Dosen Pengampu :
Govira Christiadora Asbanu
S.Pd.Si., M.Sc.
ATOM
Salah satu konsep ilmiah tertua adalah bahwa semua materi dapat
dipecah menjadi partikel terkecilnya, dimana partikel-partikel tersebut
kemudian tidak bisa dipecah lagi.
Atom berasal dari bahasa Yunani “atomos” yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi.
1. Semua unsur tersusun atas atom merupakan materi yang terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi.
2. Atom suatu unsur bersifat identik untuk masing-masing unsur.
3. Atom suatu unsur tidak dapat berubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi kimia.
Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dengan reaksi kimia.
4. Atom-atom dapat bersenyawa dengan memiliki perbandingan yang sederhana.
J.J Thomson melakukan eksperimen dengan tabung sinar katoda. Hasil eksperimennya menyatakan ada
partikel bermuatan negatif dalam atom yang disebut elektron.
Sebuah atom terdiri dari muatan-muatan listrik positif yang disebut proton yang menyebar merata di
seluruh bagian atom, dan muatan-muatan negatif yang disebut elektron yang tersebar di antara
proton-proton sedemikian hingga atom bermuatan netral.
Pada tahun 1909 Hans Geiger dan Ernest Marsden dengan petunjuk dari Ernest Rutherford
melakukan eksperimen di Laboratorium Fisika Universitas Manchester untuk membuktikan
kebenaran dari teori atom yang dikemukakan oleh Thomson.
Eksperimen ini melibatkan penambakan partikel
alfa (inti atom helium atau ion helium dengan
muatan positif) yang diemisikan oleh unsur
Radium pada lempengan logam emas tipis dan
kemudian mendeteksi partikel alfa yang telah
melewati lempengan logam emas tersebut dengan
menggunakan layar yang dilapisi seng sulfida (ZnS)
sebagai detektor.
Rutherford berpendapat bahwa apabila struktur
atom yang dikemukakan oleh Thomson adalah
benar maka sebagian besar berkas partikel alfa
akan melewati lempengan logam emas dan
sebagian kecil sekali yang akan didefleksi.
Hasil Pengamatan Rutherford
Kesimpulan
TEORI ATOM bohr
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan teori baru mengenai struktur dan sifat atom. Teori atom Bohr
pada prinsipnya menggabungkan teori kuantum Planck dan teori atom dari Rutherford
Kegagalan teori atom Bohr dalam menerangkan spektra atom hidrogen dalam medan magnet dan medan listrik,
mendorong Erwin Schrodinger mengembangkan teori atom yang didasarkan pada prinsip-prinsip mekanika
kuantum.
Menurut teori atom mekanika kuantum, posisi elektron dalam mengelilingi inti atom tidak dapat diketahui secara pasti sesuai
prinsip ketidakpastian Heisenberg. Oleh karena itu orbital adalah daerah kebolehjadian terbesar ditemukannya elektron
dalam atom.
STRUKTUR ATOM
PARTIKEL PENYUSUN ATOM
INTI ATOM
CONTOH
Jumlah Elektron = 6
Jumlah Proton = 6
Jumlah Neutron = 12 - 6 = 6
Contoh Penulisan Notasi Unsur
Karbon C 6 6
Besi Fe 26 30
Emas Au 79 118
ISOTOP, ISOBAR, ISOTON
ISOTOP Atom-atom dari unsur yang sama mempunyai massa yang berbeda
Contoh : C12, C13, C14
ISOBAR Atom-atom dari unsur yang berbeda mempunyai massa yang sama.
Contoh : 6 C14 dan 7 N14 , 11Na24 dan 12 Mg24
Rumus kimia dibedakan menjadi dua jenis yaitu rumus molekul dan rumus empiris.
Rumus molekul dari suatu senyawa menunjukkan jumlah atom sebenarnya dari masing-masing unsur dalam satu molekul
senyawa tersebut.
Contoh : Rumus molekul dari asam askorbat (vitamin C) adalah C6H8O6; setiap molekul asam askorbat terdiri dari 6 atom
karbon, 8 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.
Rumus empiris dari suatu senyawa menunjukkan jumlah atom relatif dari masing-masing unsur dalam molekul senyawa
tersebut dengan rasio (perbandingan) bilangan bulat paling sederhana.
Sebagai contoh, rumus empiris dari asam askorbat adalah C3H4O3, di mana perbandingan jumlah atom karbon, hidrogen,
dan oksigen adalah 3 : 4 : 3.
Secara umum, rumus molekul akan lebih penting dan dipilih dibanding rumus empiris, sebab informasi dari rumus
molekul lebih mendetail.
Massa Atom Relatif (Ar)
Massa atom relatif adalah massa suatu atom yang ditentukan dengan cara membandingkan dengan massa
atom standar. Berdasarkan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) yang digunakan
sebagai standar penentuan massa atom relatif adalah atom C-12. Kemudian didapatkan rumus penentuan
massa arom relatif (Ar) adalah perbandingan massa rata – rata unsur dengan 1/12 massa 1 atom C-12.
Contoh Soal :
Unsur klorin terdiri atas 75,53% isotop Cl-35 dan 24,47% isotop Cl-37.
Massa Cl-35 adalah 34,969 sma sedangkan Cl-37 adalah 36,965 sma. Berapakah massa atom relatif Cl?
Jawaban
Massa Molekul Relatif (Mr)
Massa molekul relatif (Mr) adalah jumlah total dari massa atom relatif unsur-unsur penyusunnya dalam suatu
senyawa atau molekul. Massa molekul relatif (Mr) digunakan untuk senyawa atau molekul sedangkan massa
atom relatif digunakan untuk unsur atau atom.
Mr AnBm = n. Ar A + m. Ar B
Contoh
Mr BaSO₄ = 1. Ar Ba + 1. Ar S + 4. Ar O
Latihan Soal
Tentukan Mr dari :
1. Ca(OH)2
2. CH3COOH
3. Al(NO3)3
4. Fe2(SO4)3
5. Fe3(AsO3)2
6.
Atom Bermuatan (ion)
Suatu atom netral akan memiliki muatan jika atom tersebut melakukan pelepasan atau penangkapan elektron.
Atom bermuatan negatif (-) adalah atom yang telah mengalami proses penangkapan/penambahan elektron.
Sedangkan atom bermuatan positif (+) adalah atom yang telah mengalami pelepasan/pengurangan elektron.
Latihan Soal
Tentukan jumlah proton, neutron dan elektron pada atom yang bermuatan dibawah ini :
BILANGAN OKSIDASI (BILOKS)
Definisi bilangan oksidasi adalah bilangan yang menunjukkan kemampuan suatu atom untuk melepas atau menerima
elektron dalam pembentukan suatu senyawa. Bilangan oksidasi dilambangkan dengan tanda positif (+) jika melepaskan
elektron dan negatif (-) jika menerima elektron.
Contohnya pada senyawa NaCl, bilangan oksidasi Na adalah +1 dan bilangan oksidasi Cl adalah -1.
3. Biloks Logam Gol IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) dalam Senyawa = +1
Contoh: biloks K dalam senyawa KCl adalah = +1
4. Biloks Logam Gol IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) dalam Senyawa adalah = +2
Contoh: biloks Ba dalam senyawa Ba(OH)2 adalah = +2
Aturan Bilangan Oksidasi (Biloks)
5. Biloks Logam Gol IIIA (Al, Ga, In, Tl) dalam Senyawa adalah = +3
Contoh: Biloks Al dalam senyawa Al2(SO4)3 adalah = +3
6. Biloks Unsur Gol VIIA (F, Cl, Br, I, At) dalam Senyawa Biner (terdiri 2 jenis unsur) adalah = -1
Contoh: biloks Cl dalam senyawa AlCl3 adalah = -1
7. Biloks Unsur H bila Berikatan dengan Non-Logam adalah = +1 tetapi bila H berikatan dengan Logam Biloks H = -1
Contoh: biloks H dalam senyawa HNO3 adalah = +1. Biloks H dalam senyawa AlH3 adalah = -1
8. Biloks O bila dalam Senyawa Non-Peroksida adalah = -2 tetapi bila dalam Senyawa Peroksida; Biloks O = -1
Contoh: biloks O dalam senyawa H2O adalah = -2. Biloks O dalam senyawa H2O2, dan BaO2 adalah = -1
Jawaban
Latihan Soal