KUANTUM
Prof. Dedy Suhendra, Ph.D.
Lingkup Kajian :
1. Struktur Atom
2. Bilangan Kuantum
STRUKTUR ATOM
Apa persamaan atom dan dinosaurus ?
“Tidak ada orang yang pernah melihat atom ataupun dinosaurus secara langsung. Keberadaan
keduanya dapat diketahui dari bukti tidak langsung. Teori yang dikemukakan orang mengenai
atom dan dinosaurus juga selalu berkembang seiring dengan ditemukannya bukti baru”
Apa yang disimpulkan Demokritus jika suatu benda terus-menerus dibagi
menjadi dua?
Dalam bahasa Yunani “atomos” berarti tidak dapat dibagi atau “indivisible”
Goldstein (1886)
Adanya sinar positif dalam tabung sinar katoda dibalik katoda yang berlubang.
Partikel positif terbentuk karena tabrakan antara partikel gas dalam tabung dengan elektron berenergi
tinggi yang bergerak dari katoda ke anoda.
He + e → He+ + 2e
Dari hasil pengukuran perbandingan muatan/massa, Thompson (1910) menyimpulkan partikel ini
merupakan ion positif.
Ada 2 perbedaan penting antara perbandingan e/m untuk ion positif dan elektron:
1. Perbandingan e/m untuk ion positif berbeda jika gas dalam tabung berbeda.
2. harga e/m untuk ion positif lebih kecil dari harga untuk elektron dan massanya lebih besar.
Pada percobaan dengan gas hidrogen :
a. e/m untuk hidrogen > e/m untuk elektron
b. H+ adalah suatu partikel dasar dari atom yang besar muatannya sama dengan muatan
elektron tapi dengan tanda yang berlawanan.
c. Massa H+ = 1837 kali massa elektron
d. Partikel ini disebut proton
Perbandingan massa elektron dan massa ion hidrogen e/m elektron = 1,76 x 108 C/g
e/m ion hydrogen = 965201/1,008 C/g
massa elektron/massa ion hidrogen = 96520/1,76 x 108 x 1,008
= 1/1837
3. Neutron
Rutherford (1920): Kemungkinan besar di dalam inti terdapat partikel dasar yang tidak
bermuatan.
J. Chadwick (1932): Menemukan neutron pada penangkapan partikel alfa dengan boron.
Muatan relatif
Muatan
Partikel Lambang terhadap Ar absolut
absolut
proton
Proton p +1 +1,6 x 10-19 1,0076 1,672 x 10-27
Neutron n 0 0 1,0090 1,672 x 10-27
Elektron e -1 -1,6 x 10-19 5,44 x 10-4 9,11 x 10-31
Sinar-x dan Nomor Atom
William Rontgen (1895): menemukan, bila elektron berenergi tinggi dalam tabung,
bertabrakan dengan antikatoda, akan dihasilkan radiasi yang berdaya tembus besar.
“sinar-x khas dari suatu unsur diperoleh dengan menggunakan unsur tersebut sebagai
antikatoda (platina) dengan cara melapisi antikatoda dengan unsur yang dikehendaki”
Henry Moseley (1913): frekwensi setiap garis spectrum sinar-x ber-hubungan dengan nomor
atom unsur = a (Z – b)
Dengan: a = tetapan perbandingan, Z = nomor atom, b = tetapan yang besarnya sama untuk
semua garis dalam satu kelompok.
Keradioaktifan
Henry Becquerel (1896): peristiwa fluoresensi (pemancaran sinar oleh zat yang disinari oleh
radiasi lain) dan fosforesensi (pemancaran sinar beberapa saat setelah suatu zat disinari).
Marie Curie (1898): tanpa disinari kristal uranium memancarkan sinar secara spontan, zat
tersebut disebut radiasi radioaktif
Rutherford: menemukan sinar alfa () dan beta () dari radium
Villard: menemukan sinar gamma ()
sinar alfa: inti helium berkecepan tinggi yang dipancarkan inti.
sinar beta: elektron berkecapatan tinggi yang dipancarkan inti.
sinar gamma: bersifat elektromagnetik, tidak dibelokkan medan
listrik maupun medan magnet.
Spektrum Atom Hidrogen “setiap zat dipanaskan atau dieksitasi dengan listrik akan
memberikan spektrum khas dengan memancarkan energi matahari”
5. bila elektron pindah dari tingkat energi 1 ke tingkat energi 2 (lebih rendah) maka akan terjadi
radiasi energi sebanyak
h = E1 – E2
bila E2 lebih besar dari E1 maka electron akan mengabsorpsi energi radiasi
TINGKAT ENERGI
Contoh:
kulit ke-4 (n=4) dapat ditempati maksimum= 2 x 4 2 elektron = 32
elektron
2. Bilangan kuantum azimuth (l) : menunjukkan sub kulit
dimana elektron itu bergerak sekaligus menunjukkan sub kulit
yang merupakan penyusun suatu kulit.
Bilangan kuantum magnetik (m) mempunyai harga (-l) sampai harga (+l).
Untuk:
Contoh:
Bagaimana menyatakan keempat bilangan kuantum dari
elektron 3s1 ?
Jawab:
Keempat bilangan kuantum dari kedudukan elektron 3s1 dapat
dinyatakan sebagai,
n= 3 ; l = 0 ; m = 0 ; s = +1/2 ; atau -1/2
KONFIGURASI ELEKTRON
− Cl-17
− K-19
− Cu-29