PEMBAHASAN
Kerak bumi mengandung 56.000 ppm Fe yang terikat dalam batuan beku, batuan
endapan dan jabarannya. Batu granit mengandung 27.000 ppm, basalt 86.000 ppm,
batu kapur 3.800 ppm, batu pasir 9.800 ppm dan batu liat 47.000 ppm. Mineral utama
yang mengandung besi antara lain, a) oksida : gutit (FeOOH), magnetit (Fe3O4),
hematit (Fe2O3), b) sulfida : pirit (FeS), pirotit, c) silikat : olivin (Mg, Fe)2SiO4,
kamosit dan glaukonit.
Sumber Fe Besi dapat juga diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan
bahan organik), sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk khelat. Khelat Fe yang biasa
digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan khelat yang lain. Fe dalam tanaman
sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma. Bentuk Fe Tersedia Bagi
Tanaman Besi (Fe) merupakan unsur mikro yang diserap dalam bentuk ion feri
(Fe3+) ataupun fero (Fe2+). Mineral Fe antara lain olivin (Mg, Fe)2SiO, pirit, siderit
(FeCO3), gutit (FeOOH), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3) dan ilmenit (FeTiO3).
Fungsi dan Defisiensi (kekurangan/kelebihan) Penyerapan Fe lewat daun dianggap
lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan lewat akar, terutama pada tanaman yang
mengalami defisiensi Fe. Dengan demikian pemupukan lewat daun sering diduga
lebih ekonomis dan efisien.
Fungsi
Selain itu fungsi unsur hara besi (Fe) bagi tanaman ialah:
c. Zat besi terdapat dalam enzim Catalase, Peroksidase, Prinodic hidroginase dan
Cytohrom oxidase.
Defisiensi (kekurangan)
Kekurangan unsur Fe :
2. Daun muda berwarna putih pucat lalu kekuningan, dan akhirnya rontok.
Tanaman perlahan-lahan mati dimulai dari puncak.
4. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan oleh kekurangan Fe.
Juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim.
b. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau
berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih
c. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-
daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan
Keracunan besi diakibatkan oleh pH tanah yang rendah akibatnya ion unsur
Fe, Al dan Mn mendominasi dan mengikat unsur hara lainnya, akibatnya terjadi
keracunan Fe (besi) pada tanaman karena hanya Fe yang tersedia dalam jumlah
banyak
Fe Besi berperan sebagai katalis dalam tanaman dan berperan dalam berbagai
proses redoks, seperti respirasi, fotosintesis, dan reduksi nitrat. Besi juga penting
dalam pembentukan klorofil. Dalam tanah banyak terdapat unsur besi, hanya
ketersediaannya pada tanah sangat rendah. Pada tanah berkapur dan berkadar fosfat
tinggi, dapat timbul kekurangan besi,karena dalam keadaan demikian besi
mengendap. Keracunan besi dapat menghambat berbagai kegiatan seperti respirasi,
fotosintesa,reduksi nitrat dan sintensis klorofil.
Gejala muncul mula – mula 1 – 2 minggu (tapi kadang – kadang sampai >2
bulan) setelah tanam pindah. Pertama – tama bercak coklat kecil pada daun bagian
bawah, dimulai dari bagian ujungm dan menyebar kearah pangkal daun. Kemudian
bercak – bercak menyatu diantara tulang daun dan warnanya berubah menjadi merah
coklat, lalu mati. Daun yang sempit bisa tetap hijau, bila keracunan Fe parah daun
menjadi coklat ungu. Selain itu pertumbuhan kerdil dan anakan sangat berkurang.
2. Mangan (Mn)
Mangan merupakan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang
tidak terlalu banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil selain itu
berperan sebagai koenzim, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, dalam reaksi
metabolisme nitrogen dan fotosintesis. Mangan juga diperlukan untuk mengaktifkan
nitrat reduktase sehingga tumbuhan yang mengalami kekurangan mangan
memerlukan sumber N dalam bentuk NH4+. Peranan mangan dalam fotosintesis
berkaitan dengan pelepasan elektron dari air dalam pemecahannya menjadi hidrogen
dan oksigen.
Mangan diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mn++ dan Seperti hara
mikro lainnya, Mn dianggap dapat diserap dalam bentuk kompleks khelat. Mn dalam
tanaman tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari organ yang satu ke organ lain
yang membutuhkan.
Mangan diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mn++ atau Mn2 dan
Seperti hara mikro lainnya, Mn dianggap dapat diserap dalam bentuk kompleks
khelat. Mn dalam tanaman tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari organ yang
satu ke organ lain yang membutuhkan.
Untuk kubutahan yang dibutuhkan tanaman untuk nikel sekitar 20-200 ppm
a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin
C.
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua.
Selain itu Mn diperlukan dalam kultur kotiledon selada untuk memacu pertumbuhan
jumlah pucuk yang dihasilkan. Mn dalam level yang tinggi dapat mengsubstitusikan
Mo dalam kultur akar tomat. Mn dapat menggantikan fungsi Mg dalam beberapa
sistem enzym tertentu seperti yang dibuktikan oleh Hewith pada tahun 1948.
Pada tanaman melon, Gejala yang dapat terlihat adalah ditandai dengan adanya
bintik-bintik klorosis pada permukaan daun lebih tua yang menghadap tangkai.
Gambar Tanaman kekurangan Mangan.
Toksisitas Mangan
Untuk jumlah yang dibutuhkan tanaman unsur nikel ini belum diketahui.
Unsur hara nikel pada tanaman Keras/tingkat tinggi berfungsi sebagai aktivasi
enzim urease untuk proses perombakan urea. Pada tanaman tingkat rendah
sebagai kofaktor beberapa enzim. Unsur hara nikel dibutuhkan untuk menyerap
zat besi. Benih membutuhkan nikel untuk berkecambah.
Gejala Defisiensi
Nikel ini diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea dalam
membebaskan nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman.
Nikel diperlukan untuk penyerapan zat besi. Benih perlu nikel untuk berkecambah.
Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel akan berangsur-angsur mencapai tingkat
kekurangan saat mereka dewasa dan mulai pertumbuhan reproduksi.