Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Ditemukannya Sinar X Sinar Rontgen untuk

Keperluan Medis dan Lainnya


Sejarah ditemukannya sinar X sinar rontgen yang merupakan salah
satu perkembangan di bidang teknologi dunia fisika dimulai pada tahun
1895 saat Wilhelm Conrad Roentgen menemukan sebuah layar barium
platinocyanide yang bercahaya di laboratoriumnya ketika ia sedang
melakukan generasi terhadap sinar katoda dalam tabung Crooke dengan
jarak yang agak jauh. Karena hal ini, ia menghentikan pekerjaannya di
Universitas Wurzburg dimana ia ditunjuk menjadi kepala riset dan ia
menghabiskan waktu 6 minggu di laboratorium, bekerja sendiri, dan
tidak membagikan apapun kepada kolega-koleganya. Meskipun bukan
yang pertama mengamati efek sinar X, Rontgen dianggap sebagai
penemu sinar X karena ia yang pertama mempelajarinya. Rontgen juga
yang memberi nama sinar X, dimana X bisa berarti sebuah angka yang
tidak diketahui. Beberapa orang juga menyebut sinar X dengan nama
sinar Rontgen.

Penemuan dan Sejarah Ditemukannya Sinar X Sinar Rontgen


Sebelum menjadi pelopor sejarah ditemukannya sinar X sinar Rontgen,
Wilhelm Rontgen hanyalah anak muda biasa yang ingin bersekolah di
University of Utrecht tapi tidak memenuhi persyaratan yang diajukan. Ia
kemudian melanjutkan studinya di Zurich, pada sebuah institut dengan
nama Federal Polytechnic Institute yang kini bernama ETH Zurich.
Setelah berhasil masuk, Rontgen memilih untuk mengambil jurusan
mechanical engineering. Pada tahun 1869, ia lulus dengan gelar Ph.D
dari University of Zurich dimana ia bertemu Professor August Kundt yang
ia ikuti terus hingga University of Strassburg pada tahun 1873. Mulai
tahun 1874, Rontgen menjadi tenaga pengajar bermula dari University of
Strassburg dan dilanjutkan sebagai professor di Academy of Agriculture
di Hohenheim, Wurttemberg. Ketika pada tahun 1888 dia menjabat
sebagai salah satu orang dalam kursi fisikawan di University of
Wurzburg, dia tak pernah menyangka bahwa ia akan menjadi penulis
sejarah ditemukannya sinar X sinar Rontgen.

Pada tahun 1895, Rontgen sedang menginvestigasi tentang efek


eksternal dari berbagai macam perlengkapan tabung vakum
perlengkapan peninggalan dari Heinrich Hertz, Johann Hittorf, William
Crookes, Nikola Tesla, dan Philipp von Lenard ketika ada arus listrik
yang dilewatkan melalui mereka hingga ia tak sengaja melihat sebuah
layar barium platinocyanide yang bercahaya di laboratoriumnya ketika ia
sedang melakukan generasi terhadap sinar katoda dalam tabung Crooke
dengan jarak yang agak jauh setelah sebelumnya pada bulan November,
ia melakukan eksperimen menggunakan tabung Lenard di mana
kemudian ia menambahkan jendela aluminium untuk membuat sinar
katoda keluar dari tabung, tapi malah menyadari sinar katoda tadi
menyebabkan efek fluorescent.

Pada siang hari tanggal 8 November 1895, sejarah ditemukannya sinar X


sinar Rontgen dimulai dengan Rontgen yang sudah yakin untuk
melakukan pengetesan ide yang ia miliki. Dengan hati-hati, ia membuat
penutup dari kardus hitam yang sama dengan yang ia gunakan pada
tabung Lenard. Sebelum percobaan dilakukan, Rontgen menggelapkan
ruangan tempat tes dilakukan untuk mengetahui tingkat kegelapan dari
penutup kardus itu. Ketika Rontgen melewatkan tegangan lewat coil
Ruhmkorff, ia yakin bahwa penutup tersebut kedap cahaya dan siap
memulai bagian berikutnya dalam sejarah ditemukannya sinar X sinar
Rontgen. Pada masa inilah Rontgen menyadari ada sebuah kilau lemah
yang berasal dari sebuah bangku beberapa kaki dari tabung. Rontgen
berspekulasi bahwa ada sebuah sinar baru yang bertanggung jawab
akan hal ini, dan ia kembali melakukan eksperimen serta menuliskan
beberapa catatan. Percobaan pertama dari sinar baru yang diberi nama
sinar X oleh Rontgen ini baru dilakukan 2 minggu setelah
penemuannya dimana ia mengambil foto sinar-X menggunakan tangan
dari istrinya, Anna Bertha. Ketika Anna Bertha melihat tulangnya dan
berteriak Aku telah melihat kematianku! inilah orang-orang
menganggap penemuan sinar X mulai tercatat sebagai bagian dari
perkembangan teknologi fisika.

Penggunaan Sinar X Dalam Dunia Medis dan Lainnya


Penemuan Sinar X yang diprakarsai oleh Wilhelm Rontgen tentang
bagaimana sinar X dapat mengidentifikasi susunan tulang, sinar X mulai
sering digunakan untuk medical imaging. sejarah ditemukannya sinar X
sinar Rontgen dalam dunia medis pertama kali dicatat pada sebuah
paper tentang subjek ini, dan hingga tahun 2010, ada 5 triliun studi yang
dilakukan dalam bidang medical imaging di seluruh dunia. Meski begitu,
radiasi yang ditimbulkan oleh medical imaging menyumbangkan 50%
total radiasi ion di Amerika Serikat.

Salah satu penggunaan sinar X dalam dunia medis adalah sebagai


radiograf. Radiograf sendiri merupakan gambar sinar X yang didapat dari
meletakkan bagian dari tubuh pasien di depan sebuah pelacak sinar X
dan kemudian menyinarinya menggunakan gelombang sinar X pendek.
Karena tulang memiliki banyak kalsium, mereka dapat menyerap sinar X
secara efektif. Kegunaan lain dari sejarah ditemukannya sinar X sinar
Rontgen dalam dunia medis ialah dalam Tomografi Terkomputasi (CT
Scanning), sebuah model medical imaging dimana gambar-gambar
tomografik atau potongan dari beberapa area tubuh diambil melalui
sinar X dua dimensi yang besar.

Selain dunia medis, penggunaan sinar X ada dalam beberapa


bidang termasuk diantaranya adalah:
Kristalografi sinar X
Astronomi sinar X
Mikroskopik sinar X
Kilau sinar X
Radiografi industri
CT industri
Penggunaan sinar X dalam lukisan untuk mengetahui underdrawing
Pengamanan bandara
Kontrol perbatasan negara
Seni sinar X
Sinar X penghilang rambut

Faktanya, meskipun sinar X menyumbang 50% dari total radiasi yang


ada di Amerika Serikat, banyak kemajuaan teknologi terutama di bidang
medis yang berhutang kepada sejarah ditemukannya sinar X sinar
Rontgen.

Anda mungkin juga menyukai