Anda di halaman 1dari 20

TERORISME DAN ANCAMAN NEGARA

Dr AH FATGEHIPON MSi
Jonggol 10 Desember 2016
Pengertian Terorisme Dari Segi Bahasa

 Kata Teroris Berasal Dari Bahasa Latin Terrere Yang Kurang LebihBerarti
Membuat Gemetar atau Mengetarkan
 Dalam Kamus Bahasa Indonesia. Terorisme adalah Pengunaan Kekerasan atau
Ancaman Untuk Menurunkan Semangat, Menakutkan Terutama Tujuan Politik
Konsep Terorisme

 Pada Dasarnya Istitalah Terorisme Sebuah Konsep Yang Memiliki Konotasi Yang
Sangat Sensitif Karena Terorisme Menyebabkan Pembunuhan dan Penyensaraan
Orang yang Tidak Berdosa
 Menurut Konvensi PBB. Terorisme Adalah Segela Bentuk Tindakan Kejahatan
yang tujuannya langsung kepada negara dengan maksud menciptakan benuk teror
terhadap orang orang tertentu atau kelompok atau masyakat luas
Bentuk Bentuk Terorisme

 Terorisme Atas Nama Kepentingan Negara/ Nasional


 Terorisme Atas Nama Ideologi
 Terorisme AtasNama Agama
 Terorisme Atas Nama Ras, Suku dan Sejarah
Terorisme dan Undang Undang

 Dalam UU No. 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme,


bahwa terorisme adalah perbuatan melawan hukum secara sistematis dengan
maksud untuk menghancurkan kedaulatan bangsa dan Negara dengan
membahayakan bagi badan, nyawa, moral, harta benda dan kemerdekaan orang
atau menimbulkan kerusakan umum atau suasana teror atau rasa takut terhadap
orang secara meluas, sehingga terjadi kehancuran terhadap objek-objek vital yang
strategis, kebutuhan pokok rakyat, lingkungan hidup, moral, peradaban, rahasia
Negara, kebudayaan, pendidikan, perekonomian, teknologi, perindustrian, fasilitas
umum, atau fasilitas internasional
Terorisme di Indonesia

 Di Indonesia, istilah terorisme mulai dikenal di masyarakat lewat adanya aksi


pengeboman. Tujuan dari aksi terorisme di Indonesia, masuk ke dalam kategori
criminal terrorisme, karena didasari oleh motif kelompok tertentu yang
didalamnya terdapat bentuk terror dari suatu agama atau kepercayaan yang
bertujuan untuk membalas dendam (Hery Firmansyah, 2011).
TERORISME DI ERA SUKARNO

 Salah satu bentuk dari kejahatan terorisme yakni pengeboman pertama kali terjadi
di Indonesia sejak tahun 1962, yang terjadi di kompleks Perguruan Cikini dengan
maksud pembunuhan terhadap presiden pertama RI, Ir Soekarno (Tempo, 2004).
TERORISME DI ERA REFORMASI

 Kejahatan terorisme ini kemudian lebih dikenal di Indonesia pasca reformasi,


tepatnya ketika terjadi peristiwa pengeboman pada awal tahun 2000an. Ketika itu
terjadi peristiwa
 pengeboman di Kedutaan Besar Filipina di Jakarta pada tanggal 1 Agustus 2000
yang menewaskan 2 orang dan menyebabkan 21 orang lainnya mengalami luka-
luka. Terorisme semakin gencar diberitakan oleh media massa baik cetak maupun
elektronik ketika peristiwa bom Bali I pada 12 Oktober 2002 yang menewaskan
sekitar 200 orang, dimana sebagian besar korban ialah wisatawan asing
JW Marrott

 Selain itu, adanya pengeboman terakhir yang terjadi di Indonesia pada 17 Juli
2009 yang berlokasi di Hotel JW Marriott dan Ritz Charlton Jakarta, semakin
menambah daftar panjang aksi terorisme di Indonesia
Radikalisme Dan Mahasiswa

 kelompok radikal yang memanfaatkan kondisi mahasiswa yang masih labil untuk
dipengaruhi dengan konsep radikalisme yang mereka bawakan. Padahal sejatinya
konsep radikalisme tidak sepenuhnya mengarah pada kekerasan, pemaksaan,
ataupun menjurus hal-hal yang negatif.
Kampus dan Gerakan Radikalisme

 kampus. Dari masa ke masa di lingkungan kampus hampir selalu ada kelompok
radikal baik Kampus yang selama ini dikenal sebagai tempat persemaian manusia
berpandangan kritis, terbuka, dan intelek, ternyata tidak bisa imun terhadap
pengaruh ideologi radikalisme. Radikalisme menyeruak menginfiltrasi kalangan
mahasiswa di berbagai ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.
2

 Mahasiswa perguruan tinggi umum lebih rentan terhadap rekruitment daripada


mahasiswa mahasiwa perguruan tinggi agama Islam. Gejala ini jelas berkaitan
dengan kenyataan bahwa cara pandang mahasiswa perguruan tinggi umum
khususnya bidang sains dan teknologi, cenderung hitam putih. Sedangkan
mahasiswa perguruan tinggi agama Islam yang mendapat keragaman perspektif
tentang islam cenderung lebih terbuka dan bernuansa (Azyumardi Azra)
SOLUSI PENYELESAIAN MASALAH
 Pendidikan Keluarga
 Lingkungan Masyarakat
 Pendidikan di Sekolah dan Kampus
 Pemahaman yang Baik dan Benar Terhadap Ajaran Agama
 Keikutsertaan Pemerintah Dalam Merumuskan Kurikulum dan Metode Pengajaran Pendidikan
Agama
 Membuka Kesempatan Wirausaha Kepada Kaum Muda
 Peningakatan Ekonomi Masyakat dan Memberikan Peluang Berusaha Secara Adil
 Keadilan dan Kepastian Hukum
Kronik Aksi Terorisme di Indonesia
Bom Bali 1 Bom Bali 1 yang terjadi pada tahun 2002 merupakan rangkaian
tiga peristiwa pengeboman terus-menerus yang terjadi pada
malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama
terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian,
Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat Kantor
Konsulat Kedubes Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup
berjauhan.

Tercatat 202 korban jiwa meninggal dan sedikitnya 209 orang


luka-luka atau cedera, kebanyakan korban merupakan
wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi yang
merupakan tempat wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap
sebagai peristiwa terorisme terbesar dalam sejarah Indonesia.
Bom Marriot Hotel

Peristiwa ledakan bom ini terjadi di hotel


JW Mariott di kawasan Mega Kuningan,
Jakarta pada Selasa, 5 Agustus 2003.
Ledakan itu berasal dari bom bunuh diri
dengan menggunakan mobil Toyota Kijang
yang dikendarai oleh Asmar Latin
Sani. Sebanyak 12 orang tewas dan 150
orang cedera dalam kejadian ini.

Ledakan ini merupakan aksi teror bom


bunuh diri.. Akibat peristiwa itu, Hotel JW
Marriott ditutup selama 5 minggu.
Bom Kedutaan Australia

Ledakan besar terjadi tepat di depan kantor


Kedutaan Besar Australia, kawasan Kuningan,
Jakarta. Terror Bom ini meledak pada tanggal 9
September 2004 silam. Aksi teror ini merupakan
rentetan serangan terorisme yang ditujukan
terhadap Australia. Untuk jumlah korban jiwa
tidak begitu jelas, versi dari petugas Indonesia 9
orang, sementara versi Australia 11 orang tewas.
Bom Bali II 2005

Untuk yang kedua kalinya, aksi teror di Pulau Dewata Bali kembali
terjadi pada 1 Oktober 2005. Ledakan bom berada di R.AJA’s Bar dan
Restaurant, Kuta Square, daerah Pantai Kuta dan di Nyoman
Cafe’Jombaran.

Terjadi tiga pengeboman berurutan, satu di Kuta dan dua di


Jimbaran.Meski lebih kecil dari bom Bali pertama, peristiwa ini
menewaskan 22 orang dan 102 orang mengalami luka-luka.
Bom
Hotel JW Mariott dan Ritz Carlton
Peristiwa bom bunuh diri terjadi di kawasan
Mega Kuningan, Jakarta pada 17 Juli 2009, lebih
tepatnya di hotel JW Mariott dan Ritz-
Carlton. Peristiwa ini menewaskan 9 orang
korban dan melukai lebih dari 50 orang lainnya,
korban dari warga Indonesia maupun warga
asing.

Peristiwa ini terjadi sembilan hari sesetelah


Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Indonesia
serta dua hari sebelum rencana kedatangan tim
sepak bola Manchester United di Hotel Ritz-
Carlton yang akan melakukan pertandingan
melawan tim Indonesian All Star pada 20 Juli
2009.
Bom Ciribon

Sebuah ledakan bom bunuh diri terjadi di Masjid Mapolresta


Cirebon saat akan melakukan Salat Jumat pada 15 April 2011
silam. Berbeda dari aksi lainnya, bom bunuh diri ini ditujukan
untuk menyerang Polisi. Tercatat ada 25 orang mengalami luka-
luka dan menewaskan satu pelaku.

Bom meledak ketika salat Jumat akan dimulai sekitar pukul 12.15
WIB dan terdengar hingga radius 2 kilometer dari Mapolresta
Cirebon.
Bom Sarina 2016

Bom Sarinah merupakan serentetan peristiwa bom sebanyak


enam ledakan dan juga teror penembakan di daerah sekitar
Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta pada tanggal 14
Januari 2016.Ledakan terjadi di dua tempat, Ledakan pertama
terjadi tempat parkir Menara Cakrawala, gedung sebelah utara
Sarinah dan sebuah Pos Polisi di depan Plaza Sarinah tersebut.

Sedikitnya delapan orang, empat dari pelaku penyerangan teror


dan empat warga sipil dilaporkan tewas dan 24 lainnya luka-
luka akibat serangan ini. Tujuh orang terhitung terlibat sebagai
pelaku penyerangan Bom Sarinah dan organisasi Negara Islam
Irak dan Syam (ISIS) mengklaim bertanggung jawab sebagai
pelaku penyerangan Teror di Kawasan Sarinah ini

Anda mungkin juga menyukai