Anda di halaman 1dari 29

STRUKTUR ATOM

AGUS WAHYUDI
MODEL ATOM DALTON
*Mengembangkan teori untuk menjelaskan
*Hukum kekekalan massa
*Hukum perbandingan tetap

Teori Atom Dalton Model atom Dalton


# Semua zat (unsur) tersusun oleh partikel yang tak dapat dibelah lagi yang disebut atom

# Atom-atom suatu unsur mempunyai sifat yang sama, atom dari dua unsur yang berbeda
mempunyai sifat yang berbeda

# Senyawa tersusun oleh atom-atom, bisa lebih dari satu unsur. Dalam senyawa,
perbandingan jumlah atom dari dua unsur yang ada adalah bilangan bulat atau pecahan
sederhana

# Reaksi kimia dapat terjadi akibat adanya penggabungan, pemisahan atau


penyusunan kembali atom-atom

# Atom tak dapat diciptakan atau dimusnahkan


Oksigen di CO dan CO2

2
HUKUM PERBANDINGAN GANDA

Menyatakan
Bila dua unsur membentuk senyawa, massa unsur yg bergabung satu dengan lainnya
mempunyai perbandingan sebagai bilangan bulat satu terhadap lainnya
MANFAAT MODEL ATOM DALTON

# Stoikhiometri

# Memperkirakan rumus molekul suatu senyawa

# Lahirnya eksperimen untuk menentukan bilangan Avogadro

FAKTA YANG MELEMAHKAN MODEL ATOM DALTON

# Atom dapat berubah menjadi atom lain: peluruhan radioaktif

# Atom memiliki sub-partikel, diantaranya bermuatan listrik :


gaya-gaya Coulumb antar materi
STRUKTUR ATOM

SEJARAH

Pendapat Aristoteles : benda dapat dibagi secara terus menerus

Pendapat Leukippos dan Demokritos: benda tidak dapat dibagi secara


terus menerus,melainkan akan ditemui suatu bagian dari benda yang
tak dapat dibelah lagi dan disebut “ATOM”

Pendapat Leukippos dan Demokritos tentang “ATOM” dipopulerkan kembali


oleh Gassendi (1592 – 1655) → Muncul banyak pendapat tentang ATOM
PARTIKEL – PARTIKEL PENYUSUN ATOM

Michael Faraday (1832) dengan percobaan elektrolisa


berpendapat : atom tersusun atas partikel – partikel
bermuatan listrik yang terikat satu dengan yang lain
oleh gaya listrik

Sifat partikel bermuatan listrik diselidiki oleh


J.J. THOMSON (1897) dengan percobaan sinar katoda

Tanpa medan magnit,


sinar bergerak lurus
1.

2.
THOMSON JUGA DAPAT MENENTUKAN
ANGKA BANDING MUATAN/MASSA (e/m) :
- 1,7588 x 10⁸ coulomb/gram → elektron (eˉ)

Percobaan R.A Millikan (1909)

Dengan percobaan tetes minyak, Millikan


dapat mengukur muatan elektron (e)
sebesar - 1,6 x 10ˉⁱ⁹ coulomb

Jika harga e dimasukkan dalam angka


banding e/m, maka massa elektron dapat
dihitung yaitu sebesar 9,1 x 10ˉ 28 gram
MODEL ATOM THOMSON

Dari tiga percobaan yang telah dilakukan, Thomson menggambarkan


suatu model atom sebagai berikut:

ATOM DIGAMBARKAN SEBAGAI BOLA


KECIL BERMUATAN NEGATIF DAN
MUATAN POSITIF TERLETAK DIANTARA
MUATAN NEGATIF

MASSA ATOM OLEH THOMSON


DIKAITKAN DENGAN MASSA PARTIKEL
YANG BERMUATAN POSITIF DALAM ATOM
MODEL ATOM RUTHERFORD

Rutherfor mencoba melewatkan


berkas sinar α yang bermuatan
(+) melalui lempeng Au tipis

Diamati : sebagian besar sinar


diteruskan, sebagian ada yang
Dibelokkan dan dipantulkan

Pendapat Rutherford :
1.Sebagian besar ruang dlm atom
kosong
2.Setiap atom harus punya inti atom
sebagai pusat massa dan muatan
Pendapat Rutherford merupakan positif.
sanggahan dari pendapat Thomson 3.Rutherford menemukan jari 2 inti ≈
10ˉ13cm dan jari 2 atom ≈ 100000 x jari 2
inti
Partikel-partikel Penyusun Atom
Partikel Charge Mass

Proton +1 1 amu

Neutron 0 1 amu

Electron -1 0,00055 amu

Positron +1 0,00055 amu

Foton 0 0

Neutrino 0 0

muon 0 0,11

pion 0 0,15

Quark partikel penyusun proton,


netron, muon dan pion
PERCOBAAN H.G.J. MOSELEY

Mengadakan pengukuran energi radiasi sinar X yang


dipancarkan
oleh unsur-unsur jika disinari dengan berkas elektron

Energi radiasi sinar X Energi ikat inti dengan eˉ sekitar

Kesimpulan: *Besarnya muatan (+) bertambah secara bertingkat dari


unsur satu
ke unsur lainnya sesuai dengan tingkat E radiasi sinar X
yang
dipancarkan
*Muatan (+) disebut nomor atom dengan lambang Z
*∑ proton dalam inti = ∑ eˉ disekitar inti
Percobaan H.M.Mc Coy dan W.H Rose (1907)

Menemukan isotop berbagai unsur , yaitu


atom
dengan nomor atom sama tetapi
massanya beda
Percobaan James Chadwick (1932)
Menemukan neutron : partikel
dengan massa = massa proton ; proton
& neutron berada dalam inti atom

Partikel penyusun atom : proton,


neutron dan elektron → partikel
fundamental
SPEKTROSKOPI
ATOM

Mempelajari sifat cahaya yang dipancarkan oleh suatu zat


Contoh, jika pada nyala api yang berwarna biru dipercikkan garam dapur
maka akan timbul warna nyala kuning yang merupakan spektra atom Na

Pengamatan dengan spektrofotometer menunjukkan 2 garis spektra pada


daerah kuning → spektra diskontinyu/spektra garis

Jika seberkas sinar putih dilewatkan spektrofotometer akan teramati


susunan warna lengkap → spektra kontinyu

Cahaya : radiasi gelombang elektromagnetik dan mempunyai sifat gelombag


→ mempunyai kecepatan, frekuensi dan panjang gelombang
Dinyatakan dengan persamaan Planck (Mac Planck – 1900)
E = h ν dan ν = c/λ
E : energi radiasi; h: tetapan Planck(6,63 x10ˉ27erg detik); ν : frekuensi
λ : panjang gelombang; c : kec. cahaya = 3 x 1010 cm/detik
E = h ν dan ν = c/λ

Energi radiasi berbanding lurus dengan frekuensi dan berbanding terbalik


dengan panjang gelombang → Energi dapat dinyatakan dengan frekuensi
Balmer (1885) mengamati spektra diskontinyu dengan memanaskan gas hidrogen
Dengan menghitung masing – masing frekuensi garis spektra dan
menghubungkan harga frekuensi satu garis spektra dengan garis
spektra yang lain diperoleh persamaan:

DERET BALMER b : bilangan bulat > 2 → 3, 4, 5, . . . .

Spektra hidrogen pada daerah tampak 700nm – 400nm


DERET LYMAN b : bilangan bulat 2 ,3, 4, 5, . . . .

Spektra hidrogen pada daerah UV 350nm – 200nm


DERET PASCHEN b : bilangan bulat 4, 5, 6, 7 . . . .

Spektra hidrogen pada daerah IR nm – nm


Contoh Hitungan

Hitung panjang gelombang foton (dlm nanometer) yang di emisi


selama transisi dari posisi nᵢ = 5 ke posisi nf = 2 dari atom H
Diketahui konstanta Rydberg’s(RH) = 2,18 x 10ˉ¹⁸J

C = 3.00 x 108 m/s

h = 6.63 x 10-34 Js

Maka λ = 434 nm
MODEL ATOM RUTHERFORD - BOHR

Berdasar penelitian Thomson tentang elektron, Rutherford tentang inti atom


NIELS BOHR mengungkapkan hubungan antara spektra atom dengan struktur
energi dalam atom → POSTULAT BOHR (1913)

1. Dalam atom, elektron bergerak menurut lintasan tertentu dengan energi


tertentu pula.
2. Dalam atom, elektron berada dalam keadaan stasioner, tidak akan terjadi
pancaran cahaya selama geraknya. Pancaran cahaya terjadi jika elektron
berpindah dari satu tingkat energi ke tingkat energi yang lain. Akan terjadi
pancaran cahaya dengan frekuensi ν = ( E₂ - E₁ )/h
3. Jika elektron menjalani lintasan lengkung, maka akan mematuhi hukum
mekanika biasa dan momentum anguler yang ditimbulkan oleh gerakan
tersebut merupakan kelipatan bulat dari h/2π

Dengan postulat tersebut, Bohr menyusun suatu model atom yang dikenal
MODEL ATOM RUTHERFORD - BOHR
MODEL ATOM MEKANIKA GELOMBANG

Louis de Broglie (1924) berpendapat, semua benda bergerak selalu dapat


dikaitkan dengan sifat gelombang, dengan panjang gelombang :

atau p = m v : momentum linier gerakan benda

Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa benda yang relatif besar, sifat
gelombang tidak tampak ( λ < ). Untuk benda kecil seperti elektron dalam
atom, sifat gelombang akan sangat tampak ( λ > )
Elektron bergerak dalam lintasan Bohr dengan jari - jari r → λ = h/mv
2 π r = n h/mv atau m v r = n h / 2 πMomentum sudut

Erwin Schrodinger (1926) berhasil menyusun persamaan gelombang yang


mewakili gerakan elektron dalam atom :
Ψ : fungsi gelombang elektron
E : energi total elektron
V : energi potensial elektron
Persamaan Schrodinger

Penyelesaian persamaan gelombang tersebut memberikan


fungsi gelombang ψ yang disebut ORBITAL
ORBITAL : daerah di dalam ruang disekitar inti yang mempunyai
kebolehjadian terbesar untuk menemukan elektron

Bilangan kuantum : bilangan yang memberikan gambaran


keadaan elektron di dalam atom.
Ada 4 jenis bilangan kuantum :
bilangan utama (n) ,
bilangan kuantum momentum anguler (l) ,
bilangan kuantum magnetik (m) ,
bilangan kuantum spin (s)
1. Bilangan kuantum utama (n) , mempunyai harga 1, 2, 3, 4, . . . . .
menggambarkan besarnya tingkat energi elektron dalam atom
atau besarnya ukuran orbital yang dihuni oleh elektron.

2. Bilangan kuantum momentum anguler (l) / bilangan kuantum orbital


Menggambarkan bentuk orbital yang ditempati elektron
Mempunyai harga 0, 1, 2, 3, . . . . .,(n – 1)

3. Bilangan kuantum magnetik (m) : menggambarkan


arah orbital
mempunyai harga – l, . . . - (l – 1) . . .-2, -1, 0 , +1, +2, .
. Setiap harga l mempunyai (2l + 1) harga m. Jumlah
.,+(l-1),+l
harga m menunjukkan jumlah macam orbital yang
mungkin. Misal, l = 0 : orbital s; l = 1 : orbital p ; l = 2 :
orbital d dst
3. Bilangan kuantum spin (s). Selain mengelilingi inti,
elektron juga berotasi pada porosnya. Sehingga
bilangan kuantum spin punya harga + ½ dan – ½ ; + arah
rotasi eˉ = arah rotasi atom ; - arah rotasi eˉ >< arah rotasi
atom
CONTOH

HARGA ORBITAL HARGA HARGA JUMLAH


n m s eˉ
1 1s (l = 0) 0 +½;- 2
½
2s (l = 0) 0 +½;- 2
½
2 +1 +½;- 2
2p (l = ½
1) 0 +½;- 2
½
-1 +½;- 2
½
3s (l = 0) 0 +½;- 2
½
+1 +½;- 2
3p (l = ½
1) 0 +½;- 2
3
½
BENTUK ORRBITAL

Kedudukan elektron dalam atom dapat dipelajari dengan


mencari harga Ψ2

Nilai Ψ2 memberikan kebolehjadian menemukan eˉ pada setiap


jarak dari inti

Orbital-orbital dalam atom mempunyai bentuk tertentu sesuai


dengan besar nya kebolehjadian menemukan eˉ di dalamnya

Bentuk orbital : s , p
dan d
KONFIGURASI ELEKTRON

Beberapa aturan untuk pengisian elektron dalam orbital

Prinsip Aufbau : dalam sebuah atom, eˉ selalu menempati tingkat energi


terendah selama tingkat energi tersebut belum penuh

Aturan Hund : jika suatu elektron masuk dalam orbital, tidak akan membentuk
pasangan selama masih ada orbital setingkat yang kosong.

Aturan Eksklusi Pauli : dalam orbital, tidak boleh ada eˉ mempunyai keempat
bilangan kuantum sama

Aturan n + l : elektron akan mengisi orbital dengan n + l lebih kecil


lebih dulu, kemudian mengisi orbital dengan n + l lebih besar

Beberapa atom konfigurasinya tidak mengikuti aturan tersebut, tetapi cenderung


membentuk konfigurasi yang stabil dengan mengisi orbital penuh atau ½ penuh
DIAGRAM SEDERHANA YANG MENGGAMBARKAN URUTAN ENERGI ORBITAL

1s

2s 2p

3s 3p 3d

4s 4p 4d 4f

5s 5p 5d 5f

6s 6p 6d

7s 7p
CONTOH
2 2 2 2 2 1
11Na : 1s 2s 2px 2py 2pz 3s

3s
Tulis konfigurasi elektron atom 7N dan 8O

2px 2py 2pz

2s

1s
Konfigurasi atom 24Cr : 1s2 2s2 2p⁶ 3s2 3p6 3d5 4s1

Orbital 3d sudah terisi sebelum orbital 4s terisi penuh orbital 3d dan 4s


masing – masing terisi ½ penuh untuk mencapai kestabilan

Anda mungkin juga menyukai