1610024427042
TEKNIK PERTAMBANGAN
Elektron:
Pada tahun 1897 JJ Thomson melakukan suatu eksperimen dengan
mengamati dua pelat elektrode dalam tabung vakum. Ketika kedua pelat
tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan tinggi, dari elektrode
negatif (katode) dijalarkan sinar menuju ke elektrode positif (anode. Sinar
yang keluar dari katode dibelokkan oleh muatan listrik ke arah kutub
positif. Partikel yang bermuatan listrik negatif tersebut oleh JJ Thomson
disebut elektron dan diberi lambang e dengan muatan -1 dan massa 0.
Proton:
Pada tahun 1886 Eugene Goldstein, ahli fisika bangsa jerman,
melakukan
eksperimen
dengan
tabung
sinar
katode
yang
telah
muatan
+1
dan
massa1.
Netron:
Pada tahun 1932 James Chadwick, ahli fisika kebangsaan Inggris
melakukan eksperimen untuk membuktikan hipotesis Rutherford. Caranya
yaitu dengan menembaki atom berillium dangan sinar alpa. Dari hasil
penembakan itu terdeteksi adanya partikel tidak bermuatan yang
mempunyai massa hampir sama dengan proton. Karena sifatnya netral,
partikel tersebut dinamakan neutron (n) dangan massa 1.
Inti atom tersusun atas proton dan netron, kecuali inti hidrogen paling
sederhana yang hanya memiliki satu proton. Proton (p+) memiliki muatan
positif dan netron (n0) tidak memiliki muatan, sehingga muatan positif inti
dihasilkan dari jumlah protonnya. Jumlah muatan positif ini dinetralkan
oleh elektron (e). Beberapa sifat partikel penyusun atom dapat dilihat
pada tabel berikut:
Massa
Partikel
Lamb
Dasar
ang
Proton
Penemu
Kg
Goldstein
J. Chadwick
J.J. Thomson
Satuan
muatan
0-19
1,67.10- 1,0102 0
27
Elektron e
Coulom
Neutron n
Sma
Muatan
49
19