Anda di halaman 1dari 11

BAB II

STRUKTUR ATOM

Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis perkembangan model atom
3.3 Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr
dan teori mekanika kuantum.
4.2. Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.
4.3. Mengolah dan menganalisis truktur atom berdasarkan teori
atom Bohr dan teori mekanika kuantum.
BAB II
STRUKTUR ATOM

Apabila penggaris plastik digosok-gosokkan pada rambut kering, penggaris tersebut dapat
menarik potongan kecil kertas. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa penggaris memiliki sifat
listrik, karena penggaris merupakan materi yang tersusun atas atom-atom. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa atom memiliki sifat listrik

A. STRUKTUR ATOM
Atom tersusun atas proton, elektron dan neutron. Proton dan neutron merupakan
partikel yang menyusun inti atom, sedangkan elektron terletak di kulit atom ( lintasan
elektron mengelilingi inti atom ). Perhatikan tabel di bawah ini :

Kulit atom ( lintasan elektron )


_
Elektron
Inti atom

Perhatikan tabel di bawah ini :


Jenis Muatan
Partikel Penemu Lambang (relatif) Muatan Massa

Elektron I.J. Thomson 0 -1 1,6022x 10-19 C 9,1096x 10-28 g


1 e
(0,000549 sma)

Proton E. Goldstein 1 +1 1,6022x 10-19 C 1,6726x 10-24 g


1p
(1,00728 sma)

Neutron J. Chadwick 1
0 n 0 - 1,6749x 10-24g
(1,00728 sma)

J Chadwick JJ Thomson E. Goldstein


Wikipedia.org Wikipedia.org Wikipedia.org

B. PERKEMBANGAN PENEMUAN PARTIKEL PENYUSUN ATOM


?
1. Penemuan Elektron
Sejak pertengahan abad ke-19, para ilmuwan banyak meneliti daya hantar listrik
dari gas-gas pada tekanan rendah. Tabung lampu gas pertama kali dirancang oleh
Heinrich Geissler (1829-1879) dari Jerman pada tahun 1854. Rekannya, Julius Plucker
(1801-1868), membuat eksperimen sebagai berikut. Dua pelat logam ditempatkan pada
masing-masing tabung Geissler yang divakumkan, lalu tabung gelas itu diisi dengan gas
pada tekanan rendah. Salah satu pelat logam (disebut anode) membawa muatan positif,
@fahmi-Kimia X MIPA SMA N 1 Pekalongan Semester 1 TP. 2017-2018 13
dan pelat yang satu lagi (disebut katode) membawa muatan negatif. Ketika muatan listrik
bertegangan tinggi dialirkan melalui gas dalam tabung, muncullah nyala berupa sinar dari
katode ke anode. Sinar yang dihasilkan ini disebut sinar katode, mempunyai sifat:
merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode; merupakan radiasi partikel
sehingga terbukti dapat memutar baling-baling; bermuatan listrik negatif sehingga
dibelokkan ke kutub listrik positif; dan dapat memendarkan berbagai jenis zat, termasuk
gelas.
Plucker ternyata kurang teliti dalam pengamatannya dan menganggap sinar tersebut
hanyalah cahaya listrik biasa. Pada tahun 1875, William Crookes (1832-1919) dari
Inggris, mengulangi eksperimen Plucker tersebut dengan lebih teliti dan mengungkapkan
bahwa sinar katode merupakan kumpulan partikel-partikel yang saat itu belum dikenal.
Hasil-hasil eksperimen Crookes dapat dirangkum sebagai berikut: Partikel sinar katode
bermuatan negatif sebab tertarik oleh pelat yang bermuatan positif; Partikel sinar katode
mempunyai massa sebab mampu memutar baling-baling dalam tabung; Partikel sinar
katode dimiliki oleh semua materi sebab semua bahan yang digunakan (padat, cair, dan
gas) menghasilkan sinar katode yang sama. Partikel sinar katode itu dinamai “elektron”
oleh George Johnstone Stoney (1817 – 1895) pada tahun 1891.
Pada masa itu para ilmuwan masih diliputi kebingungan dan ketidaktahuan serta
ketidakpercayaan bahwa setiap materi memiliki elektron karena mereka masih percaya
bahwa atom adalah partikel terkecil penyusun suatu materi. Kalau atom merupakan
partikel terkecil, maka di manakah keberadaan elektron dalam materi tersebut?
Pada tahun 1897, Joseph John Thompson (1856 – 1940) dari Inggris melalui
serangkaian eksperimennya berhasil mendeteksi atau menemukan elektron yang
dimaksud Stoney. Thompson membuktikan bahwa elektron merupakan partikel penyusun
atom, bahkan Thompson mampu menghitung perbandingan muatan terhadap massa
elektron (e/m), yaitu 1,759 x 108 coulomb/gram.
Kemudian pada tahun 1908, Robert Andrew Millikan (1868-1953) dari Universitas
Chicago menemukan harga muatan elektron, yaitu 1,602 x 10-19 coulomb. Dengan
demikian massa sebuah elektron dapat dihitung. Massa satu elektron = e/(e/m) = (1,602 x
10-19) / (1,759 x 108) = 9,11 × 10–28 gram
Pernahkah Anda memperhatikan tabung televisi? Tabung televisi merupakan
tabung sinar katode. Percobaan tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William
Crookes (1875). Hasil eksperimennya yaitu ditemukannya seberkas sinar yang muncul
dari arah katode menuju ke anode yang disebut sinar katode.
George Johnstone Stoney (1891) yang mengusulkan nama sinar katode disebut
"elektron". Kelemahan dari Stoney tidak dapat menjelaskan pengaruh elektron terhadap
perbedaan sifat antara atom suatu unsur dengan atom dalam unsur lainnya. Antoine Henri
Becquerel (1896) menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur radioaktif yang
sifatnya mirip dengan elektron.
Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu
pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katode.

Pembelokan sinar katode oleh medan listrik. [1]

@fahmi-Kimia X MIPA SMA N 1 Pekalongan Semester 1 TP. 2017-2018 14


Keterangan :
C = katode
A = anode
E = lempeng kondensor bermuatan listrik
F = layar yang dapat berpendar (berfluoresensi)

Hasil percobaan J.J. Thomson menunjukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke
arah kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan negatif
dalam suatu atom. Besarnya muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew
Milikan (1908) melalui percobaan tetes minyak Milikan seperti gambar berikut.

Diagram percobaan tetes minyak Milikan.

Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik
gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi
muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan
Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron –1 dan massa elektron 0, sehingga
elektron dapat dilambangkan (0-1e).

2. Penemuan Proton
Keberadaan partikel bermuatan positif yang dikandung oleh atom diisyaratkan oleh
Eugen Goldstein (1850-1930) pada tahun 1886. Dengan ditemukannya elektron, para
ilmuwan semakin yakin bahwa dalam atom pasti ada partikel bermuatan positif untuk
mengimbangi muatan negatif dari elektron. Selain itu, jika seandainya partikel penyusun
atom hanya elektron-elektron, maka jumlah massa elektron terlalu kecil dibandingkan
terhadap massa sebutir atom. Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari
tabung gas yang memiliki katode, yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.
Selanjutnya, dan gas yang berada di belakang lempeng katode menjadi
berpijar. Peristiwa tersebut menunjukkan adanya radiasi yang berasal dari anode yang
menerobos lubang pada lempeng katode. Sinar ini disebut sinar anode atau sinar positif.
Sifat sinar anode, antara lain: merupakan radiasi partikel sehingga dapat memutar baling-
baling; dalam medan listrik/magnet, dibelokkan ke kutub negatif, jadi merupakan radiasi
bermuatan positif; partikel sinar anode bergantung pada jenis gas dalam tabung.

@fahmi-Kimia X MIPA SMA N 1 Pekalongan Semester 1 TP. 2017-2018 15


Percobaan Goldstein untuk mempelajari partikel positif.

Hasil eksperimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang
menuju anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati
lubang pada katode. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogen
lah yang menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun
muatannya, sehingga partikel ini disebut dengan proton. Massa proton = 1 sma (satuan
massa atom) dan muatan proton = +1.
Keberadaan partikel penyusun atom yang bermuatan positif itu semakin terbukti
ketika Ernest Rutherford (1871-1937), orang Selandia Baru yang pindah ke Inggris, pada
tahun 1906, bersama dua orang asistennya, yaitu Hans Geiger dan Ernest Marsden,
melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui kedudukan partikel-partikel di
dalam atom. Percobaan mereka dikenal dengan hamburan sinar alfa terhadap lempeng
tipis emas. Mereka berhasil menghitung bahwa massa partikel bermuatan positif itu kira-
kira 1.837 kali massa elektron. Kini kita menamai partikel itu proton, nama yang baru
dipakai mulai tahun 1919. Massa 1 elektron = 9,11 × 10–28 gram, dan Massa 1 proton =
1.837 × 9,11 × 10–28 gram = 1,673 × 10–24 gram.
Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa partikel α yang ditembakkan
pada lempeng logam emas yang tipis, sebagian besar diteruskan, dan ada sebagian kecil
yang dibelokan bahkan ada juga beberapa di antaranya yang dipantulkan. Hal tersebut
sangat mengejutkan bagi Rutherford. Penemuan ini menyebabkan gugurnya teori atom
Thomson. Partikel α yang terpantul tersebut diperkirakan telah menabrak sesuatu yang
padat di dalam atom. Dengan demikian atom tersebut tidak bersifat homogen seperti
digambarkan oleh Thomson. Bahkan menurut pengamatan Marsden, diperoleh fakta
bahwa satu di antara 20.000 partikel α akan membelok dengan sudut 90o bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala tersebut, diperoleh beberapa kesimpulan antara lain: Atom
bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa (α) diteruskan. Berarti,
sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong; Partikel yang mengalami
pembelokan ialah partikel α yang mendekati inti atom. Hal tersebut disebabkan keduanya
bermuatan positif; Partikel yang dipantulkan ialah partikel α yang tepat menabrak inti
atom.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford
mengusulkan model atomnya yang menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang
sangat kecil dan bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron ynag mengelilingi inti, sehingga
atom bersifat netral. Rutherford juga menduga bahwa di dalam inti atom terdapat partikel
netral yang berfungsi untuk mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling menolak.
Dari percobaan tersebut, Rutherford dapat memperkirakan jari-jari atom kira-kira 10–
8
cm dan jari-jari inti kira-kira 10–13 cm.

@fahmi-Kimia X MIPA SMA N 1 Pekalongan Semester 1 TP. 2017-2018 16


3. Penemuan Neutron

Setelah para ilmuwan mempercayai adanya elektron dan proton dalam atom, maka
timbul masalah baru, yaitu jika hampir semua massa atom terhimpun pada inti (sebab
massa elektron sangat kecil dan dapat diabaikan), ternyata jumlah proton dalam inti belum
mencukupi untuk sesuai dengan massa atom. Jadi, dalam inti pasti ada partikel lain yang
menemani proton-proton.
Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan
eksperimen penembakan partikel alfa pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi
partikel berdaya tembus tinggi. Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick (1932).
Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat netral atau
tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Massa sebutir neutron adalah
1,675 × 10–24 gram. Partikel ini disebut neutron dan dilambangkan dengan 10n .

4. Penemuan Inti Atom


Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian
penembakan lempeng tipis emas. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan
negatif maka sinar alfa yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang
diteruskan/menembus lempeng sehingga muncullah istilah inti atom. Ernest Rutherford
dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom
didukung oleh penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif
(1896). Percobaan Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut.

Percobaan Rutherford, hamburan sinar alfa oleh lempeng emas. [1]


Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun
dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif,
sehingga atom bersifat netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang
ada dalam inti atom, sehingga dapat diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.

C. PERKEMBANGAN MODEL ATOM

1. Model Atom Dalton


Model atom pertama yang secara ilimiah dapat dipertanggungjawabkan dikemukakan oleh
John Dalton pada tahun 1808. Dikatakan bahwa atom sebagai bagian terkecil dari materi yang
sudah tidak dapat dibagi lagi.

@fahmi-Kimia X MIPA SMA N 1 Pekalongan Semester 1 TP. 2017-2018 17


Secara lengkap postulat Dalton tentang atom yaitu :
a. Setiap materi terdiri atas partikel yang disebut atom.
b. Unsur adalah materi yang terdiri atas sejenis atom.
c. Atom suatu unsur adalah identik tetapi berbeda dari atom unsur
lain.
d. Senyawa adalah materi yang terdiri atas dua atau lebih jenis atom
John Dalton dengan perbandingan tertentu
Sumber: Wikipedia.org e. Atom tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan melalui reaksi
kimia.

2. Model Atom Thomson


Penemuan-penemuan ilmiah berikutnya diawali oleh penemuan elektron oleh Thomson
pada tahun 1897, menunjukkan bahwa dalam atom terdapat partikel –partikel yang bermuatan
negatif yang disebut elektron.

Atom merupakan materi bermuatan positif dan didalamnya tersebar


elektron bagaikan kismis dalam roti kismis serta atom bersifat netral.

JJ Thomson
Sumber : Wikipedia.org

3. Model Atom Rutherford


Penemuan yang paling menentukan bagi perkembangan teori atom adalah penemuan inti
atom oleh Rutherford pada tahun 1911. Dari hasil eksperimennya mengenai hamburan partikel
alfa Rutherford mengambil kesimpulan bahwa:

Atom terdiri atas inti atom bermuatan positif (proton) dan kulit atom
(lintasan elektron dalam mengelilingi inti atom). Massa atom merupakan
jumlah massa proton dan neutron serta antara inti atom dan kulit
merupakan ruang hampa. Hal ini terbukti pada percobaannya bahwa sinar
alfa sebagian besar diteruskan, hanya sebagian kecil yang dibelokkan
Ernest Rutherford atau dipantulkan kembali. Jari-jari atom 10-8 cm dan jari-jari inti atom 10-
Sumber : Wikipedia.org 13
cm. Ibarat 1 cm dibanding 1 km.
Teori atom Rutherford mempunyai kelemahan bahwa elektron beredar
mengelilingi inti akan jatuh ke inti jadi atom menurut Rutherford tidak
stabil padahal kenyataannya atom stabil

4. Model Atom Bohr

Kelemahan model atom Rutherford baru bisa dijelaskan oleh Niels Bohr berdasarkan
penelitiannya atas spektrum atom unsur-unsur, terutama spektrum atom hidrogen. Apakah
spektrum unsur-unsur itu dan bagaimana terjadinya ? Kita semua sudah pernah melihat
pelangi yang biasanya terlihat di langit sesudah hari hujan. Pelangi itu terjadi apabila sinar
matahari yang berwarna putih diuraikan oleh butiran-butiran air yang terdapat di udara.
Penguraian sinar matahari semacam itu juga terjadi apabila sinar semacam itu kita lewatkan
melalui sebuah prisma. Spektrum yang kita peroleh adalah suatu spektrum serbaterus, yang
terjadi karena warna-warna penyusunnya mempunyai indeks bias yang berbeda. Spektrum
semacam itu disebut juga spektrum tampak karena tersusun dari warna-warna yang dapat
dilihat oleh mata, dari warna merah sampai warna ungu yang panjang gelombangnya 7000 A
sampai 4000 A.
@fahmi-Kimia X MIPA SMA N 1 Pekalongan Semester 1 TP. 2017-2018 18
Spektrum serba terus semacam itu terjadi apabila sinar yang kita uarikan adalah campuran
sinar lengkap. Kalau yang kita lewatkan melalui prisma adalah campuran sinar yang tidak
lengkap maka yang kita peroleh adalah spektrumtak serba terus ( diskontinu ) yang hanya
terdiri atas beberapa warna.Spektrum tak serba terus berwujud beberapa garis dengan warna-
warna atau panjang gelombang tertentu.

Spektrum dari suatu unsur juga merupakan spektrum garis. Spektrum itu terjadi apabila
suatu elektron dalam atom itu memancarkan energi. Karena spektrum atom selalu mempinyai
pola tertentu , ini berarti bahwa elektron dalam atom hanya dapat memencarkan energi yang
tertentu pula besarnya. Bagaimana hal ini bisa dijelaskan ?

Model Atom menurut Neils Bohr:


1. atom terdiri atas beberapa kulit atom lintasan / orbit elektron dan inti
atom yaitu kulit K(n=1), L(n=2), M(n=3), N(n=4) dan seterusnya
makin jauh dari inti energinya semakin tinggi. Elektron beredar
mengelilingi inti dalam keadaan stasioner ( tidak memancarkan energi
Neils Bohr atau menyerap energi ).
Sumber : Wikipedia.org
2. Elektron beredar mengelilingi inti dalam keadaan dasar (grounds state ).
Elektron dapat pindah lintasan, jika menyerap energi elektron pindah
lintasan ( tereksitasi )

5. Model Atom Mekanika Gelombang


Model atom modern dikembangkan oleh Erwin Schrodiner dengan model atom
mekanika kuantum. Teori atom modern penyempurnaan dari teori atom Neils Bohr. Jika
pada teori atom Neils Bohr mengenal orbit/lintasan elektron, pada teori atom modern
dikenal dengan orbital ( daerah disekitar inti atom kebolehjadian elektron ditemukan ).
Tokoh lain yang bersama dalam mengembangkan teori atom modern adalah de
Broglie dan Heisenberg. Louis de Broglie mengajukan gagasan tentang gelombang
partikel :  = h/mv. Dualisme sifat elektron, sebagai partikel dan gelombang, mengundang
koreksi terhadap model atom Neils Bohr.
Menurut model atom mekanika kuantum, elektron berada dalam orbital, yaitu daerah
di sekitar inti dengan probabilitas terbesar untuk menemukan elektron. Posisi elektron
yang pasti tidak dapat ditentukan.Werner Heisenberg mengajukan azas ketidakpastian
yang menyatakan bahwa tidak ada metode eksperimen yang dapat dilakukan untuk
menentukan posisi sekaligus kecepatan elektron.
Bentuk dan tingkat orbital dirumuskan dalam suatu persamaan gelombang oleh
Erwin Schrodinger.

Erwin Schrodinger Werner Heiseberg Louis de Broglie

Sumber Wikipedia.org Sumber Wikipedia.org Sumber Wikipedia.org

Dari kelima teori atom diatas dapat digambarkan model atom dari Dalton sampai Neils Bohr
sebagai berikut :

@fahmi-Kimia X MIPA SMA N 1 Pekalongan Semester 1 TP. 2017-2018 19


Gambar Model Atom

Latihan 2.1

1. Dalam setiap peristiwa kimia, atom memegang peranan yang sangat penting. Jelaskan hal
ini dengan menggunakan teori atom Dalton.
2. Eksperimen apakah yang menunjukkan bahwa atom harus mempunyai sifat listrik dan
tersusun dari partikel-partikel yang lebih kecil dari pada atom.
3. Apa hubungan antara sinar katoda dengan elektron?
4. Jelaskan dengan singkat bagaimana JJ Thomson sampai pada kesimpulan bahwa elektron
merupakan partikel dasar penyusun atom!
5. Kemukakan apa yang anda ketahui tentang sinar alfa ?
6. Mengapa partikel alfa yang bermuatan (+) ada yang dibelokkan dan ada yang diteruskan
dari hasil percobaan Rutherford ?
7. Menurut Rutherford atom terdiri atas inti bermuatan positif dan elektron yang beredar
mengelilingi inti. Bagaimana Rutherford sampai pada kesimpulan seperti itu?
8. Menurut Neils Bohr, elektron dapat berpindah lintasan, apa yang terjadi ?
9. Isikan hasil bacaan anda ke dalam tabel berikut.

No Model Gambar Keterangan Kelebihan Kekurangan


Atom gambar

1. Dalton

2. Thomson

3. Rutherford

@fahmi-Kimia X MIPA SMA N 1 Pekalongan Semester 1 TP. 2017-2018 20


4. Niels Bohr

5. Modern

D. NOTASI NUKLIDA
𝐀
𝐙𝐗
A = massa atom = jumlah proton + jumlah neutron
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron ( atom netral )
X = lambang nuklida

Contoh :

No Partikel Jumlah Proton Jumlah Elektron Jumlah Neutron

1 23
11 Na 11 11 12
31 3 
15 P
2 15 18 16

3
40
20 Ca 2 20 18 20

Latihan 2.2
1. Tentukan jumlah proton, elektron dan netron dalam :
a. 94 Be
19
b. 9 F

c. 27
13 Al

2. Ion X3+ mempunyai 10 elektron dan 14 netron. Tentukan nomor atom dan nomor massa
unsur X !
3. Lengkapi tabel berikut :
Unsur Lambang Jumlah Jumlah Jumlah Nomor Massa
Atom proton elektron netron atom atom
23
Na Na 11 11 12 11 23
11

Silikon ... ... ... ... 14 24

Posfor ... ... 15 16 ... ...

Aluminium ... 13 ... ... ... 27


4. Bila diketahui lambang atom ; 19 F, 16
O, 40
Ca, 27
Al
9 8 20 39

Hitung jumlah elektron dalam ion :


a.F- b.O2- c.Ca2+ d.Al3+

@fahmi-Kimia X MIPA SMA N 1 Pekalongan Semester 1 TP. 2017-2018 21


E. ISOTOP, ISOBAR, DAN ISOTON
Beberapa atom dari unsur sama ataupun yang berbeda, ada yang memiliki kesamaan nomor
massa, kesamaan nomor atom dan kesamaan jumlah neutron. Dari uraian tersebut maka
1) Isotop adalah atom-atom unsur yang sama, namun memiliki jumlah neutron yang berbeda.
2) Isobar adalah atom-atom dari unsur yang berbeda, namun nomor massanya sama.
3) Isoton adalah atom-atom dari unsur yang berbeda, namun memiliki jumlah neutron yang
sama.

Latihan 2.3
1. Kelompokkan atom-atom berikut ke dalam isotop, isobar dan isoton :
12 15 18
6C 7N 8O
14 14 16
N
7 6C 8O

2. Diberikan beberapa unsur sebagai berikut:

Tentukan pasangan-pasangan yang merupakan isotop, isoton dan isobar!


3. Unsur X memiliki 11 proton dan nomor massanya 23.
Unsur Y memiliki nomor atom 12 dan memiliki 12 neutron. Tentukan:
a) nomor atom dan nomor massa unsur X
b) nomor atom dan nomor massa unsur Y
c) apakah kedua unsur termasuk isoton, isotop atau isobar
4. Soal No. 3
Pada isotop unsur 5626Fe dan 22688Ra, jumlah proton dan neutron kedua unsur secara berturut-
turut adalah,...
A. (26, 26), (88, 88) D. (26, 30), (88, 226)
B. (26, 26), (88, 138) E. (26, 56), (88, 138)
C. (26, 30), (88, 138)
(Ebtanas 1999)
5. Soal No. 4
Untuk mendapatkan unsur baru yang merupakan isobar dari suatu zat radioaktif diharapkan
unsur itu harus memancarkan partikel...
A. 2n, 2p D. sinar β
B. 2p, 2e E. sinar γ
C. 1α; 2p
(Ebtanas 1986)
Soal No. 5
Penembakan 11348Cd dengan partikel neutron menghasilkan isotop 11448Cd dan...
A 11p
B. −10e
C. 24He
D. 00γ
E. +10p
(Ebtanas 1991)

@fahmi-Kimia X MIPA SMA N 1 Pekalongan Semester 1 TP. 2017-2018 22

Anda mungkin juga menyukai