Anda di halaman 1dari 5

TRAGEDI BOM

BALI
XI IPS 1
Kelompok 3:
1. GARY PANGESTU (ketua)
2. THERESIA JUSTINE E
3. NIA FEBRIYEN
4. ALVIN GEOVANI
5. GRACE EVANGELISTA
6. RACHEL GRACIA
nama-nama pelaku.

• Nama : Muhammad Salik Firdaus

• Umur :29/30

• Status : -

• Pekerjaan :-
nama-nama pelaku.

• Nama : Misno alias Wisnu

• Umur :30

• Status :-

• Pekerjaan : -
KRONOLOGI
“TRAGEDI BOM BALI”
Peristiwa bom bali II adalah serangkaian pengeboman yang terjadi di Bali untuk kedua
kalinya setelah tahun 2002 lalu. Pengeboman terjadi pada 1 Oktober 2005 sejumlah tiga
kali, satu terjadi di daerah Kuta dan dua di daerah Jimbaran. Sedikitnya 23 orang
kehilangan nyawa dan 196 lainnya mengalami luka – luka. Peristiwa bom yang kedua di
Bali ini memberikan efek yang cukup signifikan terhadap sektor pariwisata Bali, karena
pada 12 September 2002 sudah pernah terjadi serangan bom yang mirip dan lebih besar
lagi, menewaskan 202 orang.Terjadinya Peristiwa PengebomanKronologi sejarah bom
bali 2005 di restoran Raja dimulai pada Sabtu tanggal 1 Oktober 2005 sekitar pukul 19.25
WITA ketika ledakan keras terjadi di Raja Restaurant di Kuta Town Square. Restoran
langsung hancur berantakan, lantai dasar hancur, begitu juga dengan lantai dua sedangkan
lantai tiga tampak masih utuh. 15 menit setelah ledakan warga yang berdekatan dengan
lokasi langsung berdatangan untuk memberikan pertolongan pertama bagi para korban.
Pukul 20.15 WITA ambulans mencapai lokasi dan pukul 21.05 WITA ditemukan korban
tewas. Sebelumnya telah terjadi dua ledakan di pantai Jimbaran.Sejarah bom bali 2005
mencatat adanya 23 orang korban tewas yang terdiri dari 15 orang warga Indonesia, satu
orang warga Jepang, dan 4 orang warga Australia diluar ketiga para pelak pengeboman.
Menurut Ansyaad Mbai, serangan ini memiliki ciri khas berupa serangan jaringan teroris
Jamaah Islamiyah sebagai organisasi yang berhubungan dengan Al-Qaeda dan telah
mengebom hotel Marriott Jakarta pada 2003, Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada
2004, Bom Bali 2002, dan pengeboman di Jakarta pada 2009. Kelompok teroris ini
memiliki ciri khas untuk melakukan serangan secara beruntun dan bertepatan waktu
seperti pada peristiwa 11 September 2001.
Upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk menuntaskan kasus ini,
diantaranya:
Arah kebijakan yang ditempuh dalam rangka mencegah dan
menanggulangi kejahatan terorisme pada tahun 2005 – 2009 adalah
sebagai berikut:
1. penguatan koordinasi dan kerja sama di antara lembaga
Pemerintah;
2. peningkatan kapasitas lembaga pemerintah dalam pencegahan
dan penanggulangan teroris, terutama satuan kewilayahan;
3. pemantapan operasional penanggulangan terorisme dan
penguatan upaya deteksi secara dini potensi aksi terorisme;
4. penguatan peran aktif masyarakat dan pengintensifan dialog
dengan kelompok masyarakat yang radikal,
5. peningkatan pengamanan terhadap area publik dan daerah
strategis yang menjadi target kegiatan terorisme;
6. sosialisasi dan upaya perlindungan masyarakat terhadap aksi
terorisme;
7. pemantapan deradikalisasi melalui upaya-upaya pembinaan
(soft approach) untuk mencegah rekrutmen kelompok teroris
serta merehabilitasi pelaku terror yang telah tertangkap.

Anda mungkin juga menyukai