STRUKTUR ATOM
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis perkembangan model atom
3.3 Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr
dan teori mekanika kuantum.
4.2. Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.
4.3. Mengolah dan menganalisis truktur atom berdasarkan teori
atom Bohr dan teori mekanika kuantum.
BAB II
STRUKTUR ATOM
Apabila penggaris plastik digosok-gosokkan pada rambut kering, penggaris tersebut dapat
menarik potongan kecil kertas. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa penggaris memiliki sifat
listrik, karena penggaris merupakan materi yang tersusun atas atom-atom. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa atom memiliki sifat listrik
A. STRUKTUR ATOM
Atom tersusun atas proton, elektron dan neutron. Proton dan neutron merupakan
partikel yang menyusun inti atom, sedangkan elektron terletak di kulit atom ( lintasan
elektron mengelilingi inti atom ). Perhatikan tabel di bawah ini :
Neutron J. Chadwick 1
0 n 0 - 1,6749x 10-24g
(1,00728 sma)
Hasil percobaan J.J. Thomson menunjukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke
arah kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan negatif
dalam suatu atom. Besarnya muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew
Milikan (1908) melalui percobaan tetes minyak Milikan seperti gambar berikut.
Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik
gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi
muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan
Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron –1 dan massa elektron 0, sehingga
elektron dapat dilambangkan (0-1e).
2. Penemuan Proton
Keberadaan partikel bermuatan positif yang dikandung oleh atom diisyaratkan oleh
Eugen Goldstein (1850-1930) pada tahun 1886. Dengan ditemukannya elektron, para
ilmuwan semakin yakin bahwa dalam atom pasti ada partikel bermuatan positif untuk
mengimbangi muatan negatif dari elektron. Selain itu, jika seandainya partikel penyusun
atom hanya elektron-elektron, maka jumlah massa elektron terlalu kecil dibandingkan
terhadap massa sebutir atom. Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari
tabung gas yang memiliki katode, yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.
Selanjutnya, dan gas yang berada di belakang lempeng katode menjadi
berpijar. Peristiwa tersebut menunjukkan adanya radiasi yang berasal dari anode yang
menerobos lubang pada lempeng katode. Sinar ini disebut sinar anode atau sinar positif.
Sifat sinar anode, antara lain: merupakan radiasi partikel sehingga dapat memutar baling-
baling; dalam medan listrik/magnet, dibelokkan ke kutub negatif, jadi merupakan radiasi
bermuatan positif; partikel sinar anode bergantung pada jenis gas dalam tabung.
Hasil eksperimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang
menuju anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati
lubang pada katode. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogen
lah yang menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun
muatannya, sehingga partikel ini disebut dengan proton. Massa proton = 1 sma (satuan
massa atom) dan muatan proton = +1.
Keberadaan partikel penyusun atom yang bermuatan positif itu semakin terbukti
ketika Ernest Rutherford (1871-1937), orang Selandia Baru yang pindah ke Inggris, pada
tahun 1906, bersama dua orang asistennya, yaitu Hans Geiger dan Ernest Marsden,
melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui kedudukan partikel-partikel di
dalam atom. Percobaan mereka dikenal dengan hamburan sinar alfa terhadap lempeng
tipis emas. Mereka berhasil menghitung bahwa massa partikel bermuatan positif itu kira-
kira 1.837 kali massa elektron. Kini kita menamai partikel itu proton, nama yang baru
dipakai mulai tahun 1919. Massa 1 elektron = 9,11 × 10–28 gram, dan Massa 1 proton =
1.837 × 9,11 × 10–28 gram = 1,673 × 10–24 gram.
Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa partikel α yang ditembakkan
pada lempeng logam emas yang tipis, sebagian besar diteruskan, dan ada sebagian kecil
yang dibelokan bahkan ada juga beberapa di antaranya yang dipantulkan. Hal tersebut
sangat mengejutkan bagi Rutherford. Penemuan ini menyebabkan gugurnya teori atom
Thomson. Partikel α yang terpantul tersebut diperkirakan telah menabrak sesuatu yang
padat di dalam atom. Dengan demikian atom tersebut tidak bersifat homogen seperti
digambarkan oleh Thomson. Bahkan menurut pengamatan Marsden, diperoleh fakta
bahwa satu di antara 20.000 partikel α akan membelok dengan sudut 90o bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala tersebut, diperoleh beberapa kesimpulan antara lain: Atom
bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa (α) diteruskan. Berarti,
sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong; Partikel yang mengalami
pembelokan ialah partikel α yang mendekati inti atom. Hal tersebut disebabkan keduanya
bermuatan positif; Partikel yang dipantulkan ialah partikel α yang tepat menabrak inti
atom.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford
mengusulkan model atomnya yang menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang
sangat kecil dan bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron ynag mengelilingi inti, sehingga
atom bersifat netral. Rutherford juga menduga bahwa di dalam inti atom terdapat partikel
netral yang berfungsi untuk mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling menolak.
Dari percobaan tersebut, Rutherford dapat memperkirakan jari-jari atom kira-kira 10–
8
cm dan jari-jari inti kira-kira 10–13 cm.
Setelah para ilmuwan mempercayai adanya elektron dan proton dalam atom, maka
timbul masalah baru, yaitu jika hampir semua massa atom terhimpun pada inti (sebab
massa elektron sangat kecil dan dapat diabaikan), ternyata jumlah proton dalam inti belum
mencukupi untuk sesuai dengan massa atom. Jadi, dalam inti pasti ada partikel lain yang
menemani proton-proton.
Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan
eksperimen penembakan partikel alfa pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi
partikel berdaya tembus tinggi. Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick (1932).
Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat netral atau
tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Massa sebutir neutron adalah
1,675 × 10–24 gram. Partikel ini disebut neutron dan dilambangkan dengan 10n .
JJ Thomson
Sumber : Wikipedia.org
Atom terdiri atas inti atom bermuatan positif (proton) dan kulit atom
(lintasan elektron dalam mengelilingi inti atom). Massa atom merupakan
jumlah massa proton dan neutron serta antara inti atom dan kulit
merupakan ruang hampa. Hal ini terbukti pada percobaannya bahwa sinar
alfa sebagian besar diteruskan, hanya sebagian kecil yang dibelokkan
Ernest Rutherford atau dipantulkan kembali. Jari-jari atom 10-8 cm dan jari-jari inti atom 10-
Sumber : Wikipedia.org 13
cm. Ibarat 1 cm dibanding 1 km.
Teori atom Rutherford mempunyai kelemahan bahwa elektron beredar
mengelilingi inti akan jatuh ke inti jadi atom menurut Rutherford tidak
stabil padahal kenyataannya atom stabil
Kelemahan model atom Rutherford baru bisa dijelaskan oleh Niels Bohr berdasarkan
penelitiannya atas spektrum atom unsur-unsur, terutama spektrum atom hidrogen. Apakah
spektrum unsur-unsur itu dan bagaimana terjadinya ? Kita semua sudah pernah melihat
pelangi yang biasanya terlihat di langit sesudah hari hujan. Pelangi itu terjadi apabila sinar
matahari yang berwarna putih diuraikan oleh butiran-butiran air yang terdapat di udara.
Penguraian sinar matahari semacam itu juga terjadi apabila sinar semacam itu kita lewatkan
melalui sebuah prisma. Spektrum yang kita peroleh adalah suatu spektrum serbaterus, yang
terjadi karena warna-warna penyusunnya mempunyai indeks bias yang berbeda. Spektrum
semacam itu disebut juga spektrum tampak karena tersusun dari warna-warna yang dapat
dilihat oleh mata, dari warna merah sampai warna ungu yang panjang gelombangnya 7000 A
sampai 4000 A.
@fahmi-Kimia X MIPA SMA N 1 Pekalongan Semester 1 TP. 2017-2018 18
Spektrum serba terus semacam itu terjadi apabila sinar yang kita uarikan adalah campuran
sinar lengkap. Kalau yang kita lewatkan melalui prisma adalah campuran sinar yang tidak
lengkap maka yang kita peroleh adalah spektrumtak serba terus ( diskontinu ) yang hanya
terdiri atas beberapa warna.Spektrum tak serba terus berwujud beberapa garis dengan warna-
warna atau panjang gelombang tertentu.
Spektrum dari suatu unsur juga merupakan spektrum garis. Spektrum itu terjadi apabila
suatu elektron dalam atom itu memancarkan energi. Karena spektrum atom selalu mempinyai
pola tertentu , ini berarti bahwa elektron dalam atom hanya dapat memencarkan energi yang
tertentu pula besarnya. Bagaimana hal ini bisa dijelaskan ?
Dari kelima teori atom diatas dapat digambarkan model atom dari Dalton sampai Neils Bohr
sebagai berikut :
Latihan 2.1
1. Dalam setiap peristiwa kimia, atom memegang peranan yang sangat penting. Jelaskan hal
ini dengan menggunakan teori atom Dalton.
2. Eksperimen apakah yang menunjukkan bahwa atom harus mempunyai sifat listrik dan
tersusun dari partikel-partikel yang lebih kecil dari pada atom.
3. Apa hubungan antara sinar katoda dengan elektron?
4. Jelaskan dengan singkat bagaimana JJ Thomson sampai pada kesimpulan bahwa elektron
merupakan partikel dasar penyusun atom!
5. Kemukakan apa yang anda ketahui tentang sinar alfa ?
6. Mengapa partikel alfa yang bermuatan (+) ada yang dibelokkan dan ada yang diteruskan
dari hasil percobaan Rutherford ?
7. Menurut Rutherford atom terdiri atas inti bermuatan positif dan elektron yang beredar
mengelilingi inti. Bagaimana Rutherford sampai pada kesimpulan seperti itu?
8. Menurut Neils Bohr, elektron dapat berpindah lintasan, apa yang terjadi ?
9. Isikan hasil bacaan anda ke dalam tabel berikut.
1. Dalton
2. Thomson
3. Rutherford
5. Modern
D. NOTASI NUKLIDA
𝐀
𝐙𝐗
A = massa atom = jumlah proton + jumlah neutron
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron ( atom netral )
X = lambang nuklida
Contoh :
1 23
11 Na 11 11 12
31 3
15 P
2 15 18 16
3
40
20 Ca 2 20 18 20
Latihan 2.2
1. Tentukan jumlah proton, elektron dan netron dalam :
a. 94 Be
19
b. 9 F
c. 27
13 Al
2. Ion X3+ mempunyai 10 elektron dan 14 netron. Tentukan nomor atom dan nomor massa
unsur X !
3. Lengkapi tabel berikut :
Unsur Lambang Jumlah Jumlah Jumlah Nomor Massa
Atom proton elektron netron atom atom
23
Na Na 11 11 12 11 23
11
Latihan 2.3
1. Kelompokkan atom-atom berikut ke dalam isotop, isobar dan isoton :
12 15 18
6C 7N 8O
14 14 16
N
7 6C 8O