Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1. Fluoroscopy

Awal fluoroskopi dapat ditelusuri kembali ke 8 November 1895 ketika Wilhelm

Rntgen , atau dalam bahasa Inggris naskah Roentgen , melihat layar barium

platinocyanide fluorescing akibat terkena apa yang ia kemudian akan memanggil

sinar - x ( x aljabar variabel menandakan " tidak diketahui " ) . Dalam beberapa

bulan penemuan ini, fluoroscopes mentah pertama diciptakan . Ini fluoroscopes

eksperimental adalah saluran hanya kardus, terbuka pada akhir sempit untuk mata

pengamat , sedangkan ujung yang lebar ditutup dengan kardus sepotong tipis yang

telah dilapisi di dalam dengan lapisan garam logam neon . Gambar fluoroscopic

diperoleh dengan cara ini cukup samar . Bahkan ketika akhirnya membaik dan

komersial diperkenalkan untuk pencitraan diagnostik , cahaya terbatas yang

dihasilkan dari layar neon dari lingkup komersial pertama mengharuskan bahwa

seorang radiolog sebelum duduk di ruang gelap , di mana prosedur pencitraan yang

akan dilakukan , terlebih dahulu membiasakan mata mereka meningkatkan

sensitivitas mereka untuk melihat cahaya selama prosedur berikutnya . Penempatan

ahli radiologi di belakang layar juga mengakibatkan dosis yang signifikan dari ahli

radiologi .

Kacamata adaptasi Red dikembangkan oleh Wilhelm Trendelenburg pada tahun

1916 untuk mengatasi masalah adaptasi gelap mata , yang sebelumnya dipelajari

oleh Antoine Beclere . Lampu merah yang dihasilkan dari filtrasi kacamata ' benar

peka mata dokter sebelum prosedur , sementara masih memungkinkan dia untuk

menerima cahaya yang cukup untuk berfungsi secara normal . Pengembangan

1
intensifier gambar X - ray oleh Westinghouse di akhir 1940-an dalam kombinasi

dengan kamera sirkuit tertutup TV tahun 1950-an merevolusi fluoroskopi . Kacamata

adaptasi merah menjadi usang sebagai penguat gambar memungkinkan cahaya yang

dihasilkan oleh layar fluorescent harus diperkuat dan dibuat terlihat di ruang terang .

Penambahan kamera memungkinkan tampilan gambar pada monitor , yang

memungkinkan ahli radiologi untuk melihat gambar di ruang yang terpisah jauh dari

risiko paparan radiasi . Perbaikan yang lebih modern dalam fosfor layar , penguat

gambar dan bahkan detektor panel datar telah memungkinkan untuk meningkatkan

kualitas gambar dan meminimalkan dosis radiasi untuk pasien . Fluoroscopes

modern menggunakan CsI layar dan menghasilkan gambar noise - terbatas ,

memastikan bahwa hasil dosis radiasi minimal sementara masih mendapatkan

gambar kualitas yang dapat diterima .

2. Radiography

Seorang ilmuan yang bernama Roentgen (1843-1923) menemukan sinar-X pada

tahun 1895 sehingga kemudian dinamakan sebagai Roentgenology.


Pada 20 tahun pertama setelah penemuan Roentgen yang terkenal tersebut, sinar-x

digunakan dalam kalangan medis oleh dokter yang mengembangkan teknik sinar-x medis,

untuk melihat bagian dalam tubuh manusia ketika pasien masih hidup. Pada tahun 1912,

Laue, Knipping, dan Frederick berhasil melakukan experimen pertama menggunakan

difraksi sinar-x. Dikarenakan produk pertama tabung pesawat sinar-x memberikan hasil yang

sangat tidak memuaskan, sukar dikendalikan dan intensitas sinar-x yang rendah, maka

diperlukan disain baru.


Untuk itu pada tahun 1913 oleh Coolidge telah memberikan hasil yang lebih berarti,

sehingga pesawat sinar-x mampu meningkatkan intensitas dan energi hingga 100 kV. Segera

setelah experimen tersebut, pesawat sinar-x menghasilkan intensitas sinar-x yang lebih besar

dan memungkinkan mengontrol radiasi.

2
Pada pengujian tak merusak, Dr. H.H. Lester mulai bereksperimen dengan

berbagaimaterial pada awal tahun 1920 di Watertown Arsenal, Watertown, Massachusetts.


Pada 1931, ASME memberikan izin pada pengelasan bejana tekan dengan pengesahan

menggunakan sinar-x, sedangkan pada Angkatan Laut Inggris dan Lloyd Register untuk

perkapalan juga menerima aturan yang sama. Generator sinar-x tegangan tinggi (1000 kV)

telah tersedia pada tahun 1931 oleh General Electric Co, juga radiografi sinar-x untuk benda

bergerak cepat telah dilakukan di Jerman dan Amerika pada 1938, Belanda (1940) dan

Inggris (1941). Untuk sinar-x ber-energi tinggi hingga dengan orde jutaan volt telah

dihasilkan dengan menggunakan Betatron. Sampai perang dunia II, pentingnya sinar-x

dalam NDT tidak diketahui, atau tidak ada teknologi yang secara luas digunakan. Pentingnya

radiografi industri tercermin dalam nama pertama asoasi teknik yang sekarang disebut

ASNT (American Society for Nondestructive Testing). ASNT didirikan pada tahun 1941

dengan nama The American Industrial Radium and X-ray Society.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan radiography dan plouroscopy?
2. Apa perbandingan radiography dengan fluoroscopy?
3. Apa keuntungan radiography dan plouroscopy?
4. Apa kerugian radiografi dan fluoroscopy?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian radiography dan plouros copy!


2. Untuk mengetahui perbandingan radiography dengan fluoroscopy!
3. Untuk mengetahui keuntungan fluoroscopy!
4. Untuk mengetahui kerugian radiography!

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
A. Fluroscopy
Fluoroskopi adalah cara pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar

rotngen dan suatu tabir yang bersifat luminisensi bila terkena sinar tersebut.

Fluoroskopi terutama diperlukan untuk menyelidiki fungsi serta pergerakan suatu

organ atau sistem tubuh seperti dinamika alat peredaran darah, misalnya jantung,

dan pembuluh darah besar, serta pernafasan berupa pergerakan diafragma dan

aerasi paru-paru. (Sjahriar Rasad, 1998).


Fluoroskopi dapat memberikan diagnosa aktif selama jalannya

pemeriksaan. Oleh karena itu pemeriksaan fluoroskopi secara primer dilakukan

oleh Dokter Radiologi. Peran Radiografer sebagai mitra selama pemeriksaan,

termasuk di dalam pengambilan gambar radiografi setelah pemeriksaan

fluoroskopi usai. Pemeriksaan fluoroskopi umumnya digunakan untuk

mengevaluasi dan mengobservasi fungsi fisiologis tubuh yang bergerak, seperti

proses menelan, jalannya barium didalam traktus digestivus, penyuntikan zat

kontras pada sistem biliari, dan lain-lain. (Richard R.C, dan Arlene M. 1992;553).
Adapun alat fluoroskopi modern sekarang ini terdiri dari tube sinar-X

fluoroskopi dan penerima gambar (Image Receptor) yang berada pada alat C-Arm

(Alat yang berbentuk seperti huruf C) agar tetap pada posisi yang tegak lurus

walupun keduanya bergerak atau berotasi.

4
Ada dua jenis desain tube sinar-X fluoroskopi, yaitu yang berada dibawah

meja pemeriksaan dan yang berada diatas meja pemeriksaan tepatnya diatas tubuh

pasien. Namun kebanyakan pesawat fluoroskopi menggunakan desain under table

unit (tube yang berada di bawah meja pemeriksaan).


Tube sinar-X fluoroskopi sangat mirip desainnya dengan tube diagnostik

konvensional kecuali bahwa tube sinar-X fluoroskopi dirancang untuk dapat

mengeluarkan sinar-X lebih lama daripada tube diagnostik konvensional dengan

mA yang jauh lebih kecil. Dimana tipe tube diagnostik konvensional memiliki

range mA antara 50-1200 mA sedangkan range mA pada tube sinar-X fluoroskopi

antara 0,5-5,0 mA.

2.2 Komponen Peralatan Fluoroskopi.


Ada tiga komponen utama yang merupakan bagian dari unit fluoroskopi

yakni, X-ray tube beserta generator, Image Intisifier, dan sistem monitoring video.

Bagian utama unit fluoroskopi adalah :

5
a. X-ray tube dan generator.
Tube sinar-X fluoroskopi sangat mirip desainnya dengan tube sinar-X

diagnostik konvesional kecuali bahwa tube sinar-X fluoroskopi dirancang untuk

dapat mengeluarkan sinar-X lebih lama dari pada tube diagnostik konvensional

dengan mA yang jauh lebih kecil. Dimana tipe tube diagnostik konvensional

memiliki range mA antara 50-1200 mA sedangkan range mA pada tube sinar-X

fluoroskopi antara 0,5-5,0 mA. Sebuah Intensification Tube (talang penguat)

dirancang untuk menambah kecerahan gambar secara elektronik Pencerah gambar

modern sekarang ini mampu mencerahkan gambar hingga 500-8000 kali lipat.

(Richard R.C, dan Arlene M. 1992;570).


Generator X-ray pada fluoroskopi unit menggunakan tiga phase atau high

frequency units, untuk efisiensi maksimum fluoroskopi unit dilengkapi dengan

cine fluorography yang memiliki waktu eksposi yang sangat cepat, berkisar antara

5/6 ms untuk pengambilan gambar sebanyak 48 gambar/detik. Maka dari itu

generator X-ray tube biasanya merupakan tabung berkapasitas tinggi (paling tidak

500.000 heat unit) dibandingkan dengan tabung X-ray radiografi biasa (300.000

heat units).
b. Image Intisifier.

6
Semua sistem fluoroskopi menggunakan Image Intisifier yang

menghasilkan gambar selama fluoroskopi dengan mengkonversi low intensity full

size image ke high-intensity minified image. Image Intisifier adalah alat yang

berupa detektor dan PMT (di dalamnya terdapat photocatoda, focusing electroda,

dinode, dan output phospor).

Sehingga memungkinkan untuk melakukan fluoroskopi dalam kamar

dengan keadaan terang dan tanpa perlu adaptasi gelap (Sjahriar Rasad, 1998).

Image Intisifier terdiri dari:


1) Detektor
Terbuat dari crystals iodide (CsI) yang mempunyai sifat memendarkan

cahaya apabila terkena radiasi sinar-X. Absorpsi dari detektor sebesar 60%

dari radiasi sinar-X (Robert A. Fosbinder dan Charles A, Kelsey, 2000).


2) PMT (Photo Multiplier Tube).
Terdiri Dari :
a) Photokatoda.

Terletak setelah input phospor. Memiliki fungsi untuk merubah cahaya

tampak yang diserap dari input phospor menjadi berkas elektron.

b) Focusing Electroda.

Elektroda dalam focus Image Intensifier meneruskan elektron-elektron

negatif dari photochatode ke output phospor.

c) Anode dan Output Phospor.

7
Elektron dari photochatode diakselerasikan secara cepat ke anoda karena

adanya beda tegangan seta merubah berkas elektron tadi menjadi sinyal

listrik.

3) Sistem Monitoring dan Video.


Beberapa sistem penampil gambar (viewing system) telah mampu

mengirim gambar dari output screen menuju alat penampil gambar (Viewer).

Dikarenakan output phospor hanya berdiameter 1 inch (2,54 cm), gambar

yang dihasilkan relatif kecil, karena itu harus diperbesar dan di monitor oleh

sistem tambahan. Termasuk diantaranya Optical Mirror, Video, Cine, dan

sistem spot film. Beberapa dari sistem penampil gambar tersebut mampu

menampilkan gambar bergerak secara langsung (Real-Time Viewing) dan

beberapa yang lainnya untuk gambar diam (Static Image). Waktu melihat

gambar, resolusi dan waktu processing bervariasi antar alat-alat tersebut. Pada

saat pemeriksaan fluoroskopi memungkinkan untuk dilakukan proses

merekam gambar bergerak maupun gambar yang tidak bergerak (statis).

(Richard R.C, dan Arlene M. 1992;570).


2.3 Kerugian
a. Fluoroskopi dapat menghasilkandosis radiasi yang relatif tinggi, terutama

untuk prosedur intervensi kompleks (seperti menempatkanstent atau

perangkat lain di dalam tubuh) yang membutuhkan fluoroskopi diberikan

untuk jangkawaktu yang panjang.

8
b. Risiko yang berhubungan dengan radiasi yang terkait dengan

fluoroscopymeliputi:cedera radiasi pada kulit dan jaringan di bawahnya

("luka bakar"), yang terjadi segera setelahpaparan, danradiasi kanker, yang

mungkin terjadi beberapa waktu di kemudian hari.


c. Probabilitas bahwa seseorang akan mengalami efek ini dari prosedur

fluoroscopic secara statistik sangat kecil.


2.4 Perbedaan
a. Radiography penggunaan sinar pengion atau sinar x, sinar gama untuk

membentuk bayangan benda yang dikaji pada film. Radiography

umumnya digunakan untuk melihat benda tak tembus pandang. Misalnya

bagian dalam tubuh manusia. Gambaran benda yang diambil dengan

radiography disebut radiograf.


b. Pada saat pemeriksaan fluoroskopi berlangsung, berkas cahaya sinar-x

primer menembus tubuh pasien menuju input screen yang berada

dalam Image Intensifier Tube yaitu sebuah tabung hampa udara yang

terdiri dari sebuah katoda dan anoda.


2.5 Keuntungan
a. Fluoroscopy pergerakan organ dalam dapat diobservasi secara

langsung namun pada radiografi hanya gambaran photograp saja yang

dapat dilihat.
b. Fluoroscopy banyak membantu pada kasus dislokasi dan sebagainya .
2.6 Kekurangan
a. Tidak rekorde yang permanen seperti layaknya radiograp dan meliputi

resiko radiasi tambahan kepada pasien dan pengamat dapat terexpose

sinar- x lebih lama.


2.7 Operasionalisasi
Pada saat pemeriksaan fluoroskopi berlangsung, berkas cahaya sinar-x

primer menembus tubuh pasien menuju input screen yang berada dalam Image

Intensifier Tube yaitu sebuah tabung hampa udara yang terdiri dari sebuah katoda

dan anoda. Input screen yang berada pada Image Intensifier adalah layar yang

menyerap foton sinar-x dan mengubahnya menjadi berkas cahaya tampak, yang

9
kemudian akan ditangkap oleh PMT (Photo Multiplier Tube). PMT terdiri dari

photokatoda, focusing elektroda, dan anoda dan output phospor. Cahaya tampak

yang diserap oleh photokatoda pada PMT akan dirubah menjadi elektron,

kemudian dengan adanya focusing elektroda elektron-elektron negatif dari

photokatoda difokouskan dan dipercepat menuju dinoda pertama. Kemudian

elektron akan menumbuk dinoda pertama dan dalam proses tumbukan akan

menghasilkan elektron-elektron lain. Elektron-elektron yang telah diperbanyak

jumlahnya yang keluar dari dinoda pertama akan dipercepat menuju dinoda kedua

sehingga akan menghasilkan elektron yang lebih banyak lagi, demikian

seterusnya sampai dinoda yang terakhir. Setelah itu elektron-elektron tersebut

diakselerasikan secara cepat ke anoda karena adanya beda potensial yang

kemudian nantinya elektron tersebut dirubah menjadi sinyal listrik.


B. Radiography
Radiografi adalah sebuah bentuk pencitraan sinar-x, dimna sensor-sensor

sinar-x digital digunakan menggantikan film photography konvensional dan

processing kimiawi digantikan dengan system computer yang berhubungan dengan

monitor atau lesser printer. Sebuah system digital radiography tediri dari beberapa

komponen utama yaitu:


a. X-ray source
b. Detector
c. Analog digital
d. Converter
e. Computer,dan
f. Out put device

Radiografi merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pengujian

tanpa merusak atau non-destructiv. Yag dimaksud dengan pengujian tanpa merusak

adalah pengujian bahan dengan tidak merusak bahan yang diuji, baik sifat fisik

maupun kimia dari bahan tersebut selama dan setelah pengujian tidak mengalami

perubahan.

10
2.8 Keuntungan
a. Dapat digunakan untuk berbagai jenis material
b. Menghasilkan visual image yag permanen
c. Dapat memperlihatkan kondisi asli bagian dalam material
d. Dapat memperlihatkan kesalahan pabrikasi
e. Dapat memperlihatkan bentuk cacat
f. Cepat dan efesien karena tidak membutuhkan kamar gelap untuk pencetakkan

gambar.
g. Hasil lebih akurat
h. system sinar-x (pesawat) dapat digunakan dengandilakukan moifikasi.
i. Tidak membutuhkan ahli computer karena perangkat lunak yang digunakan

untuk mengatur image mudah digunakan.


j. Angka penolakan film dapat ditekan.
k. Dapat digunakan untuk radiography mobile x-ray unit dengan detector digital

(flat digital).
2.9 Kerugian
a. Tidak peraktis digunakan pada specimen-spesimen yang mempunyai bentuk

geometris beragam atau kompleks


b. Spesimen harus cocok untuk dua sisi pekerjaan
c. Laminasi tidak dapat dideteksi dengan radiography
d. Pertimbangan keselamatan dan kesehatan dari bahaya yang ditimbulkan sinar-

x dan sinar gama harus dipikirkan


e. Peralatan yang digunakan relative mahal
f. Penggunaan berlebihan dapat membunuh sel darah putih
g. Kesalahan factor exposi yang terlalu parah tidak dpat diperbaiki
h. Walaupun diklaim dapat mengurangi dosis yang diterima pasien, digital

radiography justru lebih sering meningkatkan dosis pasien


2.10 Perbedaan
a. Radiography penggunaan sinar pengion atau sinar x, sinar gama untuk

membentuk bayangan benda yang dikaji pada film. Radiography umumnya

digunakan untuk melihat benda tak tembus pandang. Misalnya bagian dalam

tubuh manusia. Gambaran benda yang diambil dengan radiography disebut

radiograf.
b. Pada saat pemeriksaan fluoroskopi berlangsung, berkas cahaya sinar-x primer

menembus tubuh pasien menuju input screen yang berada dalam Image

Intensifier Tube yaitu sebuah tabung hampa udara yang terdiri dari sebuah katoda

dan anoda.

11
2.11 Manfaat
a. Pengobatan, sinar-x keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanker, cara

tersebut lebih dikenal dengan radioterapi.


b. Perindustrian dapa mengetahui kecatatan dalm strukur binaan atau bagian-

bagian yang terdapat dalam mesin dan engine. Memperbaiki rakahan dalam

pipa logam, dinding kongkret, serta tekanan yang tinggi. Memeriksa retakan

dalam struktur plastic dan getah.


c. Penyelidikan, sinar-x digunakan untuk menyelidiki struktur hablur dan jarak

pemisahan antara atom-atom dalam suatu bahan ablur.


2.12 Operasionalisasi

Intinya menangkap sinar-x tanpa menggunakan film. Sebagai ganti film

sinar-x, digunakan sebuah penangkap gambar digital untuk merekam gambar sinar-

x dan mengubahnya menjadi file digital yang dapat ditampilkan atau dicetak

untukdibaca dan disimpan sebagai bagian rekam medis pasien.

Digital Radiography pada reka medis dilakukan dengan jangka waktu yang

telah ditentukan karena menjaga radiasi yang terjadi agar tidak merusak syaraf

yang sedang dalam proses identifikasi.proses identivikasi itu sendiri meliputi

bagian-bagian tubuh manusia untuk mendapatkan hasil photo sensor sinar-x yang

dipindai pada suatu hasil photo.


Bertujuan untuk proses penelitian dan menyimpulan reka medis agar

identifikasi penyakit yang diderita dapat diketahui dengan seksama berdasarkan

data photo yang diterima. Biasanya penelitian dan penyimpulan identifikasi

penyakit dilakukan oleh dokter-dokter pada rumah sakit besar atau dokter spesialis.

Proses reka medis ini tidak dapat sering dilakukan karena pihak medis memiliki

prosedur penggunaan radiography.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Fluoroskopi adalah cara pemeriksaan yang menggunakan sifat tembus sinar

rotngen dan suatu tabir yang bersifat luminisensi bila terkena sinar tersebut.
2. Ada tiga komponen utama yang merupakan bagian dari unit fluoroskopi yakni, X-

ray tube beserta generator, Image Intisifier, dan sistem monitoring video.
3. Radiography penggunaan sinar pengion atau sinar x, sinar gama untuk membentuk

bayangan benda yang dikaji pada film.


4. Sebuah system digital radiography tediri dari beberapa komponen utama yaitu: X-

Ray source, Decector, analog digital, converter, computer dan out put device.

3.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penyusun berusaha, mencoba

mengemukakan saran yang bisa di jadikan sebagai kritikan yang dapat membangun .

Sebagai calon tenaga radiografer profesional, hendaknya mahasiswa radiografer

dapat mempergunakan wadah tempat mereka menimba ilmu dengan semaksimal

13
mungkin, sehingga dalam melaksanakan tindakan radiografer harus didasari dengan

teori yang ada agar nantinya mahasiswa itu menjadi lebih siap dan mampu

mengaplikasikan ilmu radiografer dengan sebaik-baiknya apabila mereka telah terjun ke

tempat praktek.

14

Anda mungkin juga menyukai