(MASS SPECTROMETRY)
Pendahuluan
2. Ruang pengionan
Atom di-ionisasi dengan mengambil satu atau lebih elektron dari atom
tersebut sehingga terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk unsur-
unsur yang biasanya membentuk ion-ion negatif (sebagai contoh, klor)
atau unsur-unsur yang tidak pernah membentuk ion (sebagai contoh,
argon). spektrometer massa ini selalu bekerja hanya dengan ion
positif.
Berbagai metode ionisasi Sep:
a. Penembakan dengan elektron berkecepatan tinggi
(Sistim EI)
b. Pengionan menggunakan bahan kimia (Chemical
ionization /CI), seperti: Metana
c. Field ionisasi (FI): Ruang pengion berupa
komponen elektroda
d. Field Desospsi (FD) Finsip dasar: identik dengan FI,
tatapi digunakan untuk senyawa organik yang sulit
membentuk fasa gas (non volatil), umumnya untuk
sampel padat
e. Ionisasi dengan atom berkecepatan tinggi ( Fast
otomic bombardement/ FAB)
P ercepatan
Ion-ion tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai
energi kinetik yang sama.
P em belokan
Ion-ion tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan
magnet, pembelokan yang terjadi tergantung pada massa
ion tersebut. Semakin ringan massanya, akan semakin
dibelokan. Besarnya pembelokannya juga tergantung pada
besar muatan positif ion tersebut. Dengan kata lain,
semakin banyak elektron yang diambil pada tahap 1,
semakin besar muatan ion tersebut, pembelokan yang
terjadi akan semakin besar.
Analisis massa
Peralatan spektroskopi massa harus mempunyai kepekaan yang sangat
tinggi untuk membedakan 1 satuan massa atom berat molekul senyawa
tersebut. (Senyawa BM 400 dapat dibedakan dengan BM 399 dan 401)
Hal ini berguna untuk membedakan isotop atom dalam suatu senyawa.
Waktu yang ditempuh dalam ruang analisis massa sampai pada detektor
masing –masing ion akan berbeda walaupun ion-ion tersebut mempunyai
energi kinetik yang sama, sehingga ion akan dideteksi bergantian.
Ion yang lebih berat bergerak lebih lambat dibandingkan dengan ion
yang ringan menuju detektor.
P endeteksian
Sinar-sinar ion yang melintas dalam mesin tersebut
dideteksi dengan secara elektrik.
Hasil dari pencatat diagram disederhanakan menjadi diagram garis. Ini
menunjukkan arus listrik yang timbul oleh beragam ion yang mempunyai
perbandingan m/z masing-masing. Garis tegak lurus itu menunjukkan besarnya
arus listrik yang diterima oleh alat pencatat arus yang berarti banyaknya ion
datang ke detektor. Seperti yang anda bisa lihat dari diagram diatas, ion yang
paling banyak adalah ion yang mempunyai perbandingan m/z 77.
Ion molekul
Contoh :
(a+b) (c+d) = ac + ad + bc + bd
9 24 22 8 1
Kitson et al., 1996, Gas Chromatography and Mass Sectrometry: A practical
Guide, Academic Press, USA
Ionisasi dan Fragmentasi dalam Spektra Massa
Ionisasi dalam spektroskopi massa: Elektron dalam orbital berenergi-tertinggi
(elektron yang paling longgar adalah elektron pertama-tama yang akan lepas. Jika
sebuah molekul mempunyai elektron-elektron n (lone pair electrons), maka salah
satunya akan dilepaskan. Jika tak terdapat elektron n, maka akan dilepaskan sebuah
elektron phi (π). Jika tak terdapat phi atau n, maka ion molekul akan terbentuk
dengan lepasnya sebuah elektron sigma (σ).
Mengenal puncak ion molekul
1. Aturan Nitrogen
Senyawa yang mengandung C, H, O dan memiliki Berat Molekul (BM) genap,
maka tidak memiliki N ganjil atau memiliki N genap. Sebaliknya jika senyawa
mengandung C, H, O dan memiliki BM ganjil, akan memiliki N ganjil Puncak
ion molekul pada spektrum massa umumnya terletak paling kanan,
2. Ion molekul tidak terlihat atu lemah. Hal ini dapat diatasi dengan ; (1)
meningkat kepekaan, (2) menggunakan cuplikan yang lebih besar.
3. Ion molekul ada tetapi merupakan satu dari beberapa puncak lainnya, hal ini
disebabkan ketidakmurnian
Setelah ionisasi awal, ion molekul akan mengalami fragmentasi: suatu proses
dimana radikal-radikal bebas atau molekul netral kecil dilepaskan dari ion molekul
Ion molekul tidak pecah secara acak, tetapi cenderung membentuk fragmen-
fragmen yang sestabil mungkin..
Aturan Elektron Genap (The Even Electron Rules)
Ion berelektron ganjil (M+.) dapat terurai dengan kehilangan radikal atau
molekul berelektron genap. Ion berlelektron genap (M+) hampir selalu
terurai dengan kehilangan molekul berelektron genap (ion berelektron genap
tidak mungkin kehilangan radikal).
Perkecualian dari aturan elektron genap terjadi pada penguraian yang
menghasilkan puncak metastabil m* = m2/m1. m2 = m22/m1
Contoh, spektrum massa metanol di bawah ini, terdiri dari tiga
peak utama pada m/e = 29, 31, dan 32. Struktur fragmen
sering dapat disimpulkan dari massa mereka. Peak M+. (32)
metanol ditimbulkan oleh hilangnya satu elektron. Peak pada
31 haruslah timbul dari hilangnya sebuah atom H (dengan
massa 1,0). Peak pada 29 haruslah berasal dari ion yang telah
kehilangan dua H lagi. Bagaimana dengan peak kecil pada 15?
Peak ini timbul dari lepasnya .OH dari ion molekul.
PROSES PEMUTUSAN IKATAN
1. Homolitik : Pemutusan ikatan sigma dua elektron dan setiap
fragmen membawa 1 elektron
X Y X. + Y.
2. Heterolitik : Pemutusan ikatan sigma dimana kedua elektron
berada pada salah satu pecahan
X Y X+ + Y :
3. Hemi-heterolitik : Pemutusan ikatan sigma yang sudah terion
X+ .Y X + + Y.
Contoh
Gambarkanlah pembentukan kation metil pada suatu etana
CH3 CH3 e CH3+ .CH3 .CH3 CH3+
m/e 30 m/e 15
Tunjukkanlah pembentukan kation etil pada molekul etil bromida
CH3-CH2-Br e CH3-CH2-Br.+ Br. CH3-CH2+
m/e 29