Anda di halaman 1dari 29

INTOLERANSI DAN EKSTRIMISME

DI INDONESIA

DIKLAT PENYULUH AGAMA KRISTEN


2019
TOLERANSI

Toleran:
Menghargai, membiarkan, membolehkan
pendirian pendapat, pandangan, kepercayaan,
kebiasaaan, yg berbeda.
TERORISME
Etimologi Terminologi

‘Terorisme’, terror Adalah Tindakan


( b.Inggris), atau terrere kegiatan, perbuatan
( Latin),: membuat ‘menakut-nakuti’ yg
gemetar atau menyebabkan
menggetarkan. Tindakan timbulnya ‘ketakutan’
/ kegiatan yg dapat atau ‘kengerian’ .
membuat pihak lain
ketakutan.
Menurut Para Ahli
• Walter Laqueur: Penggunaan kekuatan scr
tdk sah utk mencapai tujuan politik, targetnya
1 adlh masyarakat.

• James H. Wolfe bbrp karakteristik sbg terorisme :


• Dpt ditujukan utk mengintimidasi dam mempengaruhi
kebijakan pemerintah Negara.
2 • Dilakukan melalui tindakan yg tdk menghormati
hukum internasional atau etika internasional.

• A. C. Manullang, terorisme adalah suatu cara untuk


merebut kekuasaan dari kelompok lain , dipicu antara
3 lain oleh adanya pertentangan agama, ideology dan
etnis serta kesenjangan ekonomi,
Hukum Internasional
• Departement of Justice pd Faderal Bureau of
Investigation (FBI) Amerika Serikat sbg penggunaan
kekuatan atau kekerasan scr tdk sah trhdp
1 perseorangan atau harta kekayaan utk
mengintimidasi atau memaksa sebuah pemerintahan
,
• Menurut Terrorism Act 2000 UK (Inggris), terorisme
berarti penggunaan atau ancaman tindakan dengan
cirri-ciri sebagai berikut:
• Aksi yg mlbtkn kekerasan trhdp seseorang dan
menimbulkan kerugian berat pd harta benda serta
2 membahayakan kehidupan seseorang. Aksi tersebut
juga menciptakan resiko serius bagi kesehatan atau
keselamatan, atau didesain secara serius untuk
mengganggu atau mengacaukan system elektronik.
Lanjutan

• Organisasi Konferensi Islam (OKI) berpendapat


bhw terorisme mencakup segala tindakan
kekerasan atau intimidasi – terlepas dari maksud
dan motif pelakunya – dgn tujuan utk menjalankan
rencana criminal (makar) scr personal atau
kelompok dgn cara menciptakan rasa takut,

3 mengancam, merugikan atau membahayakan


kehidupan, kehormatan, kebebasan, keamanan dan
hak-hak masyarakat, atau ancaman perusakan
lingkungan dan hak milik umum atau pribadi.
Hukum Indonesia
 Pengganti Undang-Undang (Perpu) RI Nomor 1 Th
2002 yg kemudian diperkuat menjadi UU nomor 15 Th
2003. Judul Perpu atau UU tsb adlh pemberantasan
tindak pidana terorisme.

 Pasal 1 ayat (1) Perpu No. 1 Tahun 2002 menyatakan


bhw tindak pidana terorisme adlh segala perbuatan yg
memenuhi unsur-unsur tindak pidana sesuai
ketentuan Perpu.
BENTUK2 TERORISME
Brdsrkn Motif/ Aksi Brdsrkn Cara/Metode

 Terorisme ideology politik  Bunuh diri (suicide


(political ideology) terrorism)
 Terorisme etno-
 Siberterorisme
Nasionalisme (ethno-
nationalism) (cyberterrorism)
 Terorisme dengan isu  Bioterorisme
Utama (single issue (bioterrorism).
groups)
 Terorisme ekstrem
keagamaan (religious
extremism)
Aksi Terorisme di Indonesia
Noam Chomsky (ahli politik terkemuka asal
Amerika);
Akhir abad ke-18, konsep terorisme sesungguhnya
lebih terkait dgn aksi-aksi kekerasan yg dilakukan
penguasa, utk memaksa agar rakyat tetap taat dan
tunduk pada mereka. Dengan teror, penguasa
mencoba mengontrol system pikiran dan prilaku
rakyatnya. Dlm perkembangannya, konsep
terorisme berubah dan justru berbalik menjadi aksi
perlawanan individu atau kelompok terhadap
penguasa (Negara)
Historis Terorisme
 Revolusi Prancis, istilah “teror” pertamakali digunakan,
yaitu pada tahun 1795. Istilah “teror” secara spesifik
merujuk pada kebijakan teror (reign of terror) Robespierre
yg tujuannya mempertahankan pemerintah Republiken
Prancis dari ancaman lawan-lawan politiknya. Pada tahun
1798, istilah terror mulai diterima sebagai sebutan atas
kebijakan yang bersifat intimidasi.

 Bibit-Bibit terorisme telah lama ada semenjak Indonesia


merdeka. Namun tragedi 11 September 2001 dan serangan
Amerika dan sekutunya ke Afganistan, berhasil memicu
produksi dan reproduksi kelompok dan jaringan teroris di
Indonesia. Dari situlah muncul aksi-aksi pengeboman yang
tdk hanya menyasar objek-objek vital, namun juga fasilitas
publik dan aparat keamanan.
Golongan Terorisme
Bermotif non-
Bermotif Agama
agama
Terorisme dgn motif
agama biasanya Target mereka adlh
dilakukan oleh orang-orang atau
sekelompok org yg bangunan dgn tujuan
terobsesi dgn Negara balas dendam.
Agama Tertentu
Jaringan Terorisme di Indonesia (JI)
NO AKSI WAKTU TEMPAT
1 Serangan Bom 1 agustus 2000 kediaman duta besar Pilifina,
Menteng, Jakarta Pusat
2 Serangan ledakan Malam natal kota; Batam, Pekanbaru, Jakarta,
Bom 24 desember, Sukabumi, Mojokerto, Kudus,
2000 Mataram.

3 Peristiwa Bom Bali Sabtu malam kawasan Legian , kuta, Bali.


I 12 oktober
2002
4 ledakan Bom 5 desember Mengunjang Restoran McDonald’s
2002 di Makassar.

5 Bom bunuh diri 5 agustus 2003 Depan Hotel Jw Marriott, kawasan


dengan kekuatan mega Kuningan Jakarta.
besar
LANJUTAN
NO AKSI WAKTU TEMPAT

6 ledakan Bom 9 september Depan kedutaan besar Australia


bunuh diri 2004 di kuningan Jakarta.
7 Bom kembali 1 oktober 2005 kuta, Bali
8 Bom 31 desember Pasar Palu
2005
9 dua ledakan 17 juli 2009 Hotel JW Marriott dan Ritz-
dahsyat Carlton di kawasan Mega
Kuningan, Jakarta.

NB,, Kelompok JI menjadi sorotan dalam kasus-kasus di atas karena para


,,,,,,, pelakunya, seperti Hambali, Imam Samudera, Ali Imran, Ali Ghufran,
,, Amrozi, Dr. Azhari Husein, dan Noordin m. Top, disebut-sebut sebagai
anggota JI.
Jihad Individu
No Pelaku Aksi/Korban Waktu Tempat
1 M. Syarif Bom bunuh diri/menewaskan Jumat 15 Mapolresta
pelakunya + melukai 25 org April 2011 Cirebon
lain trmsk Kapolresta Cirebon.

2 Rencana peledakan bom yg 22 April kawasan Gading


menargetkan Gereja Christ 2011 Serpong,
Cathedral/ berhasil digagalkan Tangerang
pihak POLRI. Selatan,

3 Ahmad Bom bunuh diri/ Satu orang 25 sep Gereja Bathel Injil
Yosefa Haya pelakunya yaitu Ahmad Yosefa 2011 Sepenuh (GBIS)
Hayat tewas dan 28 lainnya kepunton , Solo,
terluka. Jawa Tengah.
4 kelompok Polisi lewat Densus 88 juga 7-9 mei
Abu Roban. berhasil melakukan operasi 2013
penangkapan terhadap
kelompok Abu Roban.
Ideologi Radikalisme
• Paham atau aliran yang radikal dalam
1 politik;

• Paham atau aliran yang menginginkan


perubahan atau pembaharuan social
2 dan politik dengan cara kekerasan
atau drastis;

• Sikap ekstrem dalam aliran politik.


3
Defenisi Radikal
Kamus Cambridge “Believing or expressing the belief
Advanced Learners’ that there should be great or
Dictionary, extreme social or political change”.
Suatu paham yg menghendaki
adanya perubahan, pergantian,
perombakan suatu system di
masyarakat sampai ke akarnya
dgn bbg cara, dan apabila perlu
menggunakan cara-cara
kekerasan.
Defenisi

Noorhaidi Hasan, Radikalisme Islam


merupakan “wacana
ataupun aktivisme yg
bertujuan
memperjuangkan dominasi
Islam tidak saja sbg
agama, tapi juga ideology,
system politik, hukum,
ekonomi, social dan
budaya.”
Jenis Radikalisme ,
Internasional Crisis Group (ICG)
Terbuka dan cair Tertutup
Bersifat terbuka dan cair Bersifat tertutup, yg kerap
(loosely organization). disebut sbg organisasi
Gerakan ini mudah dikenali bawah tanah (underground
karena jelas siapa organization). Gerakan ini
pemimpin, anggota dan sulit diidentifikasi, proses
pusat kegiatannya. rekrutmen keanggotaannya
juga dilakukan secara
rahasia.
Pola Penyebaran Radikalisme

1
• Melalui komunikasi langsung

2
• Melalui hubungan kekerabatan dan kekeluargaan

3
• Melalui lembaga pendidikan

• Melalui media; a. Melalui majalah, bulletin dan


4 booklet, b. Melalui penerbitan buku-buku,

5
• Melalui internet
Pola Rekrutmen Anggota Jaringan
Teroris

• Tahap perekrutan, dgn Kriteria;


1

• Tahap identifikasi diri


2

• Tahap indoktrinasi
3

4 • Tahap jihad
Faktor Pendorong

1 • Ideology radikalisme

2 • Faktor ekonomi

3 • Faktor pendidikan

4 • Faktor politik

5 • Faktor komplik sosial

• Faktor Psikologis
Ekstremisme
 Ekstremisme itu adalah sikap berlebihan baik
menolak maupun mendukung, baik positif maupun
negatif, jadi lawan dari keseimbangan, lawan dari jalan
tengah. Contohnya adalah mencintai berlebihan, hal
itu bisa dianggap ekstrem, membenci berlebihan, juga
bisa dianggap ekstrem,
 Ekstremisme biasanya dikaitkan dengan keyakinan-
keyakinan yang cenderung menafikan hak orang lain,
jadi ekstremisme itu biasanya sama dengan
eksklusifisme.
20 INDIKATOR KECENDERUNGAN EKSTREMISME
KEAGAMAAN
(Schmid, 2004, 21-2):

1. Memposisikan diri di luar arus utama atau menolak


tatanan dunia, politik dan sosial;
2. Berusaha menggulingkan tatanan politik yang ada.
3. Memiliki program ideologi dan perencanaan aksi
yang ditujukan untuk meraih kekuasaan politik.
4. Menolak atau mengacaukan konsepsi tatanan
hukum masyarakat demokratis.
5. Menolak deklarasi internasional hak asasi manusia.;
6. Menolak prinsip-prinsip demokrasi yang didasarkan
pada kedaulatan rakyat;
7. Menolak kesetaraan secara umum terutama untuk
kaum perempuan dan minoritas;
8. Menolak pluralisme bahkan memajukan sistem budaya
yang monolitik (mono culture society);
9. Menggunakan segala cara (ends justify means) dalam
mencapai tujuan;
10. Secara aktif mendorong dan mengutamakan
penggunaan kekerasan.
11. Menunjukkan kecenderungan untuk terlibat dalam
kekerasan massa.
12. Menggunakan satu sudut pandang, hitam atau
putih, ingin memurnikan dunia, mengumbar
kebencian kepada musuh-musuh mereka.
13. Mengenyampingkan kebebasan individu untuk
kepentingan kolektif.
14. Menolak kompromi dan ingin mengeliminasi musuh
mereka.
15. Menunjukkan intoleransi untuk seluruh pandangan
di luar pandangan mereka.
16. Menampilkan fanatisisme dan memposisikan diri
sebagai pihak yang terancam serta menggunakan teori
konspirasi tanpa mengaku bahwa tindakan mereka
adalah irasional.
17. Menampilkan sikap diktator, otoriter dan totaliter;
18. Tidak mau dikritik dan mengintimidasi dan mengancam
mereka yang berbeda.
19. Meminta agar tuntutan mereka dipatuhi.
20. Mereka memiliki ide yang tidak bisa diubah dan tertutup
atas kebenaran yang mereka yakini, bahkan mereka
bersedia mati untuk mempertahankannya.
DISKUSI
 PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENCEGAH
FAHAM INTOLERANSI DAN EKSTRIMISME
 FANATISME BERAGAMA “YES” EKSRIMISME “NO”
 CIRI-CIRI INTOLERANSI DAN RADIKALISME
AGAMA
 STRATEGI MENGHADAPI FAHAM RADIKALISME
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai