Anda di halaman 1dari 26

Dept.

of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Atom,
Molekul dan Ion
Didik Setiyo W.
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

DEFINISI ATOM

• Materi dapat dipecah menjadi partikel terkecil, yang partikel-partikel itu tidak bisa dibagi
lebih lanjut.
• A : Tidak,
• Tomos : memotong.

ATOM → dianggap tidak dapat dipecah


lagi
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Teori Atom Dalton (1743 – 1844)

•Pencetus teori atom modern


•Dilandasi oleh kejadian kimiawi dan data kuantitatif.
•Percobaan penunjang:
•Hukum Lavoisier dan Prost, dan
•2 hukum alam (Kekekalan massa dan Perbandingan
tetap)
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Percobaan Lavoisier

Mula-mula tinggi cairan merkuri dalam wadah yang berisi udara adalah A, tetapi
setelah beberapa hari merkuri naik ke B dan ketinggian ini tetap. Beda tinggi A dan B
menyatakan volume udara yang digunakan oleh merkuri dalam pembentukan bubuk
merah (merkuri oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier mengumpulkan merkuri
oksida, kemudian dipanaskan lagi. Bubuk merah ini akan terurai menjadi cairan
merkuri dan sejumlah volume gas (oksigen) yang jumlahnya sama dengan udara yang
dibutuhkan dalam percobaan pertama.
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Hukum Kekekalan Massa

Massa bahan sebelum dan sesudah reaksi


adalah sama
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Percobaan Joseph Proust


Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa gagnesium
oksida karbonat baik yang dihasilkan melalui sintesis di laboratorium
maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan yang tetap.

Sebelum Setelah
Percobaan Perbandingan
pemanasan pemanasan
ke- Mg/MgO
(g Mg) (g MgO)
1 0,62 1,02 0,62/1,02 = 0,61

2 0,48 0,79 0,48/0,79 = 0,60

3 0,36 0,60 0,36/0,60 = 0,60


Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

3 Asumsi Dasar Teori Dalton_1808


• Tiap unsur kimia tersusun oleh partikel-partikel kecil yang tidak
bisa dibagi yang disebut atom. Selama perubahan kimia, atom
tidak bisa diciptakan dan juga tidak bisa dimusnahkan
• Semua atom suatu unsur mempunyai massa (berat) dan sifat
yang sama, tetapi atom-atom suatu unsur berbeda dengan atom
unsur yang lain, baik massa (berat) maupun sifat.
• Dalam senyawa kimiawi, atom-atom unsur yang berlainan
melakukan ikatan dengan perbandingan numerik yang sederhana
: Misalnya satu atom A dan satu atom B (AB) satu atom A dan
dua atom B (AB2).
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

1. Unsur tersusun atas partikel yang sangat kecil, yang disebut atom.
Semua atom unsur tertentu adalah identik, yaitu mempunyai ukuran,
masa dan sifat kimia yang sama. Atom satu unsur tertentu berbeda
dengan atom semua unsur yang lain.
2. Senyawa tersusun atas atom-atom dari dua unsur atau lebih. Dalam
setiap senyawa perbandingan antara jumlah atom dari setiap dua
unsur yang ada merupakan bilangan bulat atau pecahan sederhana
3. Yang terjadi dalam reaksi kimia hanyalah pemisahan, penggabungan,
atau penyusunan ulang atom-atom; reaksi kimia tidak mengakibatkan
penciptaan atau pemusnahan atom-atom
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Hukum Perbandingan Berganda


Bila dua unsur membentuk lebih dari satu senyawa, perban-
dingan massa unsur pertama dengan unsur kedua
merupakan bilangan yang sederhana.
Etilena Metana
C H H C H

BA BA BA BA BA
=5 =1 =1 =5 =1
Per gram hidrogen dalam gas etilena terdapat 5 gram karbon, jadi

5 gram karbon
1 gram hidrogen
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Sinar Katoda
Sinar katoda:
1. Sinar katoda dipancarkan oleh katoda dalam sebuah
tabung hampa bila dilewati arus listrik
2. Sinar katoda berjalan dalam garis lurus
3. Sinar katoda sendiri tidak tampak.
4. Sinar tersebut bila membentur gelas atau benda tertentu
lainnya akan menyebabkan terjadinya fluoresensi
(mengeluarkan cahaya, sinar menjadi tampak).
5. Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik dan magnit;
diperkirakan partikel bermuatan negatif
6. Sifat-sifat sinar katoda tidak tergantung bahan elektroda
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Pembelokan sinar katoda

Sinar katoda tidak tampak, hanya melalui pengaruh fluoresensi


bahan sinar ini dapat dilacak. Berkas sinar katoda dibelokkan
oleh medan magnit. Pembelokkan ini menunjukkan bahwa
sinar katoda bermuatan negatif.
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Pengamatan J.J. Thomson (1856-1940)

Kode C = Katoda; A = Anoda; E = lempeng kondensor bermuatan listrik; M =


magnet; F = layar berfluoresens.
Berkas 1 : Hanya dengan adanya medan listrik, berkas sinar katoda dibelokkan
keatas menyentuh layar pada titik 1.
Berkas 2 : Hanya dengan adanya medan magnit, berkas sinar katoda dibelokkan
kebawah menyentuh layar pada titik 2.
Berkas 3 : Berkas sinar katoda akan lurus dan menyentuh layar dititik 3, bila
medan listrik dan medan magnit sama besarnya
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Perbandingan muatan dan massa


1. Kecepatan sinar katoda jauh lebih kecil dibandingkan kecepatan
cahaya,
2. Perbandingan muatan listrik (e) dengan massa (m). Rata-rata e/m
sinar katoda kira-kira 2 x 108 Coulomb per gram.
• Sekitar 2000 kali lebih besar dari e/m yang dihitung dari
hidrogen yang dilepas dari elektrolisis air (Thomson
menganggap sinar katoda mempunyai muatan listrik yang
sama seperti atom hidrogen dalam elektrolisis air)
Kesimpulan :
Partikel sinar katoda bermuatan negatif dan merupakan partikel dasar suatu
benda yang harus ada pada setiap atom (elektron)
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Pengamatan Tetes Minyak Milikan

Percikan tetes minyak dihasilkan oleh penyemprot (A). Tetes ini masuk
ke dalam alat melalui lubang kecil pada lempeng atas sebuah kondensor
listrik. Pergerakan tetes diamati dengan teleskop yang dilengkapi alat
micrometer eyepiece (D). Ion-ion dihasilkan oleh radiasi pengionan
seperti sinar x dari sebuah sumber (E). Sebagian dari tetes minyak
memperoleh muatan listrik dengan menyerap (mengadsorbsi) ion-ion.
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Tetes di antara B dan C hanya melayang-layang, tergantung dari tanda


(+ atau -) dan besar muatan listrik pada tetes. Dengan menganalisis
data dari jumlah tetes, Milikan dapat menghitung besarnya muatan q.
Milikan menemukan bahwa tetes selalu merupakan integral berganda
dari muatan listrik, elektron e yaitu: q = n.e (dengan n = 1, 2, 3 ...)

Nilai yang bisa diterima pada muatan listrik e adalah –


1,60219 x 10-19C.
Dengan menggabungkan hasil Milikan dan Thomson didapat massa
sebuah elektron = 9,110 x 10-28 gram.
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Sinar Kanal (Sinar Positif)


1886 Eugen Goldstein → menemukan partikel jenis baru yang disebut
sinar kanal (canal rays) atau sinar positif.

• Sinar katoda mengalir ke arah anoda.


• Tumbukan dengan sisa atom gas melepaskan elektron atom gas,
menghasilkan ion yang bermuatan listrik positif.
• Ion-ion ini menuju ke katoda (-) tetapi sebagian ion ini lolos melewati
lubang pada katoda dan merupakan arus partikel mengarah ke sisi
lain. Berkas sinar positif ini disebut sinar positif atau sinar kanal.
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Sifat-sifat sinar kanal


1. Bermuatan positip
2. Partikel-partikel sinar kanal dibelokkan oleh medan listrik dan
magnit
3. Perbandingan muatan dan massa (e/m) sinar positif lebih kecil
daripada elektron.
4. Perbandingan e/m sinar positif tergantung pada sifat gas dalam
tabung. Perbandingan terbesar dimiliki oleh gas hidrogen. Untuk
gas lain e/m merupakan pecahan integral (mis. ¼, 1/20 dari
hidrogen).
5. Perbandingan e/m sinar positif yang dihasilkan bila gas hidrogen
ada dalam tabung adalah identik dengan e/m untuk gas hidrogen
yang dihasilkan melalui air.
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Pengamatan ini dapat diterangkan dengan model atom yang dibuat


J.J. Thomson yaitu model plum pudding. Kesimpulan dari sifat sinar
kanal ini ialah semua atom terdiri dari satuan dasar yang bermuatan
positif, pada atom H terdapat satu dan atom-atom lainnya
mengandung jumlah lebih banyak. Satuan dasar ini sekarang disebut
dengan proton.
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Beberapa peneliti melihat bahwa kadang-


Sinar X
kadang benda di luar tabung sinar katoda
bersinar selama percobaan, Wilhelm Roentgen
menunjukkan bahwa pengaruh sinar katoda
pada suatu permukaan menghasilkan suatu
jenis radiasi yang dapat menyebabkan zat-zat
tertentu bersinar pada jarak tertentu dari
tabung sinar katoda. Karena belum diketahui
sifatnya maka dinamakan sinar X.
Roentgen kemudian mengetahui beberapa sifat
sinar X ini diantaranya: tidak dibelokkan oleh
medan listrik dan magnit dan mempunyai daya
tembus yang sangat besar terhadap suatu
benda. Sifat-sifat ini menunjukkan bahwa
sinar X adalah radiasi elektromagnetik dengan
panjang gelombang ~1Å.
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics
Unsur Radioaktif
 Ernest Rutherford: sinar alfa dan sinar beta
 Sinar 
 kekuatan ionisasi besar
 daya tembus terhadap materi rendah (ditahan oleh kertas
biasa)
 Sinar ini adalah partikel yang membawa 2 satuan dasar
muatan + dan mempunyai massa identik dengan He (Sinar
 = ion He2+).
 Sinar 
 kekuatan ionisasi rendah
 daya tembus besar (melewati lempeng Al setebal 3 mm)
 Sinar ini memiliki partikel bermuatan negatif dengan e/m
sama seperti elektron.
 Radiasi dengan daya tembus sangat besar dan tidak dibelokkan
oleh medan listrik dan magnit, sinar gamma ()
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics Inti Atom

 1909: Hans Geiger dan Ernest Marsden


percobaan yang menggunakan lempeng emas yang sangat
tipis dan logam lain (tebal 10-4 s.d. 10-5 cm) sebagai sasaran
partikel  yang berasal dari radioaktif.
Dept. of Chemistry
Geiger
Faculty of Sciencedan Marsden
and Mathematics mengamati

1. Sebagian besar partikel  menembus lempeng logam tanpa


pembelokkan
2. Sebagian mengalami pembelokkan setelah menembus lempeng
logam
3. Dalam jumlah yang sama (poin 2) tidak menembus lempeng
logam sama sekali tetapi berbalik sesuai arah sinar datang.
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

Model Atom Rutherford


• Sebagian massa dan muatan (+) sebuah atom
berpusat pada daerah yang sempit yang disebut inti
atom, sebagian besar atom merupakan ruang
kosong.
• Besar muatan pada inti berbeda untuk atom yang
berbeda dan kira-kira setengah dari nilai numerik
bobot atom suatu unsur.
• Diluar inti suatu atom harus terdapat elektron yang
jumlahnya sama dengan satuan muatan inti (agar
atom netral).
Dept. of Chemistry
Proton dan Neutron
Faculty of Science and Mathematics

• Pada tahun 1913 Moseley menemukan bahwa panjang


gelombang sinar x bervariasi tergantung pada bahan
sasaran. Dengan menghubungkan hal ini ke persamaan
matematis disimpulkan bahwa setiap unsur dapat
ditetapkan dengan suatu bilangan bulat yang disebut
nomor atom.
• Tahun 1919 Rutherford mengembangkan satuan dasar
muatan positif yang disebut proton
• Konsep yang dipopulerkan oleh Rutherford adalah inti
mengandung sejumlah proton yang sama dengan nomor
atomnya dan sejumlah partikel netral yang disebut neutron
agar sesuai dengan massa atom.
• Pada tahun 1930-an Chadwick membuktikan keberadaan
neutron melalui percobaan pemboman berilium dan boron
dengan partikel , sehingga model atom yang terdiri dari
elektron, proton dan neutron lengkap ditemukan.
Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

MOLEKUL dan ION


•Molekul:
• dua atom atau lebih
• susunan tertentu
Molekul diatomik
• Ikatan antaratom
Molekul poliatomik

H2 H2O NH3 CH4


Dept. of Chemistry
Faculty of Science and Mathematics

ION
• Ion:
• sebuah atom
• sekelompok atom anion
• muatan total positif atau netto.

kation

11 proton 11 proton
Na Na+
11 elektron 10 elektron

Anda mungkin juga menyukai