Anda di halaman 1dari 82

Harini Sosiati

1766-1844

https://www.youtube.com/watch?v=g4TOW_xijB8
Konsep Democritus (SM)
Atomos
▪Atoms were small,
hard particles, all of
which were made of
the same material, but
were formed into
different shapes and
sizes.
▪Atoms were infinite in
number, always moving
and capable of joining
together.
Teori Dalton (John Dalton, ilmuwan Inggris 1808) → Hipotesis 1
- Unsur tersusun dari partikel yang sangat kecil yang disebut atom. Atom dari unsur yang
sama adalah identik, yaitu mempunyai ukuran, massa dan sifat kimia sama. Atom-atom
dari unsur yang berbeda adalah berbeda.

- Senyawa tersusun oleh atom-atom dari dua unsur atau lebih, sehingga perbandingan
jumlah atom dari setiap dua unsur, bisa merupakan bilangan bulat atau pecahan
sederhana.

- Reaksi kimia tidak mengakibatkan penciptaan atau pemusnahan atom-atom,


melainkan hanya pemisahan, penggabungan atau penyusunan ulang atom-atom.
Hukum perbandingan berganda (LAW OF MULTIPLE PROPORTION) →
Hipotesis-2 (Dalton)
Jika unsur dapat bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, maka
perbandingan berat salah satu unsur yang bereaksi dengan berat tertentu dari
unsur lain pada kedua senyawa selalu merupakan perbandingan bilangan bulat
sederhana.

If two elements form more than one compound between them, then the
ratios of the masses of the second element which combine with a fixed mass
of the first element will be ratios of small whole numbers.
Hukum kekekalan massa (LAW OF CONSERVATION OF MASS) →
Hipotesis-3 (Dalton)
Materi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan.

(karena materi tersusun dari atom-atom yang tidak berubah dalam suatu
reaksi kimia, sehingga massanya juga kekal)

The law of conservation of mass states that mass in an isolated system is


neither created nor destroyed by chemical reactions or physical
transformations. According to the law of conservation of mass, the mass of
the products in a chemical reaction must equal the mass of the reactants.
Dari hasil penelitian yang terus dilakukan setelah teori atom Dalton, dinyatakan dengan
jelas bahwa sesungguhnya atom memiliki struktur internal yang tersusun dari partikel-
pertikel yang lebih kecil lagi yang disebut sub-atom. Atom terdiri atau tersusun dari
3 partikel sub-atom yaitu elektron, proton dan netron.

Pemahaman tentang struktur atom diperoleh informasi dari hasil penelitian tentang
radiasi. Apakah radiasi Itu?. Radiasi adalah pemancaran atau perambatan energi
melalui ruang dalam bentuk gelombnag. Salah satu alat yang digunakan untuk menyelidiki
fenomena ini adalah tabung sinar katoda (cathode ray tube)
(+)
(-) Charge to mass ratio (e/m)

e/m = E e / B2 L

E : applied electric field


B : applied magnetic field
e : angle of deflection
L : distance of cathode ray

e/m = -1.76 x 108 C/g


(Sumber tegangan tinggi)

Vakum Sinar katoda mengandung


Partikel bermuatan
https://www.youtube.com/watch?v=GzMh4q-2HjM
Tahun 1895 Wihelm Röntgen mengamati bahwa sinar katoda menyebabkan kaca dan logam
memancarkan sinar yang tidak biasa. Radiasi yang berenergi tinggi ini dapat menembus materi
dan menghitamkan lempeng fotografi yang tertutup dan menyebabkan berbagai zat
berfluoresensi. Sinar ini tidak dapat dibelokkan oleh magnet, berarti sinar ini tidak mengandung
partikel bermuatan seperti sinar katoda. Röntgen menyebutnya dengan sinar-x (x-ray).

X-rays, short-wave, high energy electromagnetic radiation, the matter penetrating effect. The
wavelength of X-rays is shorter than that of visible light: The area ranges from 100 nanometers
(1 nanometer equals 1 billionth of a meter) up to 0.01 Pikometer (1 Pikometer is 1 trillionth of a
meter).

PRODUCTION OF X-RAY (please visit the links)


https://www.youtube.com/watch?v=4zrw9RIQJGY&lc=Uggf8_Jf
https://www.youtube.com/watch?v=T1WwHh4b__M
EED1lXgCoAEC
Antoine Becquerel menemukan senyawa uranium dapat menyebabkan lempeng fotografi yang
terbungkus tebal berubah menghitam tanpa rangsangan sinar katoda. Sinar dari senyawa
uranium berenergi sangat tinggi dan tidak dapat dibelokkan oleh magnet, tetapi berbeda
dengan sinar-x karena sinarnya dihasilkan secara spontan (radioaktifitas, Marie Curie). Jadi setiap
unsur yang secara spontan memancarkan radiasi disebut radioaktif.

Hasil penelitian selanjutnya menyatakan bahwa ada 3 jenis sinar yang dihasilkan oleh peluruhan
zat-zat radioaktif seperti uranium (U), yaitu
(1) sinar  terdiri dari partikel-partikel bermuatan positif (partikel ), oleh karena itu dibelokkan
oleh lempeng bermuatan positif,
(2) sinar  (partikel ) yaitu electron dan dibelokkan oleh lempeng bermuatan negatif dan
(3) sinar  yaitu jenis radiasi radioaktif yang berenergi tinggi. Sinar  sama dengan sinar-x yaitu
tidak bermuatan dan tidak dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnetik eksternal.
Ernest Rutherford (New Zeland, 1910)

Lead collimator Gold foil Rutherford menemukan bahwa


sinar  yang diarahkan ke lembar
 particle
tipis emas dapat menembus dan
source
 membelok dengan sudut yang
relatif besar, dan bahkan dapat
terrefleksi kearah sinar asal (sum-
ber sinar).
Rutherford Scattering
165-170C
J.J. Thomson (Inggris, 1897) telah menyempurnakan teori atom Dalton.
Telah dijelaskan diatas bahwa atom mengandung elektron dan atom bersifat netral. Oleh
karena itu, dapat dipastikan bahwa ada partikel bermuatan positif dengan jumlah yang sama
dengan elektron (bermuatan negatif).

Teori Dalton: atom adalah bagian terkecil dari suatu materi yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.

Teori Thomson: didalam atom terdapat partikel-partikel bermuatan, jadi atom masih dapat
dibagi-bagi lagi.

- Struktur atom berbentuk bola


Elektron tersebar - -
Bola pejal bermuatan bermuatan positif dengan electron
Dipermukaan bola - yang berdistribusi random
positif
- - dipermukaan bola.
-

Ilustrasi teori atom Thomson


Ukuran jari-jari atom adalah sekitar 100 pm, sedangkan jari-jari inti
atom hanya sekitar 5 x 10-3 pm.
James Chadwick (1932, Inggris)
Experiment: partikel  ditembakkan ke selembar tipis logam Be (berilium), logam tersebut
memancarkan radiasi yang berenergi sangat tinggi seperti sinar .
Chadwick menyimpulkan bahwa sinar tersebut terdiri atas partikel netral yang mempunyai
massa sedikit lebih besar dari massa proton yang diberi nama neutron.
-smallest particle of an element that has the
properties of the element
-made of 3 basic subatomic particles
Nucleus
◦ small, dense center of atom

◦ contains almost all the mass of the atom


◦ contains protons and neutrons
Subatomic Particles
Name Protons (p or +) Neutrons (n) Electrons (e-)
Charge +1 No charge -1
Location in nucleus in nucleus in shells around
nucleus
Mass ≈ 1 amu ≈ 1 amu ≈ 2000 x
smaller
“Job” Determines Supplies proper Determines
identity of mass to hold bonding/
element nucleus how it reacts
together
Number Atomic # Atomic mass – Same as # of
atomic # = protons
# of neutrons
Atomic Mass Unit (amu)
◦ metric unit to measure the mass of VERY small
objects (particles)

◦ a unit to measure the mass of atoms


Nomor Atom (Z) = jumlah proton dalam inti atom suatu unsur.

Nomor Massa (A) = jumlah proton dan neutron dalam inti atom suatu unsur.

= nomor atom (Z) + jumlah neutron.


Cara umum yang digunakan untuk menandai nomor atom dan nomor massa dari atom suatu unsur X:

A
Z
X

Atom-atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomer massa berbeda disebut isotop.
Sifat-sifat kimia suatu unsur ditentukan terutama oleh proton dan electron dalam atom,
sedangkan neutron tidak berperan dalam perubahan kimia dalam keadaan normal. Jadi
isotop-isotop dari unsur yang sama mempunyai sifat yang sama, membentuk jenis senyawa
yang sama dan menunjukkan kereaktifan yang sama.
Isotopes
◦ iso = same
◦ atoms of the same element with different numbers of neutrons
◦ have different atomic masses but the same atomic number
◦ some are stable, some are radioactive (carbon-12 and carbon-14)
Contoh Isotop
Periodic Table
Periodic table is organized based on the properties that elements
have in common with one another.
Groups: Elements in the same vertical columns are in the same
group have similar chemical properties.

❖Group 1A: Alkali metals: Li, Na, K, Rb, Cs, Fr


❖Group 2A: Alkaline earth metals: Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra
❖Group 7A: Halogens: F, Cl, Br, I, At (astatine)
❖Group 8A: Noble gases: He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn (radon)
❖Periods: The horizontal rows of elements in the periodic table are called periods.
❖First period: horizontal row one contains H and He
❖Second period: row two contains Li through Ne
❖Letters in the boxes are the symbols for the elements
❖Abbreviations are based on the current element names or the original names.
❖The number above each symbol is the atomic number (number of protons)
Golongan VIII A pada table periodic (He, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn) adalah gas mulia
yang terdapat di alam dan berada sebagai atom tunggal dan dinamai gas
monatomic. Sebagian besar materi tersusun dari molekul-molekul, ion-ion yang
dibentuk oleh atom.

Molekul adalah suatu kumpulan (agregat) yang terdiri dari sedikitnya dua
atom dalam susunan tertentu yang terikat oleh gaya-gaya kimia (ikatan kimia).
Contoh:

Molekul diatomik (diatomic molecule): molekul


yang terdiri dari hanya dua atom; H2, N2, Cl2, Br2,
I2, F2, HCl, CO dsb.
Molekul poliatomik (polyatomic molecule):
molekul yang terdiri dari lebih dari 2 atom;O3,
H2O, NH3 dsb
Alotrop (allotrope) adalah salah satu dari dua atau lebih bentuk lain dari
suatu unsur.

Contoh: oksigen (O2) dan ozon (O3)


Ada dua bentuk alotrop dari unsur carbon, intan (diamond) dan grafit
yang mempunyai sifat dan harga yang sangat berbeda.
A molecular formula (rumus molekul) shows the exact number of atoms of each
element in the smallest unit of a substance (rumus yang sebenarnya untuk molekul).

An empirical formula (rumus empiris) shows the simplest whole-number ratio of the atoms
in a substance (rumus kimia yang paling sederhana; rumus ditulis dengan memperkecil
subskrip dalam rumus molekul menjadi bilang bulat yang terkecil)

molecular empirical

H2O H2O

C6H12O6 CH2O

O3 O

N2H4 NH2
Ion adalah sebuah atom atau sekelompok atom yang mempunyai muatan total positif atau negatif.

Kation: ion dengan muatan total positif.


Atom netral yang kehilangan satu atau lebih elektron akan menghasilkan kation.

Na 11 proton Na+ 11 proton


11 elektron 10 elektron

Anion: ion dengan muatan total negatif.


Atom netral yang bertambah satu atau lebih elektron akan menghasilkan anion.

Cl 17 proton Cl- 17 proton


17 elektron 18 elektron

Logam cenderung membentuk kation dan non-logam cenderung membentuk anion.


Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu electron.
Contoh: Mg2+, Fe3+ , S2- dan N3+

Natrium clorida (NaCl) disebut senyawa ionic (ionic compound) karena dibentuk dari kation
(Na+) dan anion (Cl-).
Na+ dan Cl- disebut Ion monatomik (monatomic ion) karena masing-masing hanya
mengandung satu atom.

Dua atau lebih atom dapat bergabung membentuk sebuah ion yang mempunyai muatan total
positif atau negatif, disebut ion poliatomik (polyatomic ion).
Contoh poliatomik ion

NH4+ ammonium SO42- sulfate


CO32- carbonate SO32- sulfite
HCO3- bicarbonate NO3- nitrate
ClO3- chlorate NO2- nitrite
Cr2O72- dichromate SCN- thiocyanate
CrO42- chromate OH- hydroxide
Rumus senyawa ionik
Rumus senyawa ionik terdiri dari kombinasi kation dan anion, biasanya sama dengan rumus
empirisnya, karena senyawa ionik tidak terdiri dari unit-unit molekuler yang terpisah.
Contoh: NaCl terdiri dari Na+ dan Cl- dalam jumlah sama yang tersusun dengan struktur kristal FCC
berikut
Cl- Na+

(a) (b) (c)

Struktur kristal NaCl Susunan atom NaCl Kristal NaCl


Sesungguhnya
(struktur aktual)
Gambar ini memperlihatkan bahwa tidak ada ion Na+ yang terikat dengan hanya satu
Cl-. Pada kenyataannya setiap ion Na+ diikat oleh enam ion Cl- demikian juga
sebaliknya. Jadi NaCl adalah rumus empiris untuk natrium klorida.
Contoh lain:
Kalium Bromida tersusun dari kation K+ dan anion Br- . Jumlah muatannya adalah + 1 + (-1) = 0,
sehingga tidak memerlukan subskrip dan rumusnya adalah KBr.

Seng Iodida
Kation Zn2+ dan anion I- bergabung membentuk seng iodide. Jumlah muatannya adalah +2 + (-1) = +1
Untuk membuat muatannya menjadi nol, maka muatan (-) harus dikalikan 2 dengan menambah
subskrip “2” Pada lambang iodin, sehingga rumusnya menjadi ZnI2.
Aluminium oksida terdiri dari kation Al3+ dan dan anion O2-. Untuk
menentukan subscript senyawa ini dan contoh lain yang hampir sama adalah

2 x +3 = +6 3 x -2 = -6
Al2O3
Al3+ O2-
1 x +2 = +2 2 x -1 = -2
CaBr2
Ca2+ Br-

+1 x 2 = +2 -1 x 2 = -2
Na2CO3
Na+ CO32-
Penamaan senyawa ionik
Banyak senyawa ionik yang merupakan senyawa biner (binary compound) yaitu senyawa yang
terbentuk dari hanya dua unsur. Unsur pertama yang diberi nama adalah kation logam dan
diikuti dengan anion non-logam.
Contoh: KBr, FeCl2, SiO2, Fe2O3 dsb

Akhiran “-ida” juga digunakan untuk gugus anion tertentu yang mengandung unsur yang
berbeda, seperti hidroksida (OH-) dan sianida (CN-). Jadi senyawa LiOH dan KCN masing-masing
diberi nama lithium hidroksida dan kalium sianida. Senyawa ini dan juga masih banyak senywa
ionik lainnya disebut senyawa tersier (ternary compound) yaitu senyawa yang tersusun dari 3 unsur.
Logam-logam tertentu khususnya logam transisi dapat membentuk lebih
dari satu jenis kation.
Contoh: Fe dapat membentuk 2 kation yaitu Fe2+ dan Fe3+ yang disebut
juga Fe/besi (II) dan Fe/besi (III).
Contoh senyawa ionik yang terbentuk adalah FeCl2 dan FeCl3.

Contoh lain adalah Mn dapat membentuk 3 kation yaitu Mn2+, Mn3+ dan
Mn4+. Senyawa ionik yang terbentuk adalah MnO mangan (II) oksida,
Mn2O3 mangan (III) oksida dan MnO2 mangan (IV) oksida.
Chemical Bonds
Three types:

• Ionic Covalent Metallic


Electrostatic Sharing of Metal atoms
attraction electrons bonded to
between ions several other
atoms
Chemical Bond
• A bond resulted from the attraction of nuclei or electron
• All atoms trying to achieve a stable octet
• IN OTHER WORDS
• the p+ in one nucleus are attracted to the e- of
another atom
• Electronegativity

Two Major Types of Bonding


• Ionic Bonding
• forms ionic compounds
• transfer of e-
• Covalent Bonding
• forms molecules
• sharing e-
One minor type of bonding
• Metallic bonding
• Occurs between like atoms of a metal in the free
state
• Valence e- are mobile (move freely among all metal
atoms)
• Positive ions in a sea of electrons

• Metallic characteristics
• High mp temps, ductile, malleable, shiny
• Hard substances It’s the mobile electrons that
enable metals to conduct
• Good conductors of heat and electricity as (s)
electricity.
and (l)
IONic Bonding
• electrons are transferred between valence shells of
atoms
• ionic compounds are
made of ions NOT MOLECULES

• ionic compounds are called Salts or Crystals


• Always formed between metals and non-metals
+
[METALS ] [NON-METALS ]
-

Lost e- Gained e-
electron shells
a) Atomic number = number of Electrons

b) Electrons vary in the amount of energy they


possess, and they occur at certain energy levels
or electron shells.

c) Electron shells determine how an atom behaves


when it encounters other atoms
Octet Rule = atoms tend to gain, lose or share electrons so as to
have 8 electrons
✓C would like to Gain 4 electrons
✓N would like to Gain 3 electrons
✓O would like to Gain 2 electrons
Properties of Ionic Compounds

SALTS
• hard solid at 22oC Crystals
• high melting point temperatures
• nonconductors of electricity in solid phase
• good conductors in liquid phase or dissolved in water
(aq)
• In these bonds atoms share electrons.
• The electrons that can be shared are the Valence electrons.
Covalent Bonding
• There are several electrostatic
interactions in these bonds:

• Attractions between electrons and


nuclei
• Repulsions between electrons
• Repulsions between nuclei
Covalent Bonding
molecules

• Pairs of e- are shared between non-metal atoms


• electronegativity difference < 2.0
• forms polyatomic ions

Properties of Molecular Substances

Covalent
bonding
• Low m.p. temp and b.p. temps
• relatively soft solids as compared to ionic compounds
• nonconductors of electricity in any phase
Polar Covalent Bond

Electron poor Electron rich


region region e- rich
e- poor

+ -
Electronegativity (keelektronegatifan)
Satu sifat yang dapat membantu kita dalam membedakan ikatan kovalen nonpolar dan
ikatan kovalen polar adalah keelektronegatifan (electronegativity), yaitu kemampuan
suatu atom untuk menarik elektron dalam ikatan kimia.
Unsur-unsur dengan keelektronegatifan tinggi memiliki kecenderungan yang lebih besar
untuk menarik elektron dari pada unsur-unsur dengan keelektronegatifan yang lebih
rendah.
Keelektronegatifan berkaitan dengan afinitas elektron dan energi ionisasi. Misalnya seperti
atom flourin dengan afinitas elektron tinggi (cenderung untuk menarik elektron dengan
mudah) dan energi ionisasi besar (tidak mudah melepaskan elektron), juga mempunyai
keelektronegatifan tinggi.
Sebaliknya natrium (Na) mempunyai afinitas elektron, energi ionisasi dan
keelektronegatifan rendah.
Secara umum, keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan dalam satu periode didalam
tabel periodik, seiring dengan berkurangnya sifat logam dari unsur-unsur tersebut. Dalam satu
golongan, keelektronegatifan berkurang dengan bertambahnya nomer atom, yang menunjukkan
semakin bertambahnya sifat logam dari unsur-unsur tersebut.
Logam transisi tidak mengikuti pola keteraturan ini.
Unsur-unsur yang paling elektronegatif-halogen, oksigen, nitrogen dan belerang (pada sudut kanan
atas dari table periodik), sementara unsur-unsur dengan keelektronegatifan terendah (logam alkali
dan alkali tanah) pada sudut kiri bawah.
Atom-atom unsur dengan beda keelektronegatifan yang besar cenderung untuk membentuk ikatan
ionik (seperti senyawa NaCl dan CaO) karena atom unsur dengan keelektronegatifan lebih rendah
memberikan elektronnya kepada atom unsur dengan keelektronegatifan yang lebih tinggi. Ikatan
Ionik biasanya menggabungkan satu atom dari unsur logam dan satu atom dari unsur non logam.
Atom-atom unsur dengan perbedaan keelektronegatifan yang kecil cenderung untuk membentuk
Ikatan kovalen polar karena kerapatan elektronnya sedikit bergeser kearah atom yang lebih
Keelektronegatifannya.
Ikatan kovalen murni hanya terbentuk diantara dua atom unsur sejenis yang
memiliki keelektronegatifan sama.
Electronegativity:

• On the periodic chart, electronegativity increases as you go…


• …from left to right across a row.
• …from the bottom to the top of a column.
Ketika atom berinteraksi untuk membentuk ikatan kimia, hanya bagian terluarnya yang
bersinggungan dengan atom lain. Oleh karena itu, untuk mempelajari ikatan kimia kita
hanya perlu membahas terutama electron valensi dari atom-atom yang terlibat.

Untuk menggambarkan elektron valensi Lambang titik Lewis (Lewis dot symbol)

Jumlah elektron dalam setiap atom (kecuali He) sama dengan nomer golongan.

Untuk logam transisi (lantanida dan aktinida) mempunyai kulit dalam yang tidak terisi penuh,
sehingga secara umum lambang titik Lewis dari unsur-unsur ini tidak dapat dituliskan secara
sederhana.
Lewis menggambarkan pembentukan ikatan pada molekul H2 sebagai

H • + • H → H  H atau H−H

Pasangan elektron ini adalah contoh dari ikatan kovalen (covalent bond), ikatan yang terbentuk
dari pemakaian bersama dua electron oleh dua atom. Senyawa kovalen (covalent compound)
adalah yang hanya mengandung ikatan kovalen.

Gaya tarikan elektron ke inti inilah yang mengikat kedua atom hidrogen dalam molekul H2 dan
berperan dalam pembentukan ikatan kovalen dalam molekul yang lainnya.

Ikatan kovalen dalam atom-atom berelektron banyak hanya melibatkan electron valensi. Molekul
fluorin, F2. Konfigurasi elektron fluorin adalah 1s2 2s2 2p5. Elektron pada orbital 1s tidak terlibat
dalam pembentukan ikatan karena tingkat energinya rendah dan lebih banyak berada didekat inti.

Dari simbol Lewis atom F yang memiliki electron pada orbital 2s dan 2p, hanya satu electron yang
tidak berpasangan, sehingga molekul F2 dapat dinyatakan sbb:
pasangan pasangan
elektron elektron
bebas bebas
Struktur yang digunakan untuk menggambarkan senyawa kovalen seperti H2 dan F2 disebut
struktur Lewis.

Struktur Lewis (Lewis structure) adalah penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan
lambang titik Lewis dimana pasangan ikatan elektron dinyatakan dengan satu
garis atau pasangan titik yang diletakkan diantara kedua atom dan pasangan
elektron bebas dinyatakan dengan titik-titik pada masing-masing atom.

Atom O mempunyai dua pasang elektron bebas, sementara atom hydrogen tidak memiliki
pasangan elektron bebas karena satu-satunya elektron yang dimilikinya sudah dipakai untuk
membentuk ikatan kovalen.
2e- 8e- 2e-
8e- 8e-
Pembentukan molekul-molekul ini mengilustrasikan aturan octet (octet rule) yang
dirumuskan oleh Lewis: sebuah atom, kecuali hydrogen cenderung membentuk ikatan sampai
atom itu dikelilingi oleh delapan elektron valensi.

Atom-atom dapat membentuk berbagai jenis ikatan kovalen yang berbeda. Dua atom yang
berikatan melalui sepasang elektron disebut ikatan tunggal (single bond). Dalam berbagai
senyawa, atom-atom berikatan dengan ikatan rangkap (multiple bond), yaitu ikatan yang
terbentuk jika dua atom menggunkan dua atau lebih pasangan elektron secara bersama-
sama.
Ikatan antara dua atom yang menggunakan dua elektron bersama disebut ikatan rangkap dua
(bouble bond).
atau
8e- 8e-

8e- 8e-
Ikatan rangkap tiga (triple bond) terbentuk jika dua atom menggunakan bersama tiga pasang
elektron seperti dalam molekul N2 dan C2H2:

8e- 8e- 8e- 8e-

Ikatan rangkap lebih pendek dari pada ikatan tunggal. Panjang


ikatan (bond length) didefinisikan sebagai jarak antara inti dari
dua atom yang berikatan secara kovalen dalam suatu molekul.
van der Waals
Non-polar molecules can exist in liquid and solid phases because van
der Waals forces keep the molecules attracted to each other

Exist between CO2, CH4, CCl4, CF4, diatomics and monoatomics

Ikatan van der Waals: gaya tarik menarik antarmolekul (antar kutub) dalam
senyawa yang berikatan kovalen. Gaya ini merupakan gaya antarmolekul yang
sangat lemah mencakup interaksi dipole – dipole (pada senyawa polar) dan
interaksi dipole terimbas/terinduksi (pada senyawa polar dan non polar)
van der Waals periodicity
increase with molecular mass.

increase with closer distance between


molecules
◦ Decreases when particles are farther away
Hydrogen Bonding

• Hydrogen bonding typically occurs when a hydrogen atom


bonded to O, N, or F, is electrostatically attracted to a
lone pair of electrons on an O, N, or F atom in another
molecule.
Hydrogen “Bonding”
Strong polar attraction
◦ Like magnets

Occurs ONLY between H of


one molecule and N, O, F
of another

H “bond”
H is shared between
2 atoms of OXYGEN or
2 atoms of NITROGEN or
2 atoms of FLUORINE
Of
2
different
molecules
Why does H “bonding” occur?
Nitrogen, Oxygen and Fluorine
◦ small atoms with strong nuclear charges
◦ powerful atoms
◦ very high electronegativities
Intermolecular forces dictate chemical
properties

Strong intermolecular forces cause high b.p., m.p. and slow evaporation (low
vapor pressure) of a substance.
Which substance has the highest boiling point?
HF
NH3 Fluorine has the highest e-neg,
H2O SO
HF will experience the
WHY? strongest H bonding and 
needs the most energy to
weaken the i.m.f. and boil

Anda mungkin juga menyukai