Radiodiagnostik, yaitu cabang ilmu radiologi yang memanfaatkan sinar pengion (Sinar X)
MHz.
MRI ( Magnetic Resonance Imaging ), adalah teknik diagnosa yang memanfaatkan
medan magnet dan gelombang frekuensi radio. Pemeriksaan ini tidak menimbulkan
bahaya radiasi, hanya ada beberapa pasien dengan kondisi tertentu tidak di perkenankan
memanfaatkan aplikasi ini. Keunggulan lain dari MRI adalah dapat di peroleh hasil
gambar berupa penampang dari berbagai arah.
Penerapan alat fiksasi Foto Thorax Lateral pada pasien non-kooperatif di Instalasi
Rawat Darurat RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Foto thoraks merupakan salah satu pemeriksaan radiologi yang sering dilakukan dari
pada semua jenis pemeriksaan radiologi yang lainnya. Salah satu posisi foto thoraks yaitu
foto thorax lateral, yang dalam persentasenya dari semua permintaan foto thoraxs 10%
disertai foto thorax lateral. Kasus foto thorax lateral pada pasien non-kooperatif, pasien
kurang dapat mempertahankan duduk dalam waktu yang relatif lama, atau bahkan tidak dapat
duduk sama sekali. Cara untuk mengatasi pasien non-kooperatif yaitu diperlukan alat fiksasi
yang dapat membantu pasien melakukan pemeriksaan dengan nyaman. Desain penelitian ini
menggunakan post test only control group design. Metode sampling yang digunakan yaitu
random sampling. Besar sampel yang diambil sebanyak 16 dari masing-masing kelompok
(non-treatment dan treatment) di Radiologi IRD RSUD Dr.Soetomo Surabaya pada bulan
Maret 2012. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh
akan ditabulasi dan kemudian dianalisis dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat
signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kenyamanan alat baru lebih baik dari
pada alat lama, tingkat keinformatifan hasil citra alat baru lebih baik dari alat lama, adanya
pergerakan pada alat baru lebih sedikit dari alat lama. Tingkat efisiensi alat baru ini telah
dibuktikan lebih mempermudah dibandingkan dengan alat lama. Aspek estetika serta
penerapan proteksi radiasi alat baru lebih baik dari pada alat lama, oleh karena itu ada beda
pada penggunaan pada alat lama dan alat baru.
Radiografi
Modalitas ini menggunakan sinar x dalam pengoperasiannya. Sinar X atau dalam
bahasa Inggrisnya disebut X-Ray ditemukan tahun 1895 oleh W.C.Roentgen ,disebut sinar x
karena sifat-sifat sinar ini yang pertama tama belum mereka ketahui. Terkadang pada
zaman dahulu pun orang menyebut sinar x dengan nama sinar roentgen. Disebut sinar
roentgen tak lebih sebagai sebuah tindakan pengapresiasian atas seorang ilmuwan besar yang
berhasil menemukan suatu sinar yang kelak dapat dipergunakan untuk membantu diagnosa
umat manusia.
Radiasi yang digunakan di Radiologi di samping bermanfaat untuk membantu
menegakkan diagnosa, juga dapat menimbulkan bahaya bagi pekerja radiasi dan masyarakat
umum yang berada disekitar sumber radiasi tersebut. Besarnya bahaya radiasi ini ditentukan
oleh besarnya radiasi, jarak dari sumber radiasi, dan ada tidaknya pelindung radiasi.
Upaya untuk melindungi pekerja radiasi serta masyarakat umum dari ancaman
bahaya radiasi dapat dilakukan dengan cara :
1. Mendesain ruangan radiasi sedemikian rupa sehingga paparan radiasi tidak melebihi batasbatas yang dianggap aman.
2. Melengkapi setiap ruangan radiasi dengan perlengkapan proteksi radiasi yang tepat dalam
jumlah yang cukup.
3. Melengkapi setiap pekerja radiasi dan pekerja lainnya yang karena bidang pekerjaannya
harus berada di sekitar medan radiasi dengan alat monitor radiasi.
Untuk membedakan ruangan yang mempunyai paparan bahaya radiasi dengan ruangan
timbal dan jendela tersebut harus ditutup ketika penyinaran sedang berlangsung.
Jendela pengamat di ruang operator harus diberi kaca penahan radiasi minimal setara
dengan 2 mm timbal.
d. Paparan Radiasi
Besarnya paparan radiasi yang masih dianggap aman di ruangan radiasi dan daerah
Sumber :
http://antybintang.blogspot.com/2013/03/04/radiologi.html
http://adityarima.blogspot.com/2013/03/28/dasar-dasar-radiologi.html
http://www.wikipedia.com/radiologi.html