KONFLIK SAMPIT
WAWASAN KEBANGSAAN
KELAS 36
Disusun oleh :
Kelompok 5
Inna Febbiyanti Halatu 06111740000032
Edna Rochmad H 03111740000052
Luthfi Herwicaksono 03111740000110
Naurah Laili F 09111740000034
Bella Septhalya 09111740000078
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas kehadirat-Nya serta
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah wawasan bangsa tentang
“Kejahatan Genosida di Indonesia: Konflik Sampit”. Dan tak lupa kami
mengucapkan terimakasih atas bantuan dari ihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbanan baik materi maupun pikirannya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon maaf bila ada kesalahan kata.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat baik untuk pembaca atau penyusun
budiman.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan
I.III Tujuan………………………………………………………….2
II. Pembahasan
III. Kesimpulan
IV. Daftar Pustaka
I. Pendahuluan
I.III Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk dapat memahami bagaimana
kejahatan genosida yang terjadi di Indonesia, yaitu Konflik Sampit. Bertujuan untuk
mempelajari bagaimana terjadinya Konflik Sampit tersebut, apa akibat yang
ditimbulkan dari perang tersebut, kronologis perang, serta cara penyelesaian dari
Konflik Sampit dan UU apa yang telah dilanggar.
II. Pembahasan
Konflik Sampit tahun 2001 bukanlah insiden yang terisolasi, karena telah terjadi
beberapa insiden sebelumnya antara warga Dayak dan Madura. Konflik besar terakhir
terjadi antara Desember 1996 dan Januari 1997 yang mengakibatkan 600 korban
tewas. Penduduk Madura pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program
transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan
oleh pemerintah Indonesia. Tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi
Kalimantan Tengah. Suku Dayak merasa tidak puas dengan persaingan yang terus
datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum baru telah
memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri
komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan.
Ada sejumlah cerita yang menjelaskan insiden kerusuhan tahun 2001. Satu versi
mengklaim bahwa ini disebabkan oleh serangan pembakaran sebuah rumah Dayak.
Rumor mengatakan bahwa kebakaran ini disebabkan oleh warga Madura dan
kemudian sekelompok anggota suku Dayak mulai membakar rumah-rumah di
permukiman Madura.
1. Terjadi pembakaran 1 (satu) buah mobil Kijang milik Suku Madura di Jalan
Suwikto, Sampit pukul 02.00
2. Ditemukan mayat sebanyak 4 (empat) orang dan 1 (satu) orang luka bakar
semuanya dari Suku Dayak di Jalan Karya Baru, Sampit pukul 16.00.
3. Penangkapan 6 (enam) orang Suku Dayak tersangka berdasarkan hasil
pemeriksaan terhadap tersangka yang telah ditahan sebelumnya, dan
diamankan di Polres Kotim.
4. Wakil Gubernur Kalimantan Tengah dan DANREM 102/PP bersama pasukan
dari Yonif 631/ATG sebanyak 276 orang menuju Sampit dan tiba Pkl. 03.00
WIB.
5. Pada tanggal 18 dan 19 Februari 2001 kota Sampit sepenuhnya dikuasai oleh
Suku Madura yang menggunakan senjata tajam dan bom molotov.
https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik_Sampit
http://referensi.elsam.or.id/2014/09/uu-nomor-26-tahun-2000-tentang-pengadilan-
hak-asasi-manusia/
http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/05/perang-sampit_2.html