Anda di halaman 1dari 27

TEORI ATOM

04/07/20 Rahmayeni
DEFINISI ATOM
• Salah satu konsep ilmiah tertua adalah
bahwa semua materi dapat dipecah menjadi
zarah (partikel) terkecil, dimana partikel-
partikel itu tidak bisa dibagi lebih lanjut.
• A : Tidak, Tomos : memotong. Dinamakan
atom karena dianggap tidak dapat dipecah
lagi

04/07/20 Rahmayeni
Teori Atom Dalton (1743 –
1844)
• Pencetus teori atom modern.
• Teorinya dilandasi oleh kejadian kimiawi
dan data kuantitatif.
• Teori Dalton ditunjang juga oleh 2
percobaan (oleh Lavoisier dan Prost) dan 2
hukum alam (Kekekalan massa dan
Perbandingan tetap)

04/07/20 Rahmayeni
Percobaan Joseph Proust
Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa
tembaga karbonat baik yang dihasilkan melalui sintesis di
laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki
susunan yang tetap.

Sebelum Setelah
Percobaan Perbandingan
pemanasan pemanasan
ke- Mg/MgO
(g Mg) (g MgO)
1 0,62 1,02 0,62/1,02 = 0,61

2 0,48 0,79 0,48/0,79 = 0,60

3 0,36 0,60 0,36/0,60 = 0,60

04/07/20 Rahmayeni
3 Asumsi Dasar Teori
Dalton
• Tiap unsur kimia tersusun oleh partikel-partikel kecil
yang tidak bisa dihancurkan dan dibagi, yang disebut
atom. Selama perubahan kimia, atom tidak bisa
diciptakan dan juga tidak bisa dimusnahkan
• Semua atom dari suatu unsur mempunyai massa
(berat) dan sifat yang sama, tetapi atom-atom dari
suatu unsur berbeda dengan atom dari unsur yang
lain, baik massa (berat) maupun sifat-sifatnya
berlainan.
• Dalam senyawa kimiawi, atom-atom dari unsur yang
berlainan melakukan ikatan dengan perbandingan
numerik yang sederhana : Misalnya satu atom A dan
satu atom B (AB) satu atom A dan dua atom B (AB2).
04/07/20 Rahmayeni
Penemuan Elektron
• Humphrey Davy, English Chemist, 1800s
Saat dilewatkan arus listrik pada suatu zat, ternyata zat tersebut
mengalami dekomposisi.

•Michael Faraday, 1832

Menentukan hubungan antara jumlah listrik yang digunakan dengan


jumlah reaksi kimia yang terjadi.

• George Stoney, 1874

melanjutkan kerja Faraday, dimana unit dari muatan listrik yang


diberikan terkait dengan atom, yang kemudian disimpulkan
sebagai elektron. Percobaan yang dilakukan dengan
menggunakan tabung sinar katoda

04/07/20 Rahmayeni
Sinar Katoda

Sifat-sifat sinar katoda :


1. Sinar katoda dipancarkan oleh katoda dalam sebuah tabung hampa bila
dilewati arus listrik (aliran listrik adalah penting)
2. Sinar katoda berjalan dalam garis lurus
3. Sinar tersebut bila membentur gelas atau benda tertentu lainnya akan
menyebabkan terjadinya fluoresensi (mengeluarkan cahaya). Dari fluoresensi
inilah kita bisa melihat sinar, sinar katoda sendiri tidak tampak.
4. Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik dan magnit; sehubungan dengan
hal itu diperkirakan partikelnya bermuatan negatif
5. Sifat-sifat dari sinar katoda tidak tergantung dari bahan elektrodanya (besi,
platina dsb.)

04/07/20 Rahmayeni
Pembelokan sinar katoda dalam medan
magnit

Sinar katoda tidak tampak, hanya melalui pengaruh fluoresensi


dari bahan sinar ini dapat dilacak. Berkas sinar katoda
dibelokkan oleh medan magnit. Pembelokkan ini menunjukkan
bahwa sinar katoda bermuatan negatif.

04/07/20 Rahmayeni
Pengamatan J.J. Thomson (1856-
1940)

Kode C = Katoda; A = Anoda; E = lempeng kondensor bermuatan listrik; M =


magnet; F = layar berfluoresens.
Berkas 1 : Hanya dengan adanya medan listrik, berkas sinar katoda dibelokkan
keatas menyentuh layar pada titik 1.
Berkas 2 : Hanya dengan adanya medan magnit, berkas sinar katoda dibelokkan
kebawah menyentuh layar pada titik 2.
Berkas 3 : Berkas sinar katoda akan lurus dan menyentuh layar dititik 3, bila
medan listrik dan medan magnit sama besarnya
04/07/20 Rahmayeni
Perbandingan muatan dan massa
Berdasarkan eksperimennya Thomson mengukur
bahwa kecepatan sinar katoda jauh lebih kecil
dibandingkan kecepatan cahaya, jadi sinar katoda
ini bukan merupakan REM( radiasi
elektromagnetik). Selain itu Ia juga menetapkan
perbandingan muatan listrik (e) dengan massa
(m). Hasil rata-rata e/m sinar katoda kira-kira 1,76
x 108 Coulomb per gram. Nilai ini sekitar 2000 kali
lebih besar dari e/m yang dihitung dari hidrogen
yang dilepas dari elektrolisis air (Thomson
menganggap sinar katoda mempunyai muatan
listrik yang sama seperti atom hidrogen dalam
elektrolisis air).
Kesimpulan : Partikel sinar katoda bermuatan
negatif dan merupakan partikel dasar suatu benda
04/07/20 Rahmayeni
yang harus ada pada setiap atom. Pada tahun
J.J Thomson dengan eksperimen tabung
sinar katoda
Eksperimen tabung sinar katoda
Mempelajari sifat
elektronegatifitas dari partikel
yang dinamakan elektron
Berhasil menentukan
perbandingan muatan dengan
massa elektron
e/m = 1,75881 x 108 C/g
Diusulkan model atom seperti
puding plum atau roti kismis

J. J. Thomson menerima hadiah Nobel


dalam bidang fisika pada tahun 1906

04/07/20 Rahmayeni
Robert Milikan, 1909
Melakukan percobaan tetes minyak sehingga
berhasil menentukan muatan dari elektron
Muatan e- =1,602x10-19 C

Eugen Goldstein, 1886;

Dengan mempelajari tabung sinar katoda berhasil


menemukan adanya aliran muatan positif yang
menuju katoda, kemudian dikenal sebagai proton

04/07/20 Rahmayeni
Pengamatan Tetes Minyak Milikan 1909

Percikan tetes minyak dihasilkan oleh penyemprot (A). Tetes ini


masuk kedalam alat melalui lubang kecil pada lempeng atas sebuah
kondensor listrik. Pergerakan tetes diamati dengan teleskop yang
dilengkapi alat micrometer eyepiece (D). Ion-ion dihasilkan oleh
radiasi pengionan seperti sinar x dari sebuah sumber (E). Sebagian
dari tetes minyak memperoleh muatan listrik dengan menyerap
(mengadsorbsi) ion-ion.

04/07/20 Rahmayeni
Tetes diantara B dan C hanya melayang-layang,
tergantung dari tanda (+ atau -) dan besarnya
muatan listrik pada tetes. Dengan menganalisis
data dari jumlah tetes, Milikan dapat menghitung
besarnya muatan q. Milikan menemukan bahwa
tetes selalu merupakan integral berganda dari
muatan listrik elektron e yaitu : q = n.e (dimana n =
1, 2, 3 ...)

Nilai yang bisa diterima dari muatan listrik e adalah


–1,60219 x 10-19C. Dengan menggabungkan
hasil Milikan dan Thomson didapat massa sebuah
elektron = 9,110 x 10-28 gram.

04/07/20 Rahmayeni
Sinar Kanal (Sinar
Positif)
Dalam tahun 1886 Eugen Goldstein melakukan serangkaian
percobaan dan ia menemukan partikel jenis baru yang
disebut sinar kanal (canal rays) atau sinar positif.

Sinar katoda mengalir kearah anoda. Tumbukannya dengan


sisa atom gas melepaskan elektron dari atom gas,
menghasilkan ion yang bermuatan listrik positif. Ion-ion ini
menuju ke katoda (-) tetapi sebagian dari ion ini lolos melewati
lubang pada katoda dan merupakan arus partikel mengarah
kesisi lain. Berkas sinar positif
04/07/20 ini disebut sinar positif atau
Rahmayeni
sinar kanal.
Sifat-sifat sinar kanal
1. Partikel-partikelnya dibelokkan oleh medan
listrik dan magnit dan arahnya menunjukkan
bahwa muatannya positif.
2. Perbandingan muatan dan massa (e/m) sinar
positif lebih kecil daripada elektron.
3. Perbandingan e/m sinar positif tergantung
pada sifat gas dalam tabung. Perbandingan
terbesar dimiliki oleh gas hidrogen. Untuk
gas lain e/m merupakan pecahan integral
(mis. ¼, 1/20 dari hidrogen).
4. Perbandingan e/m dari sinar positif yang
dihasilkan bila gas hidrogen ada dalam
tabung adalah identik dengan e/m untuk gas
hidrogen yang dihasilkan melalui air.
04/07/20 Rahmayeni
Pengamatan ini dapat diterangkan dengan model atom yang
dibuat J.J. Thomson yaitu model plum pudding. Kesimpulan
dari sifat sinar kanal ini ialah semua atom terdiri dari satuan
dasar yang bermuatan positif, pada atom H terdapat satu
dan atom-atom lainnya mengandung jumlah lebih banyak.
Satuan dasar ini sekarang disebut dengan proton.

04/07/20 Rahmayeni
Sinar X
Beberapa peneliti melihat bahwa kadang-
kadang benda diluar tabung sinar katoda
bersinar selama percobaan, Wilhelm Roentgen
menunjukkan bahwa pengaruh sinar katoda
pada suatu permukaan menghasilkan suatu
jenis radiasi yang dapat menyebabkan zat-zat
tertentu bersinar pada jarak tertentu dari
tabung sinar katoda. Karena belum diketahui
sifatnya maka dinamakan sinar X.
Roentgen kemudian mengetahui beberapa sifat
sinar X ini diantaranya : tidak dibelokkan oleh
medan listrik dan magnit dan mempunyai daya
tembus yang sangat besar terhadap suatu
benda. Sifat-sifat ini menunjukkan bahwa
sinar X adalah radiasi elektromagnetik dengan
panjang gelombang ~1Å.
04/07/20 Rahmayeni
Radioaktivita
s

Sinar matahari

Lempeng fotografi
Dibungkus kertas
Uranium & hitam tebal
kalium disulfat

Mendung

04/07/20 Rahmayeni
SINAR X dan RADIOAKTIFITAS
Wilhelm konrad Roentgen (1895)
Sinar X : sinar yg keluar dari anoda ketika sinar katoda sdg bekerja,
tdk dibelokkan oleh medan listrik & magnet

Antoine Henri Becquerel Unsur Radioaktifitas


Marie Sklodowska Curie
Pierre Curie

Rutherford:Jenis radiasi radioaktifitas

Nama Simbol Massa (sma) Muatan


Alfa  4 2+
Beta  1/1837 1-
Gamma  0 0

04/07/20 Rahmayeni
Unsur Radioaktif dan Radiasinya
• Ernest Rutherford membuktikan adanya dua jenis radiasi,
sinar alfa dan sinar beta.
• Sinar  mempunyai kekuatan ionisasi besar tetapi daya
tembusnya terhadap materi rendah. Sinar ini dapat ditahan
oleh kertas biasa. Sinar ini adalah partikel yang membawa
2 satuan dasar muatan + dan mempunyai massa identik
dengan He (Sinar  = ion He2+).
• Sinar  sebaliknya memiliki kekuatan ionisasi rendah dan
daya tembus besar. Sinar ini dapat melewati lempeng
alumunium setebal 3 mm. Sinar ini memiliki partikel
bermuatan negatif dengan e/m sama seperti elektron.
• Bentuk radiasi ketiga mempunyai daya tembus sangat
besar dan tidak dibelokkan oleh medan listrik dan magnit.
REM ini dikenal dengan sinar gamma ().
04/07/20 Rahmayeni
Inti Atom
• Tahun 1909 Rutherford, Hans Geiger dan Ernest Marsden
membuat serangkaian percobaan yang menggunakan
lempeng emas yang sangat tipis dan logam lain (tebal 10-4
s.d. 10-5 cm) sebagai sasaran partikel  yang berasal dari
radioaktif.

04/07/20 Rahmayeni
Penafsiran Rutherford dari pembauran partikel dan lempeng logam

1. Sebagian besar dari partikel  menembus lempeng logam tanpa


pembelokkan.
2. Sebagian (~1 dari tiap 20.000) mengalami pembelokkan setelah
menembus lempeng logam.
3. Dalam jumlah yang sama (poin 2) tidak menembus lempeng
logam sama sekali tetapi berbalik sesuai arah datangnya sinar.
04/07/20 Rahmayeni
Penemuan Inti Atom
Ernest Rutherford, 1909 mempelajari partikel
alfa () sebagai partikel yang bermuatan positif
dan mengembangkan model atom:

Atom terdiri dari bagian-bagian yang sangat


kecil, yaitu inti yang bermuatan positif yang
dikelilingi oleh awan elektron pada jarak
tertentu dari inti.

Jumlah proton dalam inti merupakan nomor


atom.

-
Rutherford received the Nobel Prize in Chemistry
for his pioneering work in nuclear chemistry. +

04/07/20 Rahmayeni
Model Atom Rutherford
• Sebagian dari massa dan muatan (+) sebuah atom
berpusat pada daerah yang sempit yang disebut
inti atom, sebagian besar atom merupakan ruang
kosong.
• Besarnya muatan pada inti berbeda untuk atom
yang berbeda dan kira-kira setengah dari nilai
numerik bobot atom suatu unsur.
• Diluar inti suatu atom harus terdapat elektron yang
jumlahnya sama dengan satuan muatan inti (agar
atom netral).

04/07/20 Rahmayeni
Proton dan Neutron
• Pada tahun 1913 Moseley menemukan bahwa
panjang gelombang sinar x bervariasi tergantung dari
bahan sasarannya. Dengan menghubungkan hal ini ke
persamaan matematis disimpulkan bahwa setiap
unsur dapat ditetapkan dengan suatu bilangan bulat
yang disebut nomor atom.
• Tahun 1919 Rutherford mengembangkan satuan
dasar muatan positif yang disebut proton hasil
risetnya dari jalur lintasan partikel  diudara.
• Konsep yang dipopulerkan oleh Rutherford adalah inti
mengandung sejumlah proton yang sama dengan
nomor atomnya dan sejumlah partikel netral yang
disebut neutron agar sesuai dengan massa atom.
• Pada tahun 1930-an Chadwick membuktikan
keberadaan neutron melalui percobaan pemboman
berilium dan boron dengan partikel , sehingga model
atom yang terdiri dari elektron, proton dan neutron
lengkap ditemukan.
04/07/20 Rahmayeni
Partikel subatomik
partikel simbol muatan massa, kg massa
electron e- -1 9.10953×10-31 0.000548

proton p+ +1 1.67265×10-27 1.007276

neutron n 0 1.67495×10-27 1.008665

04/07/20 Rahmayeni

Anda mungkin juga menyukai