi suatu kation
radikal dengan persamaan berikut:
medan magnet. M +e- → M++2e
Kation radikal tersebut mengandung semua atom atom dari
molekul asalnya,minus satu elektron, disebut ion molekul atau
molecular ion dan dinyatakandengan M+
Prinsip spektrometri massa
Sistem kerja spektrometri massa

ionisasi akselerasi

deteksi defleksi
Sistem kerja spektrometri massa

ionisasi Proses ionisasi diawali dengan pengupan sample.

Partikel sample yang berasal dari proses penguapan kemudian bertumbukan dengan
aliran elektron yang berasal dari pemanasan metal coil menuju electron trap. Dari
proses tumbukan tersebut, memungkinkan terjadinya proses pertukaran energy
sehingga bebrapa elektron dapat keluar dan membentuk ion positif.
Proses ionisasi
Ion positif yang keluar dari
lonization chamber kemudian
melewati tiga celah. Pada celah
pertama ion dikenakan tegangan
1000 volt sampai melewati celah
ketiga dengan tegangan 0 volt.
Celah kedua, yang merupakan
celah pertengahan mimiliki
tegangan diantara 1000-0 volt.
Semua fon yang melalui celah ini
dipercepat untuk mendapatkan
berkas cahaya yang fokus.
Proses Akselerasi
Setelah melalui proses percepatan,
kemudian ion positif dibelokkan oleh medan
magnet. Jumlah medan magnet yang
digunakan bergantung pada massa ion. Ion
yang ringan mengalami pembelokkan yang
lebih dibandingkan dengan ion yang berat.
Faktor kedua yang mempengaruhi jumlah
medan magnet yang digunakan yaitu
muatan ion. Akan tetapi, untuk
mempermudah, muatan ion biasanya
diasumsikan bermuatan +1 sehingga
perbandingan antara massa dan muatan ion
(m/z) sama dengan massa ion.
Proses Defleksi
Gambar disamping merupakan sistem dari proses
defleksi. Dari gambar tersebut dapat dilihat
bahwa terdapat tiga aliran ion, aliran ion A, B,
dan C. Aliran elektron yang dapat dideteksi
berdasarkan gambar tersebut hanya aliran ion B.
Aliran elektron tersebut masuk ke sistem
pendeteksi berupa metal box. Tumbukan antara
ion dengan metal box mengakibatkan ion yang
berasal dari aliran B ternetralisasi oleh elektron
yang berasal dari logam. Sebagian elektron
meninggalkan daerah antara ion dan elektron
logam, sebagian lagi mengisi daerah disekitar
kawat pendeteksi. lon positif (sample) yang
bertumbukan dengan aliran elektron pada kawat
dideteksi sebagai arus. Arus ini kemudian
diperkuat dan direkam.
Proses Deteksi
Aliran ion A ke c dapat disteksi medan
magnet yang lebih besar. Sementara
aliran ion C dibutu"kan medan magnet
yang lebih.
1. Tumbukan Elektron (Electron Impact/EI)
Ruang pengionan, uap sampel ditumbuk
dengan elektron berenergi tinggi (70) ev).
Energi yang diserap molekul sampel akan
mendorong pelepasan/ pengionan elektron
dari orbital ikatan dan orbital anti-ikatan.
Energi ditransfer kearah pembentukan ion
melalui proses tumbukan seperti terlihat
pada persamaan reaksi berikut:
A-B-C+e→ A-B-C + 2e
Metode ini banyak digunakan untuk sampel yang volatil dan stabil pada temperatur
tinggi. Sacara umum, spektroskopi massa dengan metode tumbukan elektron yang
menghasilkan ion positif (kation) lebih disukai dibandingkan yang menghasilkan ion
negatif (anion) 2e
2. Electrospray lonization (ESI)
Suatu larutan disemprotkim melalui pipa berdiameter sangat kecil kedalam ruung
vakum dengan medan listrik bergradient beberapa ratus hingga ribuan volt per
centimeter, menghasilkan jon gas dari solat. ESI merupakan tehnik MS yang mampu
menghasilkan fraksi besar dari frogmen-fragmen molekul organik atau analit biologis.
Karena MS mengukur rasio massa terhadap matan ion. metode ini memberikan
keuntungan dalam toeraganalisa missa yang sangat itnggi tanpa perlu instrument
analisis massa yang khusus. Sebagai contoh,suatu ion dengan massa 120.000 dalton
membawa 60 muatan positif muncul pada 2000 massa per muatan. Metode ini telah
digunakan untuk mengukur massa ion dari molekul hingga 200.000 dalton, seperti
protein.
3. Lonisasi kimia (CI)
lon yang akan dianalisa diproduksi melalui transfer suatu partikel (H', H', dan lebih
berat) hasil pengionan suatu reaktan berupa gas yang lebih berat ke dalam sampel.
Umumnya reaktan yang digunakan adalah gas metana pada tekanan 0,2-2,0 torr (27-
270 pascal). Mula-mula metana (CH.) diionkan melalui proses tumbukan elektron
menghasilkan ion CH. Selanjutnya ion tersebut bereaksi dengan molekul netral metana
yang lain menghasilkan asam Bronsted yang kuat untuk bereaksi dengan molekul sampel
melalui transfer proton.
4. Fast Atom bombardment (FAB)
FAB merupakan suatu tehnik ionisasi yang popular untuk molekul non-volatil dan atau
labil terhadap temperatur tinggi. Baik digunakan untuk molekul polar dan molekul
dengan berat molekul tinggi. Umumnya FAB menggunakan uap atom netral
berkecepatan tinggi seperti Argon dan Xenon pada 8 kV. Sampel yang dianalisa dapat
berupa padatan atau sampel yang dilarutkan dalam pelarut kental seperti gliserol.
Biasanya ion pseudo molekuler [MH] terbentuk bersama sedikit ion fragmen dengan
massa yang lebih rendah.
5. Field Desorption
(FD)Untuk material yang kurang volatil, ionisasi biasanya dilakukan dekat permukaan
elektroda melalui gradient medan listrik yang sangat tinggi(beberapa volt per angstrom).
Awan elektron dalam molekul didistorsi dan bagian molekul yang mengandung kelebihan
elektron berperan sebagai anoda.Ion yang terbentuk akan ditolak oleh anoda. Waktu hidup
dari ion ini sangatsingkat dibandingkan dengan ion hasil tumbukan elektron. Karena
sedikitenergi yang ditransfer berupa energi dalam dan ion bergerak sangat cepat,
danfragmentasinya sangat sedikit, maka berat molekul sangat mudah dideteksi.
6. Matrix Assisted Laser Desorption Ionization
(MALDI)Metode ini baik digunakan untuk sampel dengan berat molekul lebih besar
dari700.000, dan teknik ini telah digunakan untuk menentukan berat molekul darimolekul
biologi besar yang bersifat polar, seperti enzim, analisa interaksiantibodi. Sampel berupa
matriks organik atau dibuat dalam matriks organik (asam sinapinat biasanya untuk sampel
protein), dioleskan pada permukaansuatu lempeng, selanjutnya diradiasi dengan sinar laser
(N2 l 337 nm) .MALDI adalah metode ionisasi yang lemah dan fragmentasi ion sampel
jarangterjadi. Ion yang dihasilkan biasanya berupa ion molekuler sehingga spektrayang
dihasilkan sangat sederhana
Kelebihan Spektrometer Massa
Keuntungan utama yang dimiliki Spektroskopi
Massa adalah penggunaan tandemSpektroskopi Kelebihan lainnya yaitu :
Massa-Spektroskopi Massa. Detektor dapat ➢ Dapat diaplikasikan untuk hampir
diprogram untuk memilih ion tertentu pada semua senyawa volatile
fragmen. Proses ini pada dasarnya adalah ➢ Dapat menghasilkan spektrum massa
teknik seleksi,namun sebenarnya lebih ➢ Fragmentasi menyediakan informasi
kompleks. Kuantitas yang diukur adalah jumlah struktur
molekulfragmen dipilih oleh operator. Selama ➢ Perpustakaan spektrum massa dapat
tidak ada gangguan atau penindasan ion, dicari "sidik jari" massa EI spectral
pemisahan LC bisa sangat cepat. Dengan ➢ Cepat dan mudah
menggunakan Spektroskopi Massawaktu
analisis bisa hanya 1 menit atau kurang,
dibandingkan dengan lebih dari 10menit
dengan deteksi UV.
Kekurangan Spektrometer Massa

Kekurangan lainnya yaitu:


Adapun spektrometri massa kini tidak ➢ Sampel harus secara termal mudah menguap
digunakan dalam pengendalian mutu rutintapi dan stabil
➢ Molekul Ion mungkin lemah atau tidak ada
ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian
untuk banyak senyawa.
dan pengembangan yangdigunakan untuk ➢ Hanya dapat menganalisis senyawa dengan
mengatasi masalah-masalah spesifik yang berat molekul rendah (<1000Amu)
berasal dari prosesrutin atau dalam ➢ Informasi strukturalnya terbatas
pnegembangan proses intrumentasi ini mahal ➢ Untuk peptida massa fingerprint: protein harus
dan membutuhkandukungan personel yang murni, dan masalah denganadanya
kontaminasi.
sangat terlatih dan pemeliharaan yang teratur.
Kesimpulan Spektrometer Massa
Spektrometer massa yang ditemukan oleh Franci William A. pada tahun 1919
merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur atau menentukan massa
atom atau molekul molekul (biasanya molekul organik. dan akhir-akhir ini
biomolekul).

Selain itu, juga dapat digunakan untuk membantu mengkarakterisasi atau


mengidentifikasi suatu molekul yang belum diketahui.

Spektrometri massa juga dapat digunakan untuk menjelaskan informasi umum


tentang struktur suatu molekul, khususnya spektrometer mussa resolusi tinggi (high
resolution mass spectrometer). Hasil analisis dengan metode spektrometri massa
dikenal dengan spektrum massa disingkat dengan MS (mass spectrum), dan bila
jamak disebut spektra massa.
Kesimpulan Spektrometer Massa
Prinsip Dasar Spektrometri Massa berprinsip pada
pembelokan partikel bermuatan dalam medan magnet.
Sistem kerja dari massspectrometer terdiri dari empat
tahapan, yaitu
▪ proses ionisasi,
▪ akselerasi,
▪ defleksi,
▪ deteksi
Daftar pustaka

Khopkar,S.M. 1983 . Konsep Dasar Kimia Analitik . Jakarta :


UI Press

Mulya, Muhammad, dan Suharman. 1995. Analisis


Instrumental. Surabaya : Erlangga University Press

Anda mungkin juga menyukai