Anda di halaman 1dari 13

STRUKTUR ATOM, NOMOR MASSA, NOMOR

ATOM, DAN KONFIGURASI ELEKTRON


25 09 2009
 
 
 
 
 
 
119 Votes

1.       Struktur Atom

Atom adalah partikel terkecil penyusun materi. Atom terdiri atas beberapa partikel dasar,
yaitu elektron, proton, dan neutron. Adanya partikel-partikel inilah yang menyebabkan atom
mempunyai sifat listrik, sebab elektron bermuatan negatif, proton bermuatan positif, dan
neutron tidak bermuatan.

Atom unsur yang satu berbeda dengan atom unsur yang lain disebabkan adanya perbedaan
susunan partikel subatom yang menyusunnya.

                   a.      Elektron ( )

Tahun 1838, Michael Faraday mengemukakan bahwa atom memupnyai muatan listrik.
Atom-atom gas hanya dapat menghantarkan listrik dan menyala terang  pada tekanan rendah
dan tegangan tinggi.

Tahun 1858, Heinrich Geissler dan  Julius Plucker membuat percobaan dengan
mengunakan dua plat logam. Plat yang bermuatan positif disebut anode dan plat yang
bermuatan negatif disebut katode. Kedua plat kemudian ditempatkan dalam tabung gelas
yang dihampakan, dimana kemudian kedalamnya dimasukkan gas bertekanan rendah. Ketika
dihubungkan dengan listrik tegangan tinggi, maka timbullah pancaran sinar dari
katodemenuju anode. Sinar itulah yang disebut sinar katode.

Pada tahun 1891, George J. Stoney menamakan partikel sinar katode dengan nama elektron.
Selanjutnya pada tahun 1897, Joseph John Thomson mengganti katode yang digunakan
Geissler dan Plucker dengan berbagaimacam logam yang ternyata menghasilkan sinar katode
yang sama. Hal ini membuktikan bahwa memang betul bahwa elektron merupakan partikel
penyusun atom.            J.J Thomson juga berhasil menemukan perbandingan antara muatan
dengan massa elektron yaitu  C g-1. Hasil eksperimen Thomson ditindaklanjuti oleh Robert
Andrew Millikan pada tahun 1908 yang dikenal dengan Model Percobaan Tetes Minyak
Millikan, yang berhasil menemukan muatan elektron yaitu sebesar 1,6.10-19 Coulumb.

Berdasarkan ekperimen tersebut di atas, maka massa elektron (m) dapat ditentukan dengan
cara sebagai berikut :

 maka
Massa elektron (m)      =      

                           =       9,11.10-28 g

Sehingga massa elektron adalah 9,11.10-28 gram, harga ini kira-kira  massa atom hidrogen.

Dari beberapa percobaan yang dilakukan diketahui beberapa sifat sinar katode yaitu sebagai
berikut :

1)        Dipancarkan oleh plat bermuatan negatif dalam tabung hampa apabila dilewati listrik
bertegangan tinggi.

2)        Berjalan dalam garis lurus

3)        Dapat memendarkan berbagai jenis zat termasuk gelas

4)        Bermuatan negatif sehingga dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet

5)        Memiliki sifat cahaya dan sifat materi

6)        Tidak tergantung pada jenis gas dan jenis elektrode.

                   b.      Proton ( )

Tahun 1886, Eugene Goldstein membuat percobaan yang sama seperti yang dilakukan J.J
Thomson, tetapi dengan memberi lubang pada katode dan mengisi tabung dengan gas
hidrogen. Dari percobaan ini didapat sinar yang diteruskan merupakan radiasi partikel yang
bermuatan positif (dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif) yang disebut sinar
anode. Sinar anode yang bermuatan positif ini selanjutnya disebut proton.

Beberapa sifat sinar anode yang dapat diketahui adalah sebagai berikut :

1)        Dibelokkan dalam medan listrik dan medan magnet

2)        Merupakan radiasi partikel

3)        Bermuatan positif

4)        Bergantung pada jenis gas dalam tabung

Apabila muatan proton adalah 1,6022.10-19 C, maka massa proton dapat ditentukan sebagai
berikut :

 maka

Massa proton (m)         =      


                           =       1,6726.10-24 g

Sehingga massa proton adalah 1,6726.10-24 gram, harga ini kira-kira 1.836 x massa elektron =
1,007276

                   c.      Neutron ( )

Tahun 1932, James Chadwick melakukan ekperimen/percobaan dengan menembakkan


partikel alfa (a) pada lempeng berilium (Be), ternyata setelah ditembakkan dengan partikel
tersebut, berilium memancarkan suatu partikel yang berdaya tembus besar dan tidak
dipengaruhi oleh medan listrik, hal ini membuktikan bahwa ada partikel inti yang massanya
sama dengan proton, tetapi tidak mempunyai muatan sehingga partile itu ia beri nama sebagai
neutron. Proton dan elektron adalah partikel penyusun inti atom yang dikenal dengan istilah
nukleon.

1. 2.       Kategori Unsur

Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana
dengan cara kimia biasa. Unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi inti (nuklir)

Pada suhu kamar (± 25oC) beberapa unsur dapat berupa gas (gasses), cairan (liquid), dan
padatan (solid). Unsur ada yang mempunyai kerapatan sangat rendah, ada yang keras, lunak,
dan sebagainya. Secara umum, unsur dapat digolongkan dalam 3 (tiga) kategori yaitu logam,
nonlogam dan metaloid.

1. a.        Logam

Logam mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu :

1)          Pada suhu kamar berwujud padat

2)          Merupakan penghantar listrik yang baik

3)          Merupakan penghantar panas yang baik

4)          Mempunyai kilap logam

5)          Dapat ditempa menjadi membran yang sangat tipis (maleabilitas)

6)          Dapat diregangkan jika ditarik (duktilitas)

1. b.        Nonlogam

Unsur nonlogam umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa serta mempunyai beberapa
sifat fisik, yaitu :

1)        Bersifat isolator kecuali karbon (C) yang bersifat semikunduktor. Khusus unsur
karbon, di alam terdapat dalam 2 (dua) alotrop, yaitu grafit dan intan. Alotrop adalah dua
bentuk atau lebih molekul/kristal dari suatu unsur tertentu yang memiliki sifat fisik dan kimia
berlainan.

2)        Tidak mempunyai kilap logam

3)        Sangat mudah rapuh

4)        Umumnya berwujud gas 

5)        Tidak dapat ditarik

1. c.        Metaloid

Unsur metaloid umumnya disebut juga sebagai semimetal, yaitu unsur peralihan dari logam
ke nonlogam sehingga sebagian memiliki sifat logam dan sebagian mempunyai sifat
nonlogam. Contoh unsur yang paling dikenal adalah Silikon (Si). Unsur metaloid banyak
dipergunakan dalam industri elektronik karena mempunyai sifat semikunduktor (penghantar
listrik, namun tidak sebaik logam).

1. 3.       Nomor Atom dan Nomor Massa

Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana
dengan cara kimia biasa. Unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi inti (nuklir).

Di dalam inti terdapat proton dan neutron yang menentukan besarnya massa sebuah atom.
Jumlah proton atau muatan positif yang terdapat dalam inti atom ditunjukkan oleh Nomor
Atom (NA atau Z). Untuk atom yang netral jumlah muatan positif (proton) sama dengan
jumlah muatan negatif (elektron). Jumlah total keseluruhan proton dan neutron yang terdapat
dalam inti atom ditunjukkan oleh Nomor Massa (NM atau A).

Penulisan simbol atom yang dilengkapi dengan nomor massa dan nomor atom dapat ditulis
sebagai berikut :

dimana;         A = Nomor Massa, Z = Nomor Atom , dan                X = lambang unsur

Perlu diketahui bahwa pada atom netral akan memiliki jumlah proton (p) dan elektron (e)
yang sama dengan Nomor Massa (Z) sehingga  Z = p = e

Contoh 1. :

Jika atom X diketahui mempunyai 12 elektron. Tentukan Nomor Massa (Z) dan proton (p)
unsur tersebut?

Jawab :

Elektron X = 12.

Jika e = p = Z, maka proton (p) = 12, dan Nomor Massa (Z) = 12


Nomor Massa (A) menunjukkan jumlah nukleon yaitu jumlah  proton (p) dan neutron (n)
dalam inti atom. Jumlah nukleon dalam suatu unsur dilambangkan sebagai berikut :

A = p + n; karena p = Z, maka

A=Z+n

Contoh 2. :

Jika atom X diketahui mempunyai 12 elektron dan Nomor Massa 25. Tentukan neutron (n)
unsur tersebut?

Jawab :

Elektron unsur X = 12, maka  proton (p) unsur X = 12

Nomor Massa (A) = 25

Jika A = p + n, maka

n     =   A – p

n     =   25 – 12

n     =   13, sehingga jumlah neutron (n) unsur X adalah 13

Atom netral mempunyai jumlah proton yang sama dengan jumlah elektronnya. Jika suatu
atom melepaskan elektronnya, maka atom tersebut akan bermuatan positif (+) yang disebut
sebagai Kation, (sebab jumlah proton lebih banyak dari jumlah elektron). Namun jika atom
menangkap elektron, maka atom tersebut akan bermuatan negatif (-) yang disebut sebagai
Anion, (sebab jumlah elektron lebih banyak dari proton). Perubahan tersebut hanya terjadi
pada elektron, sedangkan jumlah proton dan neutron tetap sama sebab inti atom tidak
berubah.

Contoh 3. :

Tentukan proton, elektron, neutron dan nomor atom dari unsur berikut : a)  b)   c)   d)   e)  

Jawab :

a)     , maka      proton         =   11

                                            elektron     =   11

                                            neutron      =    23 – 11

                                                                 =   12

                                            NA               =   11


b)     , maka       proton         =   20

                                            elektron     =   20

                                            neutron      =    40– 20

                                                                 =   20

                                            NA               =   20

c)      maka    proton         =   11

                                            elektron     =   11 – 1

                                                                 =   10

                                            neutron      =    23 – 11

                                                                 =   12

                                            NA               =   11

c)       maka proton         =    20

                                            elektron     =   20 – 2

                                                                 =   18

                                            neutron      =    40– 20

                                                                 =   20

                                            NA               =   20

e)        maka proton         =   17

                                            elektron     =   17 + 2

                                                                 =   19

                                            neutron      =    35– 17

                                                                 =   18

                                            NA               =   17

1. 4.       Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam atom. Susunan ini ditentukan oleh
jumlah elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan yang disebut kulit atom.
Kulit pertama diberi nama K, selanjutnya L, M, N, dst. Aturan pengisian jumlah elektron
maksimum per kullit diperkenalkan oleh Pauli, dengan memakai rumum 2n2, dimana n =
kulit atom. Berikut Jumlah elektron maksimum per kulit :

Elektron
Kulit Nomor Kulit Rumusan 2n2
Maksimum
K 1 2.(1)2 2.(1) = 2
L 2 2.(2)2 2.(4) = 8
M 3 2.(3)2 2.(9) = 18
N 4 2.(4)2 2.(16) = 32
O 5 2.(5)2 2.(25) = 50
P 6 2.(6)2 2.(36) = 72
Q 7 2.(7)2 2.(49) = 98
R 8 2.(8)2 2.(64) = 128
S 9 2.(9)2 2.(81) = 162
T 10 2.(10)2 2.(100) = 200

Selanjutnya, pengisian elektron per kulit harus berdasarkan aturan Aufbau, (pengisian
elektron dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi).

Tata Cara Penulisan Konfigurasi Elektron :

1)          Ketahui dahulu nomor atom unsur

2)          Tulislah perlambangan unsur dan nomor atomnya ( Cth.: 3Li)

3)          Isi elekton sesuai kulit dimulai dari Kulit K

4)          Kulit K harus terlebih dahulu diisi maksimum sesuai aturan Pauli

5)          Jika atom memiliki lebih dari 2 elektron, maka sisa elektron dimasukkan ke kulit
berikutnya sampai mencapai maksimum

6)          Jika sisa elektron sesudah dimasukkan ke kuoit berikutnya tidak dapat mencapai
maksimum, maka diisi dengan elektron maksimum di kulit sebelumnya

7)          Selanjutnya jika kulit sebelumnya tidak memenuhi elektron maksimum, maka ditulis
sebagai sisa pada kulit selanjutnya.

Contoh 4 :

Tentukan konfigurasi elektron unsur berikut ini

1 H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb


Jawab :

                         K         L         M         N         O         P

1 H             =           1

3 Li           =          2            1

7 N             =          2            5

13 Al         =          2           8            3

34 Se       =           2            8         18         6

35 Br         =          2            8          18          7

37 Rb       =          2            8         18         8          1

1. 5.       Elektron Valensi (eV)

Elektron valensi adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar atom (Jumlah elektron
pada kulit terluar/yang paling akhir ditulis pada konfigurasi elektron).

Atom-atom yang memiliki elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang relatif
sama/mirip, sebab elektron valensi menentukan sifat kimia suatu atom atau cara atom
bereaksi denan atom lain pada saat membentuk ikatan.

Elektron valensi juga dipakai untuk menentukan/mengetahui letak Golongan suatu atom
pada Tabel Sistem Periodik Unsur.

Contoh 5 :

Tentukan konfigurasi elektron dan Elektron valensi unsur berikut ini

1 H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb

Jawab :

                         K         L         M         N         O         P            Elektron

                                                                                                   Valensi

1 H             =           1                                                                                        1

3 Li           =          2            1                                                                         1

7 N             =          2            5                                                                          5
13 Al         =          2           8            3                                                            3

34 Se       =           2            8         18         6                                                6

35 Br         =          2            8          18          7                                               7

37 Rb       =          2            8         18         8                                               8

Bila unsur X mempunyai 14 proton, 14 elektron dan 14 neutron. Tentukan cara menuliskan
lambang unsur tersebut.

1. Tentukan nomor atom jika suatu unsur mempunyai jumlah kulit 3 dan elektron valensi
6

RANGKUMAN

1. 1.       Banyaknya proton dalam inti atom suatu unsur dapat dilihat dari nomor
atomnya.
2. 2.       Untuk atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya
3. 3.       Namor Massa (NM) atau (A) menunjukkan jumlah nukleon (proton + neutron)
yang terdapat dalam inti atom
4. 4.       Suatu atom disimbolkan dengan  , A= Nomor Massa, Z=Nomor Atom,
X=lambang Unsur
5. 5.       Elektron mempunyai massa yang sangat kecil bila dibandingkan dengan
massa hidrogen yaitu sebesar  massa hidrogen
6. 6.       Elektron-elektron mengelilingi inti atom dan beredar pada lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit atom.
7. 7.       Kulit atom dimulai dengan kulit K, L, M, N, O, P, dst.
8. 8.       Elektron maksimum yang dapat menempati kulit harus memenuhi aturan Pauli
yaitu 2n2.
9. 9.       Pengisian elektron maksimum per kulit harus sesuai dengan aturan Aufbau,
yaitu dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi.
10. 10.     Konfigurasi elektron adalah adalah susunan elektron dalam atom. Susunan ini
ditentukan oleh jumlah elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan
yang disebut kulit atom.
11. 11.     Elektron valensi adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar atom
(Jumlah elektron pada kulit terluar/yang paling akhir ditulis pada konfigurasi
elektron)
Pengertian Nomor Massa dan Nomor Atom
Massa atom suatu unsur merupakan massa relatif unsur dibandingkan massa sebuah atom
hidrogen. Banyaknya proton di dalam inti atom disebut nomor atom yang diberi lambang Z.

Pada atom netral, banyaknya proton dalam inti sama dengan banyaknya elektron sehingga
nomor atom merupakan banyaknya elektron yang beredar mengelilingi inti atom.

Banyaknya proton dan neutron di dalam inti atom disebut nomor massa yang diberi lambang
A. Jika lambang atom adalah X maka penulisan sebuah atom menjadi;

Contoh:
Atom oksigen ditulis 168O , artinya
nomor atom       = Z = 8
nomor massa     = A = 16
jumlah proton    = Z = 8
jumlah elektron = Z = 8
jumlah neutron  = A – Z
                          = 16 – 8
             =8

Berdasarkan besarnya nomor atom dan kenaikan massa atom, Mendeleyev menyusun daftar
urutan unsur-unsur. Unsur yang mempunyai sifat sama diletakkan pada lajur ke bawah.
Susunan unsur-unsur berdasarkan kenaikan nomor atom ini disebut sistem berkala.

Coba kamu perhatikan tabel sistem periodik berikut ini. Unsur-unsur yang terdapat pada satu
garis mendatar disebut periode, sedangkan dalam lajur vertikal disebut golongan.

Baca juga: Contoh Larutan dan Senyawa dalam Kehidupan Sehari-hari

Sistem Periodik Unsur

Jika susunan elektron diuraikan maka periode menunjukkan jumlah kulit elektronnya,
sedangkan golongan menunjukkan jumlah elektron pada kulit paling luar.
Tabel: Sistem Periodik Unsur (SPU)

Contoh:
Unsur magnesium ditulis 2412Mg

 jumlah elektron = 12
 konfigurasi elektronnya 2 8 2
 unsur ini mempunyai 3 kulit elektron, berarti Mg terletak pada periode 3 jumlah elektron
terluarnya 2 maka Mg termasuk golongan II A

Golongan utama diberi nama golongan IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA,
sedangkan lajur antara lajur IIA dan IIIA disebut golongan IB, IIB, IIIB sampai golongan
VIIB.

Pada sistem berkala berlaku ketentuan sebagai berikut.

 Dalam satu periode, semakin ke kanan sifat logamnya makin berkurang dan sifat
nonlogamnya makin bertambah;
 dalam satu golongan, semakin ke bawah sifat logamnya makin bertambah dan sifat
nonlogamnya makin berkurang.
Pada periode 3, unsur Na lebih bersifat logam dibandingkan P, unsur Cl lebih nonlogam
dibandingkan Al.

Pengertian Isotop, Isobar dan Isoton

Suatu unsur yang sama sering ditemukan mempunyai nomor massa berbeda. Unsur-unsur
yang mempunyai nomor atom sama, tetapi nomor massa berbeda disebut isotop. Sifat kimia
dari unsur-unsur isotop adalah sama.

Isotop adalah atom-atom yang mempunyai nomor atom yang sama, namun mempunyai
massa atom yang berbeda atau unsur-unsur sejenis yang memiliki jumlah proton sama, tetapi
jumlah neutron berbeda.

Diketahui bahwa Nomor atom merupakan identitas dari atom, sehingga setiap atom yang
mempunyai nomor atom yang sama maka unsurnya pun sama.

Unsur Isotop

Hidrogen 11H,       12H,    13H

Helium 23He,     24He,

Karbon 612C,      613C,    614C

Nitrogen 714N,     715H

Oksigen 816O,      817O,    818O

Isobar adalah atom-atom yang mempunyai nomor atom yang berbeda (nomor atom berbeda)
namun memiliki massa atomnya sama.

Unsur Isobar

Hidrogen dan Helium 13H      dan    23He

Karbon dan Nitrogen 614C     dan    714N

Natrium dan Magnesium 1124Na  dan   1224Mg

Isoton adalah atom-atom unsur berbeda (nomor atom berbeda) yang mempunyai jumlah
neutron yang sama.

Unsur Isoton Jumlah neutron

Hidrogen dan Helium 13H      dan    24He 2

Karbon dan Nitrogen 613C     dan    714N 7

Natrium dan Magnesium 1123Na  dan 12


1224Mg
Unsur – Unsur Dalam Sistem Periodik
1. Golongan IA ( Logam Alkali )

Untuk golongan IA semua logam nya tergolong logam yang lunak kira – kira sekeras karet
penghapus, dan dapat di iris dengan pisau serta ringan massa jenis nya yaitu li, Na, dan K
semua nya kurang dari 1 g/cm3.

2. Golongan IIA ( Logam Akali Tanah )

Logam alkali tanah atau di singkat IIA tergolong logam yang aktif, tapi kereaktifan nya
kurang jika di bandingakan dengan logam alkali seperiode, dan hanya akan bisa terbakar di
udara bila dipanaskan, tapi terkecuali dengan berelium karna logam alkali tanah hanya larut
dalam air. Dan di gunakan sebagai obat mag dalam kesehatan.

3. Golongan VIIA ( Halogen )

Golongan dari VIIA iyalah merupakan kelompok unsur nonlogam yang sangat reaktif. Karna
hal itu berkaitan dengan elektron valensi nya yang berjumlah 7, sehingga hanya memerlukan
tambahan 1 elektron saja untuk mencapai konfigurasi stabil seperti contoh nya pada gas
mulia.

4. Golongan VIIIA ( Gas Mulia )

Lalu unsur – unsur dari golongan VIIIA, yaitu helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, dan
sangat susah bereaksi dengan unsur yang lainnya. Dan di dalam nya tidak dapat di temukan
satu pun senyawa alami dari unsur – unsur nya.

5. Golongan B ( Unsur Transisi )

Lalu unsur – unsur pada transisi iyalah unsur – unsur yang terdapat di bagian tengah sistem
periodik unsur yaitu unsur – unsur golongan tambahan ( golongan B ).

Anda mungkin juga menyukai