Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

MATA KULIAH ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

NAMA : WAODE IQRAMI QUR’ANIAH B.

NIM : C1D121128

KELAS :B

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2022
Contoh Kasus : Tragedi Bom Bali 2002

Pengeboman Bali 2002 (disebut juga Bom Bali I) adalah rangkaian tiga peristiwa


pengeboman yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama
terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan
terakhir terjadi di dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup
berjauhan. Rangkaian pengeboman ini merupakan pengeboman pertama yang kemudian
disusul oleh pengeboman dalam skala yang jauh lebih kecil yang juga bertempat di Bali pada
tahun 2005. Tercatat 203 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atau cedera, kebanyakan
korban merupakan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi yang merupakan
tempat wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam
sejarah Indonesia.

Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk
menangani kasus ini menyimpulkan, bom yang digunakan berjenis TNT seberat 1 kg dan di
depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50–150 kg.

Latar Belakang kasus

Latar belakang peristiwa ini juga berasal dari peristiwa kerusuhan yang terjadi di
Poso dan Ambon. Bom Bali adalah balas dendam para teroris karena dalam kedua peristiwa
tersebut banyak umat muslim terbunuh akibat konflik yang terjadi. Selain itu, Bom Bali
dilakukan untuk membela rakyat dalam sejarah perang Afghanistan atas penindasan yang
dilakukan Amerika Serikat karena para teroris menganggap penyebab
perang Afghanistan telah sangat menindas rakyat disana.

Latar belakang peristiwa Bom Bali terjadi juga karena para teroris menganggap bahwa Bali
adalah pusat maksiat dan lokasi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Para teroris secara
umum memang menargetkan lokasi – lokasi yang dianggapnya menjadi pusat kemaksiatan.

Cabang Filsafat yang digunakan pada kasus ini :

 Epistemology
 Ontology
 Aksiologi
Analisis Cabang Filsafat pada kasus Tragedi Bom Bali 2002

1. Analisis Epistemology pada kasus tragedy Bom Bali 2002

Epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat yang membahas tentang suatu
hakikat, makna, kandungan, sumber dan proses ilmu. Jadi dapat dikatakan bahwa
epistemologi itu berarti “pembahasan tentang ilmu pengetahuan”. Istilah
epistemologi juga dikaitkan dengan konsep ilmu yaitu suatu pengetahuan yang
membawa kepada pemahaman kebenaran.

Oleh karena itu pembahasan epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat yang
membahas asal-usul, struktur, metode dan keabsahan ilmu. Epistemologi merupakan
salah satu daripada cabang utama pembahasan filsafat yang membicarakan tentang
teori ilmu. Adapun dari segi sejarah pula,pembahasan filsafat merupakan induk
utama ilmu pengetahuan. 

Tragedi Bom Bali terjadi pada tahun 2002 yang saat itu terjadi ledakan di beberapa
titik yang banyak memakan korban jiwa. Dan tentu Kasus ini dicatat sebagai kasus
terorisme terparah sepanjang sejarah. Secara Epistemology tragedi ini adalah sebuah
tragedi yang bukan kebetulan, karena sebelumnya telah terjadi kerusuhan di poso dan
ambon, dan ternyata setelah diselidiki bahwa tragedi bom bali dilatarbelakangi oleh
kerusuhan tersebut dan para teroris menganggap bahwa bali adalah sebagai pusat
kemaksiatan. Sehingga ini masuk diingatan kita dan menjadi ilmu pengetahun karena
tragedi bom bali ini.

2. Analisis Ontologi pada kasus tragedy Bom Bali 2002


ontologi membicarakan hakikat segala sesuatu, ini berupa pengetahuan tentang
hakikat segala sesuatu, ilmu yang mempelajari prinsip yang paling
mendalam. Ontologi, secara sederhana dapat dirumuskan sebagai ilmu yang
mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis. Hakikat kenyataan atau
realitas dapat dilihat dengan dua macam sudut pandang.
Ontology tragedy ini adalah, Ketika terjadi bom bali 2002 maka menjadi ingatan kita
bahwa telah terjadi tindakan terorisme yang sangat membahayakan. Dan saat kita
mengetahui tragedi itu dan mengetahui para terorisme yang terlibat, maka muncul
diingatan bahwa tragedi sebelumnya pernah juga terjadi namun di tempat yang
berbeda tetapi kita menilai bahwa kejadian itu dilakukan teroris atas dasar jihat
fisabilillah seperti yang terjadi di Poso dan Ambon.

3. Analisis Aksiologi pada kasus tragedy Bom Bali 2002


Aksiologi merupakan cabang filsafat yang merefleksikan bagaiman cara manusia
menggunakan ilmu pengetahuan secara etika dan estetika yang mengutamakan nilai
nilai kemanusiaan dalam berfikir.

aksiologi ini yang akan membahas tentang manfaat yang didapatkan dari ilmu
pengetahuan tersebut yang didapatkan.Apakah ilmu pengetahuan tersebut dapat
memberikan manfaat atau malah sebaliknya. Jadi jika dikaitkan dengan 2 contoh di
atas yaitu meja dan kursi, bisa dikaitkan apakah pengetahuan tentang meja dan kursi
tersebut dapat memberikan manfaat di dalam kehidupan sehari-hari kita.

Dengan adanya tragedi ini, maka kita bisa menganalisis ilmu pengetahuan yang
bermanfaat dan tidak bermanfaat, seperti contohnya, dalam kasus ini yang kita tahu
bahwa tragedi ini dilakukan oleh para terorisme yang mengatasnamakan agama islam
dengan melakukan bom sebagai usaha untuk melakukan jihad, maka kita bisa
menyimpulkan bahwa jihad yang dilakukan oleh para terorisme adalah jihad yang
sangat tidak bermanfaat dan tentu tidak sesuai dengan ajaran agama Islam

Anda mungkin juga menyukai