Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

1. Besi atau Ferro (Fe)

Besi merupakan unsur esensial karena merupakan bagian dari enzim-enzim


tertentu dan merupakan bagian dari protein yang berfungsi sebagai pembawa elektron
pada fase terang fotosintesis dan respirasi (Benyamin, 2008). Fe diserap tanaman
dalam bentuk Fe2+ dan Fe3+ . Penting bagi pembentukan klorofil, zat karbohidrat,
lemak, protein dan enzim. Akan tetapi meskipun Fe tidak menjadi komponen zat
klorofil, namun berperan sebagai katalisator pada sintesa polisakarida. Jika unsur Fe
tidak terdapat maka akan terjadi penimbunan NO- dan SO42- (Mulyani, 2002).

Kerak bumi mengandung 56.000 ppm Fe yang terikat dalam batuan beku, batuan
endapan dan jabarannya. Batu granit mengandung 27.000 ppm, basalt 86.000 ppm,
batu kapur 3.800 ppm, batu pasir 9.800 ppm dan batu liat 47.000 ppm. Mineral utama
yang mengandung besi antara lain, a) oksida : gutit (FeOOH), magnetit (Fe3O4),
hematit (Fe2O3), b) sulfida : pirit (FeS), pirotit, c) silikat : olivin (Mg, Fe)2SiO4,
kamosit dan glaukonit.

Diserap Tanaman dalam Bentuk

Sumber Fe Besi dapat juga diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan
bahan organik), sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk khelat. Khelat Fe yang biasa
digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan khelat yang lain. Fe dalam tanaman
sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma. Bentuk Fe Tersedia Bagi
Tanaman Besi (Fe) merupakan unsur mikro yang diserap dalam bentuk ion feri
(Fe3+) ataupun fero (Fe2+). Mineral Fe antara lain olivin (Mg, Fe)2SiO, pirit, siderit
(FeCO3), gutit (FeOOH), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3) dan ilmenit (FeTiO3).
Fungsi dan Defisiensi (kekurangan/kelebihan) Penyerapan Fe lewat daun dianggap
lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan lewat akar, terutama pada tanaman yang
mengalami defisiensi Fe. Dengan demikian pemupukan lewat daun sering diduga
lebih ekonomis dan efisien.

Jumlah kebutuhan besi yang diserap tanaman

Kebutuhan besi tanaman rata-rata membutuhkan besi sebesar 50 – 250 ppm.

Fungsi

Fungsi unsur Fe didalam tanaman ikut didalam proses oksidasi reduksi di


dalam fotosintesis dan respirasi, sebagai kofaktor beberapa enzim seperti λ-
aminolevulinat sintetase, pepti dilprolin hidrolase (Liliek agustina, 1990).

Selain itu fungsi unsur hara besi (Fe) bagi tanaman ialah:

a. Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil)

b. Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein

c. Zat besi terdapat dalam enzim Catalase, Peroksidase, Prinodic hidroginase dan
Cytohrom oxidase.

Sumber Unsur Besi

Sumber-sumber besi adalah:

a. Batuan mineral Khlorite dan Biotit

b. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis

Defisiensi (kekurangan)

Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya


gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai
kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe
dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis.
Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak
mengandung kapur (Sumber: Wikipedia Besi (Fe)). Kekurangan unsur besi (Fe)
biasanya terjadi di daerah dengan tanah berkapur. Kekurangan zat besi pada tanaman
akan menimbulkan gejala klorosis (penguningan) di antara tulang-tulang daun
terutama pada daun-daun muda. Gejala klorosis dapat bervariasi dari yang ringan
sampai parah dan mudah untuk dikenal atau diidentifikasi.

Kekurangan unsur Fe :

1. Klorosis biasanya pada daerah alkalis

2. Daun muda berwarna putih pucat lalu kekuningan, dan akhirnya rontok.
Tanaman perlahan-lahan mati dimulai dari puncak.

3. Menyebabkan kenaikan kaadar asam amino pada daun dan penurunan


jumlah ribosom secara drastis.

4. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan oleh kekurangan Fe.
Juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim.

Gejala klorosis tersebut antara lain:

a) Klorosis ringan: daun-daun berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan di


antara tulang-tulang daun

b) Klorosis sedang: Daun-daun baru mempunyai bagian-bagian yang benar-


benar berwarna kuning tetapi tulang-tulang daun, bahkan tulang-tulang daun yang
kecil tetap berwarna hijau normal.

c) Klorosis parah: daun-daun baru berwarna kuning pucat sampai berwarna


seperti jerami, tulang daun tengah/utama mungkin tidak hijau lagi. Pada saat musim
panas bisa timbul bercak-bercak berwarna coklat pada daun; seluruh atau sebagian
daun menjadi kering, daun-daun bisa gugur.

Gejala yang timbul akibat defisiensi:


a. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-
setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun
tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati

b. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau
berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih

c. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-
daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan

d. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan


akhirnya mati mulai dari pucuk.

Contoh gambar tanaman yang kekurangan besi

Toksisitas atau Keracunan unsur besi (Fe) pada tanaman.

Keracunan besi diakibatkan oleh pH tanah yang rendah akibatnya ion unsur
Fe, Al dan Mn mendominasi dan mengikat unsur hara lainnya, akibatnya terjadi
keracunan Fe (besi) pada tanaman karena hanya Fe yang tersedia dalam jumlah
banyak
Fe Besi berperan sebagai katalis dalam tanaman dan berperan dalam berbagai
proses redoks, seperti respirasi, fotosintesis, dan reduksi nitrat. Besi juga penting
dalam pembentukan klorofil. Dalam tanah banyak terdapat unsur besi, hanya
ketersediaannya pada tanah sangat rendah. Pada tanah berkapur dan berkadar fosfat
tinggi, dapat timbul kekurangan besi,karena dalam keadaan demikian besi
mengendap. Keracunan besi dapat menghambat berbagai kegiatan seperti respirasi,
fotosintesa,reduksi nitrat dan sintensis klorofil.

Gejala Keracunan pada tanaman

Gejala muncul mula – mula 1 – 2 minggu (tapi kadang – kadang sampai >2
bulan) setelah tanam pindah. Pertama – tama bercak coklat kecil pada daun bagian
bawah, dimulai dari bagian ujungm dan menyebar kearah pangkal daun. Kemudian
bercak – bercak menyatu diantara tulang daun dan warnanya berubah menjadi merah
coklat, lalu mati. Daun yang sempit bisa tetap hijau, bila keracunan Fe parah daun
menjadi coklat ungu. Selain itu pertumbuhan kerdil dan anakan sangat berkurang.

Gambar tanaman keracunan besi.

2. Mangan (Mn)

Mangan merupakan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang
tidak terlalu banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil selain itu
berperan sebagai koenzim, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, dalam reaksi
metabolisme nitrogen dan fotosintesis. Mangan juga diperlukan untuk mengaktifkan
nitrat reduktase sehingga tumbuhan yang mengalami kekurangan mangan
memerlukan sumber N dalam bentuk NH4+. Peranan mangan dalam fotosintesis
berkaitan dengan pelepasan elektron dari air dalam pemecahannya menjadi hidrogen
dan oksigen.

Mangan diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mn++ dan Seperti hara
mikro lainnya, Mn dianggap dapat diserap dalam bentuk kompleks khelat. Mn dalam
tanaman tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari organ yang satu ke organ lain
yang membutuhkan.

Diserap Tanaman dalam Bentuk

Mangan diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mn++ atau Mn2 dan
Seperti hara mikro lainnya, Mn dianggap dapat diserap dalam bentuk kompleks
khelat. Mn dalam tanaman tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari organ yang
satu ke organ lain yang membutuhkan.

Jumlah yang diserap tanaman

Untuk kubutahan yang dibutuhkan tanaman untuk nikel sekitar 20-200 ppm

Sumber Unsur Mangan

Sumber-sumber Mangan adalah:

a. Batuan mineral Pyroluste Mn O2

b. Batuan mineral Rhodonite Mn SiO3

c. Batuan mineral Rhodochrosit Mn CO3

d. Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.


Mangan juga terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat
dengan nama pyrolusit (MnO2), manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3) dan
rhodoinit (MnSiO3). Mn umumnya terdapat dalam batuan primer, terutama dalam
bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses pelapukan batuan.
Hasil pelapukan batuan adalah mineral sekunder terutama pyrolusit (MnO2) dan
manganit (MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 20 sampai 3000 ppm.
Bentuk Mn dapat berupa kation Mn++ atau mangan oksida, baik bervalensi dua
maupun valensi empat.

Fungsi Mangan Bagi Tumbuhan

Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:

a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin
C.

b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua.

c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim.

d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi.

Selain itu Mn diperlukan dalam kultur kotiledon selada untuk memacu pertumbuhan
jumlah pucuk yang dihasilkan. Mn dalam level yang tinggi dapat mengsubstitusikan
Mo dalam kultur akar tomat. Mn dapat menggantikan fungsi Mg dalam beberapa
sistem enzym tertentu seperti yang dibuktikan oleh Hewith pada tahun 1948.

Defisiensi atau Kekurangan Mangan pada Tumbuhan

Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis


protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam
siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas, ada
indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil.
Defisiensi unsur Mn antara lain : pada tanaman berdaun lebar, interveinal
chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke
daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai
kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed
pada tanaman lupin.

Identifikasi Gejala defisiensi mangan bersifat relatif, seringkali defisiensi satu


unsur hara bersamaan dengan kelebihan unsur hara lainnya. Di lapangan tidak mudah
membedakan gejala-gejala defisiensi. Tidak jarang gangguan hama dan penyakit
menyerupai gejala defisiensi unsur hara mikro. Gejala dapat terjadi karena berbagai
macam sebab. Gejala dari defisiensi mangan memperlihatkan bintik nekrotik pada
daun. Mobilitas dari mangan adalah kompleks dan tergantung pada spesies dan umur
tumbuhan sehingga awal gejalanya dapat terlihat pada daun muda atau daun yang
lebih tua.. Kekurangan mangan ditandai dengan menguningnya bagian daun diantara
tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu sendiir tetap berwarna hijau. Bagian
yang menguning tersebut akan mati dan meninggalkan lubang-lubang berbentuk
memanjang.

Kekurangan Mn sering terjadi sebagai akibat pemupukan Fe berlebihan sehingga


menyebabkan Mn menjadi tidak tersedia.

Pada tanaman melon, Gejala yang dapat terlihat adalah ditandai dengan adanya
bintik-bintik klorosis pada permukaan daun lebih tua yang menghadap tangkai.
Gambar Tanaman kekurangan Mangan.

Toksisitas Mangan

Konsentrasi mangan Sangat beracun dalam tanah dapat menyebabkan pembengkakan


dinding sel, layu dari daun dan bercak-bercak cokelat pada daun. Kekurangan juga
dapat menyebabkan efek tersebut. Antara konsentrasi dan konsentrasi beracun yang
menyebabkan kekurangan area kecil konsentrasi untuk pertumbuhan tanaman yang
optimal dapat dideteksi.

Gambar Tanaman yang Keracunan mangan.


3. Nikel

Diserap tanaman dalam bentuk

Nikel ini diserap tanaman dalam bentuk Ni ++

Jumlah yang di butuhkan tanaman

Untuk jumlah yang dibutuhkan tanaman unsur nikel ini belum diketahui.

Fungsi Nikel bagi Tanaman

Unsur hara nikel pada tanaman Keras/tingkat tinggi berfungsi sebagai aktivasi
enzim urease untuk proses perombakan urea. Pada tanaman tingkat rendah
sebagai kofaktor beberapa enzim. Unsur hara nikel dibutuhkan untuk menyerap
zat besi. Benih membutuhkan nikel untuk berkecambah.

Gejala Defisiensi

Kekurangan dari unsur Nikel pada tanaman akan menimbulkan kegagalan


dalam menghasilkan benih yang layak atau bisa dibilang cacat. Diperlukan untuk
enzim urease untuk menguraikan urea dalam membebaskan nitrogen ke dalam
bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman. Nikel diperlukan untuk penyerapan
zat besi.

Toksisitas atau Keracunan Nikel

Nikel ini diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea dalam
membebaskan nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman.
Nikel diperlukan untuk penyerapan zat besi. Benih perlu nikel untuk berkecambah.
Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel akan berangsur-angsur mencapai tingkat
kekurangan saat mereka dewasa dan mulai pertumbuhan reproduksi.

Gambar tanaman yang berlebihan nikel

Anda mungkin juga menyukai