Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

MAKALAH PERIHAL KASUS


PENISTAAN AGAMA

Disusun Oleh:

1. Asep Rijal
2. Fitriyah W
3. Nurul F
4. Siti Suryati
5. Rizal

SMK DAARUDDA’WAH
Alamat : Pondok Pesantren Daarudda’wah Bojongsari

46464
Telp.(0265) 543180
Email : smk_daaruddawah@yahoo.com
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat tuhan Yang Maha


Esa,yang telah memberikan petunjuk dan karuniaNya sehingga laporan
observasi ini dapat terselesaikan.Laporan observasi ini di susun untuk
memenuhi salah tugas mata pelajaran pendidikan Kewarganegaraan

Laporan observasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu


sumber pelajaran dan bahan diskusi bagi para siswa serta pembaca pada
umumnya.Ucapan terimakasih pembaca sampaikan kepada
bapataufik,yang telah memberi arahan demi terselesaikannya laporan
ini.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan observasi ini masih


banyak kekurangan.Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan peran
aktif dan kritik dari pembaca demi peningkatan kualitas laporan
observasi yang akan penulis buat di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI

Kata pengantar..............................................................................i

Daftar isi......................................................................................ii

BAB I Pendahuluan......................................................................1

A.Latar belakang..........................................................................1

B.Rumusan Masalah.............................................................................1

C.Metode penelitian.....................................................................1

BAB II Pembahasan.....................................................................2

A. Kronologi dan Penyebab Penistaan Agama ..............................2

B.Dampak dari Kasus Penistaan Agama..........................................,2

C. Upaya yang dilakukan untuk mencegah penistaan agama.........2

BAB IV Penutup ..........................................................................3

A.Kesimpulan.................................................................................3

B.Saran...........................................................................................3

BAB V Daftar Pustaka.................................................................4

A. Sumber Lain..........................................................................4
B. Undang Undang KUHP,KUHAP............................................4
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Kami mengangkat tema tentang penistaan agama ini karena,
dengan maraknya pemberitaan di media-media sosial tentang
Gubernur DKI (Ahok), yang melakukan tindak pidana penistaan
agama. Berdasarkan hal tersebut kamipun meneliti bagaimana tindak
penistaan agama bila dilihat dari sudut pandang sosiologi.

Dalam sosiologi, agama dipandang sebagai sistem kepercayaan


yang diwujudkan dalam perilaku sosial tertentu. Berkaitan dengan
pengalaman manusia,baik sebagai individu maupun kelompok. Oleh
karena itu, setiap perilaku yang diperankan akan terkait dengan sistem
keyakinan dari ajaran agama yang dianut. Perilaku individu dan sosial
digerakkan oleh kekuatan dari dalam yang di dasarkan pada nilai nilai
ajaran agama yang menginternalisasi sebelumnya.
Manusia,masyarakat, dan kebudayaan berhubungan secara dialektik.
Ketiganya berdampingan dan berhimpit saling menciptakan dan
meniadakan.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana Kronologi dan Penyebab Terjadinya
Penistaan Agama Oleh Ahok
b. Apa Dampak Dari Kasus Penistaan Agama tersebut
c. Apa Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencegah
Terjadinya Penistaan Agama Kembali

C. METODE PENELITIAN

Adapun teknik penelitian yang kami lakukan dalam


pembuatan makalah ini adalah memakai metode deskriftif
analisis tentang Penistaan Agama dan dampak dari kasus
tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kronologi dan Penyebab Kasus Penistaan Agama


Kasus yang menyeret Ahok, bermula ketika mantan politikus
Golkar dan Gerindra melakukan kunjungan kerja ke pulau
pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta,
pada 27 September 2016 lalu. Di sana, dia menggelar dialog
dengan masyarakat setempat sekaligus menebar 4000 benih ikan.
Berawal dari pernyataan ahok yang disertai dengan kutipan
surat Al Maidah ayat 51, kini ahok di tetapkan sebagai
tersangka atas dugaan penistaan agama.
Berikut adalah kutipan pidato yang dianggap menistakan agama
dan Ayat Suci Al Qur’an:
“jadi jangan percaya sama orang, kan bisa saja dalam hati
kecil Bapak-Ibu nggak bisa pilih saya ya kan? Dibohongi pakai
Surat Al-Maidah 51, macam- macam itu. Itu hak Bapak-Ibu ya.
Jadi kalau Bapak-Ibu perasaan nggak bisa
kepilih nih, karena saya takut masuk neraka karena dibodohin
gitu ya, nggak apa-apa," begitu penggalan pernyataan Ahok
yang dibacakan ulang.
Setelah mendengar tersangka benar benar mengucapkan
kalimat yang menista agama melalui surat Al Maidah ayat 51,
hakim kemudian mengatakan dengan pernyataannya:
“ terdakwa jelas menyebut Surat Al-Maidah yang dikaitkan
dengan kata 'dibohongi'. Hal ini mengandung makna yang
negatif. Bahwa terdakwa telah menilai dan mempunyai
anggapan bahwa orang yang menyampaikan.Surat Al-
Maidah ayat 51 kepada umat atau masyarakat terkait
pemilihan adalah bohong dan membohongi umat atau
masyarakat, sehingga terdakwa sampai berpesan kepada
masyarakat di Kepulauan
Seribu dengan mengatakan jangan percaya sama orang, dan
yang dimaksud yang adalah jelas orang yang menyampaikan
Al-Maidah ayat 51,“
B. Dampak Yang Terjadi Dari Kasus Penistaan Agama
Dari pernytaan Hakim mengenai kasus yang dialami Ahok,

beberapa dampak yang dialami Ahok yaitu;

1. Demo besar-besaran yang diikuti oleh ribuan orang,

termasuk para pelopor agama.

2. Menyebabkan Ahok di ponis hukuman penjara selama -+ 1


tahun.

Selain dampak yang di alami oleh Ahok, akibat ulahnya

yang menista ayat Al Qur’an, kasus ini juga berdampak

kepada masyarakat,khususnya Kota Banten yaitu, terjadinya

perubahan preferensi politik warga Banten.

C. Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencegah Terjadinya


Penistaan Agama Kembli

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah


terjadinya kasus Penistaan Agama, yaitu:
1. Harus saling memegang teguh adanya Tuhan dan harus saling
mengasihi satu sama lain.
2. Tidak boleh membeda bedakan agama, karena itu adalah
penyebab terbesar terjadinya penistaan agama.
3. Ubah cara berfikir orang orang terhadap perbedaan agama.
4. Menjaga lisan dan berbicara sesuai dengan kapasitas msing
masing.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian di atas, bahwa dapat
disimpulkan bahwa tepatnya pada tanggal 27
September 2016 pada saat beliau kunjungan
kerja ke daerah Kepulauan Seribu, Pak Ahok
mengeluarkan statement yang dianggap oleh
sebagian kalangan sebagai penistaan agama.
Ahok dianggap menistakn agama karena
bukan haknya sebagai warga non muslim
mengatakan bahwa Al Qur’an berbohong
dalam sudut pandang yang kontra terhadap
pak Ahok.
Namun,ada juga kalangan yang mengatakan
bahwa ini bukan sebuah penistaan agama
dilihat dari bahasa yang digunakan dan
tafsiran dari ayat yang bersangkutan yang
memang multi tafsir. Namun walaupun
demikian kasus ini tetap berlanjut dan
kepolisisan sudah menetapkan ahok menjadi
tersangka atas kasus dugaan penistaan agama.

B. Saran
Sebagai seorang muslim yang mencintai
agamanya pasti dimana ada hal yang
menyinggung terhadap agama, maupun ajaran
yang dianutnya akan bereaksi terhadap hal
tersebut, tetapi juga sebagai manusia yang
berakal kita harus selektif menerima berita
menelusuri kebenarannya serta menkaji dulu
permasalahannya sebelum kita menentukan
sikap.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Dari Undang-Undang KUHP


dan KUHAP

KUHP yang telah disesuaikan dengan


Undang-Undang baru, M.Budiarto,. SH.
Wantjik Saleh, SH. Ketetapan Presiden RI
Nomor 1 Tahun 1995. Undang-Undang
ITE pasal 28.
B. Sumber yang lain

https://tirto.id/kronologi-kasus-dugaan-penistaan-agama-b457

http://ejournal.politik.lipi.go.id/index.php/jpp/article/view/732

https://brainly.co.id/tugas/9006142

https://www.merdeka.com/peristiwa/kasus-penistaan-agama-oleh-
ahok-hingga-dibui-2- tahun.html
BEBERAPA FOTO AHOK
SAAT

ADA DI PENGADILAN

Anda mungkin juga menyukai