Anda di halaman 1dari 41

E.d.i.S.i p.e.r.D.a.n.

a
taHun 2009 g

sena_chem@yahoo.com
STRUKTUR ATOM
SISTEM PERIODIK UNSUR
IKATAN KIMIA

STRUKTUR ATOM
A. ATOM & PARTIKEL DALAM ATOM
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi dengan cara kimia
biasa, tetapi masih mempunyai sifat-sifat seperti unsur tersebut.
Atom dibangun oleh partikel-partikel dasar seperti elektron, proton dan neutron. Dalam atom
tersusun intil yang terdiri dari proton dan netron.
0
1. Elektron ( −1 e )
a. Partikel bermuatan negatif.
b. Muatannya = 1,6.10-19 Coulomb, dipakai sebagai satu satuan muatan negatif (-1).
c. Massanya = 9,11.10-28 gram atau 0,00055 sma (dapat dianggap sama dengan 0).
d. Penemu elektron adalah J.J. Thomson.
1
2. Proton ( 1 p )
a. Partikel bermuatan positif.
b. Muatannya sama dengan elektron tetapi tandanya berlawanan (+1)
c.Massanya = massa 1 atom hidrogen atau 1,00758 sma (dibulatkan = 1 sma).
d.Penemu proton adalah Goldstein.
1
3. Netron ( 0 n )
a. Partikel tak bermuatan atau muatannya = 0
b.Massanya = 1,00893 sma (dibulatkan = 1 sma).
c.Penemu netron adalah Chadwich.

Lambang (notasi) Atom

X : lambang atom
A

Z X A : nomor massa = proton + netron


Z : nomor atom
n : A - Z
= proton = elektron

Notasi Ion
Ion ( + ) : X+ : Kation : melepas elektron : p > e
Ion ( - ) : X- : Anion : menangkap elektron : p < e
Yang terpengaruh muatan adalah jumlah elektron, sedangkan jumlah proton dan netron
dalam atom tetap. Elektron yang dilepas dimulai dari elektron pada kulit paling luar.

Nuklida
Nuklida adalah inti atom yang mengandung proton dan netron
Isotop : Pasangan atom-atom yang mempunyai nomor atom (proton) sama tetapi
14 12
nomor massa berbeda 6 C dengan 6 C
Isobar : Pasangan atom-atom yang mempunyai nomor massa sama tetapi nomor
11 11
atom berbeda C dengan6 B 5
Isoton : Pasangan atom-atom yang mempunyai jumlah netron sama tetapi nomor
14 16
atom berbeda 6 C dengan 8 O
Isoelektron : Pasangan atom dengan ion atau ion dengan ion yang mempunyai jumlah
elektron sama tetapi nomor atom berbeda
20 23 23 24
Ne dengan 11 Na+
10 atau 11 Na+ dengan 12 Mg2+
Isodiaphere : Pasangan atom dengan atom yang mempunyai selisih (perbedaan) netron
dengan proton sama tetapi nomor atom berbeda
23 39
11 Na dengan 19 K

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1


B. PERKEMBANGAN MODEL ATOM

1. DEMOKRITUS  LEUKIPPOS (400 SM–370 SM)


Menurut Demokritus materi bersifat diskontinu, artinya jika suatu materi dibelah terus-
menerus suatu ketika akan diperoleh suatu partikel fundamental (tidak dapat dibagi lagi).
Pendapat ini ditolak oleh Aristoteles (384–322 SM), yang berpendapat bahwa materi bersifat
kontinu (materi dapat dibelah terus-menerus sampai tidak berhingga). Setelah penemuan
hukum kekekalan massa dan perbandingan tetap John Dalton mengajukan teori atom
berdasarkan eksperimen yang secara tegas mengatakan mbahwa materi tersusun atas atom-
atom.

JOHN DALTON (1803)

John Dalton mengungkapkan bahwa :


a. Zat tersusun atas atom-atom.
b. Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom yang berbeda
memiliki sifat yang berbeda.
c. Atom tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan
d. Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-atom.
e. Jika atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Apabila atom-atom yang sama
bergabung akan terbentuk molekul unsur, sedangkan jika atom-atom yang berbeda
bergabung akan terbentuk molekul senyawa.
Kelebihan
a. Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom
b. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier )
c. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap ( Hukum Proust )
Kelemahan
a. Tidak dapat menerangkan sifat listrik atom.
b. Pada kenyataannya atom dapat dibagi lagi menjadi partikel yang lebih kecil yang disebut
partikel subatomik.

2. J.J THOMSON (1897)

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2


Menurut JJ. Thomson :
a. Atom merupakan bola massif / padat / pejal yang bermuatan positif dan tersebar
elektron-elektron yang bermuatan negatif. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah
muatan negatif.
b. Secara teoritis atom dapat diasumsikan seperti roti kismis.

Kelebihan
a. Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel
subatomik.
b. Dapat menerangkan sifat listrik atom
Kelemahan
 Tidak dapat menerangkan fenomena penghamburan sinar alfa pada lempeng tipis emas.

3. RUTHERFORD (1911) (menemukan inti atom)

Gambar 1.5 Rutherford Gambar 1.6 Model atom Rutherford

Berdasarkan hasil percobaan hamburan sinar  oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden sekitar
tahun 1909, Rutherford mengemukakan model atom yang dapat menumbangkan model atom
Thomson. Sinar  yang berasal dari zat radioaktif polonium dikenakan terhadap lempeng emas
yang tipis, ternyata berkas sinar  yang memiliki kecepatan 10.000 mil det -1 hampir semuanya
dapat menembus lempeng emas, hanya sebagian kecil yang dibengkokkan dan dipantulkan
kembali.

Gambar 1.7 Percobaan Rutherford

Kesimpulan dari percobaan yang dilakukan Rutherford :


a. Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang
bermuatan negatif
b. Inti atom merupakan pusat massa.
c. Atom bersifat netral karena jumlah muatan inti sama dengan jumlah muatan elektron.
d. Atom tersusun atas inti yang sangat kecil dan sebagian besar ruangan dalam atom
merupakan ruangan kosong.

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3


Kelebihan :
a. Dapat menerangkan fenomena penghamburan sinar alfa oleh lempeng tipis emas.
b. Mengemukakan keberadaan inti atom (menemukan inti atom).

Kelemahan :
 Bertentangan dengan teori elektrodinamika klasik ( Maxwell ), dimana suatu partikel
yang bermuatan listrik apabila bergerak akan memancarkan energi. Elektron yang
beredar mengelilingi inti akan kehilangan energi terus menerus, sehingga akhirnya akan
membentuk lintasan spiral dan jatuh ke inti.

4. MODEL ATOM NIELS-BOHR (1914) dan MEKANIKA KUANTUM

1. Radiasi elektromagnetik
Pada pembahasan struktur atom modern sangat berkaitan erat dengan radiasi yang
dihasilkankan oleh suatu atom.
Radiasi elektromagnetik adalah suatu pancaran energi yang merambatnya digambarkan
sebagai gelombang.
Semua radiasi elektromagnetik merambat dengan kecepatan sama, tetapi berbeda pada
panjang gelombang ( λ ) dan frekuensinya ( f ).
Hubungan panjang gelombang dengan frekuensi dinyatakan dengan persamaan :

c
c = f x λ atau f = λ

Keterangan :
c = kecepatan cahaya : 3 x 108 m det-1
f = frekuensi (det-1/Hz)
λ = panjang gelombang (m)

Jawaban uji kepahaman anda (Buku paket hal 4 nomor 1-3)

1. Yang membedakan satu jenis radiasi dengan yang lain adalah panjang gelombang
dan frekuensinya.
c 3×10 8 ms−1
f= =
2. λ 564×10−9 m = 5,32  1014 Hz
8 −1
c 3×10 ms
λ= =
3. f 102 , 3 Hz = 2,93  106 m

2. Spektrum Atom
a. Spektrum kontinu
Spektrum kontinu adalah pola yang dihasilkan apabila berkas energi atau partikel
dipisahkan menjadi komponen – komponennya secara sinambung.
Contoh : Pelangi

b. Spektrum diskontinu ( spektrum garis)


Spektrum garis adalah pola yang dihasilkan apabila berkas energi atau partikel
dipisahkan menjadi komponen – komponennya secara terputus – putus.
Contoh : spektrum dari lampu hidrogen

H
Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4
Jawaban latihan uji kepahaman anda (Buku paket hal 5 nomor 4)

4. Yang dimaksud dengan :


a. Spektrum kontinu adalah pola yang dihasilkan bila berkas energi atau
partikel dipisahkan menjadi komponen – komponennya secara sinambung
Contoh : Pelangi
b. Spektrum garis adalah pola yang dihasilkan bila berkas energi atau partikel
dipisahkan menjadi komponen – komponennya secara terputus – putus.
Contoh : spektrum dari lampu hidrogen

3. Teori Kuantum (paket energi) Max Planck

k dalam teori kuantum Max Planck adalah bahwa radiasi elektromagnet bersifat diskret, artinya suatu benda hanya dapat memancar

Gambar 1.11 Max Planck

.
Sinar hijau memiliki gelombang lebih pendek dari sinar jingga (me-ji-ku-hi-bi-ni-u)
sehingga energi radiasinya lebih besar daripada sinar jingga, karena menurut Max Planck
energi radiasi berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya

.
E = h x f atau ( E =h× cλ )
E = energi radiasi
h = tetapan Planck = 6,63 x 10-34 J/s

Einstein membuktikan kebenaran teori kuantum Max Planck dimana radiasi


elektromagnetik mempunyai sifat partikel. Partikel radiasi tersebut dinamakan foton

Jawaban latihan uji kepahaman anda hal 8 nomor 5 - 7

5. Ide pokok dalam teori kuantum Max Planck adalah bahwa radiasi elektromagnet
bersifat diskret, artinya suatu benda hanya dapat memancarkan atau menyerap
radiasi elektromagnet.
6. Sinar biru memiliki gelombang lebih pendek dari sinar merah sehingga energi
radiasinya lebih besar daripada sinar merah, karena menurut Max Planck energi
radiasi berbanding terbalik

dengan panjang gelombangnya


( E=h× cλ )
.
3×10 8 ms−1
7. Energi 1 foton,
E=6 ,63×10−34 Js−1 ×
( 486×10−9 m ) = 4,09 x 10-19 J

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5


Energi 1 mol foton = 6,02 x 1023 x 4,09 x 10-19 J foton-1 = 2,46 x 105 J

4. Efek Fotolistrik
Hipotesa dari Max Planck dan Einstein menghasilkan rumusan empiris tentang
efek fotolistrik. Efek fotolistrik adalah listrik yang diinduksi oleh cahaya (foton).

(a) (b)

Gambar (a) Teori gelombang cahaya menjelaskan difraksi dan interferensi yang
tidak dapat dijelaskan oleh teori kuantum.(b) Teori kuantum menjelaskan efek
fotolistrik yang tidak dapat di jelaskan oleh teori gelombang.

Apabila cahaya melalui celah-celah, cahaya berlalu sebagai gelombang, ketika


tiba di layar cahaya berlalu sebagai partikel.

Jawaban latihan uji kepahaman anda hal 10 nomor 8 – 10

8. Apakah yang dimaksud dengan fotolistrik


Fotolistrik adalah listrik yang diinduksi oleh cahaya (foton).

9. Suatu logam menghasilkan fotolistrik dengan cahaya kuning, tetapi tidak dengan
cahaya jingga
a. Apakah logam tersebut dapat atau tidak dapat menghasilkan fotolistrik dengan
(i) cahaya merah
Tidak dapat, karena sinar merah mempunyai energi yang lebih kecil daripada
sinar kuning. Sehingga foton dari sinar merah tidak dapat menyebabkan
elektron terlempar keluar. Akibatnya tidak ada arus listrik yang mengalir.
(ii)cahaya biru
Dapat, karena sinar biru mempunyai energi yang lebih besar daripada sinar
kuning. Sehingga energi foton dari sinar biru cukup untuk dapat menyebabkan
elektron terlempar dari permukaan logam. Akibatnya ada arus listrik yang
mengalir
b. Apakah kuat arus akan meningkat, berkurang atau tetap, jika intensitas
(kuning) yang dikenakan diperbesar?
Jika intensitas sinar kuning yang dikenakan diperbesar, maka kuat arus akan
meningkat
c. Bagaimana kuat arus, lebih besar, sama atau lebih kecil, jika yang digunakan
adalah cahaya biru dengan intensitas yang sama?
Jika yang digunakan adalah sinar biru dengan intensitas yang sama, maka
besarnya kuat arus tersebut adalah sama.

10. Bagaimana Einstein menjelaskan efek fotolistrik?


Menurut Einstein, setiap foton akan memindahkan energinya kepada satu elektron
ketika terjadi tumbukan. Hanya foton dengan enegi yang cukup yang
dapat menyebabkan elektron terlempar dari permukaan logam. Jika
intensitas radiasi meningkat, berarti jumlah foton bertambah dan jumlah
elektron yang terlempar juga akan meningkat. Akibatnya kuat arus pun akan
meningkat.

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 6


5. Model atom Niels Bohr

Gagasan utama dalam teori atom Niels Bohr adalah bahwa elektron dalam atom hanya
dapat beredar pada lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu yang disebut sebagai
kulit atom, dimana pada lintasan tersebut elektron dapat beredar tanpa pemancaran atau
penyerapan energi.
Penyerapan atau pemancaran energi terjadi apabila elektron pindah lintasan

Pertimbangan Bohr adalah berdasarkan teori kuantum Max Planck tentang spektrum garis.

Spektrum unsur berupa spektrum garis karena radiasi yang dihasilkan oleh gas yang
berpijar (atom yang tereksitasi) hanya terdiri atas beberapa panjang gelombang secara
terputus – putus.
Setiap unsur menghasilkan spektrum yang khas karena tingkat energi radiasi yang
dipancarkan oleh suatu unsur saat elektron melakukan perpindahan adalah berbeda-beda.

Sekitar tahun 1913 Niels-Bohr mengemukakan model atom yang mampu memperbaiki
model atom Rutherford sebagai berikut :
a. Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif sebagai pusat massa dan elektron-
elektron yang bermuatan negatif yang bergerak mengelilingi inti pada tingkat energi
tertentu (lintasan elektron/kulit atom/orbit).
b. Atom bergerak pada lintasan tertentu dengan energi tertentu.
c. Selama elektron bergerak pada lintasan stationer tidak memancarkan atau menyerap
energi.
d. Penyerapan atau pemancaran energi terjadi apabila elektron pindah lintasan.

Kelebihan :
 Menerapkan teori kuantum untuk menjawab kesulitan dalam model atom
Rutherford.
 Menerangkan dengan jelas garis spektrum pancaran (emisi) atau serapan
(absorpsi) dari atom hidrogen.
Kelemahan :
 Hanya dapat menjelaskan atom yang sangat sederhana (contoh : atom
hidrogen).
 Tidak dapat menerangkan efek Zeeman, yaitu spektrum atom yang lebih rumit
jika atom ditempatkan pada medan magnet.

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 7


6. Hipotesis Louise de Broglie
Louis de Broglie meneliti keberadaan gelombang melalui eksperimen difraksi
berkas elektron. Dari hasil penelitiannya inilah diusulkan “materi mempunyai sifat
gelombang di samping partikel”, yang dikenal dengan prinsip dualitas.

Ide pokok dari hipotesis Louis de Broglie adalah tentang gelombang materi

ukti percobaan yang mendukung kebenaran dari hipotesis Louis de Broglie adalah ketika ditemukan bahwa elektron menunjukkan si

Gambar 1.12 Broglie

Louis Victor de Broglie (sifat dualisme elektron). Selain sebagai partikel, elektron bergerak
mengelilingi inti bersifat seperti gelombang .
Sifat gelombang dari partikel tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan :

h
λ = mv λ = panjang gelombang
m = massa partikel
v = kecepatan partikel
h = tetapan planck

Fakta yang mendukung teori ini adalah petir dan kilat.


Pernahkan Anda mendengar bunyi petir dan melihat kilat ketika hujan turun? Manakah
yang lebih dulu terjadi, kilat atau petir?

Kilat akan lebih dulu terjadi daripada petir. Kilat menunjukan sifat gelombang
berbentuk cahaya, sedangkan petir menunjukkan sifat pertikel berbentuk suara.

Jawaban Uji Kepahaman Anda Hal 16 : nomor 16-18

16. Ide pokok dari hipotesis Louis de Broglie adalah tentang gelombang materi.
17. Bukti percobaan yang mendukung kebenaran dari hipotesis Louis de Broglie
adalah ketika ditemukan bahwa elektron menunjukkan sifat difraksi seperti halnya
Sinar X.
7 −1
18. Diket : v = 8×10 m. s
−28
m = 9,11×10 gram
−34
h = 6,34×10 J .s
Ditanya : λ

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 8


h
Jawab : λ = mν
−34
6 ,34×10 J . s
= 9,11×10−28 gram×8×10 7 m. s−1
−15
= 8,7×10 m

7. Warner Karl Heisenberg

Azas ketidakpastian Heisenberg adalah bahwa tidak


ada metode eksperimen yang dapat dilakukan untuk
menentukan posisi sekaligus kecepatan elektron
dengan pasti.

Gambar 1.13
Heisenberg

Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan
teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin
dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat
bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak
tertentu dari inti atom”.

Karena elektron bersifat sebagai gelombang maka kedudukan elektron disekeliling inti
tidak dapat ditentukan letaknya dengan pasti

8. Erwin Schrodinger (teori kebolehjadian)

rsamaan gelombang Schrodinger, untuk mendeskripsikan keberadaan electron dalam atom.

entuk lingkaran karena dalam teori mekanika kuantum, posisi elektron tidak dapat dipastikan. Hal yang dapat dikatakan tentang po

Gambar 1.14
Schrodinger

Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi


gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron
dalam tiga dimensi.

Orbit adalah lintasan berbentuk lingkaran dengan jari – jari tertentu.

Orbital menyatakan suatu daerah dalam ruang (tiga dimensi) dimana terdapat
kebolehjadian paling besar menemukan elektron di daerah itu.

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 9


9. Model Atom Mekanika Kuantum

upakan kebolehjadian menemukan adanya elektron disebut orbital elektron, orbital elektron dapat diketahui dengan menyelesaikan

Gambar 1.15
Model atom Modern

Model atom mutakhir atau model


atom mekanika gelombang

Model atom Bohr hanya berlaku pada atom yang tersusun atas inti dan satu elektron,
belum dapat menjelaskan intensitas garis spektra. Berdasarkan sifat dualisme partikel
gelombang yang dikemukakan oleh Louis de Broglie (1923-1924) dan azas ketaktentuan
Heisenberg, sekitar tahun 1926 Heisenberg dan Schrodinger secara terpisah menyusun
suatu persamaan gelombang yang digunakan untuk mempelajari perilaku elektron yang
berada di sekitar inti atom, yang selanjutnya dikenal model atom mekanika gelombang
atau mekanika kuantum, yang didasarkan pada sifat elekron sebagai partikel maupun
gelombang. Sampai saat ini persamaan gelombang yang dikembangkan adalah persamaan
Schrodinger.
Berdasarkan model atom mekanika gelombang maka kedudukan elektron di sekitar inti
atom menjadi tidak tertentu, melainkan hanya suatu kebolehjadian, sehingga istilah orbit
pada model atom Niels-Bohr tidak digunakan lagi, tetapi selanjutnya dikenal dengan
orbital, yang menyatakan daerah di sekitar inti yang memiliki kebolehjadian paling besar
untuk menemukan elektron.

Ringkasan gagasan dari para ahli berkaitan dengan perkembangan teori atom:

a. Ernest Rutherford, menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil
dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
b. Max Planck, gagasannya tentang efek fotolistrik, dimana cahaya dengan energi yang
cukup dapat menyebabkan elektron terlempar dari permukaan logam. Elektron
tersebut akan tertarik ke kutub positif (anode) dan menyebabkan aliran listrik melalui
rangkaian tersebut.

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 10


c. Niels Bohr, menurutnya spektrum garis menunjukkan bahwa elektron dalam atom
hanya dapat beredar pada lintasan – lintasan dengan tingkat energi tertentu. Pada
lintasan itu elektron dapat beredar tanpa pemancaran atau penyerapan energi.
Lintasan elektron tersebut berupa lingkaran dengan jari – jari tertentu yang disebut
sebagai kulit atom.
d. Louis de Broglie, mengemukakan hipotesis tentang gelombang materi. Menurut de
Broglie, partikel yang bergerak sangat cepat mempunyai ciri – ciri gelombang.
e. Erwin Schrodinger, mengajukan teori atom mekanika kuantum, bahwa kedudukan
elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti, yang dapat ditentukan
adalah probabilitas menemukan elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom.
f. Werner Heisenberg, mengajukan teori azas ketidakpastian bahwa tidak ada metode
eksperimen yang dapat dilakukan untuk menentukan posisi sekaligus kecepatan
elektron.

Latihan 1

Pilihlah jawaban yang paling benar

1. Elektron beredar mengelilingi inti atom pada tingkat-tingkat energi tertentu dengan
kecepatan tertentu tanpa menyerap atau membebaskan energi. Pernyataan ini
dikemukakan oleh ....
a. Thomson
b. Rutherford
c. Niels Bohr
d. R . Millikan
e. Dalton
2. Model atom Rutherford ditunjukkan pada gambar ....

a.

b.

e.

c.

3. Elektron dalam mengelilingi inti tidak akan jatuh ke inti karena


a. Elektron selalu bergerak sambil melepas dan menyerap energi
b. Elektron bergerak mengelilingi inti pada lintasan dan jarak tertentu dari inti
c. Elektron massanya sangat kecil
d. Energi tolak – menolak antara inti dengan elektron sangat besar
e. Elektron bergerak dengan kecepatan sangat tinggi

4. Teori yang menjadi dasar timbulnya teori atom modern adalah


a. Penemuan spektrum atom hidrogen
b. Penemuan tabung sinar katode
c. Penghamburan sinar alfa
d. Penemuan sinar saluran
e. Penemuan teori mekanika gelombang

5. Pernyataan berikut yang merupakan kelemahan teori atom Niels Bohr adalah
a. Pada saat mengelilingi inti elektron selalu dalam keadaan stasioner
b. Hanya dapat berhasil baik untuk atom yang sederhana seperti hidrogen
c. Atom dalam keadaan tereksitasi akan kembali ke keadaan stabil

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 11


d. Elektron dapat berpindah ke tingkat energi yang lain
e. Elektron berada pada tingkat energi tertentu

6. Pernyataan berikut yang bukan tentang teori atom Dalton adalah…


a. Atom adalah bagian terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi
b. Atom tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan
c. Atom dari unsur yang berbeda dapat bergabung membentuk senyawa
d. Reaksi kimia melibatkan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali atom- atom
e. Atom digambarkan sebagai roti kismis

7. Kelemahan model atom Dalton adalah tidak dapat menerangkan…


a. Atom berelektron banyak
b. Hubungan larutan senyawa dengan daya hantar listrik
c. Elektron tidak jatuh ke inti
d. Susunan muatan positif dalam atom
e. Adanya lintasan elektron

8. Konsep inti atom pertama kali dikemukakan oleh…


a. Dalton
b. Thomson
c. Rutherford
d. Niels Bohr
e. Max Planck

9. Percobaan spektrum warna dilakukan oleh…


a. Dalton
b. Thomson
c. Rutherford
d. Niels Bohr
e. Max Planck

10. Spektrum garis hanya dimiliki oleh…


a. Atom-atom berelektron tunggal
b. Atom-atom berelektron banyak
c. Atom yang berpindah lintasan
d. Elektron yang mengelilingi inti atom
e. Elektron yang berpindah lintasan

11. Gagasan pokok dari teori atom Niels Bohr adalah tentang
a. Gelombang partikel
b. Tingkat-tingkat energi
c. Partikel cahaya
d. Orbital
e. Asas ketidakpastian

12. Teori atom mekanika gelombang dikemukakan oleh


a. Max Planck
b. Niels Bohr
c. Werner Heisenberg
d. Louise de Broglie
e. Erwin Schrodinger

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 12


C. Bilangan Kuantum
Suatu daerah disekitar inti yang merupakan kebolehjadian menemukan adanya elektron disebut
orbital elektron, orbital elektron dapat diketahui dengan menyelesaikan persamaan gelombang
Schrodinger akan menghasilkan bilangan kuantum sehingga dengan bilangan kuantum posisi
elektron dalam atom dapat diperjelas.

Persamaan model atom Bohr dengan Mekanika Kuantum

Keduanya menjelaskan dalam atom terdapat tingkat-tingkat energi (kulit atom)

Perbedaan model atom Bohr dengan Mekanika Kuantum

Model atom Bohr Model atom Mekanika Kuantum

Susunan kulit sederhana Susunan kulit lebih kompleks ( kulit – sub


kulit – orbital )
Menggunakan istilah orbit untuk letak Menggunakan istilah orbital
elektron
Menggunakan satu bilangan untuk Menggunakan tiga bilangan untuk
menyatakan suatu orbit yaitu bilangan menyatakan suatu orbital yaitu bilangan
kuantum n kuantum utama (n), bilangan kuantum
azimut (l) dan bilangan kuantum magnetik
(m)

Kedudukan orbital dalam suatu atom ditentukan oleh 3 bilangan kuantum yaitu bilangan kuantum
utama (n), bilangan kuantum azimut (l) dan bilangan kuantum magnetik (m)

Kedudukan elektron dalam suatu atom ditentukan oleh 4 bilangan kuantum yaitu bilangan
kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l) dan bilangan kuantum magnetik (m)
bilangan kuantum spin (s)

Bilangan kuantum meliputi :

1. Bilangan Kuantum Utama ( n )


Bilangan kuantum utama menyatakan tingkat energi lintasan (kulit) tempat elektron berada
atau tingkat energi utama
Kegunaan lainnya, anda dapat mengetahui besarnya energi potensial elektron. Semakin
dekat jarak orbit dengan inti atom maka kekuatan ikatan elektron dengan inti atom
semakin besar, sehingga energi potensial elektron tersebut semakin besar

Lambang Kulit K L M N dst


Nilai ( n ) 1 2 3 4 dst

Harga bilangan kuantum utama : bilangan bulat positif sesuai nomor kulit n : 1, 2, 3, 4 - -
2. Bilangan kuantum azimut ( l )
Bilangan kuantum azimut menentukan sub kulit (sub lintasan) dan juga menyatakan
bentuk orbital

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 13


Garis spektrum pada
Tanda Subkulit Nilai l spektroskopi

s (sharp) 0 Terang
p (prinsipal) 1 Terang kedua
d (diffuse) 2 Kabur
f (fundamental) 3 Pembentukan warna

Bentuk orbital
z

Orbital p
( balon terpilin )

Diagram berdasarkan urutan tingkat energi dari yang paling rendah (secara teoritis
dianggap pada tingkat dasar subkulit g, h, dst. belum terisi elektron ) sebagai
berikut :
K = 1 1s

L = 2 2s 2p

M = 3 3s 3p 3d

N = 4 4s 4p 4d 4f

O = 5 5s 5p 5d 5f

P = 6 6s 6p 6d

Q = 7 7s 7p

Nilai l = 0 sampai dengan (n-1)

Nilai l yang diijinkan


Kulit Nilai n Sub kulit
(---- s/d n – 1 )
K 1 1s 0

L 2 2s, 2p 0, 1

M 3 3s, 3p, 3d 0, 1, 2

N 4 4s, 4p, 4d, 4f 0, 1, 2, 3

Subkulit- subkulit yang diijinkan pada kulit K sampai dengan N

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 14


3. Bilangan kuantum magnetik ( m )
Bilangan kuantum magnetik menentukan orientasi orbital dan kedudukan elektron
(menyatakan orbital khusus mana yang ditempati elektron pada suatu sub kulit)

Nilai m = - l, ...... 0, ........ + l

s p d f
Diagram orbital :

Nilai m : 0 -1 0 +1 -2 -1 0 +1 +2 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3

z z

y y

x x

Orbital px Orbital py
z z
x x

y y

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 15

dxz dyz
z z
x x

y y

dz2 dx2-y2

Bilangan
Tanda Bilangan Kuantum Gambaran Jumlah
Kuantum
Orbital Magnetik Orbital Orbital
Azimut
0 s 0 1
1 p -1, 0, +1 3
2 d -2, -1, 0, +1, +2 5
3 f -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3 7

Latihan 4 (tugas mandiri/PR)


Kerjakan Uji Kepahaman Anda ( disebalik halaman kertas ini )
a. Buku paket halaman 24 nomor 24 sampai dengan 29
b. Buku paket halaman 31 nomor 32 sampai dengan 33

4. Bilangan kuantum spin ( s)

Bilangan kuantum spin menentukan orientasi (arah putaran ) elektron


Elektron sambil beredar mengelilingi inti juga berputar pada sumbunya yang disebut rotasi
dengan arah searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam sehingga elektron
tidak jatuh ke inti. Perbedaan arah putaran dinyatakan dengan bilangan kuantum spin (s)

Nilai s= ↑ : ( +1/2 ) ↓ : ( -1/2 )

s = + 1/2 s = - 1/2 s = + 1/2 s = - 1/2

Kuli n l M Sub Gambaran Jumla Jumlah


t kulit Orbital h elektron
Orbital Maksimum
Subkuli Kulit
t
K 1 0 0 s
L 2 0 0 s
1 -1; 0; +1 p
Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 16
M 3 0 0 s
1 -1; 0; +1 p
2 -2; -1;0; +1;+2 d
N 4 0 0 s
1 -1; 0; +1 p
2 -2; -1;0; +1;+2 d
3 -3;-2; -1;0; +1;+2;+3 f

a. g Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron : suatu gambaran penyebaran elektron dalam suatu atom
1. Aturan Aufbau
Pengisian elektron dimulai dari sub kulit dengan tingkat energi yang rendah ke sub kulit atom
dengan tingkat energi yang lebih tinggi
Berikut urutan pengisian elektron berdasarkan kenaikan tingkat energi :

K=11s

L=22s2p

M=33s3p3d

N=44s4p4d4f

O=55s5p5d5f

P=66s6p6d

s (1x) s p (2x)
Q=77s7p s d p (2x) s f d p (2x)
s s p s p s d p s d p s f d p s f d p

Berilah s mulai nomor 1, p mulai nomor 2, d mulai nomor 3 dan f mulai nomor 4 sehingga :

1s2 / 2 s2 2p6 / 3 s2 3 p6 / 4 s2 3d10 4 p6 / 5s2 4d10 5p6 / 6s2 4f 14 5d10 6p6 /7 s2 5f14 6d 10 7p6
2 He 10 Ne 18 Ar 36 Kr 54 Xe 86 Rn

Untuk memudahkan penyusunan konfigurasi gas mulia, perhatikan skema berikut dan cara
mengingatnya :

1s2
2 He 2s2 2p6
10 Ne 3s2 3 p6
18 Ar 4s2 3d10 4 p6
36 Kr 5s2 4d10 5p6
54 Xe 6s2 4f 14
5d10 6p6

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 17


86 Rn 7s2 5f14 6d 10
7p6

Konfigurasi elektron pada sub kulit d cenderung penuh (10 e ) atau ½ penuh ( 5 e ) supaya
stabil

24 Cr : ( 18Ar ) 4 s2 3 d4 : ( 18Ar ) 4 s1 3 d5

29 Cu : ( 18Ar ) 4 s2 3 d9 : ( 18Ar ) 4 s1 3 d10

2. Aturan Hund
Pengisian elektron dalam suatu orbital 1 elektron mengisi masing-masing orbital dengan
arah ke atas baru setelah semua orbital terisi 1 elektron, maka berikutnya elektron mengisi
orbital dengan arah yang berlawanan contoh : 3p5 ↑↓ ↑↓ ↑

3. Larangan Pauli
Dalam suatu atom tidak mungkin dalam satu orbital ada 2 elektron dengan keempat
bilangan kuantum yang sama
Jika 2 elektron berada dalam satu orbital yang sama, maka mempunyai bilangan kuantum
n, l, m yang sama tetapi bilangan kuantum s berbeda yaitu +1/2 dan -1/2

SISTEM PERIODIK UNSUR


Penjelasan Sistem Periodik Unsur Bentuk Panjang
Disusun oleh Moseley dengan dasar kenaikan nomor atom
Golongan : menunjukkan elektron valensi, unsur dalam satu golongan mempunyai sifat
kimia sama
Periode : menunjukkan jumlah kulit (lintasan), unsur dalam satu periode mempunyai
jumlah lintasan (kulit) yang sama

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 18


1. Jumlah elektron maksimum dalam tiap kulit

Kulit K L M N O P Q
(n) 1 2 3 4 5 7 8

Jml elektron
max : 2n2 2 8 18 32 - - -

2. Menentukan Golongan dan periode

No Sub kulit Elektron valensi Golongan


terakhir
1 x X XA
ns
2 x x + s (X + 2) A
np
3 x x + s
nd
3 - 7 IIIB – VIIB

8,9,10 VIIIB

11 IB

12 IIB

4 x 3 IIIB
nf

3. Menentukan blok dan nama golongan

No Golongan Blok Nama

1 IA S Alkali

2 IIA S Alkali tanah

3 IIIA P Boron

4 IVA P Karbon

5 VA P Nitrogen

6 VIA P Kalkhogen

7 VIIA P Halogen

8 VIIIA P Gas Mulia

No Golongan Blok Nama

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 19


1 IB - VIIIB D Transisi

No Gol transisi dalam Blok Nama

1 III B f-periode 6 Lantanida

2 III B f-periode 7 Aktinida

Kerjakan soal latihan 1.2 hal 47 nomor 1 sampai dengan 8 disebalik halaman ini!

Kerjakan soal berikut dengan benar


1. Tentukan jumlah proton, netron dan elektron

39
19 K : p = n = e =

52
24 Cr3+ : p = n = e =

80
35 Br- : p = n = e =

12 14 16 23 19 39 21 14
2. 6 C 7 N 8 O 11 Na+ 9 F- 19 K 10 Ne 6 C

Tentukan pasangan yang merupakan :

a. isotop :

b. isobar :

c. isoton :

d. isoelektron :

e. isodiapher :

3. Tentukan konfigurasi elektron gas mulia/golongan-periode dari atom dengan nomor


atom :
a. 38 : gol : per :

b. 53 : gol : per :

c. 29 : gol : per :

d. 57 : gol : per :

e. 93 : gol : per :

4. Tentukan konfigurasi elektron sesuai sub kulit dan kulit dari ion suatu unsur dengan
nomor atom :

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 20


a. 55A+ :

b. 82B2+ :

c. 42C3+ :

d. 53D- :

5. Tentukan nomor atom dari unsur yang terletak dalam :

a. II A – 5 :

b. IA – 4 :

c. VII A – 6 :

d. V B – 4 :

e. I B – 5 :

f. III B – 4 :

g. III B – 6 :

6. Tentukan keempat bilangan kuantum untuk elektron terakhir dari suatu unsur dengan
nomor atom :

a. 56 :
n = l= m= s =

b. 35 :
n = l= m= s =

c. 27 :
n = l= m= s =
Tentukan keempat bilangan kuantum untuk elektron terluar dari suatu unsur dengan
nomor atom :
d. 35 :
n = l= m= s =

e. 91 :
n = l= m= s =

7. Tentukan nomor atom dari unsur dengan bilangan kuantum untuk elektron terakhir

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 21


a. n = 4 l= 2 m = -1 s = -1/2

b. n = 5 l= 1 m= 0 s = +1/2

c. n = 6 l= 0 m= 0 s = -1/2

d. n = 3 l= 2 m = +2 s = -1/2

e. n = 4 l= 3 m = -2 s = +1/2

1s2 / 2 s2 2p6 / 3 s2 3 p6 /4 s2 3d10 4 p6 / 5s2 4d10 5p6 / 6s2 4f 14 5d10 6p6 / 7 s2 5f14 6d 10 7p6
2 He 10 Ne 18 Ar 36 Kr 54 Xe 86 Rn
NOMOR
1( K ) 2(L) 3(M) 4(N) 5(O) 6(P) 7(Q)
KULIT
Jml e max 2 8 18

Menentukan bilangan oksidasi maksimum suatu unsur


Untuk unsur blok d (golongan B) bilangan oksidasi maksimum adalah total semua elektron pada sub
kulit s terakhir ditambah elektron tunggal pada sub kulit d yang tidak berpasangan ( s d tunggal)
8. Suatu unsur Ag mempunyai nomor massa 108 dan netron 61 ( Ag )
Tentukan :
a. Proton : elektron :

b. Konfigurasi elektron sesuai sub. kulit pada keadaan dasar :


Golongan : periode : blok :

c. Konfigurasi elektron sesuai kulit pada keadaan dasar :

+
d. Konfigurasi elektron ion Ag :

+
f. Konfigurasi elektron sesuai kulit ion Ag :

g. Jumlah kulit yang terisi elektron pada keadaan dasar :

h. Jumlah sub. kulit yg terisi elektron pada keadaan dasar :

i. Jumlah elektron tunggal pada keadaan dasar :

j. Jumlah elektron valensi pada keadaan dasar :

Kulit valensi :

k. Jumlah orbital yang terisi pasangan elektron pada keadaan dasar :

l. Jumlah orbital yang terisi elektron pada keadaan dasar :

m. Keempat bilangan kuantum elektron terakhir pada keadaan dasar ( ) :


n = l = m = s =

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 22


n Keempat bilangan kuantum untuk elektron terluar pada keadaan dasar ( ) :
n = l = m = s =

+
o. Keempat bilangan kuantum untuk elektron terakhir ion Ag ( ) :
n = l = m = s =

p. Bilangan oksidasi maksimum :

i. Suatu atom mempunyai 4 lintasan dan elektron valensi 7 dan terakhir pada sub kulit p. Tentukan
nomor atom unsur tersebut

ii. Suatu atom mempunyai 5 lintasan dan elektron valensi 4 terakhir pada sub kulit d . Tentukan nomor
atom dari unsur tersebut

iii. Suatu atom mempunyai bilangan kuantum n = 4 l=2 m=0 s = -1/2. Tentukan nomor atom
unsur tersebut

iv. Suatu atom mempunyai bilangan kuantum n = 5 l=1 m=1 s = +1/2. Tentukan nomor atom
unsur tersebut

v. Unsur X- mempunyai konfigurasi 2 8 18 8 dan netron = 20. Tentukan nomor atom dan nomor massa
unsur tersebut

9. Suatu unsur Fe mempunyai nomor massa 56 dan nomor atom 26 ( Fe)


Tentukan :
a. Proton : elektron : netron :

b. Konfigurasi elektron sesuai sub. kulit pada keadaan dasar :


Golongan : periode : blok :

c. Konfigurasi elektron sesuai kulit pada keadaan dasar :

3+
d. Konfigurasi elektron sesuai sub kulit ion Fe :

3+
f. Konfigurasi elektron sesuai kulit ion Fe :

g. Jumlah kulit yang terisi elektron pada keadaan dasar :

h. Jumlah sub. kulit yg terisi elektron pada keadaan dasar :

i. Jumlah elektron tunggal pada keadaan dasar :

j. Jumlah elektron valensi pada keadaan dasar :

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 23


Kulit valensi :

k. Jumlah orbital yang terisi pasangan elektron pada keadaan dasar :

l. Jumlah orbital yang terisi elektron pada keadaan dasar :

m. Keempat bilangan kuantum elektron terakhir pada keadaan dasar ( ) :


n = l= m = s =

n Keempat bilangan kuantum untuk elektron terluar pada keadaan dasar ( ) :


n = l= m = s =

3+
o. Keempat bilangan kuantum untuk elektron terakhir ion Fe ( ) :
n = l= m = s =

p. Bilangan oksidasi maksimum :

i. Suatu atom mempunyai 5 lintasan dan elektron valensi 6, terakhir pada sub kulit p. Tentukan
nomor atom unsur tersebut

ii. Suatu atom mempunyai 4 lintasan dan elektron valensi 7 terakhir pada sub kulit d. Tentukan nomor
atom dari unsur tersebut

iii. Suatu atom mempunyai bilangan kuantum n = 5 l = 1 m = -1 s = -1/2.Tentukan nomor


atom unsur tersebut

iv. Suatu atom mempunyai bilangan kuantum n = 4 l=2 m=0 s = +1/2. Tentukan nomor
atom unsur tersebut

v. Unsur X2+ mempunyai konfigurasi 2 8 8 dan netron = 20. Tentukan nomor atom dan nomor
massa unsur tersebut

10. a. Suatu unsur A bervalensi dua sebanyak 16,8 gram, dilarutkan kedalam HCl berlebih dan diperoleh
6,72 liter gas hidrogen (STP). Jika logam ini memiliki 30 neutron, maka letaknya dalam sistem
periodik….

b. Sebanyak 5,2 gram suatu gram trivalen direaksikan dengan larutan HCl dan menghasilkan 3,36
liter gas hidrogen (STP). Jika atom logam tersebut mengandung 28 neutron, maka bilangan
kuantum elektron terakhir atom logam itu adalah...

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 24


Tugas Mandiri ( PR )
Kerjakan buku paket latihan 1.1 halaman 39-40 nomor 1 sampai dengan 22
(di kertas folio)
Dikumpulkan pada tanggal : Senin, 10 Agustus 2009 (nilai tugas)
Soal ditulis ( soal – jawab )

Pilih satu jawaban yang paling benar


1. Perhatikan sketsa gambar berikut

A B C

Diantara gambar konfigurasi elektron unsur diatas, yang merupakan unsur golongan
halogen adalah ....
a. A
b. B
c. C
d. A dan B
e. B dan C

2. Unsur X dengan nomor atom 24 dalam sisitem periodik terletak pada....


a. Golongan IIA, periode 4
b. Golongan VIIA, periode 3
c. Golongan VIIB, periode 4
d. Golongan VIB, periode 4
e. Golongan VIIIB, periode 5

3. Unsur X dengan massa 59, dalam intinya terdapat 31 neutron. Dalam sistem periodik,
unsur tersebut terletak pada...
a. golongan VIIIA, periode 4 d. golongan VB, periode 4
b. golongan VIIIB, periode 4 e. golongan IVA, periode 6
c. golongan VIB, periode 4

4. Ion M2+ mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10. Dalam sistem periodik
unsur M terletak pada….
a. Periode 4, golongan VIIIB d. Periode 4, golongan IIA
b. Periode 4, golongan VIIIA e. Periode 3, golongan IIB
c. Periode 4, golongan IIB

5. Suatu unsur mempunyai konfigurasi elektron : [54Xe] 4f3 6s2. Unsur tersebut dalam sistem
periodik termasuk dalam….
a. Blok s d. Blok f
b. Blok p e. Blok g
c. Blok d

6. Perhatikan tabel lambang unsur dan nomor atomnya berikut.

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 25


Unsur I II III IV V

Nomor Atom 17 18 24 40 56

Pasangan unsur yang terdapat dalam blok d pada sistem periodik unsur adalah...
a. I dan II d. III dan V
b. II dan IV e. IV dan V
c. III dan IV

7. Di antara unsur-unsur berikut : 11P, Q,


19 R,
21 S,
29 T, pasangan unsur yang termasuk ke
35
dalam unsur transisi adalah....
a. P adan Q d. S dan T
b. Q dan R e. P dan T
c. R dan S

8. Suatu unsur memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d54s1. Unsur tersebut
dalam sistem periodik terletak pada….
a. Golongan IA, periode 4 d. Golongan VIA, periode 3
b. Golongan IB, periode 4 e. Golongan VIB, periode 4
c. Golongan VB, periode 5

9. Pasangan unsur-unsur di bawah ini yang memiliki elektron valensi yang sama yaitu....
a. 3Li dan 13Al d. 5B dan 21Sc
b. 11Na dan 19K e. 7N dan 17Cl
c. 12Mg dan 30Zn

10. Unsur A, B, C, D, dan E mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut.


A : 1s2 2s2 2p6 3s2
B : 1s2 2s2 2p6 3s1
C : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
D : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2
E : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4p6 4s2
Pasangan yang merupakan unsur-unsur dari satu golongan yang sama adalah…
a. A dan B d. A dan E
b. A dan C e. C dan E
c. A dan D

11. Jika atom X yang bernomor atom 19 dituliskan konfigurasinya, maka atom itu memiliki
ciri-ciri….
a. Elektron valensinya adalah 9, valensinya 1
b. Elektron valensinya adalah 1, valensinya 1
c. Elektron valensinya adalah 7, valensinya 1
d. Elektron valensinya adalah 2, valensinya 2
e. Elektron valensinya adalah 7, valensinya 2

12. Konfigurasi elektron ion L3+ adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3. Dalam sisitem periodik, atom
unsur L terletak pada…
a. Periode 3, golongan VIA d. Periode 4, golongan VIA
b. Periode 3, golongan VIIA e. Periode 4, golongan VIB
c. Periode 4, golongan IVA

13. Konfigurasi elektron X3- : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6. Dalam sistem periodik unsur X
terletak pada…
a. Periode 4, golongan IIIA d. Periode 5, golongan IVA
b. Periode 4, golongan VA e. Periode 5, golongan VA
c. Periode 4, golongan VIIIA

14. Atom unsur yang elektron terakhirnya memiliki bilangan kuantum n = 3, l = 2, m = 0,


dan s = -½. Dalam sistem periodik terletak pada....
Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 26
a. Periode 3, golongan IIIB d. Periode 4, golongan VIB
b. Periode 3, golongan IVB e. Periode 4, golongan VIIIB
c. Periode 4, golongan VB
Ebtanas 1991
15. Suatu unsur A bervalensi dua sebanyak 16,8 gram, dilarutkan kedalam HCl berlebih dan
diperoleh 6,72 liter gas hidrogen (STP). Jika logam ini memiliki 30 neutron, maka
letaknya dalam sistem periodik….
a. Golongan IIA, periode 2
b. Golongan IIA, periode 3
c. Golongan IIB, periode 4
d. Golongan VIIIB, periode 4
e. Golongan VIIIA, periode 4

Kimia Kelas XI IPA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 27


IKATAN KIMIA
1. Tabel ikatan kimia antar unsur dalam senyawa

Serah-terima elektron Ikatan Ion BaCl2, NaBr dll


( Logam – non logam )

Ikatan Kimia

Pemakaian bersama Ikatan Kovalen H2O, PCl5, NH3


pasangan elektron dll
(Non logam-Non logam)

2, Tabel urutan menentukan polar non polar pada molekul

Molekul unsur
Type A x
Non Polar

Tidak ada atom pusat

Type A - B Polar

Prinsip menyelidiki
polar/non polar

Tidak ada PEB Non Polar

Ada VIIIA
Ada atom pusat

Ada PEB Polar

Gugus pengeliling golongan VIA


( Ev−X ) ( Ev−2 X )
PEB = E = 2 PEB = E = 2

Dengan menggunakan skema diatas, selidiki molekul berikut termasuk polar atau non polar
(kerjakan disebalik halaman kertas ini)
a. CH4, NH3, CO, H2, CO2, IF3, XeF4, H2O
b. Soal Uji Kepahaman Anda halaman 57 nomor 53

Modul Kimia Kelas XI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 28


Sedangkan jika diketahui data elektronegatifitas, digunakan konsep selisih elektronegatifitas
untuk menetukan ikatan kovalen dan ikatan ion

1. Jika dua atom yang berikatan memiliki perbedaan keelektronegatifan kurang dari 1,67 maka
ikatannya adalah kovalen
2. Jika dua atom yang berikatan memiliki perbedaan keelektronegatifan lebih dari 1,67 maka
ikatannya adalah ion

Perbedaan senyawa ion dan senyawa kovalen

N0 Sifat-sifat Senyawa Ion Senyawa Kovalen


3.
1 Titik didih Sangat tinggi Relatif rendah Geometri
Bentuk
2 Volatilitas Sulit menguap Lebih mudah menguap Molekul

3 Daya hantar listrik Padat : isolator Padat : isolator

Cair : konduktor Cair : isolator

Larutan : konduktor Larutan : ada yang konduktor

4 Kelarutan dalam air Umumnya larut Umumnya tidak larut

Kelarutan dalam CCl4 Tidak larut Larut

Teori Domain Elektron

Geometri dapat diramalkan dari teori domain elektron.


Domain elektron adalah kedudukan elektron atau daerah kedudukan elektron.
Jumlah domain elektron ditentukan dengan aturan berikut :
1. Setiap satu ikatan ( ikatan tunggal, rangkap 2, rangkap 3, koordinasi) merupakan satu
domain.
2. Setiap satu pasang elektron bebas merupakan satu domain

Tentukan jumlah domain elektron atom pusat dalam molekul berikut


a. PCl3 b, CH4 c. XeF2

Dasar teori domain elektron adalah sebagai berikut

Modul Kimia Kelas XI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 29


1. Antar domain akan menyusun diri, sehingga menghasilkan tolakan minimum
2. Domain elektron bebas mempunyai gaya tolak lebih kuat, sehingga akan mengambil posisi
yang lebih terbuka.
3. Geometri domain ditentukan oleh seluruh domain (elektron bebas dan elektron ikatan)
4. Geometri molekul hanya ditentukan domain elektron ikatan

Domain
PEB = 0 1 PEB 2 PEB 3 PEB
elektron

Linier

Trigonal planar Bengkok

Tetrahedral Trigonal piramid Bengkok

Trigonal bipiramid Seesaw Bentuk-T Linnier

oktahedral Segi empat Segi empat


piramid planar

Tabel bentuk Molekul

Modul Kimia Kelas XI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 30


PE Total PEI PEB Bentuk Molekul Contoh Polar/Non Polar
2 2 0 Linier BeCl2 Non polar

3 3 0 Trigonal planar/ ∆ sama sisi BF3 Non polar

3 2 1 Sudut V SO2 Polar

4 4 0 Tetrahedral CH4 Non polar

4 3 1 Trigonal Piramid NH3 Polar

4 2 2 Sudut V H2O Polar

5 5 0 Trigonal Bipiramid PCl5 Non polar

5 4 1 Tetrahedral Terdistorsi TeCL4 Polar

5 3 2 Huruf T IF3 Polar

5 2 3 Linier XeF2 Non polar

6 6 0 Oktahedral SF6 Non polar

6 5 1 Tetragonal Piramid IF5 Polar

6 4 2 Segiempat Datar/ XeF4 Non polar


Bujur sangkar

Gol−PEI
PEB = 2

Kerjakan soal Uji Kepahaman Anda halaman 52 nomor 50


Uji Kepahaman Anda halaman 53 nomor 51

Notasi Tipe Molekul


Seluruh domain dalam suatu pusat dari suatu molekul dinatakan dengan notasi :

AXaEb

E pada senyawa binner berikatan tunggal E pada senyawa binner berikatan rangkap atau gugus
pengeliling merupakan unsur VIA ( O atau S )

( Ev−X ) ( Ev−2 X )
E = 2 E = 2
Keterangan :
A = atom pusat
X = jumlah domain elektron ikatan atau jumlah atom yang terikat pada atom pusat
E = jumlah domain elektron bebas
Ev = jumlah elektron valensi dari atom pusat
Modul Kimia Kelas XI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 31
Tentukan tipe molekul senyawa berikut (kerjakan disebalik halaman ini)
a. H2O, BF3, SF4, IF3, XeF4, CH4, NCl3
b. SO3, XeO4, POCl3, SO2, XeO3, XeOF4, SOCl2

5. Hibridisasi (pembastaran)

hibridisasi Bentuk orbital hibrida Gambar

sp linier

sp2 Segitiga sama sisi

sp3 Tetrahedron

Trigonal piramid

sp3d Trigonal bipiramid

sp3d2 oktahedron

Tentukan tipe hibridisasi dalam molekul berikut (kerjakan disebalik halaman ini)
a. CH4, NH3, H2O, XeF4
b. ClF3, SF4, IF5, BF3

5. Ikatan antar molekul


Jika pada saat antar atom berikatan membentuk molekul, berikutnya antar molekul yang
terbentuk bergabung dengan gaya ikatan tertentu yang meliputi :
a. Gaya dispersi (non dipol-non dipol/dispersi London)
b. Gaya dipol-non dipol Ikatan Van Der waals
c. Gaya dipol-dipol (dipol permanen )

d. Ikatan hidrogen

Modul Kimia Kelas XI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 32


Jika gaya tarik antar molekul semakin kuat maka titik lebur menjadi lebih tinggi dan semakin
tinggi pula titik didih molekul tersebut.

Ikatan Van Der Waals


Gaya Van Der Waals adalah gaya yang sangat lemah antar molekul secara kolektif, meliputi :

a. Gaya dispersi/dispersi london ( molekul non polar – non polar )


Gaya dispersi adalah gaya tarik antar molekul karena adanya polarisasi sesaat
Polarisasi terjadi karena elektron dalam molekul selalu bergerak dari daerah satu ke daerah
yang lain
Polarisasi pada suatu molekul mengimbas molekul disekitarnya sehingga menghasilkan gaya
tarik-menarik

Contoh : ikatan antar molekul non polar seperti N2, H2, He, O2, Br2 dan I2 dapat terjadi karena
elektron pada molekul non polar tersebut dapat berpindah tempat sehingga dapat memiliki
dipol sesaat, mengakibatkan terjadi gaya van der waals berupa gaya tarik antar dipol sesaat
yang disebut dispersi London. Karena adanya gaya london maka gas nitrogen, hidrogen dan
oksigen jika didinginkan dalam tabung bertekanan besar berwujud cair

δ−
1. Elektron dalam molekul
selalu pindah dari daerah
satu ke daerah lain
sehingga terjadi polarisasi
sesaat.
2. Molekul yang telah terpolar
asasi menginduksi
(mengimbas) molekul non
3 polar disekitarnya (ujung +
menarik elektron non
dipol)
3. Terbentuk molekul-molekul
yang terpolarisasi sesaat
sehingga terjadi gaya

Polarisabilitas
Polarisabilitas adalah kemampuan suatu molekul untuk dapat mengalami polarisasi sesaat
Semakin besar polarisabilitas semakin besar pula gaya dispersinya
Pada molekul yang Mr atau polarisabilitasnya hampir sama, molukul yang bentuknya
memanjang mempunyai polarisabilitas lebih besar dibanding molekul yang bentuknya bulat
karena ruang untuk terjadinya gaya dispersi pada molekul bentuk panjang lebih luas.

Molekul bentuk
bulat

Contoh pentana, lebih polar dari pada neo pentana sehingga titik didih pentana lebih tinggi
karena pada pentana ruang untuk terjadinya gaya tarik menarik lebih banyak.

b. Gaya dipole - non dipole ( pada senya polar – non polar )


Modul Kimia Kelas XI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 33
Gaya antara molekul polar dengan molekul non polar akan menghasilkan gaya dipole-dipole
terimbas. Molekul polar akan mengimbas molekul non polar disekitarnya sehingga mengalami
polarisasi, mengakibatkan dipole yang berlawanan muatannya saling tarik-menarik.

δ−
Interaksi antara molekul dipol dan non dipol terjadi secara induksi.
Contoh : Oksigen (molekul non dipol) dapat larut dalam air (molekul dipol) hal ini
disebabkan karena ujung molekul air (dipol) menginduksi oksigen (non dipol)
membentuk dipol sesaat

b. Gaya dipole – dipole


Pada senyawa molekul polar mempunyai dipole permanen
Masing-masing molekul akan menyusun diri sedemikian hingga pole-pole (kutub-kutub)
yang berlawanan saling berdekatan, mengakibatkan terjadinya gaya tarik-menarik.
Contoh : ikatan antar molekul HCl, antar molekul

δδ −

b. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah ikatan antar molekul yang sangat polar dimana terjadi ikatan antara
atom hidrogen dengan pasangan elektron bebas dari unsur yang sangat elektronegatif
N, O dan F membentuk senyawa NH3, H2O dan HF
Senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen adalah : R-COOH, R-OH, H2O, HF dan NH3
Ikatan hidrogen antar molekul H2O dapat digambarkan sebagai berikut :

H H H
| | |
H––– O – – – H ––– O – – – H ––– O – – –

– – H ––– O – – –H ––– O– – –

H H

Modul Kimia Kelas XI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 34


6. Urutan menentukan titik didih
Paling polar
Selisih (-) paling besar

I II III
Ikatan hidrogen H2O, HF, NH3, Mr terbesar Polarisabilitas terbesar Ada gugus karbonil
R-OH

Rantai c terpanjang

Diantara kelompok senyawa dibawah ini, tentukan molekul dengan titik didih tertinggi
dalam kelompok tersebut, serta berikan penjelasannya
a. HCl, HBr, HF ,HI
b. Isomer dari pentana
c. etanol dengan dimetil eter
d. Br2 dengan ICl
e. CO2 dengan SO2
f. amonia dan metana
g. H2S, BF3 dan H2O

1. Berikut ini data fisik dari 2 buah zat tak dikenal :

Senyawa Daya Hantar Listrik Titik Didih Titik Leleh


dalam Larutan

X - 80o C 50o C

Y + >500o C >400o C

Modul Kimia Kelas XI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 35


Dari data tersebut, jenis ikatan yang terdapat dalam senyawa X dan Y berturut-turut adalah .....
a. kovalen dan hidrogen
b. kovalen non polar dan ion
c. ion dan kovalen polar
d. hidrogen dan kovalen non polar
e. ion dan kovalen koordinat

2. Perhatikan gambar konfigurasi kulit dari beberapa unsur berikut

A B C D E
Pasangan yang menghasilkan ikatan ion dengan rumus senyawa yang benar adalah
a. ED2
b. BC
c. E2D
d. C2D
e. AD4

3. Perhatikan data berikut :

Senyawa Mr Beda Titik Didih (oC)


keelektronegatifan
HF 20 2,0 +19
HCl 36,5 0,8 -85
HBr 81 0,7 -66
HI 128 0,4 -35

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa....


a. Semakin besar Mrr titik didih semakin besar
b. Semakin kecil Mr, titik didih semakin besar
c. Titik didih HI terkecil karena HI membentuk ikatan hidrogen
d. Titik didih HF terbesar karena HF membentuk ikatan hidrogen
e. Semakin kecil beda keelektronegatifan, titik didih semakin besar Ebtanas 1991

4. Unsur X terdapat dalam golongan IVA dan unsur Y mempunyai nomor atom 17. Senyawa yang
dapat terbentuk dari kedua unsur tersebut adalah XY4. Perhatikan pernyataan berikut :
1. molekul XY4 bersifat non polar
2. X dan Y berikatan kovalen polar
3. antar molekul XY4 terjadi ikatan Van der Waals
4. ada 4 pasang elektron terikat dan 4 pasang elektron bebas
Pernyataan yang paling tepat adalah....
a. 1, 2, dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4 saja
e. 1, 2, 3, dan 4

5. Tekanan uap jenuh dari beberapa zat diperoleh sebagai berikut :

Zat Tekanan Uap Jenuh (cmHg)

Modul Kimia Kelas XI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 36


A 31,5
B 35,4
C 36,1
D 40,1
E 38,8

Berdasarkan data di atas, zat yang mempunyai ikatan hidrogen adalah ....
a. Zat A
b. Zat B
c. Zat C
d. Zat D
e. Zat E

6. Nomor atom unsur P, Q, R, S adalah 6, 17, 11, 19. Pasangan unsur-unsur paling mudah
membentuk ikatan ion adalah…
a. P dan Q d. S dan R
b. R dan Q e. P dan S
c. Q dan S

7. Pasangan senyawa di bawah ini yang merupakan senyawa ion adalah…


a. KCl dan MgBr2 d. H2O dan KBr
b. CCl4 dan NH3 e. KCl dan HCl
c. SO2 dan HCl

8. Unsur X mempunyai nomor atom = 12. Unsur Y mempunyai nomor atom = 17. Senyawa yang
terbentuk dari kedua unsur ini mempunyai rumus…
a. XY d. X2Y3
b. X2Y e. XY3
c. XY2

9. Suatu senyawa mempunyai rumus molekul XY. Jika konfigurasi elektron atom X : 1s 2 2s2 2p6 3s2
dan konfigurasi elektrogen atom Y : 1s2 2s2 2p4, maka XY mempunyai ikatan ....
a. Kovalen polar d. Elektrovalen
b. Kovalen nonpolar e. Logam
c. Kovalen koordinasi

10. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s2 2p6 3s2 dapat bereaksi dengan unsur Y, yang
terletak pada golongan oksigen, membentuk senyawa...
a. XY d. X3Y
b. X2Y e. XY2
c. X2Y3

11. Unsur X mempunyai konfigurasi elektron 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p1. Senyawa kloridanya mempunyai
rumus…
a. XCl d. XCl4
b. XCl2 e. XCl5
c. XCl3

12. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen adalah ….


a. 17X dan 11Y d. 20M dan 16T
b. 12P dan 17Q e. 19A dan 35B
c. 6R dan 17Q

13. Di antara senyawa berikut yang paling polar adalah ....


a. HF d. HBr
b. HCl e. HI
c. F2

14. Kelompok senyawa berikut yang ketiganya berikatan ion adalah...


a. HCl, NaCl, MgCl2 d. CH4, H2O, KCl
b. NaCl, MgCl2, KCl e. HBr, KBr, CH4
c. HCl, H2O, CH4

Modul Kimia Kelas XI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 37


15. Empat unsur A, B, C, dan D masing-masing mempunyai nomor atom 6, 8, 17, dan 19. Pasangan
yang paling ionik adalah…
a. A dan D d. B dan C
b. A dan B e. B dan D
c. C dan D

16. Suatu unsur X mempunyai konfigurasi elektron 1s 2 2s2 2p6 3s2. Senyawa yang dapat dibentuk
oleh atom ini adalah …
a. HX2 d. X2(PO4)3
b. XCl2 e. X2SO4
c. CaX

17. Unsur X yang termasuk golongan oksigen tidak dapat membentuk senyawa atau ion…..
a. X2- d. XH3
b. H2X e. ZnX
c. XO42-

18. Unsur X mempunyai nomor atom 20. Senyawa garamnya bila dipanaskan akan menghasilkan
gas yang dapat mengeruhkan air barit. Rumus senyawa tersebut adalah….
a. X2SO4 d. XCO3
b. XSO4 e. XCl2
c. X2CO3

19. Suatu senyawa ion mempunyai formula XCl, maka formula oksida X adalah…
a. XO d. XO3
b. X2O e. X2O3
c. XO2

20. Suatu logam dengan lambang M dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida M 2O3.
Logam tersebut mempunyai nomor atom ....
a. 1 (IA) d. 15 (VA)
b. 10 (IIB) e. 17 (VIIA)
c. 13 (IIIA)

21. Jika unsur A membentuk senyawa stabil A(NO 3)2, maka konfigurasi elektron unsur tersebut
adalah....
a. 1s2 2s2 2p6 3s2 d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 e. 1s2 2s2 2p2
c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

22. Sebuah atom netral X mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut.


1s2 2s2 2p6 3s2
Jika unsur tersebut membentuk hidrida, maka kemungkinan senyawa yang terbentuk adalah….
a. ionik dengan rumus XH2 d. kovalen dengan rumus XH
b. ionik dengan rumus XH e. kovalen dengan rumus XH3
c. kovalen dengan rumus XH2

23. Unsur P (nomor atom 15) bersenyawa dengan unsur Cl (nomor atom 17) membentuk PCl 3.
Banyaknya pasangan elektron bebas pada atom pusat dalam senyawa PCl 3 adalah...
a. 0 d. 3
b. 1 e. 4
c. 2

24. Diketahui nomor atom H = 1, C = 6, N = 7, O = 8, P = 15, dan Cl = 17. Senyawa berikut


mengikuti aturan oktet, kecuali....
a. CHCl3 d. CH4
b. NH3 e. PCl5
c. H2O

25. Titik didih HF lebih tinggi daripada HCl. Hal ini disebabkan karena antara molekul-molekul HF
terdapat ikatan.....
a. Kovalen e. Kovalen koordinat
b. Ion
c. Hidrogen
d. Van der Waals

Modul Kimia Kelas XI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 38


Cerdas Kimia SMA Kelas XI
Cerdas Kimia SMA Kelas XI

Anda mungkin juga menyukai