Anda di halaman 1dari 9

Nama:Catur Abhirama Saputro

Nim :20524197
1.Jelaskan model atom menurut Dalton, Thompson, Rutherford, dan Bohr!
Jawab:
a.Model atom Dalton
Sekitar tahun 1803, ahli kimia Inggris, namanya John Dalton membawa teori
Democritus ke dalam teori atom modern pertama. Setelah itu, tahun 1808, ia baru
mempublikasikan teorinya tentang atom lewat buku yang berjudul A New System of
Chemical Philosophya. Misalnya ada sebuah kubus, kubus itu tersusun dari banyak persegi
atau kotak. Terus kalo persegi itu dipotong terus menerus jadi bagian yang lebih kecil,
nantinya persegi itu akan sampai ke bagian yang kecil banget. Nah, bagian yang terkecil itu
udah nggak bisa dibagi lagi. Menurut Dalton, bagian terkecil itulah yang dinamakan sebagai
atom. 
Tapi, ternyata masih banyak kelemahan, dan model atom Dalton ini kurang akurat.
Seperti asumsi Dalton yang bilang kalo semua atom dari unsur yang sama itu bakalan sama
dalam segala hal pada akhirnya terbukti salah. Terus, banyak juga pertanyaan-pertanyaan
yang nggak bisa kejawab dari model atom-nya ini.

b. Model Atom J.J Thomson


Fisikawan Inggris bernama Joseph John Thomson atau akrab dipanggil J.J Thomson punya
teori berbeda dari ilmuwan sebelumnya. Teorinya ini makin kuat karena Thomson
melakukan eksperimen yang detail. 
Tahun 1897, dia mengajak kedua teman nya, yaitu John S. Townsend dan H.A Wilson
untuk ngelakuin eksperimen pakai sinar katoda. Nama eksperimennya dikenal dengan nama
“Percobaan Sinar Katoda”. 
Ternyata dari hasil eksperimennya, dia menemukan jika sinar katoda bakal ditarik
dengan pelat logam bermuatan positif, tapi bakal ditolak sama pelat bermuatan negatif. Dia
dapat kesimpulan , jika sinar katoda itu bermuatan negatif, dan lazimnya sesuatu yang
bermuatan akan memiliki massa.
Penemuan elektron sebagai partikel penyusun atom membuat Thomson harus
memikirkan bentuk atomnya. Cukup disayangkan sih karena dia belum tau bentuk dari
muatan positifnya. Alhasil, bentuk atom menurut Thomson adalah muatan negatif yang
berbentuk partikel-partikel, sedangkan muatan positifnya menyebar.
ternyata model atom J.J Thomson pun ada kelemahan, salah satunya adalah nggak bisa
tau nilai dari massa elektron saja dan muatan elektron saja. Percobaan yang dilakukan oleh
Thomson hanya menghasilkan besaran yang merupakan perbandingan muatan dan massa
elektron.

c.Model Atom Rutherford


Ernest Rutherford adalah seorang fisikawan dari Selandia Baru yang menempuh
pendidikan di Universitas Canterbury dan kemudian melanjutkan studinya di Universitas
Cambridge. Seperti yang udah disinggung sedikit di atas, Rutherford melakukan eksperimen
yang dikenal dengan istilah hamburan sinar alfa.Jadi, di eksperimennya ini, ia menyelidiki
struktur atom yang melibatkan penembakan partikel alfa bermuatan positif pada
lempengan atau pelat emas tipis. Terus, sinar alfa yang dipantulkan oleh lempengan emas
tersebut dideteksi pada layar. Intinya , muatan positif tidak menyebar ke seluruh atom, tapi
hanya berpusat di inti atau disebutnya nukleus. Nah, sebagian besar atom itu menurutnya
hanya ruang kosong saja.
Adaupun eksperimen Rutherford ini cukup memberi penjelasan yang lebih kompleks
dari model atom Thomson, tapi model ini masih punya kelemahan. Dia tidak bisa
menjelaskan stabilitas atom dan gak bisa menerangkan apa yang membuat elektron dapat
terus mengorbit inti atom. Harusnya menurut teori elektrodinamika klasik, elektron yang
mengorbit inti atom lama-kelamaan pasti kehabisan energi dan pada akhirnya jatuh dan
bergabung dengan inti atom.
D.Model Atom Niels Bohr
Niels Bohr adalah seorang fisikawan asal Denmark. Bohr menguji model atom Rutherford
dengan sebuah eksperimen yang dikenal dengan “Percobaan Tabung Sinar Hidrogen”. Ia
juga menggunakan prisma dalam eksperimennya dengan tujuan supaya menguraikan
spektrum cahaya yang melewatinya. Hasil dari percobaan ini menghasilkan spektrum warna
yang berbeda.
Dari hasil eksperimennya juga diketahui bahwa elektron menempati orbit atau kulit yang
stabil. Jadi, tingkat energi setiap kulit orbital adalah tetap. Walaupun sebenarnya masih
banyak kekurangan dari model atom Bohr, tapi nyatanya sampai sekarang banyak yang
menggunakan bentuk atom Bohr ini.
2. Tentukan nomor massa, nomor atom, jumlah proton, jumlah neutron, dan jumlah
elektron
(lihat Tabel Periodik) dari atom-atom berikut ini:

a) ⁶⁵Zn₃₀
nomor atom = 30
nomor massa = 65 
jumlah proton =30
jumlah neutron = nomor massa - nomor atom = 65 - 30 = 35
jumlah electron=30

b. Cu
nomor atom : 29
nomor massa : 64
jumlah proton : 29
jumlah electron: 29
jumlah neutron : 35

c.
nomor atom =13
nomor massa = 27
jumlah proton = 13
jumlah neutron = 14
untuk atom netral, jumlah elektron = jumlah proton
jumlah elektron = 13

d. Ra2+
Proton =226
nomor atom =226
Elektron =226
Neutron =138

e. Br-
Nomor atom =35
Nomor massa =80
Jumlah proton =35
Jumlah electron=36
Jumlah neutron=45

3. Tentukan 4 bilangan kuantum dari masing-masing unsur berikut ini:

a.Fe
₂₆Fe = [Ar] 4s² 3d⁶

Jumlah kulit atom adalah 4, maka nilai n = 4

sehingga kemungkinan nilai l yaitu 0, 1, 2, dan 3

Karena orbital terakhir yang ditempati elektron adalah subkulit d, maka nilai l yang sesuai
adalah 2, sehingga l = 2

Karena nilai l = 2, maka nilai bilangan kuantum magnetik (m) = -2, - 1, 0, +1, +2 maka m = -2,
-1, 0, + 1, + 2

Setiap nilai m bisa terisi maksimal 2 elektron dengan arah yang berlawanan dimana proses
pengisian dimulai dengan 1 elektron dengan arah rotasi searah jarum jam.

-2   -1   0 +1  +2

m = -2 ==> e⁻ pertama arah rotasi searah jarum jam (+1/2)  

m = -1 ==> e⁻ pertama arah rotasi searah jarum jam (+1/2)  

m = 0 ==> e⁻ pertama arah rotasi searah jarum jam (+1/2)

m = +1 ==> e⁻ pertama arah rotasi searah jarum jam (+1/2)

m = +2 ==> e⁻ pertama arah rotasi searah jarum jam (+1/2)

m = -2 ==> e⁻ kedua arah rotasi berlawanan arah jarum jam (-1/2)

* setengah panah arah atas saya simbolkan huruf a

** setengan panah arah atas saya simbolkan huruf b

Jadi elektron terakhir terletak pada orbital dengan nilai m = -2


Selanjutnya bilangan kuantum Spin berdasar arah rotasi elektron terakhir yang mengisi pada
orbital di bilangan kuantum magnetik yaitu arahnya berlawanan arah rotasi jarum jam atau
bernilai -1/2

Sehingga nilai bilangan kuantum spinnya adalah -1/2

Berdasarkan pembahasan di atas maka:

n=4

l=2

m = -2

s=-1/2

b.Mo

Mo= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1 4d5

4d5 = n=4,l=2,m=+2,s=+½

c.I- =1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p4. Maka n= 4, l= 1, m= -1, Dan s= -½
d.Hg=[54 Xe] 6s2 4f14 5d10
bil kuantum : n= 6, l= 2, m= -1, s = ½

e. Rn = [Xe] 6s² 4f¹⁴ 5d¹⁰ 6p⁶


n = kulit atom = 6
l = subkulit = p = 1
m = magnetik = +1
s = arah elektron = -1/2
sehingga bil.kuantumnya : n=6,  l=1,  m=+1,  s=-1/2

f. Fr= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 7s17s1

n=7,l=0,m=0,s=+1/2

4. Jelaskan apa yang dimaksud molekul organik dan molekul anorganik!

Molekul Organik :didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling
berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta
cukup stabil.
Untuk contoh molekul organik, molekul ini didasarkan pada rantai atom karbon dan
tersedia dalam empat golongan yaitu:

 Molekul Lipid
 Molekul Karbohidrat
 Molekul Protein
 DanMolekul Asam nukleat (DNA dan RNA)

Molekul Anorganik

yaitu senyawa yang tidak memiliki unsur karbon dan dapat dibentuk melalui bantuan
unsur logam dan non logam. Sifat senyawa anorganik tidak membentuk ikatan molekul yang
kompleks, sehingga tidak memungkinkan adanya unsur karbon. Contoh senyawa anorganik
adalah asam sitrat, natrium klorida, karbon dioksida.
Dua jenis yang dimiliki oleh senyawa anorganik adalah polyathymox dan biner.
Polyathymox adalah senyawa yang tersusun lebih dari 3 jenis unsur, sedangkan biner hanya
terdiri dari dua jenis unsur, yaitu logam dan nonlogam.

5.Berikan beberapa perbedaan molekul organic dan anorganik !


Secara umum, perbedaan senyawa organik dan anorganik yakni terhitung dari
jumlahnya. Senyawa organik jauh lebih banyak dari jumlah senyawa anorganik.
Sementara itu, perbedaan senyawa organik dan anorganik yang selanjutnya adalah
senyawa organik lebih banyak mengandung atom karbon hingga memiliki kemampuan
untuk membentuk sifat-sifat yang lebih khas daripada senyawa anorganik.

Secara lebih spesifik, berikut perbedaan senyawa organik dan anorganik yang perlu
diketahui:

Senyawa Organik:

 Senyawa organik menunjukkan ikatan kovalen yang lebih dibandingkan dengan


senyawa anorganik.
 Sebagian besar dari senyawa organik tidak mudah larut dalam air.
 Sebagian besar dari senyawa organik tidak memiliki warna yang khas selayaknya
senyawa anorganik.
 Secara umum, tersusun dari atom hidrogen C serta H.
 Memiliki pengaruh pemanasan yang kurang stabil dan akan lebih mudah terurai
pada suhu lebih dari 700 derajat Celcius.
Senyawa Anorganik:
 Senyawa anorganik lebih menunjukkan ikatan ionik yang bersamaan dengan ikatan
kovalen.
 Sebagian besar senyawa organik dapat larut dalam air yang disebabkan oleh ikatan
ion yang terjadi.
 Sebagian besar senyawa anorganik lebih berwarna daripada senyawa organik.
 Senyawa anorganik dapat terdiri dari berbagai atom kecuali C dan H.
 Senyawa anorganik cenderung lebih stabil jika mendapatkan pengaruh dari
pemanasan.
 Memiliki titik didih dan titik cair yang lebih tinggi dari organik.
6. Berikan 4 contoh molekul anorganik yang ditemui di kehidupan sehari-hari!

Senyawa organik dan anorganik dapat diamati di berbagai hal dalam kehidupan sehari-
hari. Berikut beberapa contoh dari senyawa organik dan anorganik yang telah dikenal secara
luas dalam dunia pengetahuan dan kimia.
Contoh Senyawa Organik:
 Parafin
 Gas asetilena
 Bensin
 Piridin
 Fenol
 Anilin
 Tiofen
Contoh Senyawa Anorganik:
 CaCo3 (Kalsium Karbonat)
 SiO2 (Silikon Dioksida)
 NaCI (Natrium Klorida)
 NaOH (Natrium Hidroksida)

7. Gambarkan secara 2D struktur D-fruktosa, alfa-D-fruktosa dan beta-D-fruktosa!


 

Anda mungkin juga menyukai