Anda di halaman 1dari 4

Radiologi adalah ilmu kedokteran untuk melihat bagian rama tubuh manusia menggunakan

pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang


mekanik. Pada awalnyafrekuensi yang dipakai berbentuk sinar-x (x-ray) namun
kemajuan teknologi modern memakai pemindaian (scanning) gelombang sangat tinggi
(ultrasonic) seperti ultrasonography (USG) dan juga MRI(magnetic resonance imaging).
Dari pengertian itu, bidang-bidang yang termasuk dalam radiologi adalah:

Radiodiagnostik, yaitu cabang ilmu radiologi yang memanfaatkan sinar pengion (Sinar X)

untuk membantu diagnosa dalam bentuk foto yang bisa di dokumentasikan.


Radioterapi, adalah salah satu regimen terapi untuk penyakit terutama keganasan ( kanker

) dengan menggunakan sinar pengion/radioaktif.


Kedokteran Nuklir, yaitu bidang kedokteran yang memanfaatkan materi radioaktif
( radioisotop ) untuk menegakkan diagnosis dan mengobati penderita serta mempelajari
penyakit manusia. Bisa juga untuk pemeriksaan dinamika organ misalnya pemeriksaan

fungsi jantung dan ginjal.


Ultrasonografi, adalah penggunaan gelombang suara frekuensi sangat tinggi / ultrasonik
( 3,5 5 MHz ) untuk membantu diagnosis. Ultrasound adalah gelombang suara dengan
frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Yang di gunakan dalam bidang kedokteran antara 1 10

MHz.
MRI ( Magnetic Resonance Imaging ), adalah teknik diagnosa yang memanfaatkan
medan magnet dan gelombang frekuensi radio. Pemeriksaan ini tidak menimbulkan
bahaya radiasi, hanya ada beberapa pasien dengan kondisi tertentu tidak di perkenankan
memanfaatkan aplikasi ini. Keunggulan lain dari MRI adalah dapat di peroleh hasil
gambar berupa penampang dari berbagai arah.

Penerapan alat fiksasi Foto Thorax Lateral pada pasien non-kooperatif di Instalasi
Rawat Darurat RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Foto thoraks merupakan salah satu pemeriksaan radiologi yang sering dilakukan dari
pada semua jenis pemeriksaan radiologi yang lainnya. Salah satu posisi foto thoraks yaitu
foto thorax lateral, yang dalam persentasenya dari semua permintaan foto thoraxs 10%
disertai foto thorax lateral. Kasus foto thorax lateral pada pasien non-kooperatif, pasien
kurang dapat mempertahankan duduk dalam waktu yang relatif lama, atau bahkan tidak dapat
duduk sama sekali. Cara untuk mengatasi pasien non-kooperatif yaitu diperlukan alat fiksasi
yang dapat membantu pasien melakukan pemeriksaan dengan nyaman. Desain penelitian ini
menggunakan post test only control group design. Metode sampling yang digunakan yaitu

random sampling. Besar sampel yang diambil sebanyak 16 dari masing-masing kelompok
(non-treatment dan treatment) di Radiologi IRD RSUD Dr.Soetomo Surabaya pada bulan
Maret 2012. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh
akan ditabulasi dan kemudian dianalisis dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat
signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kenyamanan alat baru lebih baik dari
pada alat lama, tingkat keinformatifan hasil citra alat baru lebih baik dari alat lama, adanya
pergerakan pada alat baru lebih sedikit dari alat lama. Tingkat efisiensi alat baru ini telah
dibuktikan lebih mempermudah dibandingkan dengan alat lama. Aspek estetika serta
penerapan proteksi radiasi alat baru lebih baik dari pada alat lama, oleh karena itu ada beda
pada penggunaan pada alat lama dan alat baru.
Radiografi
Modalitas ini menggunakan sinar x dalam pengoperasiannya. Sinar X atau dalam
bahasa Inggrisnya disebut X-Ray ditemukan tahun 1895 oleh W.C.Roentgen ,disebut sinar x
karena sifat-sifat sinar ini yang pertama tama belum mereka ketahui. Terkadang pada
zaman dahulu pun orang menyebut sinar x dengan nama sinar roentgen. Disebut sinar
roentgen tak lebih sebagai sebuah tindakan pengapresiasian atas seorang ilmuwan besar yang
berhasil menemukan suatu sinar yang kelak dapat dipergunakan untuk membantu diagnosa
umat manusia.
Radiasi yang digunakan di Radiologi di samping bermanfaat untuk membantu
menegakkan diagnosa, juga dapat menimbulkan bahaya bagi pekerja radiasi dan masyarakat
umum yang berada disekitar sumber radiasi tersebut. Besarnya bahaya radiasi ini ditentukan
oleh besarnya radiasi, jarak dari sumber radiasi, dan ada tidaknya pelindung radiasi.
Upaya untuk melindungi pekerja radiasi serta masyarakat umum dari ancaman
bahaya radiasi dapat dilakukan dengan cara :
1. Mendesain ruangan radiasi sedemikian rupa sehingga paparan radiasi tidak melebihi batasbatas yang dianggap aman.
2. Melengkapi setiap ruangan radiasi dengan perlengkapan proteksi radiasi yang tepat dalam
jumlah yang cukup.
3. Melengkapi setiap pekerja radiasi dan pekerja lainnya yang karena bidang pekerjaannya
harus berada di sekitar medan radiasi dengan alat monitor radiasi.

4. Memakai pesawat radiasi yang memenuhi persyaratan keamanan radiasi.


5. Membuat dan melaksankan prosedur bekerja dengan radiasi yang baik dan aman.
Desain dan paparan di ruangan radiasi
a. Ukuran Ruangan Radiasi
Ukuran minimal ruangan radiasi sinar-x adalah panjang 4 meter, lebar 3 meter, tinggi 2,8
meter. Ukuran tersebut tidak termasuk ruang operator dan kamar ganti pasien.
b. Tebal Dinding
Tebal dinding suatu ruangan radiasi sinar-x sedemikian rupa sehingga penyerapan radiasinya
setara dengan penyerapan radiasi dari timbal setebal 2 mm. Tebal dinding yang terbuat dari
beton dengan rapat jenis 2,35 gr/cc adalah 15 cm. Tebal dinding yang terbuat dari bata
dengan plester adalah 25 cm.
c. Pintu dan Jendela
Pintu serta lobang-lobang yang ada di dinding (misal lobang stop kontak, dll) harus diberi
penahan-penahan radiasi yang setara dengan 2 mm timbal. Di depan pintu ruangan radiasi
harus ada lampu merah yang menyala ketika meja kontrol pesawat dihidupkan.
Tujuannya adalah :

Untuk membedakan ruangan yang mempunyai paparan bahaya radiasi dengan ruangan

yang tidak mempunyai paparan bahaya radiasi.


Sebagai indikator peringatan bagi orang lain selain petugas medis untuk tidak memasuki

ruangan karena ada bahaya radiasi di dalam ruangan tersebut.


Sebagai indikator bahwa di dalam ruangan tersebut ada pesawat rontgen sedang aktif.
Diharapkan ruangan pemeriksaan rontgen selalu tertutup rapat untuk mencegah bahaya

paparan radiasi terhadap orang lain di sekitar ruangan pemeriksaan rontgen.


Jendela di ruangan radiasi letaknya minimal 2 meter dari lantai luar. Bila ada jendela yang
letaknya kurang dari 2 meter harus diberi penahan radiasi yang setara dengan 2 mm

timbal dan jendela tersebut harus ditutup ketika penyinaran sedang berlangsung.
Jendela pengamat di ruang operator harus diberi kaca penahan radiasi minimal setara
dengan 2 mm timbal.

d. Paparan Radiasi

Besarnya paparan radiasi yang masih dianggap aman di ruangan radiasi dan daerah

sekitarnya tergantung kepada pengguna ruangan tersebut.


Untuk ruangan yang digunakan oleh pekerja radiasi besarnya paparan 100 mR/minggu.
Untuk ruangan yang digunakan oleh selain pekerja radiasi besarnya paparan 10
mR/minggu.

Prosedur Kerja di Ruangan Radiasi


1. Menghidupkan lampu merah yang berada di atas pintu masuk ruang pemeriksaan.
2. Berkas sinar langsung tidak boleh mengenai orang lain selain pasien yang sedang
diperiksa.
3. Pada waktu penyinaran berlangsung, semua yang tidak berkepentingan berada di luar
ruangan pemeriksaan , sedangkan petugas berada di ruang operator. Kecuali sedang
menggunakan flouroskopi maka petugas memakai pakaian proteksi radiasi.
4. Waktu pemeriksaan harus dibuat sekecil mungkin sesuai dengan kebutuhan.
5. Tidak menyalakan flouroskopi apabila sedang ada pergantian kaset.
6. Menghindarkan terjadinya pengulangan foto.
7. Apabila perlu pada pasien dipasang gonad shield.
8. Ukuran berkas sinar harus dibatasi dengan diafragma sehingga pasien tidak menerima
radiasi melebihi dari yang diperlukan.
9. Apabila film atau pasien memerlukan penopang atau bantuan, sedapat mungkin gunakan
penopang atau bantuan mekanik. Jika tetap diperlukan seseorang untuk membantu pasien
atau memegang film selama penyinaran maka ia harus memakai pakaian proteksi radiasi dan
sarung tangan timbal serta menghindari berkas sinar langsung dengan cara berdiri disamping
berkas utama.
10. Pemeriksaan radiologi tidak boleh dilakukan tanpa permintaan dari dokter.

Sumber :

http://antybintang.blogspot.com/2013/03/04/radiologi.html

diakses pada Selasa, 04 November 2014. Pukul 22.12 WITA

http://adityarima.blogspot.com/2013/03/28/dasar-dasar-radiologi.html

diakses pada Selasa, 04 November 2014. Pukul 22.15 WITA

http://www.wikipedia.com/radiologi.html

diakses pada Selasa, 04 November 2014. Pukul 22.16 WITA

Anda mungkin juga menyukai