Anda di halaman 1dari 23

ATOM, MOLEKUL & ION

Dosen Pengampu :
Govira Christiadora Asbanu
S.Pd.Si., M.Sc.
ATOM
Salah satu konsep ilmiah tertua adalah bahwa semua materi dapat
dipecah menjadi partikel terkecilnya, dimana partikel-partikel tersebut
kemudian tidak bisa dipecah lagi.

Atom berasal dari bahasa Yunani “atomos” yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi.

Demokritus pada 460-370 S.M


PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Teori atom dalton (1766-1844)

1. Semua unsur tersusun atas atom merupakan materi yang terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi.
2. Atom suatu unsur bersifat identik untuk masing-masing unsur.
3. Atom suatu unsur tidak dapat berubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi kimia.
Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dengan reaksi kimia.
4. Atom-atom dapat bersenyawa dengan memiliki perbandingan yang sederhana.

John Dalton menggambarkan


atom seperti bola pejal.
Teori atom J.J THOMSON

J.J Thomson melakukan eksperimen dengan tabung sinar katoda. Hasil eksperimennya menyatakan ada
partikel bermuatan negatif dalam atom yang disebut elektron.
Sebuah atom terdiri dari muatan-muatan listrik positif yang disebut proton yang menyebar merata di
seluruh bagian atom, dan muatan-muatan negatif yang disebut elektron yang tersebar di antara
proton-proton sedemikian hingga atom bermuatan netral.

Thomson mengilustrasikan atom sebagai suatu materi berbentuk bola bermuatan


positif dan didalamnya tersebar elektron-elektron (model roti kismis)
TEORI ATOM RUTHERFORD

Pada tahun 1909 Hans Geiger dan Ernest Marsden dengan petunjuk dari Ernest Rutherford
melakukan eksperimen di Laboratorium Fisika Universitas Manchester untuk membuktikan
kebenaran dari teori atom yang dikemukakan oleh Thomson.
Eksperimen ini melibatkan penambakan partikel
alfa (inti atom helium atau ion helium dengan
muatan positif) yang diemisikan oleh unsur
Radium pada lempengan logam emas tipis dan
kemudian mendeteksi partikel alfa yang telah
melewati lempengan logam emas tersebut dengan
menggunakan layar yang dilapisi seng sulfida (ZnS)
sebagai detektor.
Rutherford berpendapat bahwa apabila struktur
atom yang dikemukakan oleh Thomson adalah
benar maka sebagian besar berkas partikel alfa
akan melewati lempengan logam emas dan
sebagian kecil sekali yang akan didefleksi.
Hasil Pengamatan Rutherford

Kesimpulan
TEORI ATOM bohr

Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan teori baru mengenai struktur dan sifat atom. Teori atom Bohr
pada prinsipnya menggabungkan teori kuantum Planck dan teori atom dari Rutherford

Elektron mengelilingi inti melalui lintasan stasioner. Elektron tidak


mengorbit mengelilingi inti melalui sembarang lintasan , melainkan
hanya melalui lintasan tertentu dan memiliki energi tertentu.

Elektron bisa berpindah dari satu orbit ke orbit lainnya. Apabila


elektron berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam, akan
dibebaskan energi dan sebaliknya akan menyerap energi.
TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM

Kegagalan teori atom Bohr dalam menerangkan spektra atom hidrogen dalam medan magnet dan medan listrik,
mendorong Erwin Schrodinger mengembangkan teori atom yang didasarkan pada prinsip-prinsip mekanika
kuantum.

Menurut teori atom mekanika kuantum, posisi elektron dalam mengelilingi inti atom tidak dapat diketahui secara pasti sesuai
prinsip ketidakpastian Heisenberg. Oleh karena itu orbital adalah daerah kebolehjadian terbesar ditemukannya elektron
dalam atom.
STRUKTUR ATOM
PARTIKEL PENYUSUN ATOM

PROTON Bermuatan positif

INTI ATOM

NEUTRON Tidak bermuatan


ATOM

LUAR INTI ELEKTRON Bermuatan negatif


LAMBANG ATOM LAMBANG UNSUR

Nomor Massa = Jumlah Proton + Elektron


Nomor Atom = Jumlah Elektron
Untuk atom netral :
Jumlah Proton = Jumlah Elektron

CONTOH

Jumlah Elektron = 6
Jumlah Proton = 6
Jumlah Neutron = 12 - 6 = 6
Contoh Penulisan Notasi Unsur

Nomor massa (A)


Unsur Lambang Unsur Jumlah proton (Z) Jumlah netron (n) Notasi
A= Z+n
Hidrogen H 1 0

Karbon C 6 6

Besi Fe 26 30

Emas Au 79 118
ISOTOP, ISOBAR, ISOTON

ISOTOP Atom-atom dari unsur yang sama mempunyai massa yang berbeda
Contoh : C12, C13, C14

ISOBAR Atom-atom dari unsur yang berbeda mempunyai massa yang sama.
Contoh : 6 C14 dan 7 N14 , 11Na24 dan 12 Mg24

Atom-atom dari unsur yang berbeda mempunyai jumlah neutron yang


ISOTON sama.
Contoh : 6C13 dan 7N14 , 15 P31 dan 16 S 32
Rumus Kimia
Setiap senyawa kimia dapat dinyatakan dengan rumus kimia yang menunjukkan jumlah relatif atom-atom unsur dalam
senyawa tersebut.

Rumus kimia dibedakan menjadi dua jenis yaitu rumus molekul dan rumus empiris.

Rumus molekul dari suatu senyawa menunjukkan jumlah atom sebenarnya dari masing-masing unsur dalam satu molekul
senyawa tersebut.

Contoh : Rumus molekul dari asam askorbat (vitamin C) adalah C6H8O6; setiap molekul asam askorbat terdiri dari 6 atom
karbon, 8 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.

Rumus empiris dari suatu senyawa menunjukkan jumlah atom relatif dari masing-masing unsur dalam molekul senyawa
tersebut dengan rasio (perbandingan) bilangan bulat paling sederhana.

Sebagai contoh, rumus empiris dari asam askorbat adalah C3H4O3, di mana perbandingan jumlah atom karbon, hidrogen,
dan oksigen adalah 3 : 4 : 3.

Secara umum, rumus molekul akan lebih penting dan dipilih dibanding rumus empiris, sebab informasi dari rumus
molekul lebih mendetail.
Massa Atom Relatif (Ar)

Massa atom relatif adalah massa suatu atom yang ditentukan dengan cara membandingkan dengan massa
atom standar. Berdasarkan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) yang digunakan
sebagai standar penentuan massa atom relatif adalah atom C-12. Kemudian didapatkan rumus penentuan
massa arom relatif (Ar) adalah perbandingan massa rata – rata unsur dengan 1/12 massa 1 atom C-12.

Contoh Soal :
Unsur klorin terdiri atas 75,53% isotop Cl-35 dan 24,47% isotop Cl-37.
Massa Cl-35 adalah 34,969 sma sedangkan Cl-37 adalah 36,965 sma. Berapakah massa atom relatif Cl?

Jawaban
Massa Molekul Relatif (Mr)

Massa molekul relatif (Mr) adalah jumlah total dari massa atom relatif unsur-unsur penyusunnya dalam suatu
senyawa atau molekul. Massa molekul relatif (Mr) digunakan untuk senyawa atau molekul sedangkan massa
atom relatif digunakan untuk unsur atau atom.

Rumus untuk menentukan massa molekul relatif (Mr) adalah:

Mr AnBm = n. Ar A + m. Ar B

Contoh

Mr BaSO₄ = 1. Ar Ba + 1. Ar S + 4. Ar O
Latihan Soal

Tentukan Mr dari :
1. Ca(OH)2
2. CH3COOH
3. Al(NO3)3
4. Fe2(SO4)3
5. Fe3(AsO3)2
6.
Atom Bermuatan (ion)

Suatu atom netral akan memiliki muatan jika atom tersebut melakukan pelepasan atau penangkapan elektron.
Atom bermuatan negatif (-) adalah atom yang telah mengalami proses penangkapan/penambahan elektron.
Sedangkan atom bermuatan positif (+) adalah atom yang telah mengalami pelepasan/pengurangan elektron.
Latihan Soal

Tentukan jumlah proton, neutron dan elektron pada atom yang bermuatan dibawah ini :
BILANGAN OKSIDASI (BILOKS)

Definisi bilangan oksidasi adalah bilangan yang menunjukkan kemampuan suatu atom untuk melepas atau menerima
elektron dalam pembentukan suatu senyawa. Bilangan oksidasi dilambangkan dengan tanda positif (+) jika melepaskan
elektron dan negatif (-) jika menerima elektron.

Contohnya pada senyawa NaCl, bilangan oksidasi Na adalah +1 dan bilangan oksidasi Cl adalah -1.

Aturan Bilangan Oksidasi (Biloks)


1. Biloks Unsur Bebas adalah = 0
Contoh: biloks Na, Al, H2, P4, O2, Cl2, Br2 adalah = 0
2. Biloks Ion Unsur = Muatan Ion
Contoh: biloks Na+ adalah +1, biloks Al3+ adalah +3, biloks Cl– adalah -1

3. Biloks Logam Gol IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) dalam Senyawa = +1
Contoh: biloks K dalam senyawa KCl adalah = +1

4. Biloks Logam Gol IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) dalam Senyawa adalah = +2
Contoh: biloks Ba dalam senyawa Ba(OH)2 adalah = +2
Aturan Bilangan Oksidasi (Biloks)

5. Biloks Logam Gol IIIA (Al, Ga, In, Tl) dalam Senyawa adalah = +3
Contoh: Biloks Al dalam senyawa Al2(SO4)3 adalah = +3

6. Biloks Unsur Gol VIIA (F, Cl, Br, I, At) dalam Senyawa Biner (terdiri 2 jenis unsur) adalah = -1
Contoh: biloks Cl dalam senyawa AlCl3 adalah = -1

7. Biloks Unsur H bila Berikatan dengan Non-Logam adalah = +1 tetapi bila H berikatan dengan Logam Biloks H = -1
Contoh: biloks H dalam senyawa HNO3 adalah = +1. Biloks H dalam senyawa AlH3 adalah = -1

8. Biloks O bila dalam Senyawa Non-Peroksida adalah = -2 tetapi bila dalam Senyawa Peroksida; Biloks O = -1
Contoh: biloks O dalam senyawa H2O adalah = -2. Biloks O dalam senyawa H2O2, dan BaO2 adalah = -1

9. Jumlah Biloks Unsur-Unsur yang Membentuk Senyawa = 0


Contoh: Jumlah biloks Na dan Cl adalah = 0 karena biloks Na = +1 sedangkan biloks Cl = -1

10. Jumlah Biloks Unsur-Unsur yang Membentuk Ion = Muatan Ion


Contoh: Jumlah biloks S dan O pada ion SO42- adalah = -2 (biloks S = +6, biloks O = -2 dikali 4 atom)
Berapa bilangan oksidasi S (sulfur) dalam senyawa H2SO4 (asam sulfat)?

Jawaban
Latihan Soal

1. Berapa bilangan oksidasi Al (aluminium) dalam senyawa Al2O3 (Alumina) ?


2. Berapa bilangan oksidasi Mn (mangan) dalam senyawa KMnO4 (kalium permanganat)?
3. Berapa bilangan oksidasi Cr (krom) dalam ion Cr2O72- ?
4. Berapa bilangan oksidasi P (fosfor) dalam senyawa H3PO4 (asam fosfat)?
5. Berapa bilangan oksidasi N (nitrogen) dalam ion NH4+ ?
6. Berapa bilangan oksidasi S (sulfur) dalam senyawa H2SO3 (asam sulfit) ?

Anda mungkin juga menyukai