Instrumentasi
sample introduction system - vaporize sample ion source - ionizes analyte gas molecules mass analyzer - separates ions according to m/z detector - counts ions vacuum system - reduces collisions between ions and gas molecules
4
Sumber Ion
filament 70 eV e-
anode repeller
Acceleration slits
EI process
M + eM+*
f1
f2
f3
f4
This is a remarkably reproducible process. M will fragment in the same pattern every time using a 70 eV electron beam
8
The excess energy in MH+ is the difference in proton affinities between methane and M, usually not enough to give extensive fragmentation
10
11
2. Chemical Ionization (CI) Many modern MS instruments can perform chemical ionization in addition to EI
3. Fast Atom Bombardment (FAB): Hard ionization - fragmentation Sample in glycerol solution Bombarded by high energy Ar or Xe atoms (few keV) Both M+ and M- produced Applicable to small or large unstable molecules
12
Mass Analyzer
13
14
15
Prinsip dasar
Atom dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan anggapan atom tersebut diubah menjadi ion terlebih dahulu). Karena partikel-partikel bermuatan listrik dibelokkan dalam medan magnet dan partikel-partikel yang tidak bermuatan (netral) tidak dibelokkan
16
Tahap-tahap analisis
Tahap pertama : Ionisasi
Atom diionisasi dengan mengambil satu atau lebih elektron dari atom tersebut supaya terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk unsur-unsur yang biasanya membentuk ion-ion negatif (sebagai contoh, klor) atau unsur-unsur yang tidak pernah membentuk ion (sebagai contoh, argon). Spektrometer massa ini selalu bekerja hanya dengan ion positif.
17
Ionisasi
Sampel yang berbentuk gas (vaporised sample) masuk ke dalam ruang ionisasi. Kumparan metal yang dipanaskan dengan menggunakan listrik melepaskan elektron-elektron yang ada pada sampel dan elektron-elektron lepas itu menempel pada perangkap elektron (electron trap) yang mempunyai muatan positif. Partikel-partikel dalam sample tersebut (atom atau molekul) dihantam oleh banyak sekali elektron-elektron, dan beberapa dari tumbukan tersebut mempunyai energi cukup untuk melepaskan satu atau lebih elektron dari sample tersebut sehingga sample tersebut menjadi ion positif. Kebanyakan ion-ion positif yang terbentuk itu mempunyai muatan +1 karena akan jauh lebih sulit untuk memindahkan elektron lagi dari sample yang sudah menjadi ion positif. Ion-ion positif yang terbentuk masuk ke mesin yang merupakan sebuah lempengan metal yang bermuatan positif (Ion repeller).
18
19
Percepatan
Ion-ion positif yang ditolak dari ruang ionisasi yang sangat positif itu akan melewati 3 celah, dimana celah terakhir itu bermuatan 0 V. Celah yang berada di tengah mempunyai voltase menengah. Semua ion-ion tersebut dipercepat sampai menjadi sinar yang sangat terfokus.
20
21
Besarnya pembelokan yang dialami oleh sebuah ion tergantung pada: - Massa ion tersebut. Ion-ion yang bermassa ringan akan dibelokkan > ion-ion yang bermassa berat. - Muatan ion. Ion yang mempunyai muatan +2 (atau lebih) akan dibelokkan > ion-ion yang bermuatan +1. Dua faktor diatas digabungkan ke dalam Perbandingan Massa/Muatan simbol m/z (atau m/e)
22
Tahap 4: Pendeteksian
Pada gambar diatas, hanya sinar B yang bisa terus melaju sampai ke pendetektor ion. Ionion lainnya bertubrukan dengan dinding dimana ion-ion akan menerima elektron dan dinetralisasi. Pada akhirnya, ion-ion yang telah menjadi netral tersebut akan dipisahkan dari spektrometer massa oleh pompa vakum.
Ketika sebuah ion menubruk kotak logam, maka ion tersebut akan dinetralisasi oleh elektron yang pindah dari logam ke ion. Hal ini akan Aliran elektron di dalam kabel menimbulkan ruang antara elektronelektron yang ada dalam logam itu dideteksi sebagai arus listrik yang bisa diperkuat dan tersebut, dan elektron-elektron yang berada dalam kabel akan mengisi dicatat. Semakin banyak ion ruang tersebut. yang datang, semakin besat arus listrik yang timbul . 23
24
25
26
Isotop
27
Menghitung Relative Abundance (M+1) dan (M+2) Jika hanya C, H, N, F, P, I yang ada: %(M+1)= 100 [(M+1)/M] ~ 1,1 jumlah atom C + 0,36 jumlah atom N
%(M+2)= 100 [(M+2)/M] ~ (1,1 jumlah atom C)2 /200 + 0,20 jumlah atom O
28
29
Garis-garis pada daerah ion molekuler (pada m/z 98, 100, dan 102) muncul karena adanya berbagai kombinasi isotop klorin yang mungkin. Karbon dan hidrogen menambah 28 jadi berbagai ion molekuler yang mungkin adalah: 28 + 35 + 35 = 98 28 + 35 + 37 = 100 28 + 37 + 37 = 102
3 garis pada daerah ion molekuler ( M+, M+2, dan M+4) dengan jarak masing-masing 2 unit m/z, dan dengan perbandingan tinggi puncak 9:6:1, maka senyawa tersebut mengandung 2 atom klorin. 30
Karbon dan hidrogen akan menambah 29. Oleh karena itu nilai m/z puncak M+ dan M+2 adalah: 29 + 79 = 108 29 + 81 = 110
31
Contoh:
32
ICP-MS
(Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry)
Dikembangkan di akhir tahun 1980 Analisisnya cepat Low detection limit dan sangat akurat Mampu menganalisis multi-element
33
Prinsip dasar: Sampel diuraikan menjadi unsur-unsur netral dalam suatu plasma gas argon yg bertemperatur tinggi dan dianalisis berdasarkam perbandingan massa/muatan (m/z)
34
35