Anda di halaman 1dari 2

Penggunaan salah satu reaktan berlebih bertujuan untuk memperbesar konsentrasi reaktan,

sehingga kesetimbangan akan menjauhi reaktan dan bergeser ke arah produk untuk
mempertahankan kestimbangan sehingga produk yang dihasilkan (metil asetat) lebih banyak,
hal ini dijelaskan dengan asas le-chatelier

Fungsi penambahan H2SO4 sebagai katalis dalam proses esterifikasi dengan cara menurunkan
energi aktivasi sehingga reaksi esterifikasi lebih cepat berjalan. Selain itu, H2SO4 memilki
sifat higroskopis yang dapat mendehidrasi H2O sehingga jumlah ester yang dihasilkan
semakin banyak karena H2O adalah hasil samping esterifikasi. H2SO4 yang ditambahkan
hanya sedikit, batas penambahan H2SO4 pekat adalah 3% dari jumlah larutan, karena jika
berlebih maka akan menghidrasi methanol yang mengakibatkan konsentrasi reagen berkurang
sehingga reaksi akan berjalan ke arah reaktan yang mengakibatkan reaksi kea rah produk
cenderung lambat (Rahardjo, 2014).

Jika jumlah katalisator


dinaikkan, maka energi aktivasi akan
turun, sehingga laju reaksi akan
meningkat. Penggunaan asam sebagai katalis harus
diimbangi dengan penggunaan reaktan yang
berlebih, karena berdasarkan prinsip Le Chatelier, penambahan reaktan akan

menggeser reaksi ke arah produk.

Destilasi adalah cara pemisahan bahan kimia berdasarkan kemudahan suatu zat menguap
(volatilitas)
Destilasi adalah proses pemurnian untuk senyawa cair, yaitu didahului dengan penguapan
senyawa cair tersebut dengan memanaskannya kemudian mengembunkan uap yang akan
ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan destilat.
Destilasi terdiri dari 5 macam :
1. Destilasi sederhana
2. Destilasi bertingkat
3. Destilasi hampa udara 9 vakum
4. Destilasi uap
5. Destilasi azeotrop.

1. Destilasi Sederhana
Destilasi Destilasi sederhana tersebut biasanya dengan menaikan
temperatur, impitan uapnya berada diluar impitan atmosfer atau bisa
titik didih standar.
Pada destilasi sederhana, dasar pelepasannya yakni perbedaan titik
didih yang jauh ataupun salah satu zat berbentuk volatil. Jika larutan
dipanaskan maka zat yang mempunyai titik didih lebih kecil akan
menguap terlebuh dulu.
Selain perbedaan titik didih, tetapi perbedaan kevolatilan yakni
keinginan sebuah pokok berupa gas. Destilasi tersebut dijalankan
pada impitan atmosfer. Distilasi tersebut dipakai untuk membagi
lauran air dan alkohol.

2. Destilasi Azetrop
Destilasi Azetrop ialah jenis destilasi yang menguapkan partikel cair
tanpa pergantian strukturnya.

3. Destilasi Vakum
Destilasi vakum umumnya dipakai jika larutan yang ingin didistilasi
tidak normal dengan pengertian dapat pembusukan sebelum dan
mendekati titik didihnya ataupun lauratan bertitik didih kurang lebih
150 °C.
Cara tersebut dipakai tidak dapat dipakai pada campuran dengan
titik didih yang kecil jika kondensornya memakai air dingin karena
struktur yang menguap tidak dapat dikondensasi air.
Untuk menurunkan tekanan dipakai pompa vakum yang berfungsi
sebagai penyusut tekanan pada sistem distilasi tersebut.
6.

7. 4. Destilasi Uap
8. Destilasi uap dipakai pada laurtan sintesisdengan titik didih kurang
lebih 200 °C atau lebih. Destilasi tersebut bisa menguapkan
senyawa dengan suhu mendekati 100°C dalam tekanan atmosfer
dengan uap ataupun air mendidih.
9.

10. 5. Destilasi Bertingkat


11. Fungsi destilasi bertingkat ialah untuk membagi struktur cair, dua
atau lebih dari suatu campuran menurut perbedaan titik didihnya.
Destilasi juga dapat dipakai untuk larutan dengan perbedaan titik
didih kurang lebih 20°C dan bekerja pada tekanan atmosfer ataupun
dengan tekanan kecil.

Anda mungkin juga menyukai