Anda di halaman 1dari 5

TERORISME YANG MENGANCAM EKSISTENSI IDEOLOGI

PANCASILA
Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pancasila
Dosen pengampu : Cempaka Kumala Sari,S.SiT, M.Kes

KELOMPOK 3
1. JESSICA MAHARANI (2001037)
2. JESSY MONICA PUTRI (2001038)
3. KATARINA HERLINA HELIN (2001040)
4. LANTA KURNIADYNATA (2001043)
5. LUCRECIA VIVIANA NGGASI (2001045)
6. MAGDALENA ROLINCE SALO TEMMY (2001046)
7. MARLYANTI PONGTANAN (2001047)
8. METIANA FITRI NUR HASTUTI (2001049)
9. MEYRA SAFIRA PUTRI (2001050)
10. MUHAMMAD JAMILIN (2001053)
11. NARENDRA ANDU CRIST (2001055)
YOGISWARA

PROGRAM STUDI DIII RADIOLOGI


FAKULTAS KESEHATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
2023
Kasus Terorisme Yang Mengancam Ideologi Pancasila

Tragedi Bom Bali 12 Oktober 2002 menjadi peristiwa kelam yang terjadi di Indonesia.
Peristiwa tersebut menewaskan ratusan jiwa, mulai warga negara asing (WNA) hingga
warga negara Indonesia (WNI). Hingga kini, tanggal 12 Oktober dijadikan peringatan
Tragedi Bom Bali. Berikut ulasan selengkapnya soal Tragedi Bom Bali 12 Oktober
2002.
Tragedi Bom Bali 12 Oktober 2002 adalah kasus ledakan bom yang terjadi di tiga titik di
Pulau Dewata, Bali. Akibat peristiwa tersebut, ratusan orang tewas dengan kondisi yang
mengenaskan. Sejumlah korban juga mengalami luka bakar.

Menurut buku berjudul "Tragedi Ledakan Bom Bali Seri I" karya Pusat Data dan Analisa
Tempo, ada tiga lokasi yang menjadi pusat bom Bali 12 Oktober 2002. Ketiga lokasi
tersebut adalah:
1. Paddy's Café
2. Sari Club
3. Kawasan Renon, dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat.
4. Ada empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka Tragedi Bom Bali 12
Oktober 2002.
Keempat tersangka tersebut divonis hukuman seumur hidup hingga hukuman mati.
Berikut daftar nama empat tersangka Bom Bali 12 Oktober 2002.
1. Ali Imron (hukuman seumur hidup)
2. Amrozi (hukuman mati)
3. Imam Samudra (hukuman mati)
4. Ali Gufron (hukuman mati).
Tragedi Bom Bali 12 Oktober 2002 terjadi sebanyak tiga kali ledakan. Dikutip dari buku
berjudul "Tragedi Ledakan Bom Bali Seri I" karya Pusat Data dan Analisa Tempo,
berikut kronologi bom Bali 12 Oktober 2002.
a. Pukul 22.00 Wita, sebuah mobil berhenti di depan Sari Club sehingga
menimbulkan kemacetan lalu lintas di Jalan Legian, Kuta, Bali
b. Tersangka pindah ke mobil di depannya, yaitu mobil Kijang dengan nomor polisi
AD-1529-BA, kemudian melarikan diri
c. Lalu, ledakan pertama terjadi di Paddy's Cafe pukul 23.17 Wita
d. Ledakan kedua terjadi di Sari Club pukul 23.17 Wita
e. Selanjutnya, ledakan ketiga berlokasi di jalanan kosong di kawasan Renon, 50
meter dari kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat.

Peristiwa Bom Bali 12 Oktober 2002 menewaskan ratusan WNA hingga WNI yang
berada di lokasi kejadian. Berikut rincian korban Bom Bali 12 Oktober 2002.
a. Korban tewas: 202 orang
- 164 WNA
- 38 WNI
b. Korban luka-luka: 209 orang.

Seorang turis asal Inggris, James Woodley, menceritakan detik-detik ledakan di


Sari Club. Sebelum kejadian, ia sempat memesan bir di tempat tersebut.

"Sabtu malam belum larut, saya melangkah masuk ke Sari Club, bar favorit saya,
karena tenggorokan begitu haus. Saya masuk, mencari tempat duduk di dekat bar
dan memesan bir," ungkap James.

Setelah meminum bir hingga berdansa, tiba-tiba saja terjadi ledakan. James sempat
tertindih atap bangunan yang mengenai pipi dan kaki kirinya.

"Tiba-tiba saja terjadi ledakan. Belum sempat menyadari apa yang terjadi, saya
merasa ada yang menindih saya. Astaga, saya tertindih atap bangunan dari kayu
dan pilar bangunan yang menimpa pipi dan kaki kiri saya," lanjut James.

Beruntungnya, James selamat. Sambil menyeret kaki yang terluka, James berusaha
keluar dari lokasi ledakan.
Saat itu, James juga melihat mayat-mayat yang tergeletak. James menyelamatkan
diri dengan dibantu oleh penduduk sekitar untuk menuju ke tempat yang lebih aman.

James tidak langsung pulang ke negara asalnya, yaitu Inggris. Pasca-Tragedi Bom
Bali 12 Oktober 2002, ia masih menetap di Bali selama dua minggu untuk
menenangkan pikiran.

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-6343324/tragedi-bom-bali-12-oktober-2002-
pelaku-korban-kilas-balik-kejadian

Nilai-nilai pancasila yang dilanggar pada kejadian tersebut :


1. Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, dalam sila pertama, setiap warga
negara wajib berketuhanan Yang Maha Esa, sikap saling menghormati dan
bekerjasama antar umat beragama perlu diimplementasikan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai upaya menjalankan sila
pertama dengan tujuan untuk menghindari praktik aksi terorisme dan
kekerasan atas nama agama dengan tujuan menciptakan kerukunan antar
umat manusia.
2. Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Sila kedua ini menekankan
bahwa setiap warga negara harus selalu menghargai harkat dan martabat
orang lain, tidak boleh berbuat tercela menghina atau bahkan melakukan
ancaman atau teror. Harkat dan martabat manusia harus dijunjung dengan
cara yang adil dan beradab. Pengakuan atas harkat dan martabat
kemanusiaan yakni kedudukan dan derajat yang sama. Saling mencintai
sesama manusia
3. Sila ketiga, upaya merajut rasa kebangsaan dan cara mengatasi persoalan
terorisme harus dipererat kembali dengan mengimplementasikan sila ketiga
atas pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga aksi
terorisme dapat diatasi dengan menggunakan pemahaman atas sila ketiga,
yakni mengedepankan rasa kebangsaan bersama untuk persatuan dan
kesatuan di antara warga negara Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai