Anda di halaman 1dari 14

BAB 8

Perkembangan
Teori Atom

Standar Kompetensi
Menganalisis berbagai besaran fsis pada gejala kuantum dan batas-
batas berlakunya relativitas Einstein dalam paradigma fisika modern
Kompetensi Dasar
 Mendeskripsikan perkembangan teori atom.
Pendukung Perkembangan Teori Atom

Penemuan sinar katode


 Partikel pertama penyusun atom
yang ditemukan adalah elektron.
 Hal ini dapat dijelaskan dengan
menggunakan percobaan sinar
katode.
 Pada percobaan sinar katode
digunakan tabung perlucutan
berupa tabung kaca yang berisi
dua elektrode (katode dan anode)
serta berisi gas dan kedua elektrode
dihubungkan dengan tegangan tinggi
Sifat-sifat sinar katode adalah :
1. Bergerak menurut garis lurus.
2. Terdiri atas partikel negatif (elektron).
3. Dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet.
4. Dapat menyebabkan fuoresensi.
5. Dipancarkan tegak lurus permukaan katode.
6. Menghasilkan efek panas.
7. Dapat melewati logam tipis.
8. Dapat menghitamkan pelat foto.
9. Dapat menimbulkan sinar-X dari anode.
10. Dapat difokuskan dengan katode yang cekung.
Sinar-X

Menemukan sinar-X dari percobaan


menggunakan sinar katode.

 Sinar katode yang berkecepatan tinggi,


menumbuk dinding kaca sehingga dinding
kaca berpendar dan memancarkan
cahaya hijau.
 Meskipun cahaya hijau tersebut ditutup
dengan penghalang, namun film potret
masih dapat dihitamkan oleh sebuah sinar
yang keluar dari kaca.
Wilhem Conrad Rontgen  Cahaya yang keluar tak tampak dan
berdaya tembus tinggi tersebut oleh
Wilhem Rontgen disebut dengan sinar-X
(Sinar Rontgen).
Sinar-X Bremstrahlung atau pengereman

Jika pada tabung katode diletakkan logam


di antara katode dan anode, maka
elektron yang keluar dari katode menuju
anode akan menumbuk logam
penghalang dengan energi kinetik:

Saat terjadi tumbukan antara elektron


dengan logam, maka berlaku Hukum
Kekekalan Momentum yang
menyebabkan energi kinetik elektron
berkurang.

Keterangan
Sinar-X Karakteristik
Saat sinar katode bergerak menumbuk Transisi elektron yang
atom pada logam, maka logam akan menghasilkan sinar-X karakteristik
mengionisasi elektron pada atom untuk akibat kekosongan kulit K adalah:
lintasan-lintasan dalam, sehingga pada dari kulit L ke kulit K disebut
lintasan elektron tersebut akan dengan sinar-X Kα.
kehilangan elektron yang akan diisi oleh dari kulit M ke kulit K disebut
elektron dari lintasan atau kulit di dengan sinar-X Kβ,
atasnya. Berpindahnya elektron dari kulit dari kulit N ke kulit K disebut
luar menuju kulit yang lebih dalam dengan sinar-X Kγ dan
akan menghasilkan sinar-X karakteristik.

Adapun untuk transisi elektron yang


menuju kulit L akan menghasilkan sinar-
X karakteristik:
dari kulit M ke kulit L disebut dengan
sinar-X Lα;
dari kulit N ke kulit L disebut dengan
sinar-X Lβ;
 dari kulit O ke kulit L disebut
dengan sinar-X Lγ dan seterusnya.
Manfaat sinar-X, antara lain:

1.Mendiagnosis struktur tubuh manusia yang selanjutnya disebut


dengan radiography, yang dapat digunakan untuk menentukan letak
keretakan tulang, adanya logam dalam tubuh manusia seperti
peluru dan sebagainya.
2.Dapat menghancurkan beberapa penyakit seperti tumor dan
pertumbuhan kanker, disebut dengan radiotherapy.
3.Mendeteksi kerusakan sambungan logam dan keretakan pada
logam. Hal tersebut penting dalam dunia industri.
4.Mendeteksi logam yang disimpan dalam tubuh manusia atau di
tempat tersembunyi, misalnya tas yang biasanya digunakan di
bandara.
5.Menunjukkan gejala interferensi dan difraksi gelombang.
6.Sebagai teleskop, dalam penggunaannya untuk mengambil
gambar benda-benda angkasa.
Sifat-sifat sinar-X

Merambat menurut garis lurus.


Tidak menyimpang dalam medan listrik dan medan magnet.
Dapat menembus bahan-bahan dengan ketebalan tertentu.
Dapat menghitamkan pelat film.
Dapat memendarkan beberapa bahan.
Memiliki energi yang tinggi sehingga dapat mengionisasi
molekul-molekul yang dilewatinya.
Dapat mengeluarkan elektron foto dari permukaan logam.
Percobaan Thomson
Percobaan Thomson dilakukan dengan
cara menggunakan tabung sinar katode
untuk menentukan harga perbandingan
antara muatan listrik sebuah elektron
dengan massanya.

Thomson berhasil menghitung


perbandingan antara muatan listrik dan
massa elektron yang besarnya adalah e/m
= 1,758803 x 10 11 C/kg.
Model atom Thomson
menyatakan bahwa atom
Besarnya massa elektron dapat
berbentuk bulat padat dengan
diperoleh dari muatan elektron yang
muatan positif terdistribusi merata
diperoleh Millikan dengan persamaan
di seluruh bagian atom. Muatan
e/m pada percobaan Thomson, yaitu m =
positif dinetralkan dengan elektron
9,1-31x 10 kg.
yang bermuatan negatif yang
tersebar di antara muatan-muatan
positif, seperti biji yang terdapat
dalam buah semangka.
Hasil percobaan yang dilakukan Geiger - Dari hasil percobaan hamburan partikel-α,
Marsden yang kemudian dirumuskan oleh Rutherford mengajukan model atom
Ernest Rutherford adalah sebagai berikut. Rutherford sebagai berikut.

Sebagian besar partikel-α menembus Dalam suatu atom terdapat pusat inti,
lempeng logam tanpa dibelokkan, sehingga yang di dalamnya tersimpan muatan positif.
disimpulkan bahwa sebagian besar ruang Inti ini disebut dengan inti atom atau nukleon.
dalam atom adalah kosong. Inti atom dikelilingi oleh elektron-elektron
Sangat sedikit partikel-α yang dipantulkan. pada jarak yang relatif jauh. Total muatan
Hal ini dapat disimpulkan bahwa partikel-α negatif elektron sama dengan muatan positif
telah menumbuk bagian sangat keras dalam inti atom, sehingga atom secara keseluruhan
atom yang disebut dengan inti atom. Ukuran bermuatan netral.
inti atom sangat kecil dari ukuran atom itu Inti atom menempati suatu volume atom
sendiri. yang sangat kecil, tetapi massa atom hampir
Sebagian kecil partikel-α dibelokkan, maka sama dengan massa inti atom.
dapat disimpulkan bahwa muatan inti atom Gerak elektron diperlukan agar elektron
adalah positif, karena sejenis dengan muatan tidak jatuh ke inti atom dan dalam hal ini
partikel-α yaitu positif. gaya elektrostatis selama mengelilingi inti
atom sama dengan gaya sentripetal.
Dalam reaksi kimia yang berperan adalah
elektron terluar yang disebut dengan elektron
valensi.
 Postulat pertama Bohr menyatakan bahwa elektron mengorbit
inti atom dalam lintasan-lintasan tertentu dan dalam keadaan
stasioner.
 Postulat kedua Bohr menyatakan bahwa jika atom menyerap
energi sebesar beda tingkat energi dalam atau elektronnya
berpindah dari orbit dalam ke orbit luar, maka atom dalam
keadaan tereksitasi
Pada atom berelektron banyak,
elektron-elektron bergerak mengelilingi
inti dikelompokkan ke dalam bilangan
kuantum (n, l, ml, s).
a. Bilangan kuantum utama (n).
b. Bilangan kuantum orbital (l).
c. Bilangan kuantum magnetik (ml).
d. Bilangan kuantum spin (ms).
Wolfgang Pauli, ilmuwan berkebangsaan Austria menyatakan,
“Dalam sebuah atom, tidak mungkin terdapat dua elektron yang
memiliki keempat bilangan kuantum (n, l, m l, ms) yang sama”.
Prinsip ini kemudian dikenal dengan prinsip eksklusi (larangan) Pauli

Terdapat dua aturan dalam menentukan susunan elektron, yaitu sebagai


berikut.
Elektron dalam suatu atom selalu mengisi lebih dahulu keadaan
yang mempunyai energi lebih rendah.
Hanya terdapat satu elektron dalam keadaan kuantum tertentu.
Hukum periodik unsur-unsur menyatakan, “Apabila unsur-unsur disusun
berturut-turut berdasarkan berat atomnya maka unsur tersebut
menunjukkan sifat-sifat yang berulang secara periodik”.

Tabel Periodik Unsur-unsur


Energi Ionisasi dan AfinitasElektron

Energi ionisasi merupakan energi yang diperlukan


sebuah elektron untuk melepaskan dari ikatan yang
paling lemah suatu atom netral atau suatu ion.
Energi Ionisasi Unsur (kkal/mol)

Afinitas elektron merupakan ukuran mudah atau


sukarnya sebuah atom menangkap sebuah elektron dan
berubah menjadi ion negatif.

Anda mungkin juga menyukai