Anda di halaman 1dari 43

STRUKTUR ATOM DAN BILANGAN

KUANTUM
Prof. Dedy Suhendra, Ph.D.
Lingkup Kajian :
1. Struktur Atom
2. Bilangan Kuantum
STRUKTUR ATOM
Apa persamaan atom dan dinosaurus ?

“Tidak ada orang yang pernah melihat atom ataupun dinosaurus secara langsung. Keberadaan
keduanya dapat diketahui dari bukti tidak langsung. Teori yang dikemukakan orang mengenai
atom dan dinosaurus juga selalu berkembang seiring dengan ditemukannya bukti baru”
Apa yang disimpulkan Demokritus jika suatu benda terus-menerus dibagi
menjadi dua?

“Terdapat batas suatu benda bila dibagi menjadi dua bagian”

Dalam bahasa Yunani “atomos” berarti tidak dapat dibagi atau “indivisible”

Democritus 460 - 370


B.C.

Pendapat Democritus tentang atom :


- Atom adalah partikel yang kecil dan pejal
- Atom merupakan materi tunggal yang memiliki bentuk dan ukuran yang
berbeda
- Atom selalu bergerak
- Atom-atom dapat membentuk material yang berbeda dengan cara bergabung
dengan atom lain
Mengapat pendapat Demokritus tidak dapat
diterima pada masanya ?

Adalah Aristoteles yang hidup sezaman dengan


Demokritus. Aristoteles adalah seorang filosof
Yunani yang memiliki pengaruh sangat kuat. Dia
berpendapat bahwa materi dapat dibagi-bagi tanpa
limit, dan pendapat ini diamini dalam waktu yang
sangat lama
- Dua ribu tahun setelah Demokritus, John Dalton mengangkat
kembali pendapat Demokritus
- Dalton melakukan berbagai eksperimen yang memperlihatkan
unsur-unsur dapat begabung untuk membentuk zat baru (Hukum
Lavoiser dan Hukum Proust)
- Dalton menemukan bahwa unsur-unsur bergabung dengan nisbah
yang unik (Hukum Kelipatan Perbandingan) dan ia menduga bahwa
itu disebabkan unsur-unsur tersusun atas atom
John Dalton 1776-1844

Teori Atom Dalton (1803):


a. Materi terdiri dari partikel yang tak dapat dibagi-bagi lagi, yang tidak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan dan disebut atom.
b. Atom suatu unsur tertentu adalah sama dalam semua hal dan berbeda dari atom
unsur lain.
c. Jika atom-atom bergabung membentuk senyawa, perbandingan atom-atom ini
merupakan angka yang sederhana.
PARTIKEL DASAR
1. Elektron
Faraday (1834) : Materi dan listrik adalah ekivalen
Penemuan elektron diawali dengan pembuatan tabung sinar katoda oleh J. Plucker (1855) dan
dipelajari lebih lanjut oleh W. Crookes (1875) dan J.J. Thompson (1879).
Sifat dari sinar katoda (sinar kehijauan yang dipancarkan dari katoda):
1. Bergerak menurut garis lurus
2. Bermuatan negatif (sinar tertarik oleh pelat bermuatan positif dan dibelokkan oleh
medan magnit)
3. Memiliki momentum →memiliki massa (dapat menggerakkan baling-baling yang
terdapat dalam tabung)
4. Sifat-sifat diatas tidak bergantung pada bahan pembuat katoda, sisa gas dalam
tabung dan kawat penghubung katoda.
Kesimpulan: Elektron adalah partikel dasar yang ada dalam setiap materi.

Stoney (1891) mengusulkan nama elektron

Penentuan perbandingan muatan dan massa elektron


J.J. Thompson (1897)
e/m = 1,76 x 108 Coulomb/gram e = muatan dan m = massa

Penentuan muatan elektron (percobaan tetes minyak Milikan)


Robert Milikan (1906)
e = 1,609 x 10-19 C

Penentuan massa elektron


m = 1,609 x 10-19 C/1,76 x 108 C/g
= 9,11 x 10-28 g
2. Proton

Goldstein (1886)
 Adanya sinar positif dalam tabung sinar katoda dibalik katoda yang berlubang.
 Partikel positif terbentuk karena tabrakan antara partikel gas dalam tabung dengan elektron berenergi
tinggi yang bergerak dari katoda ke anoda.
He + e → He+ + 2e
 Dari hasil pengukuran perbandingan muatan/massa, Thompson (1910) menyimpulkan partikel ini
merupakan ion positif.
Ada 2 perbedaan penting antara perbandingan e/m untuk ion positif dan elektron:
1. Perbandingan e/m untuk ion positif berbeda jika gas dalam tabung berbeda.
2. harga e/m untuk ion positif lebih kecil dari harga untuk elektron dan massanya lebih besar.
Pada percobaan dengan gas hidrogen :
a. e/m untuk hidrogen > e/m untuk elektron
b. H+ adalah suatu partikel dasar dari atom yang besar muatannya sama dengan muatan
elektron tapi dengan tanda yang berlawanan.
c. Massa H+ = 1837 kali massa elektron
d. Partikel ini disebut proton

Perbandingan massa elektron dan massa ion hidrogen e/m elektron = 1,76 x 108 C/g
e/m ion hydrogen = 965201/1,008 C/g
massa elektron/massa ion hidrogen = 96520/1,76 x 108 x 1,008
= 1/1837
3. Neutron
Rutherford (1920): Kemungkinan besar di dalam inti terdapat partikel dasar yang tidak
bermuatan.
J. Chadwick (1932): Menemukan neutron pada penangkapan partikel alfa dengan boron.

Muatan relatif
Muatan
Partikel Lambang terhadap Ar absolut
absolut
proton
Proton p +1 +1,6 x 10-19 1,0076 1,672 x 10-27
Neutron n 0 0 1,0090 1,672 x 10-27
Elektron e -1 -1,6 x 10-19 5,44 x 10-4 9,11 x 10-31
Sinar-x dan Nomor Atom
William Rontgen (1895): menemukan, bila elektron berenergi tinggi dalam tabung,
bertabrakan dengan antikatoda, akan dihasilkan radiasi yang berdaya tembus besar.

“sinar-x khas dari suatu unsur diperoleh dengan menggunakan unsur tersebut sebagai
antikatoda (platina) dengan cara melapisi antikatoda dengan unsur yang dikehendaki”
Henry Moseley (1913): frekwensi setiap garis spectrum sinar-x ber-hubungan dengan nomor
atom unsur = a (Z – b)
Dengan: a = tetapan perbandingan, Z = nomor atom, b = tetapan yang besarnya sama untuk
semua garis dalam satu kelompok.

Keradioaktifan
Henry Becquerel (1896): peristiwa fluoresensi (pemancaran sinar oleh zat yang disinari oleh
radiasi lain) dan fosforesensi (pemancaran sinar beberapa saat setelah suatu zat disinari).
Marie Curie (1898): tanpa disinari kristal uranium memancarkan sinar secara spontan, zat
tersebut disebut radiasi radioaktif
Rutherford: menemukan sinar alfa () dan beta () dari radium
Villard: menemukan sinar gamma ()
 sinar alfa: inti helium berkecepan tinggi yang dipancarkan inti.
 sinar beta: elektron berkecapatan tinggi yang dipancarkan inti.
 sinar gamma: bersifat elektromagnetik, tidak dibelokkan medan
listrik maupun medan magnet.
Spektrum Atom Hidrogen “setiap zat dipanaskan atau dieksitasi dengan listrik akan
memberikan spektrum khas dengan memancarkan energi matahari”

Atom akan memancarkan spektrum garis.


Molekul akan memancarkan spektrum kontinu

R = tetapan Rydberg = 109678 cm-1


v = bilangan gelombang (cm-1)
Teori kuantum Max Planck (1900) : Energi radiasi tidak dipancarkan (diserap) secara
kontinu tetapi dalam paket yang disebut kuantum

Efek foto listrik


“Pancaran elektron dari lempeng logam oleh pengaruh sinar”
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa:
a. elektron tidak bergantung pada intensitas berkas sinar yang jatuh pada
permukaan logam
b. jumlah elektron yang dipancarkan berbanding lurus dengan intensitas
radiasi
c. energi elektron sebanding dengan frekuensi berkas sinar
d. jika frekuensi sinar lebih kecil dari suatu harga kritis/ambang, tidak akan
terjadi pancaran elektron.
Frekuensi cahaya yang paling rendah untuk memancarkan elektron dari
permukaan logam disebut frekuensi ambang
Teori Atom Thomson (1904)
Bentuk atom menyerupai agar-agar tersusun dari muatan listrik positif dan negatif. Muatan
positif menyebar secara merata dalam bulatan dan electron terdapat didalamnya.
→model roti kismis
Model Atom Nuklir Rutherford (permulaan abad 20)
Dasar: Percobaan penghamburan sinar  pada lempeng logam emas yang sangat
tipis (0,0004 mm).
Hasil percobaan:
 sebagian besar dari partikel alfa tembus lempeng dan hanya sebagian kecil yang
mengalami penyimpangan dari arahnya semula.
 hanya 1 dari 20.000 partikel alfa dipantulkan dengan sudut 90 o atau lebih.
Kesimpulan: Atom terdiri dari inti kecil dengan muatan kecil listrik +Ze dimana seluruh
massa atom terpusat dan electron sebanyak Z bergerak mengelilingi inti.
Kelemahan: elektron yang bergerak mengelilingi inti akan kehilangan energi terus menerus
karena radiasi, sehingga akhirnya akan jatuh ke inti.
Model atom Bohr
1. elektron bergerak mengelilingi inti dengan orbit tertentu berbentuk lingkaran
2. adanya lintasan kuantum dengan momentum sudut elektron yang merupakan kelipatan dari
h/2 : lintasan kuantum
3. momentum sudut elektron yang bergerak dengan kec. v dalam lintasan dengan jari-jari r
adalah mvr maka:

4. elektron dalam satu lintasan tidak memancarkan energi

5. bila elektron pindah dari tingkat energi 1 ke tingkat energi 2 (lebih rendah) maka akan terjadi
radiasi energi sebanyak
h = E1 – E2
bila E2 lebih besar dari E1 maka electron akan mengabsorpsi energi radiasi
TINGKAT ENERGI

- Energi yang dimiliki elektron bergantung pada


lokasinya di sekeliling inti
- Elektron yang terletak di dekat inti memiliki
energi yang lebih rendah dibandingkan dengan
elektron yang terletak jauh dari inti
TEORI ATOM MODEREN

- Elektron bergerak pada daerah tertentu yang


disebut “awan elektron”.
- Posisi elektron tidak dapat ditentukan secara eksak.
Model atom mekanika gelombang
Werner Heisenberg dan Erwin Schrodinger
Prinsip ketidakpastian Heisenberg: Akibat dualisme sifat partikel dan
gelombang, tidak mungkin untuk dapat mengetahui pada waktu
bersamaan baik momentum atau kedudukan suatu partikel (seperti
elektron) dengan tepat
Persamaan Schrodinger H = E
H = operator Hamilton yang menyatakan energi kinetik dan potensial
E = harga numerik energi untuk setiap fungsi gelombang
 =eigen function
BILANGAN KUANTUM
BILANGAN KUANTUM
“Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom,
digunakan 4 bilangan kuantum”

1. Bilangan kuantum utama (n): menunjukkan lintasan


elektron dalam atom.
n mempunyai harga 1, 2, 3, .....
- n= 1 sesuai dengan kulit K
- n= 2 sesuai dengan kulit L
- n= 3 sesuai dengan kulit M
- dan seterusnya
Tiap kulit atau setiap tingkat energi ditempati oleh sejumlah
elektron. Jumlah elektron maksimum yang dapat menempati
tingkat energi itu harus memenuhi rumus Pauli = 2n2.

Contoh:
kulit ke-4 (n=4) dapat ditempati maksimum= 2 x 4 2 elektron = 32
elektron
2. Bilangan kuantum azimuth (l) : menunjukkan sub kulit
dimana elektron itu bergerak sekaligus menunjukkan sub kulit
yang merupakan penyusun suatu kulit.

Bilangan kuantum azimuth mempunyai harga dari 0 sampai


dengan n-1:
n = 1 ; l = 0 ; sesuai kulit K
n = 2 ; l = 0, 1 ; sesuai kulit L
n = 3 ; l = 0, 1, 2 ; sesuai kulit M
n = 4 ; l = 0, 1, 2, 3 ; sesuai kulit N
dan seterusnya

Sub kulit yang harganya berbeda-beda ini diberi nama khusus:

l = 0 ; sesuai sub kulit s (s = sharp)


l = 1 ; sesuai sub kulit p (p = principle)
l = 2 ; sesuai sub kulit d (d = diffuse)
l = 3 ; sesuai sub kulit f (f = fundamental)
3. Bilangan kuantum magnetik (m): menunjukkan adanya
satu atau beberapa tingkatan energi di dalam satu sub kulit.

Bilangan kuantum magnetik (m) mempunyai harga (-l) sampai harga (+l).

Untuk:

l = 0 (sub kulit s), harga m = 0 (mempunyai 1 orbital)


l = 1 (sub kulit p), harga m = -1, 0, +1 (mempunyai 3 orbital)
l = 2 (sub kulit d), harga m = -2, -1, 0, +1, +2 (mempunyai 5 orbital)
l = 3 (sub kulit f) , harga m = -3, -2, 0, +1, +2, +3 (mempunyai 7
orbital)
TIGA MACAM PENGGAMBARAN
ORBITAL 1S
Orbital 2s
TIGA GAMBARAN
ORBITAL 2P
KETIGA
ORBITAL P
KELIMA
ORBITAL D
4. Bilangan kuantum spin (s): menunjukkan arah perputaran
elektron pada sumbunya.

Dalam satu orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan


kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan arah yang
berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau -1/2.

Contoh:
Bagaimana menyatakan keempat bilangan kuantum dari
elektron 3s1 ?

Jawab:
Keempat bilangan kuantum dari kedudukan elektron 3s1 dapat
dinyatakan sebagai,
n= 3 ; l = 0 ; m = 0 ; s = +1/2 ; atau -1/2
KONFIGURASI ELEKTRON

Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital,


akan tetapi belum tentu semua orbital ini terisi
penuh. Bagaimanakah pengisian elektron dalam
orbital-orbital tersebut?
Pengisian elektron dalam orbital-orbital memenuhi
beberapa peraturan, antara lain:
1.Prinsip Aufbau : elektron-elektron mulai
mengisi orbital dengan tingkat energi terendah
dan seterusnya.
Contoh pengisian elektron-elektron dalam orbital beberapa unsur:
Atom H : mempunyai 1 elektron, konfigurasinya 1s1
Atom C : mempunyai 6 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p2
Atom K : mempunyai 19 elektron, konfigurasinya 1s 2 2s2 2p6 3S2 3p6 4s1
2.Prinsip Pauli : tidak mungkin di dalam atom
terdapat 2 elektron dengan keempat bilangan
kuantum yang sama.

Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang


mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth
dan magnetik yang sama, maka bilangan
kuantum spinnya harus berlawanan.

3.Prinsip Hund : cara pengisian elektron dalam


orbital pada suatu sub kulit ialah bahwa
elektron-elektron tidak membentuk pasangan
elektron sebelum masing-masing orbital terisi
dengan sebuah elektron.
Contoh:
Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara
Pengisian orbitalnya adalah:

Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan


berpindah ke lintasan 2pz, sehingga sekarang ada 4 elektron yang tidak
berpasangan. Oleh karena itu agar semua orbitalnya penuh, maka atom
karbon berikatan dengan unsur yang dapat memberikan 4 elektron.
Sehingga di alam terdapat senyawa CH4 atau CCl4, tetapi tidak terdapat
senyawa CCl3 atau CCl5.
Soal:

Tuliskan konfigurasi elektron untuk:

− Cl-17
− K-19
− Cu-29

Anda mungkin juga menyukai