3
Atom dan Radioaktivitas
B. Struktur Inti
D. Radioaktivitas
E. Teknologi Nuklir
F. Proteksi Radiasi
Para arkeologi dapat menentukan umur suatu fosil. Menurut pengetahuan
Anda, metode apa yang digunakan para ahli arkeologi untuk menentukan
umur fosil tersebut? Coba diskusikan secara berkelompok mengenai
permasalahan tersebut. Kemudian, kemukakan hasilnya pada guru Anda.
A. Perkembangan Teori Atom
Inti gagasana de Broglie adalah bukan hanya elektron yang mengitari inti, melainkan
semua partikel yang bergerak dengan kecepatan tertentu akan disertai oleh
gelombang dengan panjang gelombang yang ditentukan oleh massa dan kecepatan
partikel yang bersangkutan.
Contoh Soal
Tentukan panjang gelombang de broglie benda-benda berikut.
a. Bola dengan massa 0,5 kg bergerak dengan kecepatan 20 ms-1.
b. Orang dengan massa 50 kg yang berlari dengan kecepatan 10 ms-1
c. Elektron yang bergerak dengan energi kinetik 1 eV.
Jawab:
6,63×10−34
a. = (0,5)(20)
= 6,63 × 10−35 m
6,63×10−34
b. = = 1,326 × 10−36 m
(0,5)(10)
c. Ek = 1 eV = 1,6 x 10-19 J.
ℎ 6,63×10−34
= = = 3,9 × 10−9m
𝑝 1,687×10−25
Latihan Soal
1. Sebutkan model atom menurut pandangan Bohr dan Rutherford.
2. Apa yang dimaksud dengan keadaan dasar, keadaan eksitasi, dan elektron tereksitasi.
3. Sebutkan kelemahan atom Rutherford.
B. Struktur Inti
Unsur-unsur sejenis yang memiliki jumlah neutron berbeda, tetapi jumlah proton
sama disebut isotop.
Bersatunya proton dalam inti disebabkan adanya suatu gaya inti yang mengikat proton-
proton yang sama-sama bermuatan positif.
Pada inti atom bekerja tiga jenis gaya, yakni gaya inti, gaya Coulomb, dan gaya gravitasi.
Sebuah atom yang stabil atau netral selalu memiliki massa lebih kecil daripada jumlah
massa partikel pembentuk atom tersebut.
Atom deuterium ( 21𝐻) merupakan salah satu isotop atom hidrogen. Adapun massa
deuterium dibentuk dari massa atom hidrogen ( 11𝐻) ditambah massa neutron, yaitu
Inti deuterium disebut deutron terdiri atas hidrogen ( 11𝐻) dan neutron ( 01𝑛 ).
E = mc2
Untuk inti 𝐴𝑍𝑋 ,energi ikat pada saat E = [Zmp + (A – Z)mn – m 𝐴𝑍𝑋 ] 931,5 MeV
pembentukan adalah sebagai berikut.
Latihan Soal
1. Tentukan jumlah neutron yang terkandung dalam inti atom nitrogen 157𝑁.
2. Inti atom terdiri atas nukleon-nukleon. Mengapa nukleon yang sama-sama
bermuatan positif dapat bergabung sebagai pembentuk inti atom?
3. Tuliskan minimal dua atom yang termasuk isotop dan isobar.
C. Reaksi Inti dan Energi Nuklir
1. Reaksi Inti
Reaksi inti adalah interaksi antara partikel penembak (proyektil) yang terdiri atas partikel
elementer, seperti foton, neutrino, dan inti multinukleon dengan suatu inti target.
Orang yang kali pertama melihat reaksi inti adalah Ernest Rutherford. Pada 1919, ia
membombardir inti atom nitrogen ( 147𝑁) dengan sinar . Reaksi tersebut
menghasilkan isotop oksigen 178𝑂.
Pada reaksi inti berlaku hukum kekekalan nomor
massa dan hukum kekekalan nomor atom.
Pada 1937, James Chadwick melakukan suatu percobaan dan mendapatkan partikel
yang baru kali pertama diketahui dan disebut neutron.
Dalam percobaannya, Chadwick menembakkan partikel alfa pada keping berillium
sehingga menghasilkan neutron dan inti karbon 12.
1
seperti yang dinyatakan Einstein, yakni E = mc2.
a. Reaksi Fisi
Inti uranium yang ditembak akan menghasilkan
reaksi fisi, dan inti uranium tersebut membelah
menjadi inti barium, kripton, dan 3 buah neutron.
Proses tersebut sebagai proses fisi, yang artinya
pembelahan. Persamaan reaksi pembelahan inti
uranium tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
b. Reaksi Fusi
Inti ringan dengan nomor massa kurang dari delapan dapat bergabung membentuk
inti yang lebih berat jika memiliki energi yang cukup besar untuk menembus potensial
gaya Coulomb.
Proses ini hanya dapat terjadi pada temperatur
yang sangat tinggi dan disebut reaksi
termonuklir.
Reaksi penggabungan inti tersebut dinamakan
reaksi fusi.
Contoh reaksi fusi adalah reaksi inti yang terjadi di Matahari dan bintang.
Reaksi yang terjadi di Matahari dapat dituliskan sebagai berikut.
a. Pada tahap awal reaksi, proton bergabung dengan proton membentuk deuterium 21𝐻.
1
+ 11𝐻 21𝐻 + 01 + 0,4 MeV
1𝐻
b. Deuterium bergabung dengan proton membentuk inti tritium 32𝐻𝑒.
1
1𝐻 + 21𝐻 31𝐻 + + 5,5 MeV
c. Inti 3He2 bereaksi menghasilkan inti 4He2.
3
2𝐻𝑒 + 32𝐻𝑒 42𝐻𝑒 + 11𝐻 + 11𝐻 + + 13,0 MeV
Salah satu pendekatan untuk mengendalikan energi fusi yang dilepaskan adalah dengan
memerangkap plasma reaktif di dalam medan magnetik yang kuat.
Para ahli memutuskan bahwa unsur yang memancarkan radiasi dari dirinya sendiri
disebut unsur radioaktif. Adapun sinar atau partikel yang dipancarkan oleh unsur
radioaktif disebut sinar radioaktif.
2. Sinar-Sinar Radioaktif
Pada penelitian berikutnya pada 1899, Henry Becquerel
mengamati bahwa salah satu sinar yang dipancarkan oleh unsur
radioaktif dapat dibelokkan oleh medan magnetik yang arahnya
sama dengan arah pembelokan sinar katode.
Dari hasil pengukuran, diperoleh partikel negatif ini sama
dengan elektron yang kemudian disebut sinar beta ().
Unsur radioaktif juga dapat memancarkan partikel yang bermuatan positif. Partikel ini
dibelokkan berlawanan arah dengan arah pembelokan sinar beta di dalam medan
magnetik. Partikel ini memiliki daya tembus yang lebih kecil daripada daya tembus sinar
beta. Partikel ini mampu menembus lempengan aluminium yang memiliki ketebalan kurang
dari 0,1 mm. Partikel tersebut adalah partikel .
Unsur radioaktif alam juga memancarkan sinar yang tidak dibelokkan oleh medan
magnetik. Sinar ini tidak bermuatan listrik, memiliki frekuensi lebih besar daripada
frekuensi sinar-X, dan memiliki daya tembus yang sangat kuat. Rutherford menyebutnya
dengan nama sinar gamma ().
Inti atom yang dapat memancarkan partikel-partikel atau sinar radioaktif adalah inti
yang tidak stabil.
A
Pada proses pemancaran sinar a inti induk memancarkan sebuah partikel ( 24He)
sehingga menghasilkan inti anak dengan nomor massa yang berkurang 4 dan nomor
atom yang berkurang 2, yaitu [ 𝐴−4
𝑧−2Y].
Dengan demikian, inti anak akan menduduki tempat dua nomor di sebelah kiri inti
induk dalam sistem periodik unsur. Sebagai contoh,
2400 th
(waktu paruh)
b. Pemancaran Sinar (0-1 )
Peluruhan yang menghasilkan positron ( 01) akan diikuti oleh neutrino ( ), tetapi
pada peluruhan sinar beta ( −10) akan diikuti oleh anti neutrino (ഥ
), yakni anti artikel
neutrino.
Pada peristiwa pemancaran sinar beta, salah satu neutron dalam inti induk mengalami
transformasi menjadi proton melalui pemancaran elektron (-1) dan anti neutrino (ഥ
).
Jika suatu inti memiliki kelebihan neutron dibandingkan dengan inti yang lebih stabil,
kestabilan akan dicapai melalui perubahan neutron menjadi proton. Proses ini disebut
pemancaran negatif atau pemancaran beta.
Pada pemancaran sinar , inti induk mengalami kenaikan nomor atom. Dengan
demikian, inti anak yang terbentuk akan berada satu tempat di sebelah kanan inti
induk pada sistem periodik unsur.
Peluruhan beta terjadi pada kebanyakan inti radioaktif alami, inti radioaktif buatan,
maupun inti hasil reaksi fisi.
c. Pemancaran Sinar
Sinar gamma () merupakan foton yang memiliki energi sangat tinggi.
Sinar tidak memiliki massa maupun muatan. Oleh karena itu, unsur yang
memancarkan sinar tidak mengalami perubahan nomor atom maupun
nomor massa.
5. Deret Radioaktif
Setiap deret terdiri atas urutan produk inti anak yang semuanya dapat diturunkan dari
A
inti induk tunggal.
Pada kenyataannya, hanya terdapat empat deret radioaktif yang dapat dijelaskan dari
peluruhan beta () dan peluruhan alfa () yang mereduksi nomor massa sebuah inti
sebesar 4. Adapun keempat deret radioaktif, yaitu sebagai berikut.
a. Deret Thorium: A = 4n
b. Deret Neptunium: A = 4n + 1m Deret peluruhan thorium (A = 4n):
c. Deret Uranium: A = 4n + 2
d. Deret Aktinum: A = 4n + 3
6. Waktu Paruh dan Aktivitas Unsur Radioaktif
I = I0e–μx
Contoh Soal
Unsur radioaktif X memiliki waktu paruh 3 tahun. Jika massa X mula-mula 400 g, tentukan
harga konstanta peluruhan unsur X.
Jawab:
Diketahui: 𝑇1 = 3 tahun; t = 9 tahun; N0 = 400 gram.
2
0,693 0,693 0,693
𝑇1 = →= = = 0,321 tahun
2 𝑇1 3
2
Latihan Soal
1. Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi pembelahan inti (nuklir) atau dikenal
dengan reaksi fisi berantai yang terkendali.
Berdasarkan fungsinya, reaktor nuklir dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
a. Reaktor penelitian(Riset).
b. Reaktor daya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
a. Reaktor Penelitian
Reaktor penelitian dirancang untuk
menghasilkan neutron dan digunakan untuk
berbagai eksperimen Fisika reaktor,
menghasilkan radioisotop; untuk penelitian
dalam berbagai bidang, terutama fisika, kimia,
dan biologi; untuk menguji dan mengadakan
evaluasi terhadap berbagai komponen nuklir
yang dirancang untuk suatu reaktor daya; serta
untuk pendidikan dan pelatihan seperti
reaktor TRIGA Mark II Bandung, reaktor Kartini
Yogyakarta, dan reaktor RSG (Reaktor Serba
Guna) di Serpong.
b. Reaktor Daya
Tujuan utama reaktor daya adalah membangkitkan energi listrik.
Di samping itu, uap air panas yang dihasilkan sering pula digunakan dalam perindustrian
sebagai kalor proses (process heat) untuk pemanasan gedung dan menawarkan air laut
(desalinasi).
Berdasarkan jenis pendinginnya, terdapat atas empat jenis reaktor, yaitu
sebagai berikut.
1) Reaktor dengan pendingin gas.
2) Reaktor pendingin air ringan (H2O) yang terdiri atas:
a) Reaktor air tekan (PWR)
PWR = Pressurized Water Reactor.
b) Reaktor air didih (BWR)
BWR = Boiling Water Reactor.
3) Reaktor pendingin air berat (D2O).
PHWR = Pressurized Heavy Water
Reactor.
4) Reaktor pendingin logam cair (Na).
LMFBR = Liquid Metal Fast Breeder
Reactor.
Untuk menghitung laju fisi agar dihasilkan
suatu daya tertentu dapat digunakan
persamaan berikut ini.
Energi yang dihasilkan = N energi tiap kali fisi.
Adapun N dapat diperoleh dari persamaan berikut.
2. Bom Nuklir
a. Bom Fisi
Ledakan nuklir terjadi karena pembebasan energi yang sangat besar dan sesaat oleh
pembelahan inti atom.
Bahan bakar Plutonium, sebagaimana Uranium, dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bakar reaktor fisi nuklir atau dapat digunakan sebagai materi utama pembuatan bom
fisi nuklir.
Bom fisi memiliki prinsip yang sama dengan pembangkitan energi. Sebuah atom,
misalnya Uranium ataupun Plutonium, dapat membelah (fisi) karena berlangsungnya
reaksi nuklir akan berubah menjadi atom-atom lain yang bersifat radioaktif,
ditambah dengan 2 sampai 3 buah neutron dan pelepasan sejumlah energi.
Bom nuklir terhebat adalah bom yang bahan bakarnya mudah didapat, yakni Uranium U-238.
Bahan bakar ini hanya dapat diledakkan dengan neutron cepat yang dapat dihasilkan oleh
bom termo fusi.
Skema tiga tingkat bom fisi-fusi-fisi
dengan bahan bakar uranium alam
a. Pembuatan Radioisotop
Untuk memproduksi radioisotop dalam jumlah banyak, cara yang umum digunakan,
antara lain menggunakan reaksi inti dengan neutron.
Ketika reaktor dioperasikan maka neutron dari fisi digunakan untuk meradiasi bahan
isotop. Unsur-unsur bahan baku isotop yang bereaksi dengan neutron akan menjadi
aktif. Unsur-unsur yang aktif inilah yang disebut dengan nama radioisotop.
Contoh-contoh radioisotop buatan BATAN, yakni 24Na, 32P, 51Cr, 99Tc, dan 131I.
b. Penggunaan Radioisotop
1) Bidang Kedokteran
Dalam bidang kedokteran radioisotop dapat digunakan
untuk diagnosis kanker, diagnosis fungsi kerja jantung,
pengendalian hormon gondok.
2) Bidang Industri
Dalam bidang industri, radioisotop digunakan untuk
memenuhi material dan pengolahan bahan mentah
menjadi kurang jadi seperti vulkanisme lateks alam,
pembuatan kayu plastik, dan pelapisan permukaan kayu.
F. Proteksi Radiasi
Proteksi Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi
yang merusak akibat paparan radiasi. Adapun untuk menjaga pekerja radiasi dari
pancaran radiasi yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif, diperlukan bahan
penahan radiasi atau perisai radiasi. Jumlah penahan radiasi yang diperlukan
bergantung pada jenis aktivitas dan laju dosis.
1. Penahan Radiasi untuk partikel alfa
Partikel Alfa ditemukan oleh Antoine Henri Bacquerel . Terdiri atas dua proton dan dua
neutron. Massanya besar sehingga hanya bisa merambat pendek, yaitu sekitar 5 cm di
udara. Partikel alfa adalah sangat mudah diserap, untuk menahannya cukup dengan
menggunakan sehelai kertas tipis.
2. Penahan Radiasi untuk partikel beta
Partikel Beta ditemukan oleh Ernest Rutherford. Terdiri atas elektronelektron
berkecepatan tinggi. Dapat merambat jauh di udara dan melalui materi padat yang
ketebalannya beberapa millimetre. Untuk menahan pertikel beta dapat digunakan
bahan dengan alumunium yang mempunyai ketebalan beberapa mm, bergantung dari
energi sinar beta, yang mempunyai jangkauan energi antara 1-10 MeV
3. Penahan Radiasi untuk radiasi gamma
Sinar Gama ditemukan oleh Marie dan Pierre Curie. Sinar gamma ini mirip dengan
sinar X tetapi sinar gama mempunyai panjang gelombangnya lebih pendek. Sinar-sinar
ini yang merupakan radiasi elektromagnetik, gelombang pendek merambat dengan
kecepatan cahaya. Memiliki kemampuan menembus materi lebih dari partikel alfa
maupun beta bahkan mampu menembus timah setebal 18 cm.
1. Proteksi Radiasi Eksternal
Prinsip proteksi radiasi untuk pengendalian paparan radiasi eksternal perlu
memperhatikan tiga faktor, yaitu waktu, jarak dan penahan radiasi (perisai radiasi)
Selain ketiga faktor di atas harus diperhatikan juga pengelolaan zat radioaktif, misalnya
dengan memindahkan sumber-sumber yang tidak digunakan. Kombinasi dari keempat
hal tersebut diatas sangat efektif untuk perlindungan terhadap paparan radiasi
eksternal.
a. Jarak (Memperpanjang Jarak dari Sumber Radiasi)
Laju dosis, dosis persatuan waktu menurun dengan bertambahnya jarak terhadap
sumber radiasi, dan absorpsi udara antara sumber dan titik tersebut dipengaruhi
oleh ukuran dan dimensi sumber. Teknik ini sesuai untuk sumber radioaktif dengan
level rendah. Sinar β berbahaya bagi kulit dan jangkauan sinar β di udara bergantung
pada energi. Pengurangan laju paparan sinar sangat efektif dilakukan dengan
memperbesar jarak.
b. Penggunaan Perisai Radiasi
Radiasi gama dan sinar-X teratenuasi secara eksponensial pada saat melalui
bahan. Jika intensitas radiasi tinggi sedang ruang untuk penanganan sumber sempit
maka penggunaan perisai merupakan pilihan untuk mengurangi intensitas radiasi.
Bahan dan metode yang digunakan untuk perisai radiasi berbeda bergantung pada
jenis dan energi radiasinya.
c. Minimalkan Waktu Paparan
Paparan radiasi eksternal dinyatakan sebagai perkalian dari laju dosis dengan
lamanya waktu kerja. Kendali waktu kerja untuk meminimalisasi paparan adalah
ukuran dari proteksi radiasi. Bila suatu kerja direncanakan pada tempat dengan
medan radiasi tinggi, maka pembatasan waktu kerja dan penggunaan dosimeter
beralarm akan sangat diperlukan. Dengan demikian, bekerja di medan radiasi
tinggi harus dengan perencanaan awal.
2. Proteksi Radiasi Internal
Dalam pencegahan paparan radiasi internal, atau yang dapat masuk ke dalam
tubuh, baik melalui pernapasan, mulut ataupun kulit, maka dapat tindakan
pencegahan diperlukan, di antaranya
a. Gunakan masker untuk mencegah masuknya debu radioaktif di udara.
b. Gunakan sarung tangan karet untuk mencegah kontaminasi.
c. Gunakan perlengkapan keselamatan kerja, seperti jas lab, tutup kepala, sarung
tangan, dan sepatu lab untuk mengurangi bagian tubuh yang terpapari.
d. Survey permukaan tempat kerja sebelum dan setelah selesai bekerja untuk
melihat kemungkinan adanya kontaminasi.
Latihan Soal
Untuk mengetahui
lebih banyak tentang
Inti Atom dan
Radioaktivitas, buka
website berikut.
Kuis
1. Pada model atom Bohr untuk gas hidrogen, perbandingan periode elektron
yang mengelilingi inti pada orbit n = 1 dan pada orbit n = 2 adalah ….
2. Jika pada model atom Bohr elektron berpindah lintasan dari orbit kedua ke
orbit pertama, perubahan momentum sudutnya adalah ….
3. Diketahui massa proton, neutron, dan tritium masing-masing 1,00783 sma,
1,00866 sma, dan 3,015 sma. Berapa MeV energi yang terkandung pada
tritium (3H1)?
4. Tentukan tetapan peluruhan suatu zat yang mempunyai waktu paruh 1,5 x 102
tahun?
5. Aktivitas awal suatu unsur radioaktif adalah 10 Bq. Jika diketahui waktu
paruhnya adalah 1 minggu, tentukan keaktivannya setelah 1 bulan dan tetapan
peluruhan unsur tersebut.
“Lihat alam lebih dalam, dan Anda akan
memahami segalanya lebih baik.”
Albert Einstein