Anda di halaman 1dari 10

1.

1 Pendahuluan
1. Latar Belakang
Atom merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan, semua materi yang
ada di muka bumi ini tersusun atas atom-atom. Perkembangan model atom ini sangat
mempengaruhi peradaban manusia, khususnya dibidang ilmu pengetahuan, dan
membawa kemajuan baik di bidang fisika, kimia, maupun biologi. Dengan
berkembangnya ilmu tentang atom, kita dapat mengetahui bagaimana susunan atom
atau mengetahui bagaimana atom itu bereaksi satu sama lain membentuk sebuah
ikatan. Dengan adanya perkembangan model atom ini, kita dapat dengan mudah
memahami reaksi fusi maupun reaksi fisi atom, dengan perkembangan model atom ini
pula kita dapat dengan mudah mengerti tentang reaksi-reaksi zat yang terjadi di
sekitar kita. Pada tahun 1911 Rutherford memulai percobaan yang mengubah wajah
fisika. Ia menemukan inti atom dan membangun model atom yang mirip dengan
sistem tata surya. Elektron-elektron juga mengorbit sebuah pusat (inti) seperti planet
mengorbit matahari. Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan
Ernest Marsden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (𝛼)
terhadap lempeng emas tipis. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu
partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga
dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan
untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola
pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan.
Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan
pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan
(ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh
fakta bahwa satu diantara 10.000 partikel alfa akan membelok dengan sudut 90°
bahkan lebih. Namun, teori yang dikemukakan Rutherford memiliki banyak
kelemahan di antaranya adalah elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan
energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron
itu akan kehabisan energi dan akhirnya menempel pada inti dan belum mampu
menjelaskan dimana letak elektron dan cara rotasinya terhadap ini atom. Rutherford
hanya mampu membuat hipotesis bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron
yang mengelilingi inti tersebut.

2. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami orbit orbit elektron

3. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian orbit elektron
b. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk orbital
c. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian bahan semikonduktor
d. Mahasiswa dapat menjelaskan ikatan dalam semikonduktor
1.2 Sajian Materi
A. Pengertian Orbit

Orbit adalah lintasan suatu benda mengeliling pusat inti lintasan. misal, bumi
mengorbit matahari, bulan mengorbit bumi, keduanya memiliki jalur khusus yang
cukup pasti untuk ditentukan pada waktu dan tempat tertentu.
Sedangkan untuk elektron kita juga sama, membicarakan dimana elektron tersebut
beada dalam mengelilingi inti atom. Hanya saja akibat dari sifat dualisme elektron
sebagai gelombang dan partikel secara bersamaan, kita tidak akan bisa menentukan
dengan tepat posisi elektron pada waktu tertentu. dikarenakan oleh gerakannya yang
sangat cepat dan massanya yang sangat amat kecil, bahkan ketika kita mengirimkan
cahaya/gelombang pendeteksi untuk mengetahui posisi eletron, seketika itu pula
gelombang/energi pendeteksi tersebut merubah posisi elektron.
Kita tetap bisa mengetahui lokasi keberadaan atom tersebut, hanya saja kali ini
lokasinya adalah bukan berupa lintasan tetap berupa satu lingkaran/elips, tetapi adalah
berupa sebaran tempat/ruang yang mempunyai probabilitas/kemungkinan terbesar
untuk kita dapat menemui electron, tempat itu dinamakan orbital.

B. Pengertian Elektron

Pada tahun 1897, Thomson menemukan elektron dan telah membuktikan, bahwa
muatannya negatif. Penemuan ini diikuti dengan penemuan proton (bermuatan positif)
dan neutron (tidak bermuatan). Dengan demikian sekarang kita mengetahui bahwa
bahan tersusun dari atom-atom dengan inti di pusat dan electron yang
mengelilinginya. Oleh karena inti mengandung proton dan neutron maka muatannya
positif. Apabila sebuah atom muatannya netral, banyaknya elektron yang mengelilingi
inti sama dengan banyaknya proton dalam inti. Gaya gaya dalam atom membatasi
gerak-gerak elektron dalam suatu daerah berdimensi tiga yang disebut kulit-kulit.
Elektron adalah partikel sub atom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis
sebagai e-. Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang
diketahui, sehingga ia dipercayai sebagai partikel elementer. Elektron
memiliki massa sekitar 1/1836 massa proton. Momentum sudut (spin) instrinsik
elektron adalah setengah nilai integer dalam satuan ħ, yang berarti bahwa ia
termasuk fermion. Antipartikel elektron disebut sebagai positron, yang identik dengan
elektron, tetapi bermuatan positif. Ketika sebuah elektron bertumbukan
dengan positron, keduanya kemungkinan dapat
saling berhambur ataupun musnah total, menghasilkan sepasang (atau
lebih) foton sinar gama.

C. Pengertian Orbit Elektron


Orbit elektron adalah jalan yang dilalui elektron ketika mengililingi inti. Elektron
berputar di sekitar inti dalam orbit yang berbeda pada jarak tetap dari inti. Setiap orbit
atau kulit berisi jumlah elektron tetap.
Secara umum, setiap orbit atau kulit mengandung maksimum 2n2 elektron di mana, n
adalah jumlah kulit. Dengan hanya mengganti nomor kulit di ‘n’ kita dapat dengan
mudah menghitung jumlah elektron di setiap kulit.

Setiap orbit atau kulit memiliki tingkat energi yang terkait dengannya. Elektron yang
berputar di sekitar inti di kulit pertama yang paling dekat dengan inti sangat melekat
pada inti karena gaya tariknya yang kuat. Elektron di kulit pertama memiliki energi
paling sedikit yang terkait dengannya. Elektron yang berputar di sekitar inti di kulit
terakhir yang lebih jauh dari inti melekat secara longgar pada inti. Elektron di orbit
atau kulit terluar memiliki energi tertinggi. Aturan 2n2 tidak berlaku untuk sebagian
besar kulit terluar atom. Kulit paling luar atau orbit atom mengandung maksimum 8
elektron.

Orbit elektron dan orbital elektron pada dasarnya adalah satu kesatuan namun Orbit
elektron adalah sebuah jalur yang berada di sekeliling nya nukleus yang menjadi jalan
atau jalur elektron sedangkan Orbital elektron adalah daerah sekitar inti atom yang
memiliki banyak elektron sehingga kita dapat menemukannya di orbital elektron ini.

Hukum-hukum dasar hubungan antara elektron dan kulit orbit:


1) Elektron pada kulit orbit tidak dapat berada pada ruang antara 2 kulit orbit.
2) Setiap kulit orbit sesuai dengan suatu energi. Semua elektron pada kulit orbit yang
sama mempunyai energi yang sama. Jumlah energi akan naik jika jauh dari inti.
Jadi elektron valensi mempunyai jumlah energi paling tinggi.
3) Elekton yang meloncat dari kulit ke kulit maka elektron harus menyerap energi
untuk mengatasi perbedaan energi antara jumlah enegi awal dan akhir.
4) Bila no 3 terpenuhi maka elektron dapat melepas energi yang diserap dan kembali
ke kulit yang berenergi rendah

Celah energi adalah ruang antara setiap dua kulit orbit. Elektron melewati celah
energi dan tidak dapat berada di dalam celah energi, pada gambar diatas elektron
harus menyerap energi 1,1 eV (elektron valensi).

D. Bentuk Orbital
Bentuk orbital ditentukan oleh bilangan kuantum azimut. Bilangan kuantum ini
diperoleh dari suatu persamaan matematika yang mengandung trigonometri (sinus dan
cosinus). Akibatnya, bentuk orbital ditentukan oleh bentuk trigonometri dalam ruang.
a) Ketidakmungkinan penggambaran orbital elektron-elektron
Untuk menggambar suatu jalur kita perlu mengetahui secara pasti di mana
objek tersebut berada dan ke arah mana objek itu bergerak. Sayangnya, kita
tidak bisa melakukan hal tersebut untuk elektron-elektron.

b) Prinsip ketidakpastian Heisenberg


Menunjukkan bahwa kita tidak dapat mengetahui secara pasti di mana elektron
itu berada dan ke arah mana elektron itu bergerak. Hal ini membuat kita tidak
mungkin menggambarkan secara tepat jalur atau orbit dari elektron yang
mengelilingi nukleus. Tetapi ada suatu cara lain yang bisa diterima untuk
menggambarkan pergerakan elektron-elektron di sekitar nukleus.

E. Pengertian Bahan Semikonduktor

Semikonduktor didefinisikan berdasarkan konduktivitas listriknya, yakni


semikonduktor merupakan bahan yang mempunyai resistivitas (10-4 hingga 0,5 m)
antara konduktor dan isolator, contohnya germanium, silikon, karbon, selenium, dan
sebagainya. Perhatikan tabel berikut !

NO BAHAN KLASIFIKASI RESISTIVITAS


1 Tembaga Konduktor yang baik 1,7 x 10−8m
2 Germanium Semikonduktor 0,6 m
3 Kaca Isolator 9 x 1011 m
4 Nichrome Bahan resistan 10−4m

Membandingkan resistivitas bahan-bahan di atas nampak bahwa resistivitas


germanium (semikonduktor) cukup tinggi dibandingkan tembaga (konduktor) tetapi
cukup rendah dibandingkan kaca (isolator). Ini memumjukkan bahwa resistivitas
semikonduktor terletak antara konduktor dan isolator. Tetapi akan salah bila
dikatakan bahwa semikonduktor sebagai bahan resistan.

Bahan semi konduktor adalah bahan yang daya hantar listriknya antara konduktir dan
isolator. Tahanan jenis bahan semi konduktor antara sekitar 10-3 Ωm sampai dengans
sekitar 10+3 Ωm. Atom-atom bahan semi konduktor membentuk krristal dengan
struktur tetrahedral, dengan ikatan kovalen. Bahan semi konduktor yang banyak
dipakai dalam elektkronika adalah silikon (Si) dan Germanium (Ge). Pada 0 0K SI
mempunyai lebar pita terlarang (energy gap) 0,785 eV, sedang untuk Ge 1,21 eV.
Baik Si maupun Ge mempunyai elektron valensi 4. Ada 2 jenis nahan semikonduktor
yaitu semikonduktor intrinsik (murni) dan semi konduktor ekstrinsik (tidak murni).

F. Ikatan dalam Semikonduktor


Atom-atom setiap unsur terikat bersama oleh aksi pengikatan dari elektronelektron
valensi. Ikatan tersebut terkait dengan kenyataan bahwa adanya kecenderungan setiap
atom untuk melengkapi orbit terakhirnya dengan memerlukan 8 elektron.
Tetapi banyak bahan yang orbit terakhirnya tidak lengkap yakni bahwa orbit
terakhirnya tidak memiliki 8 elektron. Hal ini membuat atom-atom aktif masuk ke
dalam persetujuan dengan atom lain untuk mencukupi 8 elektron dalam orbit
teakhirnya. Untuk itu, atomatom dapat kehilangan, ketambahan, atau menggunakan
bersama elektron valensinya dengan atom lain. Dalam semikonduktor, ikatan
terbentuk dengan penggunaan bersama elektron-elektron valensi. Ikatan itu disebut
sebagai ikatan kovalen. Dalam formasi ikatan kovalen, setiap atom menyumbangkan
jumlah yang sama elektron valensi dan sumbangan elektron itu digunakan bersama
oleh atom-atom yang mengajak formasi itu dalam ikatan kovalen. Gambar berikut
menunjukkan ikatan kovalen antar atom-atom germanium. Sebuah atom germanium
mempunyai 4 elektron valensi. Hal ini cenderung setiap atom germanium memiliki 8
elektron pada orbit terakhirnya.

Posisi setiap atom germanium sendiri terletak antara empat atom germanium yang
lain. Setiap atom tetangga menggunakan bersama satu elektron valensi terhadap atom
pusatnya. Dalam urusan kerja sama ini, atom pusat melengkapi orbit terakhirnya
dengan 8 elektron mengitari intinya. Dalam cara demikian, atom pusat membangun
ikatan kovalen.
Hal-hal pokok berikut berkaitan dengan ikatan kovalen:
a. Ikatan kovalen dibangun dengan penggunaan bersama dari elektron-elektron
valensi.
b. Dalam formasi ikatan kovalen, setiap elektron valensi dari suatu atom
membentuk ikatan langsung dengan elektron valensi atom terdekat. Dengan
kata lain, elektron valensi terkait dengan atom-atom tertentu. Untuk alasan ini,
elektron-elektron valensi dalam semikonduktor tidak bebas.

G. Sifat-sifat Semikonduktor
a. Resistivitas semikonduktor lebih kecil dari pada isolator tetapi lebih besar dari pada
konduktor.
b. Semokonduktor memiliki resistansi dengan koefisien suhu negatif, yaitu bahwa
resistansi semikonduktor menurun dengan kenaikan suhu dan sebaliknya. Sebagai
contoh, germanium menjadi isolator pada suhu rendah tetapi merupakan konduktor
yang baik pada suhu tinggi.
c. Ketika ketakmurnian metalik yang tepat (seperti arsenik, gallium, dsb.)
ditambahkan ke dalam semikonduktor, maka sifat-sifat konduksi arusnya berubah
cukup besar. Inilah sifat yang paling khas dan penting.
H. Semikonduktor yang Biasa Digunakan
Tersedia banyak semikonduktor, tetapi sangat sedikit yang digunakan dalam aplikasi
praktis pada elektronika. Ada dua bahan yang paling sering digunakan yaitu
germanium (Ge) dan silikon (Si). Sebab energi yang digunakan untuk mematahkan
ikatan kovalennya (energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari pita
valensinya) sangat kecil, yaitu 0,7 eV untuk germanium dan 1,1 eV untuk silikon.
Kenaikan konduktivitas semikonduktor karena jumlah pembawa muatan bertambah
sebanding dengan jumlah electron yang dapat melompati sela. Pada suhu 00k, tidak
ada electron yang mempunyai cukup energy untuk melompat akan tetapi dengan
naiknya suhu maka energy electron juga bertambah.
Karena itu hanya dua jenis semikonduktor tadi yang banyak dibahas secara
mendalam.
a. Germanium
Germanium menjadi model bahan di antara banyak semikonduktor. Alasan
utamanya adalah dapat dimurnikan dengan relatif baik dan mudah
dikristalkan. Germanium merupakan unsur tanah yang ditemukan pada tahun
1886. Germanium diperoleh dari abu batu bara khusus atau dari pipa asap
debu peleburan seng (zinc). Nomor atom germanium adalah 32, karenanya ia
memiliki 32 proton dan 32 elektron. Dua elektron pada orbit pertama, 8
elektron pada orbit ke dua, 16 elektron pada orbit ke tiga, dan 4 elektron pada
orbit valensi atau terluar. Atom germanium memiliki 4 elektron valensi, atau
dikenal pula sebagai unsur tetravalen. Ketika atom-atom germanium tersusun
dalam pola teratur dan berulang, maka germanium berstruktur sebagai kristal.
b. Silikon
Silikon merupakan unsur utama dalam batuan pada umumnya. Sebenarnya,
pasir merupakan silikon dioksida. Bahan campuran silikon (silicon compound)
secara kimia direduksi menjadi silikon yang 100% murni untuk digunakan
sebagai bahan semikonduktor. Nomor atom silikon adalah 14, karenannya ia
memiliki 14 proton dan 14 elektron. Atom silikon memiliki 4 elektron valensi,
dan karenanya silikon termasuk unsur tetravalen. Atom-atom silikon juga
tersusun dalam pola yang teratur sehingga silikon memiliki struktur Kristal.

Germanium Silikon
Link Video: https://youtu.be/BG7oxVOmQUo
https://youtu.be/_sIBWsdsnu4
1.3 Tugas dan Latihan penguasaan materi
Pilihan ganda
1. Kedudukan elektron dalam suatu atom ditentukan oleh…
A. Bilangan kuantum D. Panjang Gelombang
B. Tingkat Energi E. Frekuensi
C. Bilangan oksidasi
2. Jumlah elektron maksimum yang dapat menempati tingkat energi ketiga adalah...
A. 25 D. 6
B. 18 E. 3
C. 8
3. Bahan yang didopingkan pada atom silikon/germanium agar diperoleh bahan
semikonduktor tipe-N adalah atom…
A. Pentavalen (Arsenic, Boron)
B. Pentavalen (Antimon, Arsenic)
C. Trivalen (Antimon, Arsenic)
D. Trivalen (Boron, Galium)
E. Tetravalen (Silicon, Germanium)

4. Dibawah ini adalah hal yang terjadi di dalam kristal silicon, kecuali…
A. Beberapa electron bebas dan hole dibangkitkan oleh energi panas
B. Beberapa electron dan hole yg lain berekombinasi
C. Beberapa electron dan hole masih menunggu sementara untuk rekombinasi
D. Elektron dapat bergerak dan terlepas dari orbit valensinya menjadi elektron bebas
jika ada energi untuk memutuskan ikatan.
E. Memiliki 32 elektron yang berputar pada porosnya
5. Sejenis cacat kristal dimana sebaris atom tidak berada pada kedudukan yang
seharusnya, disebut…
A. Dislokasi
B. Vacancy
C. Interstisial
D. Impurity
E. Twinning
Essay
1. Dimana sajakah semikonduktor digunakan?
2. Urutkan unsur semikonduktor dibawah ini dari konduktivitas paling kecil hingga
konduktivitas paling besar, dan tuliskan besar konduktivitasnya!
Intan - Timah Putih – Germanium – Silikon
3. Urutkan unsur berikut sesuai dengan besar sela energy paling besar ke kecil! C – Ge –
Sn – Si
4. Mengapa silicon perlu dimurnikah?
5. Jelaskan kenaikan konduktivitas semikonduktor!

1.4 Rangkuman
Orbit elektron adalah jalan yang dilalui elektron ketika mengililingi inti. Elektron berputar di
sekitar inti dalam orbit yang berbeda pada jarak tetap dari inti. Setiap orbit atau kulit berisi
jumlah elektron tetap. Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada di antara isolator listrik dan konduktor listrik. Bahan semikonduktor terdiri dari 4
elektron valensi. Dalam semikonduktor, ikatan terbentuk dengan penggunaan bersama
elektron-elektron valensi. Ikatan itu disebut sebagai ikatan kovalen. Dalam formasi ikatan
kovalen, setiap atom menyumbangkan jumlah yang sama elektron valensi dan sumbangan
elektron itu digunakan bersama oleh atom-atom yang mengajak formasi itu dalam ikatan
kovalen.

1.5 Tes Penguasaan Materi


Pilihan Ganda
1. kumpulan muatan listrik pada suatu benda disebut?
A. Kuat arus D. Energi
B. Listrik statis E. Tegangan listrik
C. Listrik dinamis
2. Bentuk orbital ditentukan oleh bilangan kuantum ….

A. azimuth D. spin

B. utama E. orbital

C. magnetic

3. Bentuk yang menyatakan orientasi orbital dalam ruang tiga dimensi adalah?
A. Spin D. magnetic

B. Utama E. Azimuth

C. Orbital

4. Alat-alat di bawah ini terbuat dari bahan semikonduktor, kecuali …


A. kapasitor D. dioda
B. transistor E. foto konduktor
C. thermistor
5. Yang mana bahan yang termasuk semi konduktor?
A. Besi                       D. Iodin
B. Germanium           E. Hidrogen
C. Helium
Essay
1. Jelaskan pengertian dari bahan semikonduktor!
2. Sebutkan beberapa contoh semikonduktor bervalensi tiga!
3. Apa nama lain dari semikonduktor?
4. Sebutkan salah satu aplikasi semikonduktor!
5. Apa arti dari elektron valensi?
1.6. Penyelesaian dan kunci jawaban Latihan penguasaan materi dan Tes penguasaan
materi
 Latihan penguasaan materi
Pilihan Ganda

1. A. Bilangan kuantum
2. B. 18
3. B. Pentavalen (Antimon, Arsenic)
4. E. Memiliki 32 elektron yang berputar pada porosnya
5. A. Dislokasi

Essay
1.
- Alat junction (diode)
- Transistor
- Alat konduktor dan tahanan
2. Intan (<10−16 ohm−1 m−1) – Silikon (5 x 10−4 ohm−1 m−1) – Germanium (2 x
10−4 ohm−1 m−1) – Timah putih ( 106 ohm−1 m−1)
3. C – Si – Ge – Sn
4. Karena untuk mengontrol jumlah dopant akibat kelebihan pembawa akseptor pada
bahan.
5. Jumlah pembawa muatan bertambah sebanding dengan jumlah electron yang dapat
melompati sela. Pada suhu 00k, tidak ada electron yang mempunyai cukup energy
untuk melompat akan tetapi dengan naiknya suhu maka energy electron juga
bertambah.
 Tes Penguasaan Materi
Pilihan Ganda
1. B. Listrik statis
2. A. azimuth
3. D. magnetic
4. E. foto konduktor
5. A. Besi

Essay
1. Semikonduktor adalah bahan yang sifat-sifat kelistrikannya terletak antara sifat-
sifat konduktor dan isolator. Sifat-sifat kelistrikan konduktor maupun isolator tidak
mudah berubah oleh pengaruh temperature, cahaya, atau medan magnet, tetapi pada
semikonduktor sangat sensitif.

2. Bahan semikonduktor yang bervalensi tiga misalnya boron, gallium, dan indium.

3. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik.

4. Transistor

5. Elektron valensi adalah jumlah electron yang menempati orbit terluar dari struktur
atom suatu bahan
1.7 Daftar rujukan
http://yes3dreamer.blogspot.com/2014/05/orbit-elektron.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Elektron
https://vclass.unila.ac.id/pluginfile.php/622233/mod_resource/content/1/Fisika%20semi
%20konduktor230821.pdf
https://pengertian.apa-itu.net/apa-yang-dimaksud-dengan-orbit-elektron.html
file:///C:/Users/ACER/Downloads/bahan-kuliah-fisika-semikonduktor.pdf
Bahan+Semikonduktor.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan_kuantum
http://hendrakurniawansyahputra.blogspot.com/2013/04/tugas-ilmu-bahan-listrik-membuat-
soal.html

Anda mungkin juga menyukai