Anda di halaman 1dari 12

Konflik terorisme yang terjadi di bali

Makalah ini diajukan untuk melengkapi ujian praktek

Nama : Ahmad Dzakwan Aziz


Moh. Rizki Maulana
Paujan
Kelas : Xll MIPA 4

SMAN 1 Leuwisadeng

Tahun pelajaran 2023/2024


Kata pengantar

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Dampak
Penggunaan Gawai pada Anak Usia di Bawah Umur".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Bogor, Febuari 2024


Daftar isi

Bab l

• Pendahuluan......................................................................... 4

• Latar belakang....................................................................... 4

• Rumusan masalah................................................................. 6

• Tujuan.................................................................................... 6

Bab ll

• Pembahasan........................................................................... 7

Bab lll

• Penutup................................................................................... 9

• Kesimpulan.............................................................................. 9

• Saran....................................................................................... 9

• Daftar pustaka......................................................................... 10

• Lampiran................................................................................. 11
Bab l

Pendahuluan

• Latar Belakang

Peristiwa Bom Bali merupakan tindak terorisme terburuk yang banyak

dikecam dunia internasional.1 Belum tuntas penyelesaian kasus tersebut, terjadi

lagi aksi terorisme yang kemudian disebut dengan peristiwa Bom Bali II.2 Pada

saat penelitian tesis ini dilakukan, para pelaku terorisme di Bali tersebut telah

dihukum mati,3

namun ada tersangka yang diputus hukuman seumur hidup dan

dijadikan justice collaborator, yaitu Ali Imran.4

Penulis tertarik dan memfokuskan penulisan Tesis ini pada salah satu

bentuk hukuman pidana yang dijatuhkan kepada terpidana terorisme Bom Bali Ali

Imron dan penyidik dari kepolisian memperlakukan secara tersendiri karena yang

bersangkutan bersedia berperan sebagai kolaborator (justice collabotor) dalam

1Bom Bali I mengacu pada tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada malam hari

tanggal 12 Oktober 2012 di Kuta Bali. Dua ledakan pertama terjadi di Paddy's Pub dan Sari
Club

(SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat Kantor Konsulat

Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup berjauhan. Peristiwa ini memakan korban jiwa
202

orang dan mencederai 209 yang lain, kebanyakan merupakan wisatawan asing.
Selengkapnya,

http://nasional. inilah.com/read/detail/60744/eksekusi-usai-ke-mana-ali-imron. Diunduh pada

tanggal 18 Mei 2015.

2Pengeboman yang terjadi di Bali pada 1 Oktober2005. Terjadi tiga pengeboman, satu di
Kuta dan dua di Jimbaran dengan sedikitnya 23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka. Ibid.

3Nama-nama pelaku utama peledakan bom Bali adalah: Abdul Goni, Abdul Hamid,

Abdul Rauf, Abdul Aziz alias Imam Samudra, Achmd Roichan, Ali Ghufron alias Mukhlas,
Ali

Imron alias Alik, Amrozi bin Nurhasyim alias Amrozi, Andi Hidayat, Andi Oktavia, Arnasan
alias

Jimi, Bambang Setiono, Budi Wibowo, Dulmatin dan Utomo Pamungkas alias Mubarok.
Ibid.

4Ali Imron alias Alik (33) adalah pelaku yang paling blak-blakan membuka peristiwa itu.

Tentang peledakan di Jalan Raya Legian, Ali Imron menuturkan, dia mengemudikan mobil

Mitsubishi L-300 yang berisi penuh bom, bersama Isa alias Feri dan Arnasan alias Jimi. Isa
sendiri

membawa bom yang dipasang di dalam rompinya. Di pertigaan Jalan Legian, mobil
dihentikan.

Ali Imron turun dan digantikan Jimi. Isa dan Jimi menuju lokasi pengeboman yang telah

ditentukan Imam Samudra, yakni Paddy's Cafe dan Sari Club. Isa akan meledakkan dirinya di

Paddy's, sementara Jimi meledakkan mobil di Sari Club. Isa dan Jimi ikut tewas dalam
peristiwa

itu. Ibid.
• Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka diambil rumusan masalah sebagai

Berikut:

a. Apa ratio legis dan bagaimanakah kedudukan hukum terpidana seumur hidup

Ali Imron sebagai justice collaborator dalam kasus tindak pidana terorisme

Dalam sistem Peradilan Pidana di Indonesia?

b. Bagaimana konsep perlindungan hukum bagi Ali Imron sebagai justice

Collaborator menurut Undang-Undang R.I Nomor 13 Tahun 2006 Tentang

Perlindungan Saksi Dan Korban?

c. Bagaimana Implementasi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang

Tindak Pidana Terorisme?

• Tujuan

Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah diungkap di atas, maka

tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini, adalah bertujuan untuk :

a. Mengetahui dan mengkaji arti kedudukan Ali Imron sebagai justice

collaborator kasus tindak pidana terorisme dalam sistem Peradilan Pidana di

Indonesia.

b. Mengetahui konsep perlindungan hukum bagi Ali Imron sebagai justice

collaborator menurut Undang-Undang R.I Nomor 13 Tahun 2006 Tentang

Perlindungan Saksi Dan Korban.

c. Mengetahui Implementasi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang

Tindak Pidana Terorisme.


Bab ll

Pembahasan

Tragedi Bom Bali 12 Oktober 2002 adalah kasus ledakan bom yang terjadi di tiga
titik di Pulau Dewata, Bali. Akibat peristiwa tersebut, ratusan orang tewas dengan
kondisi yang mengenaskan. Sejumlah korban juga mengalami luka bakar.

Menurut buku berjudul "Tragedi Ledakan Bom Bali Seri I" karya Pusat Data dan
Analisa Tempo, ada tiga lokasi yang menjadi pusat bom Bali 12 Oktober 2002.
Ketiga lokasi tersebut adalah:

• Paddy's Cafe
• Sari Club
• Kawasan Renon, dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat

Ada empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka Tragedi Bom Bali 12 Oktober
2002. Keempat tersangka tersebut divonis hukuman seumur hidup hingga hukuman
mati. Berikut daftar nama empat tersangka Bom Bali 12 Oktober 2002.

1. Ali Imron (hukuman seumur hidup)


2. Amrozi (hukuman mati)
3. Imam Samudra (hukuman mati)
4. Ali Gufron (hukuman mati).

Tragedi Bom Bali 12 Oktober 2002 terjadi sebanyak tiga kali ledakan. Dikutip dari
buku berjudul "Tragedi Ledakan Bom Bali Seri I" karya Pusat Data dan Analisa
Tempo, berikut kronologi bom Bali 12 Oktober 2002.

• Pukul 22.00 Wita, sebuah mobil berhenti di depan Sari Club sehingga menimbulkan
kemacetan lalu lintas di Jalan Legian, Kuta, Bali
• Tersangka pindah ke mobil di depannya, yaitu mobil Kijang dengan nomor polisi AD-
1529-BA, kemudian melarikan diri
• Lalu, ledakan pertama terjadi di Paddy's Cafe pukul 23.17 Wita
• Ledakan kedua terjadi di Sari Club pukul 23.17 Wita
• Selanjutnya, ledakan ketiga berlokasi di jalanan kosong di kawasan Renon, 50 meter
dari kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat.

Peristiwa Bom Bali 12 Oktober 2002 menewaskan ratusan WNA hingga WNI yang
berada di lokasi kejadian. Berikut rincian korban Bom Bali 12 Oktober 2002.

1. Korban tewas: 202 orang


- 164 WNA
- 38 WNI
2. Korban luka-luka: 209 orang.
3. Seorang turis asal Inggris, James Woodley, menceritakan detik-detik ledakan
di Sari Club. Sebelum kejadian, ia sempat memesan bir di tempat tersebut.

4. "Sabtu malam belum larut, saya melangkah masuk ke Sari Club, bar favorit
saya, karena tenggorokan begitu haus. Saya masuk, mencari tempat duduk di
dekat bar dan memesan bir," ungkap James.

5. Setelah meminum bir hingga berdansa, tiba-tiba saja terjadi ledakan. James
sempat tertindih atap bangunan yang mengenai pipi dan kaki kirinya.

6. "Tiba-tiba saja terjadi ledakan. Belum sempat menyadari apa yang terjadi,
saya merasa ada yang menindih saya. Astaga, saya tertindih atap bangunan
dari kayu dan pilar bangunan yang menimpa pipi dan kaki kiri saya," lanjut
James.

7. Beruntungnya, James selamat. Sambil menyeret kaki yang terluka, James


berusaha keluar dari lokasi ledakan.

8. Saat itu, James juga melihat mayat-mayat yang tergeletak. James


menyelamatkan diri dengan dibantu oleh penduduk sekitar untuk menuju ke
tempat yang lebih aman.

9. James tidak langsung pulang ke negara asalnya, yaitu Inggris. Pasca-Tragedi


Bom Bali 12 Oktober 2002, ia masih menetap di Bali selama dua minggu
untuk menenangkan pikiran.
Bab lll

Penutup

• Kesimpulan

Peristiwa terorisme pada tahun 2002 di Bali dikenal dengan Bom Bali I, mengakibatkan

banyak korban jiwa baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, korban jiwa

paling banyak adalah warga negara Australia . Sehingga menyebabkan penerbitan kebijakan
luar

negeri Travel Warning oleh Australia terhadap Indonesia. Travel Warning adalah sebuah

kebijakan pelarangan melakukan perjalanan bagi warga negara Australia ke Indonesia,


kebijakan

tersebut jelas untuk meningkatkan keamanan atau kewaspadaan negara Australia dari tindak

terorisme yang terjadi di Indonesia.

Namun kebijakan dan peristiwa Bom Bali I tersebut tidak menurunkan animo warga

negara Australia untuk tetap mengunjungi Indonesia khususnya Bali, dikarenakan beberapa

faktor yaitu: pertama, warga negara Australia merasa nyaman tinggal di Bali hingga tiga
bulan

bahkan lebih. Kedua, jarak tempuh yang dekat antara Bali dan Australia, sekitar 3-7 jam
perjalan

melalui udara. Ketiga, warga negara Australia menganggap Bali sebagai rumah kedua bagi

mereka karena keunikan Pulau Bali ataupun hanya untuk berlibur.

• Saran

Berdasarkan hasil penelitian rumusan kesimpulan di atas sebagai tindak lanjut dari hasil

penelitian, maka peneliti merumuskan rekomendasi yang mungkin dapat dijadikan bahan

pertimbangan, masukkan, dan saran. Kepada peneliti selanjutnya. Bagi peneliti selanjutnya
yang akan meneliti dengan tema yang sama diharapkan bisa lebih baik lagi. Informasi yang
diperlukan diharapkan dapat diperoleh dengan lebih lengkap serta ditunjang dengan buku-
buku referensi yang lebih banyak. Para peneliti selanjutnya untuk berhati-hati dalam
penggunaan

konsep karena berkaitan dengan kajian psikologis.


Daftar pustaka

https://news-detik-com.cdn.ampproject.org/v/s/news.detik.com/berita/d-6343324/tragedi-
bom-bali-12-oktober-2002-pelaku-korban-kilas-balik-
kejadian/amp?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf
=Dari%20%251%24s&aoh=17068019965532&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.co
m&ampshare=https%3A%2F%2Fnews.detik.com%2Fberita%2Fd-6343324%2Ftragedi-bom-
bali-12-oktober-2002-pelaku-korban-kilas-balik-kejadian

https://amp-kompas-
com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/denpasar/read/2022/10/12/073615378/tragedi-
bom-bali-i-kronologi-jumlah-korban-pelaku-dan-
penyelesaian?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf
=Dari%20%251%24s&aoh=17068019965532&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.co
m

Anda mungkin juga menyukai