Anda di halaman 1dari 24

STRUKTUR ATOM

(Partikel Dasar
Penyusun Atom)
Oleh:
Gia Aprina Putri, M.Pd
Perhatikan benda-benda disekitar kalian!!
Amati warna, tekstur, dan sifat-sifat dari benda tersebut.
Mungkin akan banyak timbul pertanyaan ya Ananda 
Misalnya, mengapa ada benda berwarna mera, hijau, kuning, dan biru?
Mengapa permukaan benda ada yang halus dan kasar?
Mengapa ada yang mudah larut dalam air, seperti gula dan garam,
Tetapi juga ada yang sukar larut, seperti tepung, kopi, dan minyak?
Semua sangat beragam ya Anada, itu semua tidak terlepas dari kekuasaan ALLAH SWT 

Hal yang lebih penting adalah ALLAH SWT memberikan


kita kemampuan untuk mempelajari alam semesta ini.
Tentunya Ananda akan mensyukuri nikmati itu, bukan?

Jadi, mengapa sifat dari benda tersebut


berbeda? Sifat kimia dan fisika tersebut
ditentukan oleh partikel materi dari benda
tersebut, yaitu ATOM. Bagaimana kita
menentukan struktur dari atom tersebut??
Silahkan Ananda pahami materi berikut ini ya

Struktur Atom
Elektron
Apa yang Ananda bayangkan tentang struktur atom?
Ingatlah kembali pelajaran SMP! Di SMP Ananda
sudah mengenal atom dan partikel dasar penyusun
Inti Atom atom yaitu: proton, neutron, dan elektron

Pada abad ke-19 para ilmuan mulai melakukan penelitian


untuk mennetukan struktur atom. Struktur atom
menggambarkan bagaimana partikel-partikel dasar
tersusun dalam atom. Tahukah Ananda bagaimana
partikel dasar itu tersusun dalam atom?
Partikel Penyusun Atom
Awal abab ke-20 para ahli meyakini kebenaran bahwa model atom yang menggambarkan
Atom terdiri atas inti atom yang berukuran kecil dan elektron-elektron yang berada sebagai
awan diseputar inti atom. (seperti gambar pada slide 3)

Partikel penyusun atom digambarkan sebagai berikut.


a. Atom terdiri dari tiga macam pertikel dasar, yaitu proton,
neutron, dan elektron.
b. Proton dan neutron berada dalam inti atom.
c. Elektron berada diseputaran inti.

Setiap partikel mempunyai


sifat-sifat yang khas.
Bagaimana partikel dasar atom
ditemukan dan diketahui
sifatnya??? Ayo kita pelajari
satu-satu  
PROTON
Pada tahun 1886 EUGEN GOLDSTEIN, ahli
fisika bangsa Jerman, melakukan
percobaan dengan tabung sinar katode
yang telah dimodifikasi, yaitu dengan
memberi lubang ditengah keping katode.

Elektron-elektron dalam tabung yang bergerak dari katode


menuju anode bertumbukan dengan atom-atom atau
molekul-molekul gas. Atom molekul itu melepas elektron
dan kembali menjadi bermuatan positif. Partikel positif ini
tertarik ke arah katode dan sebagian lolos melalu lubang
pada katode tersebut menjadi sinar anode.
PROTON
Sinar anode disebut dengan sinar terusan, atau sinar saluran, atau sinar positif.
Ternyata sinar tersebut adalah sebuah partikel. Kemudian pada tahun 1920 partikel
tersebut dinamakan PROTON oleh RUTHERFORD. Proton adalah partikel yang bermuatan
Positif dengan massa sebesar 1,6726231 x 10-24 gram dan muatan proton sebesar
1,60217733 x 10-19 C.

Partikel yang
bermuatan positif
Ket:
disebut dengan ION P= lambang proton
POSITIF dan +1= muatan
dinamakan dengan 1= massa
PROTON.
ELEKTRON
Pada tahun 1897. J.J. Thomson melakukan suatu percobaan dengan mengamati
dua pelat elektrode dalam tabung vakum.

Mengapa sinar katode dapat membelok?


Ketika dua pelat elektrode dihubungkan dengan sumber
tegangan tinggi, dari elektrode negatif (katode)
dijalarkan sinar menuju ke elektrode positif (anode).
Sinar yang keluar dari katode dibelokkan oleh muatan
listrik ke arah kutub positif. Sinar katode yang
dibelokkan oleh muatan listrik ke arah kutub positif
adalah partikel yang bermuatan listrik negatif.
ELEKTRON
Partikel yang bermuatan listrik
negatif tersebut oleh J.J Thomson
ELEKTRON dan diberi lambang
e

Ket:
e= lambang elektron
-1= muatan
0= massa
NEUTRON
Pada tahun 1932, James
Chadwick, ahli fisika kebangsaan
Inggris melakukan percobaan
untuk membuktikan percobaan
Rutherford.

Pada tahun 1920, Rutherford


mengajukan hipotesis bahwa
dalam inti atom terdapat
partikel tidak bermuatan yang
massanya hampir menyerupai
massa proton.
NEUTRON
Bagan percobaan Chadwick

Atom berilium ditembaki dengan sinar alfa (ɑ). Dari hasil


penembakan itu terdeteksi adanya partikel tidak bermuatan
yang mempunyai massa hampir sama dengan proton

Sifat Partikel tersebut netral dan disebut dengan NEUTRON


NEUTRON
Neutron tergolong tergolong partikel dasar karena semua atom
mengandung partikel tersebut kecuali isotop hidrogen yang hanya
mempunyai proton dan tidak mempunyai neutron.

Ket:

n = lambang neutron
0 = muatan
1 = massa
PERCOBAAN RUTHERFORD
MENEMUKAN INTI ATOM
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya, yaitu
Hans Geiger dan Ernest Marsden melakukan percobaan penghamburan
sinar alfa.

sinar alfa (ɑ) ialah sinar positif yang dapat dihasilkan dalam tabung sinar katode yang
berisi gas helium. Pada percobaan ini digunakan zat radioaktif, sebagai sumber sinar
alfa yang berkecepatan tinggi.

Sebagian sinar alfa (ɑ)


tidak menembus lempeng
logam tetapi berbalik
sesuai dengan arah
datangnya sinar dan
sebagiannya dibelokkan.

Bagan percobaan hamburan sinar alfa (ɑ)


PERCOBAAN RUTHERFORD
MENEMUKAN INTI ATOM

Sinar alfa (ɑ) diarahkan ke lempeng logam yang sangat tipis sebagai
sasaran, misalnya emas, platina, atau tembaga. Lempeng logam
dibentangkan di depan kotak timbal yang berisi zat radioaktif
sebagai sumber Sinar alfa(ɑ). Seberkas kecil sinar alfa (ɑ)
dipancarkan melalui suatu lubang sempit pada timbal, diarahkan
tegak lurus pada lempeng emas. Dibelakang lempeng emas
dipasang sebuah layar berlapiskan seng sulfida, yang dapat
berpendar apabila terkena sinar alfa(ɑ)
NOMOR ATOM,
NOMOR MASSA DAN
ISOTOP, ISOBAR,
ISOTON
NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA

Ket:
X = lambang atom Nomor atom (Z) menunjukkan
A = nomor massa jumlah proton dalam inti. Atom
Z = nomor atom bermuatan listrik atau netral,
sehingga muatan positif dalam atom
sama. Dengan demikian nomor atom
menunjukkan jumlah elektron atau
jumlah proton dalam atom.

Z = Nomor Atom (Jumlah Proton = Jumlah Elektron)


NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA

Nomor massa (A) menunjukkan jumlah menunjukkan


jumlah nukleon dalam atom suatu unsur. Nukleon
adalah partikel penyusun inti yang terdiri atas proton
dan neutron

A = Nomor Massa (Jumlah Proton (p) + Jumlah Elektron (E))


NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA

Bagaimana hubungan nomor atom dengan nomor massa?

Nomor Massa (A) = p + n


Dan
Nomor atom (Z) = p

A=Z+n

N=A-Z
ISOTOP, ISOBAR, ISOTON
Apakah atom unsur yang berbeda selalu mempunyai jumlah
partikel dasar yang berbeda ?

Perhatikanlah atom – atom unsur berikut ini

Hitunglah jumlah partikel dasar dari setiap


atom unsur……
ISOTOP, ISOBAR, ISOTON

Nomor massa = 12 Nomor massa = 13


Nomor atom = 6 Nomor atom = 6
Jumlah proton (p) = 6 Jumlah proton (p) = 6
Jumlah neutron (n) = 12 – 6 = 6 Jumlah neutron (n) = 13 – 6 = 7

Nomor massa = 14 Nomor massa = 14


Nomor atom = 6 Nomor atom = 7
Jumlah proton (p) = 6 Jumlah proton (p) = 7
Jumlah neutron (n) = 14 – 6 = 8 Jumlah neutron (n) = 14 – 7 = 7
ISOTOP, ISOBAR, ISOTON

Ternyata atom –atom unsur diatas mempunyai persamaan dan


perbedaan dalam hal partikel penyusun atom, nomor massa
dan nomor atom.

Unsur diatas mempunyai nomor massa yang berbeda, tetapi


mempunyai nomor atom yang sama. Atom – atom unsur
seperti itu, dikenal dengan isotop.
ISOTOP, ISOBAR, ISOTON

Unsur diatas mempunyai nomor massa yang sama, tetapi


mempunyai nomor atom yang berbeda. Atom – atom unsur
seperti itu, dikenal dengan isobar.

Unsur diatas mempunyai nomor massa dan nomor atom


yang berbeda. Tetapi mempunyai jumlah neutron yang
sama. Atom – atom unsur seperti itu, dikenal dengan isoton.
Soal 1
Lengkapilah tabel berikut :
Nomor Nomor Jumlah Jumlah Jumlah
No Atom
Atom Massa Proton Neutron Elektron
1
1 H
1
2
2 H
1
3
3 H
1
12
4 C
6
13
5 C
6
14
6 C
6
14
7 N
7
37
8 Cl
17
39
9 K
19
40
10 Ca
20
Soal 2

Berdasarkan tabel pada Soal 1, apakah yang dimaksud


dengan :

a. Nomor atom
b. Nomor massa
c. Isotop
d. Isobar
e. Isoton
Soal 3

Berdasarkan tabel pada Soal 1, klasifikasikan atau


kelompokkan atom – atom yang termasuk :

a. Isotop
b. Isobar
c. Isoton

Anda mungkin juga menyukai