Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lanta Kurniadynata

Nim : 2001043
Kelas : seeram
Prodi : D3 Teknik Rontgen

A. Sumber-sumber radiasi dan jenis radiasi dalam kedokteran nuklir

Jika kita tidak tahu kegunaan praktis zat radioaktif dan radiasi yang dipancarkan
oleh zat tersebut,kita tidak dapat membenarkan pembuatan dan penanganannya. Namun,
sejak tabung sinar-X diciptakan pada tahun 1895 dan zat radioaktif alam ditemukan pada
tahun 1896, manusia telah memanfaatkan radiasi dengan berbagai cara. Sebagian besar
penerapan teknisnya didasarkan atas sifat sinar yang memancar dari zat radioaktif. Juga,
menggunakan kemampuan radiasi yang amat kuat untuk membunuh.

Sinar-X mirip sifatnya dengan radiasi gamma yang dipancarkan oleh inti. Sebutan
sinar-X dan radiasi gamma mengungkapkan sumber radiasi. Radiasi gamma dihasilkan
bila inti suatu zat radioaktif meluruh. Sebaliknya, sinar-X dihasilkan oleh sebuah tabung
sinar-X dioperasikan dengan listrik dan sinar-X dapat dibuat dan dihentikan dengan
tombol. Kapasitas sinar yang memancar dari sinar-X biasnya lebih dari radiasi gamma.

Jika kita membutuhkan radiasi yang lebih kuat daripada sinar-X untuk pengobatan. Kita
dapat menggunakan unit telekobal. Dalam hal ini sumber radiasi adalah suatu bahan
radioaktif yang disebut kobal-60. Bahan ini disimpan dalam pelindung radiasi yang
tertutup rapat. Dengan membuka celah pada pelindungnya, sinar radiasi dapat diarahkan
ke benda yang diinginkan. Ada juga radioisotop-radioisotop lain selain kobal-60 yang
bisa digunakan.

Baik sinar-X dan radiasi gamma adalah radiasi elektromagnetik yang sama
dengan gelombang radio, sinar radar, cahaya dan radiasi ultra violet (UV) tidak
mempunyai massa. Namun, energi radiasi gamma dan sinar-X lebih tinggi daripada jenis
radiasi elektromagnetik lain. Ketika seberkas cahaya terang menyinari seseorang, cahaya
seluruhnya diserap dan menghasilkan suatu bayangan hitam. Tetapi, sinar-X sebagian
menembus tubuh dan mengakibatkan suatu bayangan semu.Bayangan yang dihasilkan
oleh sinar-X memuat bidang gelap dan bidang terang, karena tulang dan jaringan tebal
lebih efektif daripada otot dan lemak untuk menghalangi radiasi. Oleh karena itu film
tidak tampak gelap dibelakang tulang, tidak sebagaimana dibelakang jaringan tipis.

Jika sebuah film ditempatkan pada bayangan seorang pasien, film tersebut akan
menghasilkan citra dari bagian dalam tubuh pasien misalnya, tulang akan tampak terang
pada film. intensif seseorang perlu memeriksakan usus atau tulang rawannya yang secara
normal tidak tampak secara jelas pada film, pasien itu harus menggunakan medium
kontras baik dengan cara diminum maupun melalui suntikan. Ketika medium ini masuk
ketempat yang akan disinari, radiasinya menurun dan memberikan citra organ tersebut
lebih jelas pada gambar sinar-X.

Dibanyak Negara, orang-orang mendapat pemeriksaan sinar-X secara rutin. Pemeriksaan


dada dengan sinar-X mengungkapkan misalnya, penyakit tuberculosis dan penyakit paru-
paru lainnya pada tahap awal, yang masih dapat disembuhkan. Demikian juga ratusan dan
ribuan wanita diselamatkan dari efek buruk kanker payudara dengan bantuan
mammography atau payudara disinari dengan sinar-X.Sinar-X dan radiasi gamma juga
digunakan dalam terapi, yaitu pengobatan terhadap penyakit. Pengobatan ini didasarkan
pada kemampuan radiasi yang intensif untuk membunuh sel. Sering kali, radiasi dapat
mematikan tumor yang bersifat ganas. Kadang-kadang radiasi digunakan untuk
menggantikan pengobatan dan kadang-kadang digunakan untuk
melengkapi/menyempurnakan pengobatan.

Tumor yang ganas dikenai radiasi yang sangat kuat secara berulang-ulang, mungkin
setiap hari, selama jangka waktu beberapa minggu. Radioterapi diberikan setiap hari dari
berbagai arah dengan sinar radiasi yang difokuskan secara cepat. Dengan cara ini, tumor
menjadi sasaran tembakan yang bersilangan dan menerima dosis radiasi yang sangat
tinggi sementara jaringan-jaringan sehat disekitarnya akan terkena radiasi dalam jumlah
yang lebih sedikit. Kerusakan yang mungkin terjadi pada jaringan-jaringan sehat akan
berangsur pulih pada saat pengobatan, sementara itu tumor yang ganas menjadi mati.

Adakalanya, sinar-X tidak cukup kuat sehingga dibutuhkan radiasi gamma yang
lebih kuat. Maka alat yang digunakan adalah unit telekobal. Kadang-kadang hasil terbaik
dicapai dengan radiasi beta. Radiasi beta dihasilkan oleh sebuah unit yang dinamakan
betatron. Pada kasus khusus, sumber radiasi kecil yang kuat dimasukan kedalam tubuh
dekat dengan sasaran yang akan diobati, dan dibiarkan untuk beberapa waktu.Produksi
yang berlebihan dari hormon gondok dapat dikendalikan dengan cara pasien meminum
suatu larutan yang mengandung iodium-131. Iodium akan sampai pada kelenjar gondok
dan memberikan radioterapi internal. Bahan obat-obatan radioaktif ini disebut preparat
radiofarmaka.Radiasi yang sangat intensif juga digunakan untuk sterilisasi alat-alat bedah
dan obat-obat tertentu. Setiap kuman, bakteri dan mikroba mati oleh paparan radiasi yang
cukup kuat dan lama. Teknik yang sama dapat diterapkan pada produk-produk makanan
agar lebih tahan lama. Namun, sampai sekarang konsumen secara psikologis menentang
penggunaan radiasi, yang mencegah iradiasi makanan secara luas.pendapat bahwa suatu
benda yang diradiasi menjadi radioaktif adalah mitos yang sama sekali tidak
benar.Seorang pasien tidak menjadi radioaktif setelah pemeriksaan dengan sinar-X. Alat-
alat bedah yang disterilisasi dengan radiasi tidak menjadi radioaktif. Demikian juga,
produk makanan yangdisinar dengan radiasi gamma tidak menjadi radioaktif pula.
B. Sumber-sumber radiasi dan jenis radiasi dalam radiologi diagnostic

Radiologi diagnostik dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai masalah. Patah


tulang, kondisi jantung, pembekuan darah, dan pencernaan adalah beberapa masalah yang
bisa diidentifikasi dengan pencitraan diagnostik. Ahli radiologi diagnostik dengan cermat
menafsirkan gambar-gambar untuk mendiagnosis penyakit dan cedera.

Apa Saja yang Menjadi Bagian dari Radiologi Diagnostik?


Di dalam radiologi diagnostik, tes dan peralatan yang digunakan terkadang melibatkan
radiasi dosis rendah untuk membuat gambar yang rinci dari suatu daerah. Contohnya:

Radiografi (sinar-X);

1. Ultrasonografi;

2. Pemindaian Tomografi Terkomputasi (CT);

3. Pemindaian Magnetic Resonance Imaging (MRI);

4. Pemindaian Kedokteran Nuklir;

Selain mengidentifikasi masalah, dokter bisa menggunakan radiologi diagnostik untuk


memantau tubuh seseorang merespon pengobatan yang sedang dijalankan. Radiologi
diagnostik juga bisa mendiagnosis penyakit seperti kanker payudara dan kanker usus
besar.

Teknologi yang Digunakan dalam Radiologi


Melansir dari American Medical Association, radiologi dikenal sebagai salah satu bidang
kedokteran yang paling perkembangannya paling maju. Sejak ditemukannya sinar-X pada
tahun 1895, radiologi menjadi yang terdepan dalam pencitraan medis invasif minimal.

Teknologi dan mesin yang digunakan dalam radiologi bervariasi dari satu metode ke
metode lainnya. Beberapa menggunakan tenaga radiasi, ada juga yang tidak
menggunakannya. Mesin yang umum digunakan dalam radiologi, yaitu:

Sinar-X: Pemeriksaan ini memanfaatkan radiasi elektromagnetik, untuk menghasilkan


gambar bagian dalam tubuh tanpa harus membuat sayatan.

CT Scanner: Teknologi ini menggunakan peralatan sinar-X untuk membuat urutan


gambar penampang tubuh. CT Scanner kerap digunakan ketika seorang dokter
membutuhkan gambar yang rinci untuk dipelajari dalam mengidentifikasi sumber
masalah, terutama pada jaringan lunak.
Mesin MRI: Menggunakan medan untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh. MRI
digunakan untuk bagian tubuh yang mana CT scanner tidak bisa menghasilkan gambar
yang jelas, seperti tulang.

Pada beberapa tes diagnostik, pasien memerlukan senyawa untuk dicerna atau bahan
kimia yang disuntikkan untuk memberikan pandangan yang jelas dari pembuluh darah.
Tes lain mungkin memerlukan anestesi untuk memudahkan diagnostik agar dokter dapat
menentukan masalahnya dengan jelas.

C. Sumber-sumber radiasi dan jenis radiasi dalam radioterapi

Radioterapi merupakan pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang kedokteran dengan


menggunakan radionuklida dalam bentuk sumber radiasi terbuka maupun tertutup.
Sumber radiasi. terbuka biasanya digunakan dalam aktivitas rendah, sedangkan sumber
radiasi tertutup digunakan
dalam radiologi dengan aktivitas rendah sampai sedang. Tabel 1 dan 2 menyajikan
pemanfaatan
sumber radiasi terbuka dan tertutup dalam radioterapi [3].

Sumber radiasi terbuka biasanya digunakan melalui metode in vitro dan in vivo. Pada in
vitro
biasanya digunakan cairan radionuklida seperti 25I, 57Co, 58Co dan 14C untuk
mempelajari dinamika fungsi tubuh manusia dengan sampel berada diluar tubuh manusia,
sedangkan pada metode in vivo
digunakan untuk mengamati fungsi tubuh menggunakan gamma kamera. Dalam metode
in vivo
digunakan radionuklida sebagai tracer dalam memonitor fungsi-fungsi tubuh. Sebagai
contoh dosis untuk 99mTc adalah 40 – 800 MBq, sedangkan untuk pemakaian
radionuklida 67Ga,111In, 201Tl dosis diatur antara 40 – 400 MBq. Yodium -131 telah
dipakai secara luas dalam pengobatan thyrotoxicosis dan ablasi jaringan thyroid atau
dalam pengobatan penyakit kanker dengan dosis individu 200 MBq -11 GBq [3,4].
againya Sumber radiasi tebungkus telah digunakan secara luas dalam beberapa terapi dan
diagnosis, seperti dalam brachyterapy secara manual, remote after-loading brachyterapy,
teleterapy, blood irradiation dan untuk maksud lainnya. Dalam penggunaannya, ada
beberapa sumber radiasi tertutup seperti 192I, 137Cs dan 198Au yang ditempelkan
langsung pada pasien seperti pada terapi eye plaques. Brachyiterapy dilakukan dengan
cara penyinaran pada jarak sangat dekat bahkan pada kondisi tertentu
sumber radiasi tertutup dimasukkan kedalam tubuh pasien. Sumber radiasi yang
digunakan adalah 226Ra, 137Cs, 60Co dan 192Ir. Sebelum ada rekomendasi IAEA,
penggunaan sumber radiasi 226Ra dalam brachyterapy cukup popular. Saat itu sumber
226Ra yang digunakan mempunyai aktivitas maksimum 4 GBq (100 mg) dengan
aktivitas rata-rata sumber sekitar 200 MBq (5,6 mg) untuk yang berbentuk jarum dan
sekitar 260 MBq (7mg) untuk yang berbentuk kapsul. Saat ini penggunaan sumber radiasi
226Ra dalam brachyterapy telah dihentikan dan diganti dengan sumber radiasi 60Co,
137Cs. Sumber radiasi tertutup 60Co juga digunakan dalam teleterapi, dalam pisau
pembedahan (gamma radiosurgery knife) dimana kira-kira 200 buah sumber 60Co
diarahkan pada bagian yang sangat kecil dari tubuh pasien. Selain untuk terapi, beberapa
sumber radiasi tertutup seperti 137Cs dan 60Co juga digunakan dalam iradiator sel darah
(whole blood irradiation). Saat ini sumber radiasi tertutup juga digunakan dalam stenosis
untuk pelengkap pada angioplasty selama kateterisasi

Anda mungkin juga menyukai