Anda di halaman 1dari 52

STRUKTUR

ATOM
2020
Setelah menyelesaikan materi
CAPAIAN kuliah ini, mahasiswa mampu
PEMBELAJARAN menjelaskan konsep teori atom,
struktur atom dan orbital atom
MATERI

Dasar-dasar Model atom Spektrum Bilangan


teori atom Bohr atom kuantum dan
hidrogen bentuk orbital
DASAR
TEORI
ATOM
PERKEMBANGAN TEORI ATOM

1. Teori Atom Dalton

1. Partikel terkecil dari suatu materi yang tidak dapat


dibagi lagi disebut atom.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil,
semua atom dalam suatu unsur mempunyai sifatnya sama
dan atom dari unsur yang berbeda mempunyai sifat yang
berbeda
3. Senyawa kimia adalah gabungan/kombinasi atom-atom dari
satu atau lebih unsur, dengan perbandingan tertentu.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan
atau penyusunan kembali dari atom-atom.
5. Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dengan
Kelebihan dan kelemahan Teori Dalton

Kelebihan: dapat menerangkan hukum kekekalan


massa (Hukum Lavoiser) dan Hukum perbandingan
tetap (Hukum Proust)

Kelemahan:
• Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan
mengapa suatu larutan dapat menghantarkan
listrik (sifat listrik atom. Bagaimana mungkin
suatu bola pejal dapat menghantarkan listrik,
padahal listrik adalah elektron yang bergerak.
Berarti ada partikel lain yang dapat menyebabkan
terjadinya daya hantar listrik.
DASAR TEORI ATOM – Penemuan
elektron
• Voltase tinggi terhadap gas yang berada dalam
tabung tertutup bertekanan rendah menyebabkan
listrik mengalir dari katoda (elektroda negatif)
melalui gas dan memancarkan cahaya.
• Cahaya ini dibelokkan oleh medan magnet atau
listrik yang menunjukkan bahwa sinar katoda terdiri
J. J. Thomson (1856-1940), dari partikel bermuatan.
membuktikan bahwa atom • Partikel bermuatan tersebut ditolak oleh medan
bukanlah bentuk materi yang listrik negatif, sehingga Thomson menyimpulkan
paling sederhana.
bahwa partikel memiliki muatan negatif, disebut
elektron.
DASAR TEORI ATOM –
Penemuan proton
• Rutherford melakukan eksperimen untuk
mendeteksi arah partikel α (dihasilkan oleh
radium) yang melewati lapisan emas tipis.
• Berdasarkan model atom Thomson, partikel α
seharusnya melewati lapisan emas tersebut.
• Tetapi sejumlah kecil partikel α dibelokkan ke
berbagai arah, termasuk kembali ke sumbernya.
• Ini menunjukkan bahwa muatan positif jauh lebih
Ernest Rutherford (1871- besar dibandingkan partikel α.
1937), murid J. J. • Massa atom emas terkonsentrasi di area yang
Thomson, membuktikan sangat kecil, yang disebut nukleus.
bahwa inti atom memiliki
muatan positif yang
massanya 1836 kali
massa elektron
Teori atom Rutherford
1. Sebagian besar atom berupa ruang kosong, sehingga semua
massa atom terpusat pada inti atom yang sangat kecil.
2. Atom disusun dari:
a. Inti atom yang bermuatan positif, Partikel yang bermuatan
positif dalam nukleus disebut proton
b. Seluruh proton terpusat di dalam inti atom
3. Elektron-elektron yang bermuatan negatif yang mengelilingi inti
atom.
4. Banyaknya proton di dalam inti sama dengan jumlah elektron
yang mengelilingi inti atom, sehingga atom bersifat netral.

Kelemahan dari postulat Rutherford:


Selama elektron bergerak dalam suatu orbit, maka ada
percepatan menuju ke pusat, elektron ini secara kontinyu
mengemisikan radiasi dan secara berangsur-angsur akan
melepaskan energi yang akhirnya akan jatuh ke dalam inti.
Penemuan Rutherford meninggalkan satu masalah:
Perbandingan jumlah proton H dan He  1 : 2
Namun perbandingan massa H dan He  1 : 4 Proton dan neutron

H mengandung 1 proton
He mengandung 2 proton dan 2 neutron
maka...
Perbandingan massa H dan He  1 : 4

Penelitian Chadwick (1932), menemukan partikel yang bermuatan netral


dengan massa hampir sama dengan proton  NEUTRON

Proton dan neutron terpaketkan dalam


inti atom dengan ukuran yang sangat
kecil. Elektron bagaikan awan yang
mengelilingi nukleus.
Partikel Muatan Q Massa

Elektron negatif -1,6 x 10 -19 C ~ -1 9,11 x 10-28 g


DASAR
TEORI ATOM Proton positif
1,6 x 10 -19 C ~ +
1,67 x 10-24 g
1

Neutron netral 0 1,67 x 10-24 g


Nomor Atom, Nomor Massa dan Isotop

A
X
Z
X = Lambang unsur
Z = nomor atom (= jumlah proton)
A = Nomor Massa ( = jumlah proton + neutron)
Isotop  Atom dengan Z sama A beda

12
MODEL ATOM BOHR

 Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif


 Elektron bergerak mengelilingi inti dalam lintasan tertentu
 Elektron dalam lintasannya tidak menyerap atau memancarkan
energi, karena tiap lintasan mempunyai tingkat energi tertentu
 Bila elektron pindah lintasan, maka terjadi perubahan energi,
sebesar
Eq = ∆E = E2 – E1 = hν
MODEL ATOM BOHR
• Elektron mengelilingi inti atom
hanya pada lintasan tertentu
dengan momentum angular dan
energi tertentu.
• Jarak antara elektron dan inti
proporsional dengan energi yang
dimilikinya.
• Elektron tidak akan tertarik ke inti,
karena tidak kehilangan energi
secara kontinyu.
• Perpindahan elektron dapat terjadi
antar level energi jika elektron
tersebut menyerap atau
melepaskan energi yang besarnya
setara dengan perbedaaan energi
antar lintasan.
MODEL ATOM BOHR
E1 dan E2 adalah energi lintasan pada tingkat rendah dan tinggi.
Besarnya energi yang diserap atau dipancarkan adalah:

c
E  h   h

Di mana:
ΔE = energi yang diserap atau dipacarkan
h = tetapan Planck
v = bilangan gelombang
c = kecepatan cahaya
λ = panjang gelombang
– Hanya mampu memprediksi
Kelemahan garis spektrum hidrogen,
tetapi tidak bisa
model atom memprediksi spektra atom
yang memiliki banyak
Bohr elektron.
– Garis-garis spektra
tambahan pada eksitasi
elektron hidrogen juga tidak
dapat diramalkan.
SPEKTRUM ATOM HIDROGEN
Spektrum
Atom dapat menyerap dan memancarkan cahaya

Maxwell
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik
c=λ v

di mana:
c = kecepatan cahaya
λ = panjang gelombang
v = frekuensi
SPEKTRUM ATOM HIDROGEN

• Gas hidrogen (H2) dalam keadaan


vakum diberikan arus listrik akan
terpecah dan atom-atom akan
tereksitasi karena menyerap energi.
• Energi yang diserap selanjutnya
dilepaskan kembali dalam bentuk
radiasi elektromagnetik dan atom H
akan kembali membentuk H2
• Jika radiasi diamati (setelah
dilewatkan prisma), maka akan
didapatkan garis-garis spektra.
SPEKTRUM ATOM HIDROGEN
Spektrum terdiri dari beberapa seri garis dan frekuensinya dapat
diprediksi dari persamaan:

1 1 
vR  2 - 2 
n 1 n2 
R = Tetapan Rydberg (3,29 x 1015 Hz)
n1 dan n2 bilangan bulat, n2 > n1

Ini menunjukkan bahwa elektron pada atom berada hanya dalam


beberapa keadaan diskrit!
Seri
Spektrum Nama seri
Daerah
n1 n2
Atom spektrum
Hidrogen Lyman Ultra violet 2, 3, 4 dst.
Balmer Tampak 1 3, 4, 5 dst.
Paschen Inframerah 2 4, 5, 6 dst.
Brackett dekat 3 5, 6, 7 dst.
Pfund Inframerah 4 6, 7, 8 dst.
Inframerah 5
jauh
Hitung panjang gelombang
radiasi yang diemisikan oleh

Latihan atom hidrogen jika elektron


mengalami transisi dari level n2
= 3 dan n1 = 2.
Jawaban
Jawab:
• Gunakan persamaan Rydberg. Ubah frekuensi dari panjang
gelombang menggunakan persamaan c = λ . V
1  1 1  5
v   R  2 - 2   R
  2 3  36

c c 36 c
   
v ( 5 / 36 ) R 5R

36 x (3.00 x 10^8m/s)
λ  6.57 x 10^-7m
5 x (3.29 x 10^15/s)
• Panjang gelombang ini setara dengan 657 nm (garis merah pada
Balmer series)
Teori Kuantum (Max Planck, 1900)
Planck mengatakan :

1. Atom dan molekul dapat menyerap atau mengemisikan energi


dengan jumlah yang terdiskritkan.
2. Satuan terkecil dari energi tersebut disebut kuantum
3. Energi yang diserap atau diemisikan dalam bentuk radiasi
elektromagnetik

Setiap kuantum memiliki energi sebesar:


E = h.
E = energi (J)
h = konstanta Planck ( 6,63 x 10-34 J.s)
= frekuensi radiasi (s-1)

Untuk memahami Teori Kuantum Planck, kita harus memahami sifat-


sifat gelombang.
Sifat Gelombang (rambatan energi)

 = panjang gelombang = Jarak antara 2 bukit (atau lembah)


 = frekuensi = jumlah getaran perdetik
x=c
C = konstanta kecepatan cahaya ( 3x 10-8 m/det)

26
Radiasi Elektromagnetik

Radiasi elektromagnetik : emisi atau transmisi energi


dalam bentuk gelombang elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik : gelombang yang memiliki


komponen medan listrik dan medan magnet.

Jenis Radiasi Elektromagnetik


MEKANIKA GELOMBANG

Menurut de Broglie (1924):

1 Jika gelombang cahaya dapat bersifat seperti partikel (foton), maka


partikel kecil seperti elektron dapat bersifat seperti gelombang.
2. Elektron terikat kepada inti seperti gelombang berdiri. Gelombang ini
mengelilingi inti hanya pada jarak dimana keliling lingkaran orbit
merupakan kelipatan dari panjang gelombangnya.

Hubungan antara momentum dan panjang gelombang


dinyatakan oleh :

m   h/
Dari pers. Einstein dan Bohr
KETIDAKPASTIAN
HEISENBERG
• Heisenberg (1925) → prinsip
ketidakpastian dari partikel yang bergerak
• Menurut Heisenberg, tidak mungkin
mengukur secara tepat posisi dan
momentum dari partikel yang bergerak
secara bersamaan.
∆p . ∆x ≥ h/2π
∆x = ketidakpastian posisi
∆p = ketidakpastian momentum
PERSAMAAN SCHRODINGER
Schrodinger → menurunkan sebuah persamaan yang
menganalogikan pergerakan partikel sebagai fungsi gerakan
gelombang.

Gerakan elektron dalam ruang tiga dimensi:


d 2 d 2 d 2 8 2 m e
2
 2
 2  2
E T  E P   0
dx dy dz h

me = massa elektron
Ep = energi potensial elektron
ET = energi total elektron
ψ (psi) = fungsi gelombang
ψ2 dv = ukuran rapat muatan elektron dalam volume tertentu
Batas yang meliputi daerah dengan kemungkinan atau rapat
elektron yang tertinggi  orbital atom

Dengan kata lain, orbital atom = fungsi gelombang dari


elektron-elektron pada suatu atom
Daerah
kemungkinan
ditemukan
elektron
Bentuk Orbital s
Bentuk Orbital p
Bentuk Orbital d
Bentuk Orbital f
s-type modes

1s orbital 2s orbital 3s orbital


p-type modes

2p orbital 3p orbital 4p orbital


d-type modes

3d orbital 4d orbital 5d orbital


Kebolehjadian mendapatkan elektron di sepanjang lintasan
Bilangan kuantum yang menentukan
sifat-sifat elektron di dalam atom.
Terdiri dari empat macam yaitu:

BILANGAN a. Bilangan kuantum utama, n


b. Bilangan kuantum sekunder, ℓ
KUANTUM c. Bilangan kuantum magnetik, m
d. Bilangan kuantum pintal, s
• Menunjukkan tingkat energi orbital
 Elektron-elektron yang memiliki
bilangan kuantum utama yang
Bilangan sama, memiliki tingkat energi utama
yang sama.
kuantum • Disebut juga dengan “kulit atom”
utama, n • n = 1, 2, 3 …
• Makin besar harga n, makin besar
pula energi elektronnya
• Menunjukkan kecepatan sudut dari
elektron  Elektron-elektron yang
memiliki bilangan kuantum utama
yang sama akan dibedakan dari
bilangan kuantum sekundernya.

Bilangan • Disebut juga dengan “sub-kulit atom”


• Semakin besar harga ℓ maka semakin
kuantum tinggi kecepatan sudutnya.
• ℓ = n – 1.
sekunder, ℓ – n = 1  ℓ = 0  sub kulit s
– n = 2  ℓ = 1  sub kulit p
– n = 3  ℓ = 2  sub kulit d
– n = 4  ℓ = 3  sub kulit f
– dst
• Terjadi karena gerakan elektron dalam
orbital menimbulkan arus listrik →
terjadinya medan magnet.
• Momen magnet yang dihasilkan
Bilangan merupakan besaran vektor dan akan
berorientasi kearah tertentu akibat
kuantum adanya medan magnit dari luar.
magnetik, m • m = – ℓ sampai + ℓ, termasuk 0.
– ℓ = 1  m = +1, 0, -1
– ℓ = 2  m = +2, +1, 0, -1, -2
– dst
• Gerakan memintal elektron pada
sumbunya, juga menimbulkan momen
magnet, yang dapat mempunyai dua
arah.
• Kedua arah yang dibolehkan ini

Bilangan dinyatakan dengan bilangan kuantum


keempat s, yang harganya +½ dan -½

kuantum • Dalam satu orbital dapat diisi


maksimum 2 elektron yang memiliki
pintal
D rotasi yang berlawanan
arah

(Spin), s s = 1/2 s = - 1/2


BILANGAN KUANTUM

Bilangan kuantum Jenis Jumlah Kulit


orbital elektron
n ℓ m s
1 0 0 -½, +½ 1s 2 K

2 0 0 -½, +½ 2s 2 L
1 -1, 0 +1 -½, +½ 2p 6

3 0 0 -½, +½ 3s 2 M
1 -1, 0, +1 -½, +½ 3p 6
2 -2, -1, 0, +1, +2 -½, +½ 3d 10

4 0 0 -½, +½ 4s 2 N
1 -1, 0, +1 -½, +½ 4p 6
2 -2, -1, 0, +1, +2 -½, +½ 4d 10
3 -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3 -½, +½ 4f 14
4
He
2
KONFIGURASI ELEKTRON
Penyusunan elektron dalam atom terjadi dengan cara tertentu:
PRINSIP AUFBAU (MEMBANGUN)

1. Suatu atom tersusun atas proton dan neutron di inti yang


ditunjukkan oleh nomor atom dan nomor massa
2. Penambahan jumlah elektron pada orbital yang akan
memberikan energi total yang paling rendah
1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d.

Elektron mengisi orbil atom


satu demi satu dimulai dari
orbital dengan energi yang
lebih rendah terlebih dahulu
Aturan Hund
Konfigurasi elektron dengan arah elektron yang paralel pada
orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama adalah lebih
stabil

Untuk orbital p, d, dan f, elektron tidak akan berpasangan lebih


dahulu, sebelum orbital tersebut terisi satu-satu. Jadi pada
orbital p, maka elektron akan mengisi px1, py1 dan pz1 lebih
dahulu sebelum menjadi px2, py1, dan px1

Kestabilan penuh – Kestabilan


setengah penuh
Prinsip Larangan Pauli

Tidak boleh dua elektron dalam satu orbital memiliki spin


yang sama

Dua buah elektron tidak mungkin memiliki empat bilangan


kuantum yang sama keempat-empatnya

Dari tiga kemungkinan konfigurasi elektron He di bawah


ini, mana yang benar ? Berapakah empat bilangan
kuantum untuk masing-masing elektron ?

He

1s2 1s2 1s2


Atom Konfigurasi Atom Konfigurasi Atom Konfigurasi

H ls1 Na [Ne] 3s1 Sc [Ar] 4s23d1


He ls2 Mg [Ne] 3s2 Ti [Ar] 4s23d2
Li [He] 2s1 Al [Ne] 3s23p1 V [Ar] 4s23d3
Be [He] 2s2 Si [Ne] 3s23p2 Cr [Ar] 4s13d5
B [He] 2s22p1 P [Ne] 3s23p3 Mn [Ar] 4s23d5
C [He] 2s22p2 S [Ne] 3s23p4 Fe [Ar] 4s23d6
N [He] 2s22p3 Cl [Ne] 3s23p5 Co [Ar] 4s23d7
O [He] 2s22p4 Ar [Ne] 3s23p6 Ni [Ar] 4s23d8
F [He] 2s22p5 K [Ar] 4s1 Cu [Ar] 4s13d10
Ne [He] 2s22p6 Ca [Ar] 4s2 Zn [Ar] 4s23d10

Anda mungkin juga menyukai